Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPKfSwOQC8
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXdoYH2z2p
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNybMGZ5HNX
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywfnSXCPcX
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPq94H6ito
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsV65ayT38
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrv2vl7bffk
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmNOqVHiAQ
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKGTDxZbcg
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KTjXAp5gm
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4E72n2hY59
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZS7Rrft7UA
"Diemm!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJHmtvL2c7
"Aaaaarrghhh!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNa74P9zBI
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYIBOc2GEb
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuKGjoQg5G
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjARtQ6woa
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGV0JOkZbKI
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIaQWhEh0V
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzoN8ZNHiM
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteISA9rOdH
*****
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNhjqEPnad
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbbN5AflUl
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENkNSgb20w
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyYt6QfPDL
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWJsr2G79O
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfuLmPNVuke
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Rvi1bRc0A
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGVp3EpEbpu
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBf6tkKaxNb
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pwx3RlMQL
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DGPxh6pH8
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGOucXYMXG
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGo5naEuxN
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnVErjH8tu
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Z033kWthb
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2WYSZH3IQ
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsZifTlVq2
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyQW4wmteo
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DIaCdvWoL
"Eh curang! Gw dulu lah."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7bYerdUpX
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzq78dC2oL
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ix9483ip7
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTkvlu5obt
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQxzxNbIT9
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWq4ldUuRg
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxdduxFcNk
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQHUqaCW7M
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1G7dmd1dh
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm8sd10o5bT
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw9jL0JMaU
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVdz9HXQ97
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQrg25jDjR
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq5DnkKvpK1
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQFmEwaeCeu
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrvNCYvkcM
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWueYUDfTBw
"Argggh!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1ZKSrvzB2
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIM9NYetTd
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
587Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3bJEzyBzj
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns216.73.216.192da2
