
Namaku Sari.1479Please respect copyright.PENANAtSpSNVe7Ck
Aku tak tahu pasti hari lahirku—tak ada foto bayi, tak ada buku kenangan. Yang1479Please respect copyright.PENANApqTjFIlkFO
aku tahu, aku anak yatim piatu. Orang tuaku meninggal dalam kecelakaan saat aku1479Please respect copyright.PENANAj5QtHB23KS
masih terlalu kecil untuk mengingat wajah mereka. Kehilangan itu bukan hanya1479Please respect copyright.PENANACvkNr1vNyB
menyisakan sunyi, tapi juga menggantungkan hidupku pada kakek1479Please respect copyright.PENANA6E7nFJba7l
dan nenekku dari pihak ibu.
Mereka1479Please respect copyright.PENANA5GuNvm6YUU
menyambutku dalam keheningan rumah bilik bambu di pinggir desa. Rumah itu bukan1479Please respect copyright.PENANAw7PxuVA66t
sekadar sederhana; ia lebih layak disebut gubuk. Dindingnya dari anyaman bambu yang1479Please respect copyright.PENANANGB9l9fjWd
sudah banyak berlubang. Angin bebas menerobos, menyentuh tulang-tulang kami1479Please respect copyright.PENANAKnXIREJu2R
setiap malam. Atap dari daun rumbia itu sudah lapuk, sebagian ditambal dengan1479Please respect copyright.PENANAHdnmrAbFv1
plastik bekas dan karung goni. Hujan bukan lagi tamu ia semacam kerabat lama1479Please respect copyright.PENANA5ZAlEPwtJU
yang selalu datang tanpa permisi dan membuat kami basah tanpa ampun.
Kakek dan1479Please respect copyright.PENANAMjc5ornD33
nenek sudah terlalu renta untuk bekerja. Kakek yang dulu petani kini hanya1479Please respect copyright.PENANAq27qhg2Hx3
duduk di depan rumah, menatap langit sore dengan mata yang kosong tapi tetap1479Please respect copyright.PENANAcsdzYBd7wL
penuh kasih. Nenek, meski tubuhnya membungkuk dan tangannya gemetar, masih1479Please respect copyright.PENANActCw9YAzc9
berusaha menganyam tikar dari daun pandan untuk dijual ke pasar, meski hanya1479Please respect copyright.PENANAQQQdEgWez6
laku dua ribu rupiah. Untuk makan, kami bergantung pada kayu bakar yang dijual1479Please respect copyright.PENANArWIibJJgTd
kakek, dan sesekali belas kasih tetangga yang mengantar lauk sederhana sayur1479Please respect copyright.PENANA4AHmoHmY6K
bening, tahu goreng, atau sekadar sambal dan nasi hangat.
Aku tak1479Please respect copyright.PENANARhsGiMddsP
pernah merasa kekurangan cinta.
Waktu itu1479Please respect copyright.PENANAuBKEWsM1m8
aku berusia sembilan tahun. Tubuhku kurus, tapi bagian dada sudah mulai tumbuh1479Please respect copyright.PENANACJuuzFZ1K6
kata nenekku aku keturuan dari ibuku yg sekeluarga wanitanya berdada besar1479Please respect copyright.PENANABJBzcip5kM
semua,rambutku ikal berantakan, kulitku gelap karena matahari, dan jari-jariku1479Please respect copyright.PENANAsoaHthCOA8
kapalan karena sering membantu nenek mencuci atau menimba air dari sumur yang1479Please respect copyright.PENANAtCmNJhJQMf
dalam.
Anak-anak1479Please respect copyright.PENANAIPz2ok4TsF
tetangga mulai bersekolah. Mereka berjalan pagi-pagi dengan seragam1479Please respect copyright.PENANA2guAkVF1yA
putih-merah, wajah bersih dan senyum cerah. Aku hanya bisa melihat dari1479Please respect copyright.PENANAJfqsxTE8A9
kejauhan, sambil membawa ember air ke dapur.
“Mak, aku1479Please respect copyright.PENANAwtQF1xknSm
mau sekolah,” kataku suatu malam. Nenek berhenti mengunyah nasi, memandangku1479Please respect copyright.PENANAslnJpJe5vn
lama. Matanya basah.
“Sekolah itu1479Please respect copyright.PENANAPil9zHtVSF
gratis, Nak. Tapi seragam, buku, sepatu? Kakekmu bahkan tak sanggup beli beras1479Please respect copyright.PENANABSHaOvTwA6
tanpa utang di warung.”
Aku1479Please respect copyright.PENANAvq3ubhCgX2
mengangguk pelan. Aku mengerti, tapi tak bisa menahan hati kecilku yang kecewa.1479Please respect copyright.PENANAnmBIe2WwqN
Aku ingin belajar. Aku ingin bisa menulis namaku, ingin membaca cerita di buku,1479Please respect copyright.PENANAeWN2d2b0x7
ingin tahu dunia di luar dinding bambu ini.
Sampai suatu1479Please respect copyright.PENANA1HBpWfK03L
hari, datang kabar dari seorang saudara jauh Wak Amir, kakak dari almarhum1479Please respect copyright.PENANAPobWUgpmwl
ayahku. Ia dikenal sebagai peternak bebek sukses di desa seberang. Konon1479Please respect copyright.PENANAyKN7Zjt9Cp
bebeknya hampir seribu ekor.
Rumahnya1479Please respect copyright.PENANAGzY17ZEFYO
besar, tanahnya luas. Bersama istrinya, Wak Indun, ia datang ke rumah kami1479Please respect copyright.PENANAW5q55jMMtg
dengan satu tawaran: mereka ingin mengadopsiku.
“Anak1479Please respect copyright.PENANAgyBqXAgRBP
perempuan kan belum punya, Sar,” kata Wak Indun sambil membelai kepalaku. “Kamu1479Please respect copyright.PENANACN1ymepMNh
bisa bantu-bantu di dapur, jaga rumah. Nanti sekolah juga bisa kita urus.”
Nenek1479Please respect copyright.PENANAKKWNf1xQCD
terdiam. Kakek memegang lututnya, menatap tanah. Aku tak tahu harus senang atau1479Please respect copyright.PENANA3b1IRrRj1W
takut. Rumah yang besar? Makan teratur? Sekolah? Tapi juga harus meninggalkan1479Please respect copyright.PENANAgquBUrrj1W
kakek dan nenek? Bagaimana jika mereka sakit? Bagaimana jika aku tidak1479Please respect copyright.PENANArOgFNU3EV1
diterima?
Namun1479Please respect copyright.PENANAx45IUqmBee
akhirnya, mereka melepas kepergianku stelah wak Amir memberikan Amplop tebal1479Please respect copyright.PENANAMEopGJKWdI
yang tak aku tahu apa isinya.
Dengan tas1479Please respect copyright.PENANAS6ZoXfyZPG
kain berisi dua stel pakaian lusuh dan sepasang sandal jepit, aku berangkat ke1479Please respect copyright.PENANAs46UYh7xWT
rumah Wak Amir.
Rumah itu1479Please respect copyright.PENANAs7wf3tKBcx
benar besar. Dinding tembok, lantai keramik. Ada kulkas, televisi, bahkan1479Please respect copyright.PENANA1JBOq15NQn
sepeda motor. Aku terkesima. Tapi semua itu tidak membuatku merasa nyaman.1479Please respect copyright.PENANAzsORFLUkmm
Malam pertamaku, aku tidur di kamar yang sama dengan kelima anak lelaki Wak Amir1479Please respect copyright.PENANAPL7HXbLjJE
semuanya masih sekolah, tapi usia mereka tak jauh dariku. Yang tertua, Mas Adi,1479Please respect copyright.PENANAizJLJ4Pk9G
15 tahun dan duduk di kelas dua SMP.
Kamar itu1479Please respect copyright.PENANAcez90Eb7np
sempit, hanya ada dua kasur tipis. Kami tidur berdempetan, laki-laki dan aku1479Please respect copyright.PENANALLalNtU1gK
satu-satunya perempuan. Malu, bingung, tapi tak berani protes. Aku cuma tamu di1479Please respect copyright.PENANAXgoAJqzu0O
rumah ini.
Pagi-pagi,1479Please respect copyright.PENANAGmrJIu2cGy
rumah sudah sibuk. Bebek-bebek ribut di kandang. Mereka tidak digembala oleh1479Please respect copyright.PENANAZ2XZXJ7e1C
orang dewasa, tapi oleh anak-anak itu bergiliran bolos sekolah untuk menggiring1479Please respect copyright.PENANAmuhveTiyVs
bebek ke sawah-sawah kosong yang habis panen. Aku ikut. Aku tak tahu harus apa,1479Please respect copyright.PENANA4lA6RL1uV5
jadi aku hanya ikut berjalan sambil membawa ember kecil untuk mengambil air1479Please respect copyright.PENANA17JFvjyS2O
atau membersihkan lumpur.
Siang hari1479Please respect copyright.PENANAVeNw6j50IC
di sawah panasnya luar biasa. Tapi mereka semua terlihat biasa saja. Saat bebek1479Please respect copyright.PENANAP3lNhaFgLb
mulai menyebar mencari makan, anak-anak itu berlarian ke sungai.
“Sari, ikut1479Please respect copyright.PENANAdvMOceXnwy
mandi!” seru Mas Adi sambil sudah membuka bajunya.
Aku ragu.1479Please respect copyright.PENANAtCtxE1xlh5
Tapi mereka telanjang semua bukan karena tidak sopan, tapi karena memang belum1479Please respect copyright.PENANAEbfhDK4cem
cukup besar dan kebiasaan anak2 kampung memang begitu. Aku hanya ikut-ikutan. Dan1479Please respect copyright.PENANALSQKkgwFoD
setelah membuka smua pakaianku akupun turun ke sungai.
Sungainya1479Please respect copyright.PENANAE5y5gcWPuk
lebar dan tampak tenang. Aku belum bisa berenang, tapi penasaran.
Aku1479Please respect copyright.PENANAgyaYZjQlbB
menyebur… dan salah langkah.
Kakiku tak1479Please respect copyright.PENANAJyvs4Tb3uz
menyentuh dasar, dan aku panik. Air menelanku, dingin dan berat. Aku mencoba1479Please respect copyright.PENANAQiL9nWYT8i
berteriak, tapi air masuk ke mulutku. Dunia mendadak senyap. Aku merasa seperti1479Please respect copyright.PENANAykOsuJ5Fzg
ditarik ke dasar bumi.
Lalu,1479Please respect copyright.PENANAybDufD3DqG
tiba-tiba ada yang memeluku . Pelukan hangat membawaku ke atas. Nafasku1479Please respect copyright.PENANA8Pg9eEjqqa
kembali, meski tersengal. Mas Adi menarikku ke tepi berpegangan pada sebuah1479Please respect copyright.PENANAqSowJdTX0T
batu besar, lalu memegang bahuku.
“Kenapa1479Please respect copyright.PENANA5kz0m9jAOP
nyebur kalau nggak bisa berenang?” katanya pelan.
Aku1479Please respect copyright.PENANAhsxs3qcpOc
menangis. Bukan karena takut, tapi karena malu. Aku ingin terlihat kuat, tapi1479Please respect copyright.PENANA6CLBNzKHqb
malah hampir tenggelam.
“Lain kali,1479Please respect copyright.PENANA8CAJzlR7Al
bilang dulu. Nggak usah malu,” lanjut Mas Adi
Selama1479Please respect copyright.PENANAYQhVvcjCS0
penyelamatan itu aku merasa ada sesuatu yang menempel di pantatku. Rasanya seperti1479Please respect copyright.PENANAgK3HNrM2c8
kayu tapi gak terasa sakit bahkan terasa lembut di belahan pantatku saat Mas Adi1479Please respect copyright.PENANAfjCMzO5sR2
memelukku erat daei belaMas.
Makin lama1479Please respect copyright.PENANAkPUSDQnTDp
terasa mengeras saat menggesek-gesek belahan1479Please respect copyright.PENANAJKj5WlPWBX
pantatku.
Aku penasaran1479Please respect copyright.PENANArWov0hjEJ9
aku takut itu ikan atau apa? Maka aku mencoba pegang sesuatu yang menggesek gesek belahan Pantatku.1479Please respect copyright.PENANAnFslWZ7BfT
Mas Adi1479Please respect copyright.PENANAAiZaGkPrj8
sempat melarangku,takut terbawa arus katanya tapi kemudian dia membalik1479Please respect copyright.PENANAXttekSjyi3
posisiku jadi menghadap padanya dan menggendongku perlahan ke tempat yang1479Please respect copyright.PENANAWUvlX1t6mZ
alirannya airnya tenang.
saat kami sudah dibagian yang dalamnya seleher1479Please respect copyright.PENANADHX7tDKOps
dan alirannya tenang Mas Adi menyuruhku melakukan gerakan maju mundur sambil aku1479Please respect copyright.PENANAabkxpt4L9l
di suruh menggenggam tonjolan yang dsri tadi menggesek pantatku dan kini berada1479Please respect copyright.PENANAorNSvXPvPI
di bagian bawah perutku, akupun menurutinya dan saat aku meremasnya dan hendak1479Please respect copyright.PENANAIvj5W5OmMU
menariknya benda itu seperti lengket aku coba turunkan dan tarik lagi tapi gak1479Please respect copyright.PENANAfUyb5BmxYE
bisa
“ Mas ini1479Please respect copyright.PENANAYKGcVJ4lLx
apa kok keras anget tapi gk bisa ku cabut” tanyaku keheranan dan saat aku lihat1479Please respect copyright.PENANAtgngnU0sOo
Tampang Mas Adi seperti nikmat. Tidak lama kemudian dia agak mengerang dan tiba21479Please respect copyright.PENANAIO6Kj1X3yI
terasa ada keluar cairan kayak ingus keluar dari dalam air. Benda yg ku remas1479Please respect copyright.PENANAWzbKtUgHUR
tadi terasa mengecil akupun heran dan1479Please respect copyright.PENANAjZ7x99l7a7
bertanya lagi
“ Mas ini1479Please respect copyright.PENANAKMf97UOS4Z
apaan sih? Kok jadi kecil ?” Mas Adi hanya tersenyum dan berkata makasih uda1479Please respect copyright.PENANA479GVqfYtt
bikin enak, senang rasanya punya adik cewek penurutkayak aku, lalu di elusnya1479Please respect copyright.PENANA7KGoG78JEM
kepalaku membuatku merasa senang merasa di sayangj teramat sangat.
Adik-adik Mas1479Please respect copyright.PENANAOqBQbDZYeT
Adi kemudian mendahului naik dan kembali berpakaian untuk mengurus bebek.
Setelah sungai sepi kami naik ke darat. Berdua1479Please respect copyright.PENANAotLRlG7gAK
tetap telanjang dan aku tak sengaja melihat ke arah selangMasan Mas Adi kulihat penisnya ngaceng.
“ Mas itunya1479Please respect copyright.PENANAAdqLUEoSvE
kok berdiri gt ? Apa nggk sakit ? “ tanyaku polos
Dia malah meminta aku mendekat dan berkata.
Bersambung..
CEk fullnya di
https://victie.com/novels/belajar_menikmati_sejak_dini
ns216.73.216.146da2