Setiap langkah sendiri terasa berat.
Bukan karena tak bisa, tapi karena selalu ada yang menghalangi dan aku sadar, mungkin memang bukan jalannya.
Aku bilang ke kamu,
"Tanpa kamu, jalan ini selalu terasa buntu. Allah nggak kasih izin"
Dan kamu, seperti biasa, menjawab dengan tenang,
"Karena izin-Nya turun kalau kamu bersamaku. Tempatmu di sini, bukan di sana"
Dan saat langit biru memberiku celah untuk melangkah,
aku malah bertemu kamu tanpa rencana, tanpa aba-aba.
Air mataku hampir jatuh, bukan karena sedih,
tapi karena Allah selalu punya cara paling indah untuk menunjukkan siapa yang seharusnya mendampingiku.