Suasana kamar sedikit remang, hanya diterangi cahaya dari notebook dan lampu tidur kecil di sudut ruangan. Aku duduk di luar, masih di ruang tengah, sambil berpura-pura mengetik sesuatu di PC. Tapi semua indera aku tertuju ke arah kamar. Daun pintu dibiarkan sedikit terbuka. Aku bisa melihat bayangan Siska di atas kasur, rebah dengan posisi menyamping, sambil tetap menatap layar. Sesekali terdengar tawa kecilnya.
1173Please respect copyright.PENANAHzOMw63v2I
Beberapa menit berlalu. Lalu notifikasi muncul di HP aku. Chat dari Siska.
1173Please respect copyright.PENANAhcFndLGORB
> Siska: “Pah… 😳”
1173Please respect copyright.PENANARGfw7i2Gat
Aku: “Kenapa?”
1173Please respect copyright.PENANAHB0jq4wWZf
Siska: “Aku barusan liat itu-nya Bryan… dia ngirim foto”
1173Please respect copyright.PENANA9saK3J6ipL
Aku: “Foto apaan tuh 😏”
1173Please respect copyright.PENANAOhMSqlczUr
Siska: “Ya itulah… yang kamu pasti ngerti. 😳😳😳”
1173Please respect copyright.PENANAoum1d8DekE
Aku tersenyum geli. Langsung aku balas:
1173Please respect copyright.PENANAgQru0D48k0
> Aku: “Gimana? Pendapatmu? 😎”
1173Please respect copyright.PENANAwY16lI5Pm2
Siska: “Gede banget PAH!!! 😱😱 Aku shock, sumpah! Dia pake celana, tapi keliatan banget bentuknya. 😭😭😭”
1173Please respect copyright.PENANAZJbZKDHPjL
Aku: “masa? Terus kamu jijik? Atau malah penasaran? 😏”
1173Please respect copyright.PENANAox7mRaCYPl
Siska: “Dua-duanya. Astaga, itu beneran ukuran segitu ada yaa? Kirain cuma di film.”
1173Please respect copyright.PENANAeSvzxM4jzw
Aku tidak langsung membalas. Aku membayangkan wajah polos istriku yang biasanya cuma nonton drama Korea dan sibuk dengan anak kami kini sedang rebahan sambil memandangi layar, matanya membesar, pipinya memerah, dan senyumnya malu-malu.
1173Please respect copyright.PENANAE8cGQlKp0n
Detik berikutnya, ia mengirim voice note. Suaranya pelan, seperti sedang berbisik di dalam selimut:
1173Please respect copyright.PENANAXgSitV3txi
> "Pah… serius ya, aku tuh kayak… deg-degan. Lucu banget sih rasanya. Malu. Tapi penasaran juga. Kayak… ya ampun, ini tuh bule beneran ya? Badannya gede, dan itu-nya gede banget. 😳 Tapi aku juga takut, hahaha. Bisa robek ngga ya orang Indonesia dikasih beginian? Aku ngebayangin aja udah cenut-cenut…"
1173Please respect copyright.PENANAAwAmUOMWaX
Aku langsung tertawa pelan mendengarnya. Nada suaranya benar-benar antusias, tapi juga polos. Tidak ada nuansa murahan di sana. Justru, yang ada malah kejujuran seorang istri yang sedang menemukan sesuatu yang baru di balik rasa ingin tahunya.
1173Please respect copyright.PENANA9rMn50E3uy
Aku balas dengan voice note juga.
1173Please respect copyright.PENANAK9FtmkQ6Bv
> "Hahaha, ya bagus dong. Akhirnya kamu ngerasain sendiri kenapa banyak yang penasaran sama bule. Tapi serius deh, aku tuh malah seneng loh liat kamu jadi lebih berani gini. Nggak jaim. Nggak nahan-nahan rasa penasaran kamu. Justru kamu sekarang keliatan… seksi banget."
1173Please respect copyright.PENANAcjTdwZhQDP
Beberapa detik kemudian, Siska muncul dari kamar dengan senyum penuh rasa bersalah. Masih pakai kaus rumahan dan celana pendek, rambutnya agak berantakan.
1173Please respect copyright.PENANAVZVjYQzu56
“Pah…” katanya sambil mendekat. “Aku aneh ya?”
1173Please respect copyright.PENANAEdJejBv92B
“Kenapa jadi aneh?”
1173Please respect copyright.PENANAdSs5JNcNDN
“Ya… aku kayaknya terlalu excited deh. Tapi bukan karena pengen ‘begitu’ sama dia, tapi lebih ke… ya ampun, baru sadar ada ‘makhluk’ sebesar itu di dunia nyata. Dan aku jadi ngerasa... konyol aja. Baru tahu sekarang.”
1173Please respect copyright.PENANAJOK4QKuVqh
Aku tertawa. “Nggak aneh sama sekali. Kamu tuh cuma lagi explore. Dan aku seneng banget kamu cerita semua ke aku. Kamu jadi makin terbuka. Makin… nakal dikit, tapi lucu.”
1173Please respect copyright.PENANA8s3QNtN9WH
Dia tersenyum malu-malu, lalu duduk di pangkuan aku. Tangannya memainkan jari aku. Lalu ia berbisik,
“Tapi sumpah deh, aku langsung bandingin. Kayak... ‘Oh, berarti yang aku punya di rumah tuh…’ Hehehe, yaaa beda jenis ya…”
1173Please respect copyright.PENANArldPwNB3uq
Aku pura-pura manyun. “Kalo gitu, aku kalah dong?”
1173Please respect copyright.PENANAFLFkGjWynh
Dia langsung mencubit perut aku. “Eiiit! Nggak gitu! Aku suka kamu bukan karena itu doang. Lagian, yang di sini, meski nggak segede dia… jauh lebih bisa bikin aku nyaman. Lebih lembut. Lebih… nyambung. Dan bisa mijitin kaki kalau aku pegel.”
1173Please respect copyright.PENANALnSkkVtuoy
Kami berdua tertawa keras.
1173Please respect copyright.PENANADPSjknJm8h
Setelah itu, Siska melanjutkan obrolan dengan Bryan. Kali ini aku duduk di sampingnya, menonton bersama. Dan anehnya, aku tidak merasa cemburu. Yang aku rasakan justru semacam kebanggaan: bahwa perempuan yang kini sedang berbicara penuh percaya diri, yang kadang centil, kadang menjebak lawan bicaranya dengan rayuan polos, adalah istri aku.
1173Please respect copyright.PENANABlTeu6uXFS
“Pa… dia nanya, apakah aku mau dia nyalain kamera dan ngelakuin sesuatu yang ‘naughty’,” bisiknya.
1173Please respect copyright.PENANAayCjb4JBkU
Aku menatapnya. “Kamu mau?”
1173Please respect copyright.PENANA9MSA5dLGgX
“Entahlah... penasaran sih. Tapi aku takut juga. Tapi juga… penasaran ya?”
1173Please respect copyright.PENANATgRca6rtsp
Aku mendekat ke telinganya.
1173Please respect copyright.PENANAz8BnVYpnqc
“Lakuin aja, asal kamu yang pegang kendali. Aku di sini. Dan aku pengen tahu sampai mana kamu bisa bikin dia klepek-klepek.”
1173Please respect copyright.PENANA8b5N5k1Obn
Ia menatap aku, tersenyum, lalu mengetik: “kamu yakin ? Gak apa apa ? Jangan marah ya kamu uda ngasih ijin lo.”
1173Please respect copyright.PENANAi2HQAB7ULY
Beberapa detik kemudian, Bryan menghidupkan kameranya. Ia tampak siap. Tapi Siska, justru menutup notebook-nya perlahan sambil tertawa keras.
1173Please respect copyright.PENANAje2bAp6Nua
“Udah ah, cukup buat hari ini. Biar dia penasaran.”
1173Please respect copyright.PENANAVxImrML5fD
Aku ikut tertawa. “Duh, si Mama sekarang udah kayak ratu jebakan bule ya.”
1173Please respect copyright.PENANAhZyt0EZjWl
Ia berdiri, lalu menarik tangan aku. “Sekarang giliranku bikin kamu penasaran. Mau tahu lebih gede mana... rasa penasaran, atau rasa punya suami kayak kamu.”
1173Please respect copyright.PENANAOkK0vzqu4e
Aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan berbisik, “Hari ini, aku jatuh cinta lagi sama kamu, Mah.”
Lalu kami bercinta penuh gairah bagaima masa masa pacaran dahulu.
1173Please respect copyright.PENANA9sUdAOvVO1
1173Please respect copyright.PENANA10CVXxHe29
“ Cermin Baru untuk Siska “
1173Please respect copyright.PENANApeLU1gQt3f
Pagi itu, Siska bangun lebih dulu. Aku menemukannya sedang berdiri di depan cermin kamar dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam, memperhatikan tubuhnya sendiri dari berbagai sudut.
1173Please respect copyright.PENANApsgUjJe5MS
Biasanya, Siska akan cepat-cepat berpakaian. Tapi pagi ini, ia berdiri agak lama, memiringkan tubuhnya sedikit, mengangkat rambutnya, bahkan sesekali menggoda dirinya sendiri dengan ekspresi centil di depan pantulan kaca.
1173Please respect copyright.PENANA7AMo5viZNp
Aku bangkit dan mendekat dari belakang. “Lho, siapa nih cewek seksi yang kayaknya baru sadar kalau dia itu hot banget?”
1173Please respect copyright.PENANAIppiJ7rmny
Siska menoleh sekilas, lalu tersenyum geli. “Aneh ya, Pah… Tapi aku kayak baru sadar aja, ternyata aku… cantik juga ya? Maksudku, kemarin tuh Bryan bilang, aku punya charming Asian glow katanya. Terus dia suka banget liat aku malu-malu tapi berani. Dia bilang, ‘you’re naturally seductive without trying too hard.’ Ih, geli dengernya, tapi bikin deg-degan juga.”
1173Please respect copyright.PENANAkM9xWvJ6fL
Aku memeluknya dari belakang, mencium pundaknya. “Ya karena emang kamu itu cantik, Mah. Udah dari dulu juga. Cuma mungkin, baru sekarang kamu bener-bener ngerasain kalau kamu… bisa bikin orang klepek-klepek.”
1173Please respect copyright.PENANAuhrBxIcvkF
Dia tertawa kecil, tapi dari nadanya aku tahu itu tawa puas. Tawa perempuan yang baru menemukan cermin baru: bukan sekadar cermin fisik, tapi cermin yang memantulkan harga dirinya.
1173Please respect copyright.PENANAp0ScRxhiI8
“Aku suka, Pah,” bisiknya. “Aku suka ngerasa seksi kayak gini. Aku suka dibilang cantik sama orang yang bukan kamu…”
1173Please respect copyright.PENANAMrjD42CBlJ
Aku tidak tersinggung. Justru aku makin menempelkan badan aku ke tubuhnya. “Dan aku suka liat kamu jadi gini. Lebih jujur. Lebih… hidup.”
1173Please respect copyright.PENANA8vqFNpCwzO
Siska menatap aku melalui pantulan kaca, matanya agak berkaca. “Tapi kamu beneran ngga marah, ngga cemburu?”
1173Please respect copyright.PENANA3pRQNngDz7
Aku mengangguk pelan.
“Nggak, Mah. Selama kamu jujur. Kamu boleh candu dengan perhatian itu. Tapi jangan lupa, candu yang paling penting adalah… candu kamu ke aku. Dan canduku ke kamu. Kita tim.”
1173Please respect copyright.PENANAFp868qZkQG
Dia menutup mata, tersenyum, lalu berbisik, “Aku candu banget, Pah… Tapi candu liat kamu makin turn on pas aku nakal. Hehehe.”
1173Please respect copyright.PENANA7a2RKRvD7M
Siang Harinya
1173Please respect copyright.PENANAuRbygmlvfX
Sekitar pukul 11 siang, saat aku sedang mengetik laporan di laptop, HP aku bergetar. Chat dari Siska.
1173Please respect copyright.PENANAdAhxieGTFX
> Siska: “Pah… 🙈”
1173Please respect copyright.PENANA1NGzPu5dSa
Aku: “Kenapa, Mah?”
1173Please respect copyright.PENANA7qSLShRUDO
Siska: “Jangan marah yah… Tapi si Bryan tadi nyapa lagi. Dia nanyain kabar, dan katanya masih kebayang aku semalam 😳”
1173Please respect copyright.PENANAgBYC3kZgqv
Aku: “Hehe… Terus kamu jawab apa?”
1173Please respect copyright.PENANANtEpbXZO28
Siska: “Aku cuma ketawa. Tapi… dia ngajak VC lagi. Katanya, just to see me smile katanya. Tapi ya gitu… VC-nya ngga sekadar ngobrol doang… 😳”
1173Please respect copyright.PENANAiaG00s5VUX
Aku: “Kamu pengen?”
1173Please respect copyright.PENANAUHuv6hL0mn
Siska: “Jujur? Iya. Tapi sambil deg-degan juga. Aku takut jadi keterusan… Tapi aku juga ngerasa… excited. Pah, boleh ngga aku VC bentar? Cuma liat-liatan aja katanya, dia cuma mau liat aku pake tanktop katanya.”
1173Please respect copyright.PENANA2cyq4zFMmR
Aku diam beberapa detik, pura-pura mikir. Lalu aku balas:
1173Please respect copyright.PENANAQT7gMhXwnz
> Aku: “Mah… aku cuma minta satu: kamu terus jujur. Kalau kamu merasa nyaman, dan kamu tahu batasmu, aku ngga akan larang. Aku malah seneng kamu makin pede. Asal kamu tetap inget siapa yang paling ngerti setiap inci tubuh kamu.”
1173Please respect copyright.PENANAEgFyVGzJHC
Siska: “Kamu… 🥹💗”
1173Please respect copyright.PENANAgwtnUhqkJl
Aku: “Dan yang paling tahu, sisi liarmu itu baru mulai berkembang. Dan aku pengen kamu explore itu. Tapi, kamu balik cerita semua ke aku, ya?”
1173Please respect copyright.PENANAoZf4Prte9X
Siska: “Iya, Pah… janji deh. Nanti pulang kantor aku cerita semua. Mungkin aku juga bakal minta dipeluk erat… atau lebih dari itu. Hehehe.”
1173Please respect copyright.PENANAtW6Ki3hROk
Aku menatap layar HP dengan senyum lebar. Ini bukan cuma soal Siska dan bule itu. Ini bukan sekadar voyeurisme.
1173Please respect copyright.PENANAvLlCXtz2D9
Ini tentang istri aku yang dulu selalu merasa biasa-biasa saja, kini perlahan menemukan versi terbaik dirinya. Dan aku... bisa jadi orang pertama yang ikut menikmati transformasinya.
ns216.73.216.238da2