Mbak Devi pun memintaku untuk menghentikan sementara aktivitas persetubuhan kami karena ingin membuatkan susu untuk anaknya. Aku pun menuruti kemauannya tersebut. Ia segera berpindah ke meja dimana disitu telah terdapat sekotak susu dan air panas.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuaTis7rwD
Tak ingin membuang waktu dan membuatnya turn off, aku pun mendekatinya dan memeluknya dari belakang sembari menciumi lehernya dan meremas-remas tetenya. Ia pun merem-melek di tengah kegiatannya membuatkan susu untuk anaknya tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28mTXqHDAT
“ishhh, dasar pemuda. Nafsunya gede banget.” Ucapnya setelah beres membuatkan susu untuk anaknya tersebut sambil menoel hidungku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8giGOhjtCf
Mbak Devi beranjak ke atas Kasur dan tidur menyamping sambil menyusui anaknya menggunakan dot. Tak ingin kentang, aku pun menyusulnya ke Kasur dan tidur menyampin seperti apa yang dilakukan oleh mbak Devi tersebut. Perlahan kaki kanan-nya ku angkat ke atas, dan aku mengambil posisi penetrasi. Ia Nampak terkejut dengan perlakuanku tersebut, namun sejurus kemudian ia memakluminya dan membiarkanku melakukan penetrasi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCmh4Q8kGY
“pelan-pelan ya sayang…” ucapnya ketika palkonku menyentuh bibir meki-nya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMPj3L32Z1
Perlahan namun pasti, batang kontolku Kembali menyesaki rongga-rongga kewanitaan milik mbak Devi. Dengan tangannya yang masih memegang dot, ia Kembali mendesah.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXSOXiZy5NU
“ohhhhh….. terusin sayanggg….ohhhhh….” desahnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVFkBzf4SM
Tempo goyangan dari pantatku aku jaga agar tidak terlalu cepat supaya tidak mengganggu si kecil yang sedang menikmati minumannya. Cukup lama kami berada pada posisi tersebut hingga…
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71YuyCihgY
“sayangg…. Ohhh… aku keluar lagii….” Ucapnya diiringi dengan lenguhan Panjang darinya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzGrjygov0
Kontolku kini disiram oleh cairan hangat nan lengket tersebut yang membuat mbak Devi lemas. Pada kondisi tersebut kontolku masih dalam keadaan onfire yang masih siap tempur. Setelah orgasme kedua tersebut si kecil pun juga Kembali tertidur pulas. Hal tersebut seperti angin segar bagiku yang sedari tadi belum merasakan orgasme.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsnimz2AIaq
“kamu kok kuat banget sih mas ditooo…” ucapnya dengan manja.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lPIBfuQy3
“udah berapa cewek yang kamu buat lemes kayak aku gini?” lanjutnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yCTRNuDwo
“ini juga baru pertama kali mbak, gatau kenapa kok ini lama juga keluarnya.” Ucapku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yukI8E6Nj
“Wah, berarti aku dapat keperjakaan kamu dong.” Ucapnya sumringah.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlxQoHSCdV
“bisa dibilang gitu sih mbak.” Ucapku malu.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdgj8UDh4g
“ehhh… aku mau dibawa kemana?” ucapnya ketika aku membopongnya untuk berpindah ke bawah karena aku ingin melakukan missionary dan menuntaskan nafsuku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBOWqUJNN2
Setelah aku rebahkan di lantai, aku membuka lebar-lebar kakinya dan segera mengambil posisi penetrasi Kembali. Kali ini sedikit lebih mudah untuk kontolku dalam menjamah dinding kemaluan dari mbak Devi tersebut karena masing-masing “senjata” kami sudah penuh dengan lender-lendir kenikmatan.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVV1ESnv22o
Segera aku mainkan dengan tempo yang lumayan cepat. Hal tersebut membuat tetenya yang besar itu bergoyang mengikuti irama dari genjotanku tersebut. Gemas sekali aku melihat goyangan dari tetenya tersebut dan segera aku hisap dan aku kenyot tete tersebut dan aku mainkan menggunakan mulutku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFTf0utEIY
“ahhhh…. Massss….. terussss…..”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLsc0bQj6vB
“iyahhh…. Aku milikmu mas…..ahhh……”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlO3kwFaTU3
“ahhhh…. Ohhhhh…..”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SYAs7fxF5
“aku mau sampai lagi mass…. Ahhhhh…..” ucapnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgx7qsyWdH3
“tahan sebentar mbak, saya juga mau sampaiiii….” Jawabku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarQcKvbdDB
Tak berselang lama, kami pun orgasme dalam waktu yang hampir bersamaan. Cukup banyak sperma yang aku keluarkan dan membanjiri liang senggama tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WNowyKKop
Segera setelahnya, aku mencabut kontolku dan Kembali meng-oral meki dari mbak Devi untuk menyedot sisa-sisa cairan kenikmatan tersebut, sejurus kemudian, aku merebahkan diri di samping mbak Devi dan langsung melumat bibirnya. Setelah puas aku pun melepas lumatanku dan tidur telentang yang diikuti juga oleh mbak Devi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpLPR2oS7u
“edan kamu mas, belum pernah aku keluar sebanyak ini,” ucapnya membuka obrolan.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdwkEt2mHa
Aku hanya tertawa kecil mendengar ucapannya tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxNRXeV1Oj
“terima kasih ya mas, udah memberikan kenikmatan yang selama ini aku rindukan.” Ucapnya sambil memiringkan badannya dan memelukku dari samping.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS147Lu3HCC
“sama-sama mbak, kapanpun mbak butuh saya, saya akan datang.” Ucapku sambil mengelus-elus dan mengecup rambutnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbq1Gs9rL1
Setelah istirahat aku pun bergegas mengenakan pakaianku dan beranjak untuk pulang karena adzan ashar telah berkumandang, takutnya terlihat oleh warga yang hendak pergi menunaikan ibadah solat mereka. Tak lupa juga aku berpamitan dan mengecup bibirnya sekali lagi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9m2GVU7Zz
….
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKS8hHNaTLZ
Mbak Devi pun memintaku untuk menghentikan sementara aktivitas persetubuhan kami karena ingin membuatkan susu untuk anaknya. Aku pun menuruti kemauannya tersebut. Ia segera berpindah ke meja dimana disitu telah terdapat sekotak susu dan air panas.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7rQtSIUwC
Tak ingin membuang waktu dan membuatnya turn off, aku pun mendekatinya dan memeluknya dari belakang sembari menciumi lehernya dan meremas-remas tetenya. Ia pun merem-melek di tengah kegiatannya membuatkan susu untuk anaknya tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6PhR8hP11
“ishhh, dasar pemuda. Nafsunya gede banget.” Ucapnya setelah beres membuatkan susu untuk anaknya tersebut sambil menoel hidungku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlt5qCA7nip
Mbak Devi beranjak ke atas Kasur dan tidur menyamping sambil menyusui anaknya menggunakan dot. Tak ingin kentang, aku pun menyusulnya ke Kasur dan tidur menyampin seperti apa yang dilakukan oleh mbak Devi tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3oARKodVt
Perlahan kaki kanan-nya ku angkat ke atas, dan aku mengambil posisi penetrasi. Ia Nampak terkejut dengan perlakuanku tersebut, namun sejurus kemudian ia memakluminya dan membiarkanku melakukan penetrasi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6E7leVkZfj
“pelan-pelan ya sayang…” ucapnya ketika palkonku menyentuh bibir meki-nya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQPzCAojU4
Perlahan namun pasti, batang kontolku Kembali menyesaki rongga-rongga kewanitaan milik mbak Devi. Dengan tangannya yang masih memegang dot, ia Kembali mendesah.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgxjJJW4tj
“ohhhhh….. terusin sayanggg….ohhhhh….” desahnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwIsNWkJAd
Tempo goyangan dari pantatku aku jaga agar tidak terlalu cepat supaya tidak mengganggu si kecil yang sedang menikmati minumannya. Cukup lama kami berada pada posisi tersebut hingga…
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ct2Id0Z6g
“sayangg…. Ohhh… aku keluar lagii….” Ucapnya diiringi dengan lenguhan Panjang darinya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvP5NCqjgsp
Kontolku kini disiram oleh cairan hangat nan lengket tersebut yang membuat mbak Devi lemas. Pada kondisi tersebut kontolku masih dalam keadaan onfire yang masih siap tempur. Setelah orgasme kedua tersebut si kecil pun juga Kembali tertidur pulas. Hal tersebut seperti angin segar bagiku yang sedari tadi belum merasakan orgasme.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SVbT9UYQe
“kamu kok kuat banget sih mas ditooo…” ucapnya dengan manja.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKCtnLbxvT
“udah berapa cewek yang kamu buat lemes kayak aku gini?” lanjutnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlnww1Yw02
“ini juga baru pertama kali mbak, gatau kenapa kok ini lama juga keluarnya.” Ucapku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3x57Ppt2UW
“Wah, berarti aku dapat keperjakaan kamu dong.” Ucapnya sumringah.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyqyblk2sK
“bisa dibilang gitu sih mbak.” Ucapku malu.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrVGci8Eww
“ehhh… aku mau dibawa kemana?” ucapnya ketika aku membopongnya untuk berpindah ke bawah karena aku ingin melakukan missionary dan menuntaskan nafsuku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnJpaiVgYU
Setelah aku rebahkan di lantai, aku membuka lebar-lebar kakinya dan segera mengambil posisi penetrasi Kembali. Kali ini sedikit lebih mudah untuk kontolku dalam menjamah dinding kemaluan dari mbak Devi tersebut karena masing-masing “senjata” kami sudah penuh dengan lender-lendir kenikmatan. Segera aku mainkan dengan tempo yang lumayan cepat.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGyLp0GMw1
Hal tersebut membuat tetenya yang besar itu bergoyang mengikuti irama dari genjotanku tersebut. Gemas sekali aku melihat goyangan dari tetenya tersebut dan segera aku hisap dan aku kenyot tete tersebut dan aku mainkan menggunakan mulutku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJaizn2S3u
“ahhhh…. Massss….. terussss…..”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1v7mvx8D9
“iyahhh…. Aku milikmu mas…..ahhh……”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaT80dDuWRJ
“ahhhh…. Ohhhhh…..”
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGeJDT6ooRy
“aku mau sampai lagi mass…. Ahhhhh…..” ucapnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZY9CSDyqOf
“tahan sebentar mbak, saya juga mau sampaiiii….” Jawabku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykGAitWnCy
Tak berselang lama, kami pun orgasme dalam waktu yang hampir bersamaan. Cukup banyak sperma yang aku keluarkan dan membanjiri liang senggama tersebut. Segera setelahnya, aku mencabut kontolku dan Kembali meng-oral meki dari mbak Devi untuk menyedot sisa-sisa cairan kenikmatan tersebut, sejurus kemudian, aku merebahkan diri di samping mbak Devi dan langsung melumat bibirnya. Setelah puas aku pun melepas lumatanku dan tidur telentang yang diikuti juga oleh mbak Devi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVz3b3YNu2
“edan kamu mas, belum pernah aku keluar sebanyak ini,” ucapnya membuka obrolan.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07Ie5CrTxl
Aku hanya tertawa kecil mendengar ucapannya tersebut.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYzA0HWcTf
“terima kasih ya mas, udah memberikan kenikmatan yang selama ini aku rindukan.” Ucapnya sambil memiringkan badannya dan memelukku dari samping.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpW0UkgagW
“sama-sama mbak, kapanpun mbak butuh saya, saya akan datang.” Ucapku sambil mengelus-elus dan mengecup rambutnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59gIr7tePQ
Setelah istirahat aku pun bergegas mengenakan pakaianku dan beranjak untuk pulang karena adzan ashar telah berkumandang, takutnya terlihat oleh warga yang hendak pergi menunaikan ibadah solat mereka. Tak lupa juga aku berpamitan dan mengecup bibirnya sekali lagi.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6Gwh7ceUW
Siang ini, setelah peristiwa kemarin, aku masih membayangkan bagaimana keperjakaanku lepas di meki mbak Devi. Tiada penyesalan dalam diriku, justru aku merasa bahwa itu semua akan menjadi awal dari segala perjalanan yang akan aku lalui. Aku percaya bahwa perjalanan yang akan aku lalui masih sangat Panjang dan mungkin semua itu baru dimulai dari sini.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf97xIdIJuo
Setelah melamun dan membayangkan betapa “panas”-nya adegan yang aku lakukan Bersama dengan mbak Devi membuatku konak. Ingin rasanya aku menghampiri mbak Devi Kembali untuk meminta “jatah”, namun urung aku lakukan lantaran perutku merasa keroncongan dan aku rindu akan pantat seksi nan bahenol dari bi Nana. Rasa penasaran juga masih menghampiri pikiranku tentang mengapa warung bi Nana tutup akhir-akhir ini.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7Jyb39aFp
Aku pun memutuskan untuk Kembali menuju warung dari bi Nana untuk memuaskan rasa penasaranku, apakah warung tersebut masih tutup atau telah buka Kembali. Sesampainya di warung tersebut, ternyata warung bi Nana telah buka Kembali. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, aku pun bergegas masuk ke dalam warung yang langsung disambut oleh bi Nana.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnmvDmuuiW
“eh Dito, mau makan apa to?” tanya-nya sesampainya aku di warungnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJlrcL5F8g
“telur balado sama sayur sop aja bi, sama es teh manisnya yak.” Jawabku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMA5mvqxXtX
“siappp, tunggu sebentar yak.” Balasnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylND6tNV4H
Tak berselang lama, kudapan tersebut telah tersaji di depanku Bersama dengan es teh manis sesuai yang aku pesan. Sementara itu, bi Nana Kembali sibuk mempersiapkan beberapa nasi bungkus yang mungkin pesanan orang.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPlkXoEORh
“banyak amat bi bungkus nasinya, pesenan siapa aja itu?” tanyaku membuka obrolan.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFk9zrCczGl
“ini Cuma pesenan pak rt kok, kan lagi ada kerja bakti tu, ngebersihin makam, nah ini buat makan siang mereka.” Jawabnya menjelaskan.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ83Gk1rvBj
“oh begitu. Kemarin kemana aja bi? Kok beberapa hari gak buka?” tanyaku Kembali.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkMgobIFBk
“beberapa hari kemarin, bibi di rumah sakit, To. Nemenin suami bibi.” Jawabnya dengan masih sibuk mempersiapkan nasi bungkus.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUaQ2aJjk5
“oalah. Sakit apa bi kalo boleh tau?” tanyaku Kembali.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfX2Ept3kYt
“beberapa tahun ini suami bibi tu kena penyakit jantung sama diabetes, nah kemarin kambuh tuh, To. Makanya dirawat di rumah sakit beberapa hari.” Jawabnya.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nGJl3N5bE
Aku berpikir sejenak setelah mendengarkan jawaban dari bi Nana tersebut. Aku teringat tentang artikel yang pernah aku baca. Pada artikel tersebut menjelaskan bahwa salah satu penyebab dari impoten adalah penyakit jantung dan diabetes.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiScJj5nEkG
Pikiranku pun Kembali flashback tentang peristiwa kemarin antara aku dan mbak Devi dimana ia haus akan belaian sang suami. Berarti mungkin juga jika suami bi Nana ini impoten makai a juga rindu akan kontol seorang pria, terlebih lagi usianya yang belum tergolong tua.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6gIarzLcq
Aku Kembali berfikir tentang bagaimana caranya aku bisa menikmati tubuh kesepian dari bi Nana tersebut, terlebih aku sangat terobsesi dengan pantat beliau yang sangat aduhai tersebut, rasanya ingin aku doggy lalu aku genjot sekeras-kerasnya dan aku tampari itu pantat, terlebih lagi tetenya juga menunjang pantatnya yang aduhai tersebut. Jika kesempatan itu tidak datang dengan sendirinya, seperti kejadian antara aku dengan mbak Devi, maka aku sendiri yang akan mendatangi kesempatan itu sendiri. Begitu kira-kira yang ada dalam pikiranku.
56Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqqgoJPazg
Bersambung…
ns216.73.216.176da2
