Berbekal uang 200 ribu yang dikirim Bu Darsi, Nisa pun berangkat, sebelum berangkat, Nisa juga memberikan 100 ribu untuk Ibunya, sebab memang uang 100 saja kata Bu Darsi sudah cukup untuk ke tempatnya, apalagi nanti Nisa juga akan dijemput di Terminal tempat tujuan akhir dari Bus yang ditumpangi Nisa dari Sukabumi.
358Please respect copyright.PENANAiZq4J3j9Kz
Setelah beberapa jam perjalanan, akhitnya Nisa pun sampai di tujuan, sebelumnya dia juga sudah mengabari Bu Darsi melalui Ponsel jadulnya, memberitahukannya. Disisi lain, Bu Darsi dan Diana Putri dari Johan juga sudah berada di sekitaran Terminal itu, sudah bersiap menanti kedatangan pembantu barunya tersebut.
358Please respect copyright.PENANAr63afFwLYV
Diana memang belum pulang ke Jogja, karna masih libur beberapa hari lagi, jadi Dianalah yang menemani Bu Darsi menjemput dengan Mobil Inova milik Ayahnya. Akhirnya mereka pun bertemu.
358Please respect copyright.PENANAJZfJDIyRvx
"Eh.... Neng Nisa apa kabar? (Ucap Bu Darsi sambil cipika cipiki dengan Nisa)
358Please respect copyright.PENANAeqJEo1Tf4x
"Alhamdulillah Teh baik"
358Please respect copyright.PENANA1HzUPcSqX4
Diana sedikit tak percaya akan pembantu barunya itu, sebab ternnyata masih muda, masih sepantaran dengannya dalam hatinya.
358Please respect copyright.PENANAAs562dPXki
"Ini Non Diana Neng, anak Pak Johan" (ucap Bu Darsi mengenalkan Majikannya itu)
358Please respect copyright.PENANAyzFTe8faIZ
"Hai.... (hanya itu yang keluar dari mulut Diana sambil senyum menyapa Calon Pembantu barunya itu)
358Please respect copyright.PENANAuroHCQlmoo
Nisa pun membalas sapaan itu dengan senyum dan sambil menundukkan kepalanya
358Please respect copyright.PENANAbDYNIVWBei
Akhirnya mereka pun berangkat. Dalam perjalanan ke rumah, Dia mulai mengorek ngorek informasi tentang Nisa.
358Please respect copyright.PENANAIQOABgFA1Z
"Moga nanti betah ya kerja di rumah"
358Please respect copyright.PENANAmjnFOMIYl8
"Iya Non, Insyaallah Non"
358Please respect copyright.PENANAS3Z5Ulx021
"Aduhhh.... jangan panggil Non atuh... kayaknya usia kita juga gak beda jauh, eh usianya berapa Nis?
358Please respect copyright.PENANARcWEVVZfz7
"18 Non, eh maaf manggilnya apa ya?
358Please respect copyright.PENANAbHjYYcqJmm
"Hah! 18? Berarti tuaan Saya dong Nis, saya aja sudah mau 21"
358Please respect copyright.PENANAwqsQsok7V0
Nisa pun senyum mendengar itu
358Please respect copyright.PENANA200oAqVm1R
"Panggil Kakak atau Teteh aja ya Nis"
358Please respect copyright.PENANAw0V5JtbTJA
"Iya Teh"
358Please respect copyright.PENANAODuid6bJLI
Dalam hati Diana, apa mungkin pembantu barunya ini mampu mengerjakan pekerjaannya nanti, soal masak dan kebersihan rumah ya pasti bisa, tapi ini kan harus juga merawat Mamah ku. Ada juga perbedaan yang mencolok diantara Pembantunya itu, antara Bu Darsi yang gembrot dan pake jilbab ala kadarnya dibanding Nisa, Nisa memakai hijap panjang yang sampai hampir menutupi tangannya, seakan akan seorang Santriwati dalam pikir Diana.
358Please respect copyright.PENANAhvex07vKy6
Sebelum ke rumah, Diana pun menyempatkan diri membawa Pembantunya itu ke Super market untuk berbelanaj.
358Please respect copyright.PENANAGFEQw3ppXz
"Nis, ayo ambil apa yang kamu perlu"
358Please respect copyright.PENANA6rfpSjPKvU
"Iya Neng, beli sabun, odol dan yang lainnya buat keperluan nanti" (ucap Bu Darsi)
358Please respect copyright.PENANAR8M083aTZr
Nisa pun kemudian sedikit berbisik kepada Bu Darsi, Nisa mengatakan kalau dia tidak ada uang.
358Please respect copyright.PENANALPd4aoYigq
Diana lalu menyadari bisikan diantara pembantunya itu.
358Please respect copyright.PENANANA54lUGdCv
"Kenapa sih pake bisik bisik segala"
358Please respect copyright.PENANAiFUGxyReA8
"Hehehe... ini Neng si Nisa bilang gak punya uang" (ucap Bu Darsi sedikit cengengesan)
358Please respect copyright.PENANAdeXyM11AyD
"Ya ampun Nis, kan kalau di ajak belanja gini berarti akan dibayari Nis"
358Please respect copyright.PENANAAvz8yGL6D2
"Iya Neng, yang bayarin bukan kita, tapi Neng Diana yang cantik dan baik" (goda Bu Darsi)
358Please respect copyright.PENANABgOitMyWin
Akhirnya Nisa pun memberanikan mengambil keperluannya, baik Sabun, odol dan yang lainnya.
358Please respect copyright.PENANA4b89ujsg32
Setelah berbelanja, akhirnya mereka pun pulang, dan tak berapa lama sampai di rumah.
358Please respect copyright.PENANADaKQc8N4Wv
Johan lalu menyambut Putrinya dan Pembantunya beserta Pembantu pengganti Bu Darsi.
358Please respect copyright.PENANAaw9k04E7j0
Johan lalu mencoba bersalaman dengan pembantunya, tapi Nisa hanya memajukan jemarinya sedikit ke depan walau jarak mereka masih sekitar 1 meteran, tentu saja hal itu karna bukan Muhrim bagi Nisa. Johan juga tentu saja memahaminya.
358Please respect copyright.PENANA0QVZXFIXsH
"Bi, ya udah, ajaklah kamar untuk istirahat dianya"
358Please respect copyright.PENANAQev7W2LfQW
"Iya Pak"
358Please respect copyright.PENANAYbgNoA2Lt0
Kedua pembantunya itu pun pergi ke ruang tengah, tempat dimana kamar untuk pembantu.
358Please respect copyright.PENANAPsROFgFFI5
"Pah, yakin dia bisa gantiin Bi Darsi?
358Please respect copyright.PENANAcxpyBTV2WB
"Ya gak tau Nak, ya kita lihat aja kedepannya"
358Please respect copyright.PENANAKmSpNgKoiZ
"Abis masih muda bangat Pah, masih 18 tahunan"
358Please respect copyright.PENANAF0lFI80uOT
"Tau dari mana?
358Please respect copyright.PENANASFFueHZNGI
"Ya tadi Diana kan ajak ngobrol banyak di Mobil"
358Please respect copyright.PENANAwRIMgIoGTR
"Ya kita lihat saja lah Nak, mudah mudahan mampu, kalaupun tidak ya setidaknya mendekati Bi Darsi juga gak apa apa"
358Please respect copyright.PENANAPB0FQoHYho
"Iya iya Pah"
358Please respect copyright.PENANAED0EdAAikf
Daris bersama Nisa melangkahkan kakinya menuju ruang tengah. Mata Nisa pun sekilan menatap akan apa yang ada di diding tembok ruang depan Majikan barunya itu, bulu kuduknya sedikit berdiri kana dia meliat sebuah lukisan besar akan Yesus, yang baginya adalah Nabi Isa, matanya juga meliat Salib disana.
358Please respect copyright.PENANAPOsSnIz4YG
Di dalam kamar, Darsi pun memberitahu Nisa akan pekerjaannya nanti setiap harinya.
358Please respect copyright.PENANA1SuC3d9Mja
"Neng, jadi kan sebenarnya kerja disini tu enak, gak capek capek bangat, soalnya yang di layani cuman Bapak sama Ibu doang, si Neng Diana itu kan nanti hari minggu juga pulang ke Jogja, kuliah disana sialnya"
358Please respect copyright.PENANA8QV2q2YqCM
"Oh, gitu ya Teh? Trus si Ibu Majikan mana Teh, gak kelihatan"
358Please respect copyright.PENANAylctfSxd8U
"Ada di kamarnya, kan sakit"
358Please respect copyright.PENANAZXTjF2wesR
"Oh iya iya, baru ingat yang teteh bilang kemarin"
358Please respect copyright.PENANAgM0fCeDCi5
"Iya Neng, ya kerja cuman masak, cuci pakaian pake mesin cuci juga, bersihin rumah, ya gitu aja, kalau pagi ya bikin Kopi buat Bapak"
358Please respect copyright.PENANA15V5E4uOQH
"Iya Teh"
358Please respect copyright.PENANAvHY54jLY72
"Iya, entar Teteh ajari lah, kan sabtu Teteh baru pulang"
358Please respect copyright.PENANAKuXN47Krvh
"Iya Teh, makasih Teh"
358Please respect copyright.PENANAV0elFtsEWq
"oh iya Neng, gimana penilaian Neng soal Pak Johan pas baru ketemu"
358Please respect copyright.PENANALaA4GTrha2
"Maksutnya Teh?
358Please respect copyright.PENANAy1zR1csA3l
"Iya kan kita sebagai pembantu harus ada penilaian terlebih dahulu dalam hati kita soal Majikan baru kita, baik gak atau jahat gak"
358Please respect copyright.PENANAwvInVKcqUx
"Ohhh... gak tau lah Teh, mudah mudahan si baik ya Teh, tapi orangnya seram ya Teh?
358Please respect copyright.PENANA4ICDRZ8m8a
"Seram gimana Neng?
358Please respect copyright.PENANAPt77DbE2fC
"Iya, tinggi gitu, sama apa ya"
358Please respect copyright.PENANAz8ITJzABF6
"Tapi Gantenglah Neng, gagah mirip itu loh, yang artis itu, siapa ya? Lupa namanya"
358Please respect copyright.PENANAKk7bBtU9y8
"Siapa?
358Please respect copyright.PENANAXMpa8K04mf
"Itu, yang ada Jeremy Jeremy itu, oh iya Jeremy Tomas Neng"
358Please respect copyright.PENANAKRSBipC2Sj
"Ah gak tau Teh, gak pernah nonton TV, tau sendiri kan Teh"
358Please respect copyright.PENANArlZC8pzBWl
Johan memang ada miripnya dengan Aktor yang bernama Jeremy Thomas, baik tinggi badan dan kulit yang sedikit gelap tapi manis, Johan adalah Keturunan Campuran, ada Manadonya, Ambon dan Belanda.
358Please respect copyright.PENANARj7ry30Len
"Hehehe.... iya Sih, tapi disini nanti bebas kok Nonton TV neng, asal kerjaan sudah selesai
358Please respect copyright.PENANAqD60o6cYAl
" Tapi Teh, mereka itu baik gak Teh? Kita kan beda agama, jujur rada takut Nisa Teh"
358Please respect copyright.PENANAzVpEQobGbS
"Baik Kok, buktinya Teteh aja disini sudah lama, sangat betah, gaji juga kan lebih besar disisni dibanding jadi pembantu di rumah yang lain"
358Please respect copyright.PENANA19jMv9lPA7
"Benaran Teh"
358Please respect copyright.PENANAwUMHb9EN3z
"Iya, kadang juga dikasih bonus tambahan, apalagi kalau Anaknya pulang dari Papua"
358Please respect copyright.PENANARMyZYyCJYY
"Ohh... ada ya anaknya lagi? Kirain cuman Teh Dian itu"
358Please respect copyright.PENANAhtSCS5kIA5
"Engga, ada 2, tapi semuanya baik baik kok, pokonya Teteh jamin, Neng Nisa pasti betah nanti disini"
358Please respect copyright.PENANA90UEXAgtTN
"Amin, insyaallah Teh"
358Please respect copyright.PENANAGlrdzwwRdf
Banyak hal yang mereka obrolin di dalam kamar tersebut, Nisa tentu banyak bertanya kepada Darmi, ingin tau banyak akan Majikannya itu. Nisa ingin mendapat ketenangan, apalagi nanti dia hanya sendiri setelah Darsi Pulang ke kampung. Tapi walau Nisa mencoba tenang, ada rasa tak nyaman dalam dirinya, ada perasaan campur aduk dalam dirinya, hal itu tentu saja karna perbedaan keyakinan tersebut dengan Majikannya itu, apalagi Nisa adalah Wanita Muslimah yang sangat taat, seorang Wanita yang juga terpengaruh oleh Suaminya akan pikirannya kalau Non Muslim itu adalah Kafir dan harus dihindari! Apalagi ini Nisa akan makan dengan Piring dan Mongkok milik Kafir, yang tentu saja dalam pikiran Nisa, majikannya itu pasti juga memakan daging Babi.
358Please respect copyright.PENANAnkaNwSO9et
Kemiskinan lah yang memaksa Nisa mau menerima pekerjaan ini, kebutuhan untuk buah hatinya, Ayahnya yang sakit di kampung, dan tentu karna pekerjaan Suaminya yang hanya kuli bangunan dan tak mampu memenuhi kebutuhan mereka, sebab hasil dari pekerjaan Suaminya, itu juga yang Nisa pakai untuk kebutuhan Ayahnya yang Sakit. Beruntung Ibu Nisa masih sehat, jadi bisa menjaga Putri tercintanya.
358Please respect copyright.PENANAt3HSnr3B7n
358Please respect copyright.PENANADQQiI9KAvK