Andhaka dan Jasmin pergi menghindar dari keluarga mereka yang tidak setuju akan hubungan yang mereka jalin. perkebunan teh dan bunga melati menjadi satu satunya jalan agar mereka dapat hidup bersama. Disana mereka tinggal berdua tanpa ada seorangpun yang mengganggu hubungan itu. Andhaka mulai melukis gadis tersebut di atas kanvas sehingga menghasilkan karya yang membawanya menuju kesuksesan sehingga dijuluki sang maestro oleh para pelukis Indonesia. Akhirnya perjalanan cinta mereka harus dipisahkan oleh status sosial yang begitu jauh, sehingga membuat Jasmin harus rela meninggalkan Andhaka yang menangis karena cinta.

    Jasmin berusaha membalikan fakta sebenarnya dalam sebuah buku diary yang ia tulis agar Andhaka bisa membencinya dan pergi meninggalkan Jasmin tanpa sebuah penyesalan. Andhaka percaya dengan kepergian Jasmin yang lebih memilih harta bersanding dengan dirinya dibandingkan cinta tulus yang diberikan Andhaka. Perbuatan Jasmin membuat Andhaka benar benar marah dan pergi meninggalkan tegal untuk merantau menjadi seorang pelukis terkenal. Jesica memberikan sebuah buku yang ditulis oleh Jasmin kepada Andhaka berpuluh tahun lamanya setelah Jasmin meninggal. Butuh waktu agar Rio dapat membujuk Andhaka untuk bercerita tentang kisahnya dan akhirnya ia mau menerima Rio untuk menuliskan ceritanya tersebut dan memberikan buku yang ditulis oleh kekasih Andhaka.

    Penyesalan terjadi, ketika Andhaka membaca semua isi dari buku yang di tulis oleh Jasmin. Kebenaran akan sebuah kisah yang mereka jalani terdapat di dalam buku itu yang akhirnya menyisakan penyesalan yang sangat mendalam bagi Andhaka karena tidak mempercayai perasaan cinta dihatinya lagi setelah Jasmin pergi.