×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Alam,aspal dan cerita si pecundang.
G
1.0K
0
0
379
0

swap_vert

Bab I 
ALAM DAN ASPAL

Berawal dari kota Bandung menuju kota Depok yang tidak jauh dari ibu kota yang rumor atau wacana pindah ke pulau antah berantah , alam terbelah dengan aspal yang dulu nya asri dengan hutan lebat dan penduduk dusun tersebut tergusur oleh keserakahan manusia yang terlalu sarkasme terhadap alam karena teknologi lebih baik di banding alam , jika pagi terasa siang malam pun sama seperti nya panas lebih senang di aspal ini dengan kaca-kaca nya yang berjejer di trotoar jl.thamrin , Depok tidak jauh dari Jakarta hanya dengan pesawat darat bisa sampai hanya dengan beberapa menit, aku seperti embun di Jakarta yang tak pernah ada, siang pun hanya terlihat paparan polusi kendaraan beroda , orang lalu lalang dari kota lain berdatangan, tak satu pun yang saling menyapa padahal hakekat nya kita sama-sama manusia kenapa tidak saling menyapa, sering sekali terdengar kekerasan dari bilik-bilik gedung.  enggan melihat hanya sebatas kata aamiin dari media masa, kadang rasa empati di zaman yang menurut ku lebih kejam dari zaman terdahulu, mungkin kita terlalu prasangka atau gundah dengan kejahatan yang membuat kita menjadi terbiasa yang akhir nya tersirat "bodo amat bukan gua" , sifat pragmatis menjadi sangat familiar untuk kaum abad 20 , tak acuh,sarkasme,doktrin,extrimis, dll.
  Secara tidak langsung kita terbiasa untuk menahan diri untuk berbuat baik, dan seakan-akan berbuat baik sama dengan kebohongan, lantas bagaimana kebaikan yang seringkali kita lakukan di anggap sampah, meskipun di dalam sebuah agama kita di haruskan untuk bersabar dan tak ada batasnya.
‌  Alam pun sadar tak ada yang perlu di kasihani dari diri manusia mereka mengabaikan alam , hanya sepenggal kepedulian lalu tak jarang meninggalkan dan sampai lupa, tertancap aspal di sawah-sawah,Ladang,perkebunan hingga rumah warisan meskipun begitu itulah alasan mulai jenuh dengan keberadaan manusia yang terlalu pragmatis seakan alam bukan teman ataupun apa yang harus kau jaga.

  Dengan musik dari BMTH (Bring Me The Horizon) lagu pinkpop yang sedikit cadas , aku menulis ini dengan keresahan ku yang mencekik leher ku, ingin sekali ku tulis ini dengan darah biar lebih mendapat kan gelar.
   Hidup bagai air dan air tak pernah mau menjadi manusia, manusia itu terlalu sarkas untuk menjadi air, kita beriringan dengan waktu, waktu tak ingin pernah ada jeda sedangkan kita butuh jeda , waktu tidak butuh jeda untuk kita kenapa harus menunggu manusia yang sangat pragmatis tak mau mengalah bagai antrian panjang mini market, ibu-ibu mengomel karena kakinya kesemutan dan seorang bayi menangis karena susu nya belum di seduh sejak tadi pagi, kita terlalu pragmatis, tuhan saja bisa benci pada kita, kita sangat kaku pada keadaan mungkin kopi di Starbucks bisa membunuh masalah di otak dan ku pecahkan celengan,  kutau aku  pengangguran tapi menyisipkan sedikit koin yang aku temui saatku berjalan di tepian terotoar mataku sangat tajam pada koin-koin kalau cuman buat makan disini sampah adalah makanan bagiku, menurut mu menjijikkan tapi bagiku harta yang terkubur meski begitu, aku liat dulu apakah itu sudah beberapa lama atau baru saja di buang , kembali pada celengan babi, aku lebih senang berjalan dengan angin di sampingku dari pada wanita dalam dekap karena wanita tak sedikit fleksibel angin haha , aneh sekali pada diriku seakan mati rasa pada ciptaan tuhan.
   Bab II
MANUSIA MERKURIUS

Kau tau jika aku memang munafik dalam percintaan dan kebanyakan gaya dengan politik,alam,agama dan uang, dan sekarang aku pada masa yang serius dimana semua perasaan tentang hal itu sangat menimpa pundak bagian kiri dan pundak ku.

Bab III
BAYANG-BAYANG KESUKSESAN
     Aku adalah bagian dari milyaran manusia yang merasa gagal dalam hidup, mungkin pikiran ku atau mungkin melibatkan banyak perasaan tuhan terlalu jahat untuk ku, upaya ku tak pernah mendapat kan hasil atau pun secuil dukungan dari yang di atas, kesalahan apa yang membuat ku begini, 2 tahun 156 hari yang lalu aku masih merasa manusia karena aku dapat pekerjaan dari sebuah jasa , setelah aku keluar dari pekerjaan ku pikir bisa cari kerja yang lain ternyata susah sekali , usaha ku tidak pernah di liat dan tak pernah di hiraukan , yang kaya semakin kaya yang miskin mati saja usaha pun tak ada hasil nya hanya keringat mengucur deras dari seluruh tubuh, jadi perjalan apa yang ku cari sebuah kesuksesan apa di pecundangi dunia hanya karena tak bisa melihat orang tua tersenyum lebar karena anak nya sukses, aku tidak percaya dunia berputar , hanya karena motivasi itu kau terus usaha dunia tidak berputar dia hanya sedang bosan karena cahaya terlalu menyilaukan kekayaan nya dan di gantilah dengan gelap , jadi sesuatu yang menurut mu motivasi persetan dengan perkataan nya tak ada yang bisa merubah, usaha telah ku lakukan semaximal mungkin tapi apa?
Kekecewaan, harap berlebihan,sabar tiada akhir apa kah itu usaha ,  orang yang selalu saja membanding-bandingkan manusia tapi dirinya sendiri tak mau dibandingkan atau sekadar di puji lebih dari dia, ada banyak.
Lebih sentimen nya lagi dia pikir tak ada yang di ubah padahal dirinya itu lebih dari seekor setan yang menghasut.
Bab IV
MENERKA PIKIRAN ORANG
     Dari segala tuhan berikan dari upaya yang kita lakukan meski hanya segelintir beras di tangan dari tong sampah dekat pertokoan alat olahraga, apa yang salah dengan dia yang memungut beras di pertokoan lalu orang yang memakan beras dari hasil merampok atau korupsi , dengan segala kerendahan hati ku ucapkan terimakasih pada Tuhan karena ku diberi kesabaran yang lebih, bukan harta atau apapun yang berharga jika memang bukan takdir apalah daya tak bisa merubah nya, Tuhan sudah gariskan seperti itu apa bisa kita menuntut atau menantang aku sadar manusia biasa yang menunggu belas kasian dari siapapun itu meski tak pernah ada untuk sekarang, padahal aku ingin merubah semuanya dari yang lalu tapi apa, tapi apa!! Aku bagai buih dalam lautan tak tau harus kemana atau menepi dimana, kadang ingin ku mengambil nyawa ku sendiri biar aku tau keabadian dan tak harus berusaha tak harus menunggu , lelah sekali apa yang kurasa menjadi seperti ini , aku melihat di setasiun televisi sampah apakah kau pernah merasa jijik atau bulu kuduk ku mu naik dan rasanya ingin muntah , artis atau host dalam acara itu semakin hari ke hari acara televisi swasta semakin menjadi, apakah kau tidak resah dengan semua itu atau kau menikmati nya. Enjoy reading....

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X