Della mulai gemetar dan cemas. Ia tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. "Terus aku harus gimana Sukma?" tanya Della ketakutan.8964 copyright protection237PENANA9QuFbconpU 維尼
"Apa kebetulan dia adalah penghuni gedung yang kamu tinggali ya," gumam Sukma.8964 copyright protection237PENANAr6vrounasU 維尼
"Sebenarnya dua hari yang lalu aku sudah memperingatkanmu untuk pindah dari tempat itu, tapi sekarang mereka mulai menyukaimu," jelas Sukma.8964 copyright protection237PENANAnhed8LGOWJ 維尼
"Aku nggak pernah tau kalau akan seperti ini jadinya, apa yang membuat mereka menyukaiku, aku aja gak kenal ama mereka?" bantah Della dengan cemas.8964 copyright protection237PENANAqOlsB3LhKF 維尼
"Mungkin kamu pernah menyentuh barang milik mereka," jelas Sukma.8964 copyright protection237PENANAo60ALyt88s 維尼
"Barang!" kata Della sambil bingung.8964 copyright protection237PENANAMwRMtVaYXt 維尼
"Anak kecil itu selalu membawa bola basket, apa kamu pernah melihat bola itu?" tanya Sukma.8964 copyright protection237PENANAM46EPZLXqy 維尼
"Oh bola basket, aku ingat itu, aku pernah menyentuh ... haaaaaaaa!" teriak Della pun memecahh.8964 copyright protection237PENANAoy13tdSzW5 維尼
Sukma mencoba menenangkanya.8964 copyright protection237PENANANWoupPye5I 維尼
"Del tenang dulu, kamu jangan lemah kayak gini, malah mereka makin suka sama kamu."8964 copyright protection237PENANA0zER4k5ScW 維尼
Perlahan-lahan Della kembali duduk dan mulai tenang.8964 copyright protection237PENANAPhzuI4vpR7 維尼
"Sekarang dengerin aku Del, saat kamu pulang nanti, banyakin sholat ya, istiqfar dan baca surat-surat pendek di rumah kamu, bisa kan! Itu jalan satu-satunya buat ngusir mereka," jelas Sukma.8964 copyright protection237PENANArWI6awKyBM 維尼
Della mengerti dan mengangguk.8964 copyright protection237PENANAQLLyWyzzvF 維尼
Sore harinya Della pergi makan bersama Firman, tapi ia tampak murung dan tak seperti biasanya.8964 copyright protection237PENANAPM9RQQ6OEk 維尼
"Del, Della." Firman memanggilnya beberapa kali lalu memegang tanganya, Della tersentak.8964 copyright protection237PENANAu7jnpufZqF 維尼
"Del, ada apa? aku perhatiin kamu hari ini murung terus, apa ada masalah, cerita dong sama aku," ujar Firman.8964 copyright protection237PENANAy1QxADMn4X 維尼
Della mengaduk air es yang ada dihadapannya lalu meminumnya beberapa teguk. Ia menghela nafas.8964 copyright protection237PENANADkjU8rr7Fj 維尼
"Fir, apa kamu percaya di dunia ini ada mahluk halus?" tanya Della tiba-tiba.8964 copyright protection237PENANAslqdGrqMC7 維尼
Firman kaget.8964 copyright protection237PENANAZmglySGmTB 維尼
"Della, kita ini semuakan beragama Islam, dan Islam pun mengajarkan bahwa ada banyak mahluk di dunia ini. Ada yang terlihat dan ada yang tidak terlihat, jadi aku pribadi percaya kalau mereka memang ada," jelas Firman.
241Please respect copyright.PENANAIhMAfQqgPe
Della merasa lega mendengar ucapan Firman. Setelah selesai makan Firman mengantarkan Della pulang.
241Please respect copyright.PENANA8BJUs9Czo9
"Del, kalau ada apa-apa langsung telpon aku ya, ingat kamu masih punya aku di sini," kata Firman.
241Please respect copyright.PENANAd09yJmcqXa
"Iya Fir makasih ya," sahut Della.
241Please respect copyright.PENANAeyosPmA8NN
Firman mengecup kening wanita yang disukainya itu sebagai ucapan perpisahan. Della melihat Firman pergi dengan senyumanya. Tapi ketika ia berbalik badan senyum manisnya berubah kecut tatkala melihat gedung tua itu sudah berdiri tepat di depan matanya. Langkah kakinya terasa berat, tapi ia memberanikan diri.
241Please respect copyright.PENANAsTghvoKCWh
Sesampainya di depan rumah, ia mencari-cari kunci rumah di dalam tas. Angin semilir baru saja melewati tubuhnya, tiba-tiba ia merasa sangat dingin, dan suasana yang sepi sunyi membuat keadaan makin mencekam. Lalu sayut-sayut terdengar suara anak kecil.
241Please respect copyright.PENANAyKxyPxPSHY
"Kakak sudah pulang ya," kata anak kecil itu sambil tertawa terbahak-bahak.
241Please respect copyright.PENANAXUSn9GpNAT
Entah kenapa suara itu makin jelas terasa di telinganya, membuat bulu kudunya makin merinding. Della dengan cepat membuka pintu rumah dan menutupnya kembali dengan rapat. Sesampainya di dalam rumah ia baru bisa bernafas dengan lega.
241Please respect copyright.PENANAwiQXTaHedR
Ia segera membersihkan diri. Dan mengingat siang tadi Sukma memberikanya sebuah USB, menyuruh Della untuk menontonnya.
241Please respect copyright.PENANA1vtl2cilEk
Ia mengeluarkan laptopnya dan mulai menonton. Ternyata itu adalah kumpulan berita-berita tentang gedung tua yang Della tinggali sekarang. Dan hampir 70 % menjawab pertanyaan Della selama ini, tapi anehnya dari mana Sukma bisa mendapatkan informasi ini.
241Please respect copyright.PENANA7lWzIC55oM
Petang pun menjelang seperti yang dikatakan Sukma bahwa sholat dan mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan satu-satunya menghindari mereka. Maka saat itu juga Della mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat.
241Please respect copyright.PENANAMRKIkQjNPJ
"Bismillahirrahmanirrahim." Della membasuh mukanya dan terperanjat ketika melihat ke kaca sudah berdiri wanita berambut panjang yang menatap dengan mata penuh darah. Ia hampir saja terpeleset, tapi ketika ia berbalik tak ada siapapun disana.
241Please respect copyright.PENANA8s2ectnMfJ
Ia langsung melanjutkan wudhu dan segera sholat Magrib, setelah itu dia membaca-baca ayat Al-Qur'an sembari menunggu isya. Di dalam hatinya seperti ada seseorang yang mengawasi dari belakang, tapi ia tak menghiraukannya.
241Please respect copyright.PENANAy1R7V14jqO
Saat isya pun datang. Ia kemudian menunaikan sholatnya.
Ketika duduk tahiyat akhir.
241Please respect copyright.PENANAQEQlbuq4wm
"Assalamu'alaikum wrwb." Menoleh ke kiri.
"Assalamu'alaikum wrwb." Menoleh ke kanan, dan betapa terkejutnya Della ketika melihat seorang perempuan sedang duduk memandangnya dengan lidah yang menjulur sampai ke lantai.
241Please respect copyright.PENANAttdW9lZfqD
"Astagfirullah al azhim."Della berteriak sambil menutup mata.
241Please respect copyright.PENANA1vbFzEJ1kd
Tiba-tiba pintu kamar Della tertutup dengan sendirinya, padahal tidak ada angin atau apapun itu.
241Please respect copyright.PENANA1Il2VIV9aU
"Brakkkkkk."
241Please respect copyright.PENANABE2zhYyPSE
Della langsung membuka mata karena kaget. Dan perempuan itu sudah tidak ada di sana. Ia memberanikan diri membuka pintu kamarnya. Perlahan ia membukanya dan ternyata lampunya mati, padahal jelas-jelas ia tadi menyalakanya.
241Please respect copyright.PENANAm5Z0tjtMJw
Ia segera mencari tombol lampu dan memijatnya. Saat lampu menyala Della tersentak kaget karena melihat seorang perempuan dan anak kecil yang berlumuran darah sedang berdiri menatapnya. Spontan ia pun berteriak.
241Please respect copyright.PENANAqXzhBOQgcI
"Arrrrrchhhhhhhhhhh," Della terbangun dari tidurnya di pagi hari.
241Please respect copyright.PENANAUprU8ruPS2
Ia bergegas pergi ke kampus dan mencari Sukma. Tapi sayangnya hari itu Sukma tidak datang ke kampus. Della bertanya pada teman sebangku Sukma.
241Please respect copyright.PENANAkVtuH56n3C
"Rin, apa kamu tau Sukma kemana?" tanya Della.
241Please respect copyright.PENANAcxRBoYVO6w
"Kalau yang aku denger, Sukma izin mengantarkan neneknya berobat, karena mereka hanya tinggal berdua," sahut Rina.
241Please respect copyright.PENANA9k1pHUJhDj
"Apakah kamu tau alamat rumah Sukma?"
241Please respect copyright.PENANA3jHHkiOOOg
"Aku kurang tau, tapi Ibu dosen kita tau, mereka tetanggaan," jawab Rina.
241Please respect copyright.PENANAZWWsr1ACCU
"Oh makasih ya Rin."
241Please respect copyright.PENANAkgObuwycwB
"Sama-sama."
241Please respect copyright.PENANAOkRE37XmXJ
Della pergi ke ruang dosen untuk meminta alamat Sukma, untungnya bu dosen langsung memberikanya.
241Please respect copyright.PENANAzq2exHzqBC
Di kantin sekolah Della dan lainnya sedang makan, ada Firman dan Rudi juga.
241Please respect copyright.PENANAInun5S70tm
"Del sejak kapan kamu jadi deket sama Sukma?" tanya Dewi dengan sinis.
241Please respect copyright.PENANAQ8JXv23geV
"Hah, gak juga kok, aku memang lagi ada perlu sama dia," jawab Della beralasan.
241Please respect copyright.PENANAnrr4ii1e13
"Kamu kan tau Sukma itu radak aneh orangnya, jadi aku gak mau kamu ikutan aneh kayak dia Del," ujar Dewi lagi.
241Please respect copyright.PENANAb0kGzct3Yy
"Apa salahnya sih Wi, toh kita semua ini kan juga satu kampus," ujar Firman membela Della.
241Please respect copyright.PENANAcKjZU7lLuV
"Ngomong-ngomong, kamu tadi nanyain alamatnya Sukma ya Del? apa kamu mau kerumahnya nanti," tanya Nana.
241Please respect copyright.PENANAc4D6CbOL2J
"Iya, ntar sehabis pulang kuliah aku kesana," sambil melirik Dewi merasa gak enak.
241Please respect copyright.PENANAR9EMttE5rN
"Aku anterin ya Del?" pinta Firman.
241Please respect copyright.PENANA8rWyjkYhzT
"Kalian berdua hati-hati ya," sahut Nana.
241Please respect copyright.PENANAknhGm6RlcK
Della hanya mengangguk.
241Please respect copyright.PENANAtv3bcQy4eo
Sore harinya Della dan Firman pergi ke rumah Sukma. Rumahnya masih di pedesaan. Mereka berdua berjalan mendekati sebuah rumah, tampak seorang nenek sedang berbaring di kursi goyang.
241Please respect copyright.PENANAq0cTPyqtmz
Melihat Della datang, nenek itu langsung berdiri dan berlari ke dalam rumah.
Della dan Firman tampak bingung. Tak lama kemudian nenek itu keluar membawa sebuah plastik di tangan, ternyata itu garam. Nenek itu mengambil segenggam garam dan melemparkan ke tubuh Della dan Firman.
241Please respect copyright.PENANAoqBq7gY8N0
"Minggato dedemit, koe ora ditompo nang omahku, ojo ganggu putu-putuku!" Nenek itu berbicara sambil terus melempari garam.
241Please respect copyright.PENANAEoAX6XfeV5
Della dan Firman tak mengerti apa yang diucapkan nenek itu. Lalu Sukma keluar dan menghentikan neneknya.
241Please respect copyright.PENANAWsffPLuEDO
Di ruang tamu Sukma memberikan handuk kering dan minuman untuk mereka berdua.
241Please respect copyright.PENANASQ8dbddTMZ
"Apa yang membawa kalian ke sini?" tanya Sukma.
Della mengeluarkan USB dan memberikan kembali ke Sukma.
241Please respect copyright.PENANAHLe4dg0lnm
"Aku ingin mengembalikan ini, aku sudah melihatnya dan mengerti," sahut Della.
241Please respect copyright.PENANAz4VgseESZp
"Sebenarnya apa yang dilakukan nenekmu tadi Sukma, kenapa beliau melempari kami dengan garam?" tanya Firman penasaran.
241Please respect copyright.PENANAbp11TjjoHZ
"Agar mereka tidak ikut masuk ke dalam rumah ini," ujar Sukma sambil menatap sesosok wanita yang ada di jok belakang mobil Firman.
241Please respect copyright.PENANAmtK1jn9wic
"Maksud kamu!" tanya Della yang masih belum faham.
241Please respect copyright.PENANA93g3hatu6H
"Salah satu dari mereka mengikuti kalian," kata Sukma.
241Please respect copyright.PENANAbXMhA6J0rb
Firman terkejut.
241Please respect copyright.PENANARXgsqnsgUY
"Apa anak kecil itu lagi?" tanya Della.
241Please respect copyright.PENANAtqndV5ZsAi
"Bukan, kali ini seorang perempuan yang berumur 30 tahunan," sahut Sukma.
241Please respect copyright.PENANAPK9jWCNE8Y
"Sepertinya aku harus pindah dari gedung itu," kata Della lirih.
241Please respect copyright.PENANAdHA3T8CWif
"Sudah terlambat, mereka sudah terikat padamu, kemanapun kamu pergi mereka akan ikut," timpal Sukma.
241Please respect copyright.PENANAEKEpwWcmyE
"Lalu aku harus bagaimana Sukma?" tangis Della memecah karena takut.
241Please respect copyright.PENANAtgaKn0Z7dG
"Semalam aku pun mulai di ganggu mereka, ketika aku solat pun mereka tepat berada di hadapanku, aku takut, aku benar-benar takut," tangisnya lagi.
241Please respect copyright.PENANAq33c8T3Anp
Firman menenangkanya.
Sukma tampak masuk ke dalam kamar dan memberikan sebuah kotak kepada Della.
241Please respect copyright.PENANAzk5ELPjrgM
"Kurasa aku sudah tidak membutuhkan ini, pakailah, ini adalah kalung pemberian dari eyangku dulu, kalung ini telah menyelamatkanku dari mereka yang berniat jahat padaku, insaAllah kamu akan baik-baik saja," ujar Sukma menjelaskan.
241Please respect copyright.PENANACzK4yuXU6n
"Makasih Sukma," kata Della menghentikan tangisnya.
241Please respect copyright.PENANAi3IrBOeYZr
"Dan juga sebelum pulang belilah beberapa garam, ketika sampai rumah taburkan garam-garam itu di depan pintu rumahmu agar mereka tidak bisa masuk, lalu di depan pintu kamarmu dan di semua jendela, ingat itu," pesan Sukma.
241Please respect copyright.PENANAl85qnxi4jY
"Baiklah," kata Della.
241Please respect copyright.PENANAv21BF0m9ba
"Oh iya, aku sebenarnya penasaran kenapa kamu membantuku, dan kenapa kamu bisa tau begitu banyak tentang gedung itu," tanya Della lagi.
241Please respect copyright.PENANArJRfFKMCdf
"Dulu kedua orang tuaku tinggal di sana, dan meninggal karna kebakaran itu, kakakku yang bertugas pada saat itu tidak terima karena kasus itu segera ditutup begitu saja tanpa di selidiki apa penyebab utamanya. Di sela-sela kakakku mencari info tentang kecelakaan itu, tak berapa lama kakakku ditemukan tergantung di kamar 203, aku benar-benar terpukul hingga akirnya aku merelakan dan mengubur semua kenangan pahit itu," tangis Sukma memecah.
241Please respect copyright.PENANAOud0IkFscL
"Maafkan aku karna membicarakan hal ini," kata Della.
241Please respect copyright.PENANAqszx5GcMSA
"Nggak papa kok, aku sudah lama melupakanya," ujar Sukma.
241Please respect copyright.PENANAE86xdRzayX
"Della, kayaknya kita harus cepet pulang, ini udah mau magrib," ajak Firman.
241Please respect copyright.PENANAde34DRxxnO
"Oh iya, ya udah kalau gitu kita pamit ya Sukma, makasih atas semuanya," ujar Della sambil berlalu pergi.
241Please respect copyright.PENANAh8Q53dc7nF
Di dalam mobil.
241Please respect copyright.PENANA9XkOeVAaJe
"Del, sebaiknya kamu pakai sekarang kalung pemberian Sukma," ujar Firman.
241Please respect copyright.PENANANx1FmuetaR
"Eh iya, mana tadi!"
241Please respect copyright.PENANAp4KGThjkUb
Firman memakaikanya. Dan tak berapa lama angin dingin berhembus melewati mereka berdua. Sesosok wanita yang berada di jok belakang mobil Firman langsung pergi karena kalung yang di pakai Della.
241Please respect copyright.PENANAXCdYslHHid
"Kok jadi dingin gini sih!" kata Della.
241Please respect copyright.PENANAPmCWDgwTX9
"Bentar aku kecilin AC-nya," sahut Firman.
241Please respect copyright.PENANAAnVNQhAfRz
Sesampainya di depan gedung rumah Della. Firman undur pamit, tak lupa ia berpesan jika ada hal penting langsung saja menelponya.
241Please respect copyright.PENANAqXCofhwzYc
Della membawa sekantong plastik besar berisikan garam. Ia mulai dengan menebarkan garam di depan pintu rumahnya. Lalu masuk dan menebar garam lagi di depan pintu kamarnya lalu di depan jendela dan di manapun itu. Lalu ia bergegas mandi dan masuk ke kamar. Ia bersembunyi di bawah selimut.
241Please respect copyright.PENANAlussnVbueK
Ia tak bisa memejamkan matanya. Takut apa yang akan terjadi nanti. Tiba-tiba pintu depan rumah Della tampak di gedor beberapa kali, makin keras dan keras. Seperti seseorang berusaha membuka pintu itu dengan paksa. Della berusaha tak menghiraukanya. Lalu seluruh jendela pun di gedor dengan keras, Della menutup kedua telinganya tak ingin mendengarkan. Dan terakhir pintu kamar Della yang di gedor dengan keras. Della menangis terisak-isak menahan jeritannya. Sampai pagipun menyambutnya.
241Please respect copyright.PENANAPMn8LnDkgo