Akhirnya setelah hampir 5 hari libur, murid-murid disekolahkan kembali. Hari ini adalah hari Senin. Cuaca yang cerah tanpa adanya tanda akan turun hujan. Penyelidikan pun juga sudah berakhir Sabtu kemarin dan mereka telah menangkap orang yang telah membunuh gadis dalam kamar mandi kemarin. Namun hanya sampai situ mereka melakukan penyelidikannya. Kasus Arsyad tidak ditemukan siapa pelaku di baliknya. Penyelidikannya pun akhirnya ditutup dengan alasan yang tidak jelas, membuat murid-murid terpaksa harus belajar dan kembali bersekolah dengan normal dengan adanya rasa takut dan khawatir karena sang pembunuh Arsyad masih berkeliaran di sekolah. Karena hal itu, baik murid ataupun orang tua murid, banyak yang memutuskan untuk tetap di rumah sampai kasusnya benar-benar selesai. Namun berbeda dengan Chandra, ia tetap masuk seperti biasa. Chandra pun bersikap tenang dan berusaha untuk tidak pedulinya. Jadi seperti biasa, Chandra sudah datang dan sekarang sedang berada di kelas sendiri sambil memakan roti yang ia bawa dari rumah dan membaca novel kesukaannya. Tiba-tiba Chandra teringat sesuatu dan melihat jam tangannya. Dia terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 7, namun baru sedikit teman sekelas yang datang.
156Please respect copyright.PENANAVgVVS4ShpZ
“Waduh, baru setengah nih orang yang datang. Bisanya biasanya sudah ramai kelas jam segini. Pada ke mana orang-orang ya?” tanyanya dalam hati lalu melirik ke meja kosong di sampingnya yang merupakan tempat duduk Bian. “Apakah Bian juga ikut-ikutam enggak masuk?” gumamnya di dalam hati lagi lalu meletakkan novel dan roti yang baru ia makan setengah di atas meja.
Setelahnya berpikir, “Tapi gua nggak heran sih, pasti orang tua mereka khawatir dan tidak mengizinkan anaknya masuk. Orang tua gua aja yang tidak peduli. Lagian emang aneh sih menghentikan penyelidikan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Kalau beginikan kerjaan gua jadi bertambah.” keluhnya.
Setelah itu, tidak lama kemudian, ada seorang anak dari arah lorong yang berlari dengan cepat menuju kelasnya Chandra. Ya, orang itu adalah Bian.
“Untunglah gua gak terlambat.” katanya yang sudah berada di samping mejanya.
“Oh, ternyata lu datang juga. Gua kira lu nggak masuk.” kata Chandra yang sebenarnya merasa senang akan kedatangan Bian.
“Anda ini jangan meremehkan saya dong. Saya ini kan anak yang rajin dan tidak suka bolos.” kata Bian, membuat Chandra tersenyum. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Setelah itu keningnya berkerut.
"Ada apa Chan?" tanya Bian sambil meletakkan tasnya di atas kursi.
156Please respect copyright.PENANA55kxKInHFp
156Please respect copyright.PENANAic1fUFQHmN
156Please respect copyright.PENANARxbqkMdEek
"Lu pasti habis bergadang ya?" tebak Chandra.
156Please respect copyright.PENANAm2NGIttL6P
156Please respect copyright.PENANAvBkD8o7dTL
156Please respect copyright.PENANAJF1k6SPkEx
"Oh, lu tahu?" tanya Bian terkejut.
156Please respect copyright.PENANAZRKE5pl6BT
156Please respect copyright.PENANA9H5pS8Ez3F
156Please respect copyright.PENANALS5O7ikTQm
"Ya gua tahulah, dari mata aja kelihatan." jawab Chandra sambil menunjuk arah mata Bian
156Please respect copyright.PENANASZh8MNlkBr
156Please respect copyright.PENANAOA7FB1fqxo
156Please respect copyright.PENANAgLpysc7FpS
"Masa sih? Padahal gua sudah berkaca sebelum berangkat." kata Bian. Chandra tersenyum kembali lalu tertawa kecil, membuat Bian ikut senang.
156Please respect copyright.PENANAlJ5qS1xan4
156Please respect copyright.PENANAbB3BwJ0qBs
156Please respect copyright.PENANAIHorAcdNJ1
"Entah mengapa, saat gua melihatmu tersenyum kayak gitu, gue merasa senang." katanya.
156Please respect copyright.PENANAnOKvMqCzym
156Please respect copyright.PENANAjQUKx9utqI
156Please respect copyright.PENANAtnI7x00g6R
"Aneh ." ejek Chandra.
156Please respect copyright.PENANAwYW5yXGxil
156Please respect copyright.PENANAloNb609smt
156Please respect copyright.PENANApT0f0dRc26
"Tapi benar kok. Sebenarnya lu itu ganteng kalau tersenyum. Tapi sayang lu jarang melakukannya."
156Please respect copyright.PENANAUMz9NvIkAr
156Please respect copyright.PENANA6FktA97BS2
156Please respect copyright.PENANA7HFI97cvcC
"Ya, ya, terserahlah," kata Chandra lalu mukanya kembali serius. Ia pun mengambil buku penyelidikannya dari dalam tas dan membuka beberapa halaman dari buku itu.
156Please respect copyright.PENANAy5r5asQPan
156Please respect copyright.PENANA8gHlB3SDPs
156Please respect copyright.PENANAL696nM4dNg
"Namun, sebaiknya kita bahas itu nanti saja. Sekarang kita punya urusan lebih penting." katanya sambil memperlihatkan kepada Bian tulisan tentang data-data beberapa orang di dalam buku tulis tersebut yang sudah terdapat foto tersangka di atas data diri mereka.
156Please respect copyright.PENANAnyCDyJIcbu
156Please respect copyright.PENANAfUR6ao3Meq
156Please respect copyright.PENANAXZ9dgxdF9o
"Siapa ini? " tanya Bian sambil memperhatikannya.
156Please respect copyright.PENANAKYpXxOMmW6
156Please respect copyright.PENANAGvjnJ89L7L
156Please respect copyright.PENANAl3EXO5XUC7
"Ini adalah orang yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Arsyad kemarin dan juga orang yang dekat dengan Raja." jawab Chandra.
156Please respect copyright.PENANAAad1LnVaG9
156Please respect copyright.PENANApYECj8ttFV
156Please respect copyright.PENANAqbNBhn0pyX
"Oh, karena yang membunuh Arsyad adalah orang yang ingin membalaskan dendam Raja ya?" tebak Bian.
156Please respect copyright.PENANAlYGvLnQjLt
156Please respect copyright.PENANAEqZXzZhDx8
156Please respect copyright.PENANAHIokAnUfCh
"Iya, betul sekali." kata Chandra.
156Please respect copyright.PENANADJwiJsT0mT
156Please respect copyright.PENANAq12WSPBNkZ
156Please respect copyright.PENANAJsl4ONTYZX
"Dapat dari mana lu orang-orang ini?" tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANABxpoe6cXEg
156Please respect copyright.PENANAz7Af6W8V52
156Please respect copyright.PENANAIiV4LWpyXW
"Selama libur kemarin, gua melakukan sedikit penyelidikan terhadap orang-orang Ini." jawab Chandra sambil membuka halaman sebelumnya di buku tersebut, yang isinya adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio kemarin.
156Please respect copyright.PENANAextLg77ZO7
156Please respect copyright.PENANAHw42Hu3hca
156Please respect copyright.PENANAEs9rtrqo2C
"Dan ini adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio melakukan pembunuhan ini, ditambah dekat dengan Raja." jelasnya lagi.
156Please respect copyright.PENANAonSOaGI3qc
156Please respect copyright.PENANASGjz5YenbR
156Please respect copyright.PENANAFWEaNLgeH0
Bian tercengang melihat bertapa akurat dan lengkapnya data orang-orang itu yang dibuat oleh Chandra. "Hebat sekali lu. Dalam 5 hari ini lu bisa mendapatkan data-data orang ini. Ditambah sampai membuat kesimpulan bahwa orang ini adalah tersangka utamanya. Sendirian pula." puji Bian.
156Please respect copyright.PENANAPK5NA1qCq9
156Please respect copyright.PENANAgHGrTK2rf3
156Please respect copyright.PENANAmswQM01ESI
"Terima kasih. Tapi yang gua butuhkan bukanlah pujian lu, tapi kerja sama lu." "Tenang aja, pasti gua akan bantu kok." kata Bian, membuat senyuman di wajah Chandra tampak lagi. "Lu sudah berusaha keras, jadi gua nggak akan kalah." lanjutnya dengan penuh percaya diri
156Please respect copyright.PENANAFrFjWKnVfT
156Please respect copyright.PENANAjZXM3xB0mM
156Please respect copyright.PENANAB0eQPBAysF
"Baguslah kalau begitu," Chandra memasang wajah seriusnya lagi, lalu melanjutkan kata-katanya. "Sekarang akan gua beritahu apa alasan gua menduga mereka." Chandra mengangkat buku tersebut. Setelah itu memulai penjelasannya.
156Please respect copyright.PENANAzUPLBEcKHi
156Please respect copyright.PENANA2Ork1qYINI
156Please respect copyright.PENANAWdJYTO98s1
"Pertama Kak Adrian, kakak laki-laki Raja yang duduk di kelas 12. Alasan gua menduga dia adalah karena hubungan mereka yang kurang baik. Orang tua mereka bercerai, membuat Raja dan kakaknya terpaksa berpisah. Mereka baru bertemu lagi selama 9 tahun, saat SMA ini. Sesuai pencaharian gua kemarin, Kak Adrian punya dendam dengan Raja karena telah menghancurkan hubungan orang tuanya."
156Please respect copyright.PENANAh6o7YuxPzb
156Please respect copyright.PENANAoFdVNUOjWu
156Please respect copyright.PENANA1lTBBCBqbu
"Raja menghancurkan hubungan orang tuanya? Anak umur 7 tahun bisa melakukannya?" tanya Bian tidak percaya.
156Please respect copyright.PENANAuNyjpPP2J7
156Please respect copyright.PENANAnh8aw345s1
156Please respect copyright.PENANArYk25cm6KE
"Sebenarnya itu hanya sebuah kesalahpahaman. Saat Raja berumur 7 tahun, ia mencuri uang ibunya yang disimpan untuk biaya sekolahnya dan kakaknya. Namun ibunya tidak tahu dan malah menuduh ayahnya. Terjadilah kesalahpahaman antara dua orang itu,"
156Please respect copyright.PENANAhQdq2eiF6G
156Please respect copyright.PENANAzXLOkogofI
156Please respect copyright.PENANAPs8ev9H0i6
"Tunggu-tunggu, kenapa ibunya langsung menuduh ayahnya padahal ia belum punya bukti?" tanya Bian memotong penjelasan Chandra.
156Please respect copyright.PENANAiQl4ZCGbHs
156Please respect copyright.PENANAIGuIIjKWLM
156Please respect copyright.PENANAft9dTSLKx6
"Dari awal memang hubungan mereka tidak baik. Jadi akhirnya keluarlah tuduhan itu." jawab Chandra.
156Please respect copyright.PENANAT60e5qgyvK
156Please respect copyright.PENANAdPfUnezxXA
156Please respect copyright.PENANAEj3ndEiKyL
"Ya ampun, kasihan sekali. Dan gua malah baru tahu soal itu sekarang." kata Bian merasa simpati.
156Please respect copyright.PENANAcWpvqcltL9
156Please respect copyright.PENANAyw1g5dGSpW
156Please respect copyright.PENANACbbn99qLrW
"Kak Adrian tau soal itu dan memaksa Raja untuk mengakuinya. Masalahnya ada di Raja, dia nggak mau mengakui kesalahannya di hadapan orang tuanya. Sampai akhirnya sudah terlambat dan orang tuanya bercerai. Mereka pun membawa masing-masing anak." jelas Chandra.
156Please respect copyright.PENANARZbkuuG9XI
156Please respect copyright.PENANAyQuGlLrJpK
156Please respect copyright.PENANAcO5D8SN1uq
"Gua baru tahu hal itu." kata Bian kelihatan sedih.
156Please respect copyright.PENANAOW0W6w6DcJ
156Please respect copyright.PENANAMZiJLW9S2j
156Please respect copyright.PENANAIeyzUSpDIk
"Apa lagi, Kak Adrian itu adalah ketua OSIS dan pintar dalam hal komputer. Jadi gua kira dia bisa menjadi salah satu suspek gua. Namun, masih banya hal yang dipertanyakan dalam teori satu ini."
156Please respect copyright.PENANA4QKRyUEkwK
156Please respect copyright.PENANAXjZWYrBLS4
156Please respect copyright.PENANAxnQTl2mJWY
"Maksudnya belum bisa dikatakan benar?" tebak Bian.
156Please respect copyright.PENANAG909K2YwGN
156Please respect copyright.PENANA8pYJkzyNIU
156Please respect copyright.PENANA7vb1xBXViW
"Iya." jawab Chandra.
156Please respect copyright.PENANAK6Zc0VQQ5h
156Please respect copyright.PENANAumDdOzMmm9
156Please respect copyright.PENANAfhGDifCOic
"Ya sudah, gak apa-apa. Kita lanjutkan saja dengan suspek berikutnya." kata Bian, mencoba menghibur Chandra.
156Please respect copyright.PENANAykJhwPToIP
156Please respect copyright.PENANA4WHdOhZ5E3
156Please respect copyright.PENANA6xmaqiefpc
"Suspek kedua," sebelum melanjutkan kata-katanya Chandra melirik ke kanan dan ke kiri, membuat Bian bingung.
156Please respect copyright.PENANATRwJc61ZeU
156Please respect copyright.PENANAxSS0x8JFzF
156Please respect copyright.PENANA66aRzTKrB7
"Ada apa?" tanyanya penasaran.
156Please respect copyright.PENANADPHqAEg9Lj
156Please respect copyright.PENANAH3ToeUuvAu
156Please respect copyright.PENANAVciwsSQMng
"Tidak. Hanya ingin memastikan saja," jawab Chandra lalu kembali tenang.
156Please respect copyright.PENANAD3V41zcIAc
156Please respect copyright.PENANAaTHBvTCIaH
156Please respect copyright.PENANANmEPbwouDN
"Suspek keduannya ialah Danis." selanjutnya, dan kali ini membuat Bian tambah bingung.
156Please respect copyright.PENANAw7c1bHz5nh
156Please respect copyright.PENANAWzlKnGMs0a
156Please respect copyright.PENANAAPsuB57bK4
"Maksudnya Danis dari kelas kita itu? Yang duduk disebelah Arsyad?"Chandra mengangguk. “Kenapa lagi dia?" tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANA8xAq4YsR3K
156Please respect copyright.PENANAGE6fGttvK0
156Please respect copyright.PENANAkOaXN45WO8
"Keluarga dia itu memiliki hutang yang lumayan banyak dengan keluarga Arsyad."
156Please respect copyright.PENANAigjRSoS6lw
156Please respect copyright.PENANAdMtIiMRwcc
156Please respect copyright.PENANAWGK3Q264JH
"Lalu kenapa membunuh Arsyad, kenapa tidak membunuh ayahnya, ibunya, atau anggota keluarga lainnya saja?" tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANA5HNhUyjFea
156Please respect copyright.PENANA9bcePHeBSO
156Please respect copyright.PENANArrBI1gh7yT
"Lu nggak tahu ya?" tanya Chandra.
156Please respect copyright.PENANAKk2df8vTZg
156Please respect copyright.PENANA7Ru7NHjF0O
156Please respect copyright.PENANA3jfK6uNDob
Bian menggeleng lalu menjawab, "Soal apa?"
156Please respect copyright.PENANAZPocWjlz5p
156Please respect copyright.PENANAxHBlM28JmH
156Please respect copyright.PENANAmC1GJHPDZD
"Arsyad itu yatim piatu." jawab Chandra, membuat Bian kaget.
156Please respect copyright.PENANAlXI5Mz6HLe
156Please respect copyright.PENANA3xQ1lumD3U
156Please respect copyright.PENANAdsgs8Mwsmc
"Orang tuanya sudah meninggal sejak setahun yang lalu dan sejak itu ia tinggal bersama pamanya, ditambah dia itu anak tunggal."
156Please respect copyright.PENANAQBbFnpQ3fd
156Please respect copyright.PENANA1TyPWiOxD3
156Please respect copyright.PENANA7V6341IGLU
"Gua baru tahu."
156Please respect copyright.PENANAMyIAquzop0
156Please respect copyright.PENANARmHPJKXTrX
156Please respect copyright.PENANAHzAYYTbRdB
"Gua juga baru tahu setelah melakukan penyelidikan ini. Dengan begitu, alasannya menjadi jelas untuk menghilangkan hutang keluarganya."
156Please respect copyright.PENANAPl4FJwDcxc
156Please respect copyright.PENANA9GrLGqaBjJ
156Please respect copyright.PENANAhs6eA6hcbi
"Maksud lu Danis yang sekelas sama kita kan, yang penakut itu?" sekali lagi Chandra mengganggu. "Nggak mungkin."
156Please respect copyright.PENANA1AgSrePTL7
156Please respect copyright.PENANAYniKgjjFmc
156Please respect copyright.PENANA9gJzylvryF
"Beneran." jawab Chandra.
156Please respect copyright.PENANAIkZtTNpMrm
156Please respect copyright.PENANAU2NRepwtW6
156Please respect copyright.PENANAH04tAQjSma
"Mana mungkin anak yang takut sama serangga itu bisa melakukan sesuatu yang kejam."
156Please respect copyright.PENANAdSqAhBxNeT
156Please respect copyright.PENANAmMQbDhdS2Q
156Please respect copyright.PENANAFThRfsv61w
"Pertama, mungkin karena bujukan dari keluarga atau karena bisnis orang tuanya diambang kegagalan ditambah. Dengan adanya hutang akan semakin berat pengeluaran."
156Please respect copyright.PENANAfNJcaUbG6z
156Please respect copyright.PENANADTNPxjVrlx
156Please respect copyright.PENANAG7WsyE2EAO
"Lu bisa tahu sampai sejauh itu?" tanya Bian. Chandra mengangguk. "Tapi bukan itu yang penting sekarang." lanjutnya. Chandra menghela nafas lalu berkata, "Lu masih belum percaya?"
156Please respect copyright.PENANAVmPW2L0lBU
156Please respect copyright.PENANAKp4BKbO8Mu
156Please respect copyright.PENANAaDMcrVs7a9
"Ya iyalah, gua ingatkan sekali lagi ya, terbunuhnya Arsyad itu untuk membalaskan dendam Raja. Bukan karena urusan keluarga tersangka dengan dengan keluarga Arsyad."
156Please respect copyright.PENANAq286dJH6J9
156Please respect copyright.PENANAAqqL7CcEcA
156Please respect copyright.PENANAclrm6v3SZv
"Itu terlalu percaya dengan kata-kata orang ya," sengit Chandra lalu mengurutkan dahinya. "Dibandingkan dengan suspek pertama, dia lebih meyakinkan."
156Please respect copyright.PENANAZhiwkHwXrM
156Please respect copyright.PENANAO015SSsJfi
156Please respect copyright.PENANAg8Uk10A7do
"Meyakinkan apanya?" tanya Bian masih tidak menerimanya.
156Please respect copyright.PENANASAzlQyb6PG
156Please respect copyright.PENANAlwHD3gUmKK
156Please respect copyright.PENANAVXzRzW6XRR
"Pertama saat perempuan yang terbunuh di kamar mandi itu, dia ada dalam kerumunan murid-murid, sementara Kak Adrian tidak. Ia ada di bawah."
156Please respect copyright.PENANAhZvOV6RwdO
156Please respect copyright.PENANAwrl8ywU301
156Please respect copyright.PENANAPZlYj2xTBn
"Ada yang lain juga kan?" tembak Bian.
156Please respect copyright.PENANA34l4Eokt8X
156Please respect copyright.PENANAMa6CtAzqUG
156Please respect copyright.PENANADEuPIti70K
“Ya, benar. Tapi satu hal yang membuatnya menjadi salah satu tersangka.”
156Please respect copyright.PENANAMIxzhUsWFp
156Please respect copyright.PENANAkCU3qnoUX5
156Please respect copyright.PENANAZs5IfFIyWN
“Apa itu?” tanya Bian penasaran.
156Please respect copyright.PENANAggoHLMI7U8
156Please respect copyright.PENANAXD7fNHPjEg
156Please respect copyright.PENANAS86IQUiCRx
“Dia punya rasa suka dengan Reva.”
156Please respect copyright.PENANAoSLN1vFL4P
156Please respect copyright.PENANAerQ4WWqs2U
156Please respect copyright.PENANAm3sDQ6DvbR
“Danis suka dengan adik gua? Ah, masa?” Bian tidak mempercayainya.
156Please respect copyright.PENANAIOyavMjfND
156Please respect copyright.PENANAU0sZSFE0Uo
156Please respect copyright.PENANAES6JOmZYlT
“Iya, beneran.”
156Please respect copyright.PENANAbDnLkCaJ1S
156Please respect copyright.PENANA3HA4mpM0AX
156Please respect copyright.PENANAtNuqjjuRPt
“Kitakan baru pindah beberapa minggu yang lalu.”
156Please respect copyright.PENANAWRxPC1ng3r
156Please respect copyright.PENANAY8TMcECyrs
156Please respect copyright.PENANA5WV5gA5Pj2
“Terus?”
156Please respect copyright.PENANAI5SbwF0CfC
156Please respect copyright.PENANAYsU8xdE2ZC
156Please respect copyright.PENANAcgF7KoxPTg
“Ya... Bentar-bentar, emang apa hubungannya dengan pembunuhan Arsyad?”
156Please respect copyright.PENANAQsAreaHGxh
156Please respect copyright.PENANAOHt22wkvqJ
156Please respect copyright.PENANAtT8DvzRHpa
“Orang yang membunuh Arsyad juga orang yang sama dengan orang yang mendalangi pembunuhan Reva.”
156Please respect copyright.PENANAKYiTOeksPx
156Please respect copyright.PENANAEtnILCs0bf
156Please respect copyright.PENANAkCtivbd4N7
“Kalau itu gua tahu. Lalu?”
156Please respect copyright.PENANAzPZADLF95W
156Please respect copyright.PENANAW5HHkE2ip3
156Please respect copyright.PENANA2VycnlMv8g
“Bukanya sudah jelas, ialah pelakunya.”
156Please respect copyright.PENANAq0YEol5Ty5
156Please respect copyright.PENANA0uvAt3gfwu
156Please respect copyright.PENANAtNWGuuHnhK
“Dia membantu Reva itu cuma karena rasa suka?”
156Please respect copyright.PENANAhtuzYf2DcI
156Please respect copyright.PENANATTeDDqadaK
156Please respect copyright.PENANA7KEejykS7y
“Orang yang sudah jatuh cinta pasti akan melakukan apapun untuk orang yang dicintai. Bukannya begitu?” tanya Chandra kepada Bian.
156Please respect copyright.PENANApTjuJC7eSP
156Please respect copyright.PENANAX5Wx5KHgWT
156Please respect copyright.PENANAGI6q2IQthb
“I-iya sih.”
156Please respect copyright.PENANAZYbQEiCfHJ
156Please respect copyright.PENANAtLTrQAosNM
156Please respect copyright.PENANAJx1QrvevEG
“Awalnya mungkin dia hanya membantu dan mendalangi saja karena diminta atau apalah. Tentu saja Danis tidak bisa menolak orang yang ia sukai. Tahu-tahu sekarang dia malah membunuh orang.” Bian tercengang mendengar penjelasan Chandra. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Chandra tersenyum dan berkata, “Tapi ini semuanya hanya teori yang masih belum pasti. Lagi pula, teori ini juga memiliki banyak kekurangan. Apakah lu tahu apa itu?”
156Please respect copyright.PENANA6xLj92RUVo
156Please respect copyright.PENANAWH04z3Pfxh
156Please respect copyright.PENANA176PXysPL5
Bian mengangkat kepalanya yang awalnya ia tundukkin ke bawah dan menjawab, “Jelas gua tahu. Pertama, kalau emang benar dia melakukan itu semua harusnya ia menutup bukan malah membesar-besarkan dengan cara memberikan kita selembaran kertas itu dan malah mendalangi pembunuhan orang lain. Ditambah, sesuai kesaksian Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian.”
156Please respect copyright.PENANAjSkaMglMup
156Please respect copyright.PENANAaefh5ndTJl
156Please respect copyright.PENANAA4a9QAzmWI
“Yang pertama mungkin benar, tapi yang kedua bisa dibilang salah.”
156Please respect copyright.PENANARlNiG5xBpB
156Please respect copyright.PENANAMsldkGnBOF
156Please respect copyright.PENANAvAbx7x2vAc
“Dan mengapa itu?”
156Please respect copyright.PENANAPOJqV0EJe5
156Please respect copyright.PENANAgHzQMelshL
156Please respect copyright.PENANAeYMYqRH2iV
“Kata Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian, mungkin karena mereka tidak melihatnya,” kata Chandra, membuat Bian mengangkat alis kanannya. “Gua ingatkan kembali ya, ada waktu di mana Arsyad sendirian di dalam kelas dan saat itu bisa saja Danis memberikan meracuninya, atau mungkin sebelum Arsyad datang ke sekolah. Danis memberikan racunnya kepadanya dan meminta untuk meminumnya di sekolah. Untuk informasi tambahan, rumah Arsyad dan Danis berdekatan. Berarti ada kemungkinan besar mereka akan berpapasas saat perjalan ke sekolah. Tapi tentu saja masih ada pertentangan pertama. Lagi pula ini juga masih dugaan dan belum bisa tapi dikatakan bener. Itu mengapa, kita harus tanyakan langsung ke orangnya.”
156Please respect copyright.PENANApedGfyjNCQ
156Please respect copyright.PENANApCMQLBrYm2
156Please respect copyright.PENANAeR7Dw0wwOL
“Lu bener. Maaf gua sempat terbawa emosi tadi dan meragukan lu.” kata Bian.
156Please respect copyright.PENANAn7PoxwF03p
156Please respect copyright.PENANAqy3YBdVeJu
156Please respect copyright.PENANAHrgH3bgLRt
“Gak apa-apa. Gua juga nggak pernah berharap lu akan percaya dengan semua kata-kata gua. Lagi pula lebih menyenangkan jika ada orang yang seperti eluL yang suka menentang sebuah pernyataan tanpa bukti.”
156Please respect copyright.PENANA88JojGqwJA
156Please respect copyright.PENANANWff77ETR9
156Please respect copyright.PENANAxw5xLwMbyv
“Gua punya bukti kali. Gua nggak separah dengan apa yang lu pikirkan.” kata Bian kesal.
156Please respect copyright.PENANAiN8Yiv5Isv
156Please respect copyright.PENANArE3oHPI1Vr
156Please respect copyright.PENANAXzvwIUBgLa
“Kalau begitu akan gua lanjutkan ke suspek ketiga. Suspek ketiga adalah Marisya, pacar Arsyad yang duduk di kelas 10.”
156Please respect copyright.PENANA7xYJCnhtpF
156Please respect copyright.PENANA3Km2JxQ7v0
156Please respect copyright.PENANADL0p4vqOMt
“Oh dia, gua tahu.” kata Bian.
156Please respect copyright.PENANAlVGsLhgH8Y
156Please respect copyright.PENANARLieCBhRI2
156Please respect copyright.PENANArTCegAfWd2
“Benarkah?” tanya Chandra.
156Please respect copyright.PENANAdRjSWBUlZ4
156Please respect copyright.PENANA5c3xbjcgfB
156Please respect copyright.PENANAsUoRROUe1P
“Anak kelas sebelah itu kan?” tebak Bian.
156Please respect copyright.PENANA2sdK3nHOUx
156Please respect copyright.PENANALetW5NJmJq
156Please respect copyright.PENANA9gWQndlxv5
“Iya, betul.” jawab Chandra
156Please respect copyright.PENANA5j40o2R2r2
156Please respect copyright.PENANACkz1rMiCVK
156Please respect copyright.PENANAR7fN0pwz7B
“Lalu apa masalahnya dengan Raja?”
156Please respect copyright.PENANAetWbwCTqF6
156Please respect copyright.PENANAZCfYReN2WE
156Please respect copyright.PENANAGTRfK729FE
“Sesuai informasi yang gua dapatkan, hubungan mereka sudah tidak berjalan lancar sejak lama dan seminggu sebelum Raja di penjara, meraka putus.“
156Please respect copyright.PENANAh3IjGR5DEq
156Please respect copyright.PENANAcpKAx7CgSq
156Please respect copyright.PENANAnSjsis3LRm
“Loh? Lalu kalau memang begitu, harusnya dia senang Raja dipenjara dan tidak ingin membalaskan dendam apapun kepadanya, iyakan?” tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANAW5EnZQQdBb
156Please respect copyright.PENANAbrI5WDCkKD
156Please respect copyright.PENANA6nxNquZuln
“Jawabannya sederhana, karena dia sendiri yang yang melakukan balas dendam.” “Hah? Tau dari mana lu?” Bian tidak mengerti.
156Please respect copyright.PENANAfPoT4e4RkW
156Please respect copyright.PENANAJPQ2pxDvFy
156Please respect copyright.PENANAnwCXxmwfyS
“Sebenarnya selama ini gua mau megang handpone Raja. Jadi gua taunya dari situ.” “Apa?! Kenapa lu tidak bilang dari kemarin?” tanya Bian dengan suara keras, membuat orang-orang yang ada disekitarnya menoleh.
156Please respect copyright.PENANASPp4k4SUdB
156Please respect copyright.PENANALKqguYtchW
156Please respect copyright.PENANAv9fpTmKsbd
“Sttt! Pelanin suaranya.” kata Chandra yang merasa malu karena perbuatan Bian. “Maaf-maaf,” Bian menutup rapat-rapat mulutnya dengan kedua tangannya. “Oke, silakan lanjutkan. Gua akan diam.” katanya lagi. Chandra menghela nafas lalu melanjutkan penjelasannya.
156Please respect copyright.PENANAY6LJky72fy
156Please respect copyright.PENANAjFw2W99PEA
156Please respect copyright.PENANAQpllEByVTk
“Dan di handphonenya tersebut ada sebuah email dari pacarnya yang berisi tentang dirinya yang masih merasa dendam dengan Raja dan mengancam Raja untuk balikan dengannya. Namun Raja menolak dan katanya dia akan membuat Raja menyesal.”
156Please respect copyright.PENANAEW8Cs8eBWj
156Please respect copyright.PENANATA3RVavSaN
156Please respect copyright.PENANAHSm4IdsAFn
“Terus kenapa dia malah membunuh Arsyad? Apa hubungannya dengan itu semua?” tanya Bian masih belum mengerti.
156Please respect copyright.PENANAwUyzbSZyos
156Please respect copyright.PENANAnXdDzDTqDw
156Please respect copyright.PENANA1iIofSz09R
“Karena dia kira dengan membunuh Arsyad, Raja akan dibebaskan. Dia ingin membuat polisi-polisi itu berpikir kalau bukanlah Raja yang melakukan pembunuhan Reva.”
156Please respect copyright.PENANAjivpcRWbIp
156Please respect copyright.PENANA2AiDN0ogJn
156Please respect copyright.PENANA6c6mFGbgEY
“Gua masih tak mengerti.” kata Bian.
156Please respect copyright.PENANAHe5OV5LvGm
156Please respect copyright.PENANAwmuex6LqZN
156Please respect copyright.PENANApiCwpt9ZQG
“Memang agak sulit dijelaskan,” kata Chandra lalu mengambil sebuah kertas kecil dari dalam kolom mejanya. “Agar mempermudah penjelasanya, coba lu baca ini,” katanya sambil memberikan Bian kertas kecil tersebut. “Gua mendapatkan ini dari polisi yang melakukan penyelidikan kemarin,” lalu memberikan kertas kecil lainnya. “Dan lihat ini, tulisannya sama bukan?” Bian mengambilnya dan membandingkan keduanya.
156Please respect copyright.PENANA3DciKXw46c
156Please respect copyright.PENANAFbpmdO7c6t
156Please respect copyright.PENANApsky6UTMD8
“L-lu benar.” Bian sangat terkejut, sampai-sampai tak tahu harus berkata apa.
156Please respect copyright.PENANAaiZfh36kQU
156Please respect copyright.PENANAMNbLJ5DFgn
156Please respect copyright.PENANApTcjOZkTWG
Kertas kecil yang diberikan oleh polisi itu kepada Chandra berisi: “Gualah yang melakukan pembunuhan gadis sekolah SMA Negeri itu. Bukan anak yang bernama Raja yang kalian tangkap sekitar seminggu yang lalu. Jadi lepaskan dia dan bermainlah denganku.”
156Please respect copyright.PENANAr2srLDa5GI
156Please respect copyright.PENANAcWnAfHlDfY
156Please respect copyright.PENANAkTbzN36enM
“Gua memang belum bisa memastikan kalau dia pelakunya dengan hanya begini-” “Kita harus mengecek tulisan tangan dia langsung,” kata Bian, memotong pembicaraan Chandra lalu berdiri. “Sekarang!” lanjutnya.
156Please respect copyright.PENANAj7drFiib85
156Please respect copyright.PENANAa1zHAYCLYn
156Please respect copyright.PENANApuL0PP6PSI
Chandra tersenyum lalu ikut bangkit dan setelah itu berkata, “Itulah yang gua diinginkan.”
156Please respect copyright.PENANAC88tZ1zK3F
156Please respect copyright.PENANASKMlM9xk1K
156Please respect copyright.PENANAI5HoL0yIop
“Kalau gitu, ayo!” ajak Bian lalu melangkah pergi.
156Please respect copyright.PENANAnpHWhYNuaD
156Please respect copyright.PENANAoUzMtoO9qN
156Please respect copyright.PENANANqRGJXiFEA
“Apakah lu tidak melupakan sesuatu?” tanya Chandra, membuat Bian berhenti dan menoleh ke belakang. “Sebentar lagi jam pelajaran loh. Kalau lu pergi sekarang gua yakin lu akan dimarahin sama guru karena bolos pelajaran. Lu juga nggak akan bisa ketemu sama dia kalau bel sudah berbunyi karena pelajaran sudah dimulai.”
156Please respect copyright.PENANA9n4KNXLRHc
156Please respect copyright.PENANA8wojwGVjgb
156Please respect copyright.PENANAy8pOudZmAv
“Oh iya, benar juga.” kata Bian baru menyadari. Ia pun tersipu malu kerena perbuatannya, lalu ia kembali duduk ke kursinya.
156Please respect copyright.PENANAsxFYrtyQyX
156Please respect copyright.PENANA2on6JiYLpx
156Please respect copyright.PENANABBvFFm1rwp
“Waktunya memang tidak cukup untuk melakukan interogasi, tapi ada cukup waktu untuk membahas suspek keempat kita.” kata Chandra.
156Please respect copyright.PENANAWzkQTgrOTx
156Please respect copyright.PENANA4oOAzp8GHs
156Please respect copyright.PENANAGzeQymB64r
“Oh, masih ada?” tanya Bian yang sedang mencoba untuk duduk kembali.
156Please respect copyright.PENANAw6HR75CZee
156Please respect copyright.PENANAzlkkHkW4U5
156Please respect copyright.PENANA1KSDSS1EKs
“Ya, masih ada dan kali ini akan gua percepat, oke?”
156Please respect copyright.PENANAjqDFa5JgsL
156Please respect copyright.PENANA9V53O38EmS
156Please respect copyright.PENANAb4lSAc3BpE
“Oke, gua siap mendengar.” kata Bian yang sudah memasang kupingnya untuk mendengarkan penjelasan Chandra.
156Please respect copyright.PENANAI9LeV3XMd1
156Please respect copyright.PENANAw5cIiv38rX
156Please respect copyright.PENANAkj2fpUPHvj
“Suspek keempat kita adalah Raya,” kali ini membuat Bian sampai tersentak. Ia bahkan sampai menjatuhkan pulpennya yang ia pegang.
156Please respect copyright.PENANAscF8sBfS3j
156Please respect copyright.PENANA12brN4RRCu
156Please respect copyright.PENANAj7FQX8d9is
“Pulpen lu jatuh tuh.” kata Chandra.
156Please respect copyright.PENANAdVSs91SAg1
156Please respect copyright.PENANAT2S36as05B
156Please respect copyright.PENANA6mbnzzPLx6
“Oh iya,” Bian pun mengambil pulpennya yang terjatuh di lantai. “Ke-kenapa lu berpikir begitu?” tanyanya sambil mencoba untuk duduk kembali setelah ia membungkuk untuk mengambil pulpennya yang terjatuh itu “Bukannya mereka berteman. Raya sendiri yang bilang bukan?” tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANAjOdzgcsbIb
156Please respect copyright.PENANAuS14BlVwNC
156Please respect copyright.PENANAgmEjmfU7rI
“Dan langsung percaya?”
156Please respect copyright.PENANAyvPJygaonz
156Please respect copyright.PENANALl0RsKRPsY
156Please respect copyright.PENANA9t6HVhSEnm
“A-aaa.”
156Please respect copyright.PENANA8nm8FvyZuR
156Please respect copyright.PENANAZ6EgYOUu7f
156Please respect copyright.PENANABUMS6Qnt8R
“Sesuai janji gua, gua ingin menjelaskan dengan cepat. Jadi jika ada pertanyaan, simpan untuk nanti. Alasan pertama karena dia sebenarnya adalah sahabat masa kecil Raja. Kedua, kenapa dia membantu mendalangi pembunuh Reva, karena dia sangat benci dengan Gerald,”
156Please respect copyright.PENANA9zf7Agforv
156Please respect copyright.PENANAVoNhERdeL8
156Please respect copyright.PENANACdNpWY3t2h
“Kena-” Chandra segera menghentikan pertanyaan Bian, lalu berkata, “Akan gua jawab itu nanti,”
156Please respect copyright.PENANARNneeLj0xq
156Please respect copyright.PENANAVTviX4gjdO
156Please respect copyright.PENANAHH17AZs5YE
Beberapa detik kemudian, bel masuk berbunyi. Chandra melirik ke arah jam dinding di kelas yang berada di belakang, sebuah isyarat untuk bermaksud waktu yang mereka miliki tidak tidak banyak. Setelah itu melanjutkan penjelasanya. “Alasan ketiga, sama seperti kasus Reva, bukan ialah yang membunuh gadis itu. Dia hanya mendalangi saja dan seperti yang lu tahu, pembunuh aslinya yang memberi racun kepada gadis itu sudah tertangkap. Dengan begitu, semua penjelasan sudah dijawab. Dialah tersangka yang paling jelas alasannya,” setelah selesai melakukan penjelasanya, Chandra kembali melihat jam tangannya. “Sepertinya kita masih memiliki waktu sedikit. Adakah yang ingin lu tanyakan?” tanyanya kepada Bian.
156Please respect copyright.PENANAUWtj3318nX
156Please respect copyright.PENANA6PDlBiPLjJ
156Please respect copyright.PENANArnrbpz3Uhq
“Banyak, tapi yang paling penting, jika memang dia tersangka yang paling jelas alasanya, kenapa tidak langsung bilang saja dari awal. Dengan begitukan kita bisa langsung mengintrogasinya. Tidak usah membahas tersangka-tersangka yang lain kalau begitu.”
156Please respect copyright.PENANALONGgE17rj
156Please respect copyright.PENANA8afI8se18l
156Please respect copyright.PENANA1YLUIE1Fag
“Memang benar dia adalah tersangka yang paling jelas alasannya, tapi dia juga satu-satunya tersangka yang gua tidak punya bukti untuk menuduhnya.”
156Please respect copyright.PENANAFPXcJZxfQK
156Please respect copyright.PENANAQGTBHG7bCU
156Please respect copyright.PENANAt3ebMFY5Da
“Maksudnya?” tanya Bian.
156Please respect copyright.PENANA30YmNODD5W
156Please respect copyright.PENANA9sdMxmd2rd
156Please respect copyright.PENANAmji55K7G3J
“Tersangka pertama, Kak Adrian, bukti yang gua punya, karena dia memanglah ketua OSIS, pagi hari saat terbunuhnya, dia sedang tiket dan pada waktu pembunuhnya dia tidak ada di bawah. Kalau itu bukan gua saja yang bisa menjadi saksinya, orang lain pun bisa. Lalu tersangkang kedua, Danish, alasannya karena saat hari H gua melihat Arsyad dan dia berangkat bareng dan saat mereka sudah hampir sampai sekolah, Danis memberikan sebuah minuman di botol lalu seperti yang kau katakan, dia meminta Arsyad untuk meminumnya saat di sekolah. Setelahnya ia langsung meninggalkan Arsyad dan dan berangkat dengan temannya, sepertinya,”
156Please respect copyright.PENANAbzUpyKPSfx
156Please respect copyright.PENANAIKzpQnhENe
156Please respect copyright.PENANAZIEBKvsDzS
“Sepertinya?” Bian bingung.
156Please respect copyright.PENANAHeI9XCMJS6
156Please respect copyright.PENANAcrAiTj4ZwS
156Please respect copyright.PENANAcVA1NEWu2T
“Gua juga gak tau detailnya. Yang gua tau hanyalah dia dekat dengan Danis. Jadi gua menyimpulkan kalau dia temannya.” jelas Chandra.
156Please respect copyright.PENANAvyMQR3GhZz
156Please respect copyright.PENANApEpRSfCu1U
156Please respect copyright.PENANAV0iCU7GM6P
“Oke, lanjutkan.” Bian tidak begitu perduli dengan penjelasam Chandra tadi. Ia ingin cepat-cepat tau kelanjutan alasan-alasan itu.
156Please respect copyright.PENANAIXlM2pT6Dm
156Please respect copyright.PENANAoW6CGXLXW0
156Please respect copyright.PENANAKVG1cDzUgh
“Dalam kasus tersangkang kedua ini, gua bisa meminta orang lain untuk menjadi saksinya, entah itu temannya yang berangkat bersamanya atau orang lain yang melihatnya. Tidak lupa aspek ketiga, tentu saja karena kita memiliki kertas-kertas ini. Ini adalah bukti yang paling kuat di antara keempatnya. Sedangkan tersangkang keempat, gua sama sekali tidak punya bukti apapun seperti suspek-suspek yang lain. Itu semua hanyalah teori dari beberapa fakta yang gua dapatkan. Gua nggak bisa mengunduh orang dengan hanya seperti itu.” jelas Chandra.
Bian menghela nafas lalu bertanya, “Lu yang membuat teori-teori itu sendiri?”
“Ya, begitulah. Tapi untuk Raya itu juga karena Satrio.” jawab Chandra.
“Maksud lu?” tanya Bian.
Chandra mengambil buku penyelidikannya lalu membuka halaman sebelumnya yang berisi dugaan-dugaan dari Satrio. “Lihat ini,” kata Chandra sambil memperlihatkannya kepada Bian. “Dialah orang yang memberikan gua unsul untuk menyelidiki Raya. Mungkin jika dia tidak menuliskannya, gua nggak akan kepikiran.” jelas Chandra.
“Itu berarti sih Satrio juga sudah menduganya dan mungkin dia punya buktinya.” Chandra berpikir lalu berkata, “Benar juga sih. Kenapa gua nggak kepikiran hal itu ya.”
“Kalau begitu, kenapa kita nggak tanya aja langsung kepadanya?” usul Bian sambil bangkit dari kursinya.
“Tapi sepertinya hal itu harus menunggu. Lihat,” kata Chandra sambil menunjuk ke depan. “Guru sudah datang. Kita lanjutkan saat jam istirahat saja.” usulnya
“Oh iya.” Bian pun kembali duduk lagi.
Dan mereka pun memutuskan untuk melakukan penyelidikannya saat jam istirahat.
ns 172.70.178.71da2