Akhirnya setelah hampir 5 hari libur, murid-murid disekolahkan kembali. Hari ini adalah hari Senin. Cuaca yang cerah tanpa adanya tanda akan turun hujan. Penyelidikan pun juga sudah berakhir Sabtu kemarin dan mereka telah menangkap orang yang telah membunuh gadis dalam kamar mandi kemarin. Namun hanya sampai situ mereka melakukan penyelidikannya. Kasus Arsyad tidak ditemukan siapa pelaku di baliknya. Penyelidikannya pun akhirnya ditutup dengan alasan yang tidak jelas, membuat murid-murid terpaksa harus belajar dan kembali bersekolah dengan normal dengan adanya rasa takut dan khawatir karena sang pembunuh Arsyad masih berkeliaran di sekolah. Karena hal itu, baik murid ataupun orang tua murid, banyak yang memutuskan untuk tetap di rumah sampai kasusnya benar-benar selesai. Namun berbeda dengan Chandra, ia tetap masuk seperti biasa. Chandra pun bersikap tenang dan berusaha untuk tidak pedulinya. Jadi seperti biasa, Chandra sudah datang dan sekarang sedang berada di kelas sendiri sambil memakan roti yang ia bawa dari rumah dan membaca novel kesukaannya. Tiba-tiba Chandra teringat sesuatu dan melihat jam tangannya. Dia terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 7, namun baru sedikit teman sekelas yang datang.
371Please respect copyright.PENANAmTo0lvzsTP
“Waduh, baru setengah nih orang yang datang. Bisanya biasanya sudah ramai kelas jam segini. Pada ke mana orang-orang ya?” tanyanya dalam hati lalu melirik ke meja kosong di sampingnya yang merupakan tempat duduk Bian. “Apakah Bian juga ikut-ikutam enggak masuk?” gumamnya di dalam hati lagi lalu meletakkan novel dan roti yang baru ia makan setengah di atas meja.
Setelahnya berpikir, “Tapi gua nggak heran sih, pasti orang tua mereka khawatir dan tidak mengizinkan anaknya masuk. Orang tua gua aja yang tidak peduli. Lagian emang aneh sih menghentikan penyelidikan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Kalau beginikan kerjaan gua jadi bertambah.” keluhnya.
Setelah itu, tidak lama kemudian, ada seorang anak dari arah lorong yang berlari dengan cepat menuju kelasnya Chandra. Ya, orang itu adalah Bian.
“Untunglah gua gak terlambat.” katanya yang sudah berada di samping mejanya.
“Oh, ternyata lu datang juga. Gua kira lu nggak masuk.” kata Chandra yang sebenarnya merasa senang akan kedatangan Bian.
“Anda ini jangan meremehkan saya dong. Saya ini kan anak yang rajin dan tidak suka bolos.” kata Bian, membuat Chandra tersenyum. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Setelah itu keningnya berkerut.
"Ada apa Chan?" tanya Bian sambil meletakkan tasnya di atas kursi.
371Please respect copyright.PENANAQchbgHS1Gn
371Please respect copyright.PENANAoakvumroyv
371Please respect copyright.PENANAgoQYauK69K
"Lu pasti habis bergadang ya?" tebak Chandra.
371Please respect copyright.PENANAnsEsnDWHnX
371Please respect copyright.PENANAapFn2ea1IM
371Please respect copyright.PENANA8VHvsFscOP
"Oh, lu tahu?" tanya Bian terkejut.
371Please respect copyright.PENANAiBLa8dulgy
371Please respect copyright.PENANA44Ga5DYVaw
371Please respect copyright.PENANACZ9p4xIcyO
"Ya gua tahulah, dari mata aja kelihatan." jawab Chandra sambil menunjuk arah mata Bian
371Please respect copyright.PENANAzQgbviFNrX
371Please respect copyright.PENANADDCMAYawW9
371Please respect copyright.PENANAerL7gzXRhe
"Masa sih? Padahal gua sudah berkaca sebelum berangkat." kata Bian. Chandra tersenyum kembali lalu tertawa kecil, membuat Bian ikut senang.
371Please respect copyright.PENANArsRwiFaC27
371Please respect copyright.PENANAbJfVaCjaAF
371Please respect copyright.PENANAYyqIMMYLcn
"Entah mengapa, saat gua melihatmu tersenyum kayak gitu, gue merasa senang." katanya.
371Please respect copyright.PENANA2h4lfCORKu
371Please respect copyright.PENANAiClGH1AY80
371Please respect copyright.PENANAvZaQOvCrx1
"Aneh ." ejek Chandra.
371Please respect copyright.PENANAKfKj1KUPjg
371Please respect copyright.PENANAoJkXIH9mhq
371Please respect copyright.PENANA9Pos66Ktyz
"Tapi benar kok. Sebenarnya lu itu ganteng kalau tersenyum. Tapi sayang lu jarang melakukannya."
371Please respect copyright.PENANAFe4EX6kPya
371Please respect copyright.PENANAfv7UJgnBKc
371Please respect copyright.PENANAqXH4Aq7ZE0
"Ya, ya, terserahlah," kata Chandra lalu mukanya kembali serius. Ia pun mengambil buku penyelidikannya dari dalam tas dan membuka beberapa halaman dari buku itu.
371Please respect copyright.PENANA7WAktBTDUK
371Please respect copyright.PENANAB5mH5ZNOPJ
371Please respect copyright.PENANA5hR7ow2GZo
"Namun, sebaiknya kita bahas itu nanti saja. Sekarang kita punya urusan lebih penting." katanya sambil memperlihatkan kepada Bian tulisan tentang data-data beberapa orang di dalam buku tulis tersebut yang sudah terdapat foto tersangka di atas data diri mereka.
371Please respect copyright.PENANAbKBwiiFxvJ
371Please respect copyright.PENANADf6NtwTyfN
371Please respect copyright.PENANA93krmeB4bF
"Siapa ini? " tanya Bian sambil memperhatikannya.
371Please respect copyright.PENANAxvjKXyh28N
371Please respect copyright.PENANAfClaTAYnC1
371Please respect copyright.PENANACNb9vtHWgU
"Ini adalah orang yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Arsyad kemarin dan juga orang yang dekat dengan Raja." jawab Chandra.
371Please respect copyright.PENANAJfKpqIyjVL
371Please respect copyright.PENANAJiocoh2Wcd
371Please respect copyright.PENANAJ2vBpVVyw6
"Oh, karena yang membunuh Arsyad adalah orang yang ingin membalaskan dendam Raja ya?" tebak Bian.
371Please respect copyright.PENANAiSs7nI9viP
371Please respect copyright.PENANAANQQAZEV20
371Please respect copyright.PENANAUZneiSLpCT
"Iya, betul sekali." kata Chandra.
371Please respect copyright.PENANAzhLhaS2Qa3
371Please respect copyright.PENANAFo6pX06JGH
371Please respect copyright.PENANAYElnx5JzM0
"Dapat dari mana lu orang-orang ini?" tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANA3OLYnyx4bH
371Please respect copyright.PENANAS8RQYIQnIE
371Please respect copyright.PENANAec0CMTLukO
"Selama libur kemarin, gua melakukan sedikit penyelidikan terhadap orang-orang Ini." jawab Chandra sambil membuka halaman sebelumnya di buku tersebut, yang isinya adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio kemarin.
371Please respect copyright.PENANAXzXpmnc74D
371Please respect copyright.PENANAQotMpW4ORP
371Please respect copyright.PENANAwBtu0svco9
"Dan ini adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio melakukan pembunuhan ini, ditambah dekat dengan Raja." jelasnya lagi.
371Please respect copyright.PENANAMuJdlrQzkk
371Please respect copyright.PENANAl2BTbzG7PP
371Please respect copyright.PENANAVxuqpbIO80
Bian tercengang melihat bertapa akurat dan lengkapnya data orang-orang itu yang dibuat oleh Chandra. "Hebat sekali lu. Dalam 5 hari ini lu bisa mendapatkan data-data orang ini. Ditambah sampai membuat kesimpulan bahwa orang ini adalah tersangka utamanya. Sendirian pula." puji Bian.
371Please respect copyright.PENANAg4J3uJEy9h
371Please respect copyright.PENANAJJdih96QyA
371Please respect copyright.PENANAlPVs27yLyQ
"Terima kasih. Tapi yang gua butuhkan bukanlah pujian lu, tapi kerja sama lu." "Tenang aja, pasti gua akan bantu kok." kata Bian, membuat senyuman di wajah Chandra tampak lagi. "Lu sudah berusaha keras, jadi gua nggak akan kalah." lanjutnya dengan penuh percaya diri
371Please respect copyright.PENANAM0EwympRfw
371Please respect copyright.PENANATRJyEifH5E
371Please respect copyright.PENANAesIpssqrCI
"Baguslah kalau begitu," Chandra memasang wajah seriusnya lagi, lalu melanjutkan kata-katanya. "Sekarang akan gua beritahu apa alasan gua menduga mereka." Chandra mengangkat buku tersebut. Setelah itu memulai penjelasannya.
371Please respect copyright.PENANAiyIzabn9Ky
371Please respect copyright.PENANAXu61G4hglb
371Please respect copyright.PENANATxkwdI0gHj
"Pertama Kak Adrian, kakak laki-laki Raja yang duduk di kelas 12. Alasan gua menduga dia adalah karena hubungan mereka yang kurang baik. Orang tua mereka bercerai, membuat Raja dan kakaknya terpaksa berpisah. Mereka baru bertemu lagi selama 9 tahun, saat SMA ini. Sesuai pencaharian gua kemarin, Kak Adrian punya dendam dengan Raja karena telah menghancurkan hubungan orang tuanya."
371Please respect copyright.PENANAwTL7iqa0NI
371Please respect copyright.PENANAut8otcnDdt
371Please respect copyright.PENANAHLTEFuuWE9
"Raja menghancurkan hubungan orang tuanya? Anak umur 7 tahun bisa melakukannya?" tanya Bian tidak percaya.
371Please respect copyright.PENANA4b2JxnBQeJ
371Please respect copyright.PENANARYS92Y4kuF
371Please respect copyright.PENANAfVaSN8jiXN
"Sebenarnya itu hanya sebuah kesalahpahaman. Saat Raja berumur 7 tahun, ia mencuri uang ibunya yang disimpan untuk biaya sekolahnya dan kakaknya. Namun ibunya tidak tahu dan malah menuduh ayahnya. Terjadilah kesalahpahaman antara dua orang itu,"
371Please respect copyright.PENANAYiWUJ9g4cU
371Please respect copyright.PENANAK16IX88Wwp
371Please respect copyright.PENANApmX5PKXJZt
"Tunggu-tunggu, kenapa ibunya langsung menuduh ayahnya padahal ia belum punya bukti?" tanya Bian memotong penjelasan Chandra.
371Please respect copyright.PENANAB9b3aWEo8l
371Please respect copyright.PENANAd68y3PkKYA
371Please respect copyright.PENANANGy1PLyQOE
"Dari awal memang hubungan mereka tidak baik. Jadi akhirnya keluarlah tuduhan itu." jawab Chandra.
371Please respect copyright.PENANA2Ayq4kIo4l
371Please respect copyright.PENANA0BPIrAyzsJ
371Please respect copyright.PENANA6vkCsA2fdQ
"Ya ampun, kasihan sekali. Dan gua malah baru tahu soal itu sekarang." kata Bian merasa simpati.
371Please respect copyright.PENANAf0z5IM8bJN
371Please respect copyright.PENANAM1jNLCWfl0
371Please respect copyright.PENANAiHh5BnNib4
"Kak Adrian tau soal itu dan memaksa Raja untuk mengakuinya. Masalahnya ada di Raja, dia nggak mau mengakui kesalahannya di hadapan orang tuanya. Sampai akhirnya sudah terlambat dan orang tuanya bercerai. Mereka pun membawa masing-masing anak." jelas Chandra.
371Please respect copyright.PENANA2b1velszSg
371Please respect copyright.PENANAyyHuXgDnPV
371Please respect copyright.PENANAWVSSJdUrsV
"Gua baru tahu hal itu." kata Bian kelihatan sedih.
371Please respect copyright.PENANAFIStxh3tp0
371Please respect copyright.PENANAVLgsWqDj1f
371Please respect copyright.PENANAs0MBqitoof
"Apa lagi, Kak Adrian itu adalah ketua OSIS dan pintar dalam hal komputer. Jadi gua kira dia bisa menjadi salah satu suspek gua. Namun, masih banya hal yang dipertanyakan dalam teori satu ini."
371Please respect copyright.PENANAwAoOt4hHa3
371Please respect copyright.PENANASNbPMZuPAY
371Please respect copyright.PENANAeozEAKxwG5
"Maksudnya belum bisa dikatakan benar?" tebak Bian.
371Please respect copyright.PENANAS7OUUQXZhY
371Please respect copyright.PENANAPTZJHeDXgz
371Please respect copyright.PENANA1poczeowyp
"Iya." jawab Chandra.
371Please respect copyright.PENANAnwAdo4ravX
371Please respect copyright.PENANAdcZjKz6wmO
371Please respect copyright.PENANAgodqXt8yC8
"Ya sudah, gak apa-apa. Kita lanjutkan saja dengan suspek berikutnya." kata Bian, mencoba menghibur Chandra.
371Please respect copyright.PENANA4RaSTyv7ln
371Please respect copyright.PENANAlq6qbNYIel
371Please respect copyright.PENANAxqMu6orGFB
"Suspek kedua," sebelum melanjutkan kata-katanya Chandra melirik ke kanan dan ke kiri, membuat Bian bingung.
371Please respect copyright.PENANATwAzGgHrWn
371Please respect copyright.PENANAYGZQMPBFWq
371Please respect copyright.PENANAcYYgJtW9qx
"Ada apa?" tanyanya penasaran.
371Please respect copyright.PENANAAJRSgLT820
371Please respect copyright.PENANAaTsztbaIwk
371Please respect copyright.PENANA9haPtY4Oyz
"Tidak. Hanya ingin memastikan saja," jawab Chandra lalu kembali tenang.
371Please respect copyright.PENANAY3iiorkP5V
371Please respect copyright.PENANAvuBOXaiSIm
371Please respect copyright.PENANAhvT7DSiMRM
"Suspek keduannya ialah Danis." selanjutnya, dan kali ini membuat Bian tambah bingung.
371Please respect copyright.PENANAvSkoK6Pxpr
371Please respect copyright.PENANAyHIcsJUQg0
371Please respect copyright.PENANAjwA00VcaPI
"Maksudnya Danis dari kelas kita itu? Yang duduk disebelah Arsyad?"Chandra mengangguk. “Kenapa lagi dia?" tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANA7cLve89l7M
371Please respect copyright.PENANArap5r6ldxD
371Please respect copyright.PENANAhosrRlBjSG
"Keluarga dia itu memiliki hutang yang lumayan banyak dengan keluarga Arsyad."
371Please respect copyright.PENANAsVuFUwYeUN
371Please respect copyright.PENANAUpiHWJPNCy
371Please respect copyright.PENANAxmE2I9UNe5
"Lalu kenapa membunuh Arsyad, kenapa tidak membunuh ayahnya, ibunya, atau anggota keluarga lainnya saja?" tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANAxdY6QrUYUe
371Please respect copyright.PENANAyE7J27IYCb
371Please respect copyright.PENANALSOwJqwGAA
"Lu nggak tahu ya?" tanya Chandra.
371Please respect copyright.PENANAt5CjztSAxd
371Please respect copyright.PENANAyhZVJaTFxZ
371Please respect copyright.PENANAv6h1T29bDn
Bian menggeleng lalu menjawab, "Soal apa?"
371Please respect copyright.PENANAdNqVQn7Zjt
371Please respect copyright.PENANAOiZK9bBiBu
371Please respect copyright.PENANAreUpSXOsk5
"Arsyad itu yatim piatu." jawab Chandra, membuat Bian kaget.
371Please respect copyright.PENANA0bZRw9kqnT
371Please respect copyright.PENANAhq6k6dHvld
371Please respect copyright.PENANAA4Dv9uJ0UI
"Orang tuanya sudah meninggal sejak setahun yang lalu dan sejak itu ia tinggal bersama pamanya, ditambah dia itu anak tunggal."
371Please respect copyright.PENANA7qfIzAnvge
371Please respect copyright.PENANA8Xp9xYEqJ3
371Please respect copyright.PENANAL8F7zi2Tlt
"Gua baru tahu."
371Please respect copyright.PENANAu4a4FxQFEA
371Please respect copyright.PENANAIdZyEczlAy
371Please respect copyright.PENANAs2LaITD8bk
"Gua juga baru tahu setelah melakukan penyelidikan ini. Dengan begitu, alasannya menjadi jelas untuk menghilangkan hutang keluarganya."
371Please respect copyright.PENANAox6Qnd5Agq
371Please respect copyright.PENANAtF0GNuaPIQ
371Please respect copyright.PENANAIY73v5DG9u
"Maksud lu Danis yang sekelas sama kita kan, yang penakut itu?" sekali lagi Chandra mengganggu. "Nggak mungkin."
371Please respect copyright.PENANAJueYV9LbU3
371Please respect copyright.PENANA0eFqxKSeSi
371Please respect copyright.PENANAbnOrA93TNY
"Beneran." jawab Chandra.
371Please respect copyright.PENANA6087p1VdZj
371Please respect copyright.PENANAQTh2s6Gjb5
371Please respect copyright.PENANAJFBeLXgp7D
"Mana mungkin anak yang takut sama serangga itu bisa melakukan sesuatu yang kejam."
371Please respect copyright.PENANAhNXjjruDjF
371Please respect copyright.PENANAR9TGChmjaF
371Please respect copyright.PENANAUx5fBOuwNv
"Pertama, mungkin karena bujukan dari keluarga atau karena bisnis orang tuanya diambang kegagalan ditambah. Dengan adanya hutang akan semakin berat pengeluaran."
371Please respect copyright.PENANAkD9z80R4HF
371Please respect copyright.PENANAyXVXg1szUE
371Please respect copyright.PENANAdOHajGfX3K
"Lu bisa tahu sampai sejauh itu?" tanya Bian. Chandra mengangguk. "Tapi bukan itu yang penting sekarang." lanjutnya. Chandra menghela nafas lalu berkata, "Lu masih belum percaya?"
371Please respect copyright.PENANAY0ZYGZU2yN
371Please respect copyright.PENANA4don0qY7mf
371Please respect copyright.PENANALMM7oA1Uej
"Ya iyalah, gua ingatkan sekali lagi ya, terbunuhnya Arsyad itu untuk membalaskan dendam Raja. Bukan karena urusan keluarga tersangka dengan dengan keluarga Arsyad."
371Please respect copyright.PENANAe5uN4YU7lQ
371Please respect copyright.PENANAqycx3n4PwG
371Please respect copyright.PENANAzsCd6E8IlW
"Itu terlalu percaya dengan kata-kata orang ya," sengit Chandra lalu mengurutkan dahinya. "Dibandingkan dengan suspek pertama, dia lebih meyakinkan."
371Please respect copyright.PENANAbryRdhRCGy
371Please respect copyright.PENANARHNdlVccxl
371Please respect copyright.PENANAsdXMEQIv0p
"Meyakinkan apanya?" tanya Bian masih tidak menerimanya.
371Please respect copyright.PENANAyi1HRIdIdW
371Please respect copyright.PENANAKGUl5oOQ4J
371Please respect copyright.PENANAukI9V5rJZe
"Pertama saat perempuan yang terbunuh di kamar mandi itu, dia ada dalam kerumunan murid-murid, sementara Kak Adrian tidak. Ia ada di bawah."
371Please respect copyright.PENANANAhbqrjJeM
371Please respect copyright.PENANAMGqRoHnck2
371Please respect copyright.PENANAYYLRm15BSp
"Ada yang lain juga kan?" tembak Bian.
371Please respect copyright.PENANAbbAmhXm4Rm
371Please respect copyright.PENANALSa6fwyHL8
371Please respect copyright.PENANAfR9vv4FdTJ
“Ya, benar. Tapi satu hal yang membuatnya menjadi salah satu tersangka.”
371Please respect copyright.PENANArJXNL7uwbv
371Please respect copyright.PENANAIysOm6nE0m
371Please respect copyright.PENANAkFJ2tkrZKN
“Apa itu?” tanya Bian penasaran.
371Please respect copyright.PENANAHw7i84iIid
371Please respect copyright.PENANABmwlsUTHNU
371Please respect copyright.PENANA8yeuULuSsN
“Dia punya rasa suka dengan Reva.”
371Please respect copyright.PENANADExtker2lH
371Please respect copyright.PENANA6ofh5AYxlz
371Please respect copyright.PENANAqlCLuEU9wv
“Danis suka dengan adik gua? Ah, masa?” Bian tidak mempercayainya.
371Please respect copyright.PENANAkyu9wm3MU8
371Please respect copyright.PENANAQkQonkCxL7
371Please respect copyright.PENANARJTGOgyQln
“Iya, beneran.”
371Please respect copyright.PENANAb0OH7ZlQGr
371Please respect copyright.PENANAOUUmAzw8BC
371Please respect copyright.PENANA7QOibsHWhp
“Kitakan baru pindah beberapa minggu yang lalu.”
371Please respect copyright.PENANA7TJvzrJk9k
371Please respect copyright.PENANAEy68N6bMi4
371Please respect copyright.PENANAzrOW3hFBqD
“Terus?”
371Please respect copyright.PENANAGq8Ls8Dsxp
371Please respect copyright.PENANAHAtK8h5gvf
371Please respect copyright.PENANABMkYKwKBJH
“Ya... Bentar-bentar, emang apa hubungannya dengan pembunuhan Arsyad?”
371Please respect copyright.PENANA2oVMw8Gkhg
371Please respect copyright.PENANASGQJzlgyYP
371Please respect copyright.PENANAR4il6wPZGA
“Orang yang membunuh Arsyad juga orang yang sama dengan orang yang mendalangi pembunuhan Reva.”
371Please respect copyright.PENANAQ9RpGVT4gB
371Please respect copyright.PENANAcsLwcSxg8E
371Please respect copyright.PENANAOxsvto1J4b
“Kalau itu gua tahu. Lalu?”
371Please respect copyright.PENANArudyUM4UEU
371Please respect copyright.PENANAbtEjM1nF1f
371Please respect copyright.PENANAilEfse53kJ
“Bukanya sudah jelas, ialah pelakunya.”
371Please respect copyright.PENANAhquXTInkdi
371Please respect copyright.PENANA91dxZWU5mI
371Please respect copyright.PENANAVrD6VWTm62
“Dia membantu Reva itu cuma karena rasa suka?”
371Please respect copyright.PENANAXsD12k8wev
371Please respect copyright.PENANAfK2gKujOUu
371Please respect copyright.PENANAok7fyrQj1D
“Orang yang sudah jatuh cinta pasti akan melakukan apapun untuk orang yang dicintai. Bukannya begitu?” tanya Chandra kepada Bian.
371Please respect copyright.PENANAmhvqGnGtQx
371Please respect copyright.PENANA1RporvBHGt
371Please respect copyright.PENANA9jgSQ6hwYM
“I-iya sih.”
371Please respect copyright.PENANAJwg3u0y5d4
371Please respect copyright.PENANAAtq8mxo5Bq
371Please respect copyright.PENANAe93mlTDsgU
“Awalnya mungkin dia hanya membantu dan mendalangi saja karena diminta atau apalah. Tentu saja Danis tidak bisa menolak orang yang ia sukai. Tahu-tahu sekarang dia malah membunuh orang.” Bian tercengang mendengar penjelasan Chandra. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Chandra tersenyum dan berkata, “Tapi ini semuanya hanya teori yang masih belum pasti. Lagi pula, teori ini juga memiliki banyak kekurangan. Apakah lu tahu apa itu?”
371Please respect copyright.PENANAK3I7cbLpqA
371Please respect copyright.PENANAk4YocvPnZo
371Please respect copyright.PENANAn0J4PfS6ui
Bian mengangkat kepalanya yang awalnya ia tundukkin ke bawah dan menjawab, “Jelas gua tahu. Pertama, kalau emang benar dia melakukan itu semua harusnya ia menutup bukan malah membesar-besarkan dengan cara memberikan kita selembaran kertas itu dan malah mendalangi pembunuhan orang lain. Ditambah, sesuai kesaksian Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian.”
371Please respect copyright.PENANAxWqmRmu4Yx
371Please respect copyright.PENANAUa2nMpjJVW
371Please respect copyright.PENANAZ0pcF6KC0q
“Yang pertama mungkin benar, tapi yang kedua bisa dibilang salah.”
371Please respect copyright.PENANAriSuLVp7ke
371Please respect copyright.PENANAQL8Kz0WTdY
371Please respect copyright.PENANAWrbmsqoVRg
“Dan mengapa itu?”
371Please respect copyright.PENANAUT30lFqpWI
371Please respect copyright.PENANAaDKd4u7R6U
371Please respect copyright.PENANAGYQV7lBiCp
“Kata Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian, mungkin karena mereka tidak melihatnya,” kata Chandra, membuat Bian mengangkat alis kanannya. “Gua ingatkan kembali ya, ada waktu di mana Arsyad sendirian di dalam kelas dan saat itu bisa saja Danis memberikan meracuninya, atau mungkin sebelum Arsyad datang ke sekolah. Danis memberikan racunnya kepadanya dan meminta untuk meminumnya di sekolah. Untuk informasi tambahan, rumah Arsyad dan Danis berdekatan. Berarti ada kemungkinan besar mereka akan berpapasas saat perjalan ke sekolah. Tapi tentu saja masih ada pertentangan pertama. Lagi pula ini juga masih dugaan dan belum bisa tapi dikatakan bener. Itu mengapa, kita harus tanyakan langsung ke orangnya.”
371Please respect copyright.PENANAOuxsC2OnoD
371Please respect copyright.PENANAFQFG8i3f7j
371Please respect copyright.PENANAqvn4d5C51F
“Lu bener. Maaf gua sempat terbawa emosi tadi dan meragukan lu.” kata Bian.
371Please respect copyright.PENANAqaJbEUpTbf
371Please respect copyright.PENANAMmfe10OXCZ
371Please respect copyright.PENANArnFo1K7HMp
“Gak apa-apa. Gua juga nggak pernah berharap lu akan percaya dengan semua kata-kata gua. Lagi pula lebih menyenangkan jika ada orang yang seperti eluL yang suka menentang sebuah pernyataan tanpa bukti.”
371Please respect copyright.PENANAkUYYVOUUSR
371Please respect copyright.PENANA9dmMWeJxhH
371Please respect copyright.PENANAqxeCr3fXBb
“Gua punya bukti kali. Gua nggak separah dengan apa yang lu pikirkan.” kata Bian kesal.
371Please respect copyright.PENANAIWOaUEu48C
371Please respect copyright.PENANAy7nPWO879I
371Please respect copyright.PENANAOYCLjKjLGk
“Kalau begitu akan gua lanjutkan ke suspek ketiga. Suspek ketiga adalah Marisya, pacar Arsyad yang duduk di kelas 10.”
371Please respect copyright.PENANAsBuwdMJfAX
371Please respect copyright.PENANA07toaxLzWn
371Please respect copyright.PENANAytb2yhZ81u
“Oh dia, gua tahu.” kata Bian.
371Please respect copyright.PENANApDlduxdu4H
371Please respect copyright.PENANAONWRnbjCxv
371Please respect copyright.PENANAMXMth61rrA
“Benarkah?” tanya Chandra.
371Please respect copyright.PENANAcMLLqCO1lk
371Please respect copyright.PENANArZ7yzaB0Ze
371Please respect copyright.PENANAo9XV62tXdn
“Anak kelas sebelah itu kan?” tebak Bian.
371Please respect copyright.PENANAQ9hUyqXIOj
371Please respect copyright.PENANA4X0EChImir
371Please respect copyright.PENANA4UaaIU0GS5
“Iya, betul.” jawab Chandra
371Please respect copyright.PENANAkFX1U26a9i
371Please respect copyright.PENANAFaLEOA25H5
371Please respect copyright.PENANASB0ZfZLSv0
“Lalu apa masalahnya dengan Raja?”
371Please respect copyright.PENANAdcJRgjSlvE
371Please respect copyright.PENANABUB4jLsVSp
371Please respect copyright.PENANAUUXP1FqG7u
“Sesuai informasi yang gua dapatkan, hubungan mereka sudah tidak berjalan lancar sejak lama dan seminggu sebelum Raja di penjara, meraka putus.“
371Please respect copyright.PENANAR7PjsBctn8
371Please respect copyright.PENANAkDixQiz1ld
371Please respect copyright.PENANAD3gtsnsttr
“Loh? Lalu kalau memang begitu, harusnya dia senang Raja dipenjara dan tidak ingin membalaskan dendam apapun kepadanya, iyakan?” tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANAggu3jWGHeD
371Please respect copyright.PENANAuSXtCwsKHV
371Please respect copyright.PENANAbrg2LE2e7j
“Jawabannya sederhana, karena dia sendiri yang yang melakukan balas dendam.” “Hah? Tau dari mana lu?” Bian tidak mengerti.
371Please respect copyright.PENANA0WKJM4hKJe
371Please respect copyright.PENANA7Gppjgj4h3
371Please respect copyright.PENANAFqX92RqNLl
“Sebenarnya selama ini gua mau megang handpone Raja. Jadi gua taunya dari situ.” “Apa?! Kenapa lu tidak bilang dari kemarin?” tanya Bian dengan suara keras, membuat orang-orang yang ada disekitarnya menoleh.
371Please respect copyright.PENANALduZEVpaj6
371Please respect copyright.PENANAWG3W6k4vs1
371Please respect copyright.PENANAjWnZsQDs5K
“Sttt! Pelanin suaranya.” kata Chandra yang merasa malu karena perbuatan Bian. “Maaf-maaf,” Bian menutup rapat-rapat mulutnya dengan kedua tangannya. “Oke, silakan lanjutkan. Gua akan diam.” katanya lagi. Chandra menghela nafas lalu melanjutkan penjelasannya.
371Please respect copyright.PENANAbmAcT3WzB2
371Please respect copyright.PENANARtw1dir4k1
371Please respect copyright.PENANAm9uYt3tJ8G
“Dan di handphonenya tersebut ada sebuah email dari pacarnya yang berisi tentang dirinya yang masih merasa dendam dengan Raja dan mengancam Raja untuk balikan dengannya. Namun Raja menolak dan katanya dia akan membuat Raja menyesal.”
371Please respect copyright.PENANAGsrSH3osGf
371Please respect copyright.PENANAjqbwzQy38J
371Please respect copyright.PENANAe7NVYffhrL
“Terus kenapa dia malah membunuh Arsyad? Apa hubungannya dengan itu semua?” tanya Bian masih belum mengerti.
371Please respect copyright.PENANAUnBtsZ7anW
371Please respect copyright.PENANAvokAF7jrcr
371Please respect copyright.PENANAZBKrqZwvlt
“Karena dia kira dengan membunuh Arsyad, Raja akan dibebaskan. Dia ingin membuat polisi-polisi itu berpikir kalau bukanlah Raja yang melakukan pembunuhan Reva.”
371Please respect copyright.PENANAPauUQKrQsH
371Please respect copyright.PENANATNuJAN8nqI
371Please respect copyright.PENANAkIbogiwbof
“Gua masih tak mengerti.” kata Bian.
371Please respect copyright.PENANAgICIyRwf0G
371Please respect copyright.PENANAbFh7q3KHi5
371Please respect copyright.PENANAI4TzuKLJa1
“Memang agak sulit dijelaskan,” kata Chandra lalu mengambil sebuah kertas kecil dari dalam kolom mejanya. “Agar mempermudah penjelasanya, coba lu baca ini,” katanya sambil memberikan Bian kertas kecil tersebut. “Gua mendapatkan ini dari polisi yang melakukan penyelidikan kemarin,” lalu memberikan kertas kecil lainnya. “Dan lihat ini, tulisannya sama bukan?” Bian mengambilnya dan membandingkan keduanya.
371Please respect copyright.PENANALjKM8xNAiS
371Please respect copyright.PENANAqg6U56vV9O
371Please respect copyright.PENANAjVkQVScaAI
“L-lu benar.” Bian sangat terkejut, sampai-sampai tak tahu harus berkata apa.
371Please respect copyright.PENANA2VFP91ZLwa
371Please respect copyright.PENANABbNG0g7TXB
371Please respect copyright.PENANARCjOyFgDSO
Kertas kecil yang diberikan oleh polisi itu kepada Chandra berisi: “Gualah yang melakukan pembunuhan gadis sekolah SMA Negeri itu. Bukan anak yang bernama Raja yang kalian tangkap sekitar seminggu yang lalu. Jadi lepaskan dia dan bermainlah denganku.”
371Please respect copyright.PENANADaZhnzcwoG
371Please respect copyright.PENANAU39K1zU0KX
371Please respect copyright.PENANAFxc4KEJHtn
“Gua memang belum bisa memastikan kalau dia pelakunya dengan hanya begini-” “Kita harus mengecek tulisan tangan dia langsung,” kata Bian, memotong pembicaraan Chandra lalu berdiri. “Sekarang!” lanjutnya.
371Please respect copyright.PENANAbLfrhK0QPu
371Please respect copyright.PENANAv4cXyUz7ko
371Please respect copyright.PENANAoydTYgfGM4
Chandra tersenyum lalu ikut bangkit dan setelah itu berkata, “Itulah yang gua diinginkan.”
371Please respect copyright.PENANANKm2J0npTj
371Please respect copyright.PENANApvx9TuAvnp
371Please respect copyright.PENANAOBLTz9NMkz
“Kalau gitu, ayo!” ajak Bian lalu melangkah pergi.
371Please respect copyright.PENANAP7BjzziXhK
371Please respect copyright.PENANAB5UW9PjOjo
371Please respect copyright.PENANAQqYsHyIepc
“Apakah lu tidak melupakan sesuatu?” tanya Chandra, membuat Bian berhenti dan menoleh ke belakang. “Sebentar lagi jam pelajaran loh. Kalau lu pergi sekarang gua yakin lu akan dimarahin sama guru karena bolos pelajaran. Lu juga nggak akan bisa ketemu sama dia kalau bel sudah berbunyi karena pelajaran sudah dimulai.”
371Please respect copyright.PENANAWL0zUbJMTM
371Please respect copyright.PENANAGwjanSRETx
371Please respect copyright.PENANAa6wTwrA444
“Oh iya, benar juga.” kata Bian baru menyadari. Ia pun tersipu malu kerena perbuatannya, lalu ia kembali duduk ke kursinya.
371Please respect copyright.PENANAffgalvT7Z9
371Please respect copyright.PENANALe7tqqEALj
371Please respect copyright.PENANAQtpOsxgwGn
“Waktunya memang tidak cukup untuk melakukan interogasi, tapi ada cukup waktu untuk membahas suspek keempat kita.” kata Chandra.
371Please respect copyright.PENANAkH7MhkIZZn
371Please respect copyright.PENANA4N4JNZDpZN
371Please respect copyright.PENANAQPag68OpyP
“Oh, masih ada?” tanya Bian yang sedang mencoba untuk duduk kembali.
371Please respect copyright.PENANAdg4xYtZRc6
371Please respect copyright.PENANAPPvC783qjK
371Please respect copyright.PENANAB8XXnyJO5T
“Ya, masih ada dan kali ini akan gua percepat, oke?”
371Please respect copyright.PENANA4xDXESlcCc
371Please respect copyright.PENANAUzTh1nLJU6
371Please respect copyright.PENANAn0qQv3CkPV
“Oke, gua siap mendengar.” kata Bian yang sudah memasang kupingnya untuk mendengarkan penjelasan Chandra.
371Please respect copyright.PENANAr6sHttZKVe
371Please respect copyright.PENANAXkBiQWAnlR
371Please respect copyright.PENANANVHl1fC1rW
“Suspek keempat kita adalah Raya,” kali ini membuat Bian sampai tersentak. Ia bahkan sampai menjatuhkan pulpennya yang ia pegang.
371Please respect copyright.PENANALll6JT0Fyy
371Please respect copyright.PENANAtqPhFehYDE
371Please respect copyright.PENANA7h9XZKPVdz
“Pulpen lu jatuh tuh.” kata Chandra.
371Please respect copyright.PENANAgIoUKuNw6D
371Please respect copyright.PENANAalqYMCn5Zc
371Please respect copyright.PENANAHY1lGULcLO
“Oh iya,” Bian pun mengambil pulpennya yang terjatuh di lantai. “Ke-kenapa lu berpikir begitu?” tanyanya sambil mencoba untuk duduk kembali setelah ia membungkuk untuk mengambil pulpennya yang terjatuh itu “Bukannya mereka berteman. Raya sendiri yang bilang bukan?” tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANA2o20I4PzTI
371Please respect copyright.PENANA1TGHeMHGwY
371Please respect copyright.PENANAibRknLnGqR
“Dan langsung percaya?”
371Please respect copyright.PENANA3rYWsZvZW6
371Please respect copyright.PENANAaGtMbT7pcL
371Please respect copyright.PENANAwMNM0mweoz
“A-aaa.”
371Please respect copyright.PENANApLyGtDLsVQ
371Please respect copyright.PENANAt9MQPLMiCT
371Please respect copyright.PENANAv9mnz2Bc0i
“Sesuai janji gua, gua ingin menjelaskan dengan cepat. Jadi jika ada pertanyaan, simpan untuk nanti. Alasan pertama karena dia sebenarnya adalah sahabat masa kecil Raja. Kedua, kenapa dia membantu mendalangi pembunuh Reva, karena dia sangat benci dengan Gerald,”
371Please respect copyright.PENANAI9X1Kissc6
371Please respect copyright.PENANALMJsiRFV97
371Please respect copyright.PENANAM2ariiDhhn
“Kena-” Chandra segera menghentikan pertanyaan Bian, lalu berkata, “Akan gua jawab itu nanti,”
371Please respect copyright.PENANAZLLORsnblh
371Please respect copyright.PENANAE6NexPPD2W
371Please respect copyright.PENANAiHCMsb52AP
Beberapa detik kemudian, bel masuk berbunyi. Chandra melirik ke arah jam dinding di kelas yang berada di belakang, sebuah isyarat untuk bermaksud waktu yang mereka miliki tidak tidak banyak. Setelah itu melanjutkan penjelasanya. “Alasan ketiga, sama seperti kasus Reva, bukan ialah yang membunuh gadis itu. Dia hanya mendalangi saja dan seperti yang lu tahu, pembunuh aslinya yang memberi racun kepada gadis itu sudah tertangkap. Dengan begitu, semua penjelasan sudah dijawab. Dialah tersangka yang paling jelas alasannya,” setelah selesai melakukan penjelasanya, Chandra kembali melihat jam tangannya. “Sepertinya kita masih memiliki waktu sedikit. Adakah yang ingin lu tanyakan?” tanyanya kepada Bian.
371Please respect copyright.PENANAAZFYen73VO
371Please respect copyright.PENANAkMJLCUZ8u6
371Please respect copyright.PENANA7ATT2kSqgZ
“Banyak, tapi yang paling penting, jika memang dia tersangka yang paling jelas alasanya, kenapa tidak langsung bilang saja dari awal. Dengan begitukan kita bisa langsung mengintrogasinya. Tidak usah membahas tersangka-tersangka yang lain kalau begitu.”
371Please respect copyright.PENANAab68rWYL4c
371Please respect copyright.PENANAHInUviGGLm
371Please respect copyright.PENANAOhiKsJOY6G
“Memang benar dia adalah tersangka yang paling jelas alasannya, tapi dia juga satu-satunya tersangka yang gua tidak punya bukti untuk menuduhnya.”
371Please respect copyright.PENANAeaqgc9XZjG
371Please respect copyright.PENANACJvo1LyLZo
371Please respect copyright.PENANAQCAUlMbMsj
“Maksudnya?” tanya Bian.
371Please respect copyright.PENANAir6FJwEvNf
371Please respect copyright.PENANANmIH0CjYPW
371Please respect copyright.PENANAMQWCUbv6Oi
“Tersangka pertama, Kak Adrian, bukti yang gua punya, karena dia memanglah ketua OSIS, pagi hari saat terbunuhnya, dia sedang tiket dan pada waktu pembunuhnya dia tidak ada di bawah. Kalau itu bukan gua saja yang bisa menjadi saksinya, orang lain pun bisa. Lalu tersangkang kedua, Danish, alasannya karena saat hari H gua melihat Arsyad dan dia berangkat bareng dan saat mereka sudah hampir sampai sekolah, Danis memberikan sebuah minuman di botol lalu seperti yang kau katakan, dia meminta Arsyad untuk meminumnya saat di sekolah. Setelahnya ia langsung meninggalkan Arsyad dan dan berangkat dengan temannya, sepertinya,”
371Please respect copyright.PENANAcWP4m6bL13
371Please respect copyright.PENANAH5kS5FMUPo
371Please respect copyright.PENANAftrGp806kZ
“Sepertinya?” Bian bingung.
371Please respect copyright.PENANAaAqf5yWbnJ
371Please respect copyright.PENANAd4P6bO2tPA
371Please respect copyright.PENANAfdIpbXt7kV
“Gua juga gak tau detailnya. Yang gua tau hanyalah dia dekat dengan Danis. Jadi gua menyimpulkan kalau dia temannya.” jelas Chandra.
371Please respect copyright.PENANA4NRRtn0C5C
371Please respect copyright.PENANAnJSsGw8Ond
371Please respect copyright.PENANAGBhaVDxG7K
“Oke, lanjutkan.” Bian tidak begitu perduli dengan penjelasam Chandra tadi. Ia ingin cepat-cepat tau kelanjutan alasan-alasan itu.
371Please respect copyright.PENANA0EHirB9CBg
371Please respect copyright.PENANAh3YYEmW7mp
371Please respect copyright.PENANA3LVW750G0t
“Dalam kasus tersangkang kedua ini, gua bisa meminta orang lain untuk menjadi saksinya, entah itu temannya yang berangkat bersamanya atau orang lain yang melihatnya. Tidak lupa aspek ketiga, tentu saja karena kita memiliki kertas-kertas ini. Ini adalah bukti yang paling kuat di antara keempatnya. Sedangkan tersangkang keempat, gua sama sekali tidak punya bukti apapun seperti suspek-suspek yang lain. Itu semua hanyalah teori dari beberapa fakta yang gua dapatkan. Gua nggak bisa mengunduh orang dengan hanya seperti itu.” jelas Chandra.
Bian menghela nafas lalu bertanya, “Lu yang membuat teori-teori itu sendiri?”
“Ya, begitulah. Tapi untuk Raya itu juga karena Satrio.” jawab Chandra.
“Maksud lu?” tanya Bian.
Chandra mengambil buku penyelidikannya lalu membuka halaman sebelumnya yang berisi dugaan-dugaan dari Satrio. “Lihat ini,” kata Chandra sambil memperlihatkannya kepada Bian. “Dialah orang yang memberikan gua unsul untuk menyelidiki Raya. Mungkin jika dia tidak menuliskannya, gua nggak akan kepikiran.” jelas Chandra.
“Itu berarti sih Satrio juga sudah menduganya dan mungkin dia punya buktinya.” Chandra berpikir lalu berkata, “Benar juga sih. Kenapa gua nggak kepikiran hal itu ya.”
“Kalau begitu, kenapa kita nggak tanya aja langsung kepadanya?” usul Bian sambil bangkit dari kursinya.
“Tapi sepertinya hal itu harus menunggu. Lihat,” kata Chandra sambil menunjuk ke depan. “Guru sudah datang. Kita lanjutkan saat jam istirahat saja.” usulnya
“Oh iya.” Bian pun kembali duduk lagi.
Dan mereka pun memutuskan untuk melakukan penyelidikannya saat jam istirahat.
ns216.73.216.176da2