Di siang, kau tertidur394Please respect copyright.PENANAqnUy0lN25S
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh394Please respect copyright.PENANANFl1mWcTH2
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi394Please respect copyright.PENANACRec4lllyQ
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun394Please respect copyright.PENANAhlau5wOg3Z
Hei, kau membenahkan selimutku394Please respect copyright.PENANAKLllhAlCtw
Hei, kau menunggu fajar baru394Please respect copyright.PENANAoqnCw57cex
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima394Please respect copyright.PENANAdxLXQvxNX2
Dik, kau kuat menangis394Please respect copyright.PENANALH2foeRvUn
Dik, kau kasihan394Please respect copyright.PENANARhLKeEB0jw
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain394Please respect copyright.PENANAeQ03SokfJ8
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns216.73.216.94da2