Naluri menujumu
Kamu bilang kamu kagum kepadaku
Kamu bilang suka denganku karena orang yang berkata apa adanya dan lebih memlih mengakui kesalahan dan benar dengan keadaan yang terjadi
Kamu bilang Tuhan itu satu, cara berdoa yang berbeda
Kamu bilang akan ada untukku apa pun terjadi
Butuh waktu percaya kata - katamu
Karena aku adalah orang yang terbiasa di campakkan dan di tinggalkan Tampa ada aba - aba
Kau mengajariku bagaimana berlaku sebagai anak yang harus berbakti pada orang tua
Walaupun orang tualah yang membuang kita
Walaupun orang tua lah yang membuka pintu neraka untukku
Kau penuhi sosok ayah bagiku yang sangat kubutuhkan
Kau penuhi kata - kata cinta yang norak dalam hari - hariku
Temanku berkata, yakin dirimu padanya
Dia adalah pemain kata cinta
Naif berfikir aku akan menjadi yang terakhir
Seiring tahun berlalu ternyata aku hanya rumput di depan rumahmu
Rumput yang kau butuhkan agar tanahmu tidak longsor
Ketika bandang berlalu kau cabut aku dan membuangku
Tampa ada sepatah kata kau hilang seperti asap
Dan orang - orang bertanya kepadaku, bagaimana kisahmu dengan dia?
Aku hanya berkata bisa - biasa saja
Setelah ku berada di tempatku bisa menangis yang berselimutkan kelam
Aku hanya bisa teriak.. aku sangat menyesal memberi hatiku padamu
Aku tidak meminta kepda Tuhan agar kau bahagia setelah mencampakkan ku
Aku meminta kepada Tuhan, agar kau selalu cinta, rindu dan mengingatku hingga dia kembali ke tanah
Biarkan dia tersenyum Tuhan diantara kehidupannya
Biarkan dia menjalani hari - harinya seperti kata - katanya yang munafik
Biarkan semua seperti biasa yang dia lalui
Biarkan Tuhan