×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
Amarahku
G
492
0
0
233
1

Mungkin bagi sebagian orang penyesalan dalam hidupnya tidak serius sekolah, tidak sempat membahagiakan orang tua, tidak bisa sempat menyatakan cinta pada orang yang sukai 

Sungguh kalian membuatku marah.. 

Kenapa aku tidak bisa berfikir seperti itu 

Ketika ku di buang.. kelaparan, kedinginan dan yang paling menyiksa adalah ketika perasaan ku tersakiti aku hanya bisa mencaci maki namanya dalam hati 

Kenapa aku yang di tinggalkan 

Kenapa aku yang menahan makian dari perbuatan  mereka 

Kenapa aku bertahan hidup dan menunjukkan kepada mereka bahwa aku bisa 

Apakah mereka tau berapa kali aku mencoba untuk mengakhirinya 

Ku habiskan masa remaja ku untuk bekerja dan menjadi ahli 

Kelaparan di dunia orang dewasa 

Perang terberat adalah ketika ku masih sangat muda dan begitu banyak penyelesaian yang bisa ku gunakan untuk egois 

Dunia malam yang sangat indah 

Uang bukan masalah buat ku jika egois ku turuti 

Ketika semua uang dari hasil kerja ku gunakan untuk saudaraku yang sama nasibnya karena kau tinggalkan dan jual kepada orang 

Percaya kalimat.. "Tuhan tidak akan memberi beban di luar kemampuan umatnya" 

Sungguh kata - kata yang menakutkanku 

Ku jalani hidup dengan kerja dan kerja 

Uang dan uang 

Masih ku berkata kepada orang - orang yang kau buang.. alangkah baiknya kita membuat dia tinggal bersama kita 

Karena hidup dia tak lebih baik dari kita 

Ternyata kebahagiaannya seperti mendapat angin topan 

Dia dan suaminya menjadi parasit bagi ku dan orang buangan lainya 

Ketika tak di beri uang dia hanya bisa mencaci maki ku dengan sumpah serapah 

Tahun tahun berlalu 

Entah berapa banyak sumpah yang mengikutiku di pundak 

Kurasa dialah satu - satunya Manusia yang mengatakan kepada anaknya untuk mati membusuk lah kau... Takkan ada lelaki yang akan mau menikahimu.. Mayatmupun takkan diterima bumi karena menyusahkan orang tuamu 

Rasa traumaku terhadap laki - laki belum hilang 

Karena dia meninggalkan ku dengan orang yang kubsebut bapak 

Meninggalkanku bersama kepahitan yang harus ku rasa dan lalui sekian puluh tahun 

Bukan sehari dua hari aku merasakannya 

Bukan sebulan dua bulan 

Bukan setahun dua tahun 

Puluhan tahun ku lalui semua 

Pernahkah dia bertanya apakah aku masih hidup kepada orang - orang di sekitarku 

Atau pernahkah dia bertanya apakah aku sudah makan? 

Pernahkah dia bertanya kapan aku mendapatkan menstruasi pertamaku? 

Pernahkah dia bertanya aku sehat? 

Pernahkah dia bertanya bagaimana aku tinggal dengan seorang pemabuk, penjudi dan main perempuan? 

Hampir setiap malam kulalui dengan ketakutan 

Taukah dia bagaimana perasaanku yang harus ku tahan hanya demi mengatas namakan kebebasanku? 

Jika kau yang seorang dewasa tidak kuat dan pergi meninggalkan aku, lantas apakah aku kuat menahannya sendiri? 

Perasaanku belum kau obati, belum kau keringkan, tapi kenapa kau tida henti mencaci makiku? 

Bukan hanya di depan orang - orang yang kau buang saja, tapi di depan orang - orang yang tidak kau kenal dan kenal di luar sana 

Kau masih bisa menghinaku dengan mudah.. 

Kadang aku berfikir, apa aku telah menghanyutkan sebuah negara di kehidupan sebelumnya? 

Lantas bagaimana perasaanku yang tak menentu? 

Sampai kapan aku bertahan dengan mu? 

Dada terasa berat, nafas tersa panas, tubuhku bergetar setiap mendengar makianmu? 

Amarahku mulai menenggelamkan ku 




favorite
0 likes
Be the first to like this issue!

X