Aku yang merayu tapi ku tahan diri
Kau ucap tak pernah ada cinta seindahku
Tersihirku dengan jawab rayuanku
Fikirku apakah ini senja yang manis untukku
Karena hidupku terlalu sulit
Tak nyaman menerima yang membuatku senang
Kujalani dengan percaya diri
Kuyakinkan hati diantara ribuan keraguan
Duri - duri yang tumbuh diantara wewangian
Membuatku bimbang apakah ini awal kehancuran atau awal perjuangan kebahagiaanku
Duri yang tumbuh bersama racun
Racun yang ku kira akan menyakiti orang lain
Jadi kutahan racun untukku sendiri
Kucabut duri itu untukmu
Ketika ku membutuhkan kuasa untuk bertahan diantara kerapuhanku
Kau pergi menghilang
Waktu membantuku menahan sakitku
Duri kubuat sebagai zirahku
Racun yang kudapat kubuat sebagai pedangku
Semua kutahan sendiri diantara kehilanganmu yang entah kemana
Ketika ku mulai kuat menahan badai dengan menancapkan duriku ketanah
Membuang racunku kebadai agar dia tau aku kuat dengan pedangku
Kau datang seperti malaikat yang membawa harpa untuk menghiburku.. begitulah terlihat
Haruskahku ucapkan terimakasihku atas kedatanganmu
Zirahku akhirnya membunuhku
Racunku akhirnya menusuk jantungku
Apa yang harus kubuat kepadamu yang kembali
Haruskah aku seperti Juliet.. yang bahagia karena cinta yang membunuhnya datang kembali