×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
  • Writer
    Lebe Education
    Lebe Education
    Menulis adalah mengaktualisasikan dan mengadministrasikan proses berpikir secara logis dan sistematis
    See more
PEMBELAJARAN DARING: PROBLEM SOLVING YANG MENYENANGKAN DI MASA PANDEMI COVID-19
0
0
0
197
0

swap_vert


Dalam kurun waktu 10 bulan, proses pembelajaran di Indonesia mengalami dinamika. Dinamika tersebut terjadi karena adanya berbagai hambatan dalam proses pembelajaran akibat pandemi covid-19. Uji coba pembelajaran daring/ dalam jaringan  maupun luring/ luar jaringan  (sistem shift) terus diupayakan oleh pihak sekolah. Alhasil, beberapa sekolah menerapkan pembelajaran daring sepenuhnya dan ada juga yang menerapkan sistem shift yaitu penggabungan pembelajaran luring dan daring. Penerapan sistem shift disesuaikan dengan karakteristik daerah yang terdampak covid-19.

Situasi pandemi covid-19 menuntut agar proses pembelajaran tetap berjalan seperti biasa. Namun demikian,  kesehatan guru dan siswa tetap menjadi prioritas utama. Pihak sekolah berupaya tetap memberikan pelayanan kepada siswa secara maksimal yaitu melalui pembelajaran daring. Pada titik ini, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran daring menjadi  problem solving (penyelesaian masalah) untuk mengatasi jalan buntu pendidikan di indonesia.


Pembelajaran daring sebagai problem solving

Sebagai pengantar, penulis mengutip ungkapan dari tokoh Mahatma Gandhi yaitu: “hiduplah seakan kamu mati besok, belajarlah seakan kamu hidup selamanya’. Ungkapan ini mengandung makna yang mendalam serta relevan dengan situasi sekarang. Belajar tidak boleh berhenti hanya karena alasan covid-19. Sebab, di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja proses belajar harus tetap berjalan.

Kondisi pandemi covid-19 tidak berarti membatasi ruang keratifitas siswa. Kenyaman dalam proses pembelajaran merupakan jaminan atas hak belajar siswa. Selain itu, proses pembelajaran harus tetap berjalan sesuai dengan amanat Kurukulum 2013.  Demi menunjang proses pembelajaran yang efektif di masa pandemi covid-19, maka pembelajaran daring menjadi pilihan alternatif. 

Pembelajaran daring menjadi problem solving untuk mengantikan pembelajaran luring  yang sampai saat ini belum bisa dilaksanakan. Sebagai problem solving, pembelajaran daring tidak mengesampingkan hakekat dasar dari pembelajaran yaitu “proses” dan “hasil”. Sebab,  kedua aspek tersebut menjadi indikator mutlak untuk mengukur keberhasilan pembelajaran pada bidang studi tertentu. 

Penulis berpendapat bahwa  model pembelajaran daring dikategorikan sebagai problem solving harus memiliki  dua syarat yaitu: efektifitas dan efisiensi.  Pembelajaran yang efektif berarti pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan belajar yang  diukur berdasarkan kualitas pembelajaran, tingkat pembelajaran yang memadai, nilai (value) dan waktu. Sedangkan pembelajaran yang efisien adalah pembelajaran dengan prinsip memberikan otoritas kepada guru membuat pilihan yang tepat agar mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip dasar tersebut  berupa keputusan  guru mengenai  cara/mekanisme, tahapa-tahapan pembelajaran serta sajian materi  yang cocok sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan.

Pembelajaran daring harus tetap memperhatikan ruang bagi siswa  untuk meningkatkan kreatifitas. Selain itu, komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua siswa pun harus tetap terjaga selama proses pembelajaran daring. Hal ini agar tidak tekesan bahwa pembelajaran daring mengarahkan siswa bersikap individual dan tertup. Oleh karena itu, baik atau buruknya proses pembelajaran daring sangat bergantung pada otoritas guru dalam mengelolah kelas daring

Mengelolah  kelas pada pembelajaran daring adalah mutlak kewenangan guru. Sebagai problem solving di masa pandemi covid-19, pembelajaran daring harus dikelolah secara baik sehingga meningkatkan minat siswa. Jika pembelajaran daring diminati siswa, maka proses pembelajaran akan berlansung dialogis dan interaktif.  Singkatnya, setiap  pembelajaran daring harus ditata secara baik dan  menarik sehingga menyenangkan siswa. 


Pembelajaran Daring: Problem Solving  yang Menyenangkan di Masa Pandemi Covid-19.

Pembelajaran harus menyenangkan siswa!  Kalimat tersebut memfokuskan  pada siswa sebagai subjek yang harus diperhatikan  dalam proses pembelajaran. Kendati demikian, proses pembelajaran tidak sepenuhnya atas kehendak siswa melainkan kolaborasi antara guru dan siswa. Pembelajaran yang menyenangkan tidak terkooptasi pada keaadan siswa semata, seperti: senang atau tidak senang, melainkan mengkondisikan siswa pada situasi pembelajaran yang nyaman dengan kebebasan  penuh untuk memecahakan masalah belajar.

Pembelajaran daring sebagai problem solving yang menyenangkan harus mengacuh pada bisa atau tidaknya menjawab setiap kebutuhan. Ada tiga kebutuhan yang harus dijawab yaitu kebutuhan sebagai guru, kebutuhan sebagai siswa dan kebutuhan sebagai orang tua. Pembelajaran yang menyenangkan harus memilki reasoning sebab akibat. Sebagai contoh:  pembelajaran yang menyenangkan mampu menjawab kebutuhan siswa yaitu meningkatkan pemahaman siswa akan materi ajar.

Berikut ini penulis menguraikan  pembelajaran daring sebagai problem solving yang menyenangkan dengan mengacuh pada: pertama, menjawab kebutuhan guru. Pembelajaran daring harus menjawab semua  kebutuhan guru. Idealnya, melalui pembelajaran daring, guru dapat menjalankan tugasnya seperti mengajar dan mengevaluasi siswa secara maksimal dan bertanggung jawab. Sebab, tugas pokok guru adalah mengajar dan mengevaluasi siswa. 

Pada dasarnya pembelajaran daring melalui edmodo dan google class sangat membantu guru dalam mengajar dan mengevaluasi. Di google class misalnya, guru dapat memanfaatkan fitur aplikasi untuk memberikan materi berupa file/video, memberikan evaluasi secara tertulis maupun lisan. Selain itu fitur aplikasi google class memberikan ruang bagi guru untuk berkomunikasi dengan siswa. Dengan demikian, pembelajaran daring secara praktik tidak berberbeda dengan pembelajaran luring yang tetap melibatkan guru di setiap proses pembelajaran.

Pembelajaran  daring yang menjawab kebutuhan guru pasti menyenangkan. Menyenangkan karena memudahkan tugas guru dalam mengajar dan mengevalusi. Penulis meyakini bahwa, kepuasan seorang guru adalah ketika guru dapat mengajar dan mengevalusi secara baik. Hal itu terjadi apa bila proses pembelajaran memberikan dampak postif  bagi guru. Jika Pembelajaran daring  dimanfaatkan secara maksimal, maka akan menyelesaiakan masalah (problem solving) yang menyenangkan bagi guru.

Kedua, menjawab kebutuhan siswa. Pembelajaran daring yang menjawab kebutuhan siswa harus berorentasi pada pengalaman belajar pokok pembelajaran  kurikulum 2013. Pengalaman belajar pokok pembelajaran kurikulum 2013 meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Kelima aspek tersebut sebagai pilar untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan.

Tahap-tahap pembelajaran daring harus memuat ke lima aspek pengalaman belajar pokok tersebut. Secara pribadi, penulis menyampaikan bahwa belum merasakan kondisi belajar seperti yang dimaksudkan. Akan tetapi, Penulis tetap optimis dengan pembelajaran daring yang terus mengalami pembenahan terlebih khusus di tempat penulis sekolah yaitu:  SMAK Regina Pacis Bajawa. 

Ketiga, menjawab kebutuhan orang tua siswa. Pembelajaran daring harus terintegarasi dengan peran orang tua. Aplikasi edmodo misalnya, memberikan ruang bagi orang tua untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran daring. Sama halnya guru dan siswa, aplikasi edmodo memberikan askes bagi orang tua membuka  akun edmodo orang tua. Hal ini memudahkan orang tua berkoordinasi dengan guru sehingga memperoleh akses tentang perkembangan anak-anak meraka. Namun, hampir seluruh sekolah belum menerapkan ini. Jika bisa dilaksanakan tentu menyenangkan orang tua siswa.

Di akhir tulisan, penulis tetap optimis dengan usaha para guru yang membenahi pembelajaran daring. Pesan penulis untuk guru-guru ku di SMAK Regina Pacis bajawa adalah tetap semangat dalam menjalankan tugas, support  ku untuk guru-guru ku. Salam!

favorite
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X