×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
SEBUAH PILIHAN
G
1.5K
1
0
1.9K
0

Nama ku Azizah Mujahidah,biasa dipanggil Jija,asal Jawa Timur.Senin,20 Juni 2021.hari itu,hari dimana aku masih baru lulus Sekolah Menengah Pertama(SMP),saat itu orang tuaku menginginkanku untuk mengikuti jejaknya yakni mondok di sebuah pesantren yang ada di Jawa Timur,karena itu merupakan pesantren yang sama dengan Bapak dulu.

“Jija,Bapak mau kamu setelah lulus SMP,kamu masuk ke pesantren”Ucap ayah ku dengan suara berat.

“Masuk pesantren?,tidak pak Jija gak mau”Jawabku dengan nada sedikit membentak.

“Kenapa?Bapak hanya ingin Jija jadi yang terbaik,Bapak ingin Jija masuk pesantren seperti bapak dulu”.

“Tidak pak,pesantren itu tidak enak,peraturan disana tidak enak dan aku jadi jauh dari kalian”.

Kemudian Ibu datang sambil membawa teh panas.

“Jija,pesantren itu tidak seperti yang kamu pikir,disana kamu bisa mendapatkan ilmu agama yang lebih,bisa mendapatkan teman yang berbeda daerah,dan tentunya pengalaman yang jauh berbeda dari kamu sekolah di SMA”Ucap ibu sambil menyusun teh untuk kami.

“Benar kata ibumu Jija,pesantren bukan seperti yang kamu rasakan.Bapak sudah pernah merasakannya”Sambung ayah.

aku langsung pergi menuju kamar dengan perasaan kesal.tak pernah terpikirkan oleh ku sebelumnya untuk masuk ke sebuah pesantren.Karena dari cerita yang kudengar pesantren itu tidak mengasyikan,dan lain-lain.Namun sebuah perasaan bersalah juga muncul dikepalaku,ketika aku menolak permintaan bapak dengan nada yang sedikit membentak.Kuintip mereka dari pintu kamarku,mereka masih duduk disana,kulihat wajah bapak yang sedikit sedih,begitu juga ibu,namun ibu berusaha tegar dan ayah.Hingga akhirnya kuputuskan untuk langsung tidur.

keesokan harinya, seperti biasa aku bangun pagi,dan ibu sudah memasak,begitu pula bapak yang sudah duduk di teras rumah dan ditemani secangkir teh serta sepiring gorengan.kemudan aku langsung duduk di samping bapak

“Pak..”Sapaku ke bapak

“iya Ji”Jawab bapak

“Jija memutuskan untuk masuk ke pesantren”Ucapku dengan nada pelan.

suasana hening, dan begitu terlihat wajah ayah yang sudah mulai dimakan, terbentuk oleh senyum kebahagiaan, dan kemudian bapak memelukku dengan erat sambil berkata.

“Alhamdulillah, bapak senang sama keputusan mu,bapak bakal terus mendukung kamu nak,bapak berharap besar ke kamu”Kata bapak sambil memelukku.

Kemudian ibu datang sambil berkata

“ibu bakal bantuin kamu mempersiapkan barang-barang untuk kamu disana”

“baik buk” Ucapku.

~~

Segala persiapan untuk kepesantren mulai dari pendaftaran,pengurusan surat kesehatan dan lain-lain, semua dibantu oleh mereka,aku merasa mereka benar-benar senang dan memutuskan untuk memutuskan masuk ke pesantren.

~~

Hingga hari pengumuman pendaftaran ke pesantren tibaaku dan bapak duduk mengantri menunggu nama yang dipanggil panitia untuk mengambil amplop berisi surat hasil dari pendaftaran masuk ke pesantren.Kulihat bapak terus berzikir sambil menggerakan tasbih yang ada ditangannya.

“Pak,gimana jika Jija gak lulus masuk kepesantren?”tanya ku disela zikir bapak

“Jangan berkata gak lulus,Allah sudah menentukan takdir hambanya,jadi optimis kalau kamu lulus masuk kepsantren”jawab bapak sambil tersenyum dan mengelus pundak ku.

Hingga terdengar sebuah suara di pengeras suara.

Adinda Azizah Mujahidah… 

Adinda Azizah Mujahidah…

Adinda Azizah Mujahidah…

Aku melangkah ke meja panitia,kemudian panitia memberikan amplop putih yang berisi hasil untuk masuk ke pesantren.kubawa amplop itu ke bapak. 

Bismillahirrahmanirrahim…ucap kami berdua.

Begitu terbuka terbuka didalam amplop

Kubaca sebuah tulisan yaitu:

Adinda atas nama “AZIZAH MUJAHIDAH dinyatakan LULUS”

Alhamdulillah…bapak langsung sujud dan memeluku sambil berlinang air mata,begitu juga dengan ibu yang memeluku dengan erat.

~~

Kemudian tibalah saatnya aku berangkat kepesantren,segala hal yang sudah disiapkan dan hanya bapak yang mengantarkan ku karena jarak yang cukup jauh,selama diperjalanan kutatap wajah bapak,terlihat wajah yang penuh kebahagiaan.

Sampailah kami, tertulis disebuah spanduk "SELAMAT DATANG PARA SANTRI BARU", kutatap sekitar banyak anak-anak yang juga masuk kepesantren,tidak sedikit juga yang menangis karena akan berpisah dengan orang tua mereka.

Kemudian aku berkata ke Bapak

“Pak aku masuk ya..”

“Baik jija,jaga diri kamu,nama keluarga kamu,,bapak dan ibu yakin dan bakal mendukung setiap langkah kamu,kami akan terus berdoa agar kamu terus mendukung”ucap bapak sambil memeluku

“baik pak,jija bakal berusaha menjadi pribadi yang baik”

Kemudian aku mencium tangan bapak yang sudah keriput,dalam hati aku ingin menangis,namun bapak langsung berkata

“Kami bangga dengan keputusan mu,kamu fokus saja untuk belajar dan belajar,kami bisa menjaga diri kami”.

Aku memeluk bapak sekali, kemudian aku melangkah masuk ke dalam pesantren, dan berbalik badan dan lagi tangan ke bapak.dan disinilah dimulai kehidupan ku dipesantren.


favorite
0 likes
Be the first to like this issue!

X