×

Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
Please use Chrome or Firefox for better user experience!
campaign Request update 0
Obsesi Orang tua ku membuat ku Hancur
G
2.7K
0
0
221
0

swap_vert

Hallo, Perkenalkan nama aku Fika Damayanti (10th). Singkat saja fika, aku anak ketiga dari tiga bersaudara. Ya, betul aku anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya di keluarga ini. Aku memiliki 2 saudara laki-laki yakni Rico (30th) dan Septian (26th). Abang ku rico dia tidak sedang bersama kami, ia bekerja di Jakarta di salah satu perusahaan swasta yang lumayan besar, di Jakarta dia stay di apartemen. Sedangkan, abang ku septian bekerja menjadi guru untuk bimbel (bimbingan belajar). Makanya aku senang memiliki bang tian karena ia selalu membantu ku dalam menyelesaikan tugas-tugas ku di sekolah. Bang tian juga tempat aku mengadu dan berkeluh kesah, bang tian sebagai kakak laki-laki ku sangatlah perhatian dan care terhadap aku adiknya. Yang mengantarkan ku berangkat sekolah dan menjemput ku pulang sekolah pun bang tian.

Walaupun bang rico tidak mengambil ahli 100% perannya sebagai abang ku, tapi bang rico selalu nanyain kabar ku. Dan jika aku butuh uang untuk membeli buku serta jajan bang rico lah yang langsung gerak cepat mentransfer membantu ku. Lantas kemana kedua orang tua ku?

ayah dan ibu, mereka sama-sama bekerja dan juga mereka berdua pun satu kantor. Kedua orang tua ku itu bekerja di perusahaan asuransi, ayah sebagai staff manager dan ibu sebagai asisten staff manager. Makanya ayah dan ibu selalu pergi kerja bareng dan pulang kerja pun juga bareng.

dirumah aku sangat sepi tidak ada teman yang sebaya untuk bertukar pikiran, sebenarnya bisa saja sih aku cerita-cerita gitu sama bang tian, tapi aku sadar bang tian pasti kelelahan, kecapek an karena sudah mengajar bimbel seharian jadi aku tidak berani mengetuk kamarnya hanya untuk bercerita dan mengganggu jam istirahatnya.

Mungkin, bang tian juga kesian liat aku yang tidak ngapa-ngapain dan berkegiatan pun juga tidak. Bang tian mempunyai pemikiran kalau aku mau di gabungkan ke sanggar nyanyi oleh nya, tentu saja aku langsung setuju dan mengiyakan tawaran yang di tawarkan oleh nya. Aku tau niat baik bang tian ini agar aku bisa lebih mengasah kemampuan bernyanyiku dan aku pun tidak merasa senidirian lagi di rumah jika berkegiatan di luar dan lagi aku pun dapat menambah-nambah teman.

Ke esokkan harinya, tiba saatnya bang tian mengantarkan ku ke sanggar nyanyi ‘’mahligai production” sanggar ini pemiliknya teman ayah. Namanya buk Martalena, beliau sudah lama membuka sanggar bernyanyi ini dan anak didik nya pun sudah banyak yang terkenal dan pandai berdiri sendiri untuk mencari uang. Buk martalena sangat baik orang nya malahan kalau pulang sanggar aku sering di tawarinya untuk ikut pulang bersamanya. Aku malu, karena takut buk martalena merasa terbebani oleh ku, sering sekali aku menolak tawarannya untuk pulang bersama.

Di sanggar ketika latihan mengolah vocal sudah ada guru khusus nya yakni bunda ida zuraida, beliau artis legend dari Sumatra barat, begitu banyak album-album beliau yang beliau ciptakan dan meledak di pasaran. Bunda ida sangat lihai memainkan piano kita sebagai orang awam begitu amat terkesima melihat jari-jemarinya beliau meliuk lentik saat menekan balok-balok piano tersebut.

Bunda ida selalu kasih laporan ke buk martalena, hingga buk martalena juga menyampaikannya ke ayah ku, bagaimana perkembangan ku selama aku mengikuti sanggar. Tentu saja ayah ku senang mendengar perkembangan ku yang begitu cepat dalam mempelajari setiap materi yang di ajari oleh pelatih vocal ku (bunda ida zuraida). Jika situasi sanggar sedang ramai bunda ida tentu saja tidak sendirian mengajar, maka beliau mengajak rekan sesame profesinya yakni om nof untuk mengajari murid-murid yang ada di sanggar. Om nof juga begitu lihai saat memainkan piano, om nof dan bunda ida satu kesatuan yang jika di padu padan kan pun orang-orang  disekitarnya akan takjub melihatnya. Bunda ida dan om nof sama-sama lulusan SMKI (Sekolah Menengah Karawitan Indonesia), sekarang SMK NEGERI 7 namanya. Sekolah tersebut, sekolah kesenian yang dimana bagi para penikmat seni dan yang mempunyai bakat seni sangat bisa dapat bergabung di sana jurusannya ada music, tari dll.

Hari ini ada kabar yang menggembirakan. Aku, dini dan putri bakalan nampil di TVRI, ini penampilan perdana ku dan juga di siarkan langung di TV nasional. Aku sangat senang dan semangat ku menggebu-gebu ketika latihan, di bait-bait lirik ada space (bagian) untuk aku bernyanyi sendiri. Aku latihan selalu serius karena aku tau penampilan ku ini bakalan di tonton 1 indonesia, lagu yang akan kami bawakan yakni; dayuang palinggam dan baju kuruang. 2 lagu daerah Sumatra barat ini akan kami hadirkan, dan tiba saatnya kami akan nampil. Yeay puji tuhan kami berhasil membawakannya ya… walaupun dalam keadaan nervous (gugup) tapi bunda ida menilai “ini awal yang menakjubkan dan luar biasa”

setelah dari TVRI, kontrak-kontrak kerja sama untuk nyanyi dan tampil di acara-cara besar pun mulai berdatangan. Kami di kontrak untuk nampil di RTV dalam acara SIRAWA dan juga kami di kontrak oleh RRI dalam acara Dendang Minang. Dan tak hanya itu kami pun juga sering di suruh isi acara-acara pesta perkawinan, khitanan dll.

Karena terlalu bersemangat sampai-sampai aku tidak memikirkan kondisi kesehatan ku. Aku jatuh sakit selama 2 minggu lebih terbaring di kamar, bang tian memarahiku

bang tian : “kamu itu lemah jangan sampai sakit jaga kesehatan! Banyakin minum air putih dan vitamin, jangan pulang hingga larut malam. Kalau seperti ini keadaannya bagaimana karir mu kedepannya? Sebentar lagi kamu ujian nasional kamu harus pikirkan itu! Sekolah mana yang mau kamu tuju kalau nilai mu rendah ga ada yang mau menerima. Jadi mending kamu berhenti saja dari sanggar itu dan fokus belajar untuk ujian nasional”

aku : “tapi bang, karir aku lagi bagus-bagusnya saying jika aku langsung berhenti begitu saja”
bang tian : “sekarang aku serahkan pilihan ke kamu! Kamu lebih milih karir atau pendidikan?”
aku : “pennn…didi…kan” (jawab ku putus-putus sambal kesal)Bang tian : “Nah gitu dong!!! Kalau begitu aku akan bilang ke buk martalena kamu off dulu sanggarnya”

bang tian menelpon buk martalena dan menyampaikan kepada nya jika aku tidak gabung lagi di sanggar tersebut karena aku harus di fokuskan dengan ujian nasional. Dan puji tuhan buk martalena mengerti kondisi ku. Akan tetapi di balik itu ayah dan ibu ku kurang setuju atas pilihan ku karena aku kan orangnya bisa menjalani 2 peran dan membagi waktu tanpa harus menghentikan salah satunya. Terlebih karir ku lagi bagus-bagusnya dan ayah ibu pun sudah gencar menawarkan aku ke teman-temannya untuk tampil di acara-acara pesta. Tapi aku tetap bersikeras aku tidak akan bisa menjalani 2 peran sekaligus karena konsentrasi ku bakalan pecah dan aku juga tidak pandai membagi waktu.

Hari-hari ku jalani seperti normalnya anak-anak seumuran ku bersekolah, mengerjakan tugas dan tidur tepat waktu. Dan sampai pada akhirnya ujian nasional pun sudah di depan mata akan ku lalui dan aku pasti bisa menjalaninya!

Tuhan maha baik nilai ujian nasional ku sudah keluar hasilnya sangat memuaskan yakni 85,33. Aku meraih nilai tertinggi nomor 2 di sekolah ku. Aku semakin yakin berkat keseriusan ku tuhan selalu membantu jalan ku

Setelah selesai nilai ujian ku keluar dengan hasil yang memuaskan saatnya aku mendaftarkan diri masuk ke SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang aku minati. Sesuai saran bang tian, aku akan masuk ke SMP NEGERI 40 nantinya karena SMP tersebut terbilang masih baru dan lingkungannya pun masih bagus. Karena mentor dalam hidup aku yaitu abang ku sendiri (bang tian) maka aku akan mengikuti apa yang dia perintahkan. Di SMP aku sangat Famous (terkenal) terlebih dahulunya orang-orang sudah sering melihat ku di TV dan mendengar suara ku, maka tak jarang di SMP ini setiap hari Jumat dan Sabtu aku selalu di mintai guru-guru untuk menghibur teman-teman semua dan juga aku pun sering mendapatkan undangan dari orang-orang dinas untuk menghibur mereka.

Dari perjalanan ku di atas aku semakin yakin Tuhan itu maha Baik dan selalu mempermudah langkah Hambanya jika hambanya mau berusaha, serius dan menyerahkan diri kepadanya. Maka tuhan pun juga mendakatkan hambanya dengan orang-orang baik dan lingkungan yang aman, damai dan tentram.

Untuk orang tua ku, tidak selamanya apa yang kalian mau bisa aku turuti. Aku tau kalian bakalan kecewa atas pilihan aku tapi aku tidak bisa menjalani 2 peran sekaligus. Usia ku masih muda aku ingin kehidupan remaja ku normal seperti anak-anak lain pada umumnya.


favorite
coins
0 likes
Be the first to like this issue!
swap_vert

X