x
✩.･*:｡≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:｡✩
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVh6cVH7dCs
Di tengah malam, di sebuah rumah kecil yang terletak di daerah kumuh, sosok kecil Khemjira atau Khem, seorang siswa sekolah menengah atas berusia delapan belas tahun, sedang menatap layar komputer tua yang perlahan-lahan mengunduh hasilnya. ujian masuk universitasnya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDIHMXcGJJ
Di sebelah kirinya ada jam meja yang menunjukkan tengah malam, dan di sebelah kanannya, sebuah kue kecil dengan lilin memberikan secercah cahaya di ruangan yang tadinya gelap gulata.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtmkxnnyVa
Detik detik jam bergema di kulit, memperkuat jarum tekanan di dalam kulit hingga tepi terkatup rapat.
Akhirnya, hasilnya muncul, yaitu dia diterima di universitas dan fakultas pilihannya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eKV5LdrT5
"Ya!" Khemjira berseru kegirangan, mengatupkan tangannya dalam doa, berharap perjalanan kehidupan universitasnya lancar, sebelum membungkuk untuk meniup lilin.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZqEnGx1hu
Memang benar, hari ini adalah ulang tahun Khemjira yang kesembilanbelas.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt5wVtcOluy
Di ruangan gelap yang hanya diterangi cahaya layar komputer, pemuda itu duduk memakan kuenya sambil melihat-lihat gambar kampus universitas tempat dia diterima. Dia makan, melihat foto-foto itu, dan tersenyum puas hingga dia melirik jam sudah menunjukkan "Jam dua pagi?" terlonjak kaget.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhsQDO6V3m
Besok, Khemjira harus memberi tahu Luang Por[1] di kuil tentang kabar baik ini. Dengan pemikiran itu, dia segera menyelesaikan kuenya, mematikan komputer, mencuci piring, menggosok gigi, dan pergi tidur.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrVOgpaRDE
Dalam tidurnya, Khemjira memimpikan sesuatu yang belum pernah diimpikannya sebelumnya.
Mimpinya terungkap seperti film lama, menampilkan rumah tradisional Thailand dari zaman masih ada budak.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzM1Y03uOD
Khemjira melihat seorang gadis muda berlari, di dalam rumah, dengan beberapa pelayan berusaha menangkapnya dengan sia-sia. Gadis itu tertawa kegirangan dan gembira.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJf34YHVKf
≻───── ⋆✩⋆ ─
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jsQsgCtU7
Kemudian adegan beralih ke sebuah rumah kayu berwarna kulit telur, berlatarkan masa ketika mobil sudah digunakan, suasananya lembut dan mengingatkan pada tahun delapan puluhan.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0StefnYJd
Khemjira sedang berdiri di depan rumah kayu ini, dengan kasar mengintip ke dalam rumah melalui jendela.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisnqhhoK72
Dia melihat sepasang suami istri duduk bersama di meja makan, berbagi makanan dan saling tersenyum. Alis Khemjira mengernyit saat menyaksikan adegan itu, merasakan sedikit sakit di hatinya, mendorongnya untuk memegangi dadanya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx4rXusp8F
"Apa yang kamu lihat?" Suara dingin dan dingin datang dari belakangnya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vvareruDg
Jantung Khemjira berdebar kencang karena terkejut, tubuhnya membeku saat merasakan nafas orang yang muncul di belakangnya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBNgCkt6pZ
Dia mencoba berbalik, tetapi tubuhnya tidak mau bergerak. Suasana hangat di sekelilingnya-angsur mendingin, membuat tulang punggung merinding saat rumah kayu berwarna kulit telur di dekatnya berubah menjadi rumah terbengkalai yang menakutkan.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpxpMiEZ8c
Khemjira memuaskan gigi, mencoba untuk bangun.
Apa-apaan ini? Bangun! Bangun!
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVr9icShqG
"Apakah kamu ingin tinggal di sini bersama?" Khemjira tersentak saat merasakan nafas samar mendekat. Bencananya membanjiri hatinya, menyebabkan tubuhnya gemetar.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGuEVCRFmr
"Hanya kita berdua."
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXj5ykDl4s
"Bagaimana?"
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAZ107oOs2
Selama sepersekian detik, dia mempertimbangkan untuk menyetujuinya hanya untuk menghindari ketidaknyamanan, tapi kemudian dia mendengar suara seseorang.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrvQN6hOa5
“Khem, sudah waktunya bangun sayang.”
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lD5H3vfBl
Khemjira tersentak bangun, duduk di tempat tidur dengan panik. Dia segera melihat ke kiri dan ke kanan untuk melihat apakah ada orang lain di dalam ruangan sebelum matanya melihat sesuatu di persahabatan.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4ylUIelGF
Itu adalah takrut kulit harimau[2] yang dia pakai selama yang dia bisa ingat.
Kapan lepasnya..?
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR67PjsmaqK
Kalung takrut ini adalah benda ajaib yang telah disihir oleh Por Kru[3] yang tidak dapat diingatnya. Itu memiliki kemampuan untuk melindungi pemakainya dari bahaya yang tidak terlihat. Ibunya memilih agar dia memakainya setiap saat.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wEqJgXYSZ
Bahkan di hari-hari terakhir hidupnya, ibunya telah mengingatkannya untuk tidak melepasnya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswfU8hqbSF
Yang benar adalah bahwa Khemjira dilahirkan dalam keluarga terkutuk, anak laki-laki shalļperish sebelum mereka berusia 20 tahun.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXbDjAxXfEX
Untuk mengubah nasibnya, ibunya memberinya nama perempuan, 'Khemjira,' yang berarti aman selamanya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WXHuDZoGx
Meskipun Khemjira tidak terlalu menyukai desain kalung ini, dia tidak pernah menentang keinginan ibunya. Setelah dia meninggal karena penyakit parah tujuh tahun lalu, dia terus memakainya sepanjang waktu, seperti jimat pelindung yang ditinggalkan ibunya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCsBS8FGcU
Selama delapan belas tahun terakhir, dia aman. Mungkin ada kecelakaan kecil di sana-sini, tipikal orang yang agak kikuk seperti dia, tapi itu tidak serius. Semuanya normal sampai tadi malam.
Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, inilah pertama kalinya Khemjira mengalami mimpi yang aneh dan menakutkan yang tak terlukiskan.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDBY8VGrZ3
Dia menenangkan dirinya, meski dia masih merinding karena realisme mimpinya. Begitu dia sudah tenang kembali, dia mengambil takrut dan mengalungkannya kembali di mengenang sebelum bangun untuk mandi dan berpakaian untuk mengunjungi Luang Por di kuil.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2etXHrZv8
Khemjira naik songthaew, sejenis angkutan umum, ke kuil di kota tempat tinggal Luang Por Pinyo, ayah.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl86iPN4Uow
Ayahnya memutuskan untuk menjadi biksu seumur hidup sekitar tiga tahun setelah kematian ibunya. Khemjira tepat berusia lima belas tahun saat itu.
Dia percaya bahwa hal ini telah ditentukan sejak Khemjira masih bayi.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFpuS2UzVf
Por Kru, yang memberi Khemjira benda ajaib tersebut, telah mengingatkan ayahnya untuk mencari waktu yang baik untuk menjadi biksu seumur hidup untuk mendedikasikan jasanya kepada musuh karma keluarga dengan harapan dapat memperpanjang umur Khemjira. Itulah alasan ayahnya menjelaskan kepadanya yang menangis memprotes keputusan tersebut.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZIOr91Xmj
Khemjira hanya mengira kehilangan salah satu orang tuanya, ibunya, sudah keterlaluan. Dia tidak ingin kehilangan ayahnya, baik karena menjadi biksu atau mati.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUwZj6KtCM
Namun pada akhirnya, dia tidak bisa melawan keinginan ayahnya dan sanak saudaranya yang lain, yang bisa dia lakukan. Dia berdiri, menangis dengan enggan, menyaksikan ayahnya mengukur rambut dan mengenakan jubah kuning. Dia kemudian berbalik dan berjalan ke ruang pentahbisan kuil.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVW9lKwC3E
Setelah hari itu, Khemjira tinggal bersama kerabat dari pihak ayahnya karena kerabat ibunya menolak diterima, karena takut mereka juga akan dikutuk.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5wtppCahD
Orang luar mungkin mengira mereka percaya takhayul, tapi semua orang di keluarga dan desa mempercayainya dengan sepenuh hati karena tidak ada laki-laki dari pihak ibu yang pernah hidup hingga hari kedua puluh mereka.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDU7Kb12vs6
Kerabat dari pihak ayah yang menawarkan diri untuk merawatnya adalah paman dan bibinya, yang mengambil uang tunjangan anak yang ditinggalkan ayahnya dan uang asuransi kesehatan ibu dan melarikan diri untuk menjalani kehidupan yang nyaman di luar negeri sejak hari pertama mereka membawanya, meninggalkan hanya beberapa ribu baht dan sebuah rumah tua untuknya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqPp7myoDz
Khemjira tidak ingin membuat ayahnya khawatir, yang baru saja ditahbiskan beberapa hari sebelumnya, jadi dia diam saja. Apalagi ketika ayahnya mengetahuinya kemudian, dia tidak bisa berbuat apa-apa.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ32hlxaHvM
Dia tinggal sendirian di rumah itu dan beruntung karena para tetangganya baik hati dan rutin membawakannya makanan. Ditambah lagi, setiap kali dia mengunjungi ayahnya di kuil, dia akan pulang ke rumah dengan membawa banyak makanan.
Apalagi prestasi akademisnya cukup baik, sehingga ia mendapat beasiswa dari awal hingga akhir SMA, membuat kehidupan SMA-nya tidak terlalu sulit.
Ia pun masuk universitas dengan bersaing memperebutkan beasiswa.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFTWYFERiX
“Halo, Luang Por,” sapa Khemjira setelah memasuki rumah pendeta sebelum bersujud ke lantai tiga kali dan kemudian mendongak sambil tersenyum lembut. Ayahnya balas menatap dengan lembut.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWq4no1niwq
"Halo. Hasil ujianmu sudah keluar, bukan?" Khemjira menggaruk pipinya dengan canggung dengan satu tangan sementara tangan lainnya masih dalam posisi wai.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaQUAEP4NZ
"Bagaimana kamu tahu? Aku berencana untuk mengejutkanmu."
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Uo7BtNkA4
Luang Por tersenyum meninggalkan mereka saat itu, "Kemarin, semester dua siswa baru dimulai."
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyw5JEySbtF
"Heh, aku masuk Seni Rupa dan Terapan di salah satu universitas di Bangkok.." Suara Khemjira melemah hingga nyaris berbisik, tangan masih terkepal dalam posisi wai, namun matanya perlahan melirik ke arah ayahnya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtf8VWgqyu2
"Apakah kamu benar-benar harus pergi jauh-jauh ke Bangkok?" Tanyanya, sikapnya tenang meski sekilas matanya menunjukkan kepedulian terhadap anaknya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqtUWfrIvg
Khemjira menyusut sedikit lagi. Dia sepenuhnya menyadari betapa khawatirnya akan keselamatannya: dia harus sendirian di luar tanpa ada orang lain yang perlu melihat, apalagi dia masih aktif.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFB8sRHVZV8
Tapi Khemjira bercita-cita menjadi seorang seniman. Dia telah mendapatkan uang tambahan dengan menggambar selama beberapa waktu, cukup untuk menutupi biaya perlengkapan seni dan sewa apartemen murah.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzzEeefDID
Dia ingin unggul dalam karir ini. Jika dia mati besok, dia ingin menjalani hidupnya sesuai keinginannya setidaknya sekali.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKKI7ngaar
“Universitas di sekitar sini tidak memiliki fakultas yang ingin saya pelajari,” Khemjira menyatakan penghasilan dengan jujur, ingin ayahnya ikut bersamanya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQOJC1Urz3
Melihat tekad putranya, dia memutuskan untuk membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan. Dan setelah ditahbiskan menjadi biksu selama bertahun-tahun, Pinyo memahami kebenaran hidup. Kelahiran, penuaan, penyakit, dan kematian adalah sifat alami manusia. Dia telah melakukan segala sesuatu yang bisa dilakukan seorang ayah; terserah terserah takdir.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXFqVeYO4Q
"Yah, kalau begitu, maka belajarlah dengan giat dan berhati-hatilah dalam melakukan apa pun. Jangan gegabah."
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjx1YSThUet
Khemjira tersenyum menerima restu ayahnya dan dengan cepat mengangguk sebagai jawaban.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe4kN5AkqPy
"Ya, Luang Por." Setelah tiba sebentar, Khemjira memberi hormat dan berpamitan kepada ayahnya untuk kembali ke pekerjaannya yang belum selesai.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmA9vSnEOaQ
Saat itu, Pinyo hanya bisa duduk sambil memperhatikan punggung anaknya yang semakin menjauh, diiringi...bayangan lebih dari satu roh misterius.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4uIbdPe12
✩.･*:｡≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:｡✩
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRScRAhjNaf
Catatan:
[1] Luang Por (หลวงพ่อ) adalah gelar yang diberikan kepada seorang biksu laki-laki Thailand yang usianya kira-kira sama dengan ayah.
[2] Takrut (ตะกรุด) adalah jenis jimat berbentuk tabung yang berasal dari Thailand.
[3] Por Kru (พ่อครู) adalah gelar yang diberikan kepada ahli sihir.
[4] Musuh karma (เจ้ากรรมนายเวร) adalah roh pendendam yang disakiti seseorang dalam kehidupan sebelumnya; sebagai konsekuensinya, adalah mencari balas dendam dalam kehidupan orang tersebut saat ini.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAMaNcmGCx
✩.･*:｡≻───── ⋆♡⋆ ─────.•*:｡✩
Jika kalian memiliki salinan atau pdf novel ini, tolong kirim ke saya. Karena, susah sekali mendapatkannya.
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMweGFYTITV
31Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XycKWGfi6
