Sang Arsitec Nafsu - Senyuman Dewi Fortuna

Tiba2 Suara benturan keras

BRAK!!

Mobil hitam yang dikendarai Lilian terpental ke arah604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2He4bhs9cE
trotoar.

Asap mengepul dari kap mesin yang penyok parah.

Lilian terdorong ke depan, tubuhnya terhentak keras sebelum akhirnya rebah lemah di kursi, darah604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbVyohWnPL
mengalir dari pelipisnya.

Dari balik asap tipis,

sosok berbadan besar keluar dari mobil yg menabrak.

Tubuh tambun, tatapan dingin, mulutnya mengulum rokok yang604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARvNwHKQvh
masih menyala.

Dia melangkah santai menuju mobil Lilian, tangan kanannya604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiWbALkkRd
menyelipkan sesuatu ke balik jaket kulit—mungkin pistol, mungkin pisau.

Tidak jauh di belakang, dua anak buahnya sudah mengangkat604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlfJWxQnXN
senjata, bersiap.

Misi mereka sederhana:

hancurkan Lilian, jebak Pram.

---

Sementara itu Beberapa kilometer dari tempat kecelakaan,

sebuah mobil sedan tanpa pelat resmi melaju cepat di jalanan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dxAlyTZUm
gelap.

Di balik kemudi,

wanita muda berambut hitam dikuncir kuda,

mata tajam, bibir terkatup rapat.

Tina.

Nama lengkap: Kristina Vardhana.

Mantan anggota unit khusus operasi bayangan.

Pakar infiltrasi, pertempuran jarak dekat, dan medis604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDd6SR74Hj
darurat.

Kini satu-satunya orang kepercayaan Lilian di perusahaa yg menyamar sebagai asisten pribadinya untuk604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgcXFmgM02
menjaga dan mengawal dirinya.

Identitas aslinya? Dirahasiakan, bahkan dari keluarga Lilian604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5cua1T6RD
sendiri.

Hanya Lilian yang tahu siapa Tina sebenarnya.

---

Di kursi belakang,

Pram terbaring sekarat.

Wajahnya robek parah akibat pukulan keras dan luka sayatan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuB2WoMSKjr
tajam.

Tubuhnya lemas, nyaris tak bergerak.

Napas Pram tersendat.

Darah menggenang di bawah kursi.

Tina menggertakkan giginya.

Sambil menyetir dengan satu tangan, ia meraih radio kecil di604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh11t8bln5a
dashboard.

"Ini Bravo Echo.

Akses darurat ke Phoenix Ward, rumah sakit pusat.

Instruksi Lilian.

Buka jalur sekarang," katanya singkat.

Suara operator wanita membalas cepat:

> "Kode verifikasi?"

Tina menyebutkan serangkaian angka dan kata sandi.

Beberapa detik hening.

> "Diterima. Jalur masuk dibuka. Tim medis darurat604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRyoPaeaYi
siap.

Jangan lewat pintu utama. Akses khusus aktif di Basement604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWy7oAcRSj
C."

Tina membelokkan mobil ke arah kanan.

Menuju rumah sakit yang berdiri megah di tengah kota.

RS itu milik keluarga Lilian — tempat eksklusif yang bisa604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsOdYzJ0vp
membuat orang mati hidup kembali... atau orang hidup menghilang tanpa jejak.

---

Basement C.

Gerbang baja berat terbuka perlahan.

Lampu merah berkedip-kedip di langit-langit.

Tina membawa mobil masuk.

Dua pria berbaju medis dan satu dokter berjas putih sudah604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKJY0rHfQL
menunggu.

Mereka bukan orang biasa—

ini adalah tim khusus yang dilatih menangani kasus ilegal604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDD3CASqjwQ
kelas atas.

Tanpa banyak kata,

Tina dan dua perawat segera mengangkat Pram ke atas brankar.

"Status pasien?" tanya dokter sambil berjalan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRopR279M4q
cepat.

Tina menjawab singkat:

"Trauma wajah parah.

Fraktur multipel.

Hilang banyak darah.

Resiko kematian tinggi.

Instruksi utama: prioritas selamatkan nyawa dan... ubah604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPE31xQdwsX
identitas wajah."

Dokter mengangkat alis, sekilas ragu.

Faceoff adalah prosedur berbahaya, bahkan di RS normal.

Tapi di sini?

Tak ada ruang untuk menolak.

"Ikuti saya," kata dokter cepat.

Mereka mendorong brankar masuk ke ruang operasi darurat.

---

Ruang Operasi Phoenix Ward.

Cahaya putih dingin.

Alat-alat bedah berkilat di bawah lampu neon.

Pram tampak seperti boneka rusak di atas meja operasi.

Luka-luka di wajahnya menganga.

Ada sobekan besar melintang dari tulang pipi ke dagu.

Sebagian tulangnya remuk, sebagian lain hampir menembus604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBlh3rmKscI
kulit.

Tina berdiri di samping meja operasi, membantu dokter.

Dia membuka sarung tangannya, mempersiapkan instrumen.

Detak jantung Pram terdengar pelan dari monitor di samping.

Beep... beep... beep...

Satu tarikan napas lagi... dan mungkin Pram takkan bertahan.

Dokter menatap Tina.

"Siap?"

"Siap," jawab Tina dingin.

Pisau bedah mulai bergerak.

---

Operasi Faceoff dimulai.

Langkah pertama:

Membersihkan jaringan mati.

Mengatur struktur tulang dasar.

Mengganti jaringan kulit dengan donor sintetis604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiQ5p1k8B4
eksperimental.

Langkah kedua:

Menyusun ulang struktur wajah baru.

Memodifikasi bentuk rahang, hidung, dahi.

Langkah ketiga:

Menjahit lapisan demi lapisan, membentuk wajah yang sama604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6Vy8jjfq5
sekali berbeda dari Pram yang lama.

Tina membantu tanpa bicara.

Kadang darah menyiprat ke pipinya, ke jaket kulit hitamnya.

Dia tidak bergeming.

Bibirnya mengepit kuat.

Ada perasaan asing dalam dirinya—

Melihat Pram yang setengah mati, tubuhnya rapuh, bergantung604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFHfYjSNX5
penuh pada keputusan Tina.

Bukan sekadar misi lagi.

Tina merasakan ikatan.

Halus.

Tapi kuat.

---

Tiga jam berlalu.

Wajah baru Pram selesai dibentuk.

Masih dibalut perban tebal, namun bentuk garis wajahnya604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3FyUzisBT
sudah tak bisa dikenali.

Siapa pun yang dulu mengenal Pram... kini hanya akan melihat604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2evQATx94J
pria asing.

Dokter melepas sarung tangan berdarah.

"Operasi sukses... sejauh ini," katanya pendek.

"Tapi dia perlu waktu. Mungkin berminggu-minggu untuk604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6VuW4doeq
pulih penuh."

Tina mendekat.

Dia duduk di tepi ranjang operasi, menatap wajah baru Pram.

604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0dCqBKVm3

Tangannya, dengan gerakan sangat lembut, menyentuh kening Pram.

Bisik Tina, hampir tak terdengar:

> "Kamu aman sekarang.

Dunia mungkin lupa siapa kamu... tapi aku tidak."

Sementara itu di tempat Lilian berada.

Suara tembakan meledak keras di udara.

DOOR! DOOR!

Dua pengawal Lilian, pria bersetelan hitam dengan refleks604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjJjNOISit
secepat kilat, segera membalas serangan Gogon dan anak buahnya.

Baku tembak cepat terjadi di tengah jalanan gelap.

Sisa asap dari mobil Lilian yang ringsek menambah kekacauan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7PwENFV3i
malam itu.

Satu anak buah Gogon roboh, terkena peluru bersarang di604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fq9gewKKk
pahanya.

Gogon menggeram marah.

"TARIK!!" teriaknya ke arah bawahannya.

Tanpa pikir panjang, dia menyeret rekannya yang terluka dan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlKS4bR6HI
lari terbirit-birit ke mobil mereka.

Mesin meraung, roda berdecit keras, lalu mereka menghilang604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KqmwFqgJb
ke kegelapan.

Dua pengawal Lilian segera mendekat ke mobil bos mereka.

"Lilian!!"

Salah satu dari mereka merobek pintu mobil yang penyok,604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKxvOqKOcS
menarik tubuh Lilian dengan hati-hati.

Darah mengalir dari pelipis wanita itu.

Tubuhnya limbung, lemah.

Detak jantungnya masih ada—lemah, tapi ada.

"Tahan, Bu. Kami bawa Anda pulang," bisik604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUCBgKmHez
pengawalnya, setengah berdoa.

Mereka mengangkat Lilian ke dalam mobil cadangan, lalu604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dhRsk7FCZ
melaju secepat mungkin menuju RS keluarga Lilian, melintasi jalan-jalan rahasia604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Q6bruJ7AU
untuk menghindari kejaran.

Sementara itu... di sebuah bar kumuh di pinggiran kota.

Di dalam ruangan gelap berbau alkohol basi, Gogon melempar604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtbFbemoOC
ponselnya ke atas meja.

Wajahnya kesal, penuh luka kecil akibat pertarungan tadi.

Tangannya gemetar saat menekan nomor di layar.

Tuut... tuut...

Sambungan tersambung.

Suara berat dari seberang menjawab:

> "Ya?"

Gogon menelan ludah, lalu berkata:

> "Bos... maaf... Gagal.

Pengawal Lilian nongol tiba-tiba. Kami hampir mati di604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi61tHwKcLj
tempat."

Suasana hening beberapa detik.

Lalu suara di seberang, dingin dan penuh racun:

> "Pram?"

Gogon mengusap wajahnya yang berkeringat.

> "Dia lolos. Ada cewek misterius yang bawa dia604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DwJ5RBJWz
kabur. Tapi tenang aja Bos di terluka parah saya rasa tak akan lama nyawa604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9Iy6sQcYF
hikang kehabisan darah terlebih wajahnya sudah saya tikam sampe tak berbentuk"

Kebisuan panjang.

Gogon bisa mendengar desahan napas berat dari ponsel.

Lalu... suara dentuman keras.

BRUKK!!

Dari ujung sana, terdengar suara barang pecah, mungkin meja604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupVhdZaYWl
yang dibanting.

Andi—pria yang selama ini bermain di balik layar, suami dari604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa54aMQxexQ
Lilian—sedang mengamuk. Hpnya mati karena di bantingnya.

---

di kamar hotel mewah milik Andi.

Duduk di sofa tanpa memakai celana dan di depannya seirang604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQvKFJaar8
wanita muda 16 tahun sedang besimpuh diantara selangkanganya.

Wanita itu adalah salah satu "hadiah" yang dikirim604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡblbrmYFUzo
untuk menyenangkan Andi malam itu.

Rambut panjangnya berantakan, matanya berkaca-kaca saat andi604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyiCfDGibMe
menjambaknya dengan kuat dan memaksa Penis gemuknya masuk ke dalam mulut gadis604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKv87qarbzW
itu .

Di kuasai amarah Andi terlalu membara dia dengan brutal604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTUMtrejbx
menjambak rambut gadis itu dan mengayunkan kepalanya maju mundur.

“Gagal... FUCK... SEMUANYA GAGAL “

Semua rencananya berantakan.

Andi mengayunkan tangannya keras.

PLAKK!!

Tangan besarnya menampar wajah wanita itu hingga604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVksOdEF1ru
terjengkang.

Tanpa peduli, Andi menarik tubuh wanita itu kasar,604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTzxIx8JP5
melemparkannya ke ranjang.

"Aku benci orang gagal," geramnya.

Wanita itu meringis ketakutan, tubuhnya gemetar.

Tangan Andi meraih ikat pinggang kulit di atas meja.

Dengan senyum dingin,

dia melilitkan ikat pinggang itu di tangan kanannya.

Suara gesekan kulit yang menyeramkan memenuhi ruangan.

Dan tanpa ampun,

Andi mencambuk punggung wanita itu, lagi dan lagi.

Lalu dengan Brutal di sodominya gadis malang itu hingga604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwDXiHwCEm
terlihat memerah dan sedikit bercak darah.

Suara desisan rasa sakit, tangisan tercekik memenuhi kamar.

Setiap cambukan Andi seolah melepaskan frustrasi dan setiap604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXoqx6uIIw
sentskannya seolah menikam2 gadis itu agar mati

kegilaan yang604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUA6qbbc0fK
dipendamnya. Di luapkannya malam itu .

Tak berselang lama dia mengeram dan menarik kepala gadis itu604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURpY48Kmrt
lalu menjejalkan kontolnya yg terlihat ada berk darah sedikit munkin akibat604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7jxV18Q66
libang anus si gadis terluka

Andi tak peduli akan reasa sakit dan jijik yg di rasakan si604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvAL2AxqRz
gadis

Di paksa kontolnya masuk semua ke mulut gadis itu dan.

“ crottt serrrmmm “

Setelah puas, Andi melemparkan ikat pinggang ke lantai.

Dia mengatur napas, menatap wanita itu yang terkulai di atas604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcFXPj5bgM
kasur, tubuhnya penuh memar dan luka. Matanya terpejam ntah pingsan entah meninggal.

Wajahnya—penuh amarah,

penuh dendam.

"Lilian... Pram... kalian pikir bisa lolos dari604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6LRUQaixc
aku?"

Andi berbisik dingin.

Matanya berkilat merah.

"Ini baru permulaan."

---

Beberapa menit kemudian, di RS Elite Phoenix.

Di ruang gawat darurat privat,

Lilian dibawa dengan tandu khusus ke dalam lift pribadi,604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWLEjQECmB
langsung menuju ICU tingkat atas.

Para dokter keluarga—hanya orang-orang terpilih yang604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVz2RXnEeM
benar-benar loyal—segera menangani.

Tapi kondisinya kritis.

Cedera kepala berat.

Patah tulang rusuk.

Pendarahan dalam.

Setelah operasi cepat yang berlangsung lebih dari 3 jam,

Lilian akhirnya dipindahkan ke ruang isolasi.

Status:

Koma. Tidak sadarkan diri.

Tubuh Lilian tampak rapuh di balik selimut putih steril.

Hanya suara alat bantu pernapasan dan monitor detak jantung604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYZ0a0BJKm
yang menemani.

Beep... beep... beep...

Di luar ruangan, para pengawal berdiri siaga.

Wajah-wajah mereka tegang.

Mereka tahu—perang belum selesai.

Pengawal Lilian menelpon Tina karena Lilian koma.

Tina, sebagai mantan agen khusus dan orang kepercayaan604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8crumgvJwr
rahasia Lilian, inisiatif sendiri: bawa Pram keluar RS ke tempat persembunyian604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡARvuu3UAwT

Tina bergerak cepat sambil menunggu Lilian sadar dari koma604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7G6K2TLiza
untuk instruksi berikutnya.

ns216.73.216.82da2

Senyuman Dewi Fortuna

註冊

登入

介面語言:

故事語言: