
Osamu membawa Yoshine kembali ke ranjang dengan menggendongnya bak tuan putri, sambil menciuminya—Osamu sesekali meremas pantat lembut Yoshine. Osamu menjatuhkannya dengan lembut ke atas kasur, lalu mulai menindihnya dari atas sambil menatap matanya yang sayu, tangannya tak tinggal diam—ia meremasi kedua payudara Yoshine sambil menimbangnya.
3166Please respect copyright.PENANA0TWGs5KWFQ
Bibir mereka kembali bertemu, Osamu mencium Yoshine dengan lembut sambil membelai rambut hitam panjangnya, dan mengelus pipinya yang merah tersipu. Ciumannya lalu turun, melewati leher Yoshine dan berhenti di antara kedua payudaranya.
3166Please respect copyright.PENANAd8jMEJ4STF
"Ahh! Seniorr! Ahh!"
3166Please respect copyright.PENANAB7cRg3LR4G
Yoshine mengeram keras, lidah Osamu menguasi putingnya dengan lembut sambil sesekati mengigitnya kecil. Kedua tangan Yoshine terangkat, ia remas sprei putih di bawahnya dengan keras sambil menikmati setiap permainan lidah Osamu di kedua gunungnya.
3166Please respect copyright.PENANAJmCpN6GnIm
"Yoshine, jepit aku dengan tetekmu yang besar itu ... jepit aku Yoshine," kata Osamu sambil membenamkan kepalanya di antara dua payudara Yoshine.
3166Please respect copyright.PENANAB8OxG9w9kw
Tangan Yoshine yang bebas lalu memegang tiap sisi payudaranya, dan mulai menghimpit kepala Osamu di antara payudaranya. Embusan napas Osamu di antara kedua payudaranya, serta rambut hitamnya yang kusut membuatYoshine semakin bernafsu—ingin segera dibuahi.
3166Please respect copyright.PENANAFkP1sUPz69
"Senior! Ahh!"
3166Please respect copyright.PENANA9JfdEpO4JR
Osamu keluar dari jepitan payudara itu, lalu turun ke belahan paha Yoshine yang ditumbuhi bulu-bulu tipis itu. Vaginanya merekah menggoda lidah Osamu untuk menjilatinya, dengan satu sapuan—Osamu menjilat dari atas bawah vagina Yoshine, lalu berhenti pada kacang kecil yang tegang, dan menghisapnya.
3166Please respect copyright.PENANA7Qo4b3dWSW
"Ahhhhh! Senioorr! Ahhh! Emmmhh! Ahhhh!"
3166Please respect copyright.PENANAw5pe1NpkWx
Tubuh Yoshine bak tersengat listrik, satu semprotan keluar dari bawah kacangnya—membuat basah Osamu yang tengah menjilatinya.
3166Please respect copyright.PENANAJwAcLbWyvB
"Yoshine! Kau gampang keluar ya..." goda Osamu sambil menyeka cairan Yoshine di mulutnya.
3166Please respect copyright.PENANA4q5toDYJAG
"Itu karena Senior terlalu jago..."
3166Please respect copyright.PENANA2AJIooHtH2
Osamu tersenyum lalu mulai menyiapkan penisnya untuk menembus liang kewanitaan Yoshine, ukurannya yang besar membuat Yoshine menelan ludah. Yoshine sendiri tak yakin apa vaginanya akan cukup untuk menampung seluruh batang penis Osamu, dan bagaimana rasanya saat batang keras itu menembus dirinya.
3166Please respect copyright.PENANAtOiWXkehud
"Aku akan pelan-pelan Yoshine, kalau sakit kau bisa bilang untuk berhenti," kata Osamu sambil mengarahkan kepala jamurnya ke celah vagina Yoshine yang terbuka.
3166Please respect copyright.PENANAG913zQOFxm
Jlep
3166Please respect copyright.PENANAxKvL7FK6ll
"Erggg!!"
3166Please respect copyright.PENANAq2owMgqPZn
Yoshine memekik dengan wajah ahego, baru kepalanya saja yang masuk Yoshine sudah meringis kesakitan ia kembali mencengram sprei dan menggigit guling untuk menahan rasa sakit di vaginanya.
3166Please respect copyright.PENANAJN8Q412mSG
"Apa sakit Yoshine? Kalau sakit aku bisa berhenti."
3166Please respect copyright.PENANAhwbwHs0gVN
"Ja-jangan Senior! Jangan! Tolong lanjutkan!"
3166Please respect copyright.PENANAS4U6witfvt
Osamu mendorong lembut penis masuk, saat ia mendorong Yoshine terus mengeram, akhirnya setelah lama melakukan penetrasi ... semua penis Osamu berhasil terbenam di dalam vagina juniornya itu.
3166Please respect copyright.PENANALdbR5m4m0L
"Ahh! Yoshine! Memekmu meremas kontolku! Ahh!" ucap Osamu.
3166Please respect copyright.PENANAoybCs509hU
"Ahhh! Senior! Ahhh! Aku-Aku bisa meraskan kontol besarmu itu bergetar dalam diriku! Ahh! Senior! Senior! Ahh! Rasanya enak sekali! Ahh! Setelah ini ... Ah! Aku tak yakin ada penis lain yang bisa membuatku keenakan seperti ini! Ahh! Senior!"
3166Please respect copyright.PENANA9Aidx0Eyla
"Yoshine! Aku gas!"
3166Please respect copyright.PENANATtT7fOHasv
"ARGGGGGHHH!"
3166Please respect copyright.PENANAp7NdDMdO3r
Yoshine memekik saat penis Osamu mulai bergerak dalam vaginanya, ular besar itu menghantam vaginanya maju mundur dengan kecepatan lambat namun semakin cepat seiring berjalannya waktu.
3166Please respect copyright.PENANAKmT1ODVwgH
"Ahhhhh! ARRGGG! AAAHHH! OOHH! AHHH! ENAKK! AHHH!"
3166Please respect copyright.PENANAKDYNUfSnbF
Yoshine tak lagi bisa menahan mulutnya untuk mendesah keenakan, penis Osamu benar-benar mengaduk-aduk dirinya seperti sebuah mesin pompa minyak dari amerika.
3166Please respect copyright.PENANAZ6xvVn4abP
Osamu semakin brutal, vagina Yoshine semakin menyempit hingga membuatnya harus mengeluarkan tenaga ektra untuk menggenjotnya. Semenit kemudian Osamu mencapai orgasme, gerakan pinggulnya makin cepat hingga membuat Yoshine terhentak dan memekik merasakan vaginanya dihancurkan oleh Osamu.
3166Please respect copyright.PENANAoqmggX3rIh
"Ahhh! Haah! Hhaah! Maaf Yoshine aku crot di dalam," kata Osamu seraya mencabut penisnya.
3166Please respect copyright.PENANALfzP7xr4VP
Saat penis itu dicabut, vaginanya Yoshine mengangga lebar dengan cairan putih kental mengalir keluar bersama dengan lendirnya. Osamu menelan ludah, penisnya itu belum puas—ia pun membalik tubuh Yoshine, dan kembali menyodoknya dengan gaya Doggy Style.
3166Please respect copyright.PENANANKSyxal5eA
"ARGGGHH! Senior! Ahh! Padahal baru crot! Ahh! Senior!"
3166Please respect copyright.PENANAPr8nJvEySD
Yoshine mengeram keenakan, Osamu di belakang terus menggenjotnya maju mundur dengan penuh semangat. Vaginanya yang mengangga disertai lendir licin membuat penis Osamu semakin lancar keluar masuk lubang kenikmatan itu.
3166Please respect copyright.PENANA6KAxAr5Vor
Payudara Yoshine berguncang hebat, setiap hentakan Osamu membuat payudara itu seperti ingin meloncat keluar dari tempatnya. Sebelum Osamu keluar, ia kembali berganti posisi dengan Yoshine yang berada di atas.
3166Please respect copyright.PENANAJ5S6vduSIS
"Senior! Ahh! Kontolmu enakbanget ahhh!"
3166Please respect copyright.PENANAepVFzUFpLV
Yoshine mulai naik turun, menaiki penis Osamu di bawah dengan liar—lidahnya menjulur keluar, payudara besarnya naik turun mengikuti gerakan pinggulnya. Osamu menikmati setiap gerakan Yoshine sambil melihat wajahnya yang cabul sambil tersenyum. Tak menunggu waktu lama, Osamu kembali merubah posisi hingga kini ia yang berada di atas dengan gaya missionary.
3166Please respect copyright.PENANAnbZaFAjYow
Dari posisi itu, ia bisa melihat dengan jelas keindahan tubuh lawan mainnya itu, dan bisa dengan bebas menggerakkan pinggulnya. Setelah penetrasi dan genjotan yang panjang—akhirnya Osamu kembali orgasme ... namun kali ini, ia tak lupa untuk mencabut keluar penisnya ... dan menyemburkan lahar panas itu ke perut Yoshine.
3166Please respect copyright.PENANAHqwoiDJfjU
"Sial! Apa ada kondom di sini!?" kata Osamu.
3166Please respect copyright.PENANA4fnFlAqJNq
Osamu melihat sekeliling, dan terfokus pada sekotak kecil kondom yang terbuka di samping meja tempat tidur. Tanpa berpikir lagi, Osamu langsung meraih kondom itu dan memakainya—tapi ternyata kondom itu hanya mempu menutup setengah batanganya.
3166Please respect copyright.PENANAeYm05QkaCc
"Ya ampun kecil sekali. Yoshine ... maaf, kondomnya terlalu kecil," kata Osamu pada Yoshine yang tengah menunggunya dengan kaki terbuka dan badan bersandar pada sisi ranjang.
3166Please respect copyright.PENANA7GXxsxMa6b
"Kalau Senior gak nyaman, gak usah pakai aja."
3166Please respect copyright.PENANAi3yQ8KQ5wN
"Hah!? Gimana kalau kau hamil?"
3166Please respect copyright.PENANAkcpSdz34J3
"Gak! Papa kalau aku hamil, kalau itu anak Senior ... aku bakal menerimanya, dan menjadi Ibu yang baik."
3166Please respect copyright.PENANAbsjLsXSfuU
Mendengar kata fulgar itu, penis Osamu kembali mengeras ... ia lepas kondom kecil yang membungkus penisnya itu, dan mendekati Yoshine yang tersenyum sayu padanya.
3166Please respect copyright.PENANAFULeA30kxq
"Baik Yoshine! Kalau itu yang kau mau aku Gas!"
3166Please respect copyright.PENANA6qeLDxp0il
"Oke Gas! Lakukan Senior!"
3166Please respect copyright.PENANAogpfBX9lOX
Osamu tersenyum penuh semangat, dia pun kembali menggarap Yoshine dengan berbagai gaya sampai waktu berlalu dengan cepat. Setelah hampir 4 jam bertarung di atas ranjang keduanya pun tertidur sambil berpelukan dengan cairan lengket menempel di tubuh masing-masing.
3166Please respect copyright.PENANAfvYJ6qxHlM
*****
3166Please respect copyright.PENANAtifjZLGlA8
Arisu kebingungan, sambil terus melihat HP-nya untuk mengecek balasan dari Osamu. Sekitar 467 pesan telah ia kirim pada kontok Osamu, dan 87 panggilan telah ia lakukan ... tapi papanya yang tampan itu sama sekali tak mengecek teleponnya.
3166Please respect copyright.PENANA89yCNrwnN5
"Apa yang Papa lakukan!? Apa dia begitu sibuk sampai gak balas chatku!" geram Arisu sambil menggigit bibirnya.
3166Please respect copyright.PENANAgDcEcUyuDX
Kepalanya dipenuhi pikiran—membayangkan hal-hal buruk yang terjadi pada ayahnya. Saat tengah gelisah tiba-tiba Arisu terpikir tentang Yoshine yang juga ikut perjalanan bisnis dengan ayahnya.
3166Please respect copyright.PENANAXOdatHKmUe
"Wanita itu ... dia ... gak mungkin kan," gumam Arisu sambil menggigit ibu jarinya sendiri dan meringkuk di atas ranjang ayahnya.
3166Please respect copyright.PENANAad7Ze8FUmx