Nayla Istri Pak Miftah - #23

Nayla senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian kemarin ketika dirinya dengan binal menggoda seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Niat awalnya yang ingin berkonsultasi justru berakhir dengan pertempuran ranjang gara-gara birahi yang tidak mampu mereka tahan lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFuhFdpCCP

Apalagi saat mengingat sifat ustadznya kemarin. Mau tapi malu. Dengan kenikmatan yang ia berikan, ia mampu membuat ustadznya luluh sehingga menikmati goyangannya kemarin.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll1HGVWbwd

Bahkan setelah persetubuhan berakhir, ia dengan sopan ditawari sarapan oleh ustadz Burhan. Pak Amin yang merupakan penggemarnya langsung memasaknya dengan penuh cinta. Saat hidangan sudah siap. Nayla yang lapar pun memakan semuanya hingga habis tak tersisa. Ia bahkan diberi tahu kapan saja jadwal liburnya agar dirinya secara diam-diam bisa mengunjungi rumahnya lagi agar bisa menikmati penis saktinya lagi. Nayla hanya tertawa saat itu. Nayla pun tidak berjanji tapi akan mengusahakan untuk mengunjungi rumahnya suatu saat nanti.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQwYRubxYc

“Dasar, semua cowok sama aja… Dikasih selangkangan malah ketagihan… Kalau seorang kiyai aja gitu apalagi yang kayak model pak Urip ? Hihihii” Lirihnya sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87WnoA4uTz

Pagi itu, suasana hatinya tengah baik gara-gara kepuasan yang ia dapat kemarin. Nayla dengan penuh hati memasak sarapan untuk suaminya yang tengah menonton acara televisi pagi. Ya, suaminya tidak masuk kerja karena hari ini merupakan hari libur nasional. Nayla sendiri terkejut saat mengetahuinya tadi, efek dirinya yang sudah lama tidak bersekolah, ia jadi tidak tahu kapan saja waktunya hari yang bertanggalan merah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeZiBG06z0

Tapi kalau kayak gini, bakal sulit nih buat nyetor diri ke pak Urip…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahyY2w37Oi

Batin Nayla yang sebenarnya ingin menyerahkan diri ke pak Urip.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNpDXOrmk1

Apa libur dulu kali yah ? Baru besoknya aku setorannya ke pak Urip ? Iya sih, kemarin aja udah puas banget, mana pak Amin ikut-ikutan juga lagi hihihi…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmShKY659KO

Batinnya saat teringat kembali kegilaannya kemarin.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDrZo4QjhG

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Setelah ia menyantap sarapannya bersama suami. Ia sudah mandi bahkan sudah berganti baju dengan pakaian rapih di dalam rumahnya sendiri. Nayla yang sekarang sedang menyapu teras depan tiba-tiba dikejutkan oleh suara salam dari seorang akhwat yang menyapa dirinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgV0K8374w

“Assalamualaikum, Nay” sapa akhwat itu yang membuat Nayla menolehkan wajah cantiknya ke arahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9uMRg2ZirH

“Walaikumsalam, eh siapa yah ?” lirih Nayla yang sekilas tidak terlalu mengenalnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsuJhaLqgc

“Ini aku, Nay… Masa gak tau ? Coba inget suaraku… Coba liat suamiku…” Ucap akhwat itu sambil memperkenalkan suaminya yang ada di sebelahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUCFtOjnTn

“Assalamualaikum” Sapa laki-laki tampan itu dengan nada suaranya yang berat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfm0Nn3gqCl

“Walaikumsalam… Hmm aduh siapa yah ? Tapi kayak inget tapi kok lupa” Jawab Nayla yang jadi tidak enak gara-gara tidak mengingat suara serta suami yang ada di sebelahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8apgdhJoG

“Hihihih ini aku, Nay… Reni… Makasih yah waktu itu udah dateng ke pernikahanku” Jawab Reni yang membuat Nayla terkejut.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡABjXjLGF8X

“Eh beneran ini kamu Ren ? Serius ? Pantes suaranya kayak kenal tapi gak nyangka banget sekarang kamu pake cadar juga ? Ihhh seneng deh ada temen yang berhijrah juga” Kata Nayla yang langsung menghampiri lalu memeluk sahabatnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfqwhF2quM

“Hihihhi iyya nih semua gara-gara suami aku… Aku diminta pake cadar dan akhirnya kayak gini deh” Jawab Reni sambil membalas pelukan Nayla dengan erat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUvIAflDOM

“Sudah aku duga… Suami kamu kan sholeh, sempet kepikiran juga gimana kalau nanti Reni pake cadar, eh beneran dong… Bagus deh hihihi” Kata Nayla yang sangat senang melihat sahabatnya berhijrah seperti dirinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ155KEd64qv

“Hihihih doain yah semoga bisa istiqomah” Kata Reni tersenyum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0vFNIAnzM

“Hihihih pasti… Yuk masuk Ren… Yuk masuk mas” Kata Nayla mengajak kedua tamunya itu masuk.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQbmZZDIW0

“Iya” Jawab suami Reni dengan tegas sambil merangkul pinggang istrinya dengan erat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC80eMWkuxG

Miftah yang kebetulan sudah berganti pakaian dengan kemeja santai terkejut saat melihat ada tamu yang wajahnya tidak terlalu ia kenal.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vk12khw6A

“Mas kenalin, ini temen aku Reni… Ini suaminya… Ini Reni yang rumahnya di puncak itu loh mas… Yang aku sampe hujan-hujanan buat ngehadiri pernikahannya” Kata Nayla memperkenalkan temannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7o1LCROq61

“Oalah, silahkan duduk… Saya Miftah, suaminya Nayla” Kata Miftah menjabat tangan suami Reni.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegpkQccHPN

“Saya Hafidz, suaminya Reni” Kata Hafidz membalas senyuman Miftah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27IErAyjed

Sembari mereka duduk lalu mengobrol-ngobrol. Nayla dengan segera menuju ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk kedua tamunya. Nayla yang saat itu mengenakan gamis berwarna merah muda memeras beberapa limun ke dalam sendok takar sebelum membagikannya ke beberapa gelas untuk kedua tamu juga suaminya. Akhwat cantik yang menutupi sisi kepalanya dengan hijab berwarna putih itu lalu menuangkan air dingin sebelum menaburkan beberapa sendok gula untuk memberikan rasa manis pada es limun buatannya. Tak lupa ia memberikan hiasan limun pada tepi gelas untuk memberikan nuansa aesthetic pada es buatannya. Ia lalu memberikan masing-masing gelas sedotan agar memudahkan sahabatnya untuk meminumnya meski dengan cadar yang dikenakannya. Sebagai seorang sahabat, ia ingin menyambut kedatangan Reni & suaminya sebaik mungkin dengan menghidangkan minuman yang merupakan favorit sahabatnya sejak lama.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmaMF4zcdG

“Oh jadi begitu yah hahahah” tawa Miftah saat mengobrol dengan tamunya. Kebetulan saat itu istrinya datang. Miftah pun menoleh saat mendengar suara lembut istrinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3o8wl8Q8B

“Ini minumannya mas, ini buat Reni, ini buat mas Miftah” Kata Nayla dengan sopan saat membagikan es limun buatannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9vZSUFxMT

“Waaahhhh Es limun kesukaan aku… Makasih banget yah Nay” Kata Reni sambil tersenyum saat menerima minumannya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLS10yQ3wpt

“Loh, kalian udah janjian yah ? Kok baju kalian samaan ?” Tanya Hafidz saat melihat adanya kemiripan antara pakaian yang Nayla kenakan juga pakaian yang istrinya kenakan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUpyalQyc4

“Loh iya, kok mirip yah… Padahal kita gak janjian loh hihihih” Tawa Reni yang juga baru menyadarinya setelah melihat gamis yang sahabatnya kenakan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2a0mWX0wNI

“Hihihi namanya juga sahabat, pasti kita udah bertelepati nih biar bisa pake baju yang samaan” Jawab Nayla yang membuat suaminya tersenyum di sebelahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsCWZpKEgU

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qti57g7m6

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJj9AaU9Tmr

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUzJGtm84B

NAYLA & RENI

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pFRNjoCNb

Mereka pun mengobrol panjang lebar mengenai kenangan juga kegiatan yang Reni lakukan pasca menikah. Miftah pun membahas pekerjaan sekaligus memberikan beberapa tips agar bisa menjadi suami yang baik untuk Hafidz. Tak jarang senyum mereka berempat saling tukar. Tak jarang obrolan-obrolan yang mereka dengar tersimpan di hati karena pas dengan apa yang mereka butuhkan saat ini. Tak jarang mereka juga tertawa lepas setelah mendengar candaan yang dikeluarkan oleh salah satu dari mereka.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6gij8brwp

Tepat saat itu, seorang pembantu bertubuh tambun yang baru saja bangun memasuki rumah majikannya untuk memulai pekerjaannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv6pZ1ODggj

“Loh kok rame” Kata pak Urip yang membuat keempat manusia berparas indah itu menoleh menatapnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgF3MaXkX7j

“Eh pak Urip…” Kata Miftah yang menyadari kehadiran pembantu tuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4knwOemtl

“Oh hehe lagi ada tamu yah pak… Yaudah saya kerja diluar aja dulu… Maaf ganggu”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOZmDob2g1

Pak Urip yang menyadari adanya tamu jadi merasa tidak enak. Awalnya ia terkejut setelah melihat banyaknya orang di rumah majikannya. Ia mendadak pesimis. Kesempatan untuk menyicipi majikannya jadi semakin kecil.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrO2xXpuK1

Kenapa sekarang jadi susah yah buat ngentotin non Nayla ?

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdaoAnadfO

Batin pak Urip sambil diam-diam mengintip majikannya dari kejauhan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVoDxvfO144

Meski sempat pesimis, namun saat melihat kecantikan di wajah majikannya, ia yang sudah lama absen tidak menggagahi majikannya jadi bertekad agar bisa menikmati kehangatan tubuh majikannya di hari ini. Ia tidak mau tahu. Pokoknya, hari ini penisnya harus bisa menancap di dalam vagina majikannya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8nVtVceg5

“Apalagi kalau akhwat di sebelahnya ikut gabung hehehe… Siapa yah dia, kok sekilas mirip non Nayla” Lirih pak Urip saat matanya kembali mengintip akhwat cantik yang duduk di sebelah lelaki tampan yang memiliki tubuh kekar itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4KKShNZMS

“Siapa itu di sebelahnya ? Suaminya yah ? Hakhakhak… Akhwat kalau udah nikah jadi makin cantik deh… Moga aja kapan-kapan saya bisa nyicipin akhwat itu juga… Siapa yah dia ? Temennya non Nayla kah ?” Lirih pak Urip sambil terus mengamatinya diam-diam.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡycPsPCeUvI

Sementara itu,

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzt1bISnohd

“Tadi siapa Nay ?” Tanya Reni.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡylYZDlBTGi

“Oh itu pembantu rumah aku… Udah gak usah dipeduliin… Hihihi” Jawab Nayla sambil tersenyum lalu diam-diam melihat ke arah luar untuk mencari-cari pria tua itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlXiC3LTl5

Pak Urip baru dateng yah ? Hmmm ngeliat pak Urip dateng kok malah bikin aku nafsu aja sih… Aneh deh, padahal kemarin udah puas banget main sama pak Ustadz… Tapi pas ngeliat pak Urip dateng, rasanya kok jadi pengen lagi sih…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIO1y2CoOLX

Batin Nayla yang bingung akan nafsu besarnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmXAfxOWVA

Hampir satu jam mereka mengobrol. Akhirnya, Reni dan suaminya izin pamit karena kebetulan ada urusan lain yang ingin mereka lakukan selama di ibu kota ini. Nayla tersenyum. Ia dan suaminya berdiri di teras rumah sambil mengantar kedua tamunya itu pulang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYCM4ZiIJe

“Hati-hati yah Ren di jalan… Jangan lupa baca doa dulu” Kata Nayla yang sudah rindu pada sahabatnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4NFQyB9Sc

“Iyya Nay… Pasti hihihih” Jawab Reni sebelum masuk ke dalam mobil suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlB7sSjNfk

“Kami pergi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap Hafidz.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡySqr2oWHj7

“Walaikumsalam” Nayla & Miftah pun menjawab salam. Nayla melambaikan tangan sedangkan Miftah hanya merangkul pinggang istrinya sambil tersenyum melihat kedua tamunya pergi meninggalkan rumahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjScfLVheMB

“Hakhakhak… Udah pada pergi yah ? Akhirnya saya bisa mulai beraksi buat menikmati non Nayla lagi” Lirih pak Urip yang diam-diam mengamati mereka dari kejauhan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHv6K4PwBw

“Yah udah pergi” Kata Nayla menatap suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX9ZpcsIyBW

“Hahaha kapan-kapan kalau ada waktu bisa ketemu lagi kok” Senyum Miftah membalas tatapan istrinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOBoEzMH5m

“Iyya mas… Semoga bisa ketemu lagi yah… Aku udah kangen lagi nih” Kata Nayla yang membuat suaminya tertawa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn1UrmC7Of

“Baru aja sebentar masa udah kangen lagi sih… Sama mas gitu juga gak nih ?” Tanya Miftah sambil merangkul pinggang ramping istrinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexFjGc9bt5

“Hihihi kalau itu pasti dong… Hihihihi” tawa Nayla sambil membalas perlakuan suaminya dengan memeluknya erat. Nayla dan suaminya pun kembali ke dalam rumah untuk melanjutkan aktifitas di hari liburnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJluFMVDNf

Melihat majikannya masuk ke dalam rumah. Diam-diam pak Urip mengendap-ngendap menuju teras rumah majikannya. Langkah demi langkah ia lakukan. Wajahnya juga menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan. Sesampainya di teras, ia melihat Miftah sedang menuju ke kamarnya. Hal ini membuat pak Urip tersenyum. Ia dengan buru-buru memasuki rumah apalagi saat melihat Nayla sedang menuju dapur sambil membawa gelas kosong yang tadi berisi es limun buatannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0F3UEIo7D4

“Wah sampai bersih gini… Pada suka es buatanku nih hihihi” tawa Nayla sesampainya di wastafel.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zUtqyRKV2

Ia menaruh keempat gelas itu lalu hendak mencucinya menggunakan sunlight yang tersedia disamping wastafel.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGgLSdr0Ds

Namun tiba-tiba, sesuatu yang tak disangka-sangka terjadi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhe7v5B1xh

“Eeeehhhhh” Jerit Nayla saat merasakan adanya remasan yang ditujukan pada dada bulatnya dari arah belakang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohFoJDFe7x

“Hakhakhak… Akhirnya ketangkep juga dirimu, non” Kata pak Urip yang membuat Nayla terkejut karena tidak menyadari keberadaannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJisXpXbiC3

“Bapaaakkk” Lirih Nayla sambil melihat ke belakang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMIfvYHk7u

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxBSW044VN

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBjIO7NyFu

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkncA6lZpI

RUANG TAMU & DAPUR

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWC0cUH4Fr

Tepat saat itu, Miftah sudah kembali ke ruang tamu untuk menonton acara televisi pagi. Dari posisi Nayla saat ini, Miftah tengah duduk anteng membelakangi mereka berdua. Ia dengan asyik menikmati acara televisi dengan suara keras tanpa tahu, kalau dibelakangnya, istrinya tengah dilecehi oleh pembantunya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pak Urip untuk segera menikmati boneka seksnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXjxKRYER8

“Sudah berapa lama non menghindari saya ? Kenapa sih non ngehindar dari saya ? Jangan bilang non bosen yah main sama saya ?” Tanya pak Urip sambil meremas kuat payudara majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXYMsfas1m

“Aaaahhhh… Bukaaannn… Bukan seperti itu pak… Bukan itu maksud aku… Mmmpphhhh” desah Nayla sampai memejam merasakan betapa kuatnya remasan pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gBBudaZ7L

“Hakhakhak lalu apa ? Kenapa non tega ninggalin saya yang lagi sange ?” Tanya pak Urip lagi sambil terus meremasi susu majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5f6JH2JcX

“Ituuu… Ituuu karena aku ada urusan mendadak paak… Mmpphhh iyaahh… Aku harus buru-buru keluar… Soalnya kalau aku ngelayani bapak dulu… Aku pasti bakal ditahan sama bapak di rumah sampai bapak bisa puas” Kata Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgDQy3klFs

“Hakhakhak tau aja kalau kebiasaan saya, non… Jadi bukan karena non ninggalin saya kan ? Non gak sejahat itu kan ke saya ?” Tanya pak Urip lagi kali ini sambil menekan-nekan puting susunya dari luar gamisnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtvic8AznU

“Aaaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh… Enggak pak… Aku gak sejahat itu… Lagian aku juga kangen sodokan bapak kok… Mmpphhh” Jawab Nayla berbohong demi menenangkan rasa kesal dari pembantu tuanya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8xgzLfal2e

“Hakhak maafin saya yang udah suudzon ke non… Saya kira non udah gak mau main lagi sama saya… Tapi sekarang tau kan maksud kedatangan saya kesini mau apa ? Sudah beberapa hari ini loh, kontol saya gak muntah… Kontol saya udah kangen pengen ngejebol memek non yang sempit ini” Kata pak Urip saat tangan kirinya turun tuk menekan vagina majikannya dari luar gamisnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gKOUxYjzv

“Aaaahhhh… Heem aku tau paaakk” Desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrF8xQbuYN

“Kalau gitu… Saya pengen njebol memek non sekarang… Saya udah gak kuat lagi… Kontol saya pengen dijepit oleh memekmu lagi, non” Kata pak Urip yang langsung menaikkan rok gamis majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM6wnCgmvA

“Eehhh paaak… Eehhh disini ? Bapak mau main disini ?” jawab Nayla sambil menoleh ke belakang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IGlpFBJEX

“Mau dimana lagi emangnya ? Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil menurunkan celana dalam majikannya. Ia juga memposisikan tubuh majikannya untuk menghadap ke arah suaminya berada.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvCHQ7KK74

“Tapii paakk… di depan ada suami aku… di depan ada mas Miftah pak… Gimana kalau nanti mas Miftah tau” Kata Nayla panik. Matanya pun melirik ke arah depan. Suaminya terus menonton berita televisi pagi dengan volume suara yang amat sangat keras. Untungnya, hal itu lah yang membuat percakapannya dengan pak Urip tadi tidak di dengar oleh suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0la9klTif

“Hakhakhak… Tenang non, suami mbak lagi fokus nonton kok… Nah, mumpung suami mbak fokus nonton, mending kita fokus ngentot aja… Gimana ?” Tanya pak Urip yang sudah menurunkan celananya selutut dan bersiap untuk menusukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKs2x2g20Li

“Tapi paaakk… Tapiii… Nanti kan… Akuuu… Mmmpphhhh” Desah Nayla sambil memejam saat pentungan pembantunya keburu nyelip di dalam vagina sempitnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4ZzpakpeN

Nayla yang saat itu masih berdiri sambil memegangi tepi meja di dapur, pasrah ketika pembantunya dengan penuh nafsu kembali memasukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya. Terasa penis yang begitu besar, panjang dan berurat itu masuk menuju titik terdalam vaginanya. Terasa gesekannya yang membuat Nayla merem melek merasakan kenikmatannya. Mulut Nayla pun membuka dari balik cadarnya. Matanya ia tahan agar terus membuka agar dapat melihat pergerakan suaminya agar tindakan bejatnya itu tidak diketahui oleh Miftah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75houztZ5w

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiZRSfhP47

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCaNekvj9g

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMqxrf7FZE

PAK URIP

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAAgjpgg12

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf0DdJs8m5O

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy572ISrXg0

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJXdtk0Fv9

NAYLA

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Ww8vKnEvp

“Aaaahhhh akhirnyaa… Gimana non ? Enak kan ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung menggerakkan pinggulnya pelan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyhE4kfPYh

“Mmpphhh… Mmpphhh… Enak paakk… Mmpphhh tapii buruan… Cepet keluarin pak… Jangan sampai ketahuan” Kata Nayla was-was.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtSPrKCPly

“Tenang aja non… Saya pasti akan mengeluarkannya kok… Tapi kalau buru-buru mah enggak yah, karena saya juga ingin menikmati non lebih lama lagi” kata pak Urip yang membuat Nayla menoleh ke belakang merasa kurang setuju dengan keputusan pembantunya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhzb8bMrHZ

“Paakkk… Buruann ihhh… Jangan dilama-lamain… Bapak boleh make aku lagi nanti kok… Tapi kalau sekarang jangan lama-lama!” kata Nayla berdebar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ040GHXgvwD

“Hakhakhak… Mau lama mau cepet itu terserah saya dong… kalau make non nanti jelas saya akan make non lagi… Jadi non liat ke depan aja yah… Liat pergerakan suamimu itu… Karena saya mau merem sambil menikmati jepitan memekmu ini” Jawab pak Urip yang seolah acuh apabila dirinya ketahuan nanti.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIQMg3I8mM

“Aaaahhhh… Mmpphhh… Mmpphhh… Tapii pakkk… Ayooo cepett keluariinn” desah Nayla yang perasaannya berbanding terbalik dengan pembantunya. Kalau pak Urip tak peduli apabila aksi mereka ketahuan, Nayla justru tidak mau apabila aksi mereka ketahuan. Ia semakin kesal saat melihat pembantunya itu beneran merem bahkan sambil mempercepat sodokannya. Ia akhirnya kembali menatap ke depan. Ia dengan was-was menatap suaminya sambil menahan suaranya agar tidak terdengar keras ditengah hantaman pinggul pembantunya yang semakin keras.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTqQTiHoYZ

“Aaaaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmat banget memekmu ini nonnn… Aaahhh akhirnya bisa ngentot dirimu lagi… Aaahh puasnyaa… Puasnyaaa” Desah pak Urip sambil memejam ditengah hujamannya yang semakin cepat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAx90t39ux

“Mmpphhhh… Mmphhh… Ayoo pakkk keluariinn… Mmpphh… Aaahhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit. Ia bahkan sampai harus mengangkat satu tangannya untuk menutupi mulutnya agar suaranya tidak keluar keras. Ia terus pasrah menahan sodokan pembantunya dengan satu tangannya yang terus bertumpu pada meja di depannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡir0HLg0AOx

Nayla berulang kali tergerak maju mundur. Desahannya meski tertahan, rupanya masih cukup keras yang untungnya masih kalah dengan suara televisi yang suaminya tonton. Terlihat tangan pembantunya mulai menarik pinggul Nayla ke belakang. Tumpuan tangan Nayla pun terlepas dari meja didepannya. Saat mereka sama-sama berdiri dalam posisi Nayla membelakangi. Tangan pak Urip mulai menerkam susu bulat majikannya lagi. Nayla nyaris menjerit. Wajahnya sampai menoleh ke belakang karena rasa sakit. Ia tak menyangka pembantunya bakal meremas susunya dengan penuh tenaga seperti ini. Pak Urip terus menggenjotnya. Nayla yang masih mengenakan pakaian lengkap dengan rok gamis yang terangkat itu terus pasrah menerima sodokan pembantunya dari belakang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzi3qvsll7C

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAV40R0Nsfd

Wajah Nayla terangkat naik. Mulutnya ia buka selebar-lebarnya. Rasa persetubuhannya jadi semakin nikmat saat nafsunya kian bangkit menguasai tubuhnya. Vaginanya sudah semakin basah. Penis pembantunya juga semakin besar dan keras yang membuat birahinya semakin tak terkendali di dalam tubuhnya ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYgIy6TIsH

“Aaahhh paakk… Aahhh terusss…. Terusss aahhh… Aaahhhh” desah Nayla yang ikut memejam saat tusukan pembantunya semakin nikmat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJbwaHvGfhF

“Hakhakhak… Mulai enak kan non ? Itu yang saya rasain daritadi… Ayo nikmati kontol saya ini… Rasakan tusukannya… Rasakan tusukan kontol saya yang semakin dalem ini” Bisik pak Urip di telinga majikannya yang membuat nafsu Nayla semain membesar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07uIjxjUR6

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhh iyahhh… Enak bangeett paaakk… Enak banget sodokan bapaaakk” desah Nayla sambil terus memejam merasakan nikmatnya bercinta dengan pembantu tuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLjoT1pEUR

Tiba-tiba.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoglXzrSdek

“Deeekkk… Deekkk… Remot tivinya dimana yah ?” Tanya Miftah tiba-tiba yang mengejutkan mereka berdua.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCoyHSKjRg

Pak Urip dengan sigap langsung mencabut penisnya lalu berjongkok di belakang Nayla. Nayla juga buru-buru menurunkan rok gamisnya lalu menarik nafasnya kuat-kuat untuk mengendalikan nafsunya agar terlihat biasa saja di depan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPiCfESl7m

Kebetulan saat itu Miftah menoleh ke belakang. Wajah mereka bertemu, Nayla lega karena aksinya di pagi hari ini tidak diketahui oleh suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykALTAbrsu

“Ketindihan bantal kali mas…. Adek juga gak tau” Jawab Nayla berpura-pura sibuk.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRYURzWYLF

“Ehh masa ? Oh iya ini… Hehe maafin mas yah” Kata Miftah yang membuat Nayla berpura-pura tersenyum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWU0hHziDnL

“Huh dasar” celetuk Nayla. Namun saat matanya menoleh ke bawah untuk melihat keadaan pembantunya. Ia terkejut bukan main saat melihat pak Urip sudah menelanjangi tubuhnya lalu tiduran terlentang diatas lantai dapurnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nVkYO9ncm

“Pak! Kok telanjang bulat?!” lirih Nayla saat menoleh ke bawah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5le6l1Fjru

Penis pak Urip yang sudah berdiri tegak itu dikocoknya hingga mata Nayla teralihkan padanya. Nayla sampai menenggak ludah. Ia benar-benar kagum pada penis yang sudah berulang kali memberinya kenikmatan birahi. Apalagi dengan tubuh telanjang pembantunya yang membuat fetishnya selama ini semakin bangkit. Nayla semakin bernafsu. Sesekali matanya melirik suaminya di depan lalu sesekali melirik pembantunya di bawah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQ4uoVpB4N

“Ayok sini non… Tunggangi saya… Kontol saya udah pengen dijepit lagi nih…. Hakhakhak” Bisik pak Urip yang membuat Nayla semakin tergoda untuk menikmati penis favoritnya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8d5IoyYgFW

“Mmpphhh iyah pakk… Sebentar” Kata Nayla sambil melepas celana dalamnya yang sedari tadi menyangkut di lututnya. Ia lalu kembali mengangkat rok gamisnya hingga vaginanya terlihat. Saat menyadari kalau suaminya kembali fokus menonton acara televisi, perlahan-lahan Nayla mulai menurunkan tubuhnya untuk menaiki penis pejantan tuanya. Dalam sekejap, kelamin mereka pun kembali berhadapan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUjfyrAjoaH

“Hakhakhak cantiknya non ini kalau mau menuruti permintaan saya” puji pak Urip saat melihat kebinalan Nayla dari bawah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYeo0pFPFV

Wajah Nayla pun jadi memerah. Ia heran, kenapa ia sangat senang dengan pujian yang diberikan oleh pembantu tua itu. Dengan perasaan berdebar, akhwat binal itu mulai menurunkan tubuhnya. Bibir vaginanya kembali terbelah saat tertusuk oleh ujung gundul penis pembantunya itu lagi. Tubuhnya bergetar, merasakan kenikmatan dari besarnya penis pembantunya itu. Nayla sungguh puas, ia jadi tak tahan untuk mengekspresikan semuanya melalui desahan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡavMvS9XefU

“Mmmpphhhhh paaakkkk” Desah Nayla dengan nada yang amat pelan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWu5fVGqbs1

Meski aksi mereka terhalangi oleh meja tinggi dari posisi Miftah berada, tetap saja ada rasa berdebar yang dialami oleh keduanya, terutama oleh Nayla. Bisa-bisanya ia dengan nekat berzina di balik meja dapur ketika suaminya tengah asyik menonton televisi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG43wIsjr3c

Rasa berdebar yang kemarin ia rasakan saat bercinta di tengah jalan dengan pak Rudi kembali ia alami saat ini. Meski dirinya masih berada di ruangan tertutup. Namun posisi suaminya yang begitu dekat membuat jantungnya terus berdegup.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVXnf4oroD

“Mmpphhh… Aku mulai yah paakk… Mmpphhh… Mmpphhh…” Desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74Poo3XPAN

“Hakhakhak ayo non… Goyang yang cepet… Lebih cepet lagi… Aaahhh iyaahhh… Aahhh seperti itu non, ah mantap!” desah pak Urip menikmati goyangan majikannya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0doEGAtsBC

“Aaaahh iyaahh paakk… Aaaahhh kontol bapaak enakk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi baju gamisnya akibat tak tahan pada kenikmatan yang ia dapatkan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkBTr4pRut

“Hakhakhak jelas, kontol saya paling enak di muka bumi ini… Ayo genjot yang kencang… Remes susumu… Angkat gamismu… Tunjukkan ekspresi binalmu pada saya !” Ucap pak Urip dengan penuh nafsu sambil memegangi pinggang majikannya agar tidak terjatuh.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfIIcbvY6n

“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh paakkk… iyaahhhhh” desah Nayla menuruti.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9d9eaVSQsx

Gamis akhwat binal itu mulai diangkat oleh pemiliknya hingga kedua susunya terlihat. Behanya yang terus menghalangi langsung dilepas olehnya. Tubuhnya terus bergoyang naik turun dikala tangannya terus meremasi susunya tanpa ampun.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqhjbHm2OB

Ekspresi wajah binal Nayla terlihat. Matanya merem melek menikmati sodokan serta remasan. Suara desahannya diperkeras. Ia benar-benar kehilangan kendali pada tubuh indahnya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsH07tNsfD

“Aaaahhh bapaaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir puting susunya sendiri.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGl1n0hZh5L

Tubuh Nayla ambruk menindihi tubuh pembantunya. Meski demikian, pinggulnya terus saja beraksi naik turun tuk memuasi nafsu pembantunya. Benar-benar kenikmatan sejati. Nayla merasakan gairah birahi yang berapi-api. Matanya pun menatap wajah pembantunya. Puting susunya kini bersentuhan dengan tubuh polos pembantunya. Deru nafasnya yang hangat keluar menerpa wajah pembantunya meski terhalang kain cadarnya. Nayla benar-benar bernafsu. Ia sangat bernafsu ketika bersetubuh dengan pak Urip yang merupakan fetishnya saat ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32ovZbUKrK

“Aaaahhhh paaakkk… Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak kuat lagi… Tolong sodok aku pak… Sodok memekku yang kencang” kata Nayla yang jadi ingin menyudahi gara-gara tak kuat menahan birahi lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdNptyyWpc

“Hakhakhak baiklah non… Non tiduran yah” kata pak Urip yang mengubah posisi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCH6iwddv4V

Nayla ditidurkan diatas lantai dapurnya. Pak Urip yang sudah bertelanjang bulat memposisikan diri di depan kaki Nayla yang ia buka lebar-lebar ini. pak Urip menjilati bibirnya yang kering. Ia benar-benar bernafsu pada keindahan akhwat yang ada di hadapannya saat ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDaM0GWI6U

“Angkat lagi non gamisnya biar gak ngehalangin susunya” perintah pak Urip saat gamisnya itu menutupi keindahan susu bulatnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUxdxcKG1a

“Mmpphh iyaahh pak… Sudah… Ayo buruan” Ucap Nayla dengan binal sambil melebarkan lubang vaginanya tuk menggoda nafsu pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMmoyl9Koi

“Hakhakhak iyaa non… Sabar… Sabar…” kata pak Urip yang mulai kembali mendekatkan penisnya tuk memasuki lubang vaginanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3h7pWuMXm

“Mmmpphhh bappaaakk… Aaaaaaahhhh” desah Nayla saat penis pak Urip perlahan kembali masuk ke dalam sarang terhangatnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4xighKzUO

“Ouuhhh mantappnyaaa… Aaahh yaahh…. Mmpphhhh” desah pak Urip sambil merem melek akibat tak kuasa menahan kenikmatan birahinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1bwfr6XDM

“Uuuuuhhhh paaakkkk… Mentokk paakk… Jangan didorong lagii… Aaahhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla sambil memejam lalu kepalanya ia dorongkan ke belakang. Kedua tangannya menahan beban tubuh pembantunya. Tusukan pak Urip semakin terasa, meski sudah mentok, pembantu tambun itu terus memaksa mendorong hingga dinding rahimnya tersundul oleh ujung gundul penis pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2RslMICXY

“Hakhakhak… Nikmatnyaaaa… Saya mulai yah… Hakhakhak” tawa pak Urip bersiap untuk memuasi nafsu majikannya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg02yVWsNxP

“Iyyahh paakkk… Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhhh terusss… Aaahhh lagii paakkk… Aaahhhh sodok aku yang kencang!” desah Nayla bernafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxzgvX196X

“Aaaahhhhh… Aaaahhhh…. Sabaar non… Jangan buru-buru… Kita nikmati aja dulu” desah pak Urip sambil menatap wajah binal majikannya dikala pinggulnya terus menggempur rahim sempit majikannya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkafZdngOa

Sodokan yang awalnya pelan lama-lama jadi semakin cepat. Penis pak Urip yang besar terus mengobok-ngobok lubang sempit vagina majikannya yang begitu menjepit. Terasa, cairan hangat yang memenuhi rahim majikannya, terasa cekikan yang membuat penisnya nyaris berkedut merasakan jepitannya. Nafas pak Urip memberat, dengan penuh nafsu matanya menatap wajah majikannya yang semakin binal itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqjZLYOJVD

“Aaahhhh… Aaaahhhh… Aaahhhh… Teruss… Teruss paakkk” desah Nayla sambil membalas tatapan penuh nafsu dari pembantunya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexgG66It0H

Mata mereka bertemu. Birahi mereka bersatu. Deru nafas mereka keluar, merangsang nafsu mereka yang kian membesar. Sodokan demi sodokan terus dilontarkan oleh pembantu mesum itu. Desahan demi desahan terus dikeluarkan oleh mulut manis akhwat binal itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqEoA6o136

Betapa beruntungnya pak Urip yang bisa memunculkan sisi binal dari seorang akhwat yang diikuti oleh ratusan ribu followers itu. Bahkan akhwat manja itu sudah tidak melakukan perlawanan lagi, sebaliknya, ia bahkan rela dizinahi oleh berbagai macam laki-laki, terutama yang sudah aki-aki.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwE3yli05Ld

“Aaahhhh paakkk… Aaahhhh… Terusss… Ayoo paakkk… Aku mau keluuaaar” desah Nayla yang sudah tak kuasa menahan diri lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2ygMCUlmy

Tangannya kembali meremasi susunya sendiri. Tatapannya dengan binal menggoda pembantunya agar bisa mempercepat sodokannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyXLbQsNiu

“Aaahhhh nonnn… Aaahhh yaahhh… Aaahhhhh rasakan iniii… Siap-siaappp… Saya akan mempercepatnya… Saya akan menghujami rahimmu tanpa ampuunn !!!” desah pak Urip sambil menundukan tubuhnya lalu tangannya memegangi tangan majikannya lalu merentangkannya lebar-lebar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUSOH2Zpn5

“Aaaahhh yaahhh… Aaahhh terusss paaakk… Terusss… Terusssss” desah Nayla yang semakin menikmatinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ5rUmgf1WP

Susunya bergetar kencang. Benar-benar kenikmatan yang sangat menantang. Bisa-bisanya ia berzina disamping suaminya dalam keadaan tubuh yang setengah telanjang. Mata Nayla memejam. Ia sudah memasrahkan semuanya pada sodokan pembantunya yang semakin berapi-api itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzENnVZr8B

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhhh… Aaaaaahhhhh” desah pak Urip yang semakin kencang menghujam sehingga tubuh majikannya itu terdorong maju mundur di lantai ruangan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkqI74vmzo

“Aaahhhh… Aaahhh cepat keluarin paakk… Akuuu gak kuat laggiii… Akuu mau keluaar… Aaahhh… Aaahhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kkXZFSWsQ

“Aaahh samaa nonn… Saya jugaaa… Aaahhh saya gak kuat lagii… Rasakaann iniiii… Rasakkaannn” jerit pak Urip ketika tangannya berpindah meremasi susu majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvv9k0LjTv

“Aaahh yahhh… Aaahhh… Aaaahhhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tUV7EYH2t

Plokkk… Plokkk… Plokkk !!!

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcITewVWMh

Pinggul mereka terus mengoplok. Benturan antar keduanya semakin kencang terdengar ditengah persetubuhan yang semakin liar. Terlihat wajah pak Urip yang begitu bernafsu hingga terlihat seperti hewan liar. Pak Urip menyetubuhinya dengan ganas. Sodokannya kian kejam. Erangan-erangan mereka terlampiaskan melalui perzinahan yang begitu memuaskan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi30fvzUMyN

Nafas mereka sama-sama memberat. Lutut mereka sama-sama melemah. Mereka paham, kalau diri mereka sudah tak mampu menahan kenikmatan yang amat sangat ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Lg7qPBVw2

“Aaaahhhhh… Aaahhhh rasakaann iniiiii… Hennkgghhhh !!!” desah pak Urip yang langsung mementokkan ujung gundulnya menuju titik terdalam rahim majikannya yang membuat akhwat binal itu pun terpancing untuk mengeluarkan orgasme ternikmatnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0aGMIwSN7

“Aaah bapaakkk… Mmpphhhhhh” desah Nayla saat mendapatkan orgasmenya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRi3f42Gikt

Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUiEbMshpI

Tangan Nayla sengaja menutupi mulutnya agar desahannya tidak terlampau keras. Tubuhnya mengejang. Matanya memejam. Rasanya begitu nikmat ketika bisa melampiaskan cairan cintanya pada seorang pria tua yang merupakan fetish seksualnya. Sesekali tubuhnya mengejang merasakan sisa-sisa orgasmenya. Ia benar-benar puas. Tubuhnya pun sampai tergeletak dengan lemas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsdFwwan4t

“Aaaahhhh rasakaann ini…. Uuuhhhhhh” desah pak Urip yang buru-buru menarik lepas penisnya lalu mengarahkannya ke tubuh dari majikan binal itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76QAK51mqv

“Aaahhh kellluaaarrr !!!”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6YtHZhE4a

Cccrroott… Cccrroott… Ccrrooottt…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTja5pxYHT

Sperma pak Urip menyembur membasahi susu bulat dari majikannya itu. Spermanya keluar begitu banyak. Hampir empat sampai lima kali spermanya itu menyembur hingga cairannya memenuhi susu dari majikan seksinya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXGqeclcBh

Tangan pak Urip terus mengocoknya. Matanya merem melek sambil berusaha menatap ekspresi binal wajah majikannya. Dirinya sampai terengah-engah. Rasanya begitu puas ketika berhasil menumpahkan spermanya ke titik cairan penghabisan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzflDgIlC80

“Hah… Hah… Hah… Puasnyaa… Puasnyaaa” desah pak Urip sambil mengelap ujung gundulnya pada cadar majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKpEVthopQ

“Hah… Hah… Sama pak… Aku juga” jawab Nayla yang terbaring lemas setelah dihajar oleh pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmarTJiZRcG

Mata Nayla pun memejam. Ia ingin menikmati waktu kesendiriannya setelah diberi kenikmatan oleh pembantu tercintanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37FiJhk25G

“Deeeekkkk… Ddeeeekkkk”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VLSIjfY49

Tiba-tiba terdengar suara suaminya memanggil. Nayla yang tengah memejam langsung membuka matanya lebar-lebar. Pak Urip yang tengah duduk bersantai langsung panik mendengar teriakan dari majikannya itu. Apalagi terdengar suara langkah kaki mendekat yang membuat pak Urip sadar bahwa majikannya itu tengah berjalan kemari. Ia dengan panik buru-buru mengenakan bajunya. Nayla pun buru-buru bangkit lalu menurunkan gamisnya kembali sambil menutupi carian sperma pembantunya yang telah menggenangi susu bulatnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNKrevD00XA

“Iyya mas… Ada apa, mmpphhh?” desah Nayla yang baru saja bangkit di posisi duduk lalu merasakan sisa-sisa cairan cintanya yang tiba-tiba kembali keluar melalui lubang vaginanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCI4KFAfGR

“Cepet non berdiri… Jangan sampai suami non kesini” kata pak Urip yang menyadari kalau celananya terlempar jauh di dekat jalan masuk yang mungkin dilalui oleh Miftah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeBWYYlNnw

Nayla yang panik buru-buru berdiri. Saat berdiri, ia mendapati suaminya sudah berdiri tepat dihadapannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJcpF7MxIk

“Eh mas, ada apa ?” Tanya Nayla selembut mungkin berusaha untuk menutupi perzinahannya tadi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMKwcawpx8

Diri mereka hanya terpisah oleh meja tinggi yang membatasi. Nayla dengan wajah panik berusaha menghalangi posisi pak Urip yang sedang ngumpet dibalik tubuhnya. Terlihat wajah suaminya seperti melihat sekitar. Keringat dingin Nayla mulai keluar. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menghalangi suaminya agar tidak melihat keadaan pembantunya yang masih bottomless itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgOGjfvF01

“Kayaknya tadi mas denger suaranya pak Urip deh ?” tanya suaminya yang membuat Nayla semakin berdebar kencang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgiadnUq74

“Eh masa ? Gak ah… Dari tadi adek sendirian kok disini” kata Nayla berbohong.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYuWQQW8Hl

“Eh, yang bener ? Mas yakin banget loh kalau mas denger suaranya pak Urip… Mana suaranya keras banget lagi kayak lagi teriak” kata Miftah yang terus curiga.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdi4Jyse1b

“Ah gak mungkin mas… Perasaan mas aja kali” kata Nayla berusaha untuk mengalihkan pandangan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtGLH4nSJa

Tepat saat suaminya menoleh ke belakang. Buru-buru Nayla berjalan ke samping lalu menendang celana pak Urip yang tadi berada di dekat jalan menuju ke ruang tamu rumahnya. Nayla mendekati suaminya. Ia berusaha mengajak suaminya ke ruang tamu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfMnKCiQ5i

Nayla pun melihat ke belakang, ia merasa lega ketika pak Urip sudah bisa mengenakan celananya kembali.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjR1lV2X6UY

“Masa sih perasaan mas aja ?” Tanya Miftah yang masih merasa yakin.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2u2zzra36

“Iyya kali mas… Eh lagi liat apa mas emangnya ? Berita ?” Tanya Nayla terus mencoba mengalihkan pembicaraan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBUXbRIRFw

“Iyya nih dek… Berita soal kerusuhan di stadion kemarin” kata Miftah sambil menatap layar tivinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyFTXrw4ib

“Oalah kok bisa yah nonton bola sampai rusuh gitu… Emang gimana ceritanya mas?” tanya Nayla terus berusaha untuk mengalihkan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7mGMn19zm

Suaminya pun menjelaskan semuanya pada Nayla. Nayla hanya mantuk-mantuk berusaha paham. Miftah terus lanjut menjelaskan. Benar saja, Miftah mulai melupakan suara jeritan dari pak Urip tadi. Namun, ada hal aneh yang ia rasakan saat ini. Hidungnya bergerak. Ia mencium aroma yang tidak sedap.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fZfT2Py9Q

Hmmm bau apa ini ?

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2pAoxF6ZS

Seketika wajah Miftah menoleh ke arah gamis istrinya yang terdapat noda lembap.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnJwsXymJz

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYGlgbr6hG

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWdB1fpCp5G

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNvBEkASfP

MIFTAH

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgjj3p0ikF

*-*-*-*

Siang harinya pada pukul satu tepat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthfJKGGvWI

“Hoaammss” Miftah menguap sambil memutupi mulutnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrMYYAVGXm

Matanya berair. Tatapannya ngantuk. Ia jadi ingin tidur gara-gara semalam terpaksa lembur.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJDFYqI8kc

Kebetulan Nayla yang duduk disebelahnya memergoki tingkah laku suaminya. Dengan penuh cinta dirinya tersenyum lalu jemarinya mengusap punggungnya lalu menanyakan sesuatu kepadanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnXOIyK94k

“Mas ngantuk yah ?” Tanya Nayla tersenyum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kplf0UoVL

“Hehe iyya nih dek, gak tau kenapa kok mas jadi ngantuk… Kalau mas tidur dulu gimana ? Mumpung lagi libur, mas pengen tidur sebentar” jawab Miftah sambil tersenyum menatap istrinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayYrS9VvUF

“Iya gapapa kok mas… Adek juga tau kalau mas pasti capek banget kan ? Mumpung sekarang hari libur, mas bisa istirahat sebentar kok di kamar” kata Nayla yang membuat Miftah semakin mencintainya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7X2VUFK5G

“Makasih yah dek… Maaf, hari libur bukannya nemenin adek malah pengen tidur nih” kata Miftah merasa tidak enak.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvNCxAViph

“Gapapa mas… Adek tau kok perasaan mas… Lagipula, adek juga mau baca novel nih, udah lama adek gak baca novel ini lagi” kata Nayla sambil menunjukkan novel yang sedang dibacanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQr2sRfOaoC

“Yaudah… Kalau gitu mas ke kamar dulu yah… Mas mau tidur sebentar” kata Miftah sambil bangkit dari sofa ruang tamunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3R7XYoFSo

“Iyya mas… Tidur yang nyenyak yah” kata Nayla tersenyum menatap suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznaQ6utSpo

Miftah pun berpindah dari sofa ruang tamu menuju kamar tidurnya. Rasa kantuk yang begitu berat membuatnya tak sanggup untuk menahan semuanya. Ia ingin tidur. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar bisa lebih segar di sore hari nanti.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbpKgcybSD

Setelah Miftah pergi, Nayla dengan anggun melanjutkan kegiatannya dengan membaca novel genre romansa yang sudah lama tidak ia baca. Kesibukannya gara-gara pekerjaan juga kejar-kejarannya dengan pak Urip untuk menghindari persetubuhan lanjutan membuatnya tak sempat untuk membaca novel favoritnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMprOx9llin

Mumpung sekarang hari libur, Nayla pun berniat untuk melanjutkan bacaannya tersebut.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHa81uOV1Rp

Dengan gamis longgar bermotif bunga-bunga. Dengan hijab biru muda yang membuat wajahnya terlihat awet muda. Akhwat cantik yang sudah berulang kali merasakan lezatnya persetubuhan itu dengan santainya membaca halaman demi halaman novelnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbAJIiL8M0

Kaki kanannya ia angkat lalu ditaruh diatas paha sebelah kirinya. Matanya dengan fokus membaca kata demi kata. Cadarnya yang sedari tadi menutupi sebagian mukanya itu membuat seseorang yang diam-diam telah mengamatinya dari kejauhan kembali bernafsu pada kecantikan parasnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHVdHTzG7d

“Hakhakhak… Busyet dah, padahal tadi udah keluar banyak… Bisa-bisanya saya sangek lagi sampai pengen ngentotin memeknya lagi” lirih pak Urip sambil mengelus-ngelus tonjolan celananya yang semakin membesar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yneKo5dUr

Lagipula, siapa yang bisa puas ketika hanya menyetubuhi Nayla satu kali. Kemaluan Nayla telah memberikan efek candu bagi para pejantan yang telah menikmatinya. Terutama pak Urip, pejantan awal yang telah mengubah Nayla menjadi akhwat binal.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzbfMjzIlI

“Hakhakhak mumpung pak Miftah lagi tidur, kenapa gak saya ajak Nayla ngentot lagi ?” Kata pak Urip yang diam-diam melepas seluruh pakaiannya lalu dengan santainya berjalan mendekati majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6NPaE9Kfx

Pria tua berwajah jelek dengan tubuh gempal serta perutnya yang tambun itu berjalan mendekat menuju tubuh indah majikannya. Sungguh pembantu yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya ia dengan pedenya berjalan tanpa memakai baju. Penisnya yang sudah mengeras itu menegak dengan penuh nafsu. Matanya dengan binal menatap lekuk indah dari tubuh majikannya dengan nafas menggebu. Jemarinya ia gerakkan sambil mengocoki penisnya. Penis itu jadi semakin keras. Penis itu jadi semakin besar yang membuatnya semakin tak sabar untuk menggenjot tubuh majikannya dengan kasar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRwNbVWQah

“Hakhakhak lagi baca apa non ?” Tanya pak Urip saat duduk di sebelah Nayla sambil tangannya mengocok-ngocok penisnya tuk memancing nafsu majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAxfn5Ekg5

“Ini pak… Lagi baca nov… Astaghfirullah bapak… Kok telanjang ?” Tanya Nayla sampai menyebut gara-gara saking kagetnya pada keberanian pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZgt6uLCda

“Hakhakhak emang kenapa non ? Non kan udah sering liat saya telanjang… Non juga udah sering menikmati sodokan saya kan ?” Tanya pak Urip dengan penuh berani sambil membelai kemaluan majikannya dari luar gamisnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfjzVbSQ02

“Mmpphhh bapaakkk… Tapi kan, ada suami aku pak di kamar… Jangan lagi, entar ketahuan bahaya pak !” Ucap Nayla merinding gara-gara sapuan jemari pembantunya pada titik pusat selangkangannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNxJZARabw

“Hakhakhak wong suamimu lagi tidur kok… Makanya, mumpung lagi tidur, gimana kalau kita goyang maju mundur ? Non yang nungging biar saya yang nusuk-nusuk sampe non kencing… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil terus mengusapi bibir vagina majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuw44CqFgpg

“Aaahhh paakkk… Pagi kan udah ? Tolongg jangann lagii… Mmpphh udahh paakk… Entar aku nafsu lagi” ucap Nayla sambil menunduk lalu tangannya mencoba menghentikan kemesuman tangan pembantunya pada lubang sempit vaginanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xqTLQQT2e

“Hakhakhak justru saya kayak gini biar non nafsu lagi… Coba liat kontol saya ! Udah ngaceng banget kan ? Mana puas tadi cuma keluar satu kali… Apalagi kalau keluarnya gak didalem… Padahal kan, saya nafsu banget pengen buat non hamil hakhakhaj” tawa pak Urip yang terus saja merangsang Nayla hingga membuat akhwat cantik itu benar-benar terangsang gara-gara perbuatan pembantunya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLyWNDX8Rs

“Mmpphhh paaakkk… Aaahhh… Paakk cukuupppp” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAkXxchpjq

“Hakhakhak gimana ? Mulai enak kan ?” Tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla yang semakin bernafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFAPwMUD4o

“Mmpphhh iyaahh… Enakk paakkk tapiii… Aaahhh… Aaahhhh” Nayla pun bimbang harus bagaimana. Pagi tadi ia sudah bercinta. Masa siangnya ia harus kembali melayani nafsu besar pembantunya ?

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61XD2Jdfij

Namun rangsangan pak Urip benar-benar membangkitkan nafsu birahinya. Tubuh Nayla memanas. Matanya pun teralihkan pada penis pejantannya yang membuatnya semakin gemas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6vn3Z5gMw

“Hakhakhak, udah, gak usah sok munafik lah yah non… Non nafsu kan ? Non pengen kontol saya kan ?” Tanya pak Urip blak-blakan yang membuat nafsu Nayla semakin bangkit.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9tvgYouJe

“Iyaahhh… Iyaahh paakk… Akuuu maauuu… Aaahhh… Aaahhh” desah Nayla yang begitu mudahnya ditaklukan setelah melalui proses panjang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ibYiMupTw

Pak Urip tertawa. Dulu ketika awal membinalkannya, Nayla pasti tidak akan takluk semudah ini. Namun sekarang, ia yang berhasil membinalkannya cukup memanen hasil jerih payahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiYbceMS8g

Pak Urip dengan gagahnya menaiki sofa ruang tamu rumah majikannya lalu mengacungkan penisnya dihadapan wajah bidadari pemuasnya. Mata Nayla berbinar. Nafsunya kian besar saat menatap penis hitam itu dengan penuh nafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzozSuTpmU

“Angkat cadarmu non… Kontol saya pengen masuk menghujami mulutmu” kata pak Urip sambil mengocoknya yang membuat Nayla dengan patuh menurutinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEoXvpQnRN

“Aahhhh iyaahh… Iyaahh paakk… Ayoo masukin… Aku udah siapp… Masukin ke mulutku paaakk” kata Nayla sambil mengangkat cadarnya yang membuat keseluruhan wajah cantik itu terlihat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDkfadKtqn

“Hakhakhak cantiknyaaa… Gak nyangka saya bisa kayak gini ke lonte secantik dirimu, non… Hakhakhak” tawa pak Urip puas sambil membenamkan penisnya ke dalam mulutnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8VyWh35kJ

“Mmmppphhh paaaak” lenguh Nayla hingga kepalanya terbenam ke sandaran sofa empuk di belakangnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqltDBKlHFp

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip dengan sangat puas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzbpAiyrLp

Pria tambun yang sudah telanjang bulat itu tengah berdiri diatas sofa sambil membenamkan penisnya ke mulut bidadari pemuasnya. Ia kemudian meminta Nayla untuk mengangkat kedua tangannya. Nayla tak berdaya. Nayla menurutinya. Kedua tangan pak Urip pun memegangi kedua tangan lembut bidadari mulus itu. Kemudian pinggulnya mulai bergerak maju mundur. Terasa liurnya begitu hangat menyelimuti penisnya. Sapuan lembut dari lidahnya membuat pak Urip merinding keenakan. Ia terus bergerak maju mundur. Ia dengan bangga melecehi majikannya sambil memejam menikmati semuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImp8kwAgdP

“Mmpphhh paakkk… Mmppphhh… Mmpphh” desah Nayla tertahan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkHaM3sYgX

“Aaaahhh… Aaahhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ddz0Gvn5Z

“Mmpphh… Mmpphhh… Mmmpphh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcH1AvUjDU

“Ouuhh yaahh… Aaahhh… Aaahhhh hakhakhak… Aaahhh puas sekali rasanya bisa menikmati momen indah ini” tawa pak Urip sambil merem melek menikmati sodokannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOEo7sn4j8

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUQ3mmDqpJ

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4V3rYWskEn

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJL2bIptdt

PAK URIP

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJmDCMfsI0A

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMnoA2WhKkY

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKn61YaZXt

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAuAXXmhvk

NAYLA

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtr5UuLZ2cK

Tanpa ampun, pak Urip terus menyodoki mulutnya sebagaimana ia biasa menyodoki rahimnya. Pinggulnya lama-lama semakin cepat. Ujung gundulnya dengan tega menusuk-nusuk pangkal kerongkongannya. Nayla hampir tersedak. Perutnya benar-benar mual. Mulutnya yang penuh membuat liurnya sampai tumpah mengenai cadar beserta gamis longgarnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxqUX2kTrO

Tangan Nayla yang terangkat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya bagian tubuhnya yang bebas adalah kedua kakinya. Kakinya pun ia hentak-hentakkan. Bukan untuk tanda melawan tapi sebagai ekspresi tak tahan saat dijelajahi mulutnya oleh penis pejantan tuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4v10ZDwxC

“Aaaahhhh enaknyaaa… Aaahhh… Aaahhhh… Hakhakha” pak Urip terus tertawa. Pak terus tersenyum menikmati rasanya disepong oleh akhwat secantik Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMu3VkPEHfm

Puas, Pak Urip tiba-tiba menarik lepas penisnya hingga benda lonjong berwarna hitam itu dengan indah terhidang didepan mata akhwat binal tersebut.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUMpH6L6o8

“Uhhhh… Uhuukk… Uhukkk” Nayla terbatuk-batuk. Liurnya sampai ada yang ikut hingga tak mau lepas dengan ujung gundul penis pembantunya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWLObGAE3Oa

“Hakhakhak mulut lonte emang gak ada lawan… Kontol saya sampai basah gini jadinya” tawa pak Urip puas sambil mengocok-ngocok penisnya yang kian membesar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBwQYVtfVZ

“Hah… Hah… Hah… Gede amat sih kontol bapak… Mulutku sampai gak muat, tau” kata Nayla terengah-engah sambil memandangi penis favoritnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwoVARmteJ

“Hakhakhak jelas… Non suka yang gede-gede kayak kontol saya kan ?” Tanya pak Urip dengan bangga.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3o0odJe5Ca

“Jelas paakkk… Aku sukaaa… Aku suka banget kontol gede kayak punya bapak” jawab akhwat tak bermoral yang sudah kehilangan akal sehatnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9PiIxg5FF

“Hakhakhak sekarang saya mau mainin susumu… Ayok turunin resleting gamismu non… Saya udah gak tahan pengen liat susu megahmu itu” kata pak Urip yang sudah turun ke lantai lalu tangannya melepas ikatan gamis di pinggang majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73MMwOnhMF

“Hah… Hah… Iyyah pak… Akan aku buka” jawab Nayla patuh pada tuan pemiliknya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡId3d8o3qSo

Resleting gamis Nayla sudah turun. Pak Urip tanpa sabar langsung menurunkan gamisnya hingga susu bulat Nayla mulai terlihat. Tangan Nayla sudah terlepas dari gamisnya. Bra ketat yang sedari tadi dikenakannya juga sudah dicopot oleh pemiliknya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWA52n4NhJY

“Hakhakhak ini baru kesukaan saya… Susu ini yang bikin saya gak pernah puas untuk menyetubuhimu sekali” tawa pak Urip yang jadi semakin bergairah saat susu bulat Nayla terlihat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4kjBi8OHR

“Mmpphhh susu ini pak ? Susu ini yang bikin bapak gak pernah puas saat menyetubuhiku ?” Tanya Nayla sambil meremas-remas susunya tuk menggoda pemuas nafsunya. Selayaknya pelacur murahan, Nayla tanpa sadar bertindak demikian. Tanpa merasa malu lagi, ia rela melakukan apa saja demi memuaskan pejantan tuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQkLeOJmUY

“Hakhakhak betul non… Susu segar cap non Nayla yang selalu bikin saya ketagihan untuk menikmati tubuhmu” jawab pak Urip sambil menaruh pentungan saktinya diantara susu bulat yang menggantung itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhyt0YLhoq

“Hah… Hah… Kontol bapak mau aku jepit ? Sini agak ketengahin pak, biar aku mainin kontol bapak pake susu aku” jawab Nayla yang malah meminta pembantunya untuk memperbaiki posisi penisnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1CKDf8k8k

“Hakhakhak bodohnya saya… Posisi belum pas kok minta dijepit… Baik non… Baik… Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung setelah itu ia merasakan nikmatnya dijepit oleh susu bulat majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlZXrlZ1ab

“Aaaaahhhh… Aaaahhh… Kontol bapak keras banget… Kontol bapak juga anget banget… Mmpphhh pasti nikmat banget deh kalau aku disodok pake kontol segede ini sekarang” desah Nayla menggoda.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzG86IN1Tp

“Hakhakhak segini masih belum cukup non… Ayo kocok lagi… Kontol saya masih bisa gede lagi, tahu… Hakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla semakin bernafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqXH02rNtp

“Ah masa ? Segini aja udah gede banget pak… Beneran ? Nanti mana muat kontol bapak masuk memek aku” desah Nayla dengan bahasa kotornya yang membuat Pak Urip semakin bersemangat tuk membinalkannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNXbnpsgW4

“Muat kok.. memek non kan elastis… Pasti bakal tetep muat kok meski bakal disumpel dengan kontol segede ini” tawa pak Urip sambil berkecak pinggang sambil menatap wajah binal majikannya yang kian bernafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNVaPck4om

Benar apa kata pria tua itu. Mata Nayla sampai membesar melihat penis hitam yang semakin membesar itu. Sepertinya ia belum pernah melihat penis pembantunya sebesar ini. Atau karena ia sering jajan ke tempat lain sehingga dirinya lupa kalau dirinya punya penis sebesar ini yang bisa ia nikmati sendiri ?

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dmOSnMIWO

“Indahnyaaa!” Gumam Nayla tanpa disadarinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTEEFY4XQM

“Hakhakhak ayo non… Kita mulai ngentot, udah gak tahan saya pengen ngegenjot non yang hot” tawa pak Urip bersiap untuk menusuk rahim majikannya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaofjdQw91U

“Mmpphh iyaahh paakk… Ayoo” kata Nayla sambil mengangkat rok gamisnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDGeDNhDkW

Sepertinya Nayla lupa kalau dirinya tengah berada di rumah bersama suaminya yang tengah tertidur pulas. Rangkaian percakapan mesum bersama pembantu tuanya membuatnya melupakan sosok suaminya yang ada di atap yang sama dengannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVU3eaeBUl

Matanya hanya berfokus pada penis raksasa yang sudah berada di dekat bibir vaginanya itu. Ia pun melebarkan lubang kaki celana dalamnya agar memudahkan penis pembantunya untuk memasuki lubang kenikmatannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHRoBXLY6qU

“Ayokk paakk… Aku udah siap” ucap Nayla sambil menunjukan lubang vaginanya yang sudah sangat basah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd66XOm309P

“Hakhakhak dasar lonte… Dasar pecun murahan… Bisa-bisanya akhwat bercadar sepertimu melakukan hal seperti itu di depan saya!” Kata pak Urip sambil mengarahkan penisnya masuk ke dalam vagina tersebut.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0bCku4zJmM

“Aaaahhhhh… Habis kontol bapak nikmat banget sih… Aku rela kok disodok bapak berulangkali… Aku siap kalau memek aku dijadiin kolam pejuh oleh bapak” ucap Nayla yang membuat nafsu pak Urip kian memuncak.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrP06cxYT7u

“Hakhakhak dasar lonte gratis… Dasar akhwat yang gak ada harga dirinya lagi… Rasakan ini, uuuuuhhhhhh” desah pak Urip yang langsung menancapkan penisnya sedalam-dalamnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdkwv1FD4E

“Ouuhhh paaaakkk” desah Nayla mengejang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8Q8zxR2rQ

Bagai disambar petir bertegangan rendah. Tubuh Nayla langsung menggelinjang dipenuhi oleh gairah. Apalagi saat pria tua itu langsung menggerakkan pinggulnya hingga gesekan demi gesekan yang merangsang dinding vaginanya semakin terasa. Tak henti-hentinya Nayla mendesah menahan tiap tusukan yang begitu bertenaga. Tubuhnya bergidik. Nafasnya memberat. Ia benar-benar menikmati tusukan pembantunya yang begitu terasa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnIiVApmMk

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh nikmat sekali memekmu, non” desah pak Urip sambil mendekap gamis majikannya yang sudah terangkat hingga ke lingkaran pinggangnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqxrcMa7oT

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Kontol bapak jugaaa… Aaahhh enak banget paakk terussss… Terussss” pinta Nayla dengan penuh nafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92hrpmvqd6

“Aaahhh… Aaahhh… Itu mah gak usah disuruh non… Saya pasti akan menggenjotmu… Saya akan memuasimu… Saya akan menghujami memekmu sampai non sendiri meminta saya berhenti melakukannya pada tubuhmu” desah pak Urip terengah-engah sambil menatap mata binal Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfNPZNqX0V

“Aaaahhhh… Aaaahhhh… Aku gak akan minta berhenti paaakk… Aku selamamya ingin disodok bapak… Ayo terus paaakk… Kontolin rahimku” kata Nayla yang membuat nafsu pak Urip semakin memuncak.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrKmy4fxTs

“Aaahhh… Aaahhh… Pasti nonnn… Pasti saya akan ngontolin rahimmu terus… Hakhakhak” tawa pak Urip dengan puas.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUdqyCQUhD

Hampir lima menit mereka bersetubuh di posisi seperti itu. Kaki Nayla terus mengangkang disaat tubuhnya menyandar pada sofa ruangan. Pak Urip yang merasa bosan ingin berganti gaya persetubuhan. Ia pun meminta Nayla berdiri. Ia lalu mengajaknya menuju ke tepi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFP93Q5WDrG

“Hakhakhak ayo buka… Jangan sampai gamismu menghalangi keindahanmu” kata pak Urip yang tengah berdiri di samping sofa panjang itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfeO9prBlT

“Mmpphh iyahh pakk… Sudaaahh” jawab Nayla yang sudah menelanjangi tubuhnya menyisakan hijab dan cadarnya saja.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzJdwSd28m

“Hakhakhak” pak Urip tertawa. Matanya dengan teliti menilik keindahan dari bawah sampai atas akhwat yang sudah bertelanjang bulat itu. Kakinya yang jenjang membuat pak Urip tersenyum penuh nafsu. Mulusnya kulit pahanya membuat pak Urip nyaris ngiler dibuatnya. Apalagi saat pandangannya sudah tiba di perut ratanya. Pusarnya yang menggugah ditambah dengan besarnya payudaranya yang begitu indah. Penis pak Urip sampai bergairah ingin menikmati kenikmatan dunia ini lagi. Ia pun meminta Nayla menungging. Ia lagi-lagi ingin menyetubuhi Nayla dengan gaya anjing kawin.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JQSQLOsEs

“Ayo balik badan terus nungging non” pinta pak Urip setelah puas menikmati ketelanjangan tubuhnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4ms0ohKdH

“Mmpphhh iyaahh paakkk” jawab Nayla malu-malu hingga pipinya merah merekah. Tangannya sudah bertumpu pada dinding. Ia memasrahkan semuanya kepada pemilik penis ternikmat itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4iYF2wEIHo

“Aaaaaahhhhh yaaaahhhhh” desah pak Urip sambil memejam saat penisnya kembali masuk tuk menghujam.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaYhupzx4h

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡweGNiDavPI

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tymVjyL6V

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEKyWdRK5c

PAK URIP

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxTCZ4Vwb6X

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWxqZ830Cl

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwCgM3mtGRY

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMf4GzbKRiF

NAYLA

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bxQSWmdh8

Pinggulnya langsung menggempur. Pinggulnya berpacu maju mundur. Genjotannya yang kencang membuat susu gantung Nayla bergoyang gondal-gandul. Rasanya begitu mantul. Nayla sendiri sampai tak berdaya saat memeknya dihajar oleh si ujung gundul.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMPoe75pVr

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh paaakkk… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merem melek.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRVDO9iD3e

“Aaahhh nikmatnyaaa… Aaahhh… Aahhh yaahhh… Aahhh puasnya bisa menikmati rahim selezat ini” senyum pak Urip dengan begitu mesum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3TjqotJoa

“Aaaahhhh… Aaahhh nikmat sekalii paakk… Mmpphhh… Nikmatnya sampai kemana-mana… Terus sodok aku yang kenceng paaak… Aaahhh yahh makin enak rasanya paaakk” desah Nayla memejam saat tangan kirinya ia tarik untuk meremasi payudaranya sendiri.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJbZQ4gPK2

“Aaaahhh… Aaahhh… Baik non… Baik, akan saya kencengin, Hakhakhak” tawa pak Urip sambil menampar-nampar bokong montoknya karena saking gemasnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWViFtQq3h

Plaaakkk… Plaaakkk…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJXWJ8FzY6

“Aahhh paakk… Aahhh… Awww… Awww yaahhh” desah Nayla yang justru semakin bergairah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjXQX0pnv2

Remasan susunya diperkuat. Ia bahkan sampai menggigit bibir bawahnya lalu mengelusi keseluruhan tubuhnya mulai dari susu ke bawah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3c2jZP3Ovq

“Sini tangannya… Hayoo nakal yah malah mainin susu sendiri… Hakhakhak” tawa pak Urip saat menarik kedua tangan Nayla ke belakang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qsTDiU87W

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Lepasin paakkk… Aku mau ngeremes susu aku… Susu aku gatel paakk… Aku mau remesss… Aaahhh… Aaaahhhh” desah Nayla saat tubuhnya tertarik ke belakang sehingga susunya semakin menjorok ke depan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHIJ5yWxMU

Terasa tusukannya jadi semakin dalam. Terasa sodokannya jadi semakin nikmat yang membuat akhwat binal itu semakin tak kuat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNigL3G66K

“Aaaahhhh enaknyaaa… Enakk bangett paakk… Aahhh iyaahh… Aaaahhhhh” jerit Nayla saat susunya bergoyang semakin cepat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTh140TlJY

Gondal-gandul, gondal-gandul, gondal-gandul. Susu bulat Nayla terus bergondal-gandul mengikuti pergerakan penis pak Urip yang semakin kencang menyundul. Rasanya begitu nikmat sehingga hanya terdengar desahan saja dari keduanya. Dari samping, persetubuhan keduanya tampak begitu indah sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana kata yang tepat untuk melukiskan kebinalan yang dilakukan oleh keduanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtoHR1bf0GV

Bisa-bisanya akhwat bercadar itu keenakan saat digenjot pria tua berperut tambun. Sulit untuk menjelaskannya. Namun bagi Nayla yang menderita gerontophilia. Hal itu bukanlah hal yang sulit tuk dijelaskan. Karena pria tua seperti pak Urip adalah sosok yang sempurna yang bisa memberinya kepuasan batin secara menyeluruh.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CFd8rvyNY

“Aaahhh paaakkk… Aaahhh aku mau keluaarrr… Aku mau keluaarrr” desah Nayla tak kuasa menahannya lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48MPGP8Qqe

“Hakhakhak ayoo keluarkann… Keluarkan semuanyaaa non jangan malu-malu” ujar pak Urip saat semakin cepat menggempur.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnbH1Qkkqr

“Aaahhh iyaahh paakkk… Terussss… Sodok aku sampai mampus paaak… Aahhh enak banget kontol bapaaak” ujar Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYGsqINs5m

Penis itu terus menyodok-nyodok. Lubang vagina Nayla terus dikobok-kobok. Ditengah nafsu yang semakin menerjang. Ditengah hujaman yang semakin kencang. Tepat disaat Nayla hampir mendapatkan orgasmenya. Tiba-tiba pak Urip menghentikan genjotannya lalu membalikkan tubuh mulusnya sebelumnya mendorongnya ke dinding.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5a71TJbWw

“Aaahhh paaakkk” desah Nayla yang kesal karena hampir saja mendapatkan orgasmenya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeoRvc91Nj

“Hakhakhak gemesnya punya lonte sebinal ini… Mmuuaaahh” cumbu pak Urip mengenai cadar lembutnya sebelum bibirnya ia tarik kembali menjauhi cadar akhwat binal itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ060VD3Hrjo

“Ayo ikut saya” ajak pak Urip sambil menarik tangan Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo7xXd8NGs

“Ehh mau kemana pak ? Pak… Mau kemana ?” Tanya Nayla merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFv5ypVWZqE

“Ke kamarmu, hakhakhak” jawab pak Urip mengejutkan hati Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLEG6WNx1j

“Ta.. Tapi di kamarku… Ada suamiku pak” jawab Nayla panik.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyohOl6n9fy

“Hakhakhak justru itu… Kita bakalan ngentot disebelah suamimu!”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlMfsJA8oq

Betapa terkejutnya Nayla saat mendengar kalimat kotor itu. Namun, alih-alih ketakutan. Ia justru tertantang yang membuatnya jadi semakin penasaran untuk mengikuti permainan mesum dari bandot tua itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyCJsJ4w2S

Sesampainya mereka di dalam kamar Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡargGVhCGbt

Pak Urip langsung membawa akhwat telanjang itu ke tepi ranjang. Dari sana dirinya dapat melihat wajah Miftah yang tengah tertidur pulas. Tangan pak Urip pun mendekati payudara Nayla tuk meremas-remas. Dari belakang tangannya memeluk tubuh mulus itu. Dari belakang ia membelai tubuh indah itu dengan penuh nafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5RIKcCQfi

“Hakhakhak mau langsung apa gimana non ?” Tanya pak Urip sambil menoel-noel puting mancungnya yang merupakan titik terlemah Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXFBPxRjIY

“Mmpphhh langsung aja pak… Aku juga udah gak tahan… Sodok aku yang cepat, jangan sampai mas Miftah bangun duluan” lirih Nayla yang sudah terlanjur nafsu sehingga tidak memikirkan akibat dari perbuatannya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODinDyQVAx

“Hakhakhak, kalau gitu, mari kita akhiri disini, non” lirih pak Urip yang langsung dijawab anggukan oleh akhwat yang sudah telanjang bulat itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1wT5el9r3

Tanpa mengulur waktu, pria tambun berwajah jelek itu bergegas menancapkan penisnya ke dalam rahim bidadari bercadar itu. Nayla yang sedang berdiri membelakangi langsung mengeluh pelan. Lagi, penis hitam itu kembali menusuknya lagi. Lagi, penis keriput itu kembali membuatnya menjerit lagi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnXsoPIvLw

“Mmppppphhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyJh1mryWt

Tanpa merasa bersalah karena sudah berzina di depan suaminya. Nayla justru melenguh keenakan. Matanya memejam. Ia malah semakin menikmati kebinalannya dihadapan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQAAkCSCUS

“Aaahhhh… Aahhh… Teruss… Terussss” desah Nayla dengan pelan.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKlCtOvNtB

“Hakhak binalnya akhwat mesum ini… Bisa-bisanya ngentot disebelah suaminya yang lagi tertidur pulas” ejek pak Urip yang jadi semakin bernafsu saat menyetubuhi mainan pemuasnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7ShIsmeEi

“Aaahhh paaakk… Habisnya bapaakk… Aahhh… Aaahhh” desah Nayla yang semakin keras sehingga tangan kirinya terpaksa menutupi mulutnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOfiODqMCh

Tangan nakal pria tambun itu langsung mendekap susu bulatnya. Susu bulat itu tidak lagi tergoyang. Susu kenyal itu tidak lagi terguncang terkena hantaman pinggul pembantunya yang lama-lama semakin keras.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GzU45cizw

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhh” Nayla menggelengkan kepala. Desahannya ia tahan. Ia berusaha sekuat tenaga agar tidak menimbulkan suara sedikitpun saat berzina dihadapan suaminya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGyVRDg9He

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Enaakkk bangeettt… Enakkk bangett… Ouhhhh… Ouhhhh” desah pak Urip sambil memejam.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPbiRDvxMJ

Hantamannya yang semakin keras membuat pria tua itu teralihkan pada kenikmatan yang dirasakan oleh penis saktinya. Remasannya juga diperkuat. Jemarinya juga memelintir puting susunya semakin kuat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwX6M6hDU8z

“Mmmpphhh paakkk…. Mmpphhh… Akuu mau keluaar… Aku mauuu keluaaar” Bisik Nayla sambil menoleh ke belakang menatap pejantan tuanya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhMnqPqZxQ

“Aaahhhh sama nonnn… Saya jugaa… Saya mau keluuaar… Ayooo keluarin barenggg” desah pak Urip yang rupanya tidak kuat juga.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTDiD15lQf

Sisa-sisa persetubuhan yang tadi mereka lakukan di ruang tamu berdampak pada kedayatahanan tubuhnya saat bercinta di dalam kamar Nayla ini. Mereka berdua sudah tidak tahan. Mereka berdua sama-sama ingin melampiaskannya sekarang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSNUwfnefF

“Mmpppphhh liat sini non… Cium saya… Cium sayaaa” pinta pak Urip dengan penuh nafsu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAJ4rwLpnJ

“Mmpppphh iyahh paakk… Mmpphhhh” desah Nayla pasrah menuruti. Tangannya pun membantu dengan menaikkan cadarnya. Bibir mereka bersatu. Persetubuhan mereka semakin bernafsu. Remasan pak Urip semakin kencang. Menikmati keadaan tubuh mereka yang sama-sama sedang telanjang.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHSqPghP9L

“Mmppphhhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlsm9XxbZVJ

Plookkk… Plokkk… Plokkkk !!!

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGfkRn1k7Z

Mereka sudah tidak tahan lagi. Mereka sudah berada di ambang batas birahi. Ciuman mereka semakin panas. Hantaman pinggul pak Urip jadi semakin ganas. Dengan satu tusukan yang kuat, pak Urip pun menancapkan penisnya sedalam-dalamnya menuju titik terdalam dari rahim majikannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMp2Mt9lC9

Jleeeebbbb !

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHUm1zYk3o

“Mmpphhhhhhhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPkNLfQOpf

Desah mereka berdua ketika orgasme berhasil mereka dapatkan bersama.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkAoJVgEd3

“Deeekkkkk!” Ucap Miftah yang membuat pak Urip dan Nayla terkejut berjamaah.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXYrOM1FKX

Namun semprotan cairan cinta yang sedang mereka lakukan membuat keduanya hanya bisa berhenti ditempat. Penis pak Urip memuntahkan seluruh sisa spermanya di rahim majikannya. Rahim Nayla jadi semakin penuh, tidak hanya oleh pejuh. Tapi juga dengan cairan cintanya sendiri yang membuat rahimnya semakin penuh.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN28QS2btpt

Tubuh mereka sama-sama bergidik. Mata mereka sama-sama memejam dan ciuman mereka jadi semakin bernafsu saat membayangkan diri mereka telah ketahuan oleh suami dari bidadari bercadar itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwLSGHNVmZ

Nayla pasrah. Ia bersiap menerima konsekuensi dari kebinalannya saat ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGSKP20b5A

“Mmpppphhh aaahhh”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MzDAnXAoZ

Ciuman mereka terlepas. Pak Urip melepas cumbuannya. Nayla juga. Mereka pun sama-sama bersiap membuka mata untuk melihat reaksi dari Miftah yang barusan memanggil nama istrinya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1elrcmcGJQ

Namun, saat mata mereka terbuka. Mereka melihat Miftah masih tertidur pulas. Sekejap, perasaan mereka menjadi lega. Rupanya tadi Miftah hanya bergumam ditengah tidurnya. Dada mereka berdua pun naik turun. Wajah mereka saling menengok satu sama lain. Mata mereka bertemu. Senyum mereka terangkat mengingat kebinalan yang sudah mereka lakukan tadi.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNttcwlYNY

“Dasar lonte nakal… Kirain tadi bakal ketahuan” Ujar pak Urip sambil menoel hidung mancung Nayla.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kfPO74Q4P

“Hihihih dasar bapak sih… Bikin aku takut aja” kata Nayla sambil memegangi dadanya tuk merasakan detak jantungnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1QboivVYV

“Hakhakhak gimana puas kan? Keluar yuk, disini terlalu berbahaya” kata pak Urip sambil menarik lengan Nayla menuju keluar kamar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIxzXsHwNv

“Puas pak… Hihihihi” tawa Nayla saat dibawa keluar oleh pejantannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU3wJWvuX1

Nayla hanya tersenyum malu-malu mengingat kebinalannya saat disetubuhi ketika suaminya ada disini bersamanya. Ia terus tersenyum saat berjalan menuju keluar kamar. Ia lalu membayangkan semua kebinalannya mulai dulu saat dari diberi obat tidur oleh pak Urip sampai dirinya dengan berani bercinta di samping suaminya tadi. Entah kenapa ia jadi kepikiran sesuatu. Rasanya ia sudah siap untuk melakukannya saat ini.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHta7ImEQW

“Paaakkkk” panggil Nayla yang membuat pak Urip berhenti menariknya saat mereka berdua sama-sama berada di ruang tamu rumahnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTxAr8MrMx

“Ada apa non ?” Tanya pak Urip sambil menatap wajah cantiknya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ztLOJxiMy

“Hihihihi, hmmm aku mau minta sesuatu” kata Nayla dengan malu-malu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡly6c1E7Qye

“Sesuatu ? Apaan non ? Pengen ngentot lagi yah ? Hakhakha… Ayo!” kata pak Urip bersemangat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡey1Mc54tLA

“Bukan itu, pak” jawab Nayla yang membuat pak Urip penasaran.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgLRZw20aA

“Terus apaan non ?” Tanya pak Urip sambil menurunkan pandangannya lalu menaikannya lagi tuk menatap keindahan tubuh majikannya. Terlihat tetesan spermanya jatuh membasahi karpet ruangan. Terlihat susu gantungnya yang membuat pak Urip gemas ingin menikmati tubuhnya lagi. Saat tatapannya tiba di mata indahnya. Pak Urip tersenyum puas melihat tatapan sendu dari akhwat cantik yang selalu membuatnya bernafsu itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡub9rBKUSnr

“Aku udah siap pak” kata Nayla yang menyadarkan pak Urip dari lamunannya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPX6arnb0YT

“Eh maksudnya ? Siap apaan non ?” Tanya pak Urip semakin penasaran.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHsJaISYY9K

“Hihihihi” tawa Nayla malu-malu. Pak Urip pun jadi semakin heran akan maksud dari majikan binalnya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupATXy1E1e

“Aku udah siap dikeroyok pak… Aku pengen dipake sama banyak laki-laki sekaligus pak” kata Nayla malu-malu yang membuat pak Urip tertawa lebar.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlApUPNOguL

“Hakhakhakhak…. Terus ?” tanya pak Urip mempertanyakan maksud Nayla yang memberi tahu keinginannya itu.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fE8fcovsZ

“Hihihihi besok aku beri tahu detailnya… Pokoknya dalam waktu dekat aku pengen dinikmati sama banyak lelaki tua sekaligus pak… Hmmm nanti malam aku buatin daftar pesertanya, besok bapak bantu aku buat undang mereka yah” kata Nayla yang membuat pak Urip semakin tertawa.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYTb8NyVOJ

“Hakhakhak siap non… Siap… Kalau gitu non istirahat dulu aja yah… Simpan tenaga non biar nanti pas hari H, non bisa kuat buat melayani mereka sekaligus… Jadi penasaran, siapa aja peserta yang bakal diundang… Hakhakhak” tawa pak Urip.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU7asZb5jk

“Hihihih makasih yah pak… Kalau gitu aku mau istirahat dulu yah… Aku capek banget dari pagi aku dipake bapak terus soalnya” kata Nayla yang ingin beristirahat di sofa setelah disetubuhi pembantunya berulang kali.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqcRvuciQH

Namun baru saja beberapa langkah Nayla pergi. Tiba-tiba tangan kurusnya ditarik lagi oleh pembantu tambunnya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5iN0grQOvD

“Eh, mumpung besok sampai seterusnya non Nayla kudu istirahat… Gimana kalau kita main sekali lagi” kata pak Urip sambil tersenyum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFymwzc8UG

“Sekali lagi?” Tanya Nayla tak percaya.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQUbpwaAJI

Jelas, Nayla tidak mempunyai pilihan. Tubuhnya pun langsung dibawanya menuju kamar mandi untuk lanjut ke ronde ketiga. Hijab dan cadar Nayla dilepas. Air shower dinyalakan. Mereka kembali bercinta dengan gaya anjing kawin sambil menatap depan, tepatnya ke sebuah cermin.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTxRJRNQFr

“Aaahhhhh…. Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan keras.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9po95XhGKX

Sementara itu pak Urip membatin. Pinggulnya terus berpacu. Ia jadi teringat sesuatu yang pernah ia beli dari dokter Amir.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKteu7DSAiw

Kayaknya saya masih punya obat perangsang yang saya beli deh… Kalau obat perangsang itu dikasih ke para peserta, juga ke non Nayla… Pasti pesta gangbang nanti bakal semakin seru nih… Hakhakhak…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnujSV3nTS

Batin pak Urip sambil tersenyum.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyQeNVtNWh

“Aaahhhh… Aahhh paakk… Aaahhhh pelaannn”

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDwKWroJ0i

Tubuh Nayla bergerak maju mundur. Desahan manjanya jadi semakin keras saat pinggul pembantunya terus membentur.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBXCEqedPN

Plookkk… Plokkk… Plokkkk…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKG5srk74ED

“Ahhh mantapnyaa… Aahhh nikmatnyaa…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zKFd2uCov

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaLmpZHCun

“Deekkk didalem yah ? Mas mau pipis sebentar” ucap Miftah setelah mengetuk pintu yang membuat kedua insan beda zaman itu membeku di tempat.

22504Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfka5yzBlui

ns216.73.216.238da2

#23

註冊

登入

介面語言:

故事語言: