x
Resepsionis hotel kebingungan saat melihatku, dan Anri masuk untuk memesan kamar … resepsionis yang seorang wanita itu berbisik pada temannya di sebelahnya, dari gerak bibirnya tampak jelas kalau dia sedang menghibahi kami berdua. Wajah Anri terlihat sangat merah, sambil merapatkan kedua pahanya ia menetima kunci kamar dari resepsionis itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NHA8GVzpJ
“Ughh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvqPItzOPy
Anri melenguh keras, dan kunci yang ia pegang pun tak sengaja jatuh di hadapanku. Aku tersenyum jahat, kupencet tombol vibrator dari balik saku celanaku, dan membuat Anri berwajah ahego. Dia berdiri membelakangi resepsionis, hingga hanya aku yang bisa melihat wajah memalukannya itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNc6m0u98X
“Kenapa Tante? Apa ada sesuatu yang salah…”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWrdKQY7wSR
“Naoya-kun… emm!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEAOWjPmCE
Anri berkeringat, dengan hati-hati ia mengambil kunci kamar itu, lalu menarikku pergi menjauh dari dua resepsionis yang sejak tadi matanya tertuju padanya. Kami menaiki lift, dan sampai di lantai tiga … saat menaiki lift itu kutekan kembali remot vibrator di selangkangan Anri yang membuat dia melenguh, dan terkulai lemas di lantai lift.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZeecmXI6k
“Ya ampun Tante, malah pipis di sini,” ledekku membuat Anri tak senang,dan mencubitku.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfqAeOFtSy
Aku tertawa kecil, lalu kami pun melanjutkan perjalanan kami ke kamar nomor 61, kuletakkan tas selempangku di meja begitu sampai. Anri menungging meletakkan tasnya di kasur, melihat hal itu nafsuku mulai menguasainya, lalu aku pun menghantam pantatnya yang besar dan empuk itu dengan selangkanganku.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVG9UulTFW
“Ahh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTnrfQlUdp
Anri tersentak kaget, tapi aku langsung memeluknya dari belakang, meremas dua payudaranya yang besar dan kenyal,lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Kubalik tubuhnya hingga aku bisa melihat tubuhnya yang seksi, kucium bibirnya, dan kumasukkan lidahku untuk bergumul dengan lidahnya.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoq8rRn4dfe
“Hmmm… Hmmmm… Hmmmm…”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPEpWzMvgd
Kami bergumul sambil saling meraba, kusingkap jaketnya dan keluarlah dua gunung putih dengan puncak berwarna coklat itu. Kusedot pentilnya, dan kupelintir putting yang satunya. Anri melenguh hebat wajahnya yang cantik memperlihatkan ahego yang memalukan.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSRlaVRmWP
“Tante, aku udah gak tahan,” kataku seraya melepas pakaianku sampai telanjang bulat.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXpi77Z6la
Penisku yang keras pun naik ke wajah Anri, pukuli pipinya dengan penisku lalu kumasukkan benda panjang itu ke mulutnya. Maju mundur kugerakkan pinggulku, Anri mengap-mengap menelan penisku, dan memainkan lidahnya hingga membuat kepala penisku benar-benar mengkilap.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfgw3K56kd
Tak ingin keluar begitu cepat, kucabut penisku dari mulutnya lalu bergerak ke bawah selangkangannya. Bau pesing langsung menyambut hidungku saat sampai, kulepas vibrator yang melekat di klitorisnya, lalu menyantap vaginanya yang sedikit berambut itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKJqVP3UZf
“Ahhh! Ahhh! Naoya-kun! Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfoo3fqAjw
Lidahku terus bermain, menyapu,dan mengecup lubang yang telah melahirkan temanku itu sampai membuatnya muncrat untuk kesekian kalinya. Cairan bening memenuhi mulutku, kujilati sisa cairan itu sebelum aku naik ke atasnya.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Jj7ZgzAdz
“Naoya-kun! Ahh! Tante udah… Ahhh!” racau Anri yang terlihat seperti menginginkan penisku.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTWxavXFnc
Aku tersenyum, lalu menampar-namparkan penisku ke bibir vaginanya untuk membuatnya semakin gila. Anri meremas sprei, aku terus memukul-mukul vaginanya itu tanpa memasukkannya sampai membuat Anri meracau tak karuan.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZJuYZRoyx
“Masukkan! Naoya-kun masukkan! Ahhh! Tante udah gak tahan!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiqtWLUMPc
“Ohoooo, kamu akhirnya memintanya Tante. Tapi aku gak akan masukkan sebelum Tante momohon padaku.”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxplQgXnRv9
“Ahh! Naoya-kun! Jangan seperti ini ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHCmwgsGXii
“Katakan: ‘Berikan aku penismu yang perkasa itu Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah’ lalu aku akan melakukannya.”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyiTneFQZih
Entah sudah termakan nafsu atau lupa segalanya, Anri tiba-tiba langsung mengatakan hal itu begitu saja sambil menggoyangkan pinggulnya menantang penisku untuk masuk.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvM9jkAMlqL
“Berikan aku penismu yang perkasa , Naoya-kun! Acak-acak wanita cabul ini dengan penismu yang gagah!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknHsXl75Kp
“Seperti yang kau mau Tante!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cHcvuGXBt
Jleb!
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKZeNc7HQe
“AAAARGHHH!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLD8aSvxGAj
Kumasukkan penisku dengan kasar hingga membuat Anri menjerit sambil meremas sprei, payudara Anri yang besar naik turun mengiringi genjotan pinggulku. Suara desahan Anri bercampur dengan suara kecipak persenggamaan kami, kuraih pinggulnya sambil kutekan badanku ke atas badannya.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZgKaObtS5
“Ahhh! Ahhh! Terus Nao- aaahh! Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHhRUkSvVN
Sodokanku semakin kuat, kuremas kulit pinggul Anri, dan kupukuli vaginanya dengan kasar menggunakan penisku.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgOYlBy90n
“Ahh! Terus Naoya… Ahhh! Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYw1eGJlEPM
“Antara penisku dan suamimu, mana yang lebih enak Tante Anri!?”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOyk3qfY7z
“Ahh! Ahhh! Naoya… Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT59ca01SIz
Aku menghentikan sodokanku hingga membuat Anri setengah kaget, dengan kepala penis terbenam dalam vaginanya aku kembali bertanya pada Anri.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISe3b652c1
“Siapa yang lebih enak, punyaku atau suamimu?”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhucrMucOPr
Anri memerah, dari bawah aku bisa merasakan batangku dilumasi oleh lendir putih miliknya
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdJUbFpe8k
“Punyamu lebih enak, ahhh! Naoya Ahh! Terus tusuk aku dengan penismu yang besar itu ahh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpPLfPmTop
Jlepp!
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kPuIyP6jZ
Anri memerik saat seluruh penisku tenggelam dalam vaginanya, bulu kemaluan kami saling bertemu, dan rongga vaginanya semakin menyempit meremas batang penisku yang bergetar ingin menyembur. Kudekap tubuh seksinya, dan kuangkap sambil pinggulku terus maju mundur.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqL4ko8m6hv
“Ahhh! Naoyaa! Ahhh! Ta-Tante ke-keluuarrr! Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8EUjNpdOu
“Aku juga Tante! Ahh! Keluaarr!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mEUmezNjL
“Ahhh!”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8ePcCfFPF
Penisku bergetar hebat, cairan putih kental berbau pandan menyembur dalam vagina Anri, bersamaan dengan itu guyuran air bening Anri membasahi selangkanganku. Anri dan aku saling berbalas napas sambil berpelukan, kucium bibirnya lalu kami tidur bersama dengan wajaha saling menatap.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpfNtpnSA1
“Tante, aku menyukaimu jadilah pacarku,” kataku sambil mengelus rambutnya.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvgYxr40JF
“Naoya-kun, jangan bilang begitu … aku ini sudah tua seumuran ibumu. Aku juga sudah punya suami.”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjhGuipNa6
“Aku gak perduli Tante, mau Tante lebih tua dariku atau pun Tante udah punya suami, aku tetap cinta Tante.”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡordsqLC4Gn
“Naoya…”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6I9IMxAlh
Tiba-tiba Anri mencium bibirku, aku kali ini terkejut, tak biasanya dia melakukan itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4rMIsVfpA
“Naoya, ak-aku juga menyukaimu…”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDrERgZGeM
Aku tersenyum lebar, akhirnya mimpiku telah berhasil … aku telah menundukkan Anri, ibu temanku yang seksi itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGst6LYTAy
“Tapi, Tante–maksudku Anri, eh boleh gak aku memanggil Tante dengan nama Anri?”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfBSnQttpm
Anri tersenyum tipis, “Tentu Naoya, kenapa tidak.”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrpQR3r5uU
“Ahh! Anri…”
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtGF8TXO0Y
Penisku kembali mengeras, dan akhirnya kami berdua pun lanjut bercinta sampai malam tiba. Tak terhitung banyaknya aku mengeluarkan maniku dalam vagina Anri, untung saja Anri sudah meminum pil hingga dia tak akan gampang hamil meski sudah kubuahi puluhan kali. Akhirnya kami berdua pun menghabiskan malam yang indah bersama di hotel itu.
3390Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQzVM5t9oJ
