BAB 4: KAMU ADALAH MILIK SEMUA ORANG DI RUMAH INI
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgN0yfn0Cr
Nayla masih menangis sesenggukan di kamar setelah Kay dan Dira mempermainkannya seperti itu. Dua kakak angkatnya itu meninggalkan sendiri di kamar setelah diajak threesome. Ravel yang melintas di depan kamar itu mendengar suara tangisan Nayla lalu masuk ke dalam. Ia jongkok di depan Nayla sambil mengelus-elus kepalanya. Ravel menegaskan bahwa tubuh Nayla bukan miliknya lagi.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkzSPVMCW6
“Kenapa Ayah sama kakak-kakak yang lain tega ngelakuin ini sama aku?!” tanya Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfu11XrcjIL
“Kamu nggak perlu nangis dan sedih berlarut-larut, kan Ayah udah bilang sejak kamu masuk ke dalam rumah ini dan jadi bagian dari keluarga ini, tubuh kamu udah jadi milik semua orang di rumah ini,” ucap Ravel sambil membelai rambut Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUJ1wyqVsb
“Udahlah nggak usah banyak drama, Nay, nanti kamu lama-lama juga suka,” timpal Elina‒anak angkat tertua.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNvEbyXSOn
Elina sudah menyiapkan air di bath up dan ia memandikan Nayla yang masih syok dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Awalnya, Nayla mengira kalau Elina mungkin lebih baik dari saudara angkatnya yang lain dan tak akan melakukan hal-hal tak senonoh padanya. Tapi ternyata Nayla salah, Elina sama saja dengan saudara angkatnya yang lain.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYYddqKh6d
“Aku bantuin ya Nay, kamu nggak usah takut atau sedih, apa yang dilakukan Ayah ke kamu itu adalah bentuk kasih sayang,” ucap Elina sambil menuangkan sabun ke tubuh Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGfXdJwvjK
“Tapi Kak‒” sebelum Nayla sempat mengutarakan isi hatinya, tiba-tiba Elina mengecup bibirnya dan mengulumnya dengan liar.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotL0nz7oZT
Nayla berusaha melepaskan tautan bibirnya dari Elina, tapi perempuan itu justru makin mengulumnya dengan brutal sampai membuat Nayla tak bisa bernafas. Tak selesai sampai disitu, mulut Elina makin turun ke bawah menciumi setiap jengkat tubuh Nayla sampai ke teteknya.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxbBeF8qQf
“Emmpphhh… Kak Elina, jangan…” racauan melolos keluar dari mulut Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi6sglGxSTV
“Ummm… Jangan? Kamu aja menggelinjang geli gini kok, kamu suka kan?”
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBViaLNI7Un
Saat Elina sedang asyik menciumi tubuh Nayla, tiba-tiba Ravel masuk ke kamar mandi dan memerintahkan Nayla untuk melayani dirinya. Nayla yang masih polos dan belum pernah melakukan hal-hal berbau seks seperti ini nampak bingung. Elina lantas membantu Nayla melakukan handjob dan oral pada Ravel.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTipWYCJgT
“Aku nggak bisa, Yah,” kata Nayla sambil menggelengkan kepalanya.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Xv7EJxJc9
“Harus bisa, Nayla! Kamu harus belajar!” bentak Ravel.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwthx0708k3
Elina lantas bangun dari posisi tidurnya, ia menatap celana Ravel, ada sesuatu yang menonjol. Ravel lantas membuka resletting celananya dan penis itu menyembul keluar.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77YOBXXvMk
“Sosis Papa gede banget kalau lagi tegang,” kata Elina sambil menatap ayah angkatnya itu dengan tatapan penuh nafsu dan menggoda.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0s7Uf4eeKT
“Elus sayang, kamu lihat sendiri kan dia sudah menegang,” sahut Ravel.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvjg38rGw9
Tangan Elina mengelus penis yang besar dan panjang yang sudah menegang itu. Ia memainkannya dengan cara memijat lalu mengocok penis Ravel. Desahan keluar dari mulut Ravel menikmati permainan Elina.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9LVQCwVHM
“Yeahh.. Ahh… Sayang kocok terus,” kata Ravel sambil memejamkan matanya menikmati handjob Elina.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWp5cymoJ9u
Merasa kurang puas dengan kocokan Elina, Ravel lantas meminta Nayla untuk gantian mengulum penisnya. Nayla menelan saliva, ia memang sudah melakukannya barusan dengan Kay, tapi ia masih takut dan ragu. Nayla kemudian memasukkan penis yang besar dan berurat itu ke dalam mulutnya.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcupBHMIBs
“Mphh… Ya sayang… Ahhh… Enak…” desah Ravel sambil menjambak rambut Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1df3HAPNL
“Mpphh… Slurpp…” terlihat Nayla memejamkan mata kala penis yang besar itu di dalam mulutnya.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTO2t3hHMyN
Penis Ravel yang panjang dan berurat itu menton sampai ke tenggorokan Nayla yang membuatnya ingin muntah. Cairan sperma keluar dari penis Ravel dan menyembur ke wajah Nayla, bahkan sedikit sempat tertelan oleh Nayla. Seketika Nayla mual-mual merasakan sperma yang tertelan.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyWskjb1Jn
Crot!
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJkfKHI5aE
“Hoek! Hoek!”
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhgyjMuRxl
“Hahaha… Nggak apa-apa Nay, nanti kamu juga bakal terbiasa dengan rasa sperma,” kata Ravel tertawa.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2ToCKphj6
Tak selesai sampai disitu, Ravel meminta Elina dan Nayla main berdua di depannya. Ravel ingin mendapatkan kepuasaan seksual tanpa menyentuh Nayla, jadi dia ingin melihat Nayla memuaskan Elina. Nayla lantas jongkok di depan memek Elina dan menjilatinya sesuai dengan keinginan Ravel. Karena merasa nikmat, Elina semakin melebarkan kakinya agar Nayla bisa bertindak leluasa.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1sks0ThM0
“Yeahhh.. Ahhh…Mpphh…” desah Elina sambil meremas-remsa dua gunung kembarnya sendiir.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcfkFITNUM
“Ummm…Slurpp…” lidah Nayla menari-nari di memek Elina, meskipun dia masih amatiran tapi permainannya cukup membuat Elina menggelinjang keenakan.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2A0zNgPVdW
Setelah beberapa saat, cairan kenikmatan membahasi vagina Elina bahkan sampai ke pahanya. Tapi Ravel belum menyuruh Nayla berhenti, dia terus menyuruh Nayla menjilati area sensitive Elina dan bertukar saliva dengan anak angkatnya itu.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfrX5pGnyG
Sedangkan Raven yang berdiri di depan pintu kamar mandi mulai terangsang melihat adegan lesbian kedua anak angkatnya. Dia merasakan kontolnya keras dan menegang. Ia lalu mengocok perlahan, masturbasi sambil melihat permainan panas Elina dan Nayla.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDOnkZUYbl
“Yeahhh… Bagus permainan kalian, lanjutkan,” kata Raven sambil sibuk mengocok kontolnya.
1159Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYuAjE725iN
Tak berselang lama, cairan kenikmatan keluar membasahi bibir vagina Elina kedua kalinya. Nayla kemudian disuruh melumat habis bibir Elina seperti orang yang rakus. Sedangkan tangan Elina bergantian untuk memuaskan Nayla. Ia memasukkan dua jari tangannya ke dalam lubang vagina Nayla dan memainkannya.
ns216.73.216.176da2
