Nama pena saya, Kemilau Mentari, mungkin terdengar seperti paradoks. Bagaimana mungkin cahaya matahari yang berkilauan bersanding dengan kegemaran saya menulis cerita thriller dan romansa gelap? Bagi saya, keduanya adalah dua sisi dari kepingan yang sama. Saya percaya, dalam setiap jiwa manusia, selalu ada pertarungan antara terang dan gelap, dan di sanalah saya menemukan inspirasi.

Saya seorang penulis Indonesia yang memilih untuk merahasiakan identitas asli saya. Biarlah karya-karya saya yang berbicara. Saya menikmati proses merangkai alur cerita yang rumit, menciptakan karakter-karakter yang tidak hitam-putih, dan membangun suasana yang mencekam. Saya ingin pembaca saya terus bertanya-tanya, menebak-nebak, dan merasakan ketegangan yang sama seperti yang saya rasakan saat menulis.

Dalam genre thriller, saya senang bermain dengan teka-teki, membongkar rahasia masa lalu, dan menghadirkan ancaman yang mengintai dari balik bayang-bayang. Saya suka menggali sisi psikologis karakter-karakter saya, mengeksplorasi konflik batin mereka, dan melihat bagaimana mereka bereaksi ketika dihadapkan pada situasi yang mengancam nyawa.

Namun, di balik semua ketegangan itu, saya selalu menyelipkan elemen romansa gelap. Bagi saya, cinta bukanlah sekadar dongeng bahagia selamanya. Cinta bisa menjadi kekuatan yang dahsyat, rumit, dan bahkan berbahaya. Cinta bisa mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal di luar batas, mengkhianati, berkorban, atau bahkan terobsesi. Itulah jenis cinta yang ingin saya gambarkan dalam karya-karya saya.

Saya tidak menulis untuk menghakimi sisi gelap manusia. Saya menulis untuk memahaminya. Saya percaya, dengan menyelami kegelapan, kita justru bisa menemukan percikan cahaya yang tersembunyi. Melalui cerita-cerita saya, saya mengajak Anda untuk ikut menjelajah, merasakan ketegangan, menyelami kompleksitas emosi, dan menemukan makna di balik setiap pilihan yang diambil oleh karakter-karakter saya.