Ketika melewati komplek pemakaman tengah itu bulu kuduk ku berdiri, ku beranika  untuk melihat sekitar namun yang tampak hanya pohon-pohon besar dan kuburan. Aq pun mulai menggas motorku namun saat akan menggas motorku tiba-tiba aku mencium bau yang sangaat busuk, persis seperti bau mayat yang aq visum sore tadi.

Aku pun sampai mual dan hampir muntah dibuatnya. Karena ketakutan akupun menggas motorku namun motor ku tak bisa jalan, saat itu juga aku merasakan sesuatu yang menempel menggenangi ditelapak kakiku.kucoba mengeluarkan HP dan menyenter tanah ternyata cairan merah kehitaman yang sangat bau tergenang dibawah motor ku. Akupun mencoba meninggalkan motor ku namun tiba-tiba muncul sosok besar hitam dihadapanku sosok tersebut berdiri didepanku posisi senter ku pun sekilas menyinari mukanya, terlihat mukanya yang bengkak dengan mata melotot menatapku, lidahnya besar terjulur keluar dan cairan hitam berbau keluar dari ber gelembung dari dalam mulutnya . Badannya dipenuhi oleh belatung ,langsung aq terperangah .Seketika senter ku terjatuh, aku tak dapat bergerak dan hanya diam mematung sesaat kemudian pandanganku gelap.

Diujung bed nomor 3 diruang ICU Randi memegang dada kirinya.Randi merasakan nyeri yg sangat hebat menusuk menembus sumsum tulangnya,entah bagaimana dia bsa terbaring di bed celaka tersebut.Randi mencoba beteriak namun tak mampu bahkan untuk bernapaspun dia sangat sulit.Randi pun menendang mendang pembatas bed tempat dia berbaring,dia menendang sekuat kuatnya berharap ada perawat atau suster yg datang.Setelah 5 menit berlalu tanpa daya randi mulai pasrah napasnya semakin sesak dan nyeri dadanya semakin parah benarlah rumor selama ini bahwa bed 3 adalah bed kematian,tpi kenapa aq bsa terbaring dibed celaka ini pkir randi ditengah keputus asaannya..aaahh aq belum siap menghadapi kematian.