Hai kehidupan,

Apakah semua nafas mu masih baik-baik saja,

Apakah seluruhnya bisa merasakan hal yang sama ?

Walau ku tau tentu jawabmu pastilah tidak,

Setidaknya dengan mengungkapkan itu,

kau tau masih ada yang menghawatirkan mu.

Sentana gurun pasir yang gersang

Tak selamanya akan tetap kekeringan

Tuhan pun sudah menyurat kan, bila sudah waktunya

Ia akan menghijau dengan sendirinya.

Dan pada saat itu kau tau telah berada di ujung zaman.

Tenanglah, dunia tak hanya berputar di sekitar pundakmu.

Mungkin saja yang lain menjejali yang lebih dari mu,

hanya kau saja yang tak sadar karena kau tak berdiri di atas kaki mereka.

Berjuanglah, Tuhan tak akan memberimu nafas hanya untuk menyerah Insan.

Kesakitan yang kau rasakan hanya karena,

kau tak mendapatkan apa yang kau mau.

Dan kau menganggap duniamu seolah tak adil,

sadarlah kau terlalu egois,

Belajarlah....

Mulailah....

Merasa beruntung ketika kau dapat membedakan

warna langit yang ada di atas kepalamu dan

warna jalan di bawah pijakan telapak kakimu.

Saat hari tak lagi sama

Saat rasa telah berubah, tak seperti dahulu

Mungkin terdengar menyakitkan

Tapi tentu tidak untuk beberapa insan

Mungkin itu menjadi awal peralihan hidup yang baru.

Senja,

Kali ini ku bercerita,

karena kau tau rasanya berada di antara cahaya dan kegelapan.

Mungkin orang menganggap kau indah dengan kejinggaan itu

Tapi, mereka tak tau rasanya berada di ambang dua sisi yang berbeda.

Percaya semua kebaikan pun pernah terkubur dalam petaka

Hidup bukan hanya tentang siang dan malam

masih ada fajar dan senja,

walau mereka tak terkenang karena terlalu singkat

tapi ia tetap ada di setiap hela perjalanan.