5 [FINAL]
6186Please respect copyright.PENANAPyBHcHYjmI
Hujan menyambut kembalinya Nisa ke kota. Tapi ke mana tujuannya? Rumah orangtuanya sendiri sudah tidak lagi menyambutnya. Keluarga besar? Kejadian barusan sudah menghancurkan kepercayaannya pada keluarga besarnya.
6186Please respect copyright.PENANAL0FhzEGmbP
Dengan uang tersisa, Nisa mencari angkutan ke tempat tinggalnya yang terakhir, asrama polwan. Sesudah kasus Ryoko selesai, Nisa memang kembali ke sana. Tapi dia hanya mendapat sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di depan.
6186Please respect copyright.PENANARO7ralxQL5
“Karena sudah dipecat, Anda sudah tidak berhak tinggal di sini lagi. Ini barang-barang Anda.”
6186Please respect copyright.PENANAbtKXAtmAWM
Satu lagi tujuan Nisa. Kombespol Bambang Harjadi.
6186Please respect copyright.PENANAwTParBSPRj
Nisa nyaris kehabisan uang. Tapi dia berhasil sampai juga di rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…
6186Please respect copyright.PENANAF5DvsKXgyr
“Bapak tidak ada di tempat, sedang ke luar negeri,” kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga.
6186Please respect copyright.PENANAHWZ8KLw6Om
“Kapan pulangnya?”
6186Please respect copyright.PENANAW1aUanjSU8
“Maaf, Mbak ini perlunya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk tugas negara. Kalau tidak ada keperluan penting, saya tidak bisa bantu.”
6186Please respect copyright.PENANAV66lb0rNNL
Nisa tidak bisa bertanya lebih lanjut karena si penjaga langsung menutup tirai jendela kaca pos jaga.
6186Please respect copyright.PENANASnp6QAxIz9
Habis…!
6186Please respect copyright.PENANAhyupjViiH1
Sesudah institusi dan keluarga, Bambang Harjadi pun telah meninggalkannya. Tidak ada lagi manusia yang mau menolong Juanisa. Dengan langkah gontai dan jiwa terguncang dia berjalan terseok menjauhi rumah Kombes Bambang, aliran air matanya tak terlihat di tengah guyuran hujan lebat.
6186Please respect copyright.PENANAqw30qOMuaG
Andai ada Ryoko…
6186Please respect copyright.PENANAcEiYTsYdqd
Ryoko sudah kau khianati!
6186Please respect copyright.PENANAHJ6DVHaZtY
Tapi dia penjahat!
6186Please respect copyright.PENANAxh3EW2Q8la
Apa bedanya dengan dirimu? Biarpun penjahat, justru Ryoko tak pernah mengkhianatimu kan?
6186Please respect copyright.PENANAM5PcfJhjZp
Mana orang-orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Bukankah justru orang-orang baik mengkhianatimu?
6186Please respect copyright.PENANAG1Rrxov9QS
Hampir dua jam Nisa berjalan tak tentu arah, dan hujan tetap turun dengan deras. Nisa sudah tak peduli lagi, ia benar-benar kehilangan pegangan. Berkali-kali dia terpeleset, dan terciprat ketika kendaraan melintas di sampingnya.
6186Please respect copyright.PENANAwLSXY0M40n
TEET TEEET!
6186Please respect copyright.PENANAmfRZL0WdsX
Nisa menoleh. Seorang pengendara motor berada di sebelahnya, dan berkata kepadanya,
“Ojek, Non?”
6186Please respect copyright.PENANASKvTvDGP4c
Sejenak Nisa tertegun. Lalu dia memutuskan untuk naik ojek itu. Ke manapun dibawa, dia tak peduli…
6186Please respect copyright.PENANAhQroypbAgB
“Ke mana?”
6186Please respect copyright.PENANAZo4SlWLW9x
Nisa menggumam tak jelas. Tapi si tukang ojek seolah mengerti… dan ojek pun melaju menembus hujan, di tengah kota yang menuju senja.
6186Please respect copyright.PENANAPTQMYdehCf
*****
6186Please respect copyright.PENANABTnqmuTcuc
Menjelang malam…
6186Please respect copyright.PENANABS5O8yXjpk
“Pemirsa. Skandal penggerebekan jaringan prostitusi Ryoko yang melibatkan oknum polwan kembali membuka babak baru ketika beberapa hari ini di masyarakat mulai beredar video porno yang diduga dibintangi JP, oknum polwan tersebut. Meski demikian Kepolisian menyatakan video itu tidak ada hubungannya dengan kasus ini dan bukan melibatkan JP. JP sendiri diketahui telah diberhentikan secara tidak hormat karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik…” Siaran berita malam terus menayangkan hal-hal yang menohok Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAjOFtWMpaU0
“Maati’iiin TV-nyaaa…” suara Nisa mengeluh panjang ditingkahi gelak tawa beberapa laki-laki. Mereka semua sedang berada di satu warung kecil di kawasan kumuh, di tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Nada bicara Nisa melantur karena dia sendiri sudah tak kuat mengangkat kepalanya dari meja. Dia mabuk. Dia dibawa ke warung itu oleh si tukang ojek dan dibikin mabuk.
6186Please respect copyright.PENANAoT3x3nXskp
“Eh gue ada videonya yang ada di tivi itu loh!” seru seorang laki-laki di dekat Nisa. “Gue dikasih sama si Kus tukang pulsa di depan. Mau nonton nggak?”
6186Please respect copyright.PENANAQDKSLQd58N
Teman-temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkeras. Dan terdengarlah desah nafsu Nisa di dalam warung itu.
6186Please respect copyright.PENANAsPnVuf6Cmf
“Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!”
6186Please respect copyright.PENANALmKTPyRcWg
Para laki-laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, tertawa dan berkomentar jorok melihat hiburan kecil di tengah dinginnya hujan yang berlanjut sampai malam dan mengguyur warung itu.
6186Please respect copyright.PENANAJl0qf2Yszi
“Eh Non, mau ikut lihat film seru nggak?” Si tukang ojek yang tadi memboncengkan Nisa mengangkat kepala Nisa sehingga Nisa bisa melihat video di HP temannya. Seorang temannya lagi, sepertinya preman, mengelus paha Nisa. Nisa yang mabuk tak kuasa melawan ketika dipermainkan seperti itu. Di atas meja warung juga ada koran murahan yang memajang beberapa foto Nisa ketika sedang menyamar menjadi pelacurnya Ryoko. Video itu jelas dari kamera video Ryoko yang disita pada saat penangkapan di pelabuhan, dan foto-foto berasal dari penyelidikan Savitri. Andai Nisa masih berpikiran jernih, dia layak curiga dengan bocornya semua bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Namun bergelas-gelas minuman keras sudah mengaburkan akalnya.
6186Please respect copyright.PENANAKR5qbUBabM
Si preman meraih wajah Nisa dan menciumnya dengan paksa. Bau alkohol di satu mulut bertemu bau alkohol di mulut lain. Teman-temannya malah tepuk tangan dan menyemangati. Mereka tidak tahu, tidak peduli, siapa perempuan cantik kebingungan yang dibawa si tukang ojek ke tempat nongkrong mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan kebetulan ada perempuan…
6186Please respect copyright.PENANAc204PutNuM
“Lonte yang lu bawa cakep ya. Mirip sama yang di video!” kata si pemilik HP.
6186Please respect copyright.PENANAf07iElOT9v
“Sembarangan lu, yang di video kan polwan?”
6186Please respect copyright.PENANAIE7KHaylN6
“Eh udah tengah malem nih. Gue mau tutup!” kata seseorang, sepertinya pemilik warung.
6186Please respect copyright.PENANA2unxa47hkn
“Ayo bayar, jangan pada ngutang! Lu pada buka botol aja sampai sepuluh…”
6186Please respect copyright.PENANAMbRAbXI8XB
Si tukang ojek lalu bilang, “Sori Bang, gue kagak ada duit. Ni cewek aja numpang nggak bayar. Tapi kalo gue bayar pake dia aja gimana?”
6186Please respect copyright.PENANAu6BbEeYLFY
“Maksud lu apa bayar pake dia?” kata si pemilik warung.
6186Please respect copyright.PENANA75FIB9hXSR
“Lu boleh pake ni cewe semau lu, gimana?” si tukang ojek menawarkan.
6186Please respect copyright.PENANASSDsJyxxFa
Sementara si tukang ojek berusaha ‘menjual’ Nisa, si preman terus menciumi dan menggerayangi Nisa. Dia lalu memaksa Nisa meminum segelas miras lagi.
6186Please respect copyright.PENANApZhOzXibMG
“Oke,” kata si pemilik warung sambil memperhatikan tamu perempuannya yang mabuk itu. “Tapi gue duluan yang pake dia. Gue kagak mau bekas elu pada.”
6186Please respect copyright.PENANAsOpfnO2NN7
“Tutup dulu warungnya,” kata si tukang ojek. Si pemilik warung langsung menutup pintu dan jendela warung. Orang-orang di sana menyingkirkan semua yang ada di atas meja, lalu mengangkat tubuh Nisa dan menaruhnya telentang di atas meja, disiapkan untuk menjadi tempat pelampiasan nafsu.
6186Please respect copyright.PENANAkSFDBG73b5
*****
6186Please respect copyright.PENANArWxLDTZyUA
Pagi...
6186Please respect copyright.PENANAxBVDzE3uix
Nisa terbangun dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Tubuhnya terasa linu, seluruh ototnya pegal. Dapat dia rasakan kulit punggungnya menyentuh alas kayu—
6186Please respect copyright.PENANAzYflQIDuAv
Dia sadar dia tertidur telanjang. Pelan-pelan dia membuka mata dan dilihatnya cahaya matahari yang sudah agak tinggi. “Ahh...” rintihnya, merasa kepalanya sakit.
6186Please respect copyright.PENANA70MPBR30hj
“Sudah bangun?” terdengar suara perempuan di dekatnya.
6186Please respect copyright.PENANAh7laJqy3KG
“Kepala... sakit...” keluh Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAU0MxzSbFQ3
“Kebanyakan minum sampai ketiduran di sini ya?”
6186Please respect copyright.PENANAf690HtvIU3
“Auhh... ngga tau... Badan... sakit semua...” Nisa cuma bisa bicara putus-putus. Dia belum melihat siapa perempuan yang bicara dengannya.
6186Please respect copyright.PENANAPyOLkyGop5
“Sampai ga pake baju gini. Ayo, bangun, pake baju dulu.”
6186Please respect copyright.PENANAqne4iEIKWo
Nisa bangun dengan susah payah, lalu memakai lagi bajunya yang berserakan. Dia pun sadar di dalam vaginanya ada sisa-sisa sperma. Dia teringat kejadian-kejadian serupa ketika masih menyamar, dia tertidur sesudah melayani laki-laki, ditinggal begitu saja dengan benih mereka dalam dirinya.
6186Please respect copyright.PENANAyjabOWtDjH
“Ada... kamar mandi di sini?”
6186Please respect copyright.PENANAPbkMc76JA0
“Ada air di belakang,” kata si perempuan sambil menunjuk. Nisa kini bisa melihat dia: perempuan 40-an dengan rambut keriting, wajah keras yang masih sedikit menyisakan kecantikan, tank top lusuh, dan kuku bercat merah yang tak rapi.
6186Please respect copyright.PENANA9eMJNmcxSs
Nisa menuju belakang warung, di sana ada WC jongkok sederhana yang jorok dengan ember dan gayung. Menahan jijik, dia membersihkan diri seperlunya, lalu kembali ke tengah warung.
6186Please respect copyright.PENANAHxwirNLeZO
“Katanya Alip kamu mau nyari kerja di wisma?”
6186Please respect copyright.PENANApfXduwOEGE
“Alip? Wisma?”
6186Please respect copyright.PENANAY3BMrF1Jiq
“Tukang ojek. Tadi pagi dia bilang bawa kamu ke sini katanya kamu mau nyari kerja.”
Nisa agak bingung.
6186Please respect copyright.PENANA5FjkC8FHhi
“Bingung? Baru pertama ke sini yah? Tempat ini namanya Kalirotan,” si perempuan menjelaskan, sambil menyalakan rokok.
6186Please respect copyright.PENANAevMTaZ8zIB
“Kalirotan. Oh...” Nisa tahu nama itu. Nama salah satu lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya setengah legal.
6186Please respect copyright.PENANA0avwy0ufwX
“Oh iya kenalin. Nuri...” kata perempuan itu sambil menyalami. “Bener mau kerja di wisma? Kamu lumayan cakep. Di tempatku aja mau?”
6186Please respect copyright.PENANAIf3Nn54cKt
Nisa termenung mencerna tawaran perempuan itu.
6186Please respect copyright.PENANAy3XF40uTYU
*****
6186Please respect copyright.PENANAMn4gWLhqeV
“NGENTOT!!”
6186Please respect copyright.PENANAzuYWYTdgZg
“MINGGAT LU BANGKE!!”
6186Please respect copyright.PENANAwwZeqrQKXP
BUKK! BRAK! DUGG!!
6186Please respect copyright.PENANAGiI35G7u7U
Seorang laki-laki terjatuh di jalanan. Dua orang laki-laki lain menendang dan menginjaknya. Laki-laki yang jatuh itu susah payah berdiri dan akhirnya berhasil kabur. Dua orang yang menyerangnya memaki-maki.
6186Please respect copyright.PENANA5OQWCiJ0og
“Ooii ribut-ribut apa sih itu?” teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.
6186Please respect copyright.PENANAG2ytVp7vmi
“Orang main ga bayar Mbak!” orang yang tadi menendangi berteriak membalas.
6186Please respect copyright.PENANAFXO3FhtyTy
“Berisik amat sih,” omel Mami Nuri sambil melongok ke jalan. Seorang laki-laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak setengah baya, kumisan, dengan rambut tipis dan kemeja lusuh. Tampangnya seperti pegawai rendahan, laki-laki yang gagal meraih sukses padahal umur produktifnya hampir habis. Tetap saja Mami Nuri menyambutnya dengan baik, mempersilakannya duduk di sofa depan dan tanpa diminta langsung membukakan botol minuman. Mami Nuri lalu memanggil anak buahnya. Lima orang perempuan langsung mendekat dan memajang diri di depan si bapak. Bentuk mereka bermacam-macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Bau macam-macam parfum murahan bertabrakan di hidung si bapak. Para pelacur kelas bawah itu berusaha tampil seksi, mengumbar belahan dada dan paha, namun kesan murahan tidak bisa hilang.
6186Please respect copyright.PENANAX4r8jEBAVe
Tapi si bapak merasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang dia kunjungi itu, ternyata ada juga yang lumayan. Dia menunjuk perempuan yang berada di tengah. Perempuan itu mengenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di baliknya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, sehingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran terlihat. Meski dandanannya semenor yang lain, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu mata palsu, wajahnya tetap lebih cantik. Si bapak memilih dia.
6186Please respect copyright.PENANAO6QipVEWQM
6186Please respect copyright.PENANA8kjM9wORgT
Nisa
6186Please respect copyright.PENANAWR9iS4FK1U
6186Please respect copyright.PENANAx34u7chfeX
Si bapak memilih Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAz0LdaFi4QK
Sudah dua minggu Nisa berada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Dia benar-benar merasa tak punya harga diri lagi sesudah dipermalukan di mata publik, dipecat, dibuang orangtua, dikhianati keluarga, dan terakhir digilir oleh sekelompok begundal kelas teri ketika mabuk. Maka dia pun tak berpikir macam-macam ketika Mami Nuri menawarkan pekerjaan.
6186Please respect copyright.PENANArfu0ZG4UqI
Dia tak lagi merasa dirinya perempuan baik-baik. Apalah lagi dia selain seperti yang dituduhkan seluruh dunia, semua orang kepadanya? Dia pelacur. Lonte. WTS.
6186Please respect copyright.PENANAO6MXm70h9m
Di sinilah tempat yang pantas baginya, di mana semua orang di dalamnya tak punya harga diri. Di mana semua perempuannya mengangkangkan kaki demi uang.
6186Please respect copyright.PENANAxSzAmbXh8G
Nisa tersenyum dan menggandeng si bapak keluar dari warung remang-remang Mami Nuri, sesudah si bapak membayar minuman yang tidak diminta dan harganya kemahalan. Mereka menuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan ranjang bambu dan kasur di dalamnya. Dari tenda-tenda lain terdengar desahan dan rintihan palsu para pelacur murahan yang sedang bekerja. Satu-dua preman berjaga di sana.
6186Please respect copyright.PENANAvtECzoTHiI
Seperti itulah kehidupan Nisa sekarang, hakikatnya sama dengan pekerjaannya di bawah Ryoko dulu, namun kelasnya jauh berbeda. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari jutaan ke seratusan ribu. Dari pengusaha, pejabat, petinggi ke sopir, kuli, preman.
6186Please respect copyright.PENANAWdc7I8HjQR
Nisa tak repot-repot mengajak bicara atau berkenalan si bapak, dia langsung melucuti pakaian laki-laki hidung belang itu, kemudian menelanjangi diri. Untuk memancing nafsu, dia menciumi sekujur tubuh si bapak yang langsung berbaring di ranjang. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan akhirnya kemaluan. Si mantan polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilati kepala burung si bapak seperti menikmati lolipop. Keahlian blowjobnya yang sangat terasah ketika bekerja untuk Ryoko tak hilang. Sesudah membasahi seluruh kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sepanjang batang, menggelitik pelir, dan turun terus sampai lubang anus. Si hidung belang merasa geli-geli nikmat dibegitukan, dia benar-benar beruntung mendapat servis kelas tinggi di tempat murahan itu.
6186Please respect copyright.PENANAFDf2slmxzj
Lalu Nisa mengangkangi tubuh si bapak dan menancapkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya. Dia sudah tidak berpikir menggunakan kondom—dia tak peduli lagi dengan dirinya, tak peduli risiko hamil ataupun penyakit. Nisa tersenyum palsu selagi dia mulai menggoyang-goyang tamunya pelan, lalu dia menundukkan tubuh ke depan sambil merangkul kepala si bapak agar menikmati payudaranya. Si bapak dengan bahagia menyusu kepada Nisa. “Uhhh!! Isep Mas!” rayu Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAI0R29Owvxt
Yang agak di luar dugaan, ternyata ereksi si bapak tahan lama. Nisa menggenjotnya sampai dia sendiri orgasme, tapi tamunya tetap tegang. Mereka kemudian tukar posisi jadi misionaris, dan si bapak menggenjotnya cukup lama, mungkin 20 menit, sampai dia mandi keringat dan si bapak pucat.
6186Please respect copyright.PENANAMI8pEgR61h
“Kok gak keluar-keluar sih! Pake obat kuat ya?” maki Nisa kesal. Si bapak nyengir. Ternyata kejantanan hasil dibeli dalam bungkusan! Sekali lagi Nisa orgasme, tapi dia tak menikmatinya. Vaginanya sudah terasa kering karena kelamaan dipakai.
6186Please respect copyright.PENANAqVkFRYQr19
Akhirnya si bapak ejakulasi juga, meski disambut wajah cemberut Nisa. Sialan! Umpatnya dalam hati.
6186Please respect copyright.PENANAJQah2XCyfc
Bapak itu menaruh uang di atas ranjang dan mengeloyor pergi. Nisa terkapar mengangkang, nyeri...
6186Please respect copyright.PENANAD3qwnIWVqq
Namun pekerjaannya belum selesai.
6186Please respect copyright.PENANAKeL1JEqgXi
Kecantikan alami Nisa telah membuat para lelaki hidung belang menyemut ingin menikmati kemulusan tubuhnya. Dan baru saja Nisa bangkit dan mengenakan handuk untuk menutupi tubuh bugilnya, pintu bilik tempat pertempurannya tadi sudah membuka dengan paksa. Tiga orang preman mabuk dan berwajah sangar masuk dengan seenaknya, Salah seorang dari mereka yang sepertinya pemimpin gerombolan itu lalu membuka resleting celana jeans lusuhnya. Nisa masih terlalu lemah untuk melawan, selangkangannya masih perih setelah digempur penis bandot tua pelanggan sebelumnya, dan ia memang tak ingin lagi melawan...
6186Please respect copyright.PENANAbkuIIwT2Eo
Ia membiarkan saja si preman menjambak rambutnya, memaksanya berlutut di lantai yang hanya diaci seadanya. Lututnya sedikit sakit karena terbentur semen kasar, dan perih ketika ia dipaksa beringsut mendekati selangkangan sang preman.
6186Please respect copyright.PENANAAe8NVXuldR
Preman itu sama sekali tidak berperasaan, dengan kasar ia menjejalkan penis kotor dan bau miliknya ke dalam mulut indah sang gadis yang kini tersedak, dan berusaha sebaiknya untuk memuaskan lelaki yang telah membayar tubuhnya untuk memberikan pelayanan terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri mereka sendiri, lalu mulai mengelilingi Nisa... lalu memaksa sang gadis men-deepthroat penis mereka juga.
6186Please respect copyright.PENANAnt9dmxJECb
Ah... seandainya Nisa tahu kalau para preman itu sama sekali tak membayar satu rupiah pun untuk menikmati tubuh indahnya! Seandainya Nisa tahu kalau Mami Nuri sekarang sedang mengurut dada karena harus membiarkan primadonanya dijadikan upah uang keamanan yang memang rutin ditagih para preman…. Dan Mami Nuri hanya bisa mendesah mendengar rintihan Nisa, erangan sang gadis, serta jerit tertahan perempuan itu seiring tubuhnya yang diperlakukan bagai binatang oleh ketiga preman.
6186Please respect copyright.PENANAdg0Zo2T7mo
Akhirnya Mami Nuri hanya bisa terisak pelan ketika ia masuk ke dalam kamar dan melihat Nisa telentang pingsan tak berdaya, semprotan sperma memenuhi wajah, payudara dan bagian tubuhnya yang lain... Vagina sang gadis memar, dan anusnya membuka...
6186Please respect copyright.PENANAal8akZhIvN
*****
6186Please respect copyright.PENANApcGqm6DjHy
Hampir lima bulan Nisa menjalani profesi sebagai pelacur kelas teri. Namun kecantikannya tak pudar, bahkan kenggunannya makin terpancar walau ia tak mengenakan banyak riasan seperti rekan-rekannya yang berdandan sangat menor demi menarik perhatian lelaki hidung belang. Riasan Nisa yang sederhana, bahkan nyaris tak bermake-up malah membutanya menjadi sangat anggun, dan menyebabkan banyak lelaki yang menginginkan pelayanan dari dirinya. Kecantikan alaminya, kepasrahan total yang dilakukannya membuat pelanggannya begitu menyukai dirinya...
6186Please respect copyright.PENANA4DHBHeuRKS
Dan begitu total pelayanan yang diberikan Nisa hingga para pelanggannya tak lagi mengetahui kalau sang gadis mulai memalsukan orgasmenya.
6186Please respect copyright.PENANAfqZdZTPuSg
Ya, seperti pada umumnya para pelacur yang terlalu sering melayani laki-laki, Nisa pun mulai merasa rangsangan pada vaginanya mulai berkurang... hingga ia mulai berakting untuk membuat para tamunya merasa bagai laki-laki hebat. Walau kenyataannya jika bukan karena obat kuat, maka dalam hitungan 3 sampai 5 menit maka para lelaki itu sudah berejakulasi dalam rahimnya...
6186Please respect copyright.PENANAiwgVjb1g4K
Dan selama lima bulan itu, kepopuleran yang diperoleh Nisa mulai membuat seorang pelacur yang sebenarnya masih lebih muda dari Nisa merasa tersaingi. Karena sebelum Nisa datang dirinya-lah primadona di seluruh kompleks Kalirotan.
6186Please respect copyright.PENANAmUnHnV4Pfd
"Bang..." desah Mira, pelacur belia itu sambil membelai dada bidang Margo, kepala preman Kalirotan yang sangat disegani.
6186Please respect copyright.PENANAxHc3geWwJG
"Apa?" kata Margo pelan namun dengan nada tegas.
6186Please respect copyright.PENANAA7fyYw7D2E
"Aku ngga suka sama si Nisa..." desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah manyun bagai anak kecil yang ingin diperhatikan.
6186Please respect copyright.PENANAs27mdwPQ8n
"Nisa yang mana?" tanya Margo sambil lalu, walau sebenarnya ia sudah bisa menebak perempuan mana yang disebut Mira, karena ia sendiri telah beberapa kali mencicipi kehangatan dan pelayanan total sang gadis yang diberikan secara cuma-cuma sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termasuk ketika dengan tanpa jijik dan risih perempuan itu menjilat bersih penisnya yang baru saja menghamburkan benih di anus sang gadis...
6186Please respect copyright.PENANAiVLXnMvj9G
"Itu, bang... yang di tempat Mami Nuri...."
6186Please respect copyright.PENANAY72zmWNBir
Iya... aku tahu… ujar Margo dalam hatinya. Ia kini dalam dilema.
6186Please respect copyright.PENANAvWIHY8xYR9
Bagaimana tidak, lima bulan yang lalu, ketika ia sedang menunggu anak buahnya menyetor hasil keamanan di warung langganannya, mendadak kepalanya ditutup kantung hitam dan sebuah sengatan taser di uluhatinya membuatnya limbung sehingga ia tak bisa melawan ketika diseret ke dalam mobil dan dibawa pergi dari Kalirotan.
6186Please respect copyright.PENANAbE8C4PKQQc
Sinar lampu yang diarahkan ke wajahnya membuatnya silau. Tangannya terborgol ke belakang kursi. Margo sudah tak aneh lagi dengan ruang interogasi. Ia sudah beberapa kali harus duduk dalam ruangan seperti itu, bernegosiasi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya...
6186Please respect copyright.PENANAlqddEmeuiZ
Namun kali ini permintaan, bukan... perintah yang diterimanya cukup unik...
6186Please respect copyright.PENANA8rNzCWcsZp
Ia malah belum mengenal siapa interogatornya kali ini. Suara pria itu begitu dalam, bahkan ia pun mengakui kalau ia jadi menaruh hormat pada orang itu.
6186Please respect copyright.PENANA8pZNzH1UwT
"Margo, sekarang ini di Kalirotan ada orang baru, namanya Juanisa Putri,” kata lelaki itu sebagai permulaan. Margo yang biasanya tak sabaran dan berani melawan kini memilih menyimak.
6186Please respect copyright.PENANA6nIiZfHT3b
"Ia sekarang tinggal di tempat Nuri. Aku mau, kau awasi dia... Kau dan anak buahmu boleh memakai dia sebagai jasa uang keamanan seperti yang biasa kau lakukan."
6186Please respect copyright.PENANAcOIoL2zyXy
Hembusan cerutu Kuba menerpa wajah Margo. Orang ini hebat, pikir Margo... ia bertemu lawan yang jauh lebih tangguh daripada dirinya.
6186Please respect copyright.PENANAeIGwKe7yFE
"Anak buahku juga akan sering datang seperti biasa, meminta jatah darimu... dan kamu akan antar mereka untuk menikmati perempuan itu. Aku mau perempuan itu dijarah habis-habisan... kau harus atur hingga tamunya jadi lebih banyak dari tempat yang lain, walau sebenarnya tanpa bantuanmu pun dia sudah pasti akan jadi primadona di sana... Sebarkan berita, sebarkan tentang dirinya... kecantikannya, kemolekannya..."
6186Please respect copyright.PENANA0o9sl9fOCu
Margo akhirnya memberanikan diri untuk bertanya... "Kenapa kau ingin menghancurkan perempuan itu begitu rupa... apa salahnya padamu?"
6186Please respect copyright.PENANABczcT4GH0c
Lelaki itu menjawab, "Aku ingin menghancurkan dirinya, hingga bila waktunya sudah tiba... ia akan patuh seutuhnya pada diriku... Namun, seblum ia mendapatkan posisi yang terhormat di telapak kakiku... ia harus merasakan apa itu namanya neraka dunia, apa itu neraka jahanam..."
6186Please respect copyright.PENANADSvNorNOKZ
Margo bergidik. Lelaki ini gila, pikirnya.
6186Please respect copyright.PENANAS0q350RNFs
*****
6186Please respect copyright.PENANA4h6D4LXQ7G
Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar halus di samping meja butut dalam kamar Margo, dan membuat Margo kembali ke alam sadarnya. Ia mengambil HP itu dan tertegun...
6186Please respect copyright.PENANArMRkNfyPAe
"Ya?" jawab Margo.
6186Please respect copyright.PENANAhxWQ2YOncf
"Baik... Siap... Baik... Laksanakan..."
6186Please respect copyright.PENANARP6KRXYF2z
Mira melihat kalau Margo jadi pucat setelah menerima telepon itu... dan Mira belum pernah melihat Margo setakut itu.
6186Please respect copyright.PENANAFtNp2iaHJL
"Siapa Bang?" tanya pelacur itu manja. Margo menghalau gadis itu.
6186Please respect copyright.PENANAohaGGm1tJQ
"KELUAR!" bentaknya, membuat Mira takut.
6186Please respect copyright.PENANAbuhTa7I82q
"Ada apa Bang?"
6186Please respect copyright.PENANAhngTAkMe1q
"Keluar kataku! Aku mau urus Nisa, kau boleh ikut lihat dia disiksa. Tapi sekarang, keluar!"
6186Please respect copyright.PENANAkz2ic4WfIC
Mira segera keluar dari rumah Margo yang sederhana itu, namun hatinya sedikit puas karena ia bisa menghasut Margo untuk menghancurkan Nisa. Ia tak lagi peduli dengan Margo yang kini terduduk pucat.
6186Please respect copyright.PENANA15yg4sdCyV
Percakapan tadi membuat Margo sangat takut. Lelaki itu benar-benar iblis...
6186Please respect copyright.PENANAXSxTkMRWaT
"Margo... tentunya sekarang Mira sudah memberi tubuhnya padamu sebagai bayaran untuk menghancurkan Nisa..." kata lelaki itu, yang membuat Margo terdiam.
6186Please respect copyright.PENANAyPAMHfJNcT
Bagaimana ia bisa tahu?
6186Please respect copyright.PENANA4xGR7SXuZG
"Kau akan melakukan apa yang ia minta... kau bawa Nisa ke gudang kosong, ajak kesepuluh panglima wilayahmu... silakan siksa Nisa, perkosa habis-habisan, tapi jangan sampai dia mati... Kau boleh ajak Mira, biar dia juga ikut menyiksa Nisa untuk melampiaskan dendamnya..."
6186Please respect copyright.PENANATGm43Obe8d
"Namun satu saja perintahku kau langgar... MATI!"
6186Please respect copyright.PENANAZkb8C2I3pH
*****
6186Please respect copyright.PENANAeYugi1z74P
Nisa yang sedang belanja sayuran, hanya mengenakan tank top dan celana pendek, tak terlalu memperhatikan Mira yang datang mendekatinya. Ia menganggap wanita itu sama seperti dirinya... hanya penampungan sperma.
6186Please respect copyright.PENANAS3XDwmkDph
"Eh Nisa..." sapa Mira berlagak ramah. "Belanja?”
6186Please respect copyright.PENANAub4XYkBy77
Nisa hanya tersenyum simpul, ia sedang tidak ingin berbasa-basi. Bahkan sebenarnya ia sendiri tak banyak memiliki teman di Kalirotan. Ia menjadi lebih tertutup dalam pergaulan. Yang ia ingin lakukan hanyalah membuka pahanya lebar-lebar, dan membiarkan para lelaki hidung belang kelas teri menikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimal.
6186Please respect copyright.PENANA32SuYQHvAj
"Nisa... saya mau minta tolong sebentar, saya mau ambil barang di gang sebelah, saya males sendiri... maklum banyak yang suka godain, hihihi!"
6186Please respect copyright.PENANA6FD9hurgIx
Nisa yang enggan ingin sekali menolak, namun Mira mencekal lengannya dan menariknya ke tempat yang agak sepi sebelum menodongkan pisau ke pinggang Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAywEay4VTQg
"Ikut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" bentak Mira.
6186Please respect copyright.PENANAfvsvDlqXaI
Nisa terpaksa mengikuti langkah Mira ke arah gang yang ia tahu merupakan bagian terkejam di Kalirotan, dan tak ada satupun PSK yang cukup waras untuk menjajakan diri di tempat itu...
6186Please respect copyright.PENANAPAzapAyTEL
Mira mendorong Nisa masuk ke dalam satu rumah yang lebih mirip gudang, Dorongannya cukup keras sehingga Nisa terjerembab jatuh masuk ke dalam rumah yang gelap itu. Ketika sang gadis bangkit, ia dapat mendengar kalau pintu di belakangnya ditutup.
6186Please respect copyright.PENANAPb0NUXjM49
Untuk sekejap, kegelapan total.
6186Please respect copyright.PENANA84wlzrJ80E
Byaaaar!
6186Please respect copyright.PENANA1oyiJDBJ95
Nyala lampu yang mendadak itu membuat sang gadis mengerjap karena silau. Dan ketika ia sudah bisa memperoleh kembali pengelihatannya....
6186Please respect copyright.PENANAIJxGDncyC5
Margo dan sepuluh panglimanya telah mengepungnya. Mira kemudian melangkah ke tengah lingkaran, ia mendekati Nisa dan…
6186Please respect copyright.PENANAdAtWqru374
PLAK!
6186Please respect copyright.PENANAPQSoM3QI31
Tamparan keras sang pelacur yang tak disangka oleh Nisa membuat Nisa terhuyung. Lalu pukulan dan tendangan bertubi-tubi Mira membuat Nisa terjengkang.
6186Please respect copyright.PENANApzBOnVW8ot
Mira yang seakan kesetanan menerjang Nisa yang terjengkang, jatuh terlentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Nisa, dan dengan membabi buta memukuli wajah Nisa, menjambak rambut gadis itu, dan membenturkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang sengaja mengincar wajah Nisa meninggalkan bekas di wajah mulus sang mantan polwan.
6186Please respect copyright.PENANAPU3UUwZUAn
Pada awalnya Nisa memilih pasrah. Namun nalurinya untuk bertahan kembali muncul. Begitu mendapat peluang, Nisa segera memberikan perlawanan. Ia balas mencakar, menjambak, meninju dan menendang Mira.
6186Please respect copyright.PENANAedZulDNRkU
Para lelaki tertawa melecehkan, ya... kecuali Margo...
6186Please respect copyright.PENANABFQoK3YUUt
Ia memandang gaya perkelahian kedua pelacur di hadapannya itu.... terutama Nisa, pelacur yang sangat diperhatikan oleh sang perwira.
6186Please respect copyright.PENANAzI1myTOifx
Aneh... gaya berkelahinya begitu biasa, batin Margo... Malah lebih mirip pelacur berkelahi....
6186Please respect copyright.PENANA7MHNsGaoL1
Ya, Nisa kini tak lagi bertarung bagai seorang polwan. Ia kini hanya bertarung berdasarkan naluri survival... dan ini cukup mengherankan Margo, yang mengharapkan kalau pelacur yang sangat diperhatikan ini memiliki keahlian bertarung yang bisa membuat sang perwira terkesima.
6186Please respect copyright.PENANAXeLLCEmC3a
Namun, sesederhana apapaun Cat Fight yang tersaji, jelas nampak kalau Mira mulai kewalahan. Nisa sendiri mulai nampak kembali ke style bertarungnya yang dulu.
6186Please respect copyright.PENANAGLDE75tocW
Margo memberi tanda kepada seoang anak buahnya yang dengan sigap menelikung Nisa, menjambak rambutnya hingga sang gadis meringis dan mengaduh kesakitan.
6186Please respect copyright.PENANApvOHVbyy9B
Mira menyeka darah dari bibirnya yang terluka oleh tonjokan Nisa, merapikan rambutnya yang kusut sambil mendekati sang gadis yang meronta kesakitan.
6186Please respect copyright.PENANA0S5tXov0Km
BAM!
6186Please respect copyright.PENANARPgSGqSp4O
Mira menghajar wajah Nisa, menyebabkan bibir pecah.
6186Please respect copyright.PENANAm3M5C6pGZh
BAM!
6186Please respect copyright.PENANAevgL8fKE1z
Pelipis sang gadis.
6186Please respect copyright.PENANAYnnw8nFLDY
BAM!
6186Please respect copyright.PENANATSZ290vkCq
Hidung Nisa... hingga mimisan...
6186Please respect copyright.PENANAMXCrwPtp5e
dan
6186Please respect copyright.PENANAXLguG28gS1
SCRATCH!
6186Please respect copyright.PENANA4fGTXYg8R3
Kuku Mira yang cukup panjang menggores wajah Nisa hingga meninggalkan guratan melintang dari kening kanan ke pipi kiri hingga ke rahang sang gadis...
6186Please respect copyright.PENANApgdYwmcYRR
Mira tersenyum iblis melihat wajah Nisa yang sudah dibuatnya cacad itu. Namun ia belum puas... Ia mengepalkan tangannya dan…
6186Please respect copyright.PENANAfQNVLHrWwz
BUGH!
6186Please respect copyright.PENANAfN0yHEyfzj
Nisa sampai muntah dan megap-megap. Mira menghajar telak di uluhatinya. Panglima Margo melepaskan sang gadis yang segera jatuh terduduk, dan Mira memberikan tendangan keras ke rusuk sang gadis, menyebabkan Nisa terjengkang dan meringkuk kesakitan.
6186Please respect copyright.PENANAxFjYBDaLwF
"Mira! Cukup!"
6186Please respect copyright.PENANAINVTcwpvDW
Suara Margo yang tegas menghentikan langkah Mira. Ternyata Mira sudah menggenggam sebilah pisau cutter. Tadi cutter itu digunakan untuk menodong Nisa.
6186Please respect copyright.PENANAzmetqGfwZ9
Mira memandang Nisa yang merintih menahan sakit di perutnya. Tangan yang menggenggam cutter itu bergetar... Dan Mira melangkah maju.
6186Please respect copyright.PENANAOJd4iWYafw
Kini Margo sendiri yang menghajar Mira dangan sekuat tenaga. Sang gadis terjengkang, menjerit kesakitan.
6186Please respect copyright.PENANASDtKqLIQwW
Ia memerintahkan lima panglimanya untuk memberi pelajaran pada Mira, yang kini beringsut ketakutan. Samar-samar Nisa mendengar pukulan, tendangan, jerit Mira, bunyi cabikan pakaian. Namun kini ia harus memikirkan dirinya sendri yang tidak lebih baik. Margo mendekati dirinya bersama lima panglimanya yang lain. Ia mencoba merayap menjauh, namun sebuah kaki yang menginjak telapak tangannya dengan keras membuatnya menjerit kesakitan.
6186Please respect copyright.PENANAPuvP4qsu7N
Nisa memandang belati komando yang dipegang Margo, belati dengan baja pilihan yang sangat mengkilat. Dengan tubuh tertelungkup, Nisa haya bisa merinding merasakan dinginnya baja yang digesekkan di balik celananya...
6186Please respect copyright.PENANAdvQPGg7RmD
Baja dingin itu menjalari pantanya yang sangat digilai banyak lelaki yang menikmati tubuhnya... bokong sekal yang seakan menggoda setiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, bahkan menjilatinya... Dan terutama lubang indah yang seakan tak pernah membuka lebar itu yang menjadi pelabuhan penis-penis yang sangat jarang memperoleh kenikmatan serupa, baik dari istri sah mereka maupun pelacur lain yang memilih untuk tak membiarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis.
6186Please respect copyright.PENANAcYwMjorYJw
Nisa bisa merasakan baja itu mengangkat bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan terdengar, menandakan kalau kini kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan indahnya terpapar dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin.
6186Please respect copyright.PENANAByTgfklApS
Dengan tubuh yang masih ditahan tengkurap di lantai gudang kembali Nisa bisa merasakan dinginnya baja belati merayapi punggungnya... kemudian...
6186Please respect copyright.PENANAYyaiNyOXET
Sreeeeeeek!
6186Please respect copyright.PENANAL8gcTRlvq7
Bahan tanktop tipis itu tak sebanding dengan kuatnya baja belati, hingga dengan beberapa gerakan saja tubuhnya terpampang bebas di hadapan lelaki bajingan yang selalu memperlakukan para pekerja seks komersial bagai onggokan daging pemuas nafsu. Nisa masih tertelungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar karena hanya berupa lapisan adukan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergesek lantai...
6186Please respect copyright.PENANAxNBrDiw2yc
Nisa bisa mendengar bunyi sabuk yang dibuka. Ia mempersiapkan dirinya....
6186Please respect copyright.PENANA6SXIOC2oIr
CTAAAAR!
6186Please respect copyright.PENANAwdd0zYVZz5
Nisa mengigil... tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil... kepala sabuk yang terbuat dari besi itu yang mendera tubuhnya.
6186Please respect copyright.PENANAnqIuvPKIxn
CTAAAR!
6186Please respect copyright.PENANADWcxW0b6QJ
CTAAAR!
6186Please respect copyright.PENANAEQejgKbnPE
Nisa menjerit sejadinya ketika Margo mencambuki punggungnya, pantatnya, belakang pahanya...
6186Please respect copyright.PENANAymNwwQvoEO
Dan jeritannya makin kuat ketika Margo memerintahkan anak buahnya untuk membalik tubuhnya, lalu tanpa belas kasihan mencambuki Nisa, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya....
6186Please respect copyright.PENANAiQe61h43go
Jerit kesakitan dan teriakan minta ampun Nisa sama sekali tak digubris oleh Margo yang seakan melepaskan kegeraman yang ditahannya selama ini. Ketika lelaki itu selseai, tubuh sang gadis babak belur penuh luka sabetan kepala sabuk, sebagian bilur di tubuh sang gadis mengeluarkan darah.
6186Please respect copyright.PENANA11wnePDF1f
Margo lalu berlutut di hadapan selangkangan sang gadis, menurunkan celana, dan mengeluarkan penisnya... Lalu dengan seenaknya menghujamkan penisnya ke vagina Nisa yang memar akibat sabetan sabuk yang berulang di sana. Nisa hanya bisa menggeliat kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Tubuh Margo yang menempel di tubuhnya membuat sang gadis mendesis karena keringat sang kepala preman membuat perih bilur dan luka di tubuhnya....
6186Please respect copyright.PENANAXXTsS1N5AK
Nisa hanya menggeletar menahan perih ketika akhirnya Margo menarik keluar penis yang telah membuang sperma ke dalam rahimnya.
6186Please respect copyright.PENANASrvJ0aJBrH
"Nikmatin tuh perek... sekarang....."
6186Please respect copyright.PENANAdV4x0YhCQy
Perintah Margo belum lagi selesai ketika kesepuluh anak buahnya segera merangsek Nisa yang hanya bisa merintih perih, meringis serta menjerit kesakitan. Sementara sang kepala preman sendiri beranjak ke arah sosok tubuh di sudut lain gudang itu. Sosok Mira yang sangat menyedihkan. Pelipis mata sang gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya nampak patah dan dislokasi.
6186Please respect copyright.PENANAFuNL2QOzhK
Pelajaran yang diberikan anak buahnya memang kejam... namun itu perlu.
6186Please respect copyright.PENANACm73O7wyF6
Margo berjongkok dekat tubuh babak belur Mira yang masih bernafas walau hanya sesekali.
6186Please respect copyright.PENANAF4mMwUzAvG
"Aku sudah melarangmu, Mira... tapi kamu menentang aku...." katanya sambil bangkit, menarik sebelah kaki Mira menuju pintu belakang gudang. Margo menarik tubuh Mira bagai menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas panggung yang tertutup terpal.
6186Please respect copyright.PENANAZ37HSYK3ER
Margo mengangkat tubuh lemah Mira...
6186Please respect copyright.PENANABYQTYJLkqY
"Lihat baik-baik, Mira... Ini hukuman buatmu," katanya sambil membuka terpal.
6186Please respect copyright.PENANAHSTCAw9H9s
Mata Mira yang bengkak sedikit membelalak melihat isi kandang yang bisa menampung dua orang dewasa itu.
6186Please respect copyright.PENANAeMcmEgFxRp
Cicit tikus-tikus ganas dalam kandang yang terkejut karena paparan matahari membuat Mira bergidik, Ya... hukumannya baru saja dimulai... dengan tubuh seperti itu, ia tak bisa meronta atau berontak, ia hanya bisa pasrah ketika tubuhnya diangkat Margo dan dicampakkan ke dalam kandang tikus itu.
6186Please respect copyright.PENANAk6i7gGWfuX
Mira merasakan sakit, namun ia tak lagi mampu bergerak, berteriak atau meronta... Ia hanya bisa merasakan kesakitan tanpa mampu melakukan apa-apa... merasakan tubuhnya perlahan menjadi santapan tikus-tikus kelaparan itu....
6186Please respect copyright.PENANAfflS4Bxi2Q
*****
6186Please respect copyright.PENANAHpqywzaRls
Margo memandang anak buahnya yang sedang menggarap Nisa. Dua penis anak buahnya sedang menghajar anus sang gadis secara bersamaan, sementara mulut sang gadis dipaksa mengoral penis demi penis yang disodokkan secara kasar...
6186Please respect copyright.PENANA4E8XRzl7wF
Vagina sang gadis tak lebih baik nasibnya... seorang anak buahnya sedang menggasak vagina sang gadis dengan kepalannya, dan ia menggerakkan tangannya dengan sangat kasar.
6186Please respect copyright.PENANAmWBl1xamIf
Margo memandang ke arah kegilaan di hadapannya, hingga laras sebuah pistol yang menempel di belakang kepalanya membuatnya tersadar....
6186Please respect copyright.PENANAyKGBZTE8Oj
Dan seakan pasukan siluman yang keluar dari neraka, puluhan prajurit dengan seragam kamuflase lengkap menodong kesepuluh anak buahnya....
6186Please respect copyright.PENANALC0bbCeW5G
Kini Margo berdiri di hadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan berada di belakang kepala. Margo tersenyum bangga melihat ekspresi wajah para kepercayaannya yang tak mengenal takut itu... Ekspresi terakhir yang dilihatnya sebelum sebutir peluru yang menembus dahinya membuat nyawanya terbang meninggalkan tubuhnya...
6186Please respect copyright.PENANAcYBN7yRTC9
Dan sosok sang bos preman yang berdebam di lantai gudang menjadi gambaran terakhir yang dilihat kesepuluh panglima wilayah yang tak lama juga mengikuti jejak sang pemimpin meninggalkan dunia fana ini dengan rasa bangga telah menjadi bagian kelompok yang sangat ditakuti, yang tak mungkin kalah kecuali dicurangi seperti itu...
6186Please respect copyright.PENANAAIwTvEoInK
****
6186Please respect copyright.PENANAHwgC4NSY4b
Pemimpin regu menghampiri sosok yang sedang mengembalikan pistol yang baru saja menghabisi nyawa Margo ke sarungnya.
6186Please respect copyright.PENANAyqYoV5wVAY
"Lokasi sudah diamankan, semua ancaman sudah dinetralisir, laporan selesai"
6186Please respect copyright.PENANAtfbyZeSygS
Lelaki itu mengangguk dan pasukan tadi segera keluar gudang.
6186Please respect copyright.PENANAnSSgWDxHnj
Lelaki itu mendekati sosok tubuh Nisa yang sangat lemah.... Mata Nisa yang tertutup sperma membuka perlahan...
6186Please respect copyright.PENANAd9UfoalPuq
Mulut Nisa berkata lirih.... "Ba...paaaak?"
6186Please respect copyright.PENANAjqZDZmIY3c
*****
6186Please respect copyright.PENANAmXLZisP4Ss
Nisa terbangun di ranjang empuk. Ia meraba bagian lengannya yang terasa sakit dan mendapati jarum I.V di sana.
6186Please respect copyright.PENANAKD0miMBYmh
Matanya mengerjap, dan samar-samar ia melihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagai hotel bintang lima...
6186Please respect copyright.PENANAXwR6QeBIzD
Perawat silih berganti merawat tubuhnya, memulihkan semua luka. Mereka semua dan para dokter berupaya dengan sepenuh tenaga untuk mengembalikan kondisi Nisa seperti sedia kala. Dan pekerjaan mereka tidak mengecewakan. Ketika Nisa bertelanjang bulat di kamar mandi rumah sakit dan memandang pantulan dirinya di cermin, ia kagum. Tak ada satu cacat pun yang tak diperbaiki, hingga bekas-bekas luka di tubuhnya baru kelihatan kalau diperhatikan dari sangat dekat.
6186Please respect copyright.PENANAg4agDYzKCG
Kemudian, dokter yang merawatnya datang dan berkata, "Selamat Nona, sebentar lagi anda sudah boleh pulang."
6186Please respect copyright.PENANAjIOm7UDlDm
Nisa kembali tercenung... Ke mana ia akan pulang?
6186Please respect copyright.PENANAHNApB8NvnN
Dengan lesu Nisa memakan makanan rumah sakit dan meminum obat yang diberikan padanya. Dan entah mengapa ia merasa sangat letih.... sangat sangat letih...
6186Please respect copyright.PENANA6mZDllqgjH
****
6186Please respect copyright.PENANAennWfDnzSp
Ranjang ini jadi lebih empuk, batin Nisa sambil membuka matanya...
6186Please respect copyright.PENANA8WZOwJEUL5
Dan Nisa melompat bangkit dari tempat tidur itu, segera menjatuhkan diri bersimpuh....
Ia menangis sambil memeluk kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi.
6186Please respect copyright.PENANAU97WL1NQby
Laki-laki itu akhirnya datang menjemput.
6186Please respect copyright.PENANADgh9oTK0gi
"Bapaaaak…" tangis Nisa di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sedih, tangis bahagia....
6186Please respect copyright.PENANAhq2UdIhw6g
****
6186Please respect copyright.PENANAm1pkex0iyO
Satu tahun kemudian.
6186Please respect copyright.PENANArQXj2gyB82
6186Please respect copyright.PENANAFB15yLxSRj
Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang memandang laporan di hadapannya. Ia tersenyum kebapakan pada Nisa yang menyerahkan laporan itu padanya.
6186Please respect copyright.PENANA1hvyk034Cu
Laporan rutin saja, mengenai pemasukan dan pengeluaran. Dari jejaring pelacuran yang dulu dikuasai Ryoko, namun sekarang sudah menjadi ladang pemasukan dirinya, dengan hasil yang sangat memuaskan. Dan lebih daripada itu, segala rahasia para klien kini menjadi miliknya, sehingga dia makin hebat dalam berkuasa di balik layar biarpun dia kini telah pensiun. Tidak mengapa mengakhiri karier penegak hukum dengan pangkat terakhir tak mencapai bintang; toh mereka-mereka yang menyandang bintang di bahu bisa dia pegang sewaktu-waktu, karena semua kartu ada di tangannya.
6186Please respect copyright.PENANAGbdP9hi739
Tahun lalu Ryoko divonis ringan, hanya satu tahun penjara. Memang itulah hukuman maksimal bagi mucikari. Ada pasal-pasal dengan ancaman hukuman lebih berat terkait kejahatan trafficking/perdagangan manusia, maksimal 15 tahun, namun pengacaranya, Prabu, berhasil menangkis dakwaan itu, terbantu kesaksian Nisa dulu yang menyatakan bahwa dia melacur di bawah Ryoko dengan sukarela. Ryoko telah menjalani masa hukuman dan bebas. Namun Prabu menyarankan agar segera menyingkir; maka dalam waktu singkat, dengan alasan menikahi seorang asing, Ryoko pun pindah ke luar negeri, tanpa niat kembali ke tanah air selama-lamanya.
6186Please respect copyright.PENANA8s5hHaPmpC
Nisa telah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Bambang Harjadi. Sepenuhnya dia mengabdi kepada perwira yang dianggapnya sebagai dewa penolong. Itulah rentannya seseorang yang pernah hancur sehancur-hancurnya. Dalam keadaan terburuk, mereka akan menggapai ke mana saja, mencari apapun yang dapat dijadikan pegangan. Dan dari keadaan hancur luluh, akan terbentuk jati diri yang baru yang bisa jadi sangat berbeda dengan yang sebelumnya.
6186Please respect copyright.PENANAKwFb85XlvF
Maka ketika pengabdian yang diminta Bambang Harjadi pada Nisa adalah mengurusi jejaring prostitusinya, Nisa bersedia tanpa ragu. Penghancuran dirinya yang dulu telah tuntas, sosok Ipda Juanisa Putri selaku penegak hukum yang lurus dan memegang teguh nilai-nilai telah mati. Yang menggantikannya adalah pribadi Nisa yang baru. Nisa yang dibentuk oleh tugas terakhirnya dan segala pengalaman sesudahnya. Perempuan dengan moralitas yang sangat berbeda, yang menyadari potensi keindahan tubuhnya dan daya tariknya untuk mendapatkan keuntungan. Perempuan yang tahu cara menguasai dan mempermainkan nafsu laki-laki, tak segan-segan menjual kehormatan diri maupun sesama perempuan demi mendapat apa yang diinginkannya. Dia menjadi seperti Ryoko yang pernah dikhianatinya, dan tak segan-segan memanipulasi perempuan lain sebagaimana dia memperlakukan Savitri dulu.
6186Please respect copyright.PENANAWJ6Mx9yYNb
Hampir semua nilai luhur yang ditanamkan didikan keluarga dan profesinya dulu telah dia buang, seiring rasa dikhianati yang menusuk dirinya ketika keluarga dan lembaganya menolak dia ketika dia berada di posisi terendah. Yang menggantikan adalah rasa terima kasih sangat besar dan pengabdian kepada sang penyelamatnya, siapa lagi kalau bukan Bambang Harjadi, yang telah menjadi pegangannya sejak dia menyamar, kemudian memungutnya dari kehancuran dan membentuknya kembali.
6186Please respect copyright.PENANA4UqfN0zckb
Maka Nisa pun kini hidup untuk kekasihnya, Bambang Harjadi, melakukan segala perintahnya, membentuk kembali jati diri seperti diinginkan penyelamatnya itu, ingin selalu memuaskan dan menyenangkan sang pegangan hidupnya.
6186Please respect copyright.PENANANhJvxUcYSt
Wajah dan tubuhnya telah pulih meski sempat dicederai para penghuni dunia bawah lokalisasi Kalirotan. Namun Nisa memilih mengubah konsep penampilannya, seiring jati dirinya yang baru, sesuai kesukaan dan keinginan Bambang Harjadi.
6186Please respect copyright.PENANAzBihQKDuVC
Bambang Harjadi melihat di hadapannya bersimpuh dua perempuan yang mengabdi kepadanya. Indah, pelayan setianya yang telah lama mengurusi semua kebutuhannya; dan Juanisa Putri, yang telah lama diincarnya. Kedua perempuan itu berpenampilan sama, dengan rambut disanggul, tubuh dibalut kemben dan kain, bahu dan tengkuk kuning mulus dan wangi menyampaikan sensualitas tradisional yang sangat disukai sang perwira. Dia merasa seperti seorang raja zaman dulu di tengah selir-selirnya.
6186Please respect copyright.PENANA1qgJ988mF2
Sang perwira tersenyum puas, dan senyumannya makin terkembang ketika ia melihat kedua pelayannya dengan anggun melepas busana, lalu saling berpagutan dan memandang kepadanya dengan tatapan nakal...
6186Please respect copyright.PENANA1I1aNKur7e
Kombes Bambang Harjadi tak pernah salah memilih orang....
6186Please respect copyright.PENANA8L2X3F3wIW