"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
62Please respect copyright.PENANAIh4i9TySEl
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
62Please respect copyright.PENANAosnBjZ1ZWk
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
62Please respect copyright.PENANAFJ0vTcmIgM
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
62Please respect copyright.PENANA4GariB9SZJ
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
62Please respect copyright.PENANAMGuOW3qxw0
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
62Please respect copyright.PENANALUbJMwnHTY
Rena.
62Please respect copyright.PENANAy52Erpjo26
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
62Please respect copyright.PENANAlYD7nxd9UE
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
62Please respect copyright.PENANAF9wYkBm5Lv
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
62Please respect copyright.PENANAwkFO024Umc
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
62Please respect copyright.PENANAvBHsy0vnnB
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
62Please respect copyright.PENANAN4WSpwOtfW
Jantungku berdebar kencang.
62Please respect copyright.PENANAOHetQDZqQG
Saya segera mengetik balasan.
62Please respect copyright.PENANAsFipGjdwGl
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
62Please respect copyright.PENANAXS7kIwNhZU
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
62Please respect copyright.PENANAu4AxoXDzzv
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
62Please respect copyright.PENANACvMB5JPn2w
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
62Please respect copyright.PENANAjzzkQ7yx7h
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
62Please respect copyright.PENANApCWEpu4lsQ
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
62Please respect copyright.PENANADk5gGTUlQD
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
62Please respect copyright.PENANAaXcKSEwKB8
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
62Please respect copyright.PENANADy93AYmHOT
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
62Please respect copyright.PENANAlSaqtvPZK5
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
62Please respect copyright.PENANASSxgLAlz5v
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
62Please respect copyright.PENANAACI5Ktx2vA
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
62Please respect copyright.PENANAYS5PxtAjTw
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
62Please respect copyright.PENANAEAZjoKzVsA
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
62Please respect copyright.PENANAh0zpcHKSqV
Aku: "Ya. Aku tahu."
62Please respect copyright.PENANAmJYJDhElaJ
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
62Please respect copyright.PENANAYfSMzMmYWd
Belum terkirim...
62Please respect copyright.PENANAZmQ6RuQptp
62Please respect copyright.PENANA1Wd46tYUVu
62Please respect copyright.PENANA8cnsyaIsmY