"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
63Please respect copyright.PENANAgwxIN0M5r2
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
63Please respect copyright.PENANAZnGcma77ok
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
63Please respect copyright.PENANANENYL16VNy
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
63Please respect copyright.PENANAXpgPCokN04
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
63Please respect copyright.PENANAHLyevj1wbT
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
63Please respect copyright.PENANAK5xdqqVla7
Rena.
63Please respect copyright.PENANA3heWJfeBKI
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
63Please respect copyright.PENANAYj3d84rXMv
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
63Please respect copyright.PENANAobMVceW52H
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
63Please respect copyright.PENANAQjYoOTeHBs
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
63Please respect copyright.PENANAn6SDbAcz8J
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
63Please respect copyright.PENANAq8a0669RLh
Jantungku berdebar kencang.
63Please respect copyright.PENANA8H7iRwUAFu
Saya segera mengetik balasan.
63Please respect copyright.PENANAV34dziOaG4
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
63Please respect copyright.PENANAE8c08Hcwin
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
63Please respect copyright.PENANAl3VQnNX6zF
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
63Please respect copyright.PENANA0yD57ljyFV
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
63Please respect copyright.PENANAHoV8rkwzaJ
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
63Please respect copyright.PENANAytdUc3KX3f
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
63Please respect copyright.PENANAhp2kkleGYo
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
63Please respect copyright.PENANA7L8ZfCDMl8
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
63Please respect copyright.PENANAdRI5bQydIF
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
63Please respect copyright.PENANAdznqsFdDx2
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
63Please respect copyright.PENANAR6CZJdtyoe
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
63Please respect copyright.PENANAyiNnncgVxB
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
63Please respect copyright.PENANArrrlWyuaEa
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
63Please respect copyright.PENANACJ6EoH9lUf
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
63Please respect copyright.PENANAndQ36BrL60
Aku: "Ya. Aku tahu."
63Please respect copyright.PENANA1qAdVqczWd
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
63Please respect copyright.PENANAv42EaNBSoP
Belum terkirim...
63Please respect copyright.PENANAEHPLPGm8mh
63Please respect copyright.PENANAvr3kC3eHjQ
63Please respect copyright.PENANACOP7AfyLrU