
"Tek.. jdingg.. jdingg..", Anggun membuka kaca jendela penumpang mobilnya.
552Please respect copyright.PENANAhNVnxjZEyK
"Ada apa ya pak..?", tanya Anggun yang masih berpura - pura sedang dalam percakapan di telepon, dan menutup speakerphone-nya.
552Please respect copyright.PENANAGMh5XbscPH
"...", si pria keren menempelkan jengkal tangan kanan di pipinya lalu menempelkan kedua tapak tangannya memberikan gestur meminta maaf, Anggun melambaikan telapak kirinya seolah meminta si pria menunggu.
552Please respect copyright.PENANALJ7sZPaNYj
"Iya.. produknya bisa dikirim selasa depan.. oke.. pembayaran seperti biasa ya.. produk baru kalau sudah rilis boleh dinotifikasi ke saya.. oke.. sipp deh.. ur welcome.."
552Please respect copyright.PENANAW3EkzEo907
Kepura - puraan Anggun sangat meyakinkan. Sebetulnya ini dosa, Anggun juga tahu itu. Berbohong apa pun alasan dan bagaimana pun bentuknya tetaplah berbohong. Tidak ada kebohongan putih di dalam kepercayaan apa pun.
552Please respect copyright.PENANAw9dEFxFH9q
Namun harga diri Anggun yang terlampau tinggi membuat ia harus melakukan pengecualian. Sikap Anggun ini sebenarnya bisa dibilang salah tingkah. Seperti anak remaja yang baru mengenal apa itu cinta.
552Please respect copyright.PENANAgj2RewZf3m
"Kenapa ya Pak..?", tanya Anggun setelah mematikan panggilan palsunya.
552Please respect copyright.PENANA1eomwiGkK8
"Bu Anggun..?"
552Please respect copyright.PENANAkukpw7t0ck
"Iya saya sendiri.."
552Please respect copyright.PENANAx8odDXjHiB
"Iya Bu.. saya mau minta maaf soal yang tadi.."
552Please respect copyright.PENANAEp7aqMPcv4
"Ohh.. iya gapapa Pak.. udah saya maafin juga dari tadi..", jawab Anggun, kedua tangan Anggun berpegangan di stir mobil sementara kepalanya menoleh ke arah kiri.
552Please respect copyright.PENANAIlTGaTXFX0
"Yasudah Pak.. kalau cuma itu keperluan Bapak, saya mau lanjut lagi setelah ini..", lanjut Anggun dengan omongan yang berlawanan dengan hatinya.
552Please respect copyright.PENANAKiK3zMmVaT
"Iya.. sebentar Bu.. hm.. saya mau ajak Bu Anggun makan siang boleh..? sebagai bentuk permintaan maaf saya ke Ibu.."
552Please respect copyright.PENANASJDcMHVyZ9
Sejujurnya, andai ia bisa, Anggun ingin mengatakan, "Kenapa lama sekali? Dari tadi aku nungguin kamu..", sayangnya itu mustahil ia lakukan.
552Please respect copyright.PENANAU7gZbqnHSb
"Bapak serius..? Kok gak nanya dulu saya ini sudah bersuami atau belum..? Kenapa main ajak - ajak aja..?", ucap Anggun dengan ketus yang dibuat - buat.
552Please respect copyright.PENANAWfV4XuMYEw
"Oh iya.. saya lupa.. tapi gini Bu.. apa kaitannya ya saya ajak Ibu makan siang dengan Ibu sudah bersuami atau belum..?"
552Please respect copyright.PENANA14KdxbJcEN
Entah pria ini bodoh atau bagaimana, Anggun bingung. Hal seperti ini harusnya sudah jelas. Kalau Anggun sudah bersuami, pria normal mana pun harusnya tahu bahwa pantang untuk bepergian berdua dengan lelaki lain yang bukan mahramnya.
552Please respect copyright.PENANA9JbpRxdNIP
"Bapak dulu gak pernah sekolah atau gimana ya pak..? Kalau saya sudah bersuami, pantang bagi saya pergi bersama orang lain yang bukan suami atau mahram saya..", jawab Anggun.
552Please respect copyright.PENANAWNChSMTopS
Seharusnya pria ini marah dikatakan seperti itu, namun pandangan teduh si pria tetap tidak pudar, masih saja menyihir sanubari Anggun.
552Please respect copyright.PENANAmpFf6p57ml
"Hehe.. bukan begitu Bu..", tawa renyah nan ramah itu kembali membuat jantung Anggun berdegup kencang.
552Please respect copyright.PENANAo9jtXCLa3L
"Saya kan baru bilang mau ajak Ibu makan siang.. saya gak bilang dimana atau seperti apa.."
552Please respect copyright.PENANANeoRW9WAwY
"Mau dimana atau apa pun bentuknya kan sama saja Pak.. tetap haram bagi saya..", tegas Anggun.
552Please respect copyright.PENANAd2vQUsjroY
"Kalau begini gimana Bu..? Saya belikan makan siang untuk Ibu dan saya, lalu kita makan siang di mobil masing - masing.. kalau seperti itu, haram kah untuk dilakukan..?"
552Please respect copyright.PENANA2mUdc6MdUL
Logika macam apa ini? Pikir Anggun.
552Please respect copyright.PENANAPHa4QJcnrl
Tadi hati Anggun, sekarang pikiran Anggun pun turut dikacau oleh lelaki tampan ini. Anggun bingung harus merespon seperti apa. Ucapannya terpatahkan. Meski terdengar bodoh, tapi yang dikatakan si pria keren ini ada benarnya.
552Please respect copyright.PENANAWKaVhcHNNJ
"Jujur, saya tidak bisa mengerti apa mau Bapak.. apa enaknya makan siang bareng tapi di mobil masing - masing..?", tanya Anggun.
552Please respect copyright.PENANAvhgdqbzQUF
"Nah itu Ibu tau.. makanya, mau gak Ibu makan siang bareng sama saya.. cuma wujud minta maaf saya aja kok.. gak lebih.."
552Please respect copyright.PENANA0UyryWAhOC
Terputar - putar otak Anggun. Memang di dalam hati, ia tidak masalah dengan ajakan ini. Namun kebanggan sebagai seorang muslimah taat, apalagi di depan tokonya sendiri, di jarak pandang anak buahnya, membuat lidahnya kelu untuk mengungkapkan isi hatinya.
552Please respect copyright.PENANAY4JomSC3op
"Bapak.. apa perlunya sih Bapak melakukan ini sampai sebegininya..? Bapak lihat saya kan..? lihat penampilan saya.. andai pun Bapak tertarik dengan saya, di bagian mana yang membuat Bapak tertarik..? dari rambut sampai kaki saya semua tertutup..", tanya Anggun penasaran.
552Please respect copyright.PENANA2pasXFmNdy
"Humm.. maaf Bu.. maaf banget.. saya kan dari awal gak ada bilang saya tertarik sama Ibu.. hehe.. ini murni saya ingin minta maaf sama Ibu.."
552Please respect copyright.PENANANpZ3hyNOzh
Kalah lagi, pikir Anggun.
552Please respect copyright.PENANAggdpsySf0x
Semakin Anggun coba mengelak semakin dalam ia terperosok dalam jebakan kata pria keren ini. Memang dari awal Anggun memiliki karsa untuk mengenal si pria lebih jauh, namun situasi seperti ini tidak terbayang di pikirannya sama sekali.
552Please respect copyright.PENANAhrkKRVmZxr
"Saya kan sudah bilang sebelumnya.. saya udah maafin Bapak.. jadi tidak perlu sampai seperti ini.. mohon maaf Pak.. saya sibuk.. boleh Bapak menyingkir..?"
552Please respect copyright.PENANAVrYQMwk9uF
Anggun yang kesal, akhirnya malah mengusir si pria keren. Kebanggaan hatinya terusik oleh kata - kata si pria tadi. Namun anehnya, pria ini tetap tersenyum meski diperlakukan sedikit keras oleh Anggun.
552Please respect copyright.PENANALjPxFwhHHJ
"Maaf kalau kata - kata saya terdengar sedikit memaksa.. maaf.. banget.. oke deh Bu Anggun.. saya gak ganggu Ibu lagi.. hehe.."
552Please respect copyright.PENANATR1RKGUAzs
Sudah? Begini aja? Gumam Anggun dalam hati.
552Please respect copyright.PENANAjYSEMu2Cdd
Pertentangan batin Anggun memang unik. Hati dan pikiran terisi apa, mulut mengeluarkan apa. Namun Anggun bukan lah perempuan gampangan saat ini. Meski hati rindu bukan berarti harga diri menjadi semu.
552Please respect copyright.PENANA6E2s9DSoGk
"Yasudah Pak.. kalau begitu, saya mau pamit juga.. maaf Pak, tolong menyingkir dari jendela saya.. saya mau ngejalanin mobil..", Anggun pasrah, percakapan ini tidak ada hasilnya.
552Please respect copyright.PENANAzS7qfEjQXi
"Cklek.. brak..", si pria keren membuka pintu lalu dengan sembarangan naik ke kursi penumpang Anggun.
552Please respect copyright.PENANAgS6PbLNxw4
"Bapak ngapain..? tidak sopan..! jangan sampai saya teriak..! tolong segera pergi..!", Anggun lupa, kunci pintu mobilnya terbuka, entah ia lupa, entah memang sengaja.
552Please respect copyright.PENANAlyLmbKTXUW
"Memang saya tidak sopan. Tapi apakah Ibu merasa Ibu sopan terhadap saya..?", tanya si pria.
552Please respect copyright.PENANAysQkuLEO8E
"Saya tahu Ibu berbohong sedari awal. Bahkan ketika di dalam toko pun, saya tahu Ibu sengaja berada di sekitar saya. Tadi pun Ibu berpura - pura sedang menelepon bukan..? Saya mungkin tidak sopan, tapi bukan berarti saya bodoh.. saya tahu Ibu tertarik dengan saya, bukan saya kepedean Bu.. karena jujur, saya juga tertarik sama Ibu.."
552Please respect copyright.PENANA1XxsQuyPav
"Mau saya tertarik, naksir atau cinta atau apa pun itu, bukan berarti Bapak bisa tidak sopan seperti ini.. ini sudah kelewatan.. tolong Bapak pergi dari mobil saya.."
552Please respect copyright.PENANAo5CovcXCPm
"Hmm.. oke lah..", ucap si pria sembari menyentuh dagu dengan telunjuknya.
552Please respect copyright.PENANAsoATpiuzK0
"Ini saran saya aja sih Bu.. lain kali, mending Ibu jujur sama diri sendiri.. kaya gini, bisa jadi penyakit hati, asal Ibu tau.."
552Please respect copyright.PENANAt71jXwR0wz
"Saya gak tau latar belakang Ibu seperti apa.. belum perlu juga tau untuk saat ini.. tapi saran saya, coba Ibu renungkan kata - kata saya tadi..", Anggun diam, masih mendengarkan monolog dari si pria.
552Please respect copyright.PENANA4thUNULRIp
"Anggep aja ini feeling saya aja ya.. saya tau Ibu butuh sesuatu dari saya, entah apa pun itu bentuknya.. next time, coba jujur sama diri sendiri Bu.. gak perlu malu.."
552Please respect copyright.PENANATMlBJlqJBI
"Yasudah.. jadi kebanyakan omong kan saya.. hehe.. maaf ya Bu.. maaf sekali lagi.. dari tadi saya sudah gak sopan sama Ibu.. permisi.."
552Please respect copyright.PENANAPAsOzbdf9z
Sang pria terus berbicara lalu pamit dan membuka pintu serta meninggalkan mobil, tanpa memberikan kesempatan untuk Anggun berkata - kata.
552Please respect copyright.PENANAUaWlAl43jV
Kadang memang seperti itu. Omongan dari pihak ketiga yang kita tidak kenal, bisa memberi dampak lebih dalam dibanding omongan orang yang kita kenal.
552Please respect copyright.PENANAnbcXFGl53b
Anggun termangu di depan stir mobil. Anggun merebahkan kepalanya di stir mobil dan berpikir. Keberadaan pria ini memberikan sensasi baru di dalam diri Anggun. Sikap dan perilaku si pria tidak pernah Anggun temui sebelumnya.
552Please respect copyright.PENANAdgSu2vq1yt
Dari ramah, mempesona dan menawan. Ada juga sikap tidak sopan dan sembarangan. Namun yang paling penting, seolah tak ada emosi atau amarah di diri si pria. Ucapannya selalu lembut dalam kondisi apa pun.
552Please respect copyright.PENANAbn7eKWHc2Z
Perkenalan singkat ini seperti membawa babak baru dalam hidup Anggun. Memberi warna di dalam kesehariannya yang kosong.
552Please respect copyright.PENANA5OEnZvPOx2
***
552Please respect copyright.PENANAVmcb3itzjQ
"Udah pulang kamu Dek..?"
552Please respect copyright.PENANAaNmml9Odhj
"Udah Mas.."
552Please respect copyright.PENANArWMg5emnDK
"Gimana butiknya..?"
552Please respect copyright.PENANAq59YaxxLBX
"Aman Mas.."
552Please respect copyright.PENANAnirs3g5YGG
"Hehe.. bagus deh kalau begitu.."
552Please respect copyright.PENANAOfNo6msRSq
That's it? That's all? Cuma itu aja yang bisa kamu ucapkan Mas ketika aku pulang dalam keadaan lelah seperti ini? Gerutu Anggun di dalam hati.
552Please respect copyright.PENANA3kt2tTJ686
Suami Anggun menyambut kedatangan Anggun dengan duduk di ruang tamu sambil menonton televisi dengan hanya mengenakan baju kokoh putih dan sarung, semua bermerek dan dibelikan oleh Anggun
552Please respect copyright.PENANAkYEvYivLT5
Anggun berjalan melewati suaminya dan berlalu menuju kamar.
552Please respect copyright.PENANA7U1Wx8zoP7
***
552Please respect copyright.PENANAoaY1uBsmcu
bersambung …
ns216.73.216.192da2