***833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvzczU8wiu
[Karya ditulis oleh @MirzaAli1. Tersedia hanya di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan melalui Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb tiap chapter. Pembayaran bisa dilakukan via Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
***833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArA3yCImLB
Akhir semester akhirnya tiba, yang berarti sekolah diliburkan. Alex dan teman-temannya sekarang sedang menikmati liburan mereka, begitu juga Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Usaha kantin pasangan-suami istri itu yang selalu ramai pembeli membuat tabungan mereka cukup untuk berlibur pulang kampung. Awalnya mereka berencana akan naik bis tapi tiba-tiba Alex menawari untuk menumpang mobilnya saja.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfaZZceUVU
Alex dan teman-temannya telah merencanakan untuk berkemah di gunung yang kebetulan lokasinya dekat dengan kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa. Pasangan suami-istri itu tentu dengan senang hati menerima tawaran Alex. Nanti Ustadz Malik dan yang lainnya bisa bergantian menyetir agar tak capek.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopDqZ6xGF0
Sebenarnya Alex dan teman-temannya sudah sejak lama merencanakan lokasi kemah di dekat kampung halaman Ummi Nisa. Setelah mereka berhasil merubah istri soleha itu menjadi pelacur pribadi mereka fantasi mereka makin menggila. Salah satu fantasi yang paling ingin mereka wujudkan adalah mengentot Ummi Nisa tepat di samping suaminya sendiri.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrmfsAtQM9
“Barang-barangnya udah dimasukin semua?” tanya Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5rHJxbGUn
“Udahh,” Alex mengacungkan jempolnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4w2oe6bsP
“Yang lainnya?” Ummi Nisa melihat ke arah Ustadz Malik dan yang lain.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjt2zQpBRdq
Ustadz Malik mengangguk, “Udah, Ummi.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NgJlDudGe
Ferdinand, Daniel dan Lukas pun mengangguk, “Sudah Ummi.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZRPd1NKIw
Mereka berenam lalu masuk ke mobil dan berangkat menuju kampung halaman Ummi Nisa dan Ustadz Malik. Awalnya, yang duduk di depan adalah Alex dan Daniel sementara Ustadz Malik, Ferdinand, Lukas dan Ummi Nisa di belakang. Tata letak duduk itu sengaja diatur seperti itu, Ustadz Malik dan Ummi Nisa dipisahkan oleh Ferdinand dan Lukas. Tujuannya agar Lukas bisa menggerayangi tubuh Ummi Nisa sepuasnya selagi Ferdinand mengalihkan perhatian Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCV56lH4EV4
“Pak Ustadz, kemarin aku lihat video kesaksian mualaf gitu di facebook,” ucap Ferdinand. “Keren banget deh, orangnya jadi berubah gitu lebih tenang hidupnya sekarang.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkMxGiYkBq
“Oh iya? mana?” tanya Ustadz Malik tertarik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpSnjGQVYk
Ferdinand lalu mengambil hpnya dan menunjukkan video di facebook, “Ini, coba liat deh.” ucapnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2w6FqHS6Ey
“Hmm..” Ustadz Malik mengangguk-angguk melihat video interview seorang mualaf bertato. Ceritanya begitu menginspirasi karena semenjak dia masuk islam masalah hidupnya seperti terselesaikan semua.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ054n0USf4L
Sementara itu, Lukas mulai mengelus-elus paha Ummi Nisa dengan lembut.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeG8mj2lIVI
“Sshhh, kamu jangan nekat Luk, ada Pak Ustadz,” ucap Ummi Nisa berbisik walaupun begitu ia tak sama sekali berusaha menyetop tangan Lukas yang menyelinap masuk ke selangkangannya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zZytjBSCG
“Mmmhh…” Ummi Nisa menggigit bibirnya ketika Lukas mulai menggesek-gesek bibir memeknya. Tangan Lukas yang satunya membimbing tangan Ummi Nisa ke selangkangannya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIMPUBNkjz
Tak perlu disuruh, Ummi Nisa sudah langsung mulai mengelus-ngelus kontol hitam besar berkulup itu dari luar celana. Ia lalu berinisiatif menurunkan resleting celana Lukas. Hari ini Lukas (dan yang lainnya) sengaja tak memakai celana dalam agar mudah untuk mengentot Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fstup1kJe
Ummi Nisa lalu mulai mengocok kontol Lukas. Sementara Lukas memasukkan jarinya ke dalam memek sang Ummahat itu dan mulai mengobelnya. Kedua insan itu saling memuaskan birahi mereka masing-masing.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqybqVPbcw
Clep. Clep. Clep.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uIw9fIGpC
Suara kobelan jari Lukas di memek Ummi Nisa terdengar pelan, tapi bagi Alex dan Daniel yang sedari tadi selalu memperhatikan cermin dashboard suara itu terasa begitu jelas. Ada rasa cemburu dalam hati mereka melihat Lukas dan Ummi Nisa yang kini tengah berpagutan lidah.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKpp01TFfL
“Ternyata islam itu damai banget agamanya ya Pak Ustadz,” ucap Ferdinand. Diam-diam dia juga iri dengan Lukas yang bisa melecehkan istri Pak Ustadz itu disampingnya sendiri.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpUiY4PlcL
“Betul Ferdinand, islam itu membawa banyak keberkahan bagi pemeluknya,” ucap Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhw8GKBBSr9
Keberkahan ngentot muslimah montok, gumam Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQA5B1A5m1K
Ummi Nisa masih membuka matanya sewaktu berciuman, sesekali melirik ke arah suaminya. Jaga-jaga kalau suaminya itu tiba-tiba menoleh nanti. Sementara Lukas tak peduli dan dengan buas melumat bibir Ummi Nisa. Tangannya yang satu masih mengobel memek tembem Ummi Nisa sedangkan tangan satunya sibuk menggerayangi payudara jumbo sang Ummahat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGRkNjlEEs
Alex dan Daniel semakin terbakar rasa cemburunya melihat Lukas dan Ummi Nisa yang dari tadi berciuman tanpa putus. Ummi Nisa bahkan sudah tak mengawasi Ustadz Malik lagi dan fokus sepenuhnya mengocok kontol Lukas. Beberapa kali Alex dan Daniel melihat tubuh Ummi Nisa kelojotan seakan hendak orgasme yang membuat mereka makin tak sabar untuk pindah gantian duduk di belakang.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xgMsNbJhB
Beruntungnya, karena mereka berangkatnya pagi menjelang siang jadi ketika adzan dhuhur mereka akan segera berhenti di rest area yang jaraknya sudah dekat. Sekitar sepuluh menit kemudian, mobil Alex itu sudah terparkir di rest area.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPnMdDsMzE7
“Ummi ayo shalat,” ajak Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6O6cmUKwlP
“Em, Abi duluan aja deh, Ummi laper pengen makan siang dulu,” ucap Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXp0IGhXlIc
“Em, yaudah deh, nanti gantian aja kalau gitu,” ucap Ustadz Malik. Ia lalu berjalan menuju mushola di rest area itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhqnHGOyRn
“Dasar Ummi laknat ya sekarang,” hina Alex. “Bohongin suaminya sendiri.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTOz0dpgIg
“Loh bohongin gimana? Ummi kan emang mau makan siang menunya peju kalian,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal. Tangannya meremat kontol Lukas dan Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpZV4PapOG
“Ughh,” kedua remaja itu melenguh dirangsang oleh Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEDeo317oS
Dengan cepat, Ummi Nisa langsung berlutut di depan kedua remaja itu dan mulai mengocok kedua kontol mereka secara bersamaan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQuqbEq6Vg
“Bentar Ummi,” ucap Alex. “Ummi kan punya tangan dua, sama mulut satu, berarti harusnya muasin tiga kontol sekaligus bisa dong?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUs3aV8omJ
“Ini kamu nantang Ummi gitu maksudnya Lex?” Ummi Nisa balik bertanya. Kalo soal kontol, mau berapapun pasti bisa ia puaskan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDztVyKw2DE
“Engga dong Ummi, kita mah udah tau kualitas Ummi sebagai pemuas kontol kafir ahahaha,” Alex tertawa. “Nah, kalo gitu sekarang gw pindah kebelakang biar mulutnya Ummi ga mubazir.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFTVHBiB6e
“Bentar Lex, gaadil lah kalo begitu,” sela Daniel. “Mending batu-gunting-kertas, yang kalah nanti jaga ngawasin Ustadz Malik kalo dateng.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69B4wiLUVc
“Oke deh, ayok.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgB6WWGCAlV
“Batu-Gunting-Kertas!”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgQ6GJHgRB
“Anjing lu Dan,” ucap Alex, tangannya yang membentuk kertas itu kalah dengan Daniel yang batu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRr1pjxw9sm
Daniel tertawa lalu dengan cepat pindah ke belakang. Ia dan Lukas disamping sementara Ferdinand ditengah. Ummi Nisa lalu hendak mengulum dan mengocok kontol mereka bertiga tapi dihentikan oleh Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGAFOYDfAa
“Direkam dulu dong Ummi, kan Ummi itu Ustadzah,” ucap Ferdinand. “Jadi harus ngajarin betapa pentingnya makan siang bergizi seperti peju kita.” Ferdinandmengambil hpnya dan mulai merekam.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgrPuEeejp
Ummi Nisa tertawa kecil mendengar ide nakal Ferdinand itu. Keempat remaja itu memang selalu saja membuatnya melakukan hal-hal aneh yang tak pernah ia pikirkan. Tapi itulah justru yang menyenangkan, berzinah dengan mereka jadi tak pernah bosan. Berbeda dengan suaminya yang hanya melakukan itu-itu saja selama berhubungan seksual.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcL6T0qkp6u
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semua, sekarang Ustazah lagi mudik nih, jadi agak sibuk. Tapi, Ustadzah tentu ga lupa buat ngajarin materi baru buat kalian. Kali ini materinya adalah seorang muslim harus makan-makanan bergizi karena termasuk sunnah nabi yaitu memiliki badan yang kuat dan sehat.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJ3nfqm5Ze
Glokgh! Glokgkgh! Glokgh!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4EpKqOawl
Ferdinand memotong perkataan Ummi Nisa itu dengan mendorong kepala sang Ummahat untuk menyepong kontolnya dalam-dalam. Kedua tangannya Ummi Nisa sudah sedari tadi mulai mengocok kontol Lukas dan Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYqAN3UUxx
Glogkh! Glogkh! Glogkh!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPbgSF7gtW
“Arhh, ahhh,” Ummi Nisa terengah-engah ketika akhirnya kepalanya dilepaskan. “Salah satu makanan bergizi favorit Ustazah adalah peju—”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5Zdh0PUub
Sluurp. Slluuurp.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuWKQDj1I6
Ummi Nisa menjilati kontol Ferdinand dari ujung hingga pangkalnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqIasHeQWf
“Tapi ga semua peju itu berkhasiat baik. Hanya peju dari kontol kafir berkulup yang memiliki gizi tinggi. Jadi para akhwat-akhwat sekalian yang udah menikah, kalian jangan telen peju suami kalian yaa karena tidak bergizi. Kalian harus cari kontol kafir dan tawarkan tubuh kalian, memek, anus, toket, semuanya demi mendapatkan peju orang kafir itu. Karena peju kafir itu terbukti lebih bergizi, lebih gurih, lebih enakkhh, mmhhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRmvYSoa7Pj
Sluuurp, sluuuurp.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ488Hp4rAw1
Glokgh! Glokgh! Glokgh!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe57Bsy9mDa
Ummi Nisa dengan rakus mengulum kontol Ferdinand, sesekali ia menyepong kontol Lukas dan Daniel juga.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcNHEnKSFd
“Nggghh, Ummmi ini makan siangnya Ummiii,” erang Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91qI3B6lC3
Ummi Nisa yang mendengar itu langsung bertambah semangat memaju-mundurkan mulutnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0YGk8x8yR
Crot! Crot! Crot!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtthKYDOPws
Ferdinand menyemburkan cairan putih hangatnya itu langsung ke dalam tenggorokan Ummi Nisa. Ummi Nisa dengan senang hati menelan makan siang bergizinya itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhA5estSQb
“Mmmhhh…” begitu kontol Ferdinand keluar dari mulutnya, Ummi Nisa menjilati langit-langit mulutnya. Banyak sisa peju Ferdinand yang menempel disitu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3qEdOttfb
“Ummmiii, aku mau crotttt,” ucap Daniel. Kocokan tangan Ummi Nisa yang begitu enaknya membuat kontolnya berkedut-kedut.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBmk0PMYHy
Dengan segera, Ummi Nisa menggantikan tangannya yang mengocok kontol Daniel dengan mulutnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oRL53TIRN
Sluurp. Sluuurp.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xe3i2inWz
Ia menjilat dan mengulum kontol Daniel, merangsangnya hingga ia menyemburkan jatah makan siangnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVnTSuRgPj
“Arghhh, pelacur solehahhh!” erang Daniel. Ia menyemprotkan pejunya ke dalam mulut sang Ummahat itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3QHCBczIt
Crot! Crot! Crot!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rQaHA7wAf
“Mmmhh…” mulut Ummi Nisa penuh dengan peju milik Daniel. Dengan cepat ia menelannya karena masih ada jatah makan siang dari Lukas yang belum ia telan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWhYQjQSXI
Ummi Nisa melepaskan mulutnya dari kontol Daniel lalu berpindah ke kontol Lukas.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdgsThmyiv
Sluuurpp. Sluuuurpp.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsknvLkBKo
“Arghhhh….arghhhhh, Ummi jablayyyyy!!”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLbe3DgO5w
Crot! Crot! Crot!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsHzOn1X4P
Ummi Nisa membuka mulutnya lebar-lebar untuk menampung peju Lukas. Ia lebih suka menjilati dan menampung peju itu dalam mulutnya beberapa saat daripada langsung menelannya tapi karena ia seringnya melayani empat kontol sekaligus, ia jadi harus menelan pejunya itu langsung agar efisien.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9Ibe3Fmdu
“Mmmhh…” Ummi Nisa menikmati peju Lukas yang berdiam di rongga mulutnya. Karena Lukas adalah kontol yang ia sepong terakhir ia jadi bisa menikmati kelezatan peju kafir itu dengan perlahan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzadA6IOHD
“Ahh… Ahhh…“ Ketiga remaja itu terengah-engah sehabis kontol mereka diperas oleh Ummi Nisa. Sementara Alex hanya tersenyum kecut sambil berjaga-jaga kalau Ustadz Malik datang.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJKahDSDzx
“Ustadz Malik balik tuh,” ucap Alex. Ia melihat Ustadz Malik yang berjalan menuju mobil mereka.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5VHRoUg4x
“Ummi udah makan siang?” tanya Ustadz Malik. “Kok udah di mobil?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWhvxgznlh
“Udah Bi, Ummi males keluar mobil jadi tadi dipesenin Ferdinand terus dibawa kesini,” ucap Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFQFigjpoh
“Iya Ustadz, tadi Ummi Nisa sampe makan tiga kali lho,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBUrNW77hx
“Tiga kali?” Ustadz Malik terkejut. “Ummi banyak banget makannya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01efjmXwsh
“Iya Bi hihi, Ummi laper.” jawab Ummi Nisa. Ia sekilas menatap Ferdinand dan berbisik, ‘dasar nakal kamu’
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKV79OZiHWb
“Lukas sama yang lain mau makan siang? nemenin Pak Ustadz sekalian,” ajak Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ246rPPZoDu
Keempat remaja itu mengiyakan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJlXHjW4Gg
Ustadz Malik dan yang lainnya lalu pergi untuk mencari makan sementara Ummi Nisa pergi ke mushala untuk shalat. Ustadz Malik memesan nasi ayam untuk mereka berlima. Di sela-sela mereka berlima makan, Alex yang birahinya belum terpuaskan sendiri mengirim pesan singkat lewat hpnya kepada Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFABIboTOoU
“Ummi pake mukena yang tipis itu tanpa daleman ya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1a5aLlBSW8
Ummi Nisa hanya menjawab singkat, “Iya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAbM0pfKw7
Sebenarnya Ummi Nisa mau protes karena mushalla rest area ini tentu ramai, apalagi ini masih sekitar waktu dhuhur jadi banyak yang shalat. Tapi percuma ia memprotes sebanyak apapun, Alex tak akan mengubah perintahnya. Ini konsekuensiku karena udah jadi Ummahat pecinta kontol kafir, gumamnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhajSf9DhS
Ummi Nisa lalu mencopot pakaiannya dan berganti dengan mukena yang ia bawa di tas. Ia lalu keluar dari kamar mandi dan melihat dirinya di cermin. Toket dan pantatnya terlihat nyeplak memakai mukenanya itu, garis memeknya bahkan samar-samar kelihatan. Walaupun memang orang yang melihatnya harus agak jeli dan tidak sekedar menatapnya sebentar.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3RuZBn8is
Melihat tubuhnya yang begitu seksi memakai mukena ini membuat Ummi Nisa jadi terangsang sendiri. Ia mengambil hpnya lalu selfie di depan cermin, posenya nakal membusungkan toketnya dan menjulurkan lidahnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jr7Nm1Rrs
Cekrek.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUgMt0xRGO
Foto itu ia kirim ke Alex. Tak sampai satu menit, Alex mengirim pesan, ‘Ummahat pelacur kalo mau shalat wajib seksi begini ya?’
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCKceuAGGxM
Ummi Nisa tersenyum bangga melihat hinaan Alex yang ia anggap sebagai pujian. Ia lalu mengambil tasnya dan berjalan menuju mushalla.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAAkeQ5yIN
Ummi Nisa merasakan tiap kali berjalan, kain mukenanya menyentuh-nyentuh memeknya menimbulkan kenikmatan. Bahan mukenanya itu memang bahan yang halus, gesekan yang ditimbulkannya kulitnya juga membuat desiran birahinya semakin meningkat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WKe8RDt5k
Mushalla rest area itu cukup kecil dan pembatas antara shaf pria dan wanita hanya setinggi pinggang. Saat itu ada sekitar 10 orang yang sedang shalat maupun duduk istirahat. Jantungnya berdeguk kencang, hanya butuh satu lirikan jeli dari orang-orang disini untuk tahu bahwa ada seorang akhwat pelacur yang berani shalat di rumah Allah dengan mukena tipis tanpa dalaman.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0er9yeNiQ
“Allahuakbar,” Ummi Nisa memulai shalatnya. Ia sengaja bertakbiratul ihram dengan keras. Walaupun ia degdegan dan takut tapi jati dirinya sebagai lonte yang haus perhatian itu membuatnya tetap ingin memamerkan tubuh seksinya kepada seluruh laki-laki.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTnIFbHuqh
“Sami’Allahu liman hamidah,” Ketika beritidal Ummi Nisa sekilas melihat beberapa orang dari shaf pria di depan melihat dirinya. Ia memang sengaja menjahrkan bacaan gerakan shalatnya, tak sampai berteriak memang tapi cukup untuk kedengaran di ruang mushalla yang kecil ini.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFVhYYvIst
Ketika ia bangun dari rakaat kedua, lebih banyak mata liar yang kali ini menatapnya. Sebagian dari pria yang menatapnya penuh nafsu, sebagian lain wanita yang menatapnya sinis.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1cGwbbbEi
Ia menjadi teringat masa-masa sewaktu ia masih dalam proses ditaklukkan oleh Alex dan teman-temannya itu. Berkali-kali ia dibuat sange dalam keadaan shalat, dirangsang namun tak dibolehkan orgasme. Persis rasanya seperti sekarang ini, dilihati oleh banyak orang membuat memeknya jadi becek.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vsQ6bTzot
Selesai shalat, begitu banyak pria-pria muslim yang memandangi dirinya. Padahal niat mereka ke masjid itu adalah untuk beribadah kepada Allah namun justru mereka sekarang sedang berbutat dosa. Selepas shalat pun Ummi Nisa sempat diikuti oleh satu orang dari mushalla itu sampai ia harus setengah berlari menuju kamar mandi wanita. Sempat terpikir di pikirannya untuk berhenti dan membiarkan pria itu melecehkan tubuhnya, tapi ia ingat akan perkataannya sendiri bahwa kontol paling mulia adalah kontol kafir berkulup sedangkan orang yang tadi mengejarnya pasti adalah seorang muslim dan kontolnya disunat. Jadi, diperkosa olehnya pun pasti Ummi Nisa tak akan merasa enak.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbABijChKk2
Di kamar mandi, Ummi Nisa ingin mengganti mukenanya dengan gamis yang Ia pakai sebelumnya. Tapi, ketika ia mengecek hpnya ada notifikasi pesan dari Alex sekitar 5 menit yang lalu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKkcYfNvTd
“Ummi pake mukena terus sampe aku suruh ganti. Habis shalat langsung ke mobil, ajarin aku sama yang lain cara baca Al-Quran.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ198HSJVtn8
Ummi Nisa menghela nafasnya, lalu mengirim balasan singkat, “Iya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTa3S1p5K4j
Alex dan teman-temannya itu sudah seperti suaminya kini. Ia tak berani membantah perintah mereka sama sekali.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfYyrKpojo
“Kita balik dulu ya Pak Ustadz,” ucap Alex yang dengan cepat sudah menyelesaikan makannya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ro8uIsEgq
“iya, kita mau minta diajarin Ummi Nisa cara baca Al-Quran,” lanjut Daniel. Mereka berempat sengaja makan lebih cepat agar bisa belajar agama dengan Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNYpK1HHTO
“Oh iya, gapapa balik duluan,” ucap Ustadz Malik. “Pak Ustadz masih makan dulu.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR7meRWBHu8
Keempat remaja itu lalu segera balik ke dalam mobil, mereka berpapasan dengan Ummi Nisa yang juga tengah kembali menuju mobil.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8e2xPXifsd
“Ummi tadi diikutin sama orang tau, dari mushalla sampe ke kamar mandi.” ucap Ummi Nisa ketika ia dan keempat remaja itu sudah di dalam mobil.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXU0qtHoST
“Beneran Ummi? diikutin gimana?” tanya Alex tertarik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lDpzYT7Hb
“Kan Ummi shalat terus pas pas balik tau-tau ada satu orang yang ngikutin dari mushola sampe ke depan kamar mandi, tatapannya kayak mau memperkosa Ummi" jawab Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPQ1IZDXCi
“Terus Ummi mau gak kalo beneran diperkosa orang itu?" tanya Alex lagi.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dV3aoo7PG
"Gak ah orang itu kan muslim, soalnya memek Ummi udah terlanjur sukanya sama kontol kafir gak disunatnya punya kalian" jawab Ummi Nisa manja.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbddpZDhOt
"Bisa aja nih istri solehanya Ustadz Malik" sindir Alex. Ia jadi terpikir satu ide menarik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8bd6zphxb
“Sebelum Ummi ngajarin kita ngaji, Ummi pake krim ini dulu,” Ferdinand mengeluarkan botol kecil berisi krim putih.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5w81xODxr
“Itu krim apa Fer?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrfkBKZ2CZ
“Krim biar memeknya Ummi tambah gatel dua kali lipat,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAJEXcHdC7
Bulu kuduknya Ummi Nisa merinding mendengar perkataan Ferdinand. Tanpa krim itu pun kini memeknya sudah becek, apalagi pake krim. Ia membayangkan bagaimana ia harus menahan rasa gatal di memeknya yang ingin digaruk kontol kafir sementara suaminya ada di dalam mobil juga.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sKvPOFjHF
“Mmhh,” Ummi Nisa melenguh pelan ketika Ferdinand mengoleskan krim itu ke bibir memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡye2jEBhI8d
“Udah Ummi, sekarang ayo mulai ngajarin kita ngaji.” ucap Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKDAq6xD57
“Iya Fer,” jawab Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYZTfGsCq8
Tak lama kemudian Ustadz Malik akhirnya kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Begitu masuk mobil, Ustadz Malik merasa aneh melihat Ummi Nisa yang masih memakai mukena.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcc5aJcVNtI
“Ummi gamau ganti pake gamis aja?“ tanya Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCLzgFbAXb
“Ah ngga Bi, enak pake mukena ini aja dulu, adem.” jawab Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqsSH44efu
“Oh, yaudah deh,” Ustadz Malik sebenernya berharap Ummi Nisa akan menemaninya untuk menyetir di depan, tapi melihat ia yang sedang fokus mengajari Alex dan yang lainnya belajar mengaji ia jadi enggan untuk meminta sang istri itu menemaninya. Akhirnya, ia menyetir di depan ditemani oleh Lukas.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSERv8dleBq
"Kita mulai dari Iqra' lagi ya, supaya kalian bisa lebih cepet hafal cara baca huruf hijaiyah," Ummi Nisa mengeluarkan iqra’ jilid satu,
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6YXOjEOSr
"Iya Ummi," jawab Alex dan kedua temannya dengan bersemangat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ204x7nYznP
"Nah sekarang baca bareng-bareng ya," perintah Ummi Nisa sambil membuka halaman pertama iqra’-nya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBIY6Hxtu9
Alex, Daniel, dan Ferdinand lalu mulai membaca, “Alif-”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KBo7Lnad1
"Bismillahirrahmanirrahim dulu dong anak-anak tersayangnya Ummi," potong Ummi Nisa
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QFz3hOPiU
"Hehehe, maaf Ummi kita lupa" ucap Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5xCthcnyo6
"Bismillahirrahmanirrahim alif ba' ta' sa . . ." ucap Alex, Daniel, dan Ferdinand.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBFN1p7Yx1g
"Stop dulu, pengucapan kalian udah bagus tapi huruf tsa yang kalian baca tidak sama dengan huruf sin fathah," potong Ummi Nisa mengkoreksi bacaan ketiga muridnya. "huruf tsa dibaca dengan mengeluarkan ujung lidah, dan menempelkannya di gigi seri atas, lalu diikuti dengan menghembuskan nafas."
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYvuHg5pbo
Ketiga remaja itu melongo bingung mendengarkan penjelasan Ummi Nisa, “Contohin dong Ummi,” pinta Daniel. Alex dan Ferdinand mengangguk-angguk juga setuju meminta Ummi Nisa mencontohkan dulu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnuw6AzpVO
"Perhatiin mulut Ummi ya! Tsa," Ummi Nisa mengeluarkan ujung lidahnya dan menempelkannya di gigi seri atas. "Tsa, kayak gitu ya. Nah sekarang kamu dulu Lex, coba ulangi!"
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixgobRYjaM
"Sa," ucap Alex sambil melihat Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4ZqEJ9qGT
"Haduh bukan gitu, coba sini dekatan terus perhatiin mulut Ummi sekali lagi!" Ummi Nisa menunjuk mulutnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWszQywk7su
Alex, Daniel, dan Ferdinand pun segera mendekat hingga wajah ketiganya berada tepat di depan Ummi Nisa, sekaligus menghalangi pandangan suami sang Ummahat yang beberapa kali mengintip melalui cermin dashboard.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSY2MAiJmQ
“Perhatiin ya,” ucap Ummi Nisa. “Tsa- mmpphh…”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvJjZxhC1W
Alex menyosor bibir Ummi Nisa dan langsung menciumnya. Ciuman itu berlangsung beberapa detik hingga akhirnya sang Ummahat itu mendorong Alex ke belakang. Ia langsung melirik ke depan, untungnya Ustadz Malik tak sedang memperhatikan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYfQhjBpU7
"Tsa, begini kan Ummi?" ucap Alex menirukan ucapan Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIHrdBR6w4
"I-iya, kayak begitu nak" jawab Ummi Nisa sedikit gugup.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuOBFFz8ks
Setelah melihat keberhasilan Alex mencumbu Ummi Nisa tepat di belakang suaminya, Daniel dan Ferdinand bergantian mengambil giliran mencium bibir sang Ummahat saat mencontohkan bacaan huruf jim dan ha'.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSnD1cIUY0
Ummi Nisa merasa adrenalinnya meningkat saat bibir mungilnya yang membaca huruf hijaiyah dicumbu bergiliran oleh Alex, Daniel, dan Ferdinand. Dicumbu oleh tiga pria muda tepat di belakang suaminya yang sedang mengemudi menimbulkan rasa cemas bercampur birahi bagi Ummi Nisa, kegiatan mendebarkan itu berlangsung hingga huruf Lâm alif sebagai penanda akhir.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5OayouYxk
Ustadz Malik heran mendengar nafas istrinya yang terengah-engah padahal cuma mengajari membaca huruf hijaiyah, ia pun menanyakan keanehan tersebut. Ummi Nisa yang sudah terlanjur naik birahinya dengan ketus menjawab dan menyuruh suaminya agar fokus menyetir saja, karena ia akan melanjutkan mengajari ketiga pejantan kafirnya mengaji.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08gEsSG4U2
“Ummi pasang dildo getar ini ke memeknya Ummi,” bisik Alex sambil memberikan sebuah dildo berukuran kecil kepada Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5YBh9zZeA
Ummi Nisa menerima dildo itu lalu menyingkap gamisnya sedikit dan memasang dildo itu di memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtng4ZSbsy
“Ummi baca doa dulu,” perintah Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pmi7D9bL8
“D-doa apa, mmhhp?” tanya Ummi Nisa, ada lenguhan dalam nada suaranya. Alex belum menyalakan mode getar dildo itu tapi memek Ustadzah pelacur yang sensitif itu sudah berkedut-kedut keenakan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpKn6ZUgC6
“Doa apabila seorang muslim menerima nikmat,” lanjut Alex. Tentunya yang ia maksud adalah nikmat syahwat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUmsvmonqr
Ummi Nisa paham maksud Alex, ia lalu mulai membaca doanya, "A-allahummaaahh mmmpph, inniiih as ‘alukats tsabaata fil amri wal ‘aziimati ‘alar-rusy, mmMPHHH—“
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVP1HxdBxX
Ditengah-tengah bacaan doa Ummi Nisa, Alex menyalakn getaran dildonya membuat tubuh Ummi NIsa mengejang. “Ayo lanjut Ummi, kok berhenti?” tanyanya sambil tersenyum nakal.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUKwMWCTQ6
“R-rusydi wa as-aluka syukra ni’matika wa husna, mmpphh, ‘ibaadatika wa as-aluka qolban, mphhh, saliiman wa lisaanan, mmppph, shaadiqan,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNnU672k3c
Dengan terbata-bata, Ummi Nisa akhirnya bisa menyelesaikan doa mensyukuri nikmat memeknya disumpal dildo oleh Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjjEqXTmC0
Setelah itu, Alex menaikkan mode getar dildo itu satu level keatas dan ia beserta Daniel dan Ferdinand mulai menggerayangi tubuh molek nan sensitif Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCuXPsKJ0g
Alex yang berada di samping kiri Ummi Nisa meremas-remas payudaranya yang bulat seperti semangka. Hanya dilindungi oleh mukena tipis menerawang yang membuatnya makin menggairahkan. Daniel yang ada disamping kanannya menyelinapkan tangannya masuk dan meraba-raba memek bibirnya yang becek, sementara Ferdinand yang ada disampingnya Alex cuma sesekali ikut menggerayangi toket atau pahanya Ummi Nisa. Nanti ia dan Alex akan bertukar posisi untuk terus merangsang Ummi Nisa tanpa jeda.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVuntyECbk
Ummi Nisa memejamkan matanya sebentar menikmati rangsangan dari ketiga remaja itu. Mulutnya terbuka sedikit dan nafasnya mulai tak beraturan. Efek dari krim perangsang itu mulai terasa membuat tubuhnya makin sensitif.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QDsQ6dsOl
“Ayo Ummi dilanjut ngajarnya,” ucap Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9H2qF3gimB
“I-iya,” Ummi Nisa membuka matanya. Saking keenakan diremas-remas toketnya ia sampai lupa kalau ia tadi sedang mengajar ngaji mereka.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzH1epFH4M6
“Emm, tadi sampai mana Lex?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68LGgXXZj4
“Sampe pengucapan huruf hijaiyah Ummi,” ucap Alex. “Tapi mending mulai baca Al-Qurannya langsung ga sih Mi? dari awal aja Al-Fatihah gitu biar gampang.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0UUpysAUI
“i-Iya deh, kalo kamu, mmpphh, m-maunya gitu.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpji2tv203
Ummi Nisa lalu mengambil Al-Quran pemberian suaminya waktu menikah 15 tahun yang lalu. Tak peduli ia sedang berpergian jauh, sedang berjualan, atau sedang berzinah pun Al-Quran itu selalu ia bawa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF0MDFZQBK
“Baca b-basmalah bar, bareng-bareng yaa,” Ummi Nisa berusaha menyamarkan suaranya yang bergetar. Tubuhnya menggelinjang keenakan hingga pantatnya terangkat sedikit dari kursi mobil
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMoOWzcbYX
“Bismillahirrahmaanirrahiim..“ ucap ketiga remaja itu berbarengan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbId1ISqma
“Kalian ikuti gerakan mulut Ummi pelan-pelan ya, sambil coba baca juga.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTRP8tO14u
“Iya Ummi,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCA4Ej6zQk
“Al-alhamdulillahirabbi— mmpph, Dann, geliii,” ucapan Ummi Nisa terpotong ketika Daniel menyelipkan jarinya ke dalam lubang anus Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6vc2ZG8V8
Memeknya disumpal dildo getar, anusnya dikobok-kobok jari Daniel, toketnya diremas dan dipilin oleh Ferdinand, dan juga mulutnya berpagutan dengan Alex. Rangsangan bertubi-tubi itu membuat tubuh Ummi Nisa akhirnya tak tahan lagi dan memeknya orgasme.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjqXOvb8O1
“Ouhh—”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhO8jhmlly
Alex reflek menutup mulut Ummi Nisa agar desahannya tak terdengar keras. Tubuh Ummi Nisa yang mengejang-ngejang hebat itu ditahan oleh Ferdinand dan Daniel agar tak menimbulkan kecurigaan. Mereka tak memberi Ummi Nisa waktu untuk istirahat sama sekali dan terus menyerang titik-titik sensitifnya
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQG7L7uogBs
Jadilah selama dua jam perjalanan itu mulut Ummi Nisa tak capek-capeknya mengulang-ulang membaca surat Al-Fatihah diselingi desahan dan orgasme yang berulang kali tak terhitung banyaknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVfXkxSOBa
Ahirnya mobil mereka sampai di rest area selanjutnya. Ustadz Malik yang saat itu hendak turun heran melihat Ummi Nisa yang berkeringat dan lemas, ia juga melihat bawahan mukenanya basah.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAca3CjNpa7
“Ummi capek ngajarin mereka bertiga ngaji Bi, hehe,” ucap Ummi Nisa berbohong. “Ini tadi mukenanya kena air juga ga sengaja.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0vYIob9Tu
“Oalah, ganti aja Ummi nanti malah masuk angin,” ucap Ustadz Malik. Ia tak curiga sama sekali bahwa sebenarnya bawahan mukena istrinya itu basah karena memeknya berulang kali dibuat orgasme selama dua jam bergantian dikobel oleh jari-jari tiga remaja kafir itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBce6bkPHE
“Iya Bi,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrtAeLYuBk
Ummi Nisa kembali menolak ajakan suaminya untuk shalat ashar berjamaah dengan alasan capek. Ustadz Malik akhirnya menuju mushalla sendirian tanpa ditemani sang istri.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuieYaPGUuO
“Emang gapapa ya Ummi kalau ga shalat?” tanya Lukas ketika Ustadz Malik telah pergi ke mushalla.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyUUNZsEPg
“Gapapa Luk, kan Ummi ini musafir jadi ada keringanan jadi ga shalat gapapa,” ucap Ummi Nisa ngawur. Pemahaman agamanya yang sejak kecil ia hafal itu dengan seenaknya ia otak-atik agar sesuai dengan nafsunya. Tentu saja shalat adalah wajib, tak ada keringanan untuk meninggalkannya, yang ada hanyalah keringanan untuk menjama’ shalat dan Ummi Nisa tak melakukan hal itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6zouwlyzI
“Tapi ada lho yang tetep wajib dilakuin walaupun lagi berpergian,” lanjut Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuY1M1ka5y
“Apa itu Ummi?” tanya Lukas.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8O7uuvOss
“Memeknya Ummi wajib dientot kontol kafir kalian tiap hari,” ucap Ummi Nisa sambil tersenyum nakal.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtE4Yu3cHbQ
“Kalau wajib berarti ga dilakuin dapet dosa ya Ummi?” sahut Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pfyxe1I48
“Betul Lex,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTuMvOiaP9
“Wah, kalo gitu kita gamau ngasih kontol kita ah, biar Ummi dapet dosa,” seloroh Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmOmEBDIu9
Raut wajah Ummi Nisa berubah dari yang tadinya tersenyum nakal menjadi khawatir, “Eh, jangan gitu dong. Memeknya Ummi udah kalian kasih krim lho tadi, ini udah gatel banget pengen digaruk kontol.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWBW9aMswON
“Kalau gitu Ummi harus mau ngelakuin perintah kita ini,” ucap Alex. Senyuman nakalnya yang biasa muncul ketika ia punya ide gila itu terpampang di wajahnya. Begitu juga di wajah ketiga temannya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpDAsF2iqg
“Perintah apa?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagkFK4iOlN
Alex membisiki sesuatu ke telinga Ummi Nisa. Setelah mendengar hal itu, Ummi Nisa terkejut dan menolak perintah Alex itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MqbbxOsDP
“Ummi Nisa mau kontol kita ga?”tanya Alex lagi. “Kalau gamau yaudah sih.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUxW3LQ1Vn
“Mau Lex, jangan gituin Ummi dong tapi..” ucap Ummi Nisa. Ia bisa gila kalau memeknya tak dimasuki oleh kontol kafir mereka walau sehari saja.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx2AepaZTh
“Kalau mau berarti Ummi harus ngelakuin itu dulu,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SyuVOovvS
Ummi Nisa berpikir sejenak, kemudian ia berkata, “Iyadeh sebagai muslimah yang takut dosa, Ummi akan ngelakuin perintah kalian.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujyu5zT5Ho
Alex dan teman-temannya menyeringai lebar melihat Ummi Nisa yang tunduk terhadap perintah mereka. Ummahat itu sudah tak ada harga dirinya hingga ingin melakukan apapun yang diperintahkan oleh mereka tanpa dibayar. Lonte jalanan pun tak ada yang semurah ini.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIa0yUbVU0
Keempat remaja itu lalu membantu Ummi Nisa untuk mengganti pakaiannya dengan gamis ketat berwarna hitam dengan cadar berwarna sama. Terakhir, Alex kembali mengoleskan krim perangsang di bibir memek Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8mn8TXHJb
Sebuah pemandangan yang langka sekali melihat seorang akhwat bercadar memakai gamis ketat. Alex dan teman-temannya sampai menelan ludahnya melihat Ummi Nisa yang berpenampilan seksi berpadu syar'i. Mengentot Ummi Nisa yang memakai cadar juga jadi salah satu list fantasi seks yang ingin mereka realisasikan nantinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cTp5Uerlu
“Ummi jadi nambah kelihatan solehanya kalo pake cadar,” ucap Alex sambil tertawa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTx9uueDZzH
“Emang kalo ga pake cadar Ummi ga kelihatan kayak wanita soleha?” tanya Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZois1BWjs
“Soleha dong Ummi, pelacur soleha.” sahut Ferdinand yang disambut gelak tawa temannya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYFLHe2D5o
Ummi Nisa ikut tertawa sebentar, namun ia segera fokus untuk menjalankan perintah Alex dan teman-temannya. Semakin cepat Ummi Nisa menyelesaikan perintah, semakin cepat ia mendapatkan kontol berkulup kafir kesukaannya. Ummi Nisa berjalan menuju mushola rest area, saat itu sudah sekitar setengah empat jadi beberapa orang nampak sudah berjalan keluar dari mushola.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXm6IIir2fu
Sama seperti di rest area sebelumnya, banyak pria-pria mesum yang memelototi tubuh seksinya, namun Ummi Nisa malah bangga ditatap liar seperti itu, ingin rasanya ia mencoba dientot rame-rame di mushola rest area. Sayangnya, perintah dari Alex bukanlah itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBkAaTzTR4
“Cari seorang ikhwan yang keliatan soleh terus Ummi goda sampai dia khilaf dan ngentoton Ummi. Kalo gagal, hukumannya Ummi gabisa dientot kontol kafir kita.“ Itu adalah perintah dari Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90O3b26xG7
Ummi Nisa kini harus menyisir seluruh lingkungan mushola untuk mencari ikhwan yang keliatannya alim, setelah beberapa menit mencari, ia melihat seorang ikhwan berpeci dengan celana cingkrang. Ia menaksir usianya sekitar 30 tahun, mungkin lebih muda sedikit darinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMuZz0TWQc
Ummi Nisa mulai mendekati ikhwan yang sedang duduk di teras mushola itu untuk menjalankan siasatnya, ia sengaja menjatuhkan ponselnya di dekat ikhwan itu dan tetap berjalan seolah tak terjadi apa-apa. Ikhwan yang sedang memasang sepatunya melihat ponsel Ummi Nisa yang terjatuh, dia pun segera memanggil sang ummahat, “Ukhti! Ukhti!”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcmq99rVLG
Ummi Nisa tak menengok dan tetap berjalan. Mau tak mau ikhwan tersebut mengambil ponsel yang terjatuh itu dan mengejar Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWf72ahQOXB
“Ukhti maaf, ini ponselnya jatuh tadi,” ucap ikhwan itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8G2aswfp52
Ummi Nisa membalikkan badannya. “Oh, iya?” Ummi Nisa pura-pura merogoh tasnya dan melihat bahwa hpnya tak ada disana. “Makasih akhi, ana ga sadar kalau jatuh.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mLqTf5aBr
Ikhwan itu lalu memberikan hp yang dipegangnya kembali ke Ummi Nisa. “Iya Ukh, sama-sama.” balas ikhwan itu singkat, ia lalu langsung berbalik dan berjalan menjauh.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPOf8bft4V
Ummi Nisa yang melihat itu jadi panik, “Em, Akhi jamaah pengajian salaf kah?” tanya Ummi Nisa asal-asalan, ia menyebut salah satu kelompok pengajian yang anggotanya biasanya akhwat berjilbab lebar dan ikhwan berjenggot dan memakai celana cingkrang.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNplzwRkc72
Ikhwan itu berbalik mendengar kelompok pengajiannya disebut, “Iya Ukh, kok tau?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5eA5JLq0l
Ummi Nisa bersorak-sorak gembira dalam hatinya, tebakannya benar. “Ana dan suami juga jamaah akhi.” ucapnya berbohong.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYf2PWD6QK
“Oh iyakah? wah, kebetulan banget bisa ketemu disini. Ukhti asalnya dari mana?” Ikhwan itu kini tak jadi berbalik. Ia jadi berbincang-bincang cukup lama dengan Ummi Nisa yang ia kira berpaham sama dengan dirinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQw2ntrUGB
Ikhwan itu ternyata bernama Marwan, ia bersama istrinya yang bernama Ukhti Dewi hendak pergi ke suatu kota di Jawa Barat untuk menggalang dana pembangunan Masjid dan juga bertemu menghadiri pengajian jamaah salaf. Beberapa lama berbincang, Ummi Nisa mulai melakukan godaannya, ia membusungkan dadanya yang besar, sehingga mau tak mau pandangan Marwan tertuju pada tonjolan bulat nan indah yang hanya dilindungi kain gamis tipis.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHs1sQ4FRi
Marwan awalnya nampak ragu kenapa ada ukhti jamaah pengajian organisasinya memakai gamis ketat seperti itu, namun ia berhusnudzon mungkin Ummi Nisa masih dalam proses hijrah. Apalagi Ummi Nisa sudah bersuami, pasti suaminya itu memiliki bekal agama yang baik untuk mendidik istrinya agar mau menutup aurat dengan baik. Walaupun begitu Marwan tak bisa menyangkal bahwa nafsu naluriahnya sebgai lelaki membuat kontolnya mengaceng ketika melihat toket jumbo dihadapannya itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGvdvUYbMi
“Akhi ketemu suami ana di mobil mau ngga? Suami ana pasti senang kalo ketemu akhi,” ucap Ummi Nisa mengajak Marwan ke mobilnya. “Kebetulan banget yang nolong ana itu akhi, sama-sama ikut pengajian salaf juga.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlCAqmqXrOh
“Boleh, Ukh,” jawab Marwan. Ia bisa mengambil kesempatan ini untuk mengingatkan sang suami agar tak lupa terus mendidik Ummi Nisa dengan sabar. Ia tak tau bahwa Ummi Nisa itu telah dididik untuk mencintai kontol kafir oleh Alex dan teman-temannya sehingga berapa banyak diingatkan oleh suaminya pun, Ummi Nisa tak akan bisa kembali seperti dahulu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxHr2oIMzf
Marwan dan Ummi Nisa lalu berjalan berbarengan menuju mobil.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJP62z1krD
“Uhh,” Ummi Nisa mendesah lirih, efek krim perangsang mulal bereaksi membuat rasa gatal di memeknya menjadi semakin menjadi. Sesekali Ummi Nisa memejamkan matanya berusaha menahan rasa haus kontol yang membara.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKZ07s6mYp
“Ukhti kok keringetan gitu?” tanya Marwan sedikit khawatir, ia juga melihat cara berjalan Ummi Nisa yang sedikit limbung.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYTwBWpXey
“Engg . . . gapapa kok akhi,” Ummi Nisa menjawab sebisanya, nafasnya sedikit memburu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrp2kOPz9k
Marwan tak percaya dengan perkataan Ummi Nisa, beberapa saat kemudian dugaannya benar terjadi. Ummi Nisa jatuh ambruk kedepan saat berjalan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9OWEWhPUE
Bruk!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvxOpc5nUe
“Innalillahi!” Marwan reflek langsung menompa tubuh Ummi Nisa agar tak jatuh ke tanah. “Ukhti beneran sakit kan? ana bawa ke posko kesehatan ya?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJjk6KtRkh
“Umm, ga-gausah akhi, ini cuma terkilir dikit kaki ana, tolong bantuin ana jalan sampe ke mobil ya aja,” pinta Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyZfph7FsW
“I-iya,” ucap Marwan. Ia berpikir daripada ke posko kesehatan yang jauh lebih mending pergi ke mobil yang jaraknya sudah dekat. Akhirnya ia menuntun Ummi Nisa berjalan pelan-pelan, dari jarak sedekat ini ia bisa mencium wangi dan juga merasakan kelembutan tubuh montok sang Ummahat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Moaitvp2j
Marwan sadar bahwa niatnya hanya membantu Ummi Nisa yang sedang kena musibah, namun ia tak bisa menipu dirinya sendiri bahwa kontolnya mengeras karena terangsang.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUGtWvrUAL
Begitu mereka sampai di mobil, suaminya Ummi Nisa tak ada disana.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8clvqDTl7
“Loh, suaminya Ukhti mana?” tanya Marwan sambil membukakan pintu mobil dan membantu Ummi Nisa untuk duduk kursi mobil. “Astaghfirullah, terus gimana ini?
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGBtxcPGqN
“Emm, akhi bisa tolong pijetin kakinya ana sebentar ga? uhh, i-ini tambah sakit,” erang Ummi Nisa pelan sambil menyentuh pergelangan kakinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLSlX7wHY8T
Marwan sebenarnya ingin menolak, dan menyarankan sang Ummahat agar menelpon suaminya. Namun melihat Ummi Nisa yang tampak begitu kesakitan akhirnya ia memutuskan untuk membantu Ummi Nisa lebih dahulu. “Iya ukh, ukhti rebahan di jok mobil dulu ya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN65GEeC4H
Ummi Nisa lalu rebahan di jok mobil, lalu Marwan mulai memijit betis sang Ummahat. Mulus dan lembutnya kulit betis Ummi Nisa seolah menghipnotis Marwan untuk melupakan batas mahram.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJxC3qB4p8
“Naik sedikit akhi, ke paha ana,” pinta Ummi Nisa memberi instruksi.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgWVLtLNiFp
“Disini Ummi?” tanya Marwan sambil memijat bagian pahanya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuMZSQaXd9
“I-iya, uhh, agak sakit tapi naik keatas dikit akhi,” Ummi Nisa pura-pura meringis kesakitan. “agak atas lagi, ke tengah sedikit,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLH2DgLpPGV
Ummi Nisa terus membimbing tangan Marwan semakin mendekat ke memeknya. Marwan awalnya sedikit kaget karena Ummi Nisa tak memakai celana panjang di balik gamisnya. Kini ia tambah kaget karena sang Ummahat rupanya juga tak memakai celana dalam.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcREP1tMVz
Tangan Marwan bergetar sewaktu mendekat ke tengah-tengah paha Ummi Nisa hingga akhirnya ujung jarinya bertemu dengan garis bibir memek sang Ummahat. Becek. Itu hal pertama yang terlintas di pikiran Marwan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbXqTSM1xe
Tidaklah sekali-kali seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, melainkan yang ketiganya adalah setan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll2PBaKTWM
Marwan kini paham kenapa hadist itu melarang pria untuk berkhalwat dengan wanita yang bukan mahramnya. Walaupun ia tadinya berniat baik untuk membantu Ummi Nisa yang kesakitan tapi tubuh montok akhwat di depannya ini sukses membuat kontolnya ngaceng dan memek Ummi Nisa pun becek.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAYd5o0t6o
Marwan diam sejenak, jantungnya berdegup kencang. Ia dihadapkan dengan dua pilihan sulit. Pilihan yang benar tentu saja untuk menarik tangannya dan pergi dari sini. Namun, pria tolol mana yang menolak kesempatan untuk mengentot wanita bertubuh montok, toket besar, dan memek tembem becek seperti Ummi Nisa? Lagipula, memeknya yang becek itu tanda bahwa Ummi Nisa juga ingin ngentot.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw81jVRQTLv
“Bagian ini sakit juga ukh?” tanya Marwan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTVSN4z2XaO
“I-iya, uhhhh, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRvsH6sPNv
“K-kalo begitu ana masukin jari ana buat ngecek ya?” tanya Marwan meminta izin.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlceyUu92kW
“Iyaa, m-masukin aja akhii, uhhhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBYhnwafeO
Punggung Ummi NIsa melengking ketika Marwan memasukkan jarinya ke dalam memek Ummi Nisa. Tak hanya satu, namun dua sekaligus. Ummi NIsa yang tadi berpura-pura meringis sakit kini ganti mendesah keeanakan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIkft7ld8k
Entah di mana Alex dan yang lainnya pergi, tapi Ummi Nisa mengetahui kalau mereka itu anak-anak yang cerdik, pasti sebagian dari mereka ada yang sedang bersama Ustadz Malik untuk menghalangi suaminya itu kembali ke mobil sementara ia hendak berzinah dengan seorang ikhwan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzLL1eBTko
Clep! Clep! Clep!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNz0s2UIgUe
Marwan mengobel-obel memek Ummi Nisa dengan cepat. Ia gelap mata dan sudah tak berpikir menggunakan akal sehatnya, nafsu birahinya mengambil alih dirinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDiUhMPTmB
“M-masih sakit akhi,” ucap Ummi Nisa. “Harus dicek pake yang lebih panjang dari jari, mmppphh.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GeSKDUgrq
“Pake apa ukh?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡED11PcM7ma
“P-pake kontol akhii, uhhh, pleaseee, memek ana sakitt bangett butuh kontool,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zrnYA7yoG
Marwan terkejut melihat mulut Ummi Nisa begitu lugas mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu. Namun, ia tak bisa menampik bahwa kontolnya kini lebih ngaceng melihat ukhti solehah dihapadannya itu bersikap binal. “Jangan ukh, itu zina berdosa namanya.” ucapnya. Masih ada sebercik keimanan tersisa dalam dirinya yang membuatnya ragu-ragu untuk berzina.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXRwLQMCkk
“Pleasee, akhii, memek ana sakitt, butuh kontoll akhii, pleasee,” rengek Ummi Nisa. Tangannya menarik tangan Marwan dan menaruhnya di toketnya. “Nanti ana sumbang 500 ribu buatt pembangunan masjidd tapi tolong bantu ana buat redain sakit di memeknya ana, mmpphh.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6U6nn8Awc
Marwan nampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya ia menyanggupi ajakan Ummi Nisa. "I-iya ukhti, ana setuju, insyallah ini bagian dari tolong-menolong sesama umat muslim."
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzE1x9qwNG
Dengan cepat Marwan mencopot celananya. Ia melebarkan kedua paha Ummi Nisa. Kontolnya diposisikan tepat di belahan memek Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkrH5M0pib
Sleb!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcHoFzbZl6
“Ouhhhh,” tubuh Ummi Nisa menggelinjang ketika akhirnya memeknya dimasuki kontol.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡENLVzZSdYf
Marwan tanpa basa-basi langsung menyodok-nyodok kontolnya. Ia tahu bahwa ngentot di mobil seperti ini beresiko tinggi dan ia tak punya banyak waktu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYnadNKzaV
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkbOtqYvCp
“Ouhhhh, ouhhhh,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya juga. Kalau bukan karena ia butuh kontol buat memuaskan memeknya yang diberi krim perangsang itu, ia tak akan mau dientot dengan kontol yang panjangnya hanya lebih sedikit daripada punya suaminya itu. Dientot dengan orang muslim seperti Marwan mengingatkan dirinya betapa beruntungnya ia bisa dientot oleh kontol berkulup besar keempat remaja kafir itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqSEcdxnT6
Ummi Nisa hari itu sadar bahwa bukan dirinya yang salah karena terjatuh ke dalam jebakan syahwat setan. Nyatanya, semua ikhwan dan akhwat mau dari golongan kajian, partai, atau ormas apapun jika disodorkan oleh kontol atau memek pasti mereka juga akan takluk. Ummi Nisa yakin bahwa Ukhti Dewi itu juga pasti akan jadi akhwat pemuja kontol kafir jika ia diperkosa berkali-kali sampai ketagihan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rejN4N76y
Ia melihat kesamaan antara dirinya dengan Ukhti Dewi. Seorang istri yang taat agama dan taat pada suaminya, tapi ia tau bahwa tak mungkin Ukhti Dewi bisa puas dengan titit suaminya yang kecil itu. Ia berdoa pada Allah semoga Ukhti Dewi mendapatkan nasib yang sama seperti dirinya yaitu mendapatkan kontol kafir berkulup besar yang bisa memuaskan syahwatnya yang menggebu-gebu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOZN1gCCxY
"Oouuhh, memek ukhti becek banget, enaakkh" puji Marwan sambil terus menyodok-nyodok kontolnya ke dalam memek peret Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfPQYdyiWpp
"Lebih kenceng lagii akhhii, uhhh, lebih kerass," pinta Ummi Nisa. Ia berharap Marwan bisa mengentot dirinya sekasar dan seenak Alex dan teman-temannya, tapi tenaga Marwan sepertinya tak cukup.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0aZC9L5kw
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6brRzpzFp
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzLfSNzNFl
“Ukhtiiii, uhhhhhh, memekmu sempit sekalii,” erang Marwan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSvHGV4muW
Ummi Nisa merasakan kontol Marwan hendak orgasme karena sudah berkedut-kedut. “B-bentar akhii, jangan crott duluu,” Ummi Nisa menggesek-gesek klitorisnya makin cepat berharap ia juga sebentar lagi orgasme.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8NP7mxZtY
“Ahhhhhh!!” Marwan menghiraukan perkataan Ummi Nisa dan menyemburkan
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPIcKzmZpU
Crot! Crot! Crot!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1cIDWHBh1
Perzinahan itu akhirnya berakhir ketika Marwan mengeluarkan kontolnya dari memek Ummi Nisa. Sang Ustadzah itu melihat kontol Marwan yang sudah terkulai lemas dan tentu tak bisa lanjut mengentot dirinya. Mereka berdua lalu segera berpakaian kembali dan menghilangkan bukti perzinahan di mobil ini.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmnyGpPtbz
Sebagai salam perpisahan, Ummi Nisa meremas lembut kontol Marwan. Marwan tersenyum dan membalas dengan meremas pantat Ummi Nisa hingga ia menggelinjang. “Kapan-kapan sewaktu pengajian akbar, ukhti dateng temui ana ya.” bisik Marwan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXh3LUMba8S
Ummi Nisa mendesah kecewa sewaktu Marwan akhirnya sudah pergi dari hadapannya. Ia mengira memeknya akan terpuaskan dientot oleh titit ikhwan tapi ternyata ia terlalu banyak berharap. Hanya Alex, Ferdinand, Lukas dan Daniel lah yang bisa memuaskan dirinya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16KMHoPr3d
Beberapa saat kemudian, ia melihat suaminya dan keempat remaja idamannya itu berjalan ke arah mobil.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuklqJ31Jf2
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksPF4gzIYE
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuIYFiHAAA
“Ummi nunggu lama ga?” tanya Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVc6whD4Zjk
“Engga kok bi, ini juga baru dateng.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWH3XupmYa
Mereka berenam lalu masuk mobil, kini gantian Lukas yang menyetir ditemani Ferdinand di depan. Sementara Ustadz Malik, Alex, Daniel dan Ummi Nisa di belakang.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeisArB2aGB
Rencana keempat remaja itu sudah berada di tahap terakhir. Setelah sejak pagi merangsang Ummi Nisa di mobil, lalu menyuruh dirinya untuk mengentot ikhwan alim pasti memeknya Ummi NIsa akan bertambah gatal. Sekarang giliran Alex dan teman-temannya yang mengentot memek istri soleha itu disamping suaminya langsung.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOxiXUaIsz
Alex memberikan jus botolan kepada Ustadz Malik, “Ini Ustadz, tadi aku beli.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNZd7tPyX9
“Ah, iya makasih Lex,” Ustadz Malik membuka botol minum itu dan meminumnya. Ia tak curiga ketika segel botol itu sudah dibuka sebelumnya. Alex sudah mencampur jus itu dengan obat tidur.
Beberapa menit kemudian, Ustadz Malik mulai terlihat mengantuk.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9manQDizaO
“Ummi, Abi kok malah ngantuk ya,
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6153jC7Ct
“Mungkin Abi capek kali tadi nyetir, udah gausah dipaksa Bi, tidur aja.” ucap Ummi Nisa. “Nanti pas sampe rest area selanjutnya, Ummi bangunin.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaO8ARkhlpg
“Iya Ummi.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIb3pOnySIy
Meskipun sudah sangat mengantuk, namun Ustadz Malik belum sepenuhnya tidur. Ia samar-samar masih bisa mendengar dan kadang melihat walaupun kabur keadaan sekitar.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQYnSYikFBj
Alex dan Daniel yang melihat Ustadz Malik sudah memejamkan matanya mulai menggerayangi tubuh Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iLm80vHhK
“Dasar lonte pelakor ya, demi kontol ngerusakin rumah tangganya orang,” bisik Alex ke telinga Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbNtXepvg8
“Kan kalian yang nyuruh Ummi gitu demi dapetin kontol kafir kaliann, mmhhh,” Ummi Nisa melenguh ketika jari-jarinya Alex mulai masuk ke dalam memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8jOmp5tu5
“Kan tadi Ummi udah dapet kontol, jadi gausah disodok kontol kita ya,” ucap Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTWwVlC1rv
“Ihhh, kok gitu. Kontolnya gaenak, kecil. Enakan kontol kaliann,” protes Ummi Nisa. Memeknya justru bertambah gatal ketika dientot oleh Marwan tadi.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyph1H3smT
“Sama punyanya Pak Ustadz besaran mana?” tanya Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGf7ES60vL
“Agak panjang dikit punya dia daripada punya Pak Ustadz, tapi sama ajaa, enak kontol kaliaann, mmhhh, kok berhentiii,” Ummi Nisa memprotes ketika Daniel dan Alex berhenti menggerayangi toket dan memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wDEfbYfyS
“Ummi lanjut ngajarin ngaji dulu, kan tadi belum selesai.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWDqvSyn9w
“Iyadehh,” balas Ummi Nisa. Walaupun memeknya berkedut-kedut meminta disodok-sodok kontol kafir, tapi ia tak boleh lupa akan kewajibannya untuk mengajari Al-Quran kepada mereka.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLc0DmNCtt
“Tapi Ummi ganti posisi aja, jongkok di depanku sini,” ucap Daniel sambil menunjuk lantai mobil. “Kepalanya Ummi nanti jadi meja kecil buat naro Al-Qurannya.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMkfimwhU3
“Ummi manut kalian deh, yang penting semangat ngajinya,” Ummi Nisa lalu mulai berpindah tempat jadi jongkok di depan Daniel. Kepalanya berada di antara dua paha Daniel sehingga wajahnya berada tepat di hadapan selangkangan remaja kafir itu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELPZbdAvkN
Daniel lalu menurunkan resleting celananya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrcMBmia26
Plak.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJXgaOvJOg
Kontolnya yang keluar dari dalam celana itu menampar pelan pipi Ummi Nisa. Ummi Nisa tak marah, ia justru menyodorkan wajahnya seakan meminta untuk ditampar-tampar kembali.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuSPwD87A9
Plak, plak, plak.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ySZ8TnU0p
Daniel menampar-nampar lagi wajah suci Ummi Nisa itu dengan kontol kafir haramnya. Tujuannya agar kontolnya jadi ikut suci sebelum nanti masuk ke memek muslimah penghafal quran itu. Setelah itu ia mengambil sebuah Al-Quran dari tasnya Ummi Nisa dan meletakkannya diatas kepala sang Ummahat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKQ3kjKZwB
“Buka, surat Al-Fatihah ya Dan, yang halaman awal-awal.” ucap Ummi Nisa. “Itu dibawah ayatnya nanti ada tulisan latinnya kok, jadi kalo kamu gabisa baca masih bisa dibantu. Yang penting pelan-pelan aja.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9y76wLqdFE
Ummi Nisa begitu pengertian dan lembut dalam mengajari Daniel dan yang lainnya membaca Al-Quran. Ini karena ia sudah berpengalaman bertahun-tahun mengajari anak-anak kecil ngaji. Ia tahu bahwa ganjaran mengajari orang lain kitab suci Allah itu adalah surga. Tapi kali ini ia tak ingin surga yang jadi ganjarannya, ia hanya ingin kontol-kontol kafir berkulup memenuhi lubang memek, anus dan mulutnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLKcb0qEnw
“Alham- alhamdulillahi, alhamdulillahirabbil alamin,” Daniel membaca surat alfatihah masih dengan terbata-bata.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEPeylPdy1
“Nah, pinter banget kamu nak, Ummi kasih reward yaa,” ucap Ummi Nisa. Dengan memberi reward tiap kali mereka berhasil membaca, pasti mereka nanti akan bertambah semangat untuk belajar membaca Al-Quran.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3nVgtZLsd
Sluuurp. Sluuurp.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzO1aVODPl
Ummi Nisa menjliati kontol Daniel dengan penuh semangat. Saking semangatnya, malah justru terlihat Ummi Nisa yang keenakan menyepong dan Daniel yang harusnya mendapat ‘reward’ itu ekspresinya biasa-biasa saja.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt7AFzEn0G
Baru pada saat Ummi Nisa memasukkan seluruh kontol Daniel ke dalam mulutnya hingga mentok ke tenggorokan, Daniel mulai mengerang. “Uhh, mulutnya Ummahat emang paling enakhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvW6eif5kX
Samar-samar Ustadz Malik mendengar Daniel yang tadi membaca Al-Quran yang dipegangnya, tapi anehnya Al-Quran itu diletakkan diatas kepala Ummi Nisa. Setengah sadar, ia melihat wajah Ummi Nisa yang menghadap tepat ke selangkangan Daneil. Kepala istri tercintanya itu lalu naik-turun diiringi oleh erangan yang keluar dari mulut Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AuCgXUcvM
Ustadz Malik memaksa matanya untuk membuka tapi sulit, ia terasa begitu mengantuk. Dilihatnya kontol berkulup Daniel yang keluar masuk mulut istri tercintanya itu. Apakah ini hanya mimpi atau nyata? dirinya bingung.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQvRwqzUvH
"Ummi Nisa emang Ustadzah lonte, calon mualaf lagi belajar ngaji kok malah disepongin," ejek Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9nwmUaKVc5
"Gak apa-apa nak, biar kontol kafirmu tau rahmatan lil alamin agama Islam dari mulut Ustadzahnya secara langsung dan nikmat," balas Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEc7bUxbAud
"Maksudnya gimana tuh, Ummi?" Daniel bertanya. Ia sudah menyingkirkan Al-Qurannya ke kursi mobil agar kepala Ummi Nisa lebih bebas bergerak untuk menyepongnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvnaTG6TqD
"Maksudnya, Islam itu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh manusia dan alam,“ jawab Ummi Nisa. Ia sesekali menyepong kontol Daniel dan sesekali menjawab pertanyaan agama darinya. Seenggaknya dengan begini, ia tetap mendapatkan pahala walaupun sedang berbuat dosa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaGWCEEVEN
"Oh gitu ya, berarti Ustadz Malik gak bisa dong ngerasain rahmatan lil alamin Islam dari mulut Ummi?“ tanya Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0Jp9V8mCo
"Kenapa bisa gitu?" tanya Ummi Nisa balik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2TkMDVnuP
"Kan Ummi tadi bilang yang bisa ngerasain rahmatan lil alamin dari mulut Ustdazah itu kontol, kalau punya Pak Ustadz Malik kan bukan kontol,“
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDCWHcroww
"Ih sembarangan, gitu-gitu juga suaminya Ummi tau, masa dibilang gak punya kontol" protes Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWWbGHRpsG
"Aku bener kok Ummi, yang pantes disebut kontol itu besar, panjang, keras kayak punyaku ini" ucap Daniel menyombongkan dirinya. "Kalau punya Ustadz Malik itu sebutannya titit."
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc7IB3yYF5e
Alex, Ferdinand, dan Lukas tertawa mendengar penjelasan Daniel. Ummi Nisa dia merenungi ejekan Daniel yang ada benarnya itu. Memeknya hanya bisa dipuaskan oleh kontol besar berkulup dan bukan titit pendek kecil.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOkuHOT5pi
"Emang sih kalau dibandingin punyamu, punya Pak Ustadz nggak ada apa-apanya Dan, segini doang" ucap Ummi Nisa sembari meletakkan jarinya di batang kemaluan Daniel untuk menunjukkan ukuran milik suaminya. "Punya Pak Ustadz beneran kayak punya anak kecil, emang pantes sih disebut titit."
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa39wkq2eCr
Meski samar-samar dan tak tau yang didengar dan dilihatnya sekarang adalah sebuah mimpi atau bukan, namun Ustadz Malik tetap bisa merasakan kecewa dan marah saat istri tercintanya itu malah ikut melecehkan dirinya yang merupakan seorang suami. Tanpa sadar mata Ustadz Malik berlinang, hingga setetes air matanya turun membasahi pipi, mulutnya mengigau memanggil-manggil sang istri.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSVsI8TXO6
“Ummi.. Umiii..” panggil Ustadz Malik lirih.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJeklKJOxh
Ummi Nisa dan keempat remaja itu sempat kaget ketika mendengar Usradz Malik mengigau tapi rasa kaget itu berubah menjadi tawa ketika melihat Ustadz Malik masih tidur.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJN4zNwk9IF
Bukannya berhenti berzinah, Daniel dan Ummi Nisa malah makin tertantang dan bergairah melihat reaksi mengigau Ustadz Malik. Alex, Lukas dan Ferdinand makin berani mengejek titit kecil Ustadz Malik, sementara mereka tak henti-hentinya melecehkan Ummi Nisa. Sang Ummahat itu menerima pecelehan yang dirasakannya dengan senang hati, ia meminta izin kepada sang suami agar dibolehkan dizinahi empat kontol haram.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsu7rAV5yYT
“Abiii, Ummi mau dizinahi kontol-kontol kafirr yang panjanghh, gedeee, daripada punya Abi yang kecil itu, bolehh ya?” pinta Ummi Nisa. “Inisalahnya Abii sendiri karena tititnya kecil, jadi Abi harus nanggung dosa zinahnya Ummi.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTFlSjVgZr
Daniel lalu menyuruh Ummi Nisa untuk berdiri dan duduk di pangkuannya. Ia menyampirkan mukena Ummi Nisa ke lehernya hingga toket ranum dengan putting tegak mengacung itu terekspos jelas.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EQP0c5Snt
“Pak Ustadz, aku izin buat merasakan rahmatan lil alamin agama Islam lewat memek istri solehamu ya?” ucap Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqfw2qBype
Ummi Nisa ikut meminta izin kepada suaminya, “Abi, Ummi minta izin buat pake memek Ummi mendakwahi kontol kafir Daniel yaa. Ini bentuk jihad Ummi sebagai seorang Ustadzah.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJLlBDIwL0
Ummi Nisa lalu berdiri sedikit dan mengarahkan kontol Daniel ke bibir memeknya, “Bismillahirrahmanirrahim.., ouhhhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡob1WcMKY8m
Desahan merdu keluar dari mulut Ummi Nisa saat kontol Daniel menancap masuk ke dalam memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVIFPWjyTp
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOnZHt09Us
Pinggul Ummi Nisa dan Daniel bertemu membuat suara berkecipak yang menggairahkan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUSPoED9kz
“Masyaallahh…. Ouhhhh, ouhhhhh, ahhhh, memek
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOejPfZrD0
“Memeknya Ummi perett bangettt, padahal udah dientott berkali-kalii, erghhh,” erang Daniel.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI9VPY4v3uh
“Ahh, Ummi gatauuu kokk bisa gituuu, mppphhhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmkyuIfszV
“Itu berarti Ummi lontee, eghhh, lonte ditakdirin sama Allah buat punya memek perett biar bisa dipake terus memeknya tiap harii,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDiPdrlK56
“Ouhhh, oouhhh, i-iyaaaahh, Ummi lonteeee, Ummi dari lahir emang ditakdiriinnn jadi lonteee pemuja kontol kafirrr, ouhhhhhh!!” Tubuh Ummi Nisa menggelinjang diikuti dengan orgasmenya yang datang, “Ouhhhhhhh!!”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyw1mglcwq
Beberapa detik kemudian, gantian Daniel yang merasakan orgasmenya tiba. “Argghhhh,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGtVOGd3BO
Crot! Crot! Crot!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKJRAxDiYs
Perjalanan yang panjang dan memakan waktu yang lama itu membuat Daniel capek sehingga stamina mereka tak sekuat biasanya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoD5cXJ7HW
“Ummi lonteee… Ummi lontee….” Ummi Nisa masih meracau pelan setelah dirinya orgasme. Memeknya tak berhenti berkedut-kedut meminta dipuaskan kembali.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx1MQx9NKm
“Abiiii, Ummi pengenn nikah sama Daniel, Alex, Ferdinand, Lukas…. Kontol mereka gedddeee, Ummi rela jadi budak seks mereka daripada jadi istri Abi yang tititnya kecil,” ucap Ummi Nisa kepada Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv43fcllgX3
Daniel lalu mengangkat pinggul Ummi Nisa sedikit dan menyuruhnya untuk ganti memuaskan kontol Alex.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XOPjG4s6z
“Mmmp…” lenguhan protes Ummi Nisa waktu kontol Daniel lepas dari memeknya itu dengan cepat berganti menjadi desahan nikmat ketika kontol Alex mulai menyodok-nyodok memeknya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakMSfHmO1O
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1k9zoR0YDb
Dengan posisi yang sama seperti Daniel tadi, Ummi Nisa mengulek-ulek kontol Alex dengan penuh semangat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGld8dcHMk
Plok! Plok! Plok!
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNxpQHoum3
"Masyaallah Bi, ooouhh kontolnya Alex penuh bangeethh di mmmhh memek Ummi" ucap Ummi Nisa mendesah keenakan.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJsogpTsu8
"Tuh denger sendiri Pak Ustadz, eenngghh istri solehamu keenakan disodok kontol kafirku oouhh" ucap Daniel mengejek Ustadz Malik.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQmul4htgk
Selama setengah jam Ummi Nisa terus memompa kontol besar berkulup Alexl, keringatnya makin banyak bercucuran, sampai akhirnya ia rasakan kontol remaja itu berkedut menandakan klimaksnya segera datang. Ummi Nisa ikut merasakan memeknya semakin geli dan mencengkram erat batang kontol Alex, kedua pasangan yang secara usia lebih pantas menjadi ibu dan anak itu mengerang bersamaan menikmati puncak orgasmenya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyGD0A9NBI
"Biiihh, Aa-alhamdulillaaahhh memek Ummi enaakkh dicrotin peju kafirnya Alex eenngghh," erang Ummi Nisa.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkObGD6Ttc
"Ooouuhh dasar Nisa Ustadzah lonte, eeennggh Pak Ustaaaddzzzhh izinin aku ennghhh ngecrotin peju kafir ke me-memek lacur istri solehamuuuhh," racau Alex
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyeG47FuJb
Persetubuhan itu terus berlangsung hingga adzan maghrib berkumandang. Mereka tak berhenti di rest area lagi karena jarak kampung halaman Ustadz Malik sudah dekat. Sekitar setengah jam kemudian, jalanan aspal mulus yang dilalui mobil itu telah berganti dengan jalan bergeronjal.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡymdmUtkSWJ
Lukas kini sedang menyetir sementara Daniel, Alex, dan Ferdinand asyik main hp. Yang membersihkan noda sisa-sisa perzinahan mereka tentu saja adalah Ummi Nisa. Ia dengan seksama mengelap peju yang menempel di jok mobil dan menyemprotkan parfum hingga baunya hilang. Semua itu ia lakukan dengan senang hati tanpa protes.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXC2a8eLe2
Dulu, ia membuat perjanjian dengan Ustadz Malik sewaktu menikah untuk selalu membagi pekerjaan rumah tangga berdua. Ia memiliki pemahaman bahwa pekerjaan rumah tangga itu bukan hanya tugas istri melainkan tugas pasangan suami dan istri. Namun, setelah bertemu dengan pejantan kontol besar seperti Alex dan teman-temannya ia baru sadar bahwa laki-laki itu memang memiliki derajat lebih tinggi daripada wanita. Tak sepantasnya laki-laki diharuskan melakukan pekerjaan rendahan seperti bersih-bersih, semua itu tentunya tugas wanita.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5uBgjUHqZ
Inilah indahnya agama islam. Kadang orang yang dianggap ilmunya lebih rendah pun masih bisa memberikan kita pelajaran yang berharga. Lewat Alex dan teman-temannya Ummi Nisa kini sadar kenapa ada hadist yang mengatakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah wanita. Itu karena kebanyakan wanita selalu membangkang perintah laki-laki. Ummi Nisa bersyukur karena ia tidak menolak sewaktu dilecehkan oleh Alex untuk pertama kalinya dahulu karena dengan begitu ia telah menunaikan fitrah seorang wanita untuk selalu memuaskan birahi pria.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EJ6qpHgth
“Ahh,” Ummi Nisa mengerang karena tiba-tiba jilbanya ditarik ke samping oleh Ferdinand yang kini duduk di belakang. Ferdinand tanpa mengalihkan perhatian dari hpnya sedetikpun menunjuk kontolnya. Ummi Nisa lalu segera menurunkan resleting celana remaja itu dan mulai menyepong kontolnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmoFbPq2jd
Ferdinand dan Lukas sedang tidak mood untuk mengentot memek ataupun anus ustazah jablay itu, sehingga mereka lebih memilih untuk disepong saja. Ummi Nisa sebenarnya kecewa namun sebagai lonte yang beradab ia tak boleh protes.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzn5tsO3GUG
***
Mobil mereka sampai di kampung halaman Ustadz Malik dan Ummi Nisa sekitar jam 7 malam. Alex dan teman-temannya rencana akan menginap dulu malam ini dan baru besok mulai berkemah di gunung dekat sini.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnatt4my0gr
Ummi Nisa menggoyang-goyangkan bahu suaminya, “Abi, Abi bangun,” ucapnya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNKPR0kkwe
“Em…” Ustadz Malik menguap, matanya mengerjap-ngerjap melihat sekitar. “Udah sampe Ummi?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodSHVoxEmG
“Udah Bi, udah sampe ini.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCpmr8LymN
Mereka berenam di sambut oleh ibu mertua Ustadz Malik dengan hangat yang bernama Ummi Halimah. Beliau ikut membantu memindahkan barang-barang di mobil ke dalam rumah. Setelah itu Ustadz Malik dan Ummi Nisa shalat jamak maghrib dan isya’ dan berkumpul bersama Alex dan yang lainnya untuk berbincang-bincang dengan Ummi Aminah. Obrolan itu berlangsung singkat karena Ustadz Malik, Ummi Nisa dan keempat remaja itu pasti capek dan butuh istirahat.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrAVBTs3Qm
“Nikah 15 tahun pulang-pulang kalian bawa anak empat gede semua lagi hihihi,” Ummi Halimah tertawa membercandai anak menantunya.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AdiO3sPsY
Semuanya tertawa mendengar celotahan Ummi Aminah itu. Semuanya kecuali Ustadz Malik yang hanya tersenyum. Sejak bangun tidur di mobil tadi, Ustadz Malik terus teringat akan mimpinya tadi yang terlihat begitu nyata. Hal itu terus ada di pikirannya hingga Ummi Nisa pun ikut sadar bahwa suaminya nampak sedang ada masalah. Ummi Nisa tau pasti ini ada hubungannya dengan ia yang dientot disamping suaminya waktu di mobil tadi. Bukannya takut, ia justru jadi tertarik ingin mendengar apakah suaminya itu akan marah atau tidak melihat istri solehanya itu dientot kontol kafir berkulup. Toh, kalau suaminya marah ia bisa berargumen bahwa yang semua itu hanya mimpi karena Ustadz Malik tidur di mobil tadi.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlj9PivMuV1
“Cerita aja Bi, Ummi kan istri Abi,” ucap Ummi Nisa. “Jangan disembunyiin supaya gaada fitnah dalam hubungan rumah tangga juga.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Di6yb5wma
Setelah terus didesak oleh Ummi Nisa, Ustadz Malik akhirnya berani cerita. Ia menceritakan bahwa ia bermimpi Alex dan te
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcl6am2d2Rb
“Abi mimpinya aneh banget,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1QsCbObY8
“Lha iya itu Ummi, Abi juga bingung kok bisa mimpi gitu,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbh2gQzLvlR
Ummi Nisa makin memancing suaminya, “Emang Ummi di mimpinya Abi waktu dilecehin Alex sama yang lain itu nolak sampe meronta-ronta atau malah keenakan.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEV5oTBOiLr
“Emm.. Ummi malah keenakan,” ucap Ustadz Malik dengan malu-malu.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoK9EEZ6K5C
“Kok bisa Bi malah keenakan?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoWp4ovC4B
“Kayaknya gara-gara penis mereka gede deh Mi,”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YueBojR5B
“Punya Alex dan yang lainnya sama punya Abi gede mana?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcW2aVrXWT
Ustadz Malik dengan malu-malu menjawab bahwa punya Alex dan teman-temannya lah yang lebih besar, bahkan hingga dua kali lipat ukuran penisnya sendiri.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FvGngCR9U
Puas menggoda suaminya, Ummi Nisa lalu mengatakan bahwa jangan diambil pusing mimpi tadi. Toh, itu hanyalah mimpi bukan realita. Mereka berdua lalu rebahan dan t
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5oc7GzEXs
Baru lima menit mereka rebahan, terbesit di pikiran Ummi Nisa untuk menggoda suaminya sekali lagi. “Abi mimpi Ummi diperkosa gitu perasaannya Abi gimana?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJhtQhUzzH
Ustadz Malik berpikir sebentar baru menjawab, “Abi tentunya marah sama kecewa sih Mi tapi..”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Qk8Ydlb51
“Tapi apa Bi?”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxY8WyGUbEi
“Tapi gatau kenapa Abi kok malah jadi terangsang ya pas liat Ummi diperkosa gitu. Ummi kayak liar banget pas itu beda sama sisi soleha yang selalu Ummi tunjukkin.”
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3j4dUWveMW
Ummi Nisa tak merespon perkataan Ustadz Malik itu. Ia membiarkan suaminya memikirkan adegan dirinya yang dizinahi oleh keempat remaja kafir itu. Adegan yang suaminya kira hanyalah sekedar mimpi.
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgFiJbaAkr
***
[Karya asli @MirzaAli1. Dijual eksklusif di Karyakarsa @mirzaali2, Novelkita, dan Telegram @MirzaAli1 dengan harga 9rb per chapter. Pembayaran diterima melalui Gopay, Dana, Shopeepay, atau Ovo.]
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCBInOHonE
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvZH0Cb3FvT
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3DTUoDvbX
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImyfo5Tm3l
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgAHYU74GFH
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdmdaC8nAj
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtF7zsYKvw
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Ei4YiZCs6
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6V55TP6th
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIFfJVWTmr
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQ7Zdbwwf3
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZmM861feze
833Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuqpiu5tdU
