Angin tak berhaluan tertawa dalam sentuhan nada. Malam bercumbu mesra bersama bulan. Bintang dipojok sisi barat kian menangis. Iri tak kepayang.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqG6VcVJ5N
Malam yang egois itu, seakan tak menghiraukan ratapan pilu sang bintang malang iitu.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxUej51KTk
Warna warna langit menjadi sesak. Seorang penanti menatap langit. Ribuan cahaya terus berkedip. Sang bintang malang, mengadu kesal pada tatpan hangat sang penanti. Malam itu. Biintang tak bercahaya ria. Terdiam dalam kemalangan.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6SOWu1S4y
Rasa yang tak biasa. Angin tak kukenal berlalu ria, tawaran tawaan itu tak menarik rasa ingin tahuku. Malam kian mesra saja bersama bulan itu. Bercahaya hanya untuk mereka saja. Tak dihiraukannya bintang ditepi barat itu.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRspxMjG6z
Langkah langkah kecil mengadopsi debu dalam sebuah jejak. Retak dalam sebuah jejak. Menghilang dalam raga yang kian akan mati. Mati untuk sebuah penantian. Raga belia ini, masih kuberi sedikit sentuhan dunia untuk terus meratap dan lapuk dalam masa menanti.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT9Qc1ChDNR
Dia bukanlah yang pertama, membuatku lapuk dalam kayu pengharapan. Untuk sebuah anugerah rasa yang tak akan dia tahu. Lama kubersandar pada lapukan tua, dibawah rentetan cahaya bintang malang. Ku bagaikan bintang malang itu. Rasa ingin dia pandang, yang tak akan sampai.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOGpwQR1ue
Terus saja sebuah senyuman terlempar manja untuk gadis mungil ini. Menepi dipojokan tua. Menunggu usangan dan anakan tinta, yang terus menyatu untuk sebuah perwakilan rasa.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lp7PzcUm0
Entah untuk berapa lama akan terus mematungkan diri dalam debu. Menjadi penunggu untuk sebuah pernyataan dan ungkapan. Menjadi usangan yang mulai koyak untuk sebuah hati. Menunggu penawar untuk penyakit yang tak kunjung tenggelam dalam kesembuhan dan tawaran.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUuVauND86
Entah tidak cukup lama berdebu dalam angin musim. Menjadi penonton drama angina yang berlalu. Penikmat okestra bangunan tua Stella maris. Akankah waktu 3 tahun tak cukup untuk membuatmu tahu. Ada sebuah pelupuk rasa yang tersimpan untukmu.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFX8hOpyXa
Andaikan kau tahu, tak enak rasanya berdebu dalam waktu. Menjadi keeping kepingan untuk sebuah penanntian. Terabaikan karena keheningan. Menjadi abu abu sayap dalam sebuah kecemburuan.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ID5o6ROX1
Semua kata yang pernah terucap dalam pengecap rasa ini, tak semuanya benar.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bGHVdhegO
Sekalipun Kutak pernah berbagi rasa. Rasa yang pernah kutanam dalam masa tiga tahun yang lalu. Disaksikan kawanan angina. Sennatiasa dijaga bangku tua tak bertuan itu. Dalam usangan tua kurajut banyak kata indah untukmu.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhOMbmCYfV
Sekarangpun kau masih tak mengerti untuk semua tindakan semu yang ku coba.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbpaRJSWhK
Sekali lagi kubersaksi dalam usangan tua dan anakan tintaku. Kau yang akan selalu mendiami ubuk hati ini. Cinta pertama dalam jeruji dan gedung tua yang kian memudar.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUv3AEJZPDP
Besar harapku kau akan tahu rasaku, untuk sebuah nama yang hanya kau yang tahu.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5jBFp3XgD
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cAyrcMyhY
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcp5yol2ga
312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPbiOkE1gg
Hanya ingin seperti ini. Tak harus memiliki jika memang dipaksakan. Hanya ini sebuah jawaban. Cobalah untuk tidak selalu diam .. bicarlah walau sebentar.312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmLxcBiLLc
Lelah terus mehahan sebuah rasa. Ingin k uterus menatap retasan hangatmu. Pengagum untuk senyum simpulmu..312Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcrzbgUysc
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
