Kira's POV424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zs878VsZy
PLAK!424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdvblHF6IV
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR58BTKZfVN
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiKImFQ6CJ
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw81xRTk2jl
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPsGaaz6G4
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqxzvRdPC1
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5fVL8JhcZ
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJk5pEMneE
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VR7prNcwN
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAggr3oj3Q0
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJPFKpbMli
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmym0o9yj8G
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEEVi2Hzsk
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgooF2EYHfS
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGV8pcO7I79
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtntjoCT5NL
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2jo2znoMv
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdCy4sXHaX
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9peMCPevI
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfG8NPOz45A
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92KJHhMXHj
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPBoOQJ49j
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXv8NLoLEfj
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jg6PIwEIZ
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOyEsoWLTSo
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxVIM6bfGOv
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfWk3RVNpD
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFXMHbMXSB
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡceFqGtP6r0
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmpY8LW8Pz
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6jPYEfCny
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6UN3qDQKi
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmo47RLY8tg
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMHhTv8TgW
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOyvGqXc3q
"Kok bisa?"424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rqWIy6FPq
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaze87qQun
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMoSUPtVw4W
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1qbbcUaAH
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaCarxcGNA
Kak Zia menoleh.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaCIXn7LrB
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpn9FtuO7lk
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7EOVusFdAh
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.424Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8eofEm3kK
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
