
MOSAIK II: DEKAT
Yousaf senang karena telah berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan dan tak sabar menunggu malam tiba untuk menelfon si Ana.
Selang beberapa minggu, salah satu diantara mereka nyaman, tentunya Yousaf sangat nyaman karena mendapat respon yang positif dari Ana, sementara Ana, ia merasa nyaman dengan rayuan lelaki ambisius tersebut.
Tepat pada sabtu malam, dengan penuh percaya diri, Yousaf pun mengajak Ana untuk date ditempat biasa ia bertemu. (Suara ponsel Ana berdering) Ana yang sedang membuat secangkir teh, mmbuat Ana noticed dengan suara ponselnya yang bordering yang ternyata adalah panggilan telepon dari Yousaf.95Please respect copyright.PENANAGGVJrQlfY8
95Please respect copyright.PENANASM2Y5hnZjK
"Hai, Ana" ujar Yousaf pada Ana di telepon.95Please respect copyright.PENANAyKizgyWLxB
95Please respect copyright.PENANAevW0BQ9SF7
"Iya sep, ada apa?" Jawab Ana.95Please respect copyright.PENANA8kf4is5LRW
95Please respect copyright.PENANADhVRUaiINe
"Emm, malam ini kamu sibuk enggak? Aku mau ajak kamu ke suatu tempat." Ajak Yousaf.95Please respect copyright.PENANAZLGFVtL9RO
95Please respect copyright.PENANAWS11h94lAR
"Emm enggak sih, tapi jangan lama lama yah, soalnya nenek sendirian dirumah."95Please respect copyright.PENANA5QBJlVhnYC
95Please respect copyright.PENANA57HDLd5OmA
"Nggak lama kok, Oke aku otw kerumah kamu yahh, tunggu depan rumah!" Ujar Yousaf.95Please respect copyright.PENANAZdH4EOsXJJ
95Please respect copyright.PENANAV75aE9eNp4
Terlihat senyum Ana di saat mendengar Yousaf yang mengatakan itu dengan sangat semangat sambil mematikan panggilan tanda tak sabar.
Yousaf pun langsung menarik gas motornya. Beberapa saat kemudian Yousaf dengan motornya yang dibawa ngebut itu sampai juga di depan Rumah Ana.
Sementara itu di kamar 3x4m, Ana masih berdandan sambil menunggu datangnya Yousaf.
'Tin.. tin.. tin..' Suara klakson motor disertai bising mesin yang sudah tua terdengar di telinga Ana.
Ana pun keluar ke teras rumah. Dia melihat Yousaf yang sedang bergegas ke arahnya.
"You-"95Please respect copyright.PENANAvG6zqkeoUb
95Please respect copyright.PENANAtdMUly5UiK
Ana memanggil Yousaf yang sedang jalan cepat, namun Yousaf termyata menuju ke Neneknya yang sedang berada di dapur.
"Assalamualaikum"95Please respect copyright.PENANAihV4bG2xas
95Please respect copyright.PENANAwqExXDE00v
'Waalaikumussalam" dengat raut wajah yang bingung, si Nenek menoleh.95Please respect copyright.PENANAQP2z0IoYZX
95Please respect copyright.PENANA7l1MmbYOED
"Nek, aku pinjem Ana nya dulu yaa.. mau aku ajak jalan-jalan"95Please respect copyright.PENANA5lZtum2lYT
95Please respect copyright.PENANAjzv1iXOfxh
"Jangan kemaleman tapi lho" ujar nenek.95Please respect copyright.PENANAZmi8QyA8Jj
95Please respect copyright.PENANAssMNzcg1KF
"Siap nekk, tenang aja sama saya mahh hehehe" jawab Yousaf.95Please respect copyright.PENANAkZwuSxUEnH
95Please respect copyright.PENANARhuqvpgme9
"Berangkat dulu yah nek, wassalamualaikum" pamit Ana kepada neneknya.
Sesampainya di tempat, mereka duduk berdua sembari berdiskusi untuk memesan minuman di cafe.95Please respect copyright.PENANAQ7plK2xpph
95Please respect copyright.PENANA2YB39EJaPO
"Kamu yang mana?" Yousaf memulai diskusi.95Please respect copyright.PENANAyzxzBMcm6C
95Please respect copyright.PENANASpNTRwA0n2
"Aku taro latte aja." jawab Ana.95Please respect copyright.PENANA0taBqfm68f
95Please respect copyright.PENANAeMW0ERMhry
"emm" Yousaf mencari-cari minuman yang pas untuknya. "Nahhh, aku espresso aja ah" jelas Yousaf.95Please respect copyright.PENANALbY43tDjdv
95Please respect copyright.PENANADpMNK3Xswr
"Bukannya pahit?" tanya Ana.95Please respect copyright.PENANA90gwemY82U
95Please respect copyright.PENANAXYkVFcI6tG
"Ahhhh, sepele" sombong Yousaf.95Please respect copyright.PENANAuhyeyzXo2y
95Please respect copyright.PENANAZsTPktcuE0
Kemudian Yousaf memanggil Pelayan Cafe untuk memberikan menu yang ia pesan.95Please respect copyright.PENANA7b98iyKfPs
-----------
Pria dengan tampilan ala detektif melihat jam tangan peraknya. Jam tangannya yang terlihat elegan itu menunjukkan pukul 19.30. Dia membuka tas nya, kemudian mengambil koran Tempo, lalu membaca koran itu.95Please respect copyright.PENANA5nXSq90gjf
-----------
Ana yang merasa kebingungan dengan Yousaf karena diajak ke tempat yang belum pernah Ana kunjungi. Ana melihat kanan kiri atas bawah. Sembari menunggu pesanan ia memanfaatkannya untuk bertanya, "Tumben sep kamu ajak aku ketempat yang enggak biasanya?".95Please respect copyright.PENANA8psepz2qkD
95Please respect copyright.PENANA2OptqcBBOK
"Iya, ini adalah tempat aku dulu saat kecil biasa sama ayahku untuk makan malam disini. Bagiku, ini adalah tempat yang spesial buat aku. Oh iya, dulu ayah ku juga melamar ibu ku di sini." Jawab Yousaf.95Please respect copyright.PENANAuFrJ6xYFmo
95Please respect copyright.PENANAqQ7twKR6TT
"Oh, gitu ya" Kata Ana.95Please respect copyright.PENANAwVrqIXP1u0
95Please respect copyright.PENANA96gZdkGvjY
"Ana" (Yousaf menatap Ana dengan pandangan serius)95Please respect copyright.PENANAC5fqFpaT3t
95Please respect copyright.PENANAQTFN4JtzLz
"Sebenernya, Aku ngajak kamu kesini, karena aku ingin.. ini tempat pertama kali kita jadian..." ujar Yousaf.
Ana pun merasa kebingungan dengan tingkah Yousaf.95Please respect copyright.PENANAtlYbQQvTwi
95Please respect copyright.PENANA6BfnJfc6FD
"Emmm.... maksud kamu?" Tanya Ana yang tentu gugup dengan situasi pada saat itu.
"Aku sayang sama kamu Ana, boleh enggak aku jadi pacar kamu?" Kata Yousaf.
Ana pun merasa aneh dengan tingkah Yousaf, yang padahal juga Ana belum tau Yousaf itu seperti apa orangnya.
Di sisi lain, Yousaf memang mempunyai kharisma yang membuat perempuan tertarik dengannya.
Ana terdiam seketika dengan pertanyaan itu, Ana berpikir untuk jawabannya. Dan tentu Ana juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Mata Yousaf masih optimis, dia masih memandangi Ana dengan serius.
"Iya, Yousaf, aku mau, tapi..... kamu janji yah jangan main main dengan perasaan?" Jawab Ana.
Ana pun menerima Yousaf dengan perasaan yang takut jika Yousaf cuma ingin main main. Ana adalah orang yang polos, bahkan dia sering dikecewakan banyak laki-laki. Tapi, kali ini dia merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda dari Yousaf.95Please respect copyright.PENANA1lvJ2VHVWP
"11 November 2020, cantik kan?" untuk membuatnya terlihat keren, dia melanturkan sebuah pertanyaan retoris.95Please respect copyright.PENANAFoNwgaM96r
"Tapi entar dulu.... dari sekian banyaknya wanita, kenapa kamu sukanya sama aku?" tanya Ana untuk menutupi rasa tersipunya karena kharisma Yousaf.95Please respect copyright.PENANAsSdCCT6TCC
"Anaaa, perasaan itu enggak ada yang tau, bahkan diri sendiri." Jawab Yousaf dengan sederhana.
"Emmm, Iyasih.. yaudah" Kata Ana.95Please respect copyright.PENANAxdm61CT8Dp
95Please respect copyright.PENANAeBmB4PD4v5
"Yaudah apa? Kita jadian? Seriusan nih? 11-11-20, hahah cantik ya?" Tanya Yousaf.95Please respect copyright.PENANAcxk0NFSHdS
95Please respect copyright.PENANAtOvuUphaIK
"Iyasih can-" Jawaban Ana terpotong oleh Pelayan Cafe yang mengantarkan pesanan mereka95Please respect copyright.PENANApOd9UcFtcB
95Please respect copyright.PENANAi4hPhoZkDZ
"Permisi.." santun Pelayan Cafe.95Please respect copyright.PENANAadrAnPVAC6
-----------
Pria itu meletakkan korannya, dia mengambil ponsel dari sakunya.95Please respect copyright.PENANAQfsgE6fDte
95Please respect copyright.PENANAa0cDQotdb8
"Yo, Izo" pria itu menyapa temannya bernama Izo di panggilan telepon.95Please respect copyright.PENANAegyIqUBa55
95Please respect copyright.PENANAVcvg7FowMX
"Kenapa? ada kerjaan buat gua?" Izo terlihat sedang malas-malasan di teras rumahnya.95Please respect copyright.PENANAByMLMIAEzu
95Please respect copyright.PENANAHa363wBgQB
"Gawat, lu inget Ana Anggira ga?, yang lu nyuruh gua buat cari tau tentang dia dulu?" Tanya pria itu.95Please respect copyright.PENANAHaB7Zxuqh7
95Please respect copyright.PENANAhwlFrXQ04B
"Mana mungkin gua lupa, emang kenapa?" tegas dan tanya Izo.95Please respect copyright.PENANA8zXokpHerd
95Please respect copyright.PENANAbDHNpAu8VI
"Gua di cafe camelion, ga sengaja liat Ana lagi makan sama pelaku pembunuhan berencana 2 tahun lalu. Kasusnya udah ilang gitu aja, gua jadi ga punya kebebasan buat nangkep dia sekarang." Pria itu menjelaskan situasinya.95Please respect copyright.PENANAPBIkBCLH0T
Izo tiba-tiba terlihat pusing.95Please respect copyright.PENANAf2ItzTdGDU
95Please respect copyright.PENANAKq1BQnIs42
"Share lokasi lu sekarang!" Dengan nada tinggi, Izo menyuruh pria itu.95Please respect copyright.PENANA5k1H3UlpPM
95Please respect copyright.PENANAdWT0l58s7p
"Kalem zo, gua sama lu bisa ngatasin ini. Lu kan mantan agen.. harusnya lu ga kebawa emosi kaya gini." pria itu mencoba menenangkan Izo.95Please respect copyright.PENANAffmziRTO14
95Please respect copyright.PENANA6yQiCidBsf
"Max.." Izo memanggil pria itu.95Please respect copyright.PENANAqh4bGd0y68
95Please respect copyright.PENANAgTqgcp78gC
"Dia cinta pertama gua! Gimana gua ga kebawa emosi coba?!" bentak Izo.95Please respect copyright.PENANAot8OFP3d7x
95Please respect copyright.PENANASwDKX1O7gv
"Gini, psikopat ga akan mau bunuh orang secepat itu, kita punya waktu buat atur rencana, gua juga bakalan ngawasin Ana sampe dia sampe rumahnya." jawab Max.95Please respect copyright.PENANAlfBD4CkiXZ
95Please respect copyright.PENANA82QOwWSxQQ
"Huhhh.. ok, lu ke rumah gua malam ini." ujar Izo sambil menghela nafas.95Please respect copyright.PENANAT0f0dIxp8P
95Please respect copyright.PENANA3djl7ipymo
Izo pun sudah tenang akan keadaan malam itu.95Please respect copyright.PENANAOFBp4tY6qq
-----------
Akhirnya, mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Yousaf terlihat sedang membayar tagihan di tempat kasir cafe, Sementara Ana menunggu di parkiran.
Sembari menunggu Yousaf yang sedang membayar di dalam cafe, Ana melihat Pria dengan kacamata hitam menuruni tangga dan menuju ke arahnya, pria itu adalah Max.95Please respect copyright.PENANANX51WwLmRi
95Please respect copyright.PENANAmxWjlPKrVK
"Watch out" bisik Max.95Please respect copyright.PENANA1t0DjJN7n3
95Please respect copyright.PENANAMRph2phULd
Max melewati Ana dengan berjalan cepat menuju motornya. Ana terdiam karena kaget.95Please respect copyright.PENANAqpSjIExbmb
Ana kebingungan, dia membalikkan badan lalu hendak menanyakan sesuatu kepada Max. Terlambat, Max sudah pergi meninggalkannya.
ns216.73.216.175da2