Pagi hari di kediaman Aozora masih sama seperti biasa, diramaikan oleh suara narasi liputan pagi dan obrolan ringan antara orangtua dan anak-anaknya. Namun hari ini, Nyonya Aozora tetap menyajikan sarapan hanya untuk tiga orang. Hinata masih ketiduran di kamar setelah tiba dari Beldiceanu jam empat dini hari tadi. Mereka tidak ingin mengganggu istirahatnya setelah kurang lebih lima jam menyetir sendirian tanpa henti, kebetulan cutinya juga baru berakhir besok. 340Please respect copyright.PENANAYqJX2A5Bhi
340Please respect copyright.PENANAyqYMnWC3dn
Selesai sarapan, Hikari berangkat ke sekolah bersama sang ayah berhubung rute menuju saham utama keluarga Aozora melewati sekolah si bungsu. Barulah ketika Nyonya Aozora mencuci piring di wastafel, tiba-tiba saja terdengar suara dentingan mangkuk logam dari ruang altar. Tanpa dicek pun, Nyonya Aozora sudah tau kalau itu adalah Hinata yang baru saja keluar dari dalam kamarnya. Sedang menyapa sang kakak yang harusnya kini seusia dengan Kaori. 340Please respect copyright.PENANAGE0m5bPCY5
340Please respect copyright.PENANA0aQCux00l6
Sarapan di meja sudah siap saat Hinata memasuki ruang makan. Ibunya masih berdiri di depan wastafel, sedang mengeringkan peralatan makan yang habis dicuci menggunakan kain lap. Sebelum makan, Hinata tidak pernah lupa menyalakan televisi dan mencari tayangan berita. Pokoknya berita apa saja, berita tentang kasus mutilasi dan hal menjijikkan lainnya tidak akan mengganggu nafsu makannya. 340Please respect copyright.PENANAl1AV8w6lQg
340Please respect copyright.PENANA4krrd2dhN5
Bahkan setelah selesai makan, Hinata tidak mematikan televisi. Dia tetap mengikuti tayangan berita sambil mencuci perabotan makannya sampai ponselnya berbunyi karena kemasukan pesan. Setelah dicek, rupanya Reiko yang menanyakan kabarnya, apakah sudah sampai di Corneanu dengan selamat. Hinata membalasnya sebentar sebelum melanjutkan kembali pekerjaannya. 340Please respect copyright.PENANAgSbQ8MvygH
340Please respect copyright.PENANA1nGWg6btPe
Sebenarnya, dia dan Reiko mulai akrab sejak pertemuan mereka di mall tempo hari. Dan menuruti perkataan Tohru agar lebih terbuka pada orang asing yang menawarkan pertemanan, Hinata meladeni Reiko selaku senior dan idola yang baik. Selain itu, keluarga Hoffman adalah rekan bisnis keluarga Arashi selama beberapa generasi. Jadi penting juga bagi Hinata untuk membangun relasinya sendiri dengan salah satu putri keluarga Hoffman tersebut sebelum menikah dengan Tohru. 340Please respect copyright.PENANA5OwTqnLlMg
340Please respect copyright.PENANA1LZwDW48pO
“Ayah dan Hikari sudah berangkat ya?” tanya Hinata pada ibunya yang sedang membersihkan meja makan dengan lap dan kemoceng. 340Please respect copyright.PENANAo1MbgJkeQA
340Please respect copyright.PENANAXLhLlZ2hod
“Baru saja. Ayah tidak ingin mengganggu istirahatmu setelah mengemudi berjam-jam, jadi kami sarapan duluan,” jawab Nyonya Aozora. “Oh iya. Semalam Tohru menelpon. Sepertinya pas Hinata masih di perjalanan.” 340Please respect copyright.PENANApY4Fh020GE
340Please respect copyright.PENANAQAIe3qv01S
Hinata mengerutkan kening, seketika berhenti mengelap piringnya. “Tohru? Menelpon langsung ke rumah?” 340Please respect copyright.PENANAKCPVA9EO6x
340Please respect copyright.PENANACmz8vzFp2R
“Ayah bilang kalau Hinata tidak perlu memaksakan diri,” lanjut sang ibu membuat kerutan di kening putrinya semakin menjadi. “Kamu tidak perlu mengikuti keputusan Kekaisaran kalau memang tidak mau.” 340Please respect copyright.PENANAsNvj7QXSGD
340Please respect copyright.PENANAvedg7CVkfa
“Ayah sendiri yang akan menggantikanmu,” ucap Tuan Aozora tegas mengulang perkataan terakhir istrinya yang membuat mood putri sulungnya seketika berantakan. Selepas mengobrol dengan ibunya, Hinata langsung bersiap dan meluncur ke kantor ayahnya sebelum pria itu menyampaikan keputusannya kepada pihak Departemen Pertahanan.340Please respect copyright.PENANAuiUQf5rZ0P
340Please respect copyright.PENANA05vv95KVnI
“Tidak. Yang ditugaskan adalah calon kepala keluarga berikutnya, jadi aku sendiri yang harus pergi,” balas Hinata tidak kalah tegasnya. “Lagipula masih ada beberapa bulan, itu waktu yang lebih dari cukup untuk bersiap.” 340Please respect copyright.PENANAFoGlGaw4kX
340Please respect copyright.PENANAMTvGQfSujm
“Bukankah kau sendiri harus fokus dengan pendidikanmu? Bagaimana kau akan mengurus keduanya sekaligus?” 340Please respect copyright.PENANAczX5M6yaaF
340Please respect copyright.PENANAuumsmOqVwS
Hinata tersenyum lebar. “Aku tidak bisa merepotkan Ayah atas sesuatu yang seharusnya menjadi tugasku,” tukas gadis itu tidak mau kalah. "Jadi aku sudah mempersiapkannya." 340Please respect copyright.PENANAH3ykIVE8OX
340Please respect copyright.PENANAWY71MYe0Xf
Tuan Aozora langsung menghentikan laju penanya hanya untuk menatap kesungguhan di wajah cantik putrinya. “Jadi kamu benar-benar ingin menemui penyihir itu?” 340Please respect copyright.PENANAGl1SDbtc9h
340Please respect copyright.PENANAMq2OdFunBx
*** 340Please respect copyright.PENANAiM9Ph4yE9n
340Please respect copyright.PENANADiEpSF3j7O
Sepulang dari kantor ayahnya, Hinata tidak membuang waktu untuk mengganti pakaian dengan langsung bergerak menuju perpustakaan keluarga yang terletak di bawah bangunan utama dan pintu masuknya berada di gudang. Walaupun akses menuju perpustakaan tersebut hanya menggunakan pencahayaan dari lentera, di dalamnya tetap didukung oleh teknologi masa kini. Dimana lampu akan menyala secara otomatis begitu seseorang masuk ke dalam ruangan. Air conditioner juga menyala setiap saat untuk menjaga suhu ruangan agar buku-buku di dalamnya tidak rusak dan cepat berdebu. 340Please respect copyright.PENANALbDiNla7WB
340Please respect copyright.PENANAbWCDJrB88I
Tujuan pertamanya adalah sisi terdalam perpustakaan, yaitu satu-satunya rak paling ganjil di antara seluruh rak yang ada. Tingginya mencapai dua meter dengan lebar hingga menutupi dinding di belakangnya. Dibuat dari kayu terbaik, dengan ukiran indah di setiap jengkal. Dan tepat di bagian atas tengah rak terdapat pahatan berupa perisai perang dengan simbol sebuah batu permata dan sepasang katana menyilang di belakangnya. 340Please respect copyright.PENANAjYeKKQGXAh
340Please respect copyright.PENANA3bkk8b6UHT
Pandangan Hinata bergerak cepat mengikuti telunjuknya yang menyisir salah satu baris di rak paling tengah. Tak sampai sepuluh detik, ujung telunjuknya berhenti di depan sebuah buku bersampul hijau tua. Semua tulisan di sampul buku tersebut masih berkilau seperti dicetak menggunakan tinta emas. Saat Hinata menariknya keluar dari rak, di sampul depannya tertulis ‘Tujuh Pilar Api’ dan di sudut bawahnya tertulis pula nama keluarga Aozora. Dilihat dari ketebalannya, sepertinya isi buku tersebut tidak kurang dari lima ratus lembar. 340Please respect copyright.PENANA3X0KVllGMi
340Please respect copyright.PENANApH1R5Sl7e9
Namun itu bukan satu-satunya buku yang akan dipelajari oleh si putri sulung hari ini. Lima buah buku dengan ketebalan yang sama berdebam keras saat diletakkan di atas meja, menerbangkan sisa-sisa debu yang masih menempel di permukaan. Hinata mengeluarkan pena, tinta botol dan buku catatannya. Entah mungkin karena posisinya sebagai calon kepala keluarga berikutnya atau karena seleranya yang terkesan klasik, Hinata lebih suka memakai pena saat berada di rumah ketimbang menggunakan bolpoin untuk mencatat hal-hal di luar pelajaran seperti ini. 340Please respect copyright.PENANAGmiwxlO7Pz
340Please respect copyright.PENANA0A1LFb34xG
Alis hitamnya sudah mengernyit bahkan setelah buku pertama dibuka, buku yang membahas Tujuh Pilar Api. Sesuai namanya, buku tersebut berisi informasi mengenai tujuh seirei wanita paling mengerikan sepanjang sejarah Kekaisaran Arslandia-negara tanah air Hinata. Disebut Pilar Api karena elemen dasarnya adalah api, sehingga semua teknik serangan atau pertahanan mereka ada kaitannya dengan api. Seirei sendiri adalah sebutan untuk yuurei yang levelnya setingkat di bawah Pangeran Iblis. Jadi dapat disimpulkan bahwa mereka adalah lawan yang tidak dapat ditangani dengan cara biasa. Harus dihadapi oleh hunter berpengalaman dan memiliki ketahanan serta kekuatan yang sebanding. 340Please respect copyright.PENANAaBug2bRxsD
340Please respect copyright.PENANAppfHFMOxEr
Dan dari ketujuh pilar yang ada, tinggal tiga pilar yang masih hidup. Empat lainnya berhasil dibunuh dengan menggunakan senjata suci tingkat tinggi dari keempat keluarga Grand Duke Arslandia, Aozora adalah salah satunya yang menjadi ujung tombak dalam pembunuhan pilar yang pertama. Namun dalam setiap pertarungan tersebut, senjata suci yang digunakan akan lenyap bersama tubuh pilar yang tewas sementara masih ada tiga pilar yang tersisa. Dua lainnya berhasil disegel karena tidak begitu destruktif, berbeda dengan pilar terkuat yang keberadaannya kini tidak diketahui. 340Please respect copyright.PENANA8O86eHYxfD
340Please respect copyright.PENANAiJFBg3PuwL
Lamia, begitulah dia disebut. Sesosok wanita mengerikan dengan tubuh naga mulai dari pinggang ke bawah. Dari ketujuh pilar yang ada, dia adalah pilar tertua sekaligus yang terkuat. Para kepala keluarga terdahulu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memasukkan Lamia ke dalam daftar yang akan dilenyapkan karena dua senjata suci bahkan belum tentu mampu membunuhnya. Begitu pula dengan dua pilar yang telah disegel. 340Please respect copyright.PENANA0VynAW5heH
340Please respect copyright.PENANABxt9O1AyAy
Jika diingat-ingat, pertemuan dengan Lamia selalu menjadi kenangan buruk bagi setiap orang yang pernah mengalaminya. Tak terkecuali Hinata dan ayahnya. Sampai detik ini, dia tidak akan pernah melupakan hari dimana seirei itu menelan kakaknya hidup-hidup tepat di depan matanya. Ketakutan yang terlampau dalam seakan menggenggam jantungnya setiap kali menemukan kabar buruk yang berkaitan dengan Lamia. Tohru dan keluarganya mengerti, ini adalah trauma yang sulit dihilangkan. Walaupun di kesehariannya Hinata tampak santuy seperti biasa, jauh di alam bawah sadarnya sosok Lamia justru menjadi ketakutan terbesarnya. 340Please respect copyright.PENANAc6F2ovZhcp
340Please respect copyright.PENANAQYTjEDodKL
"Mereka tidak begitu saja disebut Pilar Api, melainkan karena karakteristik dari api yang mereka miliki berbeda dengan api yang biasanya. Karena hal ini diumumkan beberapa generasi sebelum ayah, kita tidak bisa mengetahui apa yang membuat api mereka berbeda." 340Please respect copyright.PENANAWioiOvOZHi
340Please respect copyright.PENANAE7ItpGhTbv
Hinata teringat perkataan ayahnya sebelum meninggalkan kantor beberapa waktu lalu. Statement itu dikemukakan oleh seorang pendeta keturunan iblis beberapa abad silam setelah melihat ketujuh pilar secara langsung. Asal-usul para pilar pun menjadi perdebatan dimana-mana. Ada yang bilang kalau mereka adalah seirei ciptaan Pangeran Iblis Kedua karena karakteristik api yang sekilas tampak mirip. Ada pula yang menentang karena ketujuh pilar dikenal netral, tidak berpihak pada setiap pertarungan yang mereka temui dan cenderung memangsa sesama seirei yang lain sebagaimana mereka memangsa manusia.340Please respect copyright.PENANA1UD4MaERSr
340Please respect copyright.PENANAl4fY3tDrQW
"Hm... apa karena itu para menteri sampai berani memutuskan untuk mendekati mereka?" Hinata jadi kepikiran. "Duke Homura V juga putra iblis, tapi pilar pertama baru muncul beberapa tahun setelah kematiannya. Sementara seirei dan yuurei lahir dari perjanjian darah. Jadi tidak mungkin kalau dia yang menciptakan mereka." 340Please respect copyright.PENANAqWquZJ26Yy
340Please respect copyright.PENANAkdopkePywu
"Tapi tidak ada salahnya kalau kamu mencoba mempelajari sejarah keluarga Homura dan Jurnal Homura V. Barangkali kamu bisa menemukan petunjuk yang tidak dapat dikenali oleh pemikiran kolot para orangtua seperti kami," adalah saran terakhir Tuan Aozora sebelum berpisah tadi. 340Please respect copyright.PENANAjQyg3MhMWv
340Please respect copyright.PENANArEKlzdBrdP
Manik biru gelapnya melirik dua buah buku dengan ketebalan yang sama di sebelah kanannya. Pada sisi buku paling atas tertulis 'Silsilah Keturunan Grand Duke Homura', sedangkan buku di bawahnya tertulis 'Jurnal Rahasia Homura V'. Menyisihkan buku-buku lain di hadapannya, Hinata memilih kedua buku tersebut sebagai santapan awal hari ini. Buku pertama yang ia buka adalah buku bersampul hitam yang memuat silsilah leluhur sang Menteri Pertahanan Arslandia. Satu hal yang unik dari seorang Hinata Aozora, membaca buku tebal berisi sejarah manusia yang tampak membosankan ini adalah kesukaannya. 340Please respect copyright.PENANAjYkbgd67A4
340Please respect copyright.PENANAf7huZ5C6CN
"Akhirnya Ayah mengijinkanku untuk membuka buku ini. Sudah sejak lama aku penasaran setelah melihat sampulnya," gumam gadis itu sambil membuka halaman pertama. Rasa penasarannya sangat beralasan. Karena dibanding seluruh buku tentang keluarga lain yang ada di dalam perpustakaan keluarganya, buku inilah yang selalu membuat jiwanya bergetar hanya dengan melihat lambang keluarga Homura di sampulnya. 340Please respect copyright.PENANA4u8TBtXynA
340Please respect copyright.PENANAKxZH80mw9I
Halaman pertama buku tersebut tidak hanya berisi judul dan tanggal terbitnya, melainkan lukisan wajah seorang lelaki paruh baya dibingkai frame kiasan berbentuk oval yang Hinata kenali sebagai Grand Duke Homura I. Wajahnya tampan dan tegas untuk ukuran pria seusianya, mengingatkan Hinata pada sosok Menteri Pertahanan tempo malam. Halaman-halaman berikutnya memuat data lengkap sang Grand Duke beserta istri-istrinya. Ya, Homura di masa lalu terkenal karena kekuatannya sehingga tidak sedikit kepala keluarga yang rela menjual anak-anak gadis mereka untuk mendapat bantuan dan dukungan dari Grand Duke. 340Please respect copyright.PENANAonPLVw29n3
340Please respect copyright.PENANAMVIy8KI0Kr
Halaman-halaman berikutnya tidak begitu menarik perhatian Hinata sehingga dia melangkah ke bab yang membahas tentang Grand Duke Homura V, generasi dengan istri terbanyak sepanjang sejarah keluarga Homura. Sama seperti para pendahulunya, hampir seluruhnya merupakan pernikahan politik. Jika mengikuti rekam jejaknya di medan perang, Homura V pastilah sosok yang mengerikan. Tapi kenyataannya, bahkan seorang Hinata tidak sadar bersiul ria setelah melihat lukisannya yang memenuhi satu halaman lengkap dengan nama aslinya. Hikage Homura, putra sulung dari Grand Duchess Homura IV. 340Please respect copyright.PENANADdg1kMd8hu
340Please respect copyright.PENANA3eL6oIkQuH
340Please respect copyright.PENANAlurA7SkQno
Tepat di bawah namanya tertulis keterangan bahwa itu adalah lukisan dirinya saat berusia dua puluh delapan tahun, dilengkapi dengan tanggal pengerjaan yang menunjukkan bahwa lukisan tersebut berhasil diselesaikan tiga hari sebelum kematiannya. Walaupun hanya kopian dari lukisan aslinya, gambar tersebut menujukkan bahwa Grand Duke adalah seorang manusia berparas indah dengan kulit putih bersih dan rambut sehitam malam. Aslinya mungkin akan terlihat seperti warna rambut Hinata sendiri. Sayangnya warna rambut hitam seperti itu sangat langka di dunia ini dan hanya dimiliki oleh keturunan-keturunan tertentu. Hinata kebetulan memiliki warna rambut demikian karena salah seorang leluhur Aozora pernah memperistri seorang putri dari keluarga Homura. Itu pun setelahnya sangat jarang di antara keturunan Aozora yang lahir dengan warna rambut hitam sempurna seperti dirinya.340Please respect copyright.PENANAWc2bHDbSlq
340Please respect copyright.PENANA6Umcvbyhsl
"Sekarang aku mengerti kenapa istrinya bisa lebih banyak dari pendahulunya," Hinata tertawa kecil. "Mana istrinya cantik-cantik pula. Sayang sekali tidak ada yang cukup berani untuk mengekspos ketampanannya ke hadapan publik." 340Please respect copyright.PENANAV3a75t0khE
340Please respect copyright.PENANAKaYbZlmCW4
Tapi harus diakui, ketampanan itu justru menegaskan kepribadian sang Grand Duke selama hidupnya. Beliau dikenal tegas dan tidak suka bermain-main, terlihat jelas dari ekspresinya. Meski semua pernikahannya terkesan seakan 'membeli' para gadis dari keluarganya, tidak pernah sekalipun terdengar seorang istri pergi dari kediaman Grand Duke karena permasalahan internal. Sepertinya beliau adalah seorang suami yang cukup adil untuk dua puluh delapan istrinya. 340Please respect copyright.PENANAqHsSEgI8Zp
340Please respect copyright.PENANAX7typup190
"Masa hanya karena reputasinya di medan perang, dia langsung dijuluki sebagai Grand Duke Iblis? Ini kan keterlaluan?" alis Hinata yang sama hitamnya dengan alis sang Grand Duke mengerut kesal. Padahal selain julukan itu, sang Grand Duke lebih pantas disebut pahlawan atas semua jasa-jasanya. "Sepertinya Grand Duke yang lain tidak mempedulikan julukan itu karena mereka sudah tau seperti apa Grand Duke Homura yang sebenarnya." 340Please respect copyright.PENANAC45EhwcCoY
340Please respect copyright.PENANAWAyvxl9XGA
Alasan mengapa Hinata sampai melompati tiga generasi tidak lain karena prestasi Homura V semasa hidupnya. Reputasinya di medan perang bukanlah sebuah lelucon. Berdasarkan apa yang Hinata temukan di buku tersebut, sang Grand Duke mulai turun ke medan perang di usia empat belas tahun untuk menggantikan sang ibu yang jatuh sakit sejak akhir perang sebelumnya. Dan sejak saat itu, beliau menjadi perwakilan tetap keluarga Homura dan diangkat sebagai Grand Duke yang baru beberapa bulan sebelum sang ibu wafat. Disitulah perjalanan asmaranya berawal, dimulai dari pernikahan pertamanya dengan putri Marquess Teslaven yang merupakan teman masa kecilnya. 340Please respect copyright.PENANA4HXBeFbaud
340Please respect copyright.PENANAVNJxVu7Qco
Di buku tertulis bahwa namanya adalah Sumire Homura, terdengar anggun seperti orangnya. Sebuah kalung emas dengan permata merah tua besar yang menggantung di lehernya adalah pemberian Grand Duke sebagai hadiah pernikahan sekaligus bukti cintanya kepada sang istri. Grand Duchess sendiri dikenal sebagai istri yang bijaksana, mendukung setiap tindakan suaminya tak terkecuali poligami yang terus berlanjut. Grand Duke bahkan memberinya kewenangan mutlak sebagai Nyonya Homura pertama dalam mengelola semua urusan rumah tangga termasuk mengatur anggaran. Diduga bahwa kebijaksanaan Grand Duchess inilah yang menjadi percontohan bagi istri-istri berikutnya sehingga mereka dapat hidup rukun sampai hari dimana Grand Duke ditemukan tewas. 340Please respect copyright.PENANAQUEgLpwIoA
340Please respect copyright.PENANAjl6NUrVJ8w
Hinata membuka lembaran berikutnya setelah pembahasan mengenai istri ke-26 sang Grand Duke dan malah mengerutkan kening. Dia menemukan sosok yang benar-benar mirip dengan Grand Duke Homura V, dan menurut buku disebut sebagai satu-satunya anak Grand Duke dari istri pertama yang lahir setelah kematiannya.340Please respect copyright.PENANAhLpsztQxnu
340Please respect copyright.PENANAQrFnYJsqVF
Namanya adalah Saechika Homura yang kemudian mewarisi posisi ayahnya sebagai Homura VI dan melanjutkan perjuangan beliau. Reputasinya pun tidak jauh berbeda dengan sang ayah. Bahkan justru lebih banyak yang dapat diceritakan tentangnya karena umurnya yang lebih panjang dari Homura V. Dan penjelasan mengenai silsilah keluarga Homura berakhir disitu, pun tidak dijelaskan siapa istri Homura VI dan siapa anak yang mewarisi kepemimpinannya setelah ia tiada. Kisah kepahlawanannya terhenti setelah penaklukan terakhir yang mengubah Arslandia menjadi salah satu negara kekaisaran adidaya di dunia. 340Please respect copyright.PENANAIWRngsj35m
340Please respect copyright.PENANAajEoBSl76a
"Ini gila. Dari generasi pertama sampai keenam, semuanya orang-orang yang luar biasa. Aozora dan tiga keluarga bangsawan lainnya bahkan masih selevel di bawahnya," Hinata membatin. Detik berikutnya, biji matanya bergeser melirik buku kedua. Penyebab utama mengapa dia harus melahap sejarah hidup Homura V terlebih dahulu sebelum mulai membacanya. 340Please respect copyright.PENANAmoaWpK7Tak
340Please respect copyright.PENANAD7dDwS0H3C
Sesuai namanya, buku berjudul Jurnal Rahasia Homura V itu disusun setelah Homura VI menyerahkan jurnal harian ayahnya kepada Kaisar untuk keperluan pendidikan bagi para ksatria sebelum mereka siap turun ke medan pertempuran melawan roh jahat. Roh jahat inilah yang dikenal dengan sebutan seirei dan yuurei, mahkluk yang diperangi oleh Homura V hingga akhir hayatnya. Jurnal berisi berbagai informasi penting mengenai seirei dan yuurei tersebut kemudian dicetak dalam bentuk buku untuk disimpan para ksatria dan prajurit agar dipelajari sebagai bekal dalam medan perang. 340Please respect copyright.PENANAxZN6uNfVvz
340Please respect copyright.PENANAAiekltOSwk
Dari situlah Biro Supranatural dibentuk di bawah naungan Departemen Pertahanan. Dengan dukungan dari seluruh keluarga terkuat yang secara turun-temurun bertarung mempertahankan kedamaian Arslandia dari gangguan iblis, perburuan terhadap seirei dan yuurei pun dapat dilakukan secara lebih terorganisir dan meminimalisir korban dari pihak manusia. Intinya, semua yang berhasil dicapai umat manusia sampai hari ini tidak lepas dari jasa seseorang yang mereka sebut Grand Duke Iblis. 340Please respect copyright.PENANAD2nqGYfsZq
340Please respect copyright.PENANAc1UPYFsZjs
"Mungkin aku akan membaca jurnalnya di kamar nanti malam," ujar Hinata sembari mengambil buku yang lain. Buku bersampul hijau tua sekaligus buku pertama yang dia tarik keluar dari barisannya hari ini. Tujuh Pilar Api.340Please respect copyright.PENANAZuq3TcVrkE
340Please respect copyright.PENANAoID51owgWo
Sekujur tubuh Hinata merinding sesaat begitu melihat gambar wujud monster Lamia sang pilar pertama. Wujudnya mengerikan sebagaimana seirei pada umumnya, atau mungkin lebih menakutkan lagi. Wajahnya ditutupi topeng menyerupai tulang tengkorak ular raksasa dan mata merahnya bersinar dari celah-celah tengkorak tersebut. Lukisan itu seakan menatapnya sehingga Hinata bergegas membalik halaman berikutnya.340Please respect copyright.PENANAV9i5bmBlGd
340Please respect copyright.PENANA3qUBkfvswL
Selain wujud manusia setengah ular berukuran besar, Lamia memiliki wujud lain yang hanya pernah dilihat oleh sedikit orang. Karena kebanyakan saksi berakhir mengenaskan sebelum sempat menyampaikan penemuannya pada orang lain. Rumornya, itu adalah wujud asli Lamia sebelum ia mendapatkan kekuatan iblis. Dari sedikit keterangan yang berhasil dikumpulkan, wujud itu menyerupai seorang wanita yang kurus dan pucat. Mengenakan gaun putih lusuh yang panjangnya sampai terurai di tanah seperti rambutnya. Di lehernya bergelantung beberapa utas kalung dan liontin yang masih utuh dan konon berkualitas tinggi. Salah satu yang sempat terputus dari lehernya setelah terkena serangan gabungan dari keempat bangsawan kini berada di Museum Hitam di Ardeleanu. Perhiasan-perhiasan tersebut akan mengeluarkan suara gemerincing yang cukup keras saat ia bergerak atau berjalan. Sehingga banyak yang berpendapat bahwa Lamia dulunya adalah seorang wanita bangsawan kaya di masa lalu yang mendapatkan kekuatan dan kekayaannya dengan bantuan iblis seperti yuurei dan seirei kebanyakan.340Please respect copyright.PENANAd9pwweC2iK
340Please respect copyright.PENANAgIuAD0RL12
"Sepertinya aku harus menanyakan semua fakta yang ingin kuketahui saat bertemu dengannya." Hinata mengetuk-ngetukkan ujung telunjuknya di permukaan meja. "Kudengar pilar kedua adalah yang paling logis di antara ketujuh pilar. Untungnya aku kebagian berurusan dengannya."340Please respect copyright.PENANAHWboU2L96O
340Please respect copyright.PENANAP7UqnpZPdo
***340Please respect copyright.PENANAzliq3TcpmL
340Please respect copyright.PENANAw4Xukmwewi
Boutique de Jasmin Rouge, sebuah toko barang-barang unik di pinggir kota Beldiceanu yang selalu saja sepi. Walaupun sebagian besar barang disana seakan memiliki kekuatan mistis dengan bentuk yang sangat estetik, peminatnya justru tidak terlalu banyak. Sepertinya disebabkan oleh lokasi toko yang tidak cukup strategis. Tapi sebenarnya hal itu disengaja oleh si pemilik toko, karena hanya pelanggan dengan selera tertentu yang akan mengunjungi toko ini.340Please respect copyright.PENANArkt54iYei7
340Please respect copyright.PENANAaDbCvb3mMj
Suasana sedang sunyi ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu dari luar, membuat lonceng yang dipasang di atas pintu berdenting nyaring. Reiko pun melangkah masuk diikuti Hikaru dari belakang. Pemilik toko yang semula mencoba mengabaikannya langsung mengurungkan niatnya setelah melihat gadis itu hanya berdiri di depan pintu sambil memandangnya dengan senyuman simetris.340Please respect copyright.PENANAV6ClzJWRul
340Please respect copyright.PENANAFkvCDz6gdd
Pemiliknya adalah Torayuji Hartmann, seorang perempuan androgini yang berdiri terbungkuk di depan salah satu etalase. Sepertinya sedang memeriksa ulang beberapa barang baru yang akan dia letakkan disana saat Reiko datang berkunjung. Rambutnya putih bagai salju dan terpotong sangat pendek, tapi yang bersangkutan masih terlihat berada di kepala dua. Biji matanya yang berkilau seperti permata biru terang menatap Reiko dengan tajam di balik kacamata antiknya, seakan sedang memeriksa secara seksama dari ujung kaki sampai puncak kepala.340Please respect copyright.PENANAisW5jOstAH
340Please respect copyright.PENANABQGbDfaqRL
"Kaukah itu?" tanya Torayuji sambil menurunkan kacamatanya setelah beberapa lama tanpa bergerak dari posisinya.340Please respect copyright.PENANAwTuAYm0n0g
340Please respect copyright.PENANAAWXwdhHKgk
Langsung saja senyuman Reiko mengembang menjadi seringai lebar. "Kupikir kamu tidak akan mengenaliku," ujarnya senang.340Please respect copyright.PENANAE7tqwaKdVf
340Please respect copyright.PENANAEamXcKzbUJ
Torayuji mendengus illfeel, sembari menegakkan badannya yang ternyata lebih atletis dari yang dibayangkan. "Kau pikir aku ini bodoh atau apa?" cerocos wanita itu sambil melangkah menuju lemari pendingin di sebelah meja kasir untuk mengambil tiga kaleng minuman. "Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihatmu. Apa yang membawamu kemari?"340Please respect copyright.PENANA3X74ICtZl6
340Please respect copyright.PENANA141K4aDPD8
Reiko menghampiri sebuah rak berisi barang-barang lucu dan indah, seperti lampu lahar, jam pasir, bola salju dan sejenisnya. Permukaan kayu rak yang mengkilap menandakan kalau si pemilik toko rajin membersihkan tokonya secara teratur. "Seorang seniorku berulang tahun minggu depan. Aku harus memberi hadiah yang berkesan untuknya," sahut Reiko, mata bulatnya serius memperhatikan bola salju yang ada di rak tersebut. "Sepertinya bola salju seperti ini akan menjadi hadiah yang menarik."340Please respect copyright.PENANAcj0lWVKdHs
340Please respect copyright.PENANAZRXyz22thh
"Hm?" Torayuji meletakkan kaleng minuman yang baru saja diminumnya. "Bola salju? Apa tidak terlalu kekanak-kanakan?"340Please respect copyright.PENANA9MGFCUmuYW
340Please respect copyright.PENANAQDqJkgKZVc
"Kurasa tidak, soalnya aku ingin pesan custom padamu."340Please respect copyright.PENANAhXu6Y8Dk2u
340Please respect copyright.PENANAdlLHU4Dl8k
"Custom?" Alis putih Torayuji berkerut heran. "Sepertinya kakak senior ini sangat penting bagimu."340Please respect copyright.PENANAMmKygvIbET
340Please respect copyright.PENANAt9ITAU8oVP
Senyum tipis di bibir Reiko kembali mengembang. "Entahlah. Sejak pertama kali melihatnya, aku tidak bisa mengusirnya dari pikiranku."340Please respect copyright.PENANALmTacDeza8
340Please respect copyright.PENANABqTHWMxzBM
Alis putih Torayuji berkerut semakin parah. Ruangan itu pun mendadak sunyi seperti sebelum Reiko datang. Padahal ada tiga orang di dalamnya, tapi mereka seperti tenggelam dalam pemikiran masing-masing. Di saat Reiko masih dengan santainya melihat-lihat, di balik ketenangan ekspresi Torayuji muncul perasaan aneh yang sudah lama ia lupakan seiring senyuman gadis di hadapannya yang semakin merekah.340Please respect copyright.PENANAfvTLWn05KF
340Please respect copyright.PENANAn1C4NQwTOS
"Jangan bilang kalau..." Torayuji tidak berani melanjutkan kalimatnya.340Please respect copyright.PENANAJGQrYFEPwa
340Please respect copyright.PENANAwD3NqqtIUS
Seakan tidak peduli, Reiko mengambil bola salju di rak dan menyerahkannya kepada Torayuji. Wanita itu pun menerimanya begitu saja dengan ekspresi kebingungan parah karena Reiko terus tersenyum ganjil.340Please respect copyright.PENANANQA1BRRxVw
340Please respect copyright.PENANAPSb5pplQOi
"Seniorku itu sepertinya menyukai suasana yang tenang dan terbiasa menyendiri," ucap Reiko merdu. "Aku ingin kamu menyesuaikan panorama di dalam bola salju ini dengan keinginannya. Replika rumah besar di atas bukit mungkin akan terlihat bagus."340Please respect copyright.PENANA3CY2IMPxwh
340Please respect copyright.PENANAgd18UcXojf
"Baiklah. Aku mengerti maksudmu," balas Torayuji ragu-ragu. "Kembalilah tiga hari lagi. Aku akan segera menyelesaikannya."340Please respect copyright.PENANAUM8z5LvxoW
340Please respect copyright.PENANAYyPjr6T90v
Sepeninggal Reiko, Torayuji meletakkan bola salju tersebut di atas meja dan kembali menikmati minumannya. Pandangannya tertuju pada bola salju di depannya selama beberapa saat sebelum tiba-tiba menoleh ke arah sebuah bola kristal pada salah satu rak yang menempel di dinding.340Please respect copyright.PENANA6NDp91pXY6
340Please respect copyright.PENANAKaGxoVjsXD
"Hah..." Wanita itu menghela napas panjang, tak lama sebelum dia tiba-tiba berdiri dari kursinya. "Sialan, bikin penasaran saja."340Please respect copyright.PENANAehSyeawy8P
340Please respect copyright.PENANANGoscyjhcG
Bersambung...
ns216.73.216.109da2