Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
609Please respect copyright.PENANARniQRq0rfO
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
609Please respect copyright.PENANA3e4insaXhh
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
609Please respect copyright.PENANA3rD7eGOcOT
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
609Please respect copyright.PENANAo7puSCKMph
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
609Please respect copyright.PENANAUYnpFu59lO
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
609Please respect copyright.PENANAzXql5RyjxA
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
609Please respect copyright.PENANAIBvPfnSB7c
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
609Please respect copyright.PENANAchtpZvXJq3
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
609Please respect copyright.PENANAXQXNhxhag4
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
609Please respect copyright.PENANAwghnUkWNtz
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
609Please respect copyright.PENANAdTYxjW6b7j
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
609Please respect copyright.PENANAUVUtnaJWE2
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
609Please respect copyright.PENANAdCt1gqOsAQ
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
609Please respect copyright.PENANA6XXOd85abp
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
609Please respect copyright.PENANAuTfcUn01au
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
609Please respect copyright.PENANATsOTMEQcIb
>>><<<
609Please respect copyright.PENANAjXQ60AmCUZ
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
609Please respect copyright.PENANAFCIScV9IcB
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
609Please respect copyright.PENANAytUK5E4Hcb
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
609Please respect copyright.PENANAJ3T50vg0P6
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
609Please respect copyright.PENANAerudnflsOC
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
609Please respect copyright.PENANA5FtDKj1yBS
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
609Please respect copyright.PENANAFDbX06XRWt
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
609Please respect copyright.PENANAmBP76jNQHR
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
609Please respect copyright.PENANA7lIQaRL8Uz
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
609Please respect copyright.PENANAxWhhrtUU39
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
609Please respect copyright.PENANAh5fwTdlFWb
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
609Please respect copyright.PENANAbyREt2z7AP
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
609Please respect copyright.PENANA2avfcIXrBt
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
609Please respect copyright.PENANAeCSv9d54fl
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
609Please respect copyright.PENANANJsWuPSeLX
>>><<<
609Please respect copyright.PENANAyBuWQlDMr4
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
609Please respect copyright.PENANA0VcXUmRGsV
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
609Please respect copyright.PENANAnH1GEqG9T9
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
609Please respect copyright.PENANArxu3qDb7xi
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
609Please respect copyright.PENANA4y2JU4hTyS
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
609Please respect copyright.PENANAPtxk1fXnpa
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
609Please respect copyright.PENANAIG7avvSNxD
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
609Please respect copyright.PENANAddzCsfSiI4
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
609Please respect copyright.PENANAAAxRUCEyff
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
609Please respect copyright.PENANAF2pRR4JeCO
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
609Please respect copyright.PENANAj3M4N1SEzv
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
609Please respect copyright.PENANAxdQbRivOGl
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
609Please respect copyright.PENANAmHBvPPqU6n
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
609Please respect copyright.PENANANm6LkV3qUA
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
609Please respect copyright.PENANA98nwOhT8y8
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
609Please respect copyright.PENANAXWyevlfdXT
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
609Please respect copyright.PENANAWNOYdoYvsn
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
609Please respect copyright.PENANAJczl4wUDg1
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
609Please respect copyright.PENANAsJOvY9L1xf
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
609Please respect copyright.PENANARefq5VI46a
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
609Please respect copyright.PENANAdjWFj7ipYk
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
609Please respect copyright.PENANAsa6RCsXnfW
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
609Please respect copyright.PENANAerq9NWIm12
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
609Please respect copyright.PENANAm3WVnt1CeH
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
609Please respect copyright.PENANAkRyJaErt8n
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
609Please respect copyright.PENANAn9sJuj7oJC
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
609Please respect copyright.PENANA4QrYjKQq6w
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
609Please respect copyright.PENANATV2JJtN6ZL
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
609Please respect copyright.PENANAFA6aZcnUb2
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
609Please respect copyright.PENANAqebzAMVsoo
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
609Please respect copyright.PENANApPBkQncG3F
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
609Please respect copyright.PENANA3AjcvZjFkz
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
609Please respect copyright.PENANAcCHKHzHPUv
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
609Please respect copyright.PENANAjUbykpr9E7
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
609Please respect copyright.PENANAWQzVcOP7a1
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
609Please respect copyright.PENANAcOSkHbm83M
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
609Please respect copyright.PENANAMNUu2VkTkX
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
609Please respect copyright.PENANAgxLvXfonxf
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
609Please respect copyright.PENANAnND5RsM5j8
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
609Please respect copyright.PENANAPCjr6lOhJJ
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
609Please respect copyright.PENANAbogUv7Zrrg
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
609Please respect copyright.PENANAyR3XRfHbDj
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
609Please respect copyright.PENANAVyFV2OcF5F
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
609Please respect copyright.PENANA5xpCyYRmql
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
609Please respect copyright.PENANAI4lRQoBDxw
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
609Please respect copyright.PENANADjrspk9mqB
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
609Please respect copyright.PENANAMrnIwdYTOC
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
609Please respect copyright.PENANAuC1j1omRaU
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
609Please respect copyright.PENANAMLM8APnE9M
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
609Please respect copyright.PENANArnJDGOmacF
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
609Please respect copyright.PENANAK8P1xJ8w7z
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
609Please respect copyright.PENANAUOlDcPUGk4
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
609Please respect copyright.PENANAXwxZYc3jkZ
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
609Please respect copyright.PENANAChpuCBNJMd
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
609Please respect copyright.PENANA9wXzZ0hmhY
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
609Please respect copyright.PENANAiiTfQsyRO3
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
609Please respect copyright.PENANAKEtLWHRMov
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
609Please respect copyright.PENANAnfnYG83PSh
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
609Please respect copyright.PENANAWZZmBsCOOo
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
609Please respect copyright.PENANA8wBbgAvWee
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
609Please respect copyright.PENANAf8LvEo8OJo
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
609Please respect copyright.PENANAXILtKNm4dg
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
609Please respect copyright.PENANAVIGNKO3v5V
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
609Please respect copyright.PENANALGIbJRJxPz
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
609Please respect copyright.PENANA6jFL5qJmHF
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
609Please respect copyright.PENANAdl028S2Buz
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
609Please respect copyright.PENANAG5TWFdY2MN
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
609Please respect copyright.PENANAaiWOYdOYHd
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
609Please respect copyright.PENANAYEHRVIRe5Y
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
609Please respect copyright.PENANAmqruAtWO7X
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
609Please respect copyright.PENANAldWiX4rQoW
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
609Please respect copyright.PENANAXhWpmdup5G
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
609Please respect copyright.PENANATsnj5YxVly
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
609Please respect copyright.PENANAFSK7LICD9K
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
609Please respect copyright.PENANAOaMz87FgNP
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
609Please respect copyright.PENANAr9PgSDcIN8
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
609Please respect copyright.PENANA63xv2XmglC
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
609Please respect copyright.PENANAMgJNb3KQ0W
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
609Please respect copyright.PENANAL1DqmGm36m
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
609Please respect copyright.PENANAVwwqxtNwAG
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
609Please respect copyright.PENANA4sGw0AmDvC
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
609Please respect copyright.PENANA7xzxdyH4AE
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
609Please respect copyright.PENANAX9pteuAP2M
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
609Please respect copyright.PENANA9R5i6vSYza
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
609Please respect copyright.PENANApoPBGvSAUF
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
609Please respect copyright.PENANAwxIFSNxyyO
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
609Please respect copyright.PENANAEeSxgoaTrY
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
609Please respect copyright.PENANAeJFOgnEUpG
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
609Please respect copyright.PENANA2AX1n9kY2H
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
609Please respect copyright.PENANAFOIM0310Zg
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
609Please respect copyright.PENANAd14PkS830n
609Please respect copyright.PENANAhbZHb7fMyR
609Please respect copyright.PENANAIdbEAVvmAl
609Please respect copyright.PENANARCis1OypZI
609Please respect copyright.PENANA3jXC7o5uv3
609Please respect copyright.PENANAhm8LBcGr2r
609Please respect copyright.PENANAbBXTXLYAQG
609Please respect copyright.PENANAwG8KA1vjU4
609Please respect copyright.PENANAUeRvVusnGV
609Please respect copyright.PENANAntMMKgt9wu
609Please respect copyright.PENANA6W8RHUNKkx
609Please respect copyright.PENANAqKwCckZYv9
609Please respect copyright.PENANAf7O8hz9W9m
609Please respect copyright.PENANA9wV9rH7WLW
609Please respect copyright.PENANA1NE1G8Eb2X
609Please respect copyright.PENANAPsY26eSa1H
609Please respect copyright.PENANAcW8C1H53t6
609Please respect copyright.PENANABVK9uDcqxL
609Please respect copyright.PENANAMqbCqu4Zem
609Please respect copyright.PENANAmmGGjcdZTD
609Please respect copyright.PENANAcRlivrYDnt
609Please respect copyright.PENANAGrBpxggIBG
609Please respect copyright.PENANAFLBesGEQx4
609Please respect copyright.PENANA3cWkvNjF8g
609Please respect copyright.PENANAkSPn3TkfTx
609Please respect copyright.PENANAh5FPEmverx
609Please respect copyright.PENANAN7hkz4gc64
609Please respect copyright.PENANARN3LpoYoR8
609Please respect copyright.PENANAUzkqwqUuS4
609Please respect copyright.PENANAN8y1hOzNnI
609Please respect copyright.PENANALGIGUfYP4v
609Please respect copyright.PENANAqc6B3OjqEf
609Please respect copyright.PENANAHRRwpp7Axu
609Please respect copyright.PENANAccat9eOcCM
609Please respect copyright.PENANAOmCoWrORZm
609Please respect copyright.PENANAXP8d4DfjaE
609Please respect copyright.PENANAFd99dm9zSJ
609Please respect copyright.PENANAqrRX1DXHIE
609Please respect copyright.PENANA3tjEFSUdSH
609Please respect copyright.PENANAPoR5421FEU
609Please respect copyright.PENANAe15PEclJft
609Please respect copyright.PENANA4LHgdVmOHH
609Please respect copyright.PENANAeNvpSeCXTp
609Please respect copyright.PENANAZfjBdAzKfE
609Please respect copyright.PENANA5ndAhgeDpx
609Please respect copyright.PENANAA1aZUW10tv
609Please respect copyright.PENANA5W0vI8wmlI
609Please respect copyright.PENANAtuVDhJ64D3
609Please respect copyright.PENANABTo6Uw4sMk
609Please respect copyright.PENANAMpmq026ok8
609Please respect copyright.PENANAtHUTAWqoSt
609Please respect copyright.PENANAu6FcWZ1f6H
609Please respect copyright.PENANACb2Fa4JHxT
609Please respect copyright.PENANA5kXk4hSrMb
609Please respect copyright.PENANAB6ikGFMSL4
609Please respect copyright.PENANAqA8esrPy1S
609Please respect copyright.PENANAOyYmSdSOmL
609Please respect copyright.PENANArN172VbiQ5
609Please respect copyright.PENANANjxOKHCWJD
609Please respect copyright.PENANASnsNp0b0uq
609Please respect copyright.PENANAWY3lxnZtEE
609Please respect copyright.PENANAIonWQlgVnj
609Please respect copyright.PENANA3gFuQfRUcn
609Please respect copyright.PENANAcL4PhnlXg3
609Please respect copyright.PENANAPJsTiRrv8W
609Please respect copyright.PENANA3VV9eHXMtP
609Please respect copyright.PENANAa8vsYLGMj3
609Please respect copyright.PENANACTr07TTPNx
609Please respect copyright.PENANAplwiQqyTq8
609Please respect copyright.PENANAGMXJ77N6Ki
609Please respect copyright.PENANAdrdApovICc
609Please respect copyright.PENANAa7v0ySnfZV
609Please respect copyright.PENANAh72odEZ1SB
609Please respect copyright.PENANAOH1uE0e3ik
609Please respect copyright.PENANA30qdQfcyk5
609Please respect copyright.PENANAgMipmEYOvA
609Please respect copyright.PENANAX7a7MWR6Fc
609Please respect copyright.PENANAHEJPWKE4Kt
609Please respect copyright.PENANABIBr7skYVG
609Please respect copyright.PENANA9fqzCmMujo
609Please respect copyright.PENANArT4cNIDQpw
609Please respect copyright.PENANASAfDJB6J2r
609Please respect copyright.PENANAEiBhoK1MTP
609Please respect copyright.PENANALvekqv1Pvs
609Please respect copyright.PENANAgThqq6L4CG
609Please respect copyright.PENANAjQHtsArblM
609Please respect copyright.PENANA4cpvrhjc21
609Please respect copyright.PENANAaTaqtShKo2
609Please respect copyright.PENANA9hUnR60cgX
609Please respect copyright.PENANAQIikuzPPJq
609Please respect copyright.PENANAK93Lg5C5BA
609Please respect copyright.PENANAvvnlHX7XoZ
609Please respect copyright.PENANA83QAwym9xW
609Please respect copyright.PENANAshcNv5OcS3
609Please respect copyright.PENANAy4GDmiBtJ3
609Please respect copyright.PENANAUIL7u4ReCO
609Please respect copyright.PENANAMx4XHuDYE2
609Please respect copyright.PENANA9hEMkHnOqK
609Please respect copyright.PENANAC1FVh6de2I
609Please respect copyright.PENANA0iQc56iUCT
609Please respect copyright.PENANAh96uyBGP4e
609Please respect copyright.PENANAOpjEyaiEh6
609Please respect copyright.PENANAsHFKQTd74K
609Please respect copyright.PENANAtok0pSpavY
609Please respect copyright.PENANA1lBAKCbThk
609Please respect copyright.PENANAdpzNJlxd46
609Please respect copyright.PENANAC38HWnwJu3
609Please respect copyright.PENANAOo7qF1Xnxv
609Please respect copyright.PENANAhYct3K8nIY
609Please respect copyright.PENANAQ7i1IsW4Bo
609Please respect copyright.PENANALkxjZhpeJR
609Please respect copyright.PENANAxPJ8Hi9fXL
609Please respect copyright.PENANAVEJst9dcvm
609Please respect copyright.PENANA2dH9jQLUoQ
609Please respect copyright.PENANAgkunTInbf3
609Please respect copyright.PENANAtnSARKuwfB
609Please respect copyright.PENANA54BpBnVk8V
609Please respect copyright.PENANAJ7N3CzblUT
609Please respect copyright.PENANAL0scZL7IUK
609Please respect copyright.PENANAg7VuTSFZFg
609Please respect copyright.PENANAZWmPTewcZr
609Please respect copyright.PENANABZDrk9ydCx
609Please respect copyright.PENANAGmZKODl9K2
609Please respect copyright.PENANAgei2RSY0r1
609Please respect copyright.PENANACx2ZnpDwOJ
609Please respect copyright.PENANAWHY3ycKfOL
609Please respect copyright.PENANABFnXNecqjX
609Please respect copyright.PENANA58BbVvS7jN
609Please respect copyright.PENANAfjz4qQQRHl
609Please respect copyright.PENANAmdFNeU7Ghg
609Please respect copyright.PENANANKZAd39YQP
609Please respect copyright.PENANAKvon5Xv3oA
609Please respect copyright.PENANAYg3TXeIYYn
609Please respect copyright.PENANAbiEczfRhPR
609Please respect copyright.PENANAq8PswkdKN9
609Please respect copyright.PENANA9uPqTvpgT9
609Please respect copyright.PENANA1hftwFqwBa
609Please respect copyright.PENANAr4wr3TWNo2
609Please respect copyright.PENANAVhLv1Trl44
609Please respect copyright.PENANACvU3aU4ZXe
609Please respect copyright.PENANAUaqmZThQf3
609Please respect copyright.PENANA01aA7L5vAb
609Please respect copyright.PENANAQUQZCP5Npg
609Please respect copyright.PENANArsrpLctfLt
609Please respect copyright.PENANAYYJdgsmKw3
609Please respect copyright.PENANAww4irNhRFH
609Please respect copyright.PENANAmb75D6iEx0
609Please respect copyright.PENANAPCREoH7Rww
609Please respect copyright.PENANAg7YElIpicu
609Please respect copyright.PENANAQm9BWghGEG
609Please respect copyright.PENANAT1NLVP8gf9
609Please respect copyright.PENANACvUmVM9Jqs
609Please respect copyright.PENANAAPemQcUL3u
609Please respect copyright.PENANAYVPTinfDMP
609Please respect copyright.PENANAiBpe2UTtrE
609Please respect copyright.PENANAA3fxBXZpbk
609Please respect copyright.PENANA24ocHjYImO
609Please respect copyright.PENANAc0RFDjI1jB
609Please respect copyright.PENANAIpBIIm8mR7
609Please respect copyright.PENANAoQwzr3NMvF
609Please respect copyright.PENANAF8fwMRiBq4
609Please respect copyright.PENANAug17v6leGV
609Please respect copyright.PENANAlMcLKIj48D
609Please respect copyright.PENANAeoekumxJ9d
609Please respect copyright.PENANAI6mzl6wqI5
609Please respect copyright.PENANAjx21NA6TgF
609Please respect copyright.PENANAYh8MuYHIoS
609Please respect copyright.PENANAZSVTfy9Vg4
609Please respect copyright.PENANAlxf5GQAiMr
609Please respect copyright.PENANAWLgmTRx5g0
609Please respect copyright.PENANA5AeFczvEva
609Please respect copyright.PENANAgUsJLN2cHZ
609Please respect copyright.PENANAhjNyCepcIx
609Please respect copyright.PENANA515eCe5Xg8
609Please respect copyright.PENANAKu6ljrlrUi
609Please respect copyright.PENANA6YfY0wDrGd
609Please respect copyright.PENANAN7jWZx8qg7
609Please respect copyright.PENANAbiFDRtIFp9
609Please respect copyright.PENANA0a1RQ96A1L
609Please respect copyright.PENANA2BAzVg8AT0
609Please respect copyright.PENANA3685gUzCsH
609Please respect copyright.PENANADowj93qTHW
609Please respect copyright.PENANA91DzO6Sd1p
609Please respect copyright.PENANAmSUEFkYTGk
609Please respect copyright.PENANARvrbMVcrek
609Please respect copyright.PENANAuguJDS9hX3
609Please respect copyright.PENANA6KYawnS2Yf
609Please respect copyright.PENANAd9lb93FgE3
609Please respect copyright.PENANAjw7x6gGXe3
609Please respect copyright.PENANAiE2BCJqXA7
609Please respect copyright.PENANAoEDPhSa9po
609Please respect copyright.PENANAQvxy0nY5AL
609Please respect copyright.PENANAKIh9MqTgQP
609Please respect copyright.PENANAaSEQ2UT8td
609Please respect copyright.PENANAkcqgYaCPFD
609Please respect copyright.PENANAjumBH61gEX
609Please respect copyright.PENANACmea1gAR78
609Please respect copyright.PENANAyWivreYnPf
609Please respect copyright.PENANA08eyNvKijv
609Please respect copyright.PENANA1HgY7D44Ub
609Please respect copyright.PENANABxz7cpU3lY
609Please respect copyright.PENANAkrHXfk3323
609Please respect copyright.PENANAJi6VUJzem1
609Please respect copyright.PENANAY0RqTRH5V4
609Please respect copyright.PENANAUYVL3XWD5F
609Please respect copyright.PENANAPqr1kcVORN
609Please respect copyright.PENANAu3TVG6Ywse
609Please respect copyright.PENANAnS2jF46BG7
609Please respect copyright.PENANAo9yqh3V1bv
609Please respect copyright.PENANA1eVLdtYbfF
609Please respect copyright.PENANAv6f7O4SelW
609Please respect copyright.PENANA0rssHkbrY4
609Please respect copyright.PENANAqRJ2S0tmcA
609Please respect copyright.PENANAXnu7FRBDO6
609Please respect copyright.PENANAFJPhfAj9ns
609Please respect copyright.PENANADOBVkSmBK2
609Please respect copyright.PENANAxYhaKuoS72
609Please respect copyright.PENANATxSvcsFuIr
609Please respect copyright.PENANAris1iwDsnJ
609Please respect copyright.PENANA3fEkghpVge
609Please respect copyright.PENANAJsKlm5czS4
609Please respect copyright.PENANAfexjMfwdVL
609Please respect copyright.PENANAKq8HgLqAck
609Please respect copyright.PENANAP8cabxoPam
609Please respect copyright.PENANAnFx4MSxhjc
609Please respect copyright.PENANANiHcFgI7ca
609Please respect copyright.PENANABbgxLZIvwx
609Please respect copyright.PENANARWmWWSqr9k
609Please respect copyright.PENANAD7EcuwyjD6
609Please respect copyright.PENANAn5FPjWMi75
609Please respect copyright.PENANA8t3N7cAIEU
609Please respect copyright.PENANABsSMhzVePn
609Please respect copyright.PENANAjf9Shflvq8
609Please respect copyright.PENANAXLMe5EtX2m
609Please respect copyright.PENANAlr20CsNIgT
609Please respect copyright.PENANAuIR4qqiZpY
609Please respect copyright.PENANAgaJUJmMsEn
609Please respect copyright.PENANACDDZWAJZtm
609Please respect copyright.PENANAleDCG9J9ph
609Please respect copyright.PENANAPaoyc2IWtW
609Please respect copyright.PENANAAwYo0QYzE3
609Please respect copyright.PENANAMtJkIGOn9a
609Please respect copyright.PENANAcRZABJPOFI
609Please respect copyright.PENANA6MNfaYo4Mx
609Please respect copyright.PENANAUtgIhSmDMC
609Please respect copyright.PENANAxbKMZkYqIQ
609Please respect copyright.PENANA78ZdD8V6T0
609Please respect copyright.PENANAjLQYnC6TaT
609Please respect copyright.PENANAuTvlqzB64x
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns216.73.216.176da2