Yera membatu dalam rangkulan Noel. Perempuan itu hampir tak bergerak sama sekali karena takut membuat Noel terjaga. Semalaman ia tak tidur sama sekali. Menjelang pagi, secara tak sadar Yera tertidur hingga tidak mengetahui Noel telah bangun. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1xsRORt7E
Pria itu hanya tersenyum menatap Yera yang tak sadarkan diri sama sekali. Bahkan ketika Noel bangkit dari sana Yera sama sekali tak terusik. Rasa sakit di kepala Noel bisa terabaikan dengan menatap perempuan yang ia anggap istrinya itu. Ia pun pergi ke kamar mandi. Seusai mandi Yera masih juga tak terjaga. Pria itu lagi-lagi hanya tersenyum sembari meninggalkan kamar itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMezlI85NY
* 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlL2f8XPM6Q
Cahaya matahari yang masuk lewat celah tirai yang menutupi jendela membangunkan Yera dari tidurnya. Sadar sesuatu, Yera bergegas bangun. Kamar itu kosong. Ke mana pria itu?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTy9eGZpfkC
Pertanyaan itu dengan segera terjawab karena Noel tiba-tiba masuk ke kamar itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqrgd0b8Zr
"Syukurlah kau sudah bangun. Aku khawatir karena hari hampir siang dan perutmu belum terisi," ujarnya seraya melangkah menuju lemari. Noel mengambil handuk dari sana lalu mendatangi Yera yang masih terdiam tanpa berani menatapnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMZImPR9ny
"Mandilah, setelah itu makan. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita," Ujar Noel sembari menudungkan kepala Yera dengan handuk tadi. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PhenhSQ6l
"Aku tunggu di meja makan," ujarnya lagi seraya keluar dari sana. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinqFsJmv7G
Yera memejamkan matanya seraya memijit keningnya sendiri. Harga dirinya sebagai wanita serasa patah mengetahui seorang pria bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan untuk mereka. Padahal dirinya tak memiliki pekerjaan apa pun yang menjadikan lelah sebagai alasan untuk bangun siang sampai seorang pria menyiapkan sarapan. Kali ini Yera benar-benar malu dengan dirinya sendiri. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHvpd8abfC
* 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCOnGx4nBs
"Maaf ... biar aku yang menyiapkan makanan setelah ini," ujar Yera setiba di meja makan. Perempuan itu baru selesai mandi dan berpakaian. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7d0GmY6Wrz
"Kenapa kau meminta maaf?" Tanya Noel seraya mengambil nasi dan meletakan piring tadi di hadapan Yera. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2QpV5sZSa
"Kau tak perlu melakukan ini!" Yera tiba-tiba bangun lantaran terkejut dengan perlakuan Noel. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFW9GxQ7cxJ
"Kenapa?" Tanya Noel bingung. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6xoYzG8Da
"Aku benar-benar tidak nyaman, jangan perlakukan aku seperti ini. Aku bisa mengambilnya sendiri." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrxffeFfZA
"Aku hanya ingin melakukan apa yang kuimpikan selama ini. Memiliki keluarga sendiri di rumah. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDZBO1FDwPz
Aku selalu ingin melakukan semua ini. Melakukan apa yang selayaknya dilakukan sesama keluarga di rumah. Kau tak perlu khawatir. Aku sedang menikmati impian itu sekarang," ujar Noel seraya tersenyum tulus. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3FHn8IqQa
Yera menatapnya tak percaya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6XlyN4q4R
"Biasanya aku melakukan hal ini pada Chen juga Baekhyun. Jika di masa lalu hanya mereka yang aku punya. Sekarang aku memilikimu di rumah ini, di rumahku sendiri. Rasanya sangat sempurna." ujarnya lagi seraya memejamkan matanya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsGEyepQv3
Dada Yera terasa sesak akan ledakan perasaan yang sebisa mungkin ia tahan. Entah kenapa ia menyesal pernah berpikiran buruk pada pria ini. Jika kisah masa lalu Noel kemarin sempat membuat Yera simpati. Entah kenapa pengakuan Noel kali ini meremas perasaannya. Entah kenapa ia terluka dan hancur mendengarnya. Yera terlalu larut dalam kesengsaraannya sendiri juga kebenciannya sehingga tak menyadari ada yang merasa hidup dengan kehadirannya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0TdZmFMye
"a68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AW0G399TN
Akh ... makanlah ... kau ingin sayur apa? Lauk apa?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG92Yc4sZD
"Aku ... aku akan mengambilnya sendiri" ujar Yera lagi. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVs0XHlMsT
*** 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIsQVle9TpB
26 panggilan tak terjawab. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNn1ax041ey
Baekhyun menghela nafasnya, lelah. Meski bertolak belakang dengan batinnya sendiri yang sebenarnya gundah. Baekhyun masih mencoba tersenyum. Entah tersenyum untuk siapa. Ia hanya mencoba menegarkan hatinya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQbGzl6Kmt
"Maaf ... aku sedang sibuk latihan untuk penampilanku minggu depan. Ada apa meneleponku?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUyR6FcOiz
"Kau masih bertanya ada apa?" Suara Mory merengek kesal. "Kau bahkan tak punya waktu untukku. Tidak bisakah mengurangi jadwalmu dan membagi waktu untuk kita? Kau bisa mengatur ulang jadwalmu bukan?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfth3VDOKvh
"Jika aku mengatur ulang jadwalku, akan banyak yang kecewa padaku." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIN2DebDbh4
"Kau memikirkan perasaan mereka, tapi tidak memikirkan perasaanku. Bahkan saat aku sakit pun aku harus mengutus diriku sendiri." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqR5YHCcKzD
"Kau sakit? Kenapa tidak mengabariku?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJphgpYS7z
"Bagaimana aku mengabarimu, menghubungimu saja susah." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdI5auE3FT
"Apa kau masih sakit? Aku ... aku akan menemuimu nanti malam." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcYyYux6R8
"Akh ..." keluh Mory. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKdFKvVdp4
"Maafkan aku. j68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNIBSW8Rg1
Jadwalku terdaftar hingga 3 bulan ke depan. Setelahnya aku akan mengaturnya agar ada waktu kosong untuk bisa bersamamu. Aku akan menemui malam nanti." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQkLnwWGCUC
"Terserah kau saja. Aku juga tidak begitu berharap." jawab Mory seraya.68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXH2m1MY6J
memutuskan panggilan teleponnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwNupvqg3k
"Akh ..." Baekhyun menyandarkan keningnya ke dinding. Bukankah seharusnya ia lebih bersemangat dan bahagia setelah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini. Tapi kenapa keadaan malah jadi serumit ini. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzliK4QMnJ
* 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJckyEODRI
Baekhyun menyambar gelas anggur yang dipegang Mory, lalu meletakkannya di meja. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs99vf5zWtF
"Apa yang kau lakukan?! Kau bilang kau sakit. Kenapa kau malah minum?!" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2sXJASNWC
'68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5xnLC9M8C
"Apa pedulimu? Aku sakit, aku sendiri yang merawat diriku? Kenapa kau marah-marah," ujar Mory sembari duduk di kasurnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvFtEa1Q6W
Baekhyun menghampiri Mory dan menyentuh kening perempuan itu dengan tapak tangannya. Namun, dengan cepat pula Mory menepisnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPkFoYzOrm
"Aku sudah tidak sakit lagi, tapi hatiku yang sakit." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJaCh1ihSg
"Aku tidak bisa mengubah jadwalku saat ini. Aku akan memberi jeda untuk jadwalku di kemudian hari agar bisa bersamamu. Aku akan menemanimu ke mana pun kau mau." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSJX6cLdLt
"Berapa lama yang bisa kau berikan, sehari? Dua hari? Lebih baik tidak usah! Kau urus saja pekerjaanmu!" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFs2yxvMTD
"Kenpa kau jadi seperti ini?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68E4MkjxQg
"Kenapa kau menyahkanku?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJdehBc07S
"Dahulu kau tak seperti ini? Kau tidak menuntut apa pun dariku karena kau sudah paham keadaanku? Kenapa sekarang kau bersikap seakan tak mengerti?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGX4Xtdwgj5
"Perempuan mana yang sanggup menjalin hubungan seperti ini. Pacaran diam-diam, bahkan bertemu saja susah" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0H0h76x4G
"jika penggemarku tahu kita menjalin hubungan, aku takut sesuatu akan terjadi padamu. Apa kau juga tidak takut itu?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JJMBFpWt4
Mory terdiam sejenak ... "Apa di masa depan aku akan benar-benar menjadi milikmu?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZtbVBJKln
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Jika tidak, aku tidak mungkin melakukan semuanya untukmu." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbSHmk4L4i
"Kalau begitu tidur di sini malam ini. Tidur denganku?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzj2qYGCAyf
"Apa!?" Baekhyun menatap Mory tak percaya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7abGrXzG2W
Mory membuka pakaian tidur berbentuk kimono yang ia kenakan. Nyatanya ia tak menggunakan apa pun di tubuhnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUgZ3rCCzI
Baekhyun tersentak bangun lalu memalingkan tubuhnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSU4JOX7WF
"Kenakan itu sekarang!" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjRKN22661
"Kenapa? Kau tak mau? Tanyanya seraya melepas kimononya. Ia berjalan perlahan mendekati Baekhyun yang masih membelakanginya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVIXhehHcj
"Aku tidak bisa. Tolong kenakan itu sekarang." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbpaNQGokx
"Aku tidak mau. Aku menginginkan itu sekarang!" Mory menyandarkan keningnya di pundak punggung Baekhyun. Kedua tangannya merayap ke bagian depan tubuh Baekhyun berniat melepas jaket yang Baekhyun kenakan. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAKX8Nr5YZ
Baekhyun memejamkan matanya membiarkan Mory melakukan kehendaknya. Pada akhirnya kedua tangan Baekhyu begerak melepas jaketnya sendiri. Secara tiba-tiba pula pria itu berpaling lalu memasang jaket tadi ke tubuh Mory. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9f5zRukLSO
"Kau baik-baik saja bukan? Aku harus pergi," ujar Baekhyun sembari meninggalkan perempuan itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04rV7SWtzf
* 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡssJMfkhRxi
Kepala Mory hampir meledak karena amarah. Ia merasa terhina dengan sikap Baekhyun. Pada akhirnya perempuan itu hanya bisa menangis di kamarnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCl8hMaCZzO
Ia mengambil handphonenya, ia butuh seseorang saat ini. Butuh seseorang yang ia pikir paling bisa mengobati perasaan sakit di hatinya kini. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2H7oKVfCaW
* 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLBHXEqbdS
"Ada apa?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLi5t1lrqyH
"Kau sibuk? " 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x2CS8V8s8
"Kau menangis?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9c1sJ2pBHN
"Bisakah kau datang ke tempatku sekarang. Aku tidak tahu harus bercerita pada siapa." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl23wl2ITWX
Noel terdiam sejenak. Biar bagaimanapun, Mory adalah kekasih sahabatnya sendiri sekaligus temannya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8M15vsS3i
"Baiklah ... aku akan ke sana." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaavgUaXoi
Noel mematikan sambungan teleponnya. Ia mengetikan sebuah pesan di handphonenya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU79RfBLzUf
"*(Yera ...) Akh tidak ..." Noel menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri seraya menghapus ketikannya tadi. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jYvGKWKGw
"*(sayang ... aku akan pulang telat. Mory menghubungiku sambil menangis. Sepertinya ada masalah." Aku akan ke sana melihatnya sebentar. Aku mencintaimu)" Noel mengirim pesan itu sembari tersenyum." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJXJDiif1a
*** 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmD7ZQD2Oel
Sebuah ketukan pintu mengalihkan perhatian Yera dari kesibukannya di dapur. Perempuan itu heran. Tak biasanya pula Noel mengetuk pintu seperti ini. Ia meninggalkan pekerjaannya dan bergegas membuka pintu. Chen ada di sana, dan tersenyum menatap Yera yang terkejut menatapnya. Sedikit ketakutan menghampiri perasaan perempuan itu. Ia sendirian, dan Chen mampir malam-malam begitu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFAoXqpsBr
"Bolehkah aku masuk? Tanyanya seraya tersenyum lagi pada Yera. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zpZOkH8Hg
"Akh ... iya" Yera tergagap. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFSfOpjkkR
"Kau sedang masak?" Tanya Chen yang mencium aroma masakan. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImkWxSJwdr
"Iya ..." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2ErmWDTOU
Chen tersenyum lagi. Tanpa menunggu dan bertanya tentang keberadaan Noel. Ia langsung duduk di ruang tamu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAFgzu5Em7
"Masakanmu sudah selesai?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwgIeXjab1
Yera mengangguk. Pekerjaannya memang sudah selesai. Ia hanya perlu menghidangkannya saja. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BxGcG5Ogh
"Kau baik-baik saja semalam?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUolzjPE8z
Yera terdiam... wajahnya perlahan memerah. Ia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Chen yang serasa memeriksa perasaannya itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUWzL7gWGR
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu? Kau pasti mendatanginya." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0zGHYeD2R
Akh ia... itu tak sepenuhnya salah Chen. Sebagian besar adalah salahnya sendiri karena nekat mendatangi Noel yang mabuk. Untung saja itu hanya ciuman. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvMK4ldzSu
"Tapi sepertinya kalian baik-baik saja. Kau bahkan memasak makan malam. Aku senang kau mulai menerimanya. Aku berharap kehadiranmu bisa mengubahnya. Membuatnya meninggalkan pekerjaan itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCtpBRPpi1
Memiliki keluarga adalah impiannya. Aku dan Baekhyun bagian dari mimpinya yang terwujud. Hanya tentu belum lengkap tanpa kehadiran seorang wanita di sisinya. Mungkinkah bisa mengubah pola pikirnya yang salah. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88FuD5nIiZ
"Jangan terlalu berharap padaku. Rasanya itu mustahil terjadi. Aku tidak memiliki perasaan apa pun padanya. Apalagi berniat ikut campur urusan hidupnya. Aku di sini karena janji. Aku di sini karena tidak ada tempatku berlindung lagi. Suatu saat nanti, bila aku tak diperlukan lagi. Aku juga akan dibuang dari sini." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTe25Ce9Ng
"Kalau aku tidak salah, bukanlah seperti itu yang kuketahui. Jika Noel bisa menaklukkan banyak wanita di luar sana, maka itu tidak menutup kemungkinan akan berlaku padamu." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ucHG8uGnE
"Itu karena mereka membutuhkannya. Mereka menyukai sentuhan itu." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBL3W5tZJ2h
"Kau juga banyak berubah setelah pertama tinggal di sini. Dahulu kau membencinya sampai ingin bunuh diri. Setelahnya, ada banyak kesempatan untuk kabur tapi kau tak permah mengambil.68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9DxFYGDeT
kesempatan itu. Kau bahkan menyiapkan makan malam untuknya." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBHpj4UBSN
"Itu ... sudah kubilang aku punya janji yang harus kutepati. Aku hidup menumpang di sini dan bergantung padanya, tidak mungkin aku tak melakukan apa-apa." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTlKT4821O
"Benarkah?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrMdTbZHwR
"i ... iya" jawab Yera ragu. Kenapa ia jadi ragu sendiri? 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTHxDh7ULB
"Baiklah ..." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6gPL3iGnP
Suara notifikasi handphone terdengar nyaring dan panjang. Yera dan Chen terkejut. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4562D9514
"Kau punya handphone?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvV78gMSRc
Yera menggeleng. "Mungkin itu punya Noel." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXby0DAAFp
"Setahuku Noel hanya punya satu handphone. Coba kau cek?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpZu8PiOk1
Yera menurut. Perempuan itu bergegas menuju kamar yang menjadi asal suara tadi. Noel memang sengaja menyetel suaranya sampai volume tertinggi agar Yera mendapati kejutannya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaxL7nMZDT
Tak lama, Yera kembali ke ruang tamu dengan handphone di tangannya. Ia menyerahkan handphone tadi ke pada Chen. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9EBWP63Ij
"Buka saja." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7WpIJgDfB
"Aku tidak berani." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4naRfCaNno
"Hanya membukanya saja, itu tidak jadi masalah." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K4dIlF5au
Yera menurut. Sebuah pesan dari seseorang yang Noel beri nama 'My love' 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxMHvOAC89
"Itu dari kekasihnya. Aku tidak ingin membacanya," ujar Yera seraya memberikan handphone tadi pada Chen. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwbeNjDefN
"Dia tidak punya kekasih." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDqZzlnCud
"Lalu kenapa pengirim pesan itu ia beri nama 'my love'?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKp2iDjvT5
Chen mengalah dan mengambil handphone tadi dari tangan Yera. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyuHDzGoGw
Pria itu tersenyum sendiri setelah memeriksanya. 'Sayang ... aku akan pulang telat. Mory menghubungiku sambil menangis. Sepertinya ada masalah aku akan ke sana melihatnya sebentar. Aku mencintaimu.' 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQi7ocCktew
Ini nomor handphone Noel. Pesan ini untukmu. Di sini juga ada fotonya. Coba kau lihat." ujar Chen seraya menyerahkan handphone tadi. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhB3cP3LoYj
Yera menerimanya dengan ekspresi tak percaya. Setelah memeriksanya sendiri perkataan Chen tadi. Wajahnya memerah menahan malu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V6x7iQhRT
Yera memeriksa kontaknya juga. Hanya ada dua nama di sana: My love dan dokter Chen. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuOf6VYn3Y
"Berikan padaku, kau harus menyimpan nomorku juga," ujar Chen sembari mengulurkan tangannya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaE9fpTWAH
"Dia ... dia sudah menyimpan nomormu di sini. Hanya ada dua kontak di sini," jelas Yera sembari menyerahkan handphone tadi. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlcTLnRnZO0
Chen memeriksanya, dan menghubungi kontaknya sendiri. Handphone tadi ia serahkan kembali pada Yera. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqr7Ns9X5H
"Hubungi aku bila terjadi sesuatu. Karena kau bagian dari Noel, maka kau termasuk pasien pribadiku," ujar Chen. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XYBSy2UhV
*** 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeIWMbqcUo
Mory memeluk erat tubuh Noel ketika pria itu tiba di apartemennya. Ia menangis terisak di sana dan Noel hanya bisa mengelus lembut kepalanya, berupaya menenangkan perempuan itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJwwPo8lm3
"Bisakah kita duduk dulu. Kau juga akan kelelahan jika terus begini." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucq9EzodZf
Perempuan itu menurut dan mempersilahkan Noel duduk di kursi tamunya. Ia juga duduk rapat di sisi Noel seraya menyandarkan kepalanya di lengan pria itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9F5uawor8P
"Ada apa? Kenapa kau menangis?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4WV4zcVbG
"Dia meninggalkanku begitu saja tadi. Padahal belum beberapa menit kami bertemu hari ini." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf89VXD84g
"Pasti ada alasan kenapa dia meninggalkanmu tiba-tiba." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkuOoInDXm
"Aku lelah seperti ii terus. Dia tak pernah punya waktu untukku." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKBO0XrA20
"jadwalnya memang padat. Aku bahkan kesulitan untuk bertemu dengannya. Kalaupun ada waktu, paling cuma se jam." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggMKZoqEiH
Noel tak mau menyinggung soal jadwal Mory yang jauh berkurang dibandingkan dahulu. Setelah kasus pemerkosaan itu. Popularitas Mory sempat naik, namun secara perlahan menurun lagi hingga ia lebih sering menghabiskan waktunya di apartemen ketimbang menjadi pengisi acara. Hal itulah yang membuat intensitas pertemuannya dengan Baekhyun juga berkurang. Dahulu mereka kerap berada di tempat kerja, atau bertemu karena menghadiri acara yang sama. Kini hal itu agak jarang terjadi. Dan mory juga frustasi karena itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAOiiU2n3Q
"Mory ... cobalah untuk mengerti. Apa pun yang ia lakukan saat ini adalah demi masa depan kalian juga. Andai pun ia tahu keadaannya akan seperti ini. Dia pasti akan membagi waktunya untukmu. Cobalah bersabar beberapa bulan saja. Kelak di masa depan kalian juga akan selalu bersama bukan?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUtOVfxgCu
"Aku tidak tahu itu. Aku juga ragu," ujar mory seraya menegakkan tubuhnya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGODhWnrYx0
Perempuan itu mengambil gelas minumannya sendiri lalu meneguk isinya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kX2DIb3k7
"Kau tidak boleh ragu karena keraguan bisa mengikis kepercayaan juga kesetiaan. Kau harus percaya dan menyemangatinya karena dari sanalah kekuatan cinta itu." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudZTQCmcUM
"Terima kasih. Aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu. Aku merasa lega sekarang. Ah ... minumlah sebelum pergi," ujar mory seraya menuangkan anggur ke gelas yang masih kosong. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZs9d966xC
Noel mengangguk. Ia mengambil gelasnya tanpa menyadari senyum penuh kemenangan mengambang di wajah Mory. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrau3VrFke1
Namun baru saja gelas itu menyentuh bibir Noel, handphone yang tersembunyi di saku jaketnya berbunyi. Noel buru-buru meletakan gelasnya di meja untuk mengambil handphonenya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwwts6Lju2
Nama Baekhyu muncul layar handphonednya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oMpWLhT5P
"Ada apa?" 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUeKBKSiFl
"Aku tidak menemukan Chen di rumahnya, jadi aku ke rumahmu sekarang. Kau ada di sana bukan?" Suara Baekhyun terdengar seperti sedang mabuk. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvjK78XEbH
"Apa?!!" Noel seketika bangun dari tempat duduknya. Lututnya menghantam ke sisi meja dan membuat gelasnya tadi tumbung menumpahkan isinya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxXI92kH0y
'Tunggu! Aku ... aku akan segera ke sana." Noel memutuskan panggilannya. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlrVwKoFSi
"Maaf, sepertinya aku harus segera pulang. Aku harap kau akan baik-baik saja setelah ini." 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1yrmo8hZ3
Mory hanya menggangguk sembari tersenyum penuh dusta. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE90AvcycE7
Sepeninggalan Noel, perempuan itu melempar gelasnya sendiri ke dinding hingga pecah berderai. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhwqgSa5kP
Rencananya gagal malam itu. 68Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9FXEUOcyVN
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
