"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttCWAsM4RT
"Oke, bagaimana keadaannya"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQU4JTcxLNK
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDmxOLuJOPE
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpuq1oYzQq
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6u1mYVkvX
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNQ7xGAd17
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtZgEhKOHH
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSWj2HSSP0
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTPwBvzMvn
"Aulia..."
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMFsyj3kP0
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyteSKVaMB
"Kenapa tidak masuk?"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYhGodSwXF
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVW05zmyBBh
"Aromanya tidak seburuk itu"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRhIEwE1ys
"Bagiku sangat buruk"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgYC4aKLqz
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCst8Mb1oCP
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1nlAjP19f
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSDIjdb5FHc
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvaBJnlm8d
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNhS0Y3vpC
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwx2Bsmeg4
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ft6aP4GNO
"Perlu kakak antar?"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczKWcsUs4K
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmylKFN0y2
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CaCckTvGU
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCSnN7ewmB
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1JoTeoCRQH
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEjG9F5zNW
***
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8prvRyIwBz
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0OslyDJUUm
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl669110ROh
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcqVDEP0gY
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplZqpMcCqd
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTxHF5hNf5
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLEx4J1KqY
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXjDYfs9tX
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlafglCWTkk
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOb3QFxQ0w
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5X748UOtH
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HRhWUd8ED
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPGW3mTxMK
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZN9lInv6wA
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAy7I6fqyT
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjQ5HwPXb7
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbF95Z2i9xf
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL26IlsvhrF
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX51aAXLcqq
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0kytDaWlk
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYotLe8rZp4
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxQ3Hl2rt2
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYYdjRpDoFo
"Kenapa kau menangis?"
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi076POfE2L
"Quila..." — Reyasa
372Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgmu9XxofB
—Bersambung—
ns216.73.216.176da2
