"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3MMxK8armu
"Oke, bagaimana keadaannya"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvYRUB1y9q
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCsvYAQnUT
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJti6bC7Fm
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAsrF9ULxn
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrwgMBgGyD
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AglucRuiQ
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZqnET0YUQ
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SvipPm2U0
"Aulia..."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ereO40gr7
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy07D6Uqqcc
"Kenapa tidak masuk?"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHC1eMWacO
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvF85AUqQ8
"Aromanya tidak seburuk itu"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPcwqATq0L
"Bagiku sangat buruk"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QXK8oxMhZ
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6cDFWzEvY
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JRhip0ccj
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB5fQSqp3F
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dJEO5DAnG
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzRMPMDTyk
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkuU0EDnHbu
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UHmZBDhRs
"Perlu kakak antar?"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZW92ZDoS7
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5CPi2UpB9z
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk50MShuvRf
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkDQaoYC45
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0fN8PFAxY
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNvpSPzJ6m
***
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7QHvx5jnW
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qRrKGRLWF
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1t2p65vOn
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFgNaju1kB
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07XSHQAMtR
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmI9jYuDteC
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPPo1ZHsZN
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQE3AF0yb0
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZR8IDZL4ts
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVcwQookpM
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPJgfBH6eu
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWgC5dEP66
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs64Pk4dHOA
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMtsTyp1WB
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoEHtKx4nu
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpF20j8ZBvM
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILUGrhtMuk
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeYwP6mTmD
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQVFHqLXVT
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYuRTn21A2
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJTxGjESsY
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjHJfGl9R5
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJCTzAbpxb
"Kenapa kau menangis?"
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQWqqTvzfO
"Quila..." — Reyasa
368Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7M58C6MSdC
—Bersambung—
ns216.73.216.146da2
