Setiap malam Minggu, aku, Joko (16), akan berjalan kaki ke rumah Bude Sari (42) yang tak jauh dari rumahku. Ayahku dan Pakde Bambang (suami Bude Sari) adalah supir truk lintas provinsi. Mereka berangkat Sabtu sore dan baru pulang Senin pagi.
1525Please respect copyright.PENANACzMgdQP0ln
Sesampainya di sana, aku disambut senyum hangat Bude Sari. Dia berdiri di ambang pintu, menyambutku dengan pelukan singkat. Mataku terus melirik kearah payudaranya yang besar dan tampak menonjol di balik daster lengan pendek yang ia pakai. Pakaiannya yang longgar tak mampu menyembunyikan lekuk tubuhnya yang berisi.
1525Please respect copyright.PENANAtLyGVkeA7p
"Masuk, Jok," ujar Bude Sari dengan lembut sambil menggeser badannya, memberiku ruang untuk masuk. "Bude mau ke rumah Bu RT, ada tetangga yang mau nikah, Bude mau bantu-bantu di sana. Bude titip si Ida ya. Trus kalau kamu laper, di dapur ada mi instan Jok." katanya lagi sebelum beranjak pergi.
1525Please respect copyright.PENANAhlffW0Al7O
Aku mengangguk. "Siap, Bude. Hati-hati ya."
1525Please respect copyright.PENANAsafuDkJu5W
Setelah Bude Sari pergi, aku segera masuk. Di ruang keluarga, aku melihat Ida (14) sedang duduk di sofa, fokus menonton televisi. Dia mengenakan kaos berwarna cerah yang terlihat kebesaran di tubuhnya yang ramping. Payudara dan pinggulnya belum begitu terlihat, membuat tubuhnya tampak polos. Rambutnya yang hitam diikat asal, memperlihatkan leher jenjangnya.
1525Please respect copyright.PENANASEySlzUQi0
"Hai, bocil," sapaku sambil tersenyum nakal. 1525Please respect copyright.PENANAeQcVKhKRua
1525Please respect copyright.PENANAzYK76dj5dY
Ida menoleh dengan tatapan kesal. "Ih, apaan sih! Aku udah gede ya!" Ia langsung mengambil bantal sofa dan melemparnya ke arahku. 1525Please respect copyright.PENANAFdlSv44YBP
1525Please respect copyright.PENANA4AMOGqhdXE
Aku tertawa, dan dengan mudah menangkap bantal itu. Aku berjalan mendekat dan duduk di sampingnya, bantal yang dilemparnya tadi kugunakan sebagai sandaran. "Udah gede kok masih datar?" candaku, melirik ke arah dadanya. 1525Please respect copyright.PENANATMv9QgjFFe
1525Please respect copyright.PENANA1YOHODHzon
Wajah Ida langsung memerah, antara malu dan marah. Tanpa ragu, dia mencubit pahaku dengan keras. "Rasain!" serunya. 1525Please respect copyright.PENANA09x8fHN0pl
1525Please respect copyright.PENANACzpBGjfptV
Aku meringis dan pura-pura kesakitan. "Aduh, sakit tahu!"
1525Please respect copyright.PENANAqHofnjDPel
"Biarin! Siapa suruh mesum!" balas Ida, mengerucutkan bibirnya. 1525Please respect copyright.PENANAays1YyafXg
1525Please respect copyright.PENANARWjfSGxkRt
"Lah, emang bener kan?" godaku lagi sambil tersenyum jahil. Aku melirik lagi ke arah dadanya, yang membuat Ida salah tingkah. Dia buru-buru menyilangkan tangan di depan dada, mencoba menutupinya.
1525Please respect copyright.PENANAdsNla0Lnr1
"Nggak usah ditutupin, orang nggak ada isinya," kataku santai.
1525Please respect copyright.PENANArmo3wGE581
Ida melotot, air mata mulai menggenang di matanya. Aku panik dan langsung mencari cara untuk menghentikannya.
1525Please respect copyright.PENANAvkrFCYUDOC
"Eh, jangan nangis dong," kataku cepat. "Besok Mas Joko beliin es krim deh, mau?" 1525Please respect copyright.PENANAS8enGp2GBH
1525Please respect copyright.PENANAKO0oYXLYCa
Wajahnya langsung berubah cerah. "Mau!" serunya sambil memelukku erat. 1525Please respect copyright.PENANAmsrR62hjCD
1525Please respect copyright.PENANATncE0fk746
"Nah gitu dong. Eh, Tapi kok beneran nggak berasa, ya?" bisikku sambil balas memeluknya. Ida langsung melepaskan pelukan dan mencubitku lagi.
1525Please respect copyright.PENANAyigPS0GC8o
Setelah mencubitku, Ida kembali menghadap TV. Namun, tak lama kemudian dia melirik kearahku dengan wajah cemberut. 1525Please respect copyright.PENANAvySbE74DIR
1525Please respect copyright.PENANALAJkThi5lB
"Kenapa lagi?" tanyaku. 1525Please respect copyright.PENANAhNnHY0RPup
1525Please respect copyright.PENANA8MSayjk1Lk
"Gara-gara Mas Joko, aku jadi nggak fokus nonton GGS," keluh Ida. Dia menunjuk layar TV yang menampilkan tulisan 'Bersambung'. "Tuh, kan, udah bersambung!" 1525Please respect copyright.PENANAwpqOSGBQNL
1525Please respect copyright.PENANA7DfqkQdktb
Aku tertawa. "Ya elah, gitu doang ngambek."
1525Please respect copyright.PENANABbw4mNH2xw
Ida tetap cemberut. Dia menyandarkan punggungnya ke sofa. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di kepalaku. Sebuah ide yang sangat nakal. 1525Please respect copyright.PENANAb4N25mozIm
1525Please respect copyright.PENANA6sEnGdhZAs
"Eh mas Joko ada film bagus, mau nonton nggak?" tanyaku dengan nada misterius. 1525Please respect copyright.PENANAaiRWRWfyzY
1525Please respect copyright.PENANAb0acI4rnlc
"Film apa?" tanyanya penasaran, matanya yang tadi cemberut kini memancarkan rasa ingin tahu. 1525Please respect copyright.PENANAHJfTXJd3og
1525Please respect copyright.PENANAia9dtnMDh8
"Ada deh," jawabku, sengaja menggantungkan jawabannya. "Pokoknya bagus. Jauh lebih seru dari GGS." 1525Please respect copyright.PENANAQzTicDkIk6
1525Please respect copyright.PENANAcboVmaUXTU
Ida berpikir sejenak, lalu matanya berbinar. "Yaudah, yuk!" serunya bersemangat, langsung mengubah posisi duduknya menghadapku. 1525Please respect copyright.PENANAca86lEESsM
1525Please respect copyright.PENANA6cbI1skZpH
Aku bangkit dari sofa dan mengambil laptopku dari ransel. Jantungku berdebar kencang. Aku duduk kembali di sampingnya dan menyalakan laptop. Ida dengan polosnya mendekat, menunggu dengan tidak sabar. Jemariku dengan cepat membuka folder tersembunyi.
1525Please respect copyright.PENANADPEyxC5xOy
"Film apa sih, Mas?" tanyanya tidak sabar. 1525Please respect copyright.PENANANopHhWhCZl
1525Please respect copyright.PENANAV2EWG6lu9f
"Sabar," bisikku sambil tersenyum licik.
1525Please respect copyright.PENANA4feFVx7hpz
Aku membuka sebuah video, lalu menekan tombol play. Ida langsung mendekatkan wajahnya ke layar laptop. Sebuah adegan pun muncul, memperlihatkan seorang gadis muda sedang merawat kakeknya yang sakit. 1525Please respect copyright.PENANAjBt7MenVWP
1525Please respect copyright.PENANAoUXQoFcbHF
"Apaan sih, kok filmnya cuma tentang cucu ngerawat kakeknya gitu?" tanyanya, bingung. "Mana serunya?" 1525Please respect copyright.PENANAldgG3yhYGM
1525Please respect copyright.PENANALVfyPRYdaF
Aku terkekeh. "Sst... tonton aja dulu. Bagian serunya belum muncul," bisikku sambil menunjuk layar. Tentu saja, aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
1525Please respect copyright.PENANAsV11MmVfx7
Ida kembali fokus pada layar, menatapnya dengan penuh tanda tanya. Adegan di layar terus berlanjut. Gadis itu mengambil sebuah baskom berisi air hangat dan selembar kain. Dia dengan telaten mulai membasuh tangan dan kaki sang kakek yang terbaring lemah.
1525Please respect copyright.PENANAHn1RzSRyny
"Tuh kan, kayak gini doang," bisik Ida.
1525Please respect copyright.PENANA6jGzbWyx7M
"Udah, liat aja," ujarku sambil menahan senyum. 1525Please respect copyright.PENANAf6BrSK70LR
1525Please respect copyright.PENANA2vxD3aRGSh
Setelah selesai membasuh tangan dan kaki, gadis itu mulai membuka baju kakeknya. Ida mengerutkan dahinya, tampak bingung. 1525Please respect copyright.PENANAp9bkZwveJ2
1525Please respect copyright.PENANAQ4gBKjsTa1
"Kok bajunya dibuka sih?" tanyanya.
1525Please respect copyright.PENANAmvqsG3oAzn
"Namanya juga mau dimandiin," jawabku santai, meskipun tanganku sudah berkeringat.
1525Please respect copyright.PENANALS1iDzyTUO
Setelah baju kakek terbuka, gadis itu mulai membuka celananya. Mata Ida membulat sempurna. Dia terlihat terkejut, tapi anehnya dia tidak berteriak atau berpaling. Dia hanya terus menatap layar. 1525Please respect copyright.PENANA16JAXTKhQ5
1525Please respect copyright.PENANA2CRyyxmZzX
"Lho, kok... kok celananya juga dibuka, Mas?" tanyanya, suaranya terdengar tercekat.
1525Please respect copyright.PENANA6ZHqH56Uzd
"Emang kalau kamu mandi gimana?" tanyaku santai, sambil menoleh ke arahnya. 1525Please respect copyright.PENANAb5P2Ybvrgx
1525Please respect copyright.PENANAtiGXLVdxcR
"Ya dibuka juga sih," jawabnya polos, "tapi kan... tapi kan gak difilmin gitu!" Wajahnya memerah, namun ia tetap tak mengalihkan pandangannya dari layar. 1525Please respect copyright.PENANAdpebAdBWsF
1525Please respect copyright.PENANAzVr3Gsm64J
Aku semakin gemas melihat kepolosannya. "Ini namanya film edukasi, bocil," kataku, berusaha terlihat serius. "Biar kamu tahu cara ngerawat orang sakit." 1525Please respect copyright.PENANAICztnvHYNz
1525Please respect copyright.PENANAClpuBmXWtc
"Tapi itu... itu tititnya kelihatan, Mas!" celetuknya, suaranya kini terdengar seperti berbisik.
1525Please respect copyright.PENANAqf1nLF553Y
Aku tidak menjawab, hanya tersenyum tipis. Aku membiarkan keheningan mengisi ruang, membiarkan Ida mencerna apa yang dilihatnya. Adegan di layar semakin intens. Si gadis di video itu mulai mengocok penis si kakek. 1525Please respect copyright.PENANARMO5wCBh2d
1525Please respect copyright.PENANA7kaxUK8oeO
"Itu... itu diapain lagi, Mas?!" Ida bertanya, suaranya naik satu oktaf, terkejut dan bingung. 1525Please respect copyright.PENANA2HnEHfVUHC
1525Please respect copyright.PENANASMISa2E2U2
Aku menahan napas, menunggu momen ini. Aku harus tetap terlihat santai. "Ya lagi digosok, namanya juga lagi dimandiin," jawabku, pura-pura fokus pada layar. 1525Please respect copyright.PENANAVzOkEwyIAv
1525Please respect copyright.PENANAy2Q5sVwltf
"Tapi kok... kok nggak pake sabun?" tanyanya, polos. 1525Please respect copyright.PENANAeykzKKPkaK
1525Please respect copyright.PENANApyGl3Trz3u
Aku tahu adegan selanjutnya. Si gadis akan meludahi penis si kakek sebagai pelumas kocokan.
1525Please respect copyright.PENANAaBbh4SgsgK
"Di Jepang, sabun bisa diganti pake ludah, Dek," kataku dengan wajah serius. 1525Please respect copyright.PENANAeA8QkLDipx
1525Please respect copyright.PENANAcZx7MDJPvf
"Boong! Mana mungkin!" Ida langsung menyanggah, wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan. 1525Please respect copyright.PENANAUyG86hzFpT
1525Please respect copyright.PENANA57NStyKeAE
"Ngeyel, kamu pernah liat kucing mandi belum?" tanyaku, memberinya analogi. "Kucing kan kalau mandi jilat-jilatin tubuhnya gitu. Sama aja kan pake ludah." 1525Please respect copyright.PENANAo48lLMmc0k
1525Please respect copyright.PENANAsgb6k3Xq5y
"Itu kan kucing!" balas Ida dengan nada tinggi. "Kalau manusia, nggak mungkin lah!" 1525Please respect copyright.PENANAzfdWrtc2Sk
1525Please respect copyright.PENANATsVoDPdaJ0
Tepat pada saat itu, adegan yang kutunggu-tunggu muncul. Gadis di layar mendekatkan wajahnya, lalu meludahi penis si kakek. Ludahnya terlihat jelas di layar, membasahi penis si kakek yang sudah tegang. 1525Please respect copyright.PENANAZ6BoOfn3HW
1525Please respect copyright.PENANAfxb0whjYzh
1525Please respect copyright.PENANA5juC0iGKil
Ida terbelalak. Dia membuka mulutnya, tapi tidak ada suara yang keluar. Dia hanya menatapku dengan tatapan tidak percaya, seolah-olah aku baru saja meramal masa depan. 1525Please respect copyright.PENANA5phcsyWQd6
1525Please respect copyright.PENANAQuItCOMZxM
"Tuh kan," kataku penuh kemenangan. 1525Please respect copyright.PENANAYkowQUIOTv
1525Please respect copyright.PENANAMSltqap2Gf
Ida masih terdiam, mencerna apa yang baru saja dilihatnya. Matanya bolak-balik antara aku dan layar laptop. Dia tidak lagi protes, hanya menatap dengan seksama.
1525Please respect copyright.PENANAvpOhdpbYTt
Dengan perlahan, tanganku bergerak ke arah celana. Aku membuka resleting celanaku, lalu menurunkannya. Aku juga menurunkan celana dalamku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. Aku melirik Ida. Dia tidak berkedip, matanya terpaku pada layar. 1525Please respect copyright.PENANA0qsKJ67h2S
1525Please respect copyright.PENANAyCVIJV3Um1
Aku mulai mengocok perlahan, mengikuti irama di video. Ida akhirnya menoleh ke arahku. Matanya membulat sempurna, melihat apa yang kulakukan. 1525Please respect copyright.PENANAy5YBDQ0mzh
1525Please respect copyright.PENANAGck5vxozvZ
"Ihh... Mas Joko ngapain?" tanyanya, suaranya tercekat. 1525Please respect copyright.PENANAC1vmYfHbwg
1525Please respect copyright.PENANACsvKiaoqER
"Lagi bersih-bersih, Dek," jawabku santai, suaraku sedikit bergetar. "Kayak di film itu."
1525Please respect copyright.PENANASJAi4OqIhE
"Tapi kenapa di depan aku, masss!" protesnya, suaranya terdengar panik. 1525Please respect copyright.PENANARY5gSNH4yD
1525Please respect copyright.PENANAk65nJlJPNv
Aku tersenyum nakal. "Ya biar kamu bisa lihat langsung, kan. Biar makin paham edukasinya." Aku mendekatkan wajahku padanya. "Atau... kamu mau sekalian praktek?" godaku, berbisik pelan.
1525Please respect copyright.PENANAC1dWUnBlub
Ida terdiam. Wajahnya memerah. Matanya yang polos menatapku. Aku bisa melihat kilatan penasaran di matanya. Bibirnya terbuka sedikit, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. 1525Please respect copyright.PENANAPi0zMqYSKG
1525Please respect copyright.PENANAYXCL2FtApD
"Praktek... gimana, Mas?" tanyanya pelan, suaranya hampir tidak terdengar. 1525Please respect copyright.PENANAAUo338ja7r
1525Please respect copyright.PENANAAeJNPpLr88
"Ya, kayak di film itu," jawabku, senyumku semakin lebar. 1525Please respect copyright.PENANAjOSfSGoqoC
1525Please respect copyright.PENANAHpItV4F7L1
Dia menelan ludah, lalu kembali menatap ke layar laptop. Dia mengamati gerakan tangan gadis di video dengan seksama, lalu kembali menatapku. Tangannya yang mungil meremas-remas ujung kaosnya. 1525Please respect copyright.PENANAJnPMFwQscf
1525Please respect copyright.PENANAKquIZFpV9U
"Aku... aku... nggak tahu caranya," bisiknya, malu-malu. 1525Please respect copyright.PENANA1dVbKUae2q
1525Please respect copyright.PENANAEpUuRRJugb
"Makanya Mas ajarin," bisikku balik. "Mau nggak?"
1525Please respect copyright.PENANAAFo9A0fiZc
Ida terdiam sejenak. Wajahnya masih memerah, tapi dia mengangguk pelan. Aku tersenyum penuh kemenangan. Aku sudah berhasil menanamkan rasa penasaran di benaknya.
1525Please respect copyright.PENANAsP79HfNu9b
"Sini," ajakku, suaraku terdengar serak. Aku meraih tangan mungilnya dan menuntunnya ke arahku. 1525Please respect copyright.PENANAxLeWSdGJB2
1525Please respect copyright.PENANAymQ5STeLTP
Ida tak melawan. Tangannya terasa dingin saat menyentuh penisku. Dia menatapku dengan tatapan polos, menunggu instruksi. Aku bisa merasakan napasnya yang pendek dan cepat. 1525Please respect copyright.PENANARu1K3XLfuS
1525Please respect copyright.PENANAcdls5uYGws
"Nah, gitu. Sekarang coba gerakin, Dek." bisikku, memberikan contoh.
1525Please respect copyright.PENANAY9lJ2t71sC
Ida mulai menggerakkan tangannya. Gerakannya kaku dan canggung, tapi aku tahu dia sedang berusaha.
1525Please respect copyright.PENANAi46DgjW6fr
"Sekarang... ludahin, Dek." bisikku. 1525Please respect copyright.PENANAnk84CBIAeq
1525Please respect copyright.PENANA2gIwvnAkOT
Ida menatapku bingung. "Kayak di film?" 1525Please respect copyright.PENANAtbxNNWz7nR
1525Please respect copyright.PENANADKFuEKndKH
"Iya, persis kayak di film," jawabku, meyakinkan. 1525Please respect copyright.PENANAPSa0Mf4mip
1525Please respect copyright.PENANAqf1N1VSRPZ
Dengan ragu, Ida mendekatkan wajahnya. Dia membuka mulutnya, lalu meludahi penisku. Rasanya hangat. 1525Please respect copyright.PENANAAPYRppoAih
1525Please respect copyright.PENANAmREYCMVRKo
"Nah, gitu. Sekarang lanjutin, Dek." perintahku. 1525Please respect copyright.PENANAeyjebyaqJI
1525Please respect copyright.PENANAkBF35rlaX9
Ida kembali mengocok, kali ini gerakannya lebih berani. Aku bisa melihatnya mulai terbiasa. Napasnya terdengar semakin pendek, dan aku tahu dia tidak akan berhenti.
1525Please respect copyright.PENANAXl36WyZaZO
Hampir sepuluh menit berlalu, gerakannya semakin cepat. Tiba-tiba, adegan di film berubah. Sang kakek kini membuka rok si gadis muda itu, memperlihatkan vaginanya yang mulus. Aku bisa melihat dengan jelas bibir vaginanya. Si kakek kemudian mulai menjilatinya. Aku menahan napas, menunggu reaksi Ida. 1525Please respect copyright.PENANA7pjsU926Jj
1525Please respect copyright.PENANAtHI6NfEuIu
Ida terkejut. Gerakan tangannya berhenti, dan dia menatap layar dengan mata terbelalak. Dia menoleh ke arahku, tatapannya polos dan penuh kebingungan. 1525Please respect copyright.PENANAYziNd3xy3V
1525Please respect copyright.PENANASZIrQRYIF3
"Dek, kamu mau coba yang itu juga?" tanyaku, suaraku serak. Aku menunjuk ke layar.
1525Please respect copyright.PENANAfhJTePgCWk
"Itu langsung dijilatin pake lidah, Mas?" tanyanya, suaranya bergetar. "Emang Mas Joko gak jijik?" 1525Please respect copyright.PENANAuUq92Irmus
1525Please respect copyright.PENANAo2nu7lobWX
"Enggak jijik kok," jawabku, berusaha meyakinkannya. "Kan demi edukasi."
1525Please respect copyright.PENANAWhZd4gLgsS
Ida terdiam sejenak, memikirkan perkataanku. Dia menghela napas panjang, seolah sedang mengambil keputusan besar.
1525Please respect copyright.PENANA63APryUTHK
Kemudian Ida mulai berdiri. Dia menarik celananya sendiri, lalu menurunkannya. Diikuti dengan celana dalamnya yang berwarna putih, polos, tanpa motif. Setelah terbuka, aku bisa melihat vaginanya yang mulus, tak ada satupun bulu disana. Aku menelan ludah. Ini adalah pemandangan paling luar biasa yang pernah kulihat, indah.
1525Please respect copyright.PENANAgR7QKEPKAT
Aku langsung menarik Ida hingga posisi kami berganti. Kini, aku yang berdiri dan dia duduk di hadapanku. Dia menatapku dengan tatapan polos, seolah menunggu instruksi. Aku berlutut di depannya, menatap vaginanya yang mulus. 1525Please respect copyright.PENANAlXrcR29fYG
1525Please respect copyright.PENANA4WrpIVa953
Aku mendekatkan wajahku ke arahnya. Ida tidak bergerak, dia hanya menatapku dengan mata lebar. Aku membuka mulutku dan menjulurkan lidah. 1525Please respect copyright.PENANAe5Cf7sSWXq
1525Please respect copyright.PENANA7IxyTiVYLO
Aku mulai menjilatinya. Gerakanku canggung pada awalnya, tetapi aku mencoba meniru gerakan di film. Aku merasakan tubuh Ida menegang. Dia menutup matanya, menahan napas. 1525Please respect copyright.PENANAkp5znRwly5
1525Please respect copyright.PENANA2o90CsqyLn
Aku menjilati setiap inci vaginanya, dari atas ke bawah. Aku bisa merasakan kulitnya yang lembut dan hangat. Aku bisa mendengar napasnya yang pendek dan cepat. 1525Please respect copyright.PENANAUXv5R995s1
1525Please respect copyright.PENANACy3Mi05rV6
"Ah..." Ida mendesah pelan, suaranya sangat lirih. 1525Please respect copyright.PENANAiXg8TK6fRx
1525Please respect copyright.PENANAU7BM3Y1yEG
Aku tersenyum dalam hati. Aku tahu dia menyukainya. Aku terus menjilatinya, gerakanku semakin berani. Aku bisa merasakan tubuhnya mulai rileks. Dia mulai mendesah lebih sering, dan aku tahu aku telah berhasil. 1525Please respect copyright.PENANAVLpL3B2C5P
1525Please respect copyright.PENANAcxrJ8NNF4w
Aku menggerakkan lidahku dengan lebih cepat, dan aku bisa merasakan tubuh Ida bergetar. Dia meremas sofa dengan tangannya, seolah sedang menahan diri.
1525Please respect copyright.PENANAFE6LUY1sPU
"Enak, Dek?" tanyaku di sela-sela jilatanku. 1525Please respect copyright.PENANALPHGTNFGlW
1525Please respect copyright.PENANAUz0yFz3yOh
"Ah... Mas... enak," jawabnya dengan suara lirih. 1525Please respect copyright.PENANAsGSsAi111V
1525Please respect copyright.PENANAPNgLr39UAS
Aku terkekeh dalam hati. Aku menggerakkan lidahku dengan lebih cepat. 1525Please respect copyright.PENANAhVQ1Y1qStD
1525Please respect copyright.PENANA9CfI7jGsuN
"Ah... ah... Mas... jangan cepet-cepet..." desahnya. 1525Please respect copyright.PENANAXnSTeevnAw
1525Please respect copyright.PENANA0Tof45wtEE
Aku tidak peduli. Aku terus menjilatinya. 1525Please respect copyright.PENANA0R6H8ND4X5
1525Please respect copyright.PENANAmSYMH3OXaQ
"Ah... Mas... geli..." desahnya lagi, kali ini terdengar lebih keras. 1525Please respect copyright.PENANAvKtEItxpth
1525Please respect copyright.PENANAhSeStOKT5b
Aku terus menggerakkan lidahku. Tubuhnya semakin bergetar, dan aku tahu dia akan segera mencapai puncaknya. Aku mempercepat jilatanku, dan itu membuat Ida mendesah lebih keras. 1525Please respect copyright.PENANA3V4IHVis9X
1525Please respect copyright.PENANACEuorekHCV
"Ahhh... Mas! Aku... akuuuu... ahhh!" 1525Please respect copyright.PENANAP8xJyj2ubN
1525Please respect copyright.PENANAojTvIfek3y
Aku terus menjilatinya, sampai akhirnya aku merasakan cairan hangat menyembur mengenai wajahku. Ida muncrat. Tubuhnya menegang, lalu lemas. Dia terduduk di sofa dengan napas terengah-engah. 1525Please respect copyright.PENANAQgPjCdNIG0
1525Please respect copyright.PENANA0zcsyQMdht
Aku menyeka mulutku. Ida menatapku dengan mata lebar, wajahnya memerah. Ada senyum tipis di bibirnya. 1525Please respect copyright.PENANACpo8pHwb1P
1525Please respect copyright.PENANAQvgUlaFkzf
"Gimana, Dek? Enak, kan?" tanyaku. 1525Please respect copyright.PENANA4eAMabkpil
1525Please respect copyright.PENANAuhUXA4zXW7
Dia mengangguk pelan. "Iya, Mas... enak."
1525Please respect copyright.PENANA1CocwkAcKE
"Nah, sekarang sana, bersihin. Jorok tuh, muncratannya ke mana-mana," ejekku sambil menunjuk ke vaginanya. 1525Please respect copyright.PENANAkVNWycvh0Z
1525Please respect copyright.PENANAT7TB40ngtE
Dia terlihat malu. Buru-buru bangkit, lalu melesat pergi. 1525Please respect copyright.PENANAcfw8E2Zj5X
1525Please respect copyright.PENANArgSIF9N9Td
"Nanti langsung tidur ya, jangan begadang!" teriakku. "Biar Bude nggak marah!" 1525Please respect copyright.PENANAOo6Ok91rOG
1525Please respect copyright.PENANARm0oU8CZf7
Ida hanya mengacungkan jempolnya dari kejauhan.
1525Please respect copyright.PENANAMhC9AbkkSt
Aku tersenyum puas. Kemudian membenarkan posisi celanaku. Aku melihat ke arah lantai. Ada noda basah di sana. Aku mengambil tisu dan mulai membersihkannya.
1525Please respect copyright.PENANAQ9BYoCs150
Setelah semuanya bersih, aku menutup laptop dan memasukkannya kembali ke dalam ransel. Aku menyalakan televisi, tapi pikiranku melayang. Aku memikirkan apa yang baru saja terjadi. Rasanya seperti mimpi.
1525Please respect copyright.PENANAsZTw82bHkN
Ditengah lamunanku, aku melihat Ida berlari dari arah kamar mandi ke arah kamarnya. Dia tidak menoleh ke arahku, sepertinya dia masih malu. Aku hanya tersenyum geli.
1525Please respect copyright.PENANA6giQrXeDmE
Setelah sekitar lima belas menit melamun, aku mendengar suara pintu terbuka. Bude Sari pulang dari rumah Bu RT. Wajahnya terlihat lelah, tetapi dia masih tersenyum.
1525Please respect copyright.PENANA1Y6F27TkBn
"Kok belum tidur, Jok?" tanyanya. 1525Please respect copyright.PENANAUou7pLpuCS
1525Please respect copyright.PENANAccVFY3X3ZJ
"Belum ngantuk, Bude," jawabku, berusaha terdengar santai. "Udah selesai bantu-bantunya?" 1525Please respect copyright.PENANAtBRE1jUafX
1525Please respect copyright.PENANAUJoptsoPB3
"Belum, dilanjut besok lagi, Jok," jawabnya sambil meregangkan badan. 1525Please respect copyright.PENANAtMvuKZcRAr
1525Please respect copyright.PENANAo07LLPXDyw
Dia kemudian melihat ke arah kamar Ida. "Ida mana? Udah tidur?" 1525Please respect copyright.PENANA76XJiuZqsS
1525Please respect copyright.PENANAGsZu2bMVSu
"Udah, Bude," jawabku cepat. "Habis nonton sinetron, langsung masuk kamar." 1525Please respect copyright.PENANAraM3OMCyvk
1525Please respect copyright.PENANAh2qvGT6vHS
"Baguslah," gumamnya. "Gerah banget nih, Bude mandi dulu, ya."
1525Please respect copyright.PENANAqDKjbA8TH9
Bude Sari berjalan menuju kamar mandi. Aku bisa melihat dia mengambil handuk dari gantungan. Lekuk tubuhnya yang berisi terlihat jelas di balik dasternya. Bayangan Bude Sari yang sedang mandi langsung memenuhi pikiranku.
1525Please respect copyright.PENANA7mCr0FBfFm
Tiba-tiba, sebuah ide gila muncul di kepalaku. Aku bisa mengintip dari ventilasi di atas pintu kamar mandi.
1525Please respect copyright.PENANAXw19E8zbU1
Tanpa pikir panjang, aku segera beranjak dari sofa, berjalan perlahan menuju kamar mandi. Namun sebelumnya, aku harus mencari pijakan agar bisa menjangkau ventilasi. Mataku menyapu seisi ruangan, dan aku melihat kursi di meja setrika.
1525Please respect copyright.PENANAKD3W0RYhwQ
Aku mengambil kursi itu, lalu membawanya ke depan pintu kamar mandi. Memposisikannya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Lalu naik ke atas, dan mulai mengintip.
1525Please respect copyright.PENANAYdwvGndZd3
Posisi Bude Sari membelakangiku, berdiri di depan wastafel. Dia sedang menyikat giginya. Aku menunggu, tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya.
1525Please respect copyright.PENANADXxpeRNGTg
Selesai menyikat gigi. Bude Sari mulai melepas pakaiannya, menarik ujung dasternya dari bawah, hingga akhirnya melewati kepalanya. Daster itu terlepas, dan kini dia hanya mengenakan bra dan celana dalam.
1525Please respect copyright.PENANAVxraPji4u3
Dia kemudian melepaskan bra-nya. Payudaranya yang besar terlihat kendor, menjuntai ke bawah. Dengan puting berwarna coklat gelap yang cukup besar.
1525Please respect copyright.PENANAJlZpbnqIsK
Sekarang giliran celana dalamnya. Bude Sari menariknya perlahan. Celana dalam itu melorot, memperlihatkan gundukan vagina yang ditutupi bulu-bulu lebat.
1525Please respect copyright.PENANAnmGBX1H0Ws
Aku tertegun melihat pemandangan itu. Aku tidak bisa menahan diri lagi. Aku membuka resleting celana, lalu menurunkan celanaku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. Aku mulai mengocoknya pelan, sambil terus mengintip. Di dalam sana, Bude Sari mulai membasahi tubuhnya dengan air.
1525Please respect copyright.PENANA0XZQcwtyKl
Kocokanku semakin cepat. Dan kini didalam sana Bude Sari mulai menyabuni tubuhnya. Tangannya mengusap-usap tubuhnya dengan sabun, menciptakan busa yang menutupi kulitnya. Aku bisa melihatnya memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan. 1525Please respect copyright.PENANArFhXFRxWqJ
1525Please respect copyright.PENANA9rTQPYErMy
Tiba-tiba, dia mulai bergoyang pelan dan bernyanyi.
1525Please respect copyright.PENANA1GAcgHPyG3
"Ku hamil duluan... sudah tiga bulan..." dia mulai bernyanyi dengan suara yang merdu.
1525Please respect copyright.PENANAjhVuApUSOh
Aku terkejut. Pikiranku langsung melayang. Aku berkhayal, membayangkan diriku yang menghamilinya.
1525Please respect copyright.PENANAPMwqKSQF92
Lalu, dia melanjutkan lirik lagunya. "Gara-gara pacaran... tidurnya berduaan..." 1525Please respect copyright.PENANAsm8oIxx6b4
1525Please respect copyright.PENANAIECTI6WBdj
Khayalanku semakin liar. Aku membayangkan kami berdua, tidur bersama, berpelukan di bawah selimut. Aku membayangkan dirinya, merengek dan juga memohon.
1525Please respect copyright.PENANAx83xqUSYJl
"Ah... Bude..." desahku pelan.
1525Please respect copyright.PENANA8hBQCNGpdN
Goyangan Bude Sari yang semakin intens membuat payudaranya yang besar ikut menari-nari. Pemandangan itu membuatku semakin gila.
1525Please respect copyright.PENANAxbZbzOZqiC
Bude Sari kini menyabuni payudaranya. Tangannya mengusap payudaranya dengan lembut, menciptakan busa yang banyak. Dia kemudian menyabuni vaginanya. Gerakan tangannya membuatku membayangkan hal yang lebih jauh. Aku membayangkan tanganku yang melakukannya. Aku membayangkan diriku yang memegang payudaranya dan mengusap vaginanya. 1525Please respect copyright.PENANAbLy8ELbUJw
1525Please respect copyright.PENANAYwyySOKthg
Aku memejamkan mata, membiarkan khayalanku menguasai. Aku mempercepat gerakanku, dan aku bisa merasakan tubuhku akan segera mencapai puncaknya.
1525Please respect copyright.PENANAGpSNf9Q30D
"Ku hamil duluan... sudah tiga bulan..." Di bawah sana, Bude Sari masih bergoyang dan bernyanyi.
1525Please respect copyright.PENANAi3X0H1z9Fc
Tangannya menyabuni tubuhnya, lalu kembali bernyanyi. "Gara-gara pacaran... suka gelap-gelapan..."
1525Please respect copyright.PENANAVia3E7w61i
"Ahhh... Bude..." Aku mendesah keras, merasakan penisku yang semakin berdenyut.
1525Please respect copyright.PENANAfP7clvIrLm
Tiba-tiba, Bude Sari berhenti bernyanyi. Dia mendongak, dan matanya langsung bertemu dengan mataku. Dia terlihat terkejut dan tanpa ragu, melemparkan sabun batang yang ia gunakan ke arahku. 1525Please respect copyright.PENANACnsiALO1hH
1525Please respect copyright.PENANAITse3gXtxk
Buk! 1525Please respect copyright.PENANAOtitilr7Gu
1525Please respect copyright.PENANAe3vrGWdmhw
Sabun itu mengenai kepalaku. Aku meringis kesakitan, dan buru-buru turun dari kursi. 1525Please respect copyright.PENANA38b6XWTZPM
1525Please respect copyright.PENANAqDQUPd1B9O
"Tunggu Bude di ruang tengah!" teriaknya dari dalam kamar mandi. "Awas kalau kabur! Bude aduin ke Pakde Bambang!" 1525Please respect copyright.PENANAlacBl4kiLk
1525Please respect copyright.PENANA6x3KnG1Yn5
Aku merasa lemas. Aku tahu aku dalam masalah besar. Aku berjalan ke ruang TV. Lalu duduk di sofa, sambil memegang kepalaku yang terkena timpukan sabun Bude Sari. Pikiranku melayang, membayangkan hukuman dan amarah Bude Sari.
1525Please respect copyright.PENANApEyGxPSU8m
Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Bude Sari keluar dengan lilitan handuk, rambutnya basah. Dia berjalan ke arahku dengan langkah cepat, tatapan matanya tajam. Aku menunduk, tidak berani menatapnya. 1525Please respect copyright.PENANAckZOLyBtlV
1525Please respect copyright.PENANAshAfyZmjBX
"Joko!" teriaknya, suaranya menggelegar. 1525Please respect copyright.PENANAbSJPwav6nX
1525Please respect copyright.PENANAtnTKRDT5hJ
Aku tidak menjawab. Hanya menunduk, menunggu amarahnya. 1525Please respect copyright.PENANAYSgN9Dwhc5
1525Please respect copyright.PENANAXSGl8m5xG3
"Ngapain kamu ngintipin Bude?! Hah?!" tanyanya lagi, suaranya terdengar bergetar. 1525Please respect copyright.PENANAZyRdQxrDju
1525Please respect copyright.PENANAU8mewKVSFH
Aku masih diam. 1525Please respect copyright.PENANAokMUOiZMhh
1525Please respect copyright.PENANA3qKsh4trdd
"Jawab! Atau Bude laporin Pakde Bambang sekarang juga!" ancamnya. 1525Please respect copyright.PENANAjBPMhvw0ep
1525Please respect copyright.PENANAdoNcoXf5kv
Aku langsung mendongak. "Jangan, Bude! Jangan!"
1525Please respect copyright.PENANAlA9wjKN0ww
Tiba-tiba, Bude Sari tertawa. Aku menatapnya bingung. Dia menutupi mulutnya dengan tangan, berusaha menahan tawa.
1525Please respect copyright.PENANABZrliVBHnq
"Kamu pikir Bude beneran marah, ya?" katanya sambil terkekeh. 1525Please respect copyright.PENANAo6H8yvOZdW
1525Please respect copyright.PENANAfsaiZnXzNg
Aku merasa bodoh. Aku baru saja ketakutan setengah mati, dan ternyata Bude Sari hanya pura-pura marah. Wajahku memerah karena malu.
1525Please respect copyright.PENANA041dmHobUp
"Lanjutin, sana." katanya, suaranya kini terdengar menggoda. 1525Please respect copyright.PENANAcVJCpxNp4Y
1525Please respect copyright.PENANAvgU9RhjTcy
Aku menatapnya bingung. "Lanjutin apa, Bude?" 1525Please respect copyright.PENANAOcA9hcLyMM
1525Please respect copyright.PENANASKPINm7AdT
"Itu, tadi belum selesai, kan?" katanya sambil menunjuk ke arah celanaku. 1525Please respect copyright.PENANAg9GVgW8aMf
1525Please respect copyright.PENANAamHJ6PUlIu
Aku terkejut. Aku tidak menyangka dia akan menyuruhku melanjutkanya. Aku menelan ludah, lalu perlahan membuka resleting celanaku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. 1525Please respect copyright.PENANAAkcXXeDVeL
1525Please respect copyright.PENANAeEPtn9YETz
"Nah, gitu dong," katanya sambil tersenyum nakal. 1525Please respect copyright.PENANATXutTwh5nA
1525Please respect copyright.PENANARjX9hjWJ7O
Aku mengangguk, lalu mulai mengocok perlahan.
1525Please respect copyright.PENANAzZT1QvMuDK
Sepuluh menit berlalu, tetapi aku belum juga ejakulasi. Bude Sari menatapku dengan tatapan bingung. 1525Please respect copyright.PENANASYMePkTeVp
1525Please respect copyright.PENANABCI3zdKpN7
"Kok enggak crot-crot, sih?" tanyanya. "Kenapa? Bude kurang sexy, ya?" 1525Please respect copyright.PENANAUUxq0OuxD1
1525Please respect copyright.PENANAguYp4aOJFX
Aku terkejut. "E-enggak, Bude. Enggak gitu," jawabku terbata-bata. 1525Please respect copyright.PENANADuktiwhrHL
1525Please respect copyright.PENANAvTPszC8pBt
"Terus kenapa?" tanyanya lagi. 1525Please respect copyright.PENANAlWnNVjf2LO
1525Please respect copyright.PENANAnhjWTo1Hwg
Aku terdiam. Tidak tahu harus menjawab apa. 1525Please respect copyright.PENANAaX0mB2qQYY
1525Please respect copyright.PENANAYPFXhshjWn
Dan tiba-tiba, dia berdiri. Melepaskan lilitan handuknya. Tubuhnya yang berisi langsung terpampang di depanku. Payudaranya yang besar menjuntai ke bawah, dan vaginanya yang ditutupi bulu-bulu lebat terlihat jelas. Aku hanya bisa menelan ludah.
1525Please respect copyright.PENANA0UbqnszwoC
Bude Sari berjalan mendekat. Meraih bahuku, lalu mendorongku hingga aku terbaring di sofa. Bude Sari juga ikut naik ke atas sofa, lalu berjongkok tepat di atas penisku. 1525Please respect copyright.PENANAwHKDRpU1Y2
1525Please respect copyright.PENANAByhxs4Ednz
Aku bisa melihat vaginanya yang lebat, tepat di atas penisku. Dia meraih penisku, dan mengusapnya ke bibir vaginanya. Gerakan itu membuatku gila. Aku bisa merasakan bulu-bulu kemaluannya yang lebat bergesekan dengan penisku.
1525Please respect copyright.PENANAhD2XyqXHMn
"Udah siap?" bisiknya. 1525Please respect copyright.PENANAqzR1iFccWo
1525Please respect copyright.PENANA1tSHsmIOXb
Aku tidak bisa menjawab. Hanya mengangguk. Dia tersenyum, lalu mulai menurunkan tubuhnya. Aku bisa merasakan kepala penisku mulai menembus bibir vaginanya.
1525Please respect copyright.PENANApctdWRC8BI
Dia menurunkan tubuhnya lebih dalam, hingga akhirnya penisku masuk sepenuhnya. Rasanya seperti mimpi. Vaginanya yang basah dan hangat, mencengkeram erat penisku.
1525Please respect copyright.PENANALT1v1N1V8C
"Enak, kan?" bisiknya. 1525Please respect copyright.PENANAiPdTgvMObi
1525Please respect copyright.PENANAABSCRIBBq4
Aku mengangguk, tidak bisa berkata-kata. 1525Please respect copyright.PENANAOhMfF0mt8m
1525Please respect copyright.PENANAkIvUZR0IGi
Dia mulai menggerakkan tubuhnya. Gerakannya pelan pada awalnya, tetapi semakin lama semakin cepat.
1525Please respect copyright.PENANAx5C1MAmtxM
Tanganku terulur, meraih payudaranya yang besar. Aku meremasnya dengan lembut, merasakan kelembutannya di tanganku. Bude Sari mendesah pelan, aku tahu dia menyukainya. 1525Please respect copyright.PENANARkMX2fod8i
1525Please respect copyright.PENANAIZKguNt5DT
Aku mulai memainkan putingnya, mencubitnya pelan.
1525Please respect copyright.PENANAqAimb8RuUN
"Ah... enak... Jok..." desahnya.
1525Please respect copyright.PENANAmAeKNMSRQL
Tiba-tiba Bude Sari menurunkan tubuhnya. Payudaranya yang besar kini tepat di depan wajahku. Aku tahu apa yang dia inginkan. Tanpa ragu, aku membuka mulutku dan mulai menghisap putingnya. Aku menghisapnya dengan kuat, seperti anak kecil yang sedang menyusu. Bude Sari mendesah lebih keras, dan aku bisa merasakan tubuhnya bergetar di atasku.
1525Please respect copyright.PENANAcd7vHI46oO
Kadang aku juga menggigit putingnya. Setiap gigitan membuat Bude Sari mendesah, dan itu membuatku semakin bersemangat.
1525Please respect copyright.PENANAyk7pkZh2vw
"Ahhh... Joko..." desahnya
1525Please respect copyright.PENANAz8N7mklwKT
Tiba-tiba, cengkeraman vaginanya semakin mengencang. Aku tahu dia akan segera mencapai puncaknya.
1525Please respect copyright.PENANAnO7mf713f3
"Ahhh... Jok... Bude... ahhh!" teriaknya.
1525Please respect copyright.PENANAAa67cyaecN
Pada saat yang sama, aku merasakan penisku semakin berdenyut-denyut. Cengkeraman vaginanya yang semakin kuat membuatku tidak bisa menahan diri lagi. Aku mempercepat gerakanku, hingga akhirnya aku crot di dalam vagina Bude Sari. Dan pada saat yang sama, Bude Sari juga menjerit. Dia muncrat, aku bisa merasakan cairan hangat membanjiri penisku. Hingga akhirnya Bude Sari ambruk di atasku.
1525Please respect copyright.PENANAvxMBuWucTM
Setelah kejadian itu, malam Mingguku menjadi jauh lebih menyenangkan. Saat Bude Sari pergi, aku akan bersenang-senang dengan Ida. Ida sudah tidak malu lagi. Dia dengan polosnya akan menanggalkan pakaiannya di depanku, memamerkan tubuhnya yang mulus. Kemudian aku akan berlutut, untuk menjilati vaginanya. Lidahku bergerak menelusuri setiap inci vaginanya, membuatnya mendesah keenakan. 1525Please respect copyright.PENANASHbpAVO549
1525Please respect copyright.PENANAyBPQzrioYJ
"Ah... Mas... enak Mas... terus... " desahnya, meremas rambutku. 1525Please respect copyright.PENANA0g0lrYZ9Ry
1525Please respect copyright.PENANA1wBO12jkZE
Aku terus menijali vaginanya, hingga akhirnya dia muncrat. 1525Please respect copyright.PENANAntbIj6l7dF
1525Please respect copyright.PENANA13DlOe1IQ4
Di malam hari, setelah Ida tidur, giliranku bersenang-senang dengan Bude Sari. Kadang kami melakukannya di kamar, di ruang tengah, atau bahkan di dapur. Kami semakin berani, dan aku semakin menyukainya.
1525Please respect copyright.PENANA0MugUfF7Zh
Kami tidak pernah menggunakan kondom. Kami berdua suka merasakan sentuhan kulit ke kulit. Kami suka merasakan kehangatan satu sama lain. Kami tidak peduli dengan risikonya. Kami hanya ingin bersenang-senang.
1525Please respect copyright.PENANAVOWalqfWA8
Suatu hari, Bude Sari memberitahuku bahwa dia hamil. Aku terkejut, tetapi aku juga merasa senang. Aku tahu itu adalah bayiku. Kami memutuskan untuk tidak memberi tahu Pakde Bambang, dan kami tetap melanjutkannya, bahkan saat Bude Sari hamil. 1525Please respect copyright.PENANABr2SdVuTXJ
1525Please respect copyright.PENANAuG9PWPyH4I
Aku menyukai sensasi melakukan hubungan dengan Bude Sari yang sedang hamil. Perutnya yang besar membuatku semakin bersemangat.