Setiap malam Minggu, aku, Joko (16), akan berjalan kaki ke rumah Bude Sari (42) yang tak jauh dari rumahku. Ayahku dan Pakde Bambang (suami Bude Sari) adalah supir truk lintas provinsi. Mereka berangkat Sabtu sore dan baru pulang Senin pagi.
314Please respect copyright.PENANAw8ZWwuWN7s
Sesampainya di sana, aku disambut senyum hangat Bude Sari. Dia berdiri di ambang pintu, menyambutku dengan pelukan singkat. Mataku terus melirik kearah payudaranya yang besar dan tampak menonjol di balik daster lengan pendek yang ia pakai. Pakaiannya yang longgar tak mampu menyembunyikan lekuk tubuhnya yang berisi.
314Please respect copyright.PENANAu9E8vjJIty
"Masuk, Jok," ujar Bude Sari dengan lembut sambil menggeser badannya, memberiku ruang untuk masuk. "Bude mau ke rumah Bu RT, ada tetangga yang mau nikah, Bude mau bantu-bantu di sana. Bude titip si Ida ya. Trus kalau kamu laper, di dapur ada mi instan Jok." katanya lagi sebelum beranjak pergi.
314Please respect copyright.PENANAtVowbxqOoM
Aku mengangguk. "Siap, Bude. Hati-hati ya."
314Please respect copyright.PENANADQ0gcfpgX2
Setelah Bude Sari pergi, aku segera masuk. Di ruang keluarga, aku melihat Ida (14) sedang duduk di sofa, fokus menonton televisi. Dia mengenakan kaos berwarna cerah yang terlihat kebesaran di tubuhnya yang ramping. Payudara dan pinggulnya belum begitu terlihat, membuat tubuhnya tampak polos. Rambutnya yang hitam diikat asal, memperlihatkan leher jenjangnya.
314Please respect copyright.PENANARGje2HujVi
"Hai, bocil," sapaku sambil tersenyum nakal. 314Please respect copyright.PENANALgycSrN5lS
314Please respect copyright.PENANA1NlIUCeotM
Ida menoleh dengan tatapan kesal. "Ih, apaan sih! Aku udah gede ya!" Ia langsung mengambil bantal sofa dan melemparnya ke arahku. 314Please respect copyright.PENANAHTo9lyjjEI
314Please respect copyright.PENANAFQPsMJ3gPV
Aku tertawa, dan dengan mudah menangkap bantal itu. Aku berjalan mendekat dan duduk di sampingnya, bantal yang dilemparnya tadi kugunakan sebagai sandaran. "Udah gede kok masih datar?" candaku, melirik ke arah dadanya. 314Please respect copyright.PENANAJsoKU0p6qN
314Please respect copyright.PENANAUgxm5nOrim
Wajah Ida langsung memerah, antara malu dan marah. Tanpa ragu, dia mencubit pahaku dengan keras. "Rasain!" serunya. 314Please respect copyright.PENANA6KsTZBP1MF
314Please respect copyright.PENANAdNrpWjSk54
Aku meringis dan pura-pura kesakitan. "Aduh, sakit tahu!"
314Please respect copyright.PENANAo3Y8qvPGwn
"Biarin! Siapa suruh mesum!" balas Ida, mengerucutkan bibirnya. 314Please respect copyright.PENANAHWoxCmunWH
314Please respect copyright.PENANAQ0V6ibWI2L
"Lah, emang bener kan?" godaku lagi sambil tersenyum jahil. Aku melirik lagi ke arah dadanya, yang membuat Ida salah tingkah. Dia buru-buru menyilangkan tangan di depan dada, mencoba menutupinya.
314Please respect copyright.PENANA6ndrV1xpbl
"Nggak usah ditutupin, orang nggak ada isinya," kataku santai.
314Please respect copyright.PENANAq6AB4CD6lG
Ida melotot, air mata mulai menggenang di matanya. Aku panik dan langsung mencari cara untuk menghentikannya.
314Please respect copyright.PENANAWmZem6bPJy
"Eh, jangan nangis dong," kataku cepat. "Besok Mas Joko beliin es krim deh, mau?" 314Please respect copyright.PENANAhkopfwfAAA
314Please respect copyright.PENANAcqZ53fHDXx
Wajahnya langsung berubah cerah. "Mau!" serunya sambil memelukku erat. 314Please respect copyright.PENANAWyu7Dc6Dqj
314Please respect copyright.PENANAkT1CmX13ia
"Nah gitu dong. Eh, Tapi kok beneran nggak berasa, ya?" bisikku sambil balas memeluknya. Ida langsung melepaskan pelukan dan mencubitku lagi.
314Please respect copyright.PENANA9DxV0317cf
Setelah mencubitku, Ida kembali menghadap TV. Namun, tak lama kemudian dia melirik kearahku dengan wajah cemberut. 314Please respect copyright.PENANAQwi6jRSPzc
314Please respect copyright.PENANAJGf3UZJBH9
"Kenapa lagi?" tanyaku. 314Please respect copyright.PENANA8ot7EYTvAn
314Please respect copyright.PENANAFpsaxmochq
"Gara-gara Mas Joko, aku jadi nggak fokus nonton GGS," keluh Ida. Dia menunjuk layar TV yang menampilkan tulisan 'Bersambung'. "Tuh, kan, udah bersambung!" 314Please respect copyright.PENANAGC9lc3L7CU
314Please respect copyright.PENANA6LmD3pzl3l
Aku tertawa. "Ya elah, gitu doang ngambek."
314Please respect copyright.PENANAzFiof68H8z
Ida tetap cemberut. Dia menyandarkan punggungnya ke sofa. Tiba-tiba, sebuah ide muncul di kepalaku. Sebuah ide yang sangat nakal. 314Please respect copyright.PENANAqKwqhNqQAm
314Please respect copyright.PENANAkH9SHlb1Ll
"Eh mas Joko ada film bagus, mau nonton nggak?" tanyaku dengan nada misterius. 314Please respect copyright.PENANAtBHy1v5Zm5
314Please respect copyright.PENANAHsJgioQSmY
"Film apa?" tanyanya penasaran, matanya yang tadi cemberut kini memancarkan rasa ingin tahu. 314Please respect copyright.PENANAaUt9GX6GS4
314Please respect copyright.PENANAMBPrpto5Yg
"Ada deh," jawabku, sengaja menggantungkan jawabannya. "Pokoknya bagus. Jauh lebih seru dari GGS." 314Please respect copyright.PENANAgiu1yv2L6Z
314Please respect copyright.PENANAipdRadfxei
Ida berpikir sejenak, lalu matanya berbinar. "Yaudah, yuk!" serunya bersemangat, langsung mengubah posisi duduknya menghadapku. 314Please respect copyright.PENANAoNXuE8ijxG
314Please respect copyright.PENANAZNbs98ra5I
Aku bangkit dari sofa dan mengambil laptopku dari ransel. Jantungku berdebar kencang. Aku duduk kembali di sampingnya dan menyalakan laptop. Ida dengan polosnya mendekat, menunggu dengan tidak sabar. Jemariku dengan cepat membuka folder tersembunyi.
314Please respect copyright.PENANASssfVw62sE
"Film apa sih, Mas?" tanyanya tidak sabar. 314Please respect copyright.PENANArjne5s4MAv
314Please respect copyright.PENANAqSdt7b8BJm
"Sabar," bisikku sambil tersenyum licik.
314Please respect copyright.PENANAXY61lagITe
Aku membuka sebuah video, lalu menekan tombol play. Ida langsung mendekatkan wajahnya ke layar laptop. Sebuah adegan pun muncul, memperlihatkan seorang gadis muda sedang merawat kakeknya yang sakit. 314Please respect copyright.PENANA87F9ArPBTY
314Please respect copyright.PENANA4hP76tlpNw
"Apaan sih, kok filmnya cuma tentang cucu ngerawat kakeknya gitu?" tanyanya, bingung. "Mana serunya?" 314Please respect copyright.PENANAjwXYvPNssO
314Please respect copyright.PENANAoaiwVtU1Zi
Aku terkekeh. "Sst... tonton aja dulu. Bagian serunya belum muncul," bisikku sambil menunjuk layar. Tentu saja, aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
314Please respect copyright.PENANAiSrvnQYpfJ
Ida kembali fokus pada layar, menatapnya dengan penuh tanda tanya. Adegan di layar terus berlanjut. Gadis itu mengambil sebuah baskom berisi air hangat dan selembar kain. Dia dengan telaten mulai membasuh tangan dan kaki sang kakek yang terbaring lemah.
314Please respect copyright.PENANA28kGw9WcYD
"Tuh kan, kayak gini doang," bisik Ida.
314Please respect copyright.PENANAW8IOrKuGKR
"Udah, liat aja," ujarku sambil menahan senyum. 314Please respect copyright.PENANAiMqdFajtNO
314Please respect copyright.PENANAr4MSEWU2rh
Setelah selesai membasuh tangan dan kaki, gadis itu mulai membuka baju kakeknya. Ida mengerutkan dahinya, tampak bingung. 314Please respect copyright.PENANAUjlYhybtnK
314Please respect copyright.PENANARpDYgKfqtQ
"Kok bajunya dibuka sih?" tanyanya.
314Please respect copyright.PENANAVDAHh3Fv2k
"Namanya juga mau dimandiin," jawabku santai, meskipun tanganku sudah berkeringat.
314Please respect copyright.PENANAYBJko8vu4g
Setelah baju kakek terbuka, gadis itu mulai membuka celananya. Mata Ida membulat sempurna. Dia terlihat terkejut, tapi anehnya dia tidak berteriak atau berpaling. Dia hanya terus menatap layar. 314Please respect copyright.PENANAmU7QxFHmwK
314Please respect copyright.PENANAY24PltLMN6
"Lho, kok... kok celananya juga dibuka, Mas?" tanyanya, suaranya terdengar tercekat.
314Please respect copyright.PENANALnYbbseBoN
"Emang kalau kamu mandi gimana?" tanyaku santai, sambil menoleh ke arahnya. 314Please respect copyright.PENANAqnbXnRM5HE
314Please respect copyright.PENANA2Pn1lhSqhp
"Ya dibuka juga sih," jawabnya polos, "tapi kan... tapi kan gak difilmin gitu!" Wajahnya memerah, namun ia tetap tak mengalihkan pandangannya dari layar. 314Please respect copyright.PENANAZeyTpwYqnU
314Please respect copyright.PENANA7scVpKECKn
Aku semakin gemas melihat kepolosannya. "Ini namanya film edukasi, bocil," kataku, berusaha terlihat serius. "Biar kamu tahu cara ngerawat orang sakit." 314Please respect copyright.PENANAjiASKiupaI
314Please respect copyright.PENANADYqg9q9RXP
"Tapi itu... itu tititnya kelihatan, Mas!" celetuknya, suaranya kini terdengar seperti berbisik.
314Please respect copyright.PENANArae6Y56okR
Aku tidak menjawab, hanya tersenyum tipis. Aku membiarkan keheningan mengisi ruang, membiarkan Ida mencerna apa yang dilihatnya. Adegan di layar semakin intens. Si gadis di video itu mulai mengocok penis si kakek. 314Please respect copyright.PENANAxsQy2HXpHy
314Please respect copyright.PENANArlQI3xkIZo
"Itu... itu diapain lagi, Mas?!" Ida bertanya, suaranya naik satu oktaf, terkejut dan bingung. 314Please respect copyright.PENANAZnX8evvquL
314Please respect copyright.PENANAOyiM1bHCDq
Aku menahan napas, menunggu momen ini. Aku harus tetap terlihat santai. "Ya lagi digosok, namanya juga lagi dimandiin," jawabku, pura-pura fokus pada layar. 314Please respect copyright.PENANAYn5xU06wpl
314Please respect copyright.PENANAuMS3UdI8UJ
"Tapi kok... kok nggak pake sabun?" tanyanya, polos. 314Please respect copyright.PENANAT8iUGmtTD1
314Please respect copyright.PENANA5QlqBeEdvN
Aku tahu adegan selanjutnya. Si gadis akan meludahi penis si kakek sebagai pelumas kocokan.
314Please respect copyright.PENANAEdBWrRk5li
"Di Jepang, sabun bisa diganti pake ludah, Dek," kataku dengan wajah serius. 314Please respect copyright.PENANAjXcUQjs5B4
314Please respect copyright.PENANA9wD0SQJ2Bl
"Boong! Mana mungkin!" Ida langsung menyanggah, wajahnya menunjukkan ketidakpercayaan. 314Please respect copyright.PENANAn5ofKDdboJ
314Please respect copyright.PENANALIHd7mYZiL
"Ngeyel, kamu pernah liat kucing mandi belum?" tanyaku, memberinya analogi. "Kucing kan kalau mandi jilat-jilatin tubuhnya gitu. Sama aja kan pake ludah." 314Please respect copyright.PENANAOacaxIcuyY
314Please respect copyright.PENANAW1lUNhhVHC
"Itu kan kucing!" balas Ida dengan nada tinggi. "Kalau manusia, nggak mungkin lah!" 314Please respect copyright.PENANA2REvpqTIGz
314Please respect copyright.PENANALrqxDDTLWj
Tepat pada saat itu, adegan yang kutunggu-tunggu muncul. Gadis di layar mendekatkan wajahnya, lalu meludahi penis si kakek. Ludahnya terlihat jelas di layar, membasahi penis si kakek yang sudah tegang. 314Please respect copyright.PENANAomHa1imrPd
314Please respect copyright.PENANA1D4EPdhgiS
314Please respect copyright.PENANAJbzs7qPpch
Ida terbelalak. Dia membuka mulutnya, tapi tidak ada suara yang keluar. Dia hanya menatapku dengan tatapan tidak percaya, seolah-olah aku baru saja meramal masa depan. 314Please respect copyright.PENANADmu2o6YVtX
314Please respect copyright.PENANAX8qjZb4C2J
"Tuh kan," kataku penuh kemenangan. 314Please respect copyright.PENANARIYygbhW9U
314Please respect copyright.PENANAKRKSBlRFDp
Ida masih terdiam, mencerna apa yang baru saja dilihatnya. Matanya bolak-balik antara aku dan layar laptop. Dia tidak lagi protes, hanya menatap dengan seksama.
314Please respect copyright.PENANA3bLB4UCw8h
Dengan perlahan, tanganku bergerak ke arah celana. Aku membuka resleting celanaku, lalu menurunkannya. Aku juga menurunkan celana dalamku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. Aku melirik Ida. Dia tidak berkedip, matanya terpaku pada layar. 314Please respect copyright.PENANArUYn34nybq
314Please respect copyright.PENANAVfJypLxqIX
Aku mulai mengocok perlahan, mengikuti irama di video. Ida akhirnya menoleh ke arahku. Matanya membulat sempurna, melihat apa yang kulakukan. 314Please respect copyright.PENANA5j7OLIy9xk
314Please respect copyright.PENANAnH1PtgLRdL
"Ihh... Mas Joko ngapain?" tanyanya, suaranya tercekat. 314Please respect copyright.PENANArX9QasC06O
314Please respect copyright.PENANAXuAPG8RLW1
"Lagi bersih-bersih, Dek," jawabku santai, suaraku sedikit bergetar. "Kayak di film itu."
314Please respect copyright.PENANAAPDQ0i8t40
"Tapi kenapa di depan aku, masss!" protesnya, suaranya terdengar panik. 314Please respect copyright.PENANAkt4Im0Rc3E
314Please respect copyright.PENANAqRFJIyvngp
Aku tersenyum nakal. "Ya biar kamu bisa lihat langsung, kan. Biar makin paham edukasinya." Aku mendekatkan wajahku padanya. "Atau... kamu mau sekalian praktek?" godaku, berbisik pelan.
314Please respect copyright.PENANAYJ6DpRgkfe
Ida terdiam. Wajahnya memerah. Matanya yang polos menatapku. Aku bisa melihat kilatan penasaran di matanya. Bibirnya terbuka sedikit, seolah ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. 314Please respect copyright.PENANAiwCxCJ18cE
314Please respect copyright.PENANAdkcjIH0ppj
"Praktek... gimana, Mas?" tanyanya pelan, suaranya hampir tidak terdengar. 314Please respect copyright.PENANAJ56VxAsim2
314Please respect copyright.PENANA1GBIsXAD7Z
"Ya, kayak di film itu," jawabku, senyumku semakin lebar. 314Please respect copyright.PENANAt6DBaThT2e
314Please respect copyright.PENANAqmq6G1Ct3h
Dia menelan ludah, lalu kembali menatap ke layar laptop. Dia mengamati gerakan tangan gadis di video dengan seksama, lalu kembali menatapku. Tangannya yang mungil meremas-remas ujung kaosnya. 314Please respect copyright.PENANAIFhBhYgAke
314Please respect copyright.PENANAXpv87ZmPH7
"Aku... aku... nggak tahu caranya," bisiknya, malu-malu. 314Please respect copyright.PENANAd4DElfoiDY
314Please respect copyright.PENANARJo3XVl3dK
"Makanya Mas ajarin," bisikku balik. "Mau nggak?"
314Please respect copyright.PENANAL7kgofykWt
Ida terdiam sejenak. Wajahnya masih memerah, tapi dia mengangguk pelan. Aku tersenyum penuh kemenangan. Aku sudah berhasil menanamkan rasa penasaran di benaknya.
314Please respect copyright.PENANA1BmEip2R7Z
"Sini," ajakku, suaraku terdengar serak. Aku meraih tangan mungilnya dan menuntunnya ke arahku. 314Please respect copyright.PENANAZ1VhFlvLFE
314Please respect copyright.PENANAsHTYgFPpM0
Ida tak melawan. Tangannya terasa dingin saat menyentuh penisku. Dia menatapku dengan tatapan polos, menunggu instruksi. Aku bisa merasakan napasnya yang pendek dan cepat. 314Please respect copyright.PENANAFPcqWyxbpk
314Please respect copyright.PENANAlaOJJyf8hF
"Nah, gitu. Sekarang coba gerakin, Dek." bisikku, memberikan contoh.
314Please respect copyright.PENANA1GQkkDxSCQ
Ida mulai menggerakkan tangannya. Gerakannya kaku dan canggung, tapi aku tahu dia sedang berusaha.
314Please respect copyright.PENANANbENkCw4Er
"Sekarang... ludahin, Dek." bisikku. 314Please respect copyright.PENANA7KkVUHtfTj
314Please respect copyright.PENANAlSXMj8zQD5
Ida menatapku bingung. "Kayak di film?" 314Please respect copyright.PENANAQUml5i75Nb
314Please respect copyright.PENANAxua1Ph0Fzz
"Iya, persis kayak di film," jawabku, meyakinkan. 314Please respect copyright.PENANACh6WAQ2fPl
314Please respect copyright.PENANAVzqpgkqKBj
Dengan ragu, Ida mendekatkan wajahnya. Dia membuka mulutnya, lalu meludahi penisku. Rasanya hangat. 314Please respect copyright.PENANAsP2nhI2e9V
314Please respect copyright.PENANAVciZdN5n75
"Nah, gitu. Sekarang lanjutin, Dek." perintahku. 314Please respect copyright.PENANAyHidnNkCns
314Please respect copyright.PENANAG644OwhgtG
Ida kembali mengocok, kali ini gerakannya lebih berani. Aku bisa melihatnya mulai terbiasa. Napasnya terdengar semakin pendek, dan aku tahu dia tidak akan berhenti.
314Please respect copyright.PENANAguDcGMfqIL
Hampir sepuluh menit berlalu, gerakannya semakin cepat. Tiba-tiba, adegan di film berubah. Sang kakek kini membuka rok si gadis muda itu, memperlihatkan vaginanya yang mulus. Aku bisa melihat dengan jelas bibir vaginanya. Si kakek kemudian mulai menjilatinya. Aku menahan napas, menunggu reaksi Ida. 314Please respect copyright.PENANALnSBZ5A2KC
314Please respect copyright.PENANAWPwLGa8qAC
Ida terkejut. Gerakan tangannya berhenti, dan dia menatap layar dengan mata terbelalak. Dia menoleh ke arahku, tatapannya polos dan penuh kebingungan. 314Please respect copyright.PENANAoDkdkfsmlC
314Please respect copyright.PENANAUhZwSyBwG9
"Dek, kamu mau coba yang itu juga?" tanyaku, suaraku serak. Aku menunjuk ke layar.
314Please respect copyright.PENANAiV9tfBdAba
"Itu langsung dijilatin pake lidah, Mas?" tanyanya, suaranya bergetar. "Emang Mas Joko gak jijik?" 314Please respect copyright.PENANAz4Vblm0XCE
314Please respect copyright.PENANAVMpWFr6BYE
"Enggak jijik kok," jawabku, berusaha meyakinkannya. "Kan demi edukasi."
314Please respect copyright.PENANAJVvusYWfzk
Ida terdiam sejenak, memikirkan perkataanku. Dia menghela napas panjang, seolah sedang mengambil keputusan besar.
314Please respect copyright.PENANAuZJSni5rph
Kemudian Ida mulai berdiri. Dia menarik celananya sendiri, lalu menurunkannya. Diikuti dengan celana dalamnya yang berwarna putih, polos, tanpa motif. Setelah terbuka, aku bisa melihat vaginanya yang mulus, tak ada satupun bulu disana. Aku menelan ludah. Ini adalah pemandangan paling luar biasa yang pernah kulihat, indah.
314Please respect copyright.PENANA8w45wu37NT
Aku langsung menarik Ida hingga posisi kami berganti. Kini, aku yang berdiri dan dia duduk di hadapanku. Dia menatapku dengan tatapan polos, seolah menunggu instruksi. Aku berlutut di depannya, menatap vaginanya yang mulus. 314Please respect copyright.PENANAxbgj5DYsgh
314Please respect copyright.PENANAvBU1Ds2fhq
Aku mendekatkan wajahku ke arahnya. Ida tidak bergerak, dia hanya menatapku dengan mata lebar. Aku membuka mulutku dan menjulurkan lidah. 314Please respect copyright.PENANABRyVclODAK
314Please respect copyright.PENANAg2ZrolJtRW
Aku mulai menjilatinya. Gerakanku canggung pada awalnya, tetapi aku mencoba meniru gerakan di film. Aku merasakan tubuh Ida menegang. Dia menutup matanya, menahan napas. 314Please respect copyright.PENANAWHM308u82x
314Please respect copyright.PENANAukcgTRXiGt
Aku menjilati setiap inci vaginanya, dari atas ke bawah. Aku bisa merasakan kulitnya yang lembut dan hangat. Aku bisa mendengar napasnya yang pendek dan cepat. 314Please respect copyright.PENANAuaUX0oUsWN
314Please respect copyright.PENANA25qUeLD8FU
"Ah..." Ida mendesah pelan, suaranya sangat lirih. 314Please respect copyright.PENANAlBOBMk1U3U
314Please respect copyright.PENANAY3EqeM9Rqv
Aku tersenyum dalam hati. Aku tahu dia menyukainya. Aku terus menjilatinya, gerakanku semakin berani. Aku bisa merasakan tubuhnya mulai rileks. Dia mulai mendesah lebih sering, dan aku tahu aku telah berhasil. 314Please respect copyright.PENANA4zA4i5IEVS
314Please respect copyright.PENANA5VjKUmCMdo
Aku menggerakkan lidahku dengan lebih cepat, dan aku bisa merasakan tubuh Ida bergetar. Dia meremas sofa dengan tangannya, seolah sedang menahan diri.
314Please respect copyright.PENANA3dirR44lwn
"Enak, Dek?" tanyaku di sela-sela jilatanku. 314Please respect copyright.PENANAYHFF9iQMP5
314Please respect copyright.PENANAkwIXseiLic
"Ah... Mas... enak," jawabnya dengan suara lirih. 314Please respect copyright.PENANAb6QyRFT2bH
314Please respect copyright.PENANAyIovNd2tml
Aku terkekeh dalam hati. Aku menggerakkan lidahku dengan lebih cepat. 314Please respect copyright.PENANAmALFU8ydlQ
314Please respect copyright.PENANAOofbYrx5Ub
"Ah... ah... Mas... jangan cepet-cepet..." desahnya. 314Please respect copyright.PENANAdnPK9G6Gis
314Please respect copyright.PENANApA1IqW1DAU
Aku tidak peduli. Aku terus menjilatinya. 314Please respect copyright.PENANAh8CPJrwfbJ
314Please respect copyright.PENANAn47twE6soN
"Ah... Mas... geli..." desahnya lagi, kali ini terdengar lebih keras. 314Please respect copyright.PENANA3jUON8OStJ
314Please respect copyright.PENANAStqYAZ276j
Aku terus menggerakkan lidahku. Tubuhnya semakin bergetar, dan aku tahu dia akan segera mencapai puncaknya. Aku mempercepat jilatanku, dan itu membuat Ida mendesah lebih keras. 314Please respect copyright.PENANAaH0OVqbNf6
314Please respect copyright.PENANAfoUyOyQVtJ
"Ahhh... Mas! Aku... akuuuu... ahhh!" 314Please respect copyright.PENANAa6S9N6z1qh
314Please respect copyright.PENANA7KyjozXk05
Aku terus menjilatinya, sampai akhirnya aku merasakan cairan hangat menyembur mengenai wajahku. Ida muncrat. Tubuhnya menegang, lalu lemas. Dia terduduk di sofa dengan napas terengah-engah. 314Please respect copyright.PENANAVveOXDGrfg
314Please respect copyright.PENANAkLevXcp77d
Aku menyeka mulutku. Ida menatapku dengan mata lebar, wajahnya memerah. Ada senyum tipis di bibirnya. 314Please respect copyright.PENANADdPdN3bc2l
314Please respect copyright.PENANAEY8Jm9AJcS
"Gimana, Dek? Enak, kan?" tanyaku. 314Please respect copyright.PENANA537iRLQ3mq
314Please respect copyright.PENANAQazkzDldek
Dia mengangguk pelan. "Iya, Mas... enak."
314Please respect copyright.PENANAXqR82yTPhb
"Nah, sekarang sana, bersihin. Jorok tuh, muncratannya ke mana-mana," ejekku sambil menunjuk ke vaginanya. 314Please respect copyright.PENANAjQjhwhVODR
314Please respect copyright.PENANA7ZTHNZIFiC
Dia terlihat malu. Buru-buru bangkit, lalu melesat pergi. 314Please respect copyright.PENANAHxyU39CR8F
314Please respect copyright.PENANAlrLlMH5NPD
"Nanti langsung tidur ya, jangan begadang!" teriakku. "Biar Bude nggak marah!" 314Please respect copyright.PENANA6nH3OFrYPU
314Please respect copyright.PENANASApeNpS6Ip
Ida hanya mengacungkan jempolnya dari kejauhan.
314Please respect copyright.PENANAqbWKbTrARe
Aku tersenyum puas. Kemudian membenarkan posisi celanaku. Aku melihat ke arah lantai. Ada noda basah di sana. Aku mengambil tisu dan mulai membersihkannya.
314Please respect copyright.PENANARKbZYKsXsJ
Setelah semuanya bersih, aku menutup laptop dan memasukkannya kembali ke dalam ransel. Aku menyalakan televisi, tapi pikiranku melayang. Aku memikirkan apa yang baru saja terjadi. Rasanya seperti mimpi.
314Please respect copyright.PENANAQx9CU3sGeF
Ditengah lamunanku, aku melihat Ida berlari dari arah kamar mandi ke arah kamarnya. Dia tidak menoleh ke arahku, sepertinya dia masih malu. Aku hanya tersenyum geli.
314Please respect copyright.PENANAr3CEsJNTgZ
Setelah sekitar lima belas menit melamun, aku mendengar suara pintu terbuka. Bude Sari pulang dari rumah Bu RT. Wajahnya terlihat lelah, tetapi dia masih tersenyum.
314Please respect copyright.PENANAOjU8bv5kJv
"Kok belum tidur, Jok?" tanyanya. 314Please respect copyright.PENANAgmbTY8qmTT
314Please respect copyright.PENANAB4QzTMoXpM
"Belum ngantuk, Bude," jawabku, berusaha terdengar santai. "Udah selesai bantu-bantunya?" 314Please respect copyright.PENANAuRQXuuDR78
314Please respect copyright.PENANAbUkfTljyvp
"Belum, dilanjut besok lagi, Jok," jawabnya sambil meregangkan badan. 314Please respect copyright.PENANAycjM6vDUKX
314Please respect copyright.PENANAPBJZbepQSW
Dia kemudian melihat ke arah kamar Ida. "Ida mana? Udah tidur?" 314Please respect copyright.PENANAtfUURO1afb
314Please respect copyright.PENANATYAENvyipf
"Udah, Bude," jawabku cepat. "Habis nonton sinetron, langsung masuk kamar." 314Please respect copyright.PENANAPh6etqcUl9
314Please respect copyright.PENANAvKEkAYko04
"Baguslah," gumamnya. "Gerah banget nih, Bude mandi dulu, ya."
314Please respect copyright.PENANApuur8gcJH2
Bude Sari berjalan menuju kamar mandi. Aku bisa melihat dia mengambil handuk dari gantungan. Lekuk tubuhnya yang berisi terlihat jelas di balik dasternya. Bayangan Bude Sari yang sedang mandi langsung memenuhi pikiranku.
314Please respect copyright.PENANAc61ldATyXp
Tiba-tiba, sebuah ide gila muncul di kepalaku. Aku bisa mengintip dari ventilasi di atas pintu kamar mandi.
314Please respect copyright.PENANANdBdZqsz8I
Tanpa pikir panjang, aku segera beranjak dari sofa, berjalan perlahan menuju kamar mandi. Namun sebelumnya, aku harus mencari pijakan agar bisa menjangkau ventilasi. Mataku menyapu seisi ruangan, dan aku melihat kursi di meja setrika.
314Please respect copyright.PENANAks2RVAj0NW
Aku mengambil kursi itu, lalu membawanya ke depan pintu kamar mandi. Memposisikannya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Lalu naik ke atas, dan mulai mengintip.
314Please respect copyright.PENANAqPCatJ3XLE
Posisi Bude Sari membelakangiku, berdiri di depan wastafel. Dia sedang menyikat giginya. Aku menunggu, tidak sabar untuk melihat apa yang terjadi selanjutnya.
314Please respect copyright.PENANAlQtLfewFwj
Selesai menyikat gigi. Bude Sari mulai melepas pakaiannya, menarik ujung dasternya dari bawah, hingga akhirnya melewati kepalanya. Daster itu terlepas, dan kini dia hanya mengenakan bra dan celana dalam.
314Please respect copyright.PENANAEILNAWPbFq
Dia kemudian melepaskan bra-nya. Payudaranya yang besar terlihat kendor, menjuntai ke bawah. Dengan puting berwarna coklat gelap yang cukup besar.
314Please respect copyright.PENANA0A2TdbzR3B
Sekarang giliran celana dalamnya. Bude Sari menariknya perlahan. Celana dalam itu melorot, memperlihatkan gundukan vagina yang ditutupi bulu-bulu lebat.
314Please respect copyright.PENANAGqqSW3hnlU
Aku tertegun melihat pemandangan itu. Aku tidak bisa menahan diri lagi. Aku membuka resleting celana, lalu menurunkan celanaku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. Aku mulai mengocoknya pelan, sambil terus mengintip. Di dalam sana, Bude Sari mulai membasahi tubuhnya dengan air.
314Please respect copyright.PENANACbgUW2rV7P
Kocokanku semakin cepat. Dan kini didalam sana Bude Sari mulai menyabuni tubuhnya. Tangannya mengusap-usap tubuhnya dengan sabun, menciptakan busa yang menutupi kulitnya. Aku bisa melihatnya memejamkan mata, menikmati setiap sentuhan. 314Please respect copyright.PENANAHs3AnfMXCC
314Please respect copyright.PENANAy4BHp7yhtZ
Tiba-tiba, dia mulai bergoyang pelan dan bernyanyi.
314Please respect copyright.PENANApNEXycLeyn
"Ku hamil duluan... sudah tiga bulan..." dia mulai bernyanyi dengan suara yang merdu.
314Please respect copyright.PENANA4jOfUsvE35
Aku terkejut. Pikiranku langsung melayang. Aku berkhayal, membayangkan diriku yang menghamilinya.
314Please respect copyright.PENANA81ZwAYlkmJ
Lalu, dia melanjutkan lirik lagunya. "Gara-gara pacaran... tidurnya berduaan..." 314Please respect copyright.PENANAcMxlYu4VRV
314Please respect copyright.PENANABzdEgHPwYA
Khayalanku semakin liar. Aku membayangkan kami berdua, tidur bersama, berpelukan di bawah selimut. Aku membayangkan dirinya, merengek dan juga memohon.
314Please respect copyright.PENANA5NLLBsVta6
"Ah... Bude..." desahku pelan.
314Please respect copyright.PENANAQXRy63jvG8
Goyangan Bude Sari yang semakin intens membuat payudaranya yang besar ikut menari-nari. Pemandangan itu membuatku semakin gila.
314Please respect copyright.PENANABvA7GlbSAv
Bude Sari kini menyabuni payudaranya. Tangannya mengusap payudaranya dengan lembut, menciptakan busa yang banyak. Dia kemudian menyabuni vaginanya. Gerakan tangannya membuatku membayangkan hal yang lebih jauh. Aku membayangkan tanganku yang melakukannya. Aku membayangkan diriku yang memegang payudaranya dan mengusap vaginanya. 314Please respect copyright.PENANA9FhwuQUZUJ
314Please respect copyright.PENANAmQW9zOR5sX
Aku memejamkan mata, membiarkan khayalanku menguasai. Aku mempercepat gerakanku, dan aku bisa merasakan tubuhku akan segera mencapai puncaknya.
314Please respect copyright.PENANAD4NprJhPDb
"Ku hamil duluan... sudah tiga bulan..." Di bawah sana, Bude Sari masih bergoyang dan bernyanyi.
314Please respect copyright.PENANA50NOJZwO5R
Tangannya menyabuni tubuhnya, lalu kembali bernyanyi. "Gara-gara pacaran... suka gelap-gelapan..."
314Please respect copyright.PENANAWKnY90MqSw
"Ahhh... Bude..." Aku mendesah keras, merasakan penisku yang semakin berdenyut.
314Please respect copyright.PENANAIhaqQn82cH
Tiba-tiba, Bude Sari berhenti bernyanyi. Dia mendongak, dan matanya langsung bertemu dengan mataku. Dia terlihat terkejut dan tanpa ragu, melemparkan sabun batang yang ia gunakan ke arahku. 314Please respect copyright.PENANADXebgWvJAW
314Please respect copyright.PENANAXP1ZgmyddS
Buk! 314Please respect copyright.PENANAwWwYGAsOuZ
314Please respect copyright.PENANAwgt1lhcPmY
Sabun itu mengenai kepalaku. Aku meringis kesakitan, dan buru-buru turun dari kursi. 314Please respect copyright.PENANAkSgq6GEQw1
314Please respect copyright.PENANAdCX3EVdPMz
"Tunggu Bude di ruang tengah!" teriaknya dari dalam kamar mandi. "Awas kalau kabur! Bude aduin ke Pakde Bambang!" 314Please respect copyright.PENANAXjSAo2Mn8J
314Please respect copyright.PENANADh5FSHZEZf
Aku merasa lemas. Aku tahu aku dalam masalah besar. Aku berjalan ke ruang TV. Lalu duduk di sofa, sambil memegang kepalaku yang terkena timpukan sabun Bude Sari. Pikiranku melayang, membayangkan hukuman dan amarah Bude Sari.
314Please respect copyright.PENANAQoaNeZ6YdE
Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Bude Sari keluar dengan lilitan handuk, rambutnya basah. Dia berjalan ke arahku dengan langkah cepat, tatapan matanya tajam. Aku menunduk, tidak berani menatapnya. 314Please respect copyright.PENANAbSAyCHwsZ3
314Please respect copyright.PENANAxLo1YK8RZp
"Joko!" teriaknya, suaranya menggelegar. 314Please respect copyright.PENANA0iow3wbJZq
314Please respect copyright.PENANAmj5SedDUjM
Aku tidak menjawab. Hanya menunduk, menunggu amarahnya. 314Please respect copyright.PENANAsWjWifvPAw
314Please respect copyright.PENANAMScnFoeygL
"Ngapain kamu ngintipin Bude?! Hah?!" tanyanya lagi, suaranya terdengar bergetar. 314Please respect copyright.PENANAebaKZkaIaG
314Please respect copyright.PENANAExb96vr5Eb
Aku masih diam. 314Please respect copyright.PENANAWdIWKQniag
314Please respect copyright.PENANApvGBp89Upi
"Jawab! Atau Bude laporin Pakde Bambang sekarang juga!" ancamnya. 314Please respect copyright.PENANAGnGfi6SFK7
314Please respect copyright.PENANAekgrnzhZqh
Aku langsung mendongak. "Jangan, Bude! Jangan!"
314Please respect copyright.PENANAZtCzD3jVsc
Tiba-tiba, Bude Sari tertawa. Aku menatapnya bingung. Dia menutupi mulutnya dengan tangan, berusaha menahan tawa.
314Please respect copyright.PENANAmoyHSr7E6i
"Kamu pikir Bude beneran marah, ya?" katanya sambil terkekeh. 314Please respect copyright.PENANAiTC4Sc67rX
314Please respect copyright.PENANAMtAoEp0DWI
Aku merasa bodoh. Aku baru saja ketakutan setengah mati, dan ternyata Bude Sari hanya pura-pura marah. Wajahku memerah karena malu.
314Please respect copyright.PENANA3RU7LyzYo1
"Lanjutin, sana." katanya, suaranya kini terdengar menggoda. 314Please respect copyright.PENANAPy9RO3qb9R
314Please respect copyright.PENANAWlloauh5Fd
Aku menatapnya bingung. "Lanjutin apa, Bude?" 314Please respect copyright.PENANA4dmkcaflqx
314Please respect copyright.PENANARrizI1GjFd
"Itu, tadi belum selesai, kan?" katanya sambil menunjuk ke arah celanaku. 314Please respect copyright.PENANAYmwXG6YPzv
314Please respect copyright.PENANADy7psPesEc
Aku terkejut. Aku tidak menyangka dia akan menyuruhku melanjutkanya. Aku menelan ludah, lalu perlahan membuka resleting celanaku. Penisku yang sudah tegang langsung menyembul keluar. 314Please respect copyright.PENANA4N6zEREOTi
314Please respect copyright.PENANArMeLlfZ2Sh
"Nah, gitu dong," katanya sambil tersenyum nakal. 314Please respect copyright.PENANAVyFzsXC5sY
314Please respect copyright.PENANAUMbwUlk8TF
Aku mengangguk, lalu mulai mengocok perlahan.
314Please respect copyright.PENANAb0ccXUztwt
Sepuluh menit berlalu, tetapi aku belum juga ejakulasi. Bude Sari menatapku dengan tatapan bingung. 314Please respect copyright.PENANASxgw7eJ6tu
314Please respect copyright.PENANAMo6zjXpYRB
"Kok enggak crot-crot, sih?" tanyanya. "Kenapa? Bude kurang sexy, ya?" 314Please respect copyright.PENANAYpE2rMkOwt
314Please respect copyright.PENANAaxUZK4keuk
Aku terkejut. "E-enggak, Bude. Enggak gitu," jawabku terbata-bata. 314Please respect copyright.PENANAbFFnqzfThb
314Please respect copyright.PENANAlJsEM0fnKJ
"Terus kenapa?" tanyanya lagi. 314Please respect copyright.PENANA68BmL9in9I
314Please respect copyright.PENANASm7jZeGBD2
Aku terdiam. Tidak tahu harus menjawab apa. 314Please respect copyright.PENANAJVpyzBi1xY
314Please respect copyright.PENANAPmnLGykTgM
Dan tiba-tiba, dia berdiri. Melepaskan lilitan handuknya. Tubuhnya yang berisi langsung terpampang di depanku. Payudaranya yang besar menjuntai ke bawah, dan vaginanya yang ditutupi bulu-bulu lebat terlihat jelas. Aku hanya bisa menelan ludah.
314Please respect copyright.PENANAlk7bQTHoDK
Bude Sari berjalan mendekat. Meraih bahuku, lalu mendorongku hingga aku terbaring di sofa. Bude Sari juga ikut naik ke atas sofa, lalu berjongkok tepat di atas penisku. 314Please respect copyright.PENANAKcklo00zzb
314Please respect copyright.PENANAOczuEVc9w4
Aku bisa melihat vaginanya yang lebat, tepat di atas penisku. Dia meraih penisku, dan mengusapnya ke bibir vaginanya. Gerakan itu membuatku gila. Aku bisa merasakan bulu-bulu kemaluannya yang lebat bergesekan dengan penisku.
314Please respect copyright.PENANAPxSHr7AMCg
"Udah siap?" bisiknya. 314Please respect copyright.PENANAbvOMoyma0N
314Please respect copyright.PENANAA2SyWIZgxZ
Aku tidak bisa menjawab. Hanya mengangguk. Dia tersenyum, lalu mulai menurunkan tubuhnya. Aku bisa merasakan kepala penisku mulai menembus bibir vaginanya.
314Please respect copyright.PENANA1tys67bPMB
Dia menurunkan tubuhnya lebih dalam, hingga akhirnya penisku masuk sepenuhnya. Rasanya seperti mimpi. Vaginanya yang basah dan hangat, mencengkeram erat penisku.
314Please respect copyright.PENANA1nB1oVIxl8
"Enak, kan?" bisiknya. 314Please respect copyright.PENANAiX4oSeXXXG
314Please respect copyright.PENANAZNkBVav9TF
Aku mengangguk, tidak bisa berkata-kata. 314Please respect copyright.PENANAnZFlyvTQpB
314Please respect copyright.PENANALudZMbYcq9
Dia mulai menggerakkan tubuhnya. Gerakannya pelan pada awalnya, tetapi semakin lama semakin cepat.
314Please respect copyright.PENANAGD2kxmYniI
Tanganku terulur, meraih payudaranya yang besar. Aku meremasnya dengan lembut, merasakan kelembutannya di tanganku. Bude Sari mendesah pelan, aku tahu dia menyukainya. 314Please respect copyright.PENANA5YjFhXcK5N
314Please respect copyright.PENANAC9990YC9WU
Aku mulai memainkan putingnya, mencubitnya pelan.
314Please respect copyright.PENANAxmpDnyMKO4
"Ah... enak... Jok..." desahnya.
314Please respect copyright.PENANA6jx43D4UfO
Tiba-tiba Bude Sari menurunkan tubuhnya. Payudaranya yang besar kini tepat di depan wajahku. Aku tahu apa yang dia inginkan. Tanpa ragu, aku membuka mulutku dan mulai menghisap putingnya. Aku menghisapnya dengan kuat, seperti anak kecil yang sedang menyusu. Bude Sari mendesah lebih keras, dan aku bisa merasakan tubuhnya bergetar di atasku.
314Please respect copyright.PENANAXXWZvUOGGN
Kadang aku juga menggigit putingnya. Setiap gigitan membuat Bude Sari mendesah, dan itu membuatku semakin bersemangat.
314Please respect copyright.PENANA3hIrcVWQI3
"Ahhh... Joko..." desahnya
314Please respect copyright.PENANAVdYExyzxgC
Tiba-tiba, cengkeraman vaginanya semakin mengencang. Aku tahu dia akan segera mencapai puncaknya.
314Please respect copyright.PENANAjtUOe2YF4G
"Ahhh... Jok... Bude... ahhh!" teriaknya.
314Please respect copyright.PENANAsgY3oM7Kh7
Pada saat yang sama, aku merasakan penisku semakin berdenyut-denyut. Cengkeraman vaginanya yang semakin kuat membuatku tidak bisa menahan diri lagi. Aku mempercepat gerakanku, hingga akhirnya aku crot di dalam vagina Bude Sari. Dan pada saat yang sama, Bude Sari juga menjerit. Dia muncrat, aku bisa merasakan cairan hangat membanjiri penisku. Hingga akhirnya Bude Sari ambruk di atasku.
314Please respect copyright.PENANAasBy0zXd3j
Setelah kejadian itu, malam Mingguku menjadi jauh lebih menyenangkan. Saat Bude Sari pergi, aku akan bersenang-senang dengan Ida. Ida sudah tidak malu lagi. Dia dengan polosnya akan menanggalkan pakaiannya di depanku, memamerkan tubuhnya yang mulus. Kemudian aku akan berlutut, untuk menjilati vaginanya. Lidahku bergerak menelusuri setiap inci vaginanya, membuatnya mendesah keenakan. 314Please respect copyright.PENANA7G1ZQ4a05b
314Please respect copyright.PENANA6ZUX0GFNLE
"Ah... Mas... enak Mas... terus... " desahnya, meremas rambutku. 314Please respect copyright.PENANALSdvqhyBQa
314Please respect copyright.PENANAvzPin8LKWL
Aku terus menijali vaginanya, hingga akhirnya dia muncrat. 314Please respect copyright.PENANARWljuB5eG3
314Please respect copyright.PENANAW44yb5BuLS
Di malam hari, setelah Ida tidur, giliranku bersenang-senang dengan Bude Sari. Kadang kami melakukannya di kamar, di ruang tengah, atau bahkan di dapur. Kami semakin berani, dan aku semakin menyukainya.
314Please respect copyright.PENANASh4LXdhw3Z
Kami tidak pernah menggunakan kondom. Kami berdua suka merasakan sentuhan kulit ke kulit. Kami suka merasakan kehangatan satu sama lain. Kami tidak peduli dengan risikonya. Kami hanya ingin bersenang-senang.
314Please respect copyright.PENANAt1od5UcHRC
Suatu hari, Bude Sari memberitahuku bahwa dia hamil. Aku terkejut, tetapi aku juga merasa senang. Aku tahu itu adalah bayiku. Kami memutuskan untuk tidak memberi tahu Pakde Bambang, dan kami tetap melanjutkannya, bahkan saat Bude Sari hamil. 314Please respect copyright.PENANA9uyoHDU8fB
314Please respect copyright.PENANAp3VkBIxDtI
Aku menyukai sensasi melakukan hubungan dengan Bude Sari yang sedang hamil. Perutnya yang besar membuatku semakin bersemangat.