Berjalan dengan gontai seorang pria berusia 26tahun berbaju putih celana hitam khas pencari kerja dipusat kota Jakarta,Amarudin baskoro nama lengkapnya biasa dipanggil Amar.Pikiran Amar melayang tak tentu arah,pandemi virus dari wuhan yang menyebabkan dia harus terhenti bekerja karena pabrik harus menutup paksa karena menderita kerugian dan membuat PHK besar-besaran,dan Amar adalah salah satu dari sekian banyak pegawai yang diPHK.Sementara Amar melamun dia merasakan lapar,haus juga letih langkah kakinya terhenti disebuah warteg.Amar masuk dan disambut ibu penjaga warung"Monggo mas"sapa ibu tsb dengan logat tegalnya.
"pesen teh tawar anget bu"kata amar sambil menggeser kursi panjang didepannya.
"Makan gak mas?"kata ibu itu dengan sopan.
"gak bu,saya mau makan gorengan ini saja"saut amar sambil tersenyum.matanya nanar menatap jalan raya.
"silahkan mas.."kata ibu tsb
"Terima kasih bu"balas amar.
Taklama kemudian datang seorang bapak-bapak setengah tua langsung masuk kedalam warung menemui ibu penjaga warung.
"mamake.."kata bapak
"apa bapake?"jawab ibu
"Anu..sopo kae ponakanmu sing golet gawean kae nyambut gawe urung yak?sopo jenenge?"tanya bapak.
"Si yudi to?mboh yak..ngopo emange?anak lowongan priwe?jal tak takon bocahe?la neng ndi bapake?kerjo opo?"tanya ibu.
"Dadi satpam neng gone Pak Richard juragane inyong!"jawab bapak.
"coba tak telpone bocahe sit..dilit?"kata ibu.
Amar cuma bisa tersenyum mendengar percakapan kedua suami istri tsb.Amar memang orang jawa,tapi agak berbeda bahasanya karena Amar orang ngawi jawa timur,sedangkan mereka berdua jawa tengah lebih tepatnya tegal dan bahasa jawa yang mereka sebut "ngapak".
128Please respect copyright.PENANAhi2ljkx6mg
128Please respect copyright.PENANAgXLPcO1dDs
128Please respect copyright.PENANAp9TYuvdrkH
128Please respect copyright.PENANAMlAsRQ4DHJ
128Please respect copyright.PENANADjFJHmzwaG
128Please respect copyright.PENANAm1Tai6SGEe