Dunia itu jahat, dunia itu terlalu sadis buat gadis yang serba kekurangan seperti ku, selalu dipaksa mengalah, dipaksa selalu harus memahami da memaklumi kesalahan orang lain dan aku seperti ancam seperti jangan kamu berbuat salah, kejam sekali bukan hahaha
aira safira iya itu nama ku, aku lahir dikeluarga cukup terpandang di kalangan masyarakat, terkadang hidup dikalangan yang terpandang itu ada bahagia dan ada susah nya, jauh dari yang dibayangkan, aku memiliki 3 orang bersaudara dan aku sibungsu dan aku juga terlahir sendiri prempuan dikeluarga ku, sibungsu yang serba akan kekurangan serba memiliki drama didalam hidup nya, tidak pernah beruntung dalam hal apapun
hidup yang selalu kesepian, selalu mencari kebahagian diluar jarang pulang, jarang berbicara, menjadi manausia yang interovet, susah bersosialisasi, takut akan kegagalan yang akan datang , anak yang selalu dituntut bisa oleh keluarga, anak yang selalu mengeluarkan air mata ketika malam datang. Anak yang selalu meminta kepada tuhan untuk selalu diambil agar tidak merasakan pedih nya dunia, dikepala ku selalu bertengkar memikirkan kegagaalan yang akan datang terus menerus menyedihkan bukan setengah hidup dihabiskan untuk menanggis
“ kamu mau jadi apa?” perkatakan yang sering didegarkan diteliga ku perkatakan yang selalu membuat ku takut pada dunia, takut pada kegagalan, perkataan yang selalu menyahkan diriku sendiri, selalu bertanya aku seburuk itu kah? Aku seberantakan itukah? Aku setidak berguna itu kah? Apakah ayah ibu malu punya aku? Apa abang malu punya adik seperti ku? , kenapa selalu memuntut ku untuk seberba bisa serba menjadi orang lain, sehingga kalian lupa bahwa adik kalian anak prempuan kalian kehilangan jati diri sendiri
“Kenapa allah percaya kepada pundak ku padahal aku rapuh aku tidak sekuat itu” tanggis aira didalam kegelapan kamar nya
Tanggis aira semakin menjadi memikirkan semua yang ada dikepalanya, masalah yang terus menerus datang dan enggan pergi dari hidup nya tapi itu lah tujuan hidup bukan, didunia hanya tempat persinggahan dan tempat kita diuji, tapi menggapa yang lain dibiarkan bahagia sedangkan ia tidak bahagia pun yang ia rasa kan hanya sebentar tak bertahan terlalu lama, tampa ia sadari ia pun tertidur dengan mata yang semambab
--
“kring, kringg, kringg” alaram aira pun berbunyi menandakan aira harus bagun dan bersiap untuk bersekolah
Mendegar alaram ia pun terjaga sambil memengang hp miliknya
“ astaga aku telat’’ ucap aira sambil memelalakkan matanya dan bergegas mandi dan bersiap untuk sekolah
“ makannya kalau udah tau sekolah ngapain malin hp sampai larut malam” sindir ibu aira
“ lihat tu si lia rajin bangun pagi, pintar dapat peringkat pertama gak kek kamu aira” sindir ibu aira lagi
Degg hati aira seperti ditusuk mendegar perkatakan ibu nya, mata aira memanas sekakan air mata yang ada kelopak mata yang indah itu akan terjatuh tampa disuruh, tapi aira masih menahan air mata tersebut karna ia akan kesekolah dan ia tidak ingin dilihat seperti orang yang selesai menanggis tampa mengiraukan perkataaan ibunya Aira ia segara bergegas kesekolah kebetulan sekolah dari tempat tinggal aira tidak terlalu jauh
--
“ airaaa ku’’ panggil nadia sambil menggoda aira
“ apaan si lu jangan ganggu gw deh” usir aira ke nadia sinis
“ tengsi amat lu neng, bye” jawab nadia sambil pergi menjauh dari aira
Nadia mustika putri adalah sahabat aira meraka berteman dari SMP walaupun sahabat mereka juga sering sekali bertengkar akan hal kecil, tidak sependapat tapi itu hanya sementar tidak sampai satu jam mereka sudah berbaikan lagi.
--
Pelajaran jam pertama pun dimulai hari ini pelajaran bahasa indonesia, yang diajar oleh buk eva
“ assalammulaikum” sapa buk eva sambil memasuki kelas Xlll ipa A
“ waalaikumsallam bukk” sahut murit serentak
Seperti runititas sehari hari berdoa langsung ibu membuka absen tepat dimana nama aira dipanggil
“ aira kamu kenapa masih pagi sudah cemberut” tanya buk eva sambil menghentikan absennya
“ gapapa buk” jawab aira dengan senyum yang sedikit dipaksa
“ aira ibuk gak tau masalah kamu apa entah dirumah atau dimana saja, tapi kalau emang kamu ada masalah jangan terlalu dibawak kesekolah ya taku nya menggu belajar kamu” sehut buk eva dengan sedikit nasehat yang diberikan ke aira
“ baik buk terima kasih” jawab aira, kemudia buk eva pun langsung menlanjutkan absen dan tidak terasa pelajaran jam pertama pun dan jam terkahir selesai.
Tingg tingg tingg bel berbunyi menandakan sekolah tempat aira pulang
“ nad gw pulang ke rumah lo dulu ya” ucap aira dengan sedikit lirih dan muka sedikit dibuat seakan sedih
“ kenapa lo, ada masalah lagi” jawab nadia sdikit ngegas
“ seperti biasa” jawab aira sambil menganding tangan nadia ke parkiran motor
--
Nadia adalah sosok anak yang selalu membuat aira iri kenapa? Anak yang selalu dimaja yang bertolak belakang pada diri nya, anak yang selalu apa saja diturut kemaunnya sayang nya nadia jika bicara sediikit meninggi, adik beradik yang selalu akrap bercanda dan jika aira kerumah nadia pasti ia dibuat iri
--
Tampa aira sadari ia telah sampai dirumah nadia yang lumayan luas yang dan sedikit menggah
“ ra bentar ya aku parkir motor bentar” ucap nadia ke aira yang menuruni motor nadia
“oke nad” sahut aira
“ ra ayo masuk” ucap nadia lagi dari belakag aira yang sambil melambaikan tangan nya
Aira pun menggikuti langkah nadia yang menuju pintu
“asssamulaikum” ucap aira dan nadia barengan
“ waalaikumsallam” ucap ibu nadia sambil menoleh
“ anak ibu sudah pulang, eh ada aira juga” ucap ibu nadia sambil menjabah tangangan yang disalaim oleh nadia dan aira
“heheh iyya buk, gapapa kan bu saya main kesini” tanya aira dengan sedikit ketawa kecil
“ gapapa dong ra, ibu senag kok, tapi kamu gak pulang dulu” tanya ibunya nadia
“ enggak buk, dirumah lagi kosong bu” jawab aira sambil berbohong lalu memandangi nadia ddengan kode nya
“ yauda kalau gtu, nad bersih bersih terus ajak aira makan gih” suruh ibu ke nadia
“ baik mamiku” ucap nadia sambil mencium pipi ibunya
Aira hanya tersenyum melihat kelakuan nadia dalam hati nya hanya bisa berkata ‘ kenapa aku gak bisa seakrap itu sama ibu, kenapa ibu terlalu jauh buat aku’ guman aira dalam hati
“ ra ayok” ajak nadia sambil menarik tangan aira
Setelah bersih bersih mereka pun menuju ruang makan rumah nadia, nadia dan aira pun langsung makan, sambil makan mereka pun berbicara kecil dengan ibunya nadia, setelah makan tak lupa aira mencuci piringnya dan aira sebagai bentuk terima kasih dan sungkan, kemudian setelah makan dan beres-beres mereka pun menuju kamar nadia
--
“ lu kenapa ra” tanya nadia yang sudah berada dikamar nya
“ biasa lah nad darii dulu lu juga tau kan, nyokap gw banding bandingkan gw sama sepupu gw” jawab aira dengan tatapan kosong
“ kenapa ya nad proses hidup gw lama kali, lihat si lia enak kali nampak hidup nya punya banyak perestasi, gak nakal kek gw,pintar sedangkan gw apa?’’ tambah aira yang masih dengan tatapan kosong
“udah nad, mungkin emang proses lu lama tapi tetang aja allah gak tidur mungkin kalau proses lu udah sampai titik nya, lu akan nikmati kok” jawab nadia sambil mencairka suasana yang hampir saja menjatuhkan air mata aira.
Dengan tatapan yang cukup lega aira memandangi sahabat nya yang telah sedikit membuat hatinya tenang
“ makasih nad” ucap aira
Mereka terus mengobrol, sesekali tertatawa,tampa mereka sadari jam pun sudah menunjukan bahwa hari sudah sore
“ mati gw nad, udah sore lagi, pasti ibu gw udah marah besar nad” ucap aira sambil panik
“mampus lu ra” jawab nadia dengan sedikit ketawa menggoda sahabat nya yang kepanikan
“ awas lu ee, cepat nad antar gw pulang” suhut aira sambil menarik tangan nadia
Aira dan nadia pun keluar dari kamar sambil berpamitan dengan ibunya nadia, tak jelang lama mereka pun sampai ke rumah aira, nadia pun langsung pulan dan tampa mampir
--
“ darimana jam segini baru pualang” tanya ibu aira, disambut juga dengan tatapan abang nya yang sinis
Perlu diketahui bahwa abang aira tidak pernah berbicara kepada aira enta apa penyeyap nya aira pun tidak mengerti, selalu ditatap dengan tatapan tanjam beda dengan tatapan abang nya ke lia yang selalu ramah, aira selalu berfikir bahwa abang menjahui nya karna malu memiliki adik yang tidak ada berperstasi yang tidak pernah menjadi apa yang diinginkan oleh orang tua nya, apakah alasan itu cukup logis diterima oleh aira, ia juga tidak meminta dilahirkan serba akan kekurangan dan jika itu untuk melatih aira suapaya kuat dan mandiri dan menjadikan paa yang diinginkan itu bukan cara yang tepat untuk seorang aira yang aiira hanya bisa menerima pendapat nasehat hanya denagn kelembutan.
“ dari rumah nadia” jawab aira yang lamgsung meju kamar
Iya nampak sekali tidak sopan seorang aira, tapi ketahui lah keras seorang aira hanya untuk melingdungi hatiinya dari pahit nya kerass nya didikan yang ia dapatkan
--
Pukul sudah menunjukan magrib aira langsung melakukan shalat, setiap habis shalat gadis itu selalu bertanya kepada pencipta kenapa ia dillahirkan jika ia tidak diinginkan, apa tujuan ia hidup kenapa jika ia sudah berusa semaksimal mungkin ia tidak pernah dilihat oleh keluarga nya tentang usahanya
Kenapa keluarga nya hanya melihat tentang kurangnnya saja entah lah aira hanya bisa pasrah terhap diri nya, ucapnya sambiil menggis dihadapan penciptanya
--
Jam makan pun ia hanya sendiri ia jarang bergabung untuk makan malam dengan keluarga nya karna apa yang ia tau kelaurga nya hanya membulli nya saja tentang kegagalan yang ia dapat kan
Mungkin saat ini proses ku terlalu lama tapi suatu saat pasti akan terbayarkan gerutu aira dalam hati
Jangan sangka bahwa aira egois dalam hati nya ia juga ingin membahagia kan kedua orang tua nya dan membuktikan kekelauga nya bahwa ia bisa bahwa ia berhasil
Membuat kedua orang tua nya tersenyum bangga meski, entah kapan pun itu
End
Pesan: keluarga tetap lah kelaurga sejahat apapaun mereka mereka tetap keluarga, mereka yang akan mernagkul dan memluk mu saat kamu dalam keadaan terpuruh disaat semua orang menjauh, jangan marah jika orang tua mu mendidik mu akan amat keras tidak ada seorang ibu yang membiarkan anak nya terlantar, ibu tetap ibu,seburuk apapun kalian ia tidak akan membirkan kamu sendirian mungkin hanya saja didikan yang ia berikan terlalu keras dan tidak sesuai ekspektasi kalian, tunjuk kan kamu bisa meski proses kamu lebih lambat dari yang lain jangan menyerah dan tetap semangat, jika kamu gagal dan air mata mu terjatuh usap ah dan mulai lah dengan yang baru ebih baik gagal dalam berusaha dari pada gagal tidak ada usaha
Cerita ini hanya fiksi
ns 172.70.126.98da2