“Arghhhh……….”
“Slurpp….. ” 3232Please respect copyright.PENANA7OWxwieisc
3232Please respect copyright.PENANAl3eC3oxs3R
Buang mengentel biji kelentit Ramlah dengan hujung lidahnya hingga lendir dari pantat Ramlah memenuhi mukanya. Semakin licin muka Buang, semakin laju Ramlah menenyeh-nenyeh pantatnya ke muka ayahnya. Sekali sekala Buang menjolokkan lidahnya ke lubang faraj Ramlah yang masih sempit itu.3232Please respect copyright.PENANArqCnOYEYlj
3232Please respect copyright.PENANAZJQLoRrPYj
“Ahh ayah sedapnya…… ” Ramlah merengek-rengek kesedapan.3232Please respect copyright.PENANAlJByxAjNSh
” Aduh sedapnya ayahhhh…….”3232Please respect copyright.PENANAN6TKBrqZ5b
“Mmmm.. ayahhhh… mmmmm…… ayahhh……. mmmmm… ayahhhh…..” Keluhan Ramlah semakin kuat bila hujung lidah ayahnya menjilat laju dan mengetar-getar hujung biji kelentitnya. Punggungnya terangkat-angkat kerana mengelak kegelian yang melampau tapi Buang menekan punggung Ramlah kembali merapati mukanya.3232Please respect copyright.PENANAYE3IpBiCwX
3232Please respect copyright.PENANAkCrWQ2lvDy
” Ram….. “3232Please respect copyright.PENANApAv6kjMVIy
” Yaa ayahh, mmmmm……”3232Please respect copyright.PENANAxr2RySs543
” Undur sikit Ram, geselkan pada konek ayah pulak… “3232Please respect copyright.PENANAbjECzpDNsr
3232Please respect copyright.PENANAkaNfkv2G2z
Ramlah yang masih belum puas dijilat itu berundur mengikuti arahan ayahnya. Pantatnya yang berlendir itu terus membasahi konek ayahnya. Ramlah mengoyang-goyang punggungnya ke depan dan ke belakang mengesel-geselkan lurah pantatnya ke atas batang pelir ayahnya. Bila kepala konek ayahnya berlanggar dengan biji kelentitnya, Ramlah mula mengeluh lagi. Ditambah pula dengan sedutan di puting teteknya, Ramlah mula meraung-raung…3232Please respect copyright.PENANASN1ac4zAZy
3232Please respect copyright.PENANA4jOtsF1rcU
” Sedap ke Ram ?”3232Please respect copyright.PENANASxNVbSv3XM
“Sedapppp ayahhh…………..mmmmmmmmmmmmmm……… sedapppppp…….”3232Please respect copyright.PENANABjzKqzXRsN
3232Please respect copyright.PENANAnv3l7Zc10j
“Biar ayah di atas pulak Ram. Ram macam dah penat tu… “3232Please respect copyright.PENANAw5LsqdiGS8
3232Please respect copyright.PENANAKgnUDuBTaJ
“Baiklah ayah.. ” Ramlah terus akur dengan arahan ayahnya. Dia membaringkan diri, Buang terus meramas-ramas tundun pantat anaknya. Puting tetak Ramlah disedut, di gigit, di kolom berbagai cara hingga lebam-di sana sini.3232Please respect copyright.PENANA3ujTaUWWBy
Jari hantunya terus mengentel-gentel biji kelentit Ramlah. Perlahan-lahan Buang memasukkan jari hantunya ke lubang faraj Ramlah. Dia merasa jarinya dikemut-kemut.3232Please respect copyright.PENANAzjmZakvabG
3232Please respect copyright.PENANAfKj911rlMc
“Sedap ke Ram ? “3232Please respect copyright.PENANAWVFEsu5Fnj
3232Please respect copyright.PENANArSC1puSqE4
“S.. ss.. sedaaaaap……”3232Please respect copyright.PENANABDVeSbOFbK
3232Please respect copyright.PENANAzyLWPndb05
Semakin lama semakin laju jolokan jari hantu Buang. Punggung Ramlah terangkat dari tilam menahan sakit bercampur geli. Nafasnya semakin pendek tapi laju. Ramlah sudah hampir mencapai kemuncak. Tiba-tiba ayahnya memberhentikan jolokan nikmat itu. Punggungnya yang sudah naik tinggi itu terhempas semula ke tilam.3232Please respect copyright.PENANAsVtMtQp9Sq
3232Please respect copyright.PENANADV2AratavV
“Sedap ke Ram ? ”3232Please respect copyright.PENANA8VXaZycqcg
3232Please respect copyright.PENANAOUkKR8zvgW
“Sedap ayah, buat lagi lah ayah, jangan berhenti-henti..” jawab Ramlah separuh kecewa. Dia mengangkang lagi meminta ayahnya memasukkan jari semula.3232Please respect copyright.PENANAuzMooLXemO
3232Please respect copyright.PENANAbsLQFNX0s8
“Ram nak lagi sedap tak ? “3232Please respect copyright.PENANAhvl7jmYVyd
3232Please respect copyright.PENANAoQOpReNXtP
“Nak ayah, tapi macamana ?… ”3232Please respect copyright.PENANAaTCkDlg26L
3232Please respect copyright.PENANAiVDnXaPM9N
“Kalau ayah masukkan konek ayah, lagi sedap Ram….”3232Please respect copyright.PENANAmpNXt8SA5t
3232Please respect copyright.PENANAPqIaRl9soY
Buang sebenarnya sudah tidak tahan. Rengekan dan keluhan Ramlah membuat dia tidak sanggup bersabar, dia mahu setubuhi Ramlah malam itu jugak. Koneknya sudah terlalu keras kerana bergesel-gesel dengan peha Ramlah yang halus itu. Buang sudah hilang pertimbangan, tubuhnya mengigil menahan air maninya yang berada di hujung koneknya.3232Please respect copyright.PENANAGMRyhzGuIX
3232Please respect copyright.PENANAIb5kgZBaXr
“Tapi konek ayah besar sangat, boleh ke masuk ? “3232Please respect copyright.PENANA74SZQYlIeI
3232Please respect copyright.PENANASVGmmpIpXt
“Boleh Ram sebab lubang pantat Ram tu memang tempat masukkan konek macam ayah punya ni….” tanpa menunggu jawapan dari Ramlah, Buang terus mengesel-geselkan kepala koneknya di lubang pantat Ramlah, kemudian ditekannya perlahan-lahan……….3232Please respect copyright.PENANAI4t40YVbZE
3232Please respect copyright.PENANArNECp4BzQY
“Awww, sakit ayah…………. “3232Please respect copyright.PENANAdQl3rDLmA4
“Awww sakitttt……………….. “3232Please respect copyright.PENANA2Ezvxixuzf
3232Please respect copyright.PENANAq1m73Le1H5
Nafas Buang sudah seperti kerbau. Dia langsung tidak menghiraukan jeritan Ramlah. Ditekannya terus koneknya walaupun dia merasakan ada halangan. Ditariknya sedikit kemudian ditekannya lagi hingga berdetus selaput dara Ramlah. Konek Buang sudah tertanam sedalam-dalamnya kedalam pantat Ramlah, ditariknya lagi dan ditekannya semula. Matanya tertumpu penuh konsentrasi melihat koneknya yang besar dan keras itu membelah pantat Ramlah yang berbulu nipis itu. Ditariknya lagi dan ditekannya semula sedalam yang mungkin.
3232Please respect copyright.PENANATDsnHkBYKV
” Awwwww, sakitnya ayah…… Dah la ayahhh……….”3232Please respect copyright.PENANAqFMu6YLFKx
3232Please respect copyright.PENANAfiPHXIc1L2
Ramlah meraung-raung sambil menangis kesakitan. Dia cuba menolak badan ayahnya tapi tidak berdaya. Kepedihan yang dirasakan dipantatnya memang tidak tertanggung. Setiap kali ayahnya menarik dan menekan koneknya keluar masuk, pantatnya terasa semakin terkoyak. Semakin laju henjutan Buang, maka semakin kuat jeritan Ramlah dimalam hujan lebat itu.
https://ceritaharuan.wordpress.com/2020/04/01/buang-dahaga-5/3232Please respect copyright.PENANA4M05zQ7JgD
Buang seperti dirasuk hantu, makin lama makin keras hentakan koneknya kedalam lubang pantat Ramlah. Dia sudah tidak perduli dengan tangisan dan rayuan Ramlah. Koneknya yang berlumuran darah itu terus dihenjutnya selaju boleh hingga akhirnya dia berhenti menghenjut, menekan sekuatnya lalu bersemburan air mani didalam lubang pantat Ramlah, badannya tersengut-sengut kesedapan ketika koneknya memancut-mancutkan air mani.3232Please respect copyright.PENANAY20ZWwtVPt
3232Please respect copyright.PENANAKiV11lNZr1
Buang yang sudah tidak bermaya itu merebahkan badannya. Ramlah masih menangis teresak-esak menahan sakit, tangannya memeluk perutnya yang kesenakan seperti dipijak-pijak, badannya mengerekot seperti udang. Pehanya rapat mengepit pantatnya berharap kesakitan koyakan pantatnya segera hilang, Tetapi kepedihan itu tetap terasa. Air mani bercampur darah meleleh perlahan dari pantatnya membasahi tilam.3232Please respect copyright.PENANArWCYXdoHLj
3232Please respect copyright.PENANAU0yEtyD1J7
Keesokan harinya Ramlah jatuh sakit, badannya panas dan dia merasa tidak bermaya. Ramlah tidur hingga tengahari. Bila dia sedar, dia lihat Acik sedang terkebil-kebil merenungnya…3232Please respect copyright.PENANAFHxM4FmB1U
3232Please respect copyright.PENANATSbnjFRs5Y
Bersambung.. #06