Keesokan harinya Ramlah jatuh sakit, badannya panas dan dia merasa tidak bermaya. Ramlah tidur hingga tengahari. Bila dia sedar, dia lihat Acik sedang terkebil-kebil merenungnya…3107Please respect copyright.PENANAajIq5HQsQD
3107Please respect copyright.PENANALD37pd7GoF
“Kak, bangun makan… ” kata Acik masih terkebil-kebil. Ramlah yang masih kebingungan itu melihat sekeliling. Cahaya luar yang terang dan suhu yang panas menyedarkan Ramlah yang hari sudah jauh ke tengahari.3107Please respect copyright.PENANA5rNsqX2XRz
3107Please respect copyright.PENANA8WhO5lSWGq
“Akak demam yaa ? , ayah dah masak, sebab Akak demam.. ” kata Acik dan terus berlalu keluar. Ramlah berusaha bangun dan mendudukkan badannya di pinggir katil. Dilihatnya ada setumpukan darah pekat yang hampir kering di atas tilam. Dia rasa haidnya datang cepat kali ini. Mungkin kerana kejadian semalam, fikir Ramlah.3107Please respect copyright.PENANAYwNWiIwTNp
3107Please respect copyright.PENANAvVYZuUJFQY
Ramlah cepat-cepat menanggalkan cadar itu dan digumpalnya bersama kain batiknya yang juga bertompokan darah. Dia mencapai tuala dan menuju bilik air.3107Please respect copyright.PENANArAJclJ4g1z
3107Please respect copyright.PENANAGmLYTA5HRd
“Mari makan Ram.. ” ayahnya menegur ketika Ramlah melintasi ruang dapur.3107Please respect copyright.PENANAssk59hMoix
3107Please respect copyright.PENANAVRZ9Zasx6M
“Ram nak mandi dulu ayah.. ” jawab Ramlah tanpa melihat. Dia tergesa-gesa menuju bilik air. Kepedihan di kemaluan terasa semula ketika dia mencuci dengan air. Dia mencuci semua kain-baju yang ada dengan tujuan membuang masa di bilik air itu. Ramlah mengharapkan supaya ayahnya dan acik sudah siap makan. Dia malu untuk bertentang mata dengan ayahnya.3107Please respect copyright.PENANAymH8Pi1upM
3107Please respect copyright.PENANA1H7N6sg3yo
Sudah seminggu Ramlah mengelak berhadapan dengan ayahnya. Dia memenuhi masanya dengan rutin harian dan selebihnya mengurung diri di dalam bilik. Apabila dia merasa sudah benar-benar sihat, Ramlah menghabiskan masa di kebun kecilnya. Dicabutnya rumput-rumput liar yang tumbuh di celah-celah tanaman sayurannya. Semua keperluan memasaknya ada di kebun kecil itu.3107Please respect copyright.PENANAmBaajJo9AE
3107Please respect copyright.PENANAAqZWmK1Ixi
Ketika matahari hampir terbenam hujan turun mencurah-curah. Malam itu cuaca menjadi dingin sekali.3107Please respect copyright.PENANAm50DND2fpT
3107Please respect copyright.PENANA2UsgY30BFB
“Ram… ”3107Please respect copyright.PENANA1E95fGNYKB
3107Please respect copyright.PENANADdVFHk1kFA
Ramlah yang baru selesai mengemas dapur dan hendak menuju ke biliknya terhenti bila disapa ayahnya.3107Please respect copyright.PENANARpy1Hks7KZ
3107Please respect copyright.PENANAKzdi8O69cp
“Ya ayah…”3107Please respect copyright.PENANADp01WGKXbf
“Mari duduk sini kejap, ayah nak cakap sikit “3107Please respect copyright.PENANAAOiPGDNeWr
3107Please respect copyright.PENANAMcOkxHIOS5
Ramlah sudah tidak dapat mengelak. Dia menghampiri ayahnya dan duduk bersimpuh dan menundukkan muka. Dengan lemah-lembut Buang mengangkat dagu Ramlah.3107Please respect copyright.PENANAWtULWQ9bGw
3107Please respect copyright.PENANAZEotc30E43
“Ram… Ram dah sihat ke ? “3107Please respect copyright.PENANAMgaN58EXpC
“Sihat ayah…”3107Please respect copyright.PENANAXClSYrrjKL
“Ram, ayah mintak maaf kerana menyakitkan Ram itu hari., kerana ayah tak dapat mengawal perasaan ayah, maafkan lah ayah ya Ram.. “3107Please respect copyright.PENANAqJFUipBzcm
3107Please respect copyright.PENANAg0bza0cULf
“Hmm.. ” Ramlah tunduk kembali.3107Please respect copyright.PENANAM3pohVs1lN
3107Please respect copyright.PENANA1qPs0R4WDM
Buang segera memeluk bahu Ramlah dan mengurut-urut rambut Ramlah yang hanya terdiam kaku. Perasaannya merasa lega kerana kekusutan itu telah terurai.3107Please respect copyright.PENANALUFKS4g7GT
3107Please respect copyright.PENANAZoLXyArW22
Hati Ramlah juga merasa lega kerana ayahnya tidak langsung mengambil hati atas tindakannya menghindari. Malam itu dia tidur lena. Ramlah bermimpi dia sedang bersiar-siar di sebuah taman yang besar dan indah. Kemudian muncul seorang putera kayangan yang sedang menaiki kuda menghampirinya sambil tersenyum. Ramlah merasa sungguh terpesona dengan kekacakan putera itu. Dia membawa Ramlah mengembara melihat negeri kayangan.3107Please respect copyright.PENANAHkIBqlQpK5
3107Please respect copyright.PENANAo9FzrjTQU5
Ramlah merasa sungguh bahagia bila putera itu mengucup bibirnya. Mereka berpelukan dan bercumbu penuh asyik bertilamkan awan gemawan yang lembut dan luas. Setiap sentuhan putera kayangan di segenap tubuhnya amat melonglaikan jiwa dan raganya. Ramlah membiarkan putera kayangan itu menelanjangkannya.
Putera kayangan itu mula mengucup dari bibir turun ke leher, ke puting teteknya, ke perutnya dan hingga sampai ke celah pantatnya.
3107Please respect copyright.PENANAVNoJlchuyy
Ramlah mengeluh lemah, sekali-sekala dia mengejangkan perut kerana tidak tertahan dengan ayunan lidah putera kayangan itu menari-nari bersama biji kelentitnya.
Cuaca yang tadi cerah dan dingin tiba-tiba menjadi gelap. Angin bertiup kencang. Kelihatan petir bersabungan menghampirinya.
“TUMMM…….” petir yang menyilaukan memanah di sebelahnya. Ramlah terjaga dari mimpi indahnya. Angin kencang memukul-mukul dinding biliknya.
Barulah Ramlah sedar dia bermimpi, tetapi dia masih merasa pantatnya dijilat-jilat. Ramlah mengangkat kepalanya untuk melihat jika putera kayangan itu masih ada bersamanya. Tapi dia terkejut melihat ayahnya sedang asyik bercumbuan dengan bibir pantatnya.
“Ayahh.. ?” dia menegur ayahnya.
“Ya Ram, Sedap tak ? ” sahut Buang sambil lewa kerana dia terlalu asyik menjilat lendir yang keluar dari pantat Ramlah.
“Ram ingatkan Ram sedang bermimpi tadi, peluklah Ram ayah, sejuk betul malam ni…”3107Please respect copyright.PENANAtQ0abDz2dK
3107Please respect copyright.PENANAGmgaBAuYC2
Buang memeluk Ramlah dari belakang. Ramlah merasa sangat selesa dengan pelukan ayahnya. Kehangatan tubuh ayahnya benar-benar membuat Ramlah rasa selamat.3107Please respect copyright.PENANAKJSl0UG8A6
3107Please respect copyright.PENANAfQeBF3v7eg
Buang tidak diam lama, tangannya perlahan menyeluk baju Ramlah dan meramas teteknya. Ramlah membiarkan saja ayahnya mengentel puting teteknya sambil tengkuknya dikucup perlahan. Ramlah merasa konek ayahnya menonjol-nonjol dipunggungnya. Dia tahu konek ayahnya sudah keras lagi.3107Please respect copyright.PENANAELeImTl5OR
3107Please respect copyright.PENANAChZzG1k9dM
“Konek ayah dah keras ke ? ”3107Please respect copyright.PENANArNOLUY6DG4
3107Please respect copyright.PENANAcmigdSNyA4
“Ya Ram…. hmm ” jawab Buang sambil menonjol-nonjolkannya lagi ke punggung Ramlah.3107Please respect copyright.PENANApnB7nd7i93
3107Please respect copyright.PENANAKbXo9yVG1X
“Mari Ram gosokkan sampai terpancut, ayah nak tak ? “3107Please respect copyright.PENANAnkiFNJQ1PN
3107Please respect copyright.PENANAhXM2019h32
“Hmm, gosoklah Ram..” jawab Buang selamba. Ramlah perlahan-lahan membuka simpulan kain pelikat ayahnya lalu mengenggam konek yang sudah keras itu. Konek ayahnya terasa lebih hangat. Ramlah menyapu-nyapu kepala konek ayahnya ke pipinya untuk merasakan kehangatannya.3107Please respect copyright.PENANAEwEYCM3nKL
3107Please respect copyright.PENANAK3i2Mpi93Y
“Hmm… ” Buang mengeluh.3107Please respect copyright.PENANAhnTeb0vf2C
3107Please respect copyright.PENANAVO3lKTBs4a
“Sedap ka ayah ? ” tanya Ramlah sambil meramas-ramas telur ayahnya yang bergantungan itu.3107Please respect copyright.PENANAjq1DosOWkY
3107Please respect copyright.PENANAAmOPKslZjy
Hmm… se..sedap Ram….” Buang menahan kesedapan.3107Please respect copyright.PENANABsDPNg6W15
3107Please respect copyright.PENANAKz1byndCp4
Ramlah gembira kerana dia sudah pandai memberi kenikmatan kepada ayahnya. Penat tangan kanan, Ramlah tukar ke tangan kiri. Sekali-sekala dia menggunakan kedua-dua tangan untuk mengosok. Hanya kepala konek ayahnya saja yang kelihatan bila Ramlah mengenggam dengan kedua tangannya.3107Please respect copyright.PENANAZ6KBXLK7WH
3107Please respect copyright.PENANAod4IoH3bxC
“Ram… “3107Please respect copyright.PENANApQZY6FTYdY
3107Please respect copyright.PENANAybgSsIsx3N
“Ya ayah.. ? “3107Please respect copyright.PENANAgcAQBAPJ2S
3107Please respect copyright.PENANACdYzZUZUXU
“Hisap kepala konek ayah Ram…. “3107Please respect copyright.PENANAn8eHYvjvJh
3107Please respect copyright.PENANAdALbqN6ajl
Ramlah teragak-agak untuk memasukkan kepala konek ayahnya kerana dia tidak pasti samada muat atau tidak. Perlahan-lahan dia menyumbatkan kepala konek ayahnya kedalam mulutnya. Ramlah menarik nafas, dia hampir tak dapat bernafas, terasa seperti memgolom sebiji telur rebus. Hanya lidahnya saja yang dapat mengurut-urut kepala konek ayahnya.3107Please respect copyright.PENANA1mPELvfBGP
3107Please respect copyright.PENANAxATJMVlXsS
“Gosok laju sikit Rammm…. “3107Please respect copyright.PENANAb9qSGzJllr
3107Please respect copyright.PENANAYcNMh5T9Z6
“Mmmmp…. ” Ramlah cuba bersuara dengan mulut yang penuh. Gosokan tangannya dia lajukan hingga terasa otot perut ayahnya mengeras dan tiba-tiba Ramlah terasa pancutan demi pancutan air nikmat ayahnya memenuhi ruang tekaknya.3107Please respect copyright.PENANAGJYIDwQ0iM
3107Please respect copyright.PENANAFCfMGZmlpA
Ramlah tersedak-sedak kerana air nikmat ayahnya hampir memasuki paru-parunya.3107Please respect copyright.PENANAlBfEaP1bP3
3107Please respect copyright.PENANApWYyt5ie3y
Buang melepaskan keluhan panjang setelah kosong kantung air maninya ditembak kedalam mulut Ramlah.3107Please respect copyright.PENANA6uo6cbcGJa
3107Please respect copyright.PENANAfLLqQGXbbd
“Uhh…. sedapnya Ram, pandai betul Ram hisap konek ayah, Ram nak ayah jilat pantat Ram pulak ke ?”3107Please respect copyright.PENANAbW3op1Eww5
3107Please respect copyright.PENANAMBc9s7Y7TE
“Tak apa lah ayah, ayah pun dah penat, lain kali saja lah… ” jawab Ramlah yang masih terbatuk-batuk kecil.3107Please respect copyright.PENANAWBHi72Jsfh
3107Please respect copyright.PENANAExQRjrdI2o
Selepas itu Buang dan Ramlah tidur berpelukan dalam kesejukan malam itu hingga subuh. Ketika matahari mula terbit Buang terjaga kerana kokokan ayam yang bersahut-sahutan. Dia merenung Ramlah yang masih tidur.3107Please respect copyright.PENANA5NObCf085V
3107Please respect copyright.PENANAdfEY97Ci2g
Kerana merasakan pagi itu masih awal untuk bangun, perlahan-lahan Buang mengangkangkan kaki Ramlah lalu menjilat pantatnya. Semakin lama, semakin berlendir pantat Ramlah.3107Please respect copyright.PENANAWbH7wexlJq
3107Please respect copyright.PENANACpn0qzKscy
Ramlah bermimpi putera kayangan yang kacak itu datang lagi dan mencumbuinya.3107Please respect copyright.PENANAwVfMEvQwBv
3107Please respect copyright.PENANAK0EdrizCsL
Bersambung #07