"Uushhh... Ushhhh.. ahhh...ahhhh... Oh my godddd... Your dick soo gooddd!...ohhh babyyy...!" Suara wanita di tandas wanita lapangan terbang memanaskan telinga Puan Maisarah yang sedang membasuh tangan di singki sebelah. Sabun di tangannya tidak dibilas dengan betul dek mahu keluar dengan cepat. Sesekali matanya memandang ke pintu tandas yang tertutup dengan dua orang yang sedang memuaskan nafsu didalamnya. Jika diikutkan hati, mahu saja dia mengintai daripada atas kubikel tandas yang tiada penghadang.413Please respect copyright.PENANAkR4ahOefxt
413Please respect copyright.PENANAv9mXFbSTU2
"Ish budak-budak sekarang ni....nak main pun tak kira masa!...asal sempat!" Omel Puan Maisarah sambil merenjis tangannya yang tidak sempat kering. Kertas tisu tandas segera dicapai dan ditarik, dikesat-kesat di tangannya, terus dibuang dan keluar daripada tandas lapangan terbang itu.413Please respect copyright.PENANACyngB0JZeZ
413Please respect copyright.PENANA1j6YU5raMZ
Langkahnya dilajukan menuju ke suaminya yang sedang leka melihat telefon pintar di kerusi menunggu.413Please respect copyright.PENANAIoF28bTKaG
413Please respect copyright.PENANAPzq6jSxKs5
"Bang! Dekat tandas tadi ada orang tengah main..langsung tak cover suara!" Puan Maisarah menepuk bahu Tuan Adam, menyentakkan lelaki itu daripada fokusnya.413Please respect copyright.PENANA484hVfiVQK
413Please respect copyright.PENANAYInJPepIA7
"Hah? Main? Main apa dalam tandas? "413Please respect copyright.PENANA11RgCYRq2n
413Please respect copyright.PENANAau4wrnLsH1
"Alahhh abang ni, main? Main macam kongkek dalam tandas lah"413Please respect copyright.PENANAXOzQXmBgVG
413Please respect copyright.PENANAWOpAlfz1Pn
"Main dalam tandas--Ohhhhhh... You mean having sex in the toilet.. "413Please respect copyright.PENANAgaIF76ALBy
413Please respect copyright.PENANAE78jlGB4LZ
" Ye lah bang... Tadi Sarah tengah basuh tangan pun tak tenang dibuatnya"413Please respect copyright.PENANAxzOrqxJoH1
413Please respect copyright.PENANArnsMhgmym5
" Kenapa tak tenang? Nak jugak ke? " Tuan Adam bertanya413Please respect copyright.PENANAngIcs3Hybv
413Please respect copyright.PENANAferWORlvqe
" Ehhh abang ni... Ke situ pulak... " Puan Maisarah menggelengkan kepalanya namun pada masa yang sama, bibirnya mengukir senyuman nakal.413Please respect copyright.PENANAzt3bfkMnIO
413Please respect copyright.PENANAIrFIMmy1Wh
"Kalau nak sekarang.. cakap je... Abang boleh bagi... Tapi kita buat dekat tangga emergency lah, tak ramai orang lalu situ kan...kat situ awak boleh merengek puas-puas bila kena tutuh dengan batang abang ni" Tuan Adam mencadang. Tangan kirinya memegang zakar yang mula mengeras didalam seluar.413Please respect copyright.PENANAjuN7fl0ic2
413Please respect copyright.PENANABqcLtrC1OF
Bahu Tuan Adam pantas dicubit manja oleh jari telunjuk dan ibu jari Puan Maisarah yang kegeraman. Tuan Adam sempat mengelak namun tangannya laju memeluk pinggang Puan Maisarah yang berisi, manja merapatkan tubuhnya dengan isterinya.413Please respect copyright.PENANAnwnShprwoQ
413Please respect copyright.PENANAut4BH9MT3v
Cindy, orang gaji pasangan suami isteri itu melihat dengan hati yang senang.413Please respect copyright.PENANALnTtwGkYKH
413Please respect copyright.PENANASrKdkQmMbs
"Kan Cindy? If you nak join sekali we wouldn't mind... " Tuan Adam berseloroh lagi.413Please respect copyright.PENANA8nK1GykCUX
413Please respect copyright.PENANAU9uEXT0YJV
Bahu Tuan Adam sekali lagi dicubit kali ini dengan lebih perisa kegeramannya. Tuan Adam mengaduh, disambut oleh tawa Cindy dan Puan Maisarah.413Please respect copyright.PENANAWUDOMvzpve
413Please respect copyright.PENANA6CRsxBMtSA
Sedang mereka leka bergurau senda, satu pasangan menuju ke arah Tuan Adam dan Puan Maisarah, membawa beg beroda.413Please respect copyright.PENANARRHVOlwfun
413Please respect copyright.PENANAC2F9JeF6PK
"Hiii Adam!" Tegur si wanita, mengejutkan pasangan suami isteri yang sedang bergurau senda.413Please respect copyright.PENANAEbRbQy3s4X
413Please respect copyright.PENANAwoiaLAiWFn
Tuan Adam pantas menoleh ke suara yang dikenali, bangun menghulurkan tangannya, salam perkenalan.413Please respect copyright.PENANAwPRf1Ibz9O
413Please respect copyright.PENANAxHLBKockI1
"Ehhhh Shida...and Rehan! You here too!" Salam Tuan Adam pantas disambut Shida dan Rehan413Please respect copyright.PENANA9NRSEObw8J
413Please respect copyright.PENANAupQ15pmufU
"Its goddamn good to see you!" Sambung Tuan Adam memeluk kedua pasangan melayu dan India-Muslim itu.413Please respect copyright.PENANAsQuQgiFMV1
413Please respect copyright.PENANAwUw0urn6xs
Puan Maisarah bangun melihatkan suaminya berjabat tangan dengan rakan-rakannya sebagai tandas hormat.413Please respect copyright.PENANARpRthAX4fR
413Please respect copyright.PENANAVYBSya3gFO
"Oh yeah guys...meet my wife that I told you about, Maisarah, this is Shida and Rehan, " Tuan Adam memperkenalkan isterinya.413Please respect copyright.PENANA0kthfc2hPT
413Please respect copyright.PENANAph5GnJ3c7z
Puan Maisarah hormat, tersenyum membalas huluran tangan kedua pasangan tersebut.413Please respect copyright.PENANAKErFmTIAxx
413Please respect copyright.PENANA4UnDDMUNg4
"Damn broo...you got a hot-thick-busty wife there.." puji Rehan selepas melihat figura tubuh isteri Tuan Adam yang menaikkan nafsunya.413Please respect copyright.PENANAgFcCuE5t3r
413Please respect copyright.PENANAga1msxiRzD
"Hiii Maisarah, im Shida" Shida, isteri kepada Rehan berjabat tangan dengan Puan Maisarah.413Please respect copyright.PENANA7iuYbzuiGm
413Please respect copyright.PENANAyGxyQ7tV94
Puan Maisarah mengerutkan dahi apabila mendengar suara Shida yang seperti pernah memasuki lubang telinganya.413Please respect copyright.PENANApesZkyWRwb
413Please respect copyright.PENANAj6FM4oXthI
"Have we ever meet before? Suara you....i macam pernah dengar..."413Please respect copyright.PENANAB5pXWl4M9l
413Please respect copyright.PENANARVhZsEJp8F
Shida dan Rehan berpadangan antara satu sama lain.413Please respect copyright.PENANAou70BArpO3
413Please respect copyright.PENANAzQmubgERrK
"Pernah dengar?...kat mana tu" tanya Shida413Please respect copyright.PENANAQPdgPKVRbu
413Please respect copyright.PENANAW2o2SXXYLL
" I don't know...I rasa macam quite recently...like very recent..." Puan Maisarah cuba untuk mengingati namun minda separa sedarnya gagal.413Please respect copyright.PENANAsamlakfyOt
413Please respect copyright.PENANAaNo0BulSii
Shida dan Rehan juga turut cuba mengimbas kembali memori mereka jika pernah berjumpa dengan Puan Maisarah sebelum ini. Setahu mereka, mereka hanya pernah berjumpa dengan Tuan Adam sahaja atas urusan perniagaan. Lelaki itu tidak pernah membawa Puan Maisarah kemana-mana memandangnya isterinya hanya suri rumah sahaja.413Please respect copyright.PENANAsXfhTOuazt
413Please respect copyright.PENANA5IVFkfyvnO
"WAITT....OH MY GOSH....tadi u ada pergi tandas situ ke?" Shida menunjukkan arah tandas yang Puan Maisarah baru sahaja keluar sebentar tadi.413Please respect copyright.PENANAquPmk6ga7I
413Please respect copyright.PENANAZZraY9pInQ
"Haah" balas Puan Maisarah singkat.
413Please respect copyright.PENANA1LOaWJbV6F
“Oh my god...its very shameful of us...oh my goshh...” Shida menutup mukanya, malu sambil menggeleng kepala. Suaminya Rehan turut tersengih dengan muka yang mula memerah.
413Please respect copyright.PENANA4VXfwus9pA
“Ehh...why?” Puan Maisarah tertanya-tanya.
413Please respect copyright.PENANA7lcjvEEiT2
Shida dan Rehan tersipu-sipu, tergelak kecil dan pada masa yang sama tersenyum.
413Please respect copyright.PENANAYUk6VyGgvm
“Well...actually, its us...yang dalam toilet tadi...phewww...kuat sangat eh suara kitorang tadi?”
413Please respect copyright.PENANA0GsxW111l7
“Ohhhh..oh wow...i mean...i...errr...emmm..” Puan Maisarah hilang kata-kata apabila bertemu dengan pemilik suara didalam tandas sebentar tadi.
413Please respect copyright.PENANA6RoR0eDNZp
“Wow you guys...already get into the action huh?” Tuan Adam mencelah daripada belakang Puan Maisarah yang keseganan.
413Please respect copyright.PENANAO0MPpVO0tt
“Well...cant help it if you punya orang rumah gets horny and stuff man..” Rehan memberikan alasan.
413Please respect copyright.PENANAOGhPvr4v9U
“Dia blowjob dekat dalam kereta and we having quickie in the basement...damn she rides hard like no tomorrow..” sambungnya lagi.
413Please respect copyright.PENANAI0QGpJhUyi
Shida menepuk punggung Rehan manja dan memeluk suaminya. Rehan tersenyum, pantas tangannya memeluk Shida di sisi.
413Please respect copyright.PENANA7d2yF5p8rP
Puan Maisarah bulat mata dan mukanya merah menahan malu mendengarkan bicara Shida. Empunya suara merengek dan meraung kini berdiri tegak dihadapannya.
413Please respect copyright.PENANAaar3yV7Zmi
Cindy muncul daripada belakang Tuan Adam dan Puan Maisarah.
413Please respect copyright.PENANAADRKPnMyu9
“Ohhh?...and who is this beautiful chick?” tanya Rehan
413Please respect copyright.PENANAd2JCSJexIB
“Oh yeaaa...meet our orang gaji rumah i and Sarah.. Cindy, this is Rehan and Shida, you guys, this is Cindy”
413Please respect copyright.PENANAzLnJxOvVZR
Cindy tunduk hormat dan bersalam dengan kenalan majikannya.
413Please respect copyright.PENANAkgz1FfMn26
“Emm...is it ok to bring her...knowing our trip ni...going to be..emmm” Shida sedikit gusar dengan kehadiran Cindy.
413Please respect copyright.PENANA15LSiL9Cvs
“Its ok...shes totally know our lifestyle macam mana...in fact i nak bawak dia to add more spices nanti heeheh..and plus...shes a great kisser...i dengan wife sometimes threesome dengan Cindy sekali..” Tuan Adam menghilangkan rasa gusar dalam hati Shida
413Please respect copyright.PENANAERckBNkKoI
“Ohhh wow...a great kisser huh...cant wait you to try it on me...rawr!” Shida mula menunjukkan sisi nakal harimaunya.
413Please respect copyright.PENANA42x6wbhyBP
“Hehehhh...easy there tiger...we’ll have fun once we reach Japan...” Rehan mengenggam punggung Shida yang tidak beralas dengan seluar dalamnya.
413Please respect copyright.PENANAP8w1Iu08aI
“Im being easy on you yea masa dekat toilet tadi...tengok nanti on flight...im gonna suck and ride your dick hard....grrrr...rawrr...” tambah Shida lagi dengan nafsunya yang semakin menaik.
413Please respect copyright.PENANA2Kryj1EjGG
“Hihihi..Shida, control lah sikit kalau ye pun...tadi dalam tandas tadi i almost nak intai you tau dari atas” bicara Puan Maisarah yang mula mesra.
413Please respect copyright.PENANAOY4hsVIuVN
“Cant help it la Sarah, hihihihihi...
413Please respect copyright.PENANAKlOhHU9Kp0
"Flight ke Tokyo akan berlepas dalam masa 25 minit. Mohon semua penumpang ke Gate C27 dengan segera."
Puan Maisarah menggenggam boarding pass di tangan, sambil matanya memerhati kelibat Shida dan Rehan yang berjalan berpegangan tangan di hadapan. Sesekali, si wanita itu menoleh ke belakang dan mengenyitkan mata ke arahnya. Puan Maisarah hanya tersenyum kecil, masih terngiang-ngiang suara rengekan Shida tadi dalam tandas. Bukan cemburu, tapi lebih kepada… geram. Geram sebab dirinya sendiri tiba-tiba rasa bernafsu.
"Sayang," bisik Tuan Adam dari sebelah telinga, "awak nampak macam stim semacam je tadi tengok Shida dengan Rehan."
Puan Maisarah menjeling, "Geram tau tak... tengok dia punya confident... macam takde rasa malu langsung."
"Kalau awak nak... kita pun boleh buat dalam flight nanti... awak pakai dress labuh, senang selak..." ujar Tuan Adam sambil mencuit bontot isterinya.
"Abang ni... nanti kena banned naik flight terus," Maisarah tergelak kecil tapi mukanya mula merah.
413Please respect copyright.PENANADVm5Fm0sLs
413Please respect copyright.PENANAhqw7wHx2n8
Dalam pesawat, kebetulan tempat duduk mereka bertiga—Tuan Adam, Puan Maisarah, dan Cindy— ditempatkan berdekatan dengan tempat duduk Shida dan Rehan. Kelas perniagaan yang agak mewah memberi sedikit privasi dengan dinding pembahagi dan tirai.
Shida menanggalkan jaket kulitnya dan duduk di sebelah Rehan, menyilangkan kaki. Kain satin labuh yang dipakainya terselak sedikit, menampakkan paha gebu tanpa alas dalam.
"Eh Maisarah... nanti nak tukar seat kejap dengan Cindy boleh? I nak borak-borak dengan you sikit," bisik Shida sambil tersenyum menggoda.
Maisarah angguk mesra tetapi agak janggal sedikit, menukar tempat duduk tanpa sebarang bantahan
413Please respect copyright.PENANAdZBiJFUw6Y
413Please respect copyright.PENANAytU4hOk2fg
Beberapa minit selepas flight berlepas...
Suasana kabin bertukar sedikit sunyi, cahaya lampu kabin dimalapkan. Pramugari sudah mula duduk di tempat masing-masing selepas hidangan ringan dihidang.
"Maisarah," Shida mula menegur. Suara Shida berbisik rapat di telinga, "kalau tadi you intai betul-betul, you mungkin nampak i tengah ride Rehan sambil tangan i picit puting dia..."
Maisarah telan liur. Hidungnya dapat menghidu wangian vanilla di tubuh Shida, dan suara nakal wanita itu betul-betul mencairkan dia.
"You suka tengok kan..." sambung Shida sambil jarinya mengusap lengan Maisarah perlahan.
"Err... i... i tak tahu nak jawab..."
"Kalau nak... you boleh tengok lagi lepas ni. Dalam bilik hotel nanti, kita open je... i suka perform depan orang..." bisik Shida sambil jarinya naik ke paha Maisarah, menyentuh sedikit kulit halus bawah kain.
Maisarah tersentak, tapi tak menolak.
"You punya hubby tahu tak... i pernah main dengan suami orang lain depan wife dia... dan husband dia turn on tengok isteri dia kena jolok dengan Rehan..."
Maisarah tak mampu jawab. Nafasnya sudah mula berat.
413Please respect copyright.PENANAfaxF0Z34bz
413Please respect copyright.PENANAOPFTojBIBk
Di tempat duduk belakang, Tuan Adam senyum-senyum sendiri. Tangannya tak duduk diam, berada di peha Cindy yang sudah mula tersandar manja. Jari-jarinya menyelak sedikit kain Cindy, lalu mengusap perlahan kawasan panas wanita muda itu.
"You dah basah ke?" bisik Adam.
"Y-yes Tuan... dari tadi lagi tengok Puan dengan Miss Shida, I dah stim..."
Adam menunduk, mencium bibir Cindy yang mula basah dengan nafas kencang. "Jaga suara... nanti Puan dengar... tapi kalau dia nak join, kita bagi ya?"
Cindy hanya mengangguk dengan nafas tersekat-sekat.
413Please respect copyright.PENANAGNa1XWAeDg
413Please respect copyright.PENANAL1iDzxAS7k
Sementara itu, Shida tiba-tiba menarik tangan Maisarah dan meletakkan di atas dadanya sendiri.
"You nak rasa ke, kenapa Rehan tak boleh berhenti hisap ni?"
Maisarah terdiam. Tangannya terasa degupan jantung Shida, dan di bawahnya — puting yang keras, menolak dari dalam bra nipis. Hatinya bergelora antara malu dan berahi.
"Kalau you sudi, i ajar you... macam mana nak bagi your Adam pancut 3 round tak berhenti..."
Dan dengan itu, tirai kerusi mereka ditarik perlahan.
413Please respect copyright.PENANAjADcv2i73L
413Please respect copyright.PENANAbKw75r8Kkc
........................................................................
413Please respect copyright.PENANAhl3CZIcbB7
Udara sejuk Jepun menyambut rombongan kecil itu sebaik sahaja mereka melangkah keluar dari Lapangan Terbang Haneda. Nafas keluar berkabus halus, dan Maisarah merapatkan jaketnya sambil menoleh ke arah suaminya.
“Sejuknya bang… lain macam angin Jepun ni.”
Tuan Adam tersenyum dan menoleh ke arah Rehan, “Teksi VIP dah sampai?”
“Yup. Yang tinted hitam tu. Exclusive. Kita terus naik ke onsen hotel tu, jauh sikit... atas bukit,” jawab Rehan sambil mengenyit mata.
Maisarah tertanya-tanya sendiri. Onsen? Hotel air panas? Dalam fikirannya terbayang kolam semula jadi, kabus tebal, dan mungkin bilik-bilik kayu Jepun yang tenang.
Tapi dia tak tahu—tempat itu bukan sebarang onsen.
413Please respect copyright.PENANA67n1LTCkrd
413Please respect copyright.PENANA6FTCfKXvTC
Teksi bergerak perlahan menyusuri jalan kecil berbukit. Pokok sakura yang sedang berputik mengelilingi kawasan sekitar, seolah menyembunyikan destinasi mereka dari dunia luar.
“This place is very pricey...right..?” tanya Cindy dari belakang.
Rehan menjawab dengan senyuman lebar. “Of course. You bayar untuk privasi… dan servis eksklusif yang tak semua orang tahu.”
Maisarah memandang ke luar tingkap. Kelihatan pintu kayu besar dengan ukiran naga dan lampu batu tradisional menyambut mereka di hujung jalan.
Tertulis hanya satu papan kecil:
雲上の湯 — Onsen di Atas Awan
Pintu utama dibuka secara automatik apabila Rehan mengetik kad hitam ke panel tersembunyi. Pintu kayu besar itu mendedahkan ruang dalaman serba kayu, dengan aroma kayu cendana dan bunyi air mengalir perlahan di latar belakang.
Seorang wanita Jepun muda menyambut mereka dalam kimono sutera biru gelap, tunduk sopan, dan bersuara lembut.
“Irasshaimase… Rehan-sama, Shida-sama~ Your special suite is all ready for you, ne~ And of course… the tokubetsu na guest is already waiting inside~ Please… take your time and enjoy, mm?”
Shida tersenyum nakal. “Oh yes... We have some exciting things planned tonight.”
Maisarah terpinga-pinga. “Abang… hotel ni macam… private sangat.”
Tuan Adam membisik, “Memang… tempat ni bukan dalam peta pelancong biasa, sayang. Orang-orang tertentu je tahu.”
413Please respect copyright.PENANA0VFjhFB4ve
413Please respect copyright.PENANAeCp4kBj6nJ
Suite mereka sangat besar — bilik kayu klasik Jepun, pintu gelangsar, dengan satu kolam onsen peribadi mengalir terus dari mata air gunung. Di atas meja: sake mahal, buah-buahan eksotik, dan... pelincir pelbagai jenis tersusun rapi dalam dulang perak.
Maisarah menelan air liur. “Abang… yang ni semua?”
Tuan Adam hanya ketawa kecil. “Itu semua optional... tapi biasanya akan digunakan.”
413Please respect copyright.PENANAz5p5V7jKVv
413Please respect copyright.PENANA3njDlvOcb9
Maisarah keluar dari bilik untuk mengambil angin di lorong sisi onsen. Bunyi air dari kolam utama membuatkan dia tertarik, lalu berjalan ke arah pintu gelangsar separuh terbuka.
Dia menjenguk sedikit, dan...
Matanya terbeliak.
Di tengah kolam air panas awam itu, beberapa lelaki pelanggan sedang memegang pinggang wanita Jepun berpakaian kimono longgar... dan sedang mendoggie mereka dari belakang.
Kimono mereka masih tersarung separuh, terbuka dari bawah—menampakkan paha dan punggung montok pelayan wanita yang setia menerima tusukan demi tusukan sambil menggigit bibir menahan nikmat.
Salah seorang wanita itu sedang dijolok dari belakang sambil tangannya mengurut zakar lelaki lain yang berdiri di depan.413Please respect copyright.PENANAYHZAifnQ79
413Please respect copyright.PENANA4gq8TV9Duy
Di satu sudut tatami, seorang lelaki barat bertubuh sasa sedang menindih seorang pelayan wanita Jepun berpakaian kimono merah hati.413Please respect copyright.PENANA0Pl4QSVb9h
Dia menyorong tubuhnya ke hadapan, menyelami pelukan wanita itu dengan posisi missionary, paha wanita terbuka luas, menampakkan kelembutan yang diterima penuh rela.413Please respect copyright.PENANA0DjsMjVTpp
Kimono si wanita terselak hingga ke bahu, menampakkan dada yang digenggam dan diuli penuh ghairah.413Please respect copyright.PENANAMwj2M2syP9
Dia mengerang lembut sambil menggigit leher si pelanggan, kakinya melingkar di pinggang lelaki itu. “Aahh~ mou… ii no… hayaku...”
413Please respect copyright.PENANARgc5wr0F44
413Please respect copyright.PENANATpTA1Ggbdq
Di platform kayu menghadap kolam, seorang lagi pelayan wanita duduk mencangkung di atas paha pelanggan lelaki Jepun.413Please respect copyright.PENANAcPIyC08kyS
Dia menunggangnya dengan perlahan, kedua tangannya bersandar pada dada lelaki, rambut panjangnya terurai menutupi separuh wajah.413Please respect copyright.PENANAA03JWSqiOH
Setiap tolakan pinggulnya menghasilkan bunyi air yang samar, ritma yang sensual dan mengasyikkan.413Please respect copyright.PENANA7nDKB8eHd9
Lelaki itu menggenggam pinggangnya, mendongak dengan nafas tersekat-sekat.413Please respect copyright.PENANA4wwdi6C54G
“Kami-sama… you’re so good...”413Please respect copyright.PENANAWa2IAQbyj7
Pelayan itu hanya tersenyum manja, sambil membelai dadanya, “Iie~ anata no sei da yo~”
413Please respect copyright.PENANAOyhYhNcNDw
413Please respect copyright.PENANAaiANcNsMMS
Di tepi kaunter penyambut tetamu, seorang pelanggan berkemeja separuh terbuka sedang membongkok sedikit, sambil menekan dari belakang tubuh ramping seorang pelayan.413Please respect copyright.PENANA2WZBL91H5d
Posisi mereka doggie, dengan wanita itu menyandar satu tangan di atas kaunter, kimono tersingkap sepenuhnya ke atas punggung.413Please respect copyright.PENANAyAhaMXsST6
Dia menoleh ke belakang sambil lidahnya menjilat bibir.413Please respect copyright.PENANAnVsRMjeEpy
“Mada… mada ikitai no? Hontou ni suki da ne...”413Please respect copyright.PENANAHgBUOooDSY
Lelaki itu hanya menggeram dan menampar punggungnya perlahan sebelum menyambung tujahan.
413Please respect copyright.PENANA7Fx5ks0kDE
413Please respect copyright.PENANAKkpbmEtnZS
Di ruang menunggu berlantaikan tatami dan dihias lukisan ukiyo-e, suasana lebih senyap — tapi tidak kurang panas.413Please respect copyright.PENANAFPzEieXaOF
Seorang pelayan wanita berkaca mata, dengan gaya matang dan profesional, berlutut di antara kaki seorang pelanggan tua.413Please respect copyright.PENANA8hYitOEyBY
Tangannya melurut batang zakar lelaki itu dengan penuh hormat, sebelum menghisap perlahan, bibirnya merah basah.413Please respect copyright.PENANAOlDp3q90eD
Lelaki itu bersandar, mengerang halus sambil jemarinya menyisir rambut wanita itu dengan penuh kenikmatan.413Please respect copyright.PENANAcMVw73pd1k
“Aaah… sugoi… you’re so experienced…”413Please respect copyright.PENANAqne1Bg5EpD
Wanita itu mengangkat kepala, menjilat hujung batang, lalu senyum kecil.413Please respect copyright.PENANATkGi20paQ1
“Service wa… ichiban priority desu, ne~?”
413Please respect copyright.PENANAMEFxGxJomV
413Please respect copyright.PENANAakuWOFBOHf
Maisarah terkejut—tapi tak dapat lari. Matanya terpaku. Nafasnya pendek. Wajahnya merah.
413Please respect copyright.PENANA575JOlP0dq
413Please respect copyright.PENANAaVDO9C6OWR
Tiba-tiba Shida muncul dari belakang, menepuk bahunya perlahan. “Hehe... surprised?”
Maisarah berpaling dengan mata bulat.
“This is why kita datang sini, sayang... You ready to try next?”
413Please respect copyright.PENANA1Ka57DO2wS
413Please respect copyright.PENANAAxnBkNGU46
“Tempat ni... tempat apa ni sebenarnya…?”
Puan Maisarah berbisik sendiri, masih tergamam selepas melihat sendiri pelayan wanita Jepun yang masih lengkap berkimono — dijolok dari belakang di ruang onsen awam — tanpa rasa bersalah. Nafas lelaki dan perempuan yang berat-berat, rengekan perlahan dalam bahasa Jepun, dan percikan air yang menggoda… semua itu berlaku di ruang umum, seolah-olah seks di depan mata adalah perkara biasa.
Shida di sisi hanya tersenyum sambil memeluk lengan Maisarah, menarik tubuhnya rapat.
"Sarah… this place bukan onsen biasa. Kat sini... servis nafsu dia bebas, tapi ada syarat."
Maisarah menoleh, masih keliru.
"Servis... nafsu?"
Tuan Adam menyambung dari belakang, “Semua pelanggan bebas nak main dengan mana-mana pelayan onsen, lelaki atau perempuan... asalkan pelayan tu setuju. Semua consensual. Tapi…”
Rehan potong ayat, “...jangan sesekali tanggalkan kimono pelayan sampai habis. Kalau bogel penuh, terus kena ban dari tempat ni. That’s the house rule.”
Maisarah telan air liur. “Tapi semua ni... kat tempat terbuka? Orang lain tengok je?”
Shida tergelak kecil. “Yes. Tapi sini... tengok bukan dosa. Malah kadang-kadang... orang tengok pun join sama. Hehehe.”
413Please respect copyright.PENANAy9S2f8vqGY
413Please respect copyright.PENANAEaTyWPrjh4
Mereka berempat — Maisarah, Adam, Rehan dan Shida — bersama Cindy, mula berjalan melalui lorong kayu onsen menuju ke bilik khas mereka. Suasana malam itu penuh kabus panas dari kolam semula jadi yang mengalir merata-rata.
413Please respect copyright.PENANA0Bedt3B3DD
413Please respect copyright.PENANAqzk73H1eWh
Tapi bukan kabus saja yang menghantar debar ke hati Maisarah… bunyi-bunyi erotik memenuhi udara.
“Ahhh… uhhhnn… mmmphhh…”
Di satu sudut lorong, sepasang pelanggan sedang berdiri — lelaki Jepun sedang menyandarkan pelayan wanita muda pada dinding kayu, sambil melanyak dari belakang. Kimono gadis itu terangkat sedikit, menampakkan paha licin yang dibuka luas menerima hentakan.
Maisarah tunduk, cuba mengelak pandangan. Tapi…
Di sebelah kiri, dua pelanggan asing pula sedang berendam dalam kolam panas bersama dua pelayan wanita. Gadis-gadis itu duduk atas riba mereka, dayung perlahan dalam air, rengekan lembut bersahut-sahutan. Rambut panjang gadis Jepun terurai, dada separuh terdedah, tapi kimono masih tersangkut rapi di bahu.
Maisarah menggenggam tangan suaminya, makin kuat.
Tuan Adam hanya membalas dengan genggaman hangat di pinggangnya.
413Please respect copyright.PENANA0D4PQxXzsZ
413Please respect copyright.PENANAGINkIM7X1o
Mereka sampai di satu pintu besar dengan ukiran naga dan simbol klasik Jepun. Rehan melangkah dulu, mengetuk pintu dengan satu corak khas. Pintu gelongsor dibuka dari dalam.
Tiga wanita Jepun berdiri menunggu.
Dua gadis muda — tubuh langsing, wajah polos, tetapi senyuman mereka penuh isyarat. Yuna dan Aida
Seorang wanita matang — sekitar lewat 30-an, kulit licin, rambut hitam bergulung kemas. Auranya lain. Tenang. Penuh pengalaman. Kimono yang dipakai lebih eksklusif, dengan lilitan kain keemasan di pinggang. Di kolar bajunya, tergantung kad nama kecil bertulis:
Manager Satsuki - さつき
Rehan tersenyum lebar. “Satsuki-san... so good to see you again.”
Wanita matang itu tunduk hormat, matanya lembut memandang Rehan… kemudian berpindah ke arah Maisarah.
““Konnichiwa... welcome to Onsen no Yoru. I’ll be handling your service for the next four nights, ne~”
” suaranya lembut dan manja.
Maisarah menelan air liur. “Empat malam...?”
Rehan menoleh dengan senyuman nakal. “Yup. I dah book dia awal-awal. She’s one of the best. Dan dia juga mentor untuk dua pelayan muda ni.”
Tuan Adam bersuara, “Satsuki pernah handle kita bertiga masa first time datang sini dulu. Service dia... luar biasa.”
Shida ketawa kecil sambil melangkah masuk dulu. “Sarah... malam ni, kita buka pintu baru dalam hidup you, okay? Hehehe…”
Maisarah berdiri di muka pintu, memandang wajah Satsuki yang mengenyit mata halus ke arahnya. Gadis-gadis Jepun di belakang sudah menutup pintu dan menyalakan lilin aroma lavender.
........................................................
Wap kolam air panas mengepul perlahan, membaluti tubuh Puan Maisarah yang sedang berendam di onsen peribadi suite mereka. Rambutnya yang panjang diikat separuh, dan matanya terpejam menikmati kehangatan semula jadi mata air yang mengalir perlahan-lahan menyapu kulitnya.
Tiada bunyi rengekan, tiada suara dayungan liar seperti yang dia dengar tadi di lorong-lorong onsen awam—di ruang ini, hanya ada suara alam dan air.
"Macam mana tempat ni boleh tenang dan liar pada masa yang sama..." bisik Maisarah dalam hati.
Dia bersandar ke batu besar di belakang, menarik nafas dalam-dalam. Tapi suasana itu berubah apabila satu suara lembut datang dari belakangnya.
“Would you like some tea, Madam Maisarah? This green tea... very good for your body... and your heart.”
Maisarah menoleh. Di situ berdiri Satsuki, wanita Jepun matang yang penuh aura yang berpengalaman. Rambut hitam berkilatnya diikat kemas, dan tubuhnya dibalut hanya dengan tuala putih tebal yang pendek—cukup untuk menutup dada dan paha sahaja. Kulitnya licin, dan senyumannya... menenangkan.
“Oh… yes, please. Thank you, Satsuki-san,” balas Maisarah sedikit gugup.
Satsuki tunduk perlahan, penuh sopan, lalu duduk di tepi batu besar, meletakkan dulang kayu buluh yang berisi teko kecil dan dua cawan teh hijau.
413Please respect copyright.PENANAQYvOMbRb4b
413Please respect copyright.PENANAaTzOrY4dZl
Maisarah menyambut cawan kecil itu. Panasnya lembut di tapak tangan, dan aroma segar daun teh Jepun membuatkan deria hidunya segar.
“You seem tense…” bisik Satsuki sambil duduk rapat, lutut mereka hampir bersentuhan.
“Just... banyak benda dalam kepala,” balas Maisarah, tersenyum nipis.
Satsuki mengangguk perlahan.
“Many women come here like that. Thinking too much. Especially about… their husbands... their desires. In Japan, we believe—onsen cleanse more than body. They cleanse suppressed feelings.”
Maisarah hanya memandang, membiarkan kata-kata itu meresap ke dalam hati.
Satsuki kemudian bergerak ke belakangnya, duduk di bahagian batu yang lebih tinggi, dan perlahan-lahan meletakkan tangannya di atas bahu Maisarah yang terdedah.
“May I?” bisiknya.
Maisarah hanya mengangguk.
413Please respect copyright.PENANAbNhgDIY7CI
413Please respect copyright.PENANAeT5l1yBzIs
Satsuki mula menekan lembut otot bahu Maisarah, ibu jarinya menekan tepat di titik-titik lenguh yang tersembunyi.
“Ahh… that’s nice…”
“You are strong woman... but you carry too much tension, ne...”
Urutannya turun perlahan ke belakang atas, ke bahagian belikat dan tengkuk. Maisarah terasa tubuhnya mula lemah sedikit, matanya kembali pejam. Tapi nafasnya mula berubah bila Satsuki membisik lembut.
413Please respect copyright.PENANAyMBkz6VYkC
413Please respect copyright.PENANAOJgWkudfgP
“This onsen also... good for women who want to get pregnant again. Warmth help open body... and mind. When your body is open, your husband’s seed... flow easily inside.”
Maisarah telan air liur, tubuhnya tersentak kecil. Tapi dia masih diam. Satsuki tak berhenti.
Urutan itu turun perlahan ke sisi bawah lengan, lalu jari-jari Satsuki bergerak ke depan, menyentuh sisi dada Maisarah.
“You have very soft... oppai… so full. So lucky,” puji Satsuki sambil mengusap perlahan kawasan bawah payudara Maisarah, masih dari arah belakang.
Maisarah membuka mata, jantungnya mula berdegup kencang.
“Satsuki... I...”
“Shhh… just relax... let me help your body loosen,” balas Satsuki sambil menekan perlahan buah dada kiri Maisarah, menggenggamnya dengan urutan perlahan.
“Many wives... afraid to feel good from another woman. But this is not about sin. This is healing…”
Maisarah menggenggam batu kolam, tubuhnya menggigil kecil tapi dia tak menolak. Sentuhan Satsuki penuh rasa... tidak kasar, tapi menggetarkan.
413Please respect copyright.PENANAkCSBwiDFDS
413Please respect copyright.PENANA37Fv5dUG2t
Satsuki kini mencium perlahan tengkuk Maisarah, bisikan lembutnya menyapa telinga.
“If you want... I can help you feel how open your body truly is... Before your husband touch you later.”
Maisarah menggigit bibir bawah. Wap onsen semakin tebal. Nafasnya semakin berat.
413Please respect copyright.PENANAv5D9PvP8HE
413Please respect copyright.PENANAULQtx8tGpp
Suasana kolam onsen peribadi itu penuh wap panas, aroma teh hijau dan tubuh yang semakin melepaskan segala kekangan. Puan Maisarah masih berendam dalam air separas dada, sambil tubuhnya dinikmati oleh urutan tangan Satsuki yang semakin berani. Jari-jari wanita Jepun itu sudah lama menari di sekitar payudaranya, dan kini sesekali menggentel puting yang mula mengeras.
Maisarah menggigit bibir. Nafasnya naik turun. Suara rengek halus mula keluar dari kerongkongnya.
“Uhhh… Satsuki…”
Satsuki hanya tersenyum dan membisikkan,
“Good girl… your body very honest. I like that.”
Tiba-tiba… bunyi pintu geser terbuka perlahan. Langkah kaki masuk ke ruang kolam.
Maisarah berpaling — dan matanya membulat.
Tuan Adam berdiri di situ, tidak memakai seurat benang.413Please respect copyright.PENANAMmhhpQGtVN
Batangnya masih layu, tergantung tenang — tapi matanya jelas terangsang.
Dia tersenyum melihat pemandangan di hadapannya: isterinya yang telanjang dalam air, diramas penuh lembut oleh wanita matang yang hanya bertuala kecil.
“Wow… I thought I was dreaming. But this… damn,” ucapnya sambil melangkah ke arah kerusi malas kayu yang diletak tidak jauh dari kolam. Dia duduk dan mula mengurut perlahan batangnya dengan tangan sendiri, sambil matanya terpaku pada tubuh isterinya dan Satsuki.
Satsuki menoleh dan ketawa kecil. “Ohh... you came at a perfect time, Adam-san.”
Maisarah kelihatan malu-malu, tapi tubuhnya tidak berganjak. Malah, payudaranya masih dalam genggaman Satsuki yang terus menguli lembut.
“Would you like to please your husband now?”413Please respect copyright.PENANAiKcpPvvDHF
Satsuki berbisik di telinga Maisarah. “I think he wants your mouth…”
Maisarah memandang Tuan Adam, yang kini batangnya semakin mengeras dalam tangan.413Please respect copyright.PENANAmEhkpxq2zi
Dia perlahan-lahan bangun dari kolam, air menitis dari tubuhnya yang montok, membasahi lantai kayu sambil dia melangkah perlahan ke arah suaminya.
Tuan Adam hanya tersenyum puas, batangnya kini sudah separuh keras.413Please respect copyright.PENANAF1Pd1nS6L0
“Sayang… sini…”
Maisarah tunduk, dan menyentuh batang suaminya dengan tangan terlebih dahulu, sebelum perlahan-lahan mencium kepala batang yang sudah hangat itu.
Satsuki datang ke sisi Adam, masih bertuala pendek, lalu membongkok dan mencium bibir Tuan Adam perlahan sambil Maisarah mula menghisap perlahan zakar suaminya dari bawah.
Adam terpejam. Satu tangan mengelus rambut isterinya, dan satu lagi meramas payudara Satsuki dari luar tuala.
Satsuki hanya merengek manja di mulut Adam, ciuman mereka semakin dalam dan lidah saling berbelit.
413Please respect copyright.PENANAvmzEPYTYk2
“Mmhh… such a strong couple…” bisik Satsuki bila dia melepaskan ciuman.
“You are lucky, Adam-san. Your wife… beautiful, obedient… and so warm. You two… perfect match.”
Maisarah terus menghisap dengan lebih dalam, lidahnya menjilat batang suaminya sambil tangan mengusap batang itu penuh kasih. Batangnya kini keras sepenuhnya.
Adam memegang kepala isterinya, merengek kecil. “Sayang… sedapnya mulut awak…”
Satsuki menanggalkan tuala dari tubuhnya — dan terserlahlah tubuhnya yang matang, padat, dan montok dengan penuh keyakinan.
“Let me help you both… connect deeper.”
413Please respect copyright.PENANAjFmQh8808G
413Please respect copyright.PENANAjPUo8bYWoM
Kerusi malas kayu itu kini menjadi singgahsana nikmat buat Tuan Adam. Lelaki itu bersandar dengan nafas berat, tubuhnya sedikit basah oleh wap onsen, dan batangnya berdiri tegak—keras, berurat, berdenyut, disaluti campuran air liur isterinya dan Satsuki.
Puan Maisarah melutut di sebelah kanan, bibirnya masih menjilat kepala zakar suaminya penuh sayang.
Di kiri pula, Satsuki—tidak lagi bertuala—membongkok elegan, rambut hitamnya terurai ke depan sambil mulutnya melingkari batang Adam dari sisi bertentangan.
“Mmmhhh... sugoi desu...” bisik Satsuki selepas menjilat dari pangkal hingga ke hujung.
Tuan Adam mendengus, menggenggam kedua belah tangan kerusi, kepalanya terdongak ke belakang.413Please respect copyright.PENANAw6FvZCmRR0
"Shit... korang dua ni… sedap gila... I tak tahu nak tahan ke tak ni..."
Maisarah hanya ketawa kecil, sebelum menyambung hisapan—kali ini dari bawah, menyedut batang Adam hingga ke batang leher. Satsuki pula bergilir dengan menjilat buah zakar, perlahan-lahan disedut satu demi satu.
“You like it when your wife shares your cock?” tanya Satsuki sambil menjilat batang itu di antara giliran mereka.413Please respect copyright.PENANAOmFLqmnWPV
“You’re so hard, Adam-san... I can feel your cock throbbing…”
Adam hanya mampu mengangguk dengan nafas tersekat-sekat.413Please respect copyright.PENANAdUFJiVtSWb
“Korang gila ke… dua-dua sekali macam ni...”
Maisarah mula bermain dengan teknik barunya—menjilat bulat di kepala zakar, sambil Satsuki menghisap pangkal batang kuat-kuat, lidahnya berpusing-pusing di sekitar batang keras itu.
Plop! bunyi keluar masuk mulut bergilir, bunyi basah yang menggetarkan jantung.
Kadang-kadang mulut mereka berselisih di tengah batang, dan mereka akan bertukar senyuman nakal, lidah tersentuh ringan—dua wanita, satu misi: buat Tuan Adam meletup.
Maisarah menjilat sisi batang perlahan. “Abang tahan lagi ke ni…”
Satsuki ketawa lembut.
“Very strong… most men will already cum by now ne~…”
Dia sambung menghisap batang dari hujung, lebih dalam, lebih padu—hingga batang Adam hampir masuk ke kerongkongnya.
"Uuughhh... that technique... oh my god Satsuki..." Adam mencengkam pinggir kerusi. Matanya merah. Badannya kejang sekejap—tapi dia belum klimaks.
Maisarah bangga melihat suaminya bertahan.
“Abang… nak pancut dalam mulut siapa dulu?” godanya sambil mengelus batang suaminya dengan kedua tapak tangan.
Satsuki menjilat bibirnya yang basah, mata menggoda,
“We can take turns again… until you beg…”
Adam hanya geleng perlahan.413Please respect copyright.PENANAVj6aGTOIjW
“Sumpah… you guys too good…”
Dan mulut mereka kembali bersambung—gilir-gilir, lidah bersilang, batang dijilat kiri kanan.
413Please respect copyright.PENANAx8XWF3ttMc
413Please respect copyright.PENANAqth0sonwWB
Nafas Tuan Adam semakin berat, dadanya turun naik cepat, zakarnya keras terpacak, merah dan berkilat disalut air liur dua wanita yang silih berganti menyedutnya sebentar tadi.
Satsuki mengelus peha Maisarah dari sisi.
“Madam Maisarah… you should be the first… this is your husband… your cock… ride him. Ride him like he belongs to you.”
Maisarah menoleh, matanya bertemu dengan Satsuki—ada semangat, ada hasrat, tapi juga kebenaran.
“Naik sekarang?” Maisarah tanya perlahan, dada berombak.
“Now… before I take him from you,” Satsuki menjawab sambil senyum nakal dan menggigit bibir.
Tanpa menunggu lama, Maisarah berdiri, lalu naik ke atas suaminya sendiri, melutut perlahan di atas paha Adam. Tangannya menggenggam batang suaminya yang keras, dan dia menurunkan tubuh perlahan-lahan...
Kepala zakar suaminya menyentuh bibir vaginanya yang sudah basah licin.
“Ahhh…” Maisarah mendesah sambil menurunkan punggung perlahan-lahan.
Inci demi inci, batang suaminya tenggelam masuk ke dalam dirinya—terasa padat, penuh, dan menyentuh dasar tubuhnya.
“Oh my god… Abang…” dia menggigil kecil, kedua-dua tangan di dada Adam.
Tuan Adam pegang pinggang isterinya, “Ride me sayang… slow dulu…”
Maisarah mula menggerakkan pinggul—atas, bawah, perlahan-lahan. Suara basah dari dalamnya bersatu dengan bunyi keluhan Adam yang penuh nikmat.
Di bawah kerusi malas itu, Satsuki berlutut.413Please respect copyright.PENANAFuvpCyQF4l
Tubuhnya menyusup perlahan, dan dia mengangkat wajah ke bawah batang Tuan Adam yang sedang dikerjakan oleh isterinya dari atas.
Dengan penuh mahir, Satsuki menjilat dan menyedut kedua-dua buah zakar Tuan Adam, satu demi satu, lembut dan basah.
“Mmmhhh… sugoi… your balls full of love…” bisiknya, suara bergema dari bawah.
Maisarah terasa getaran di seluruh batang suaminya setiap kali Satsuki menghisap buah zakar Adam dengan kemas.
Tuan Adam pejam mata, suara kasar keluar dari dadanya.
“Sayang… sedapnya awak… dengan Satsuki hisap kat bawah…”
Maisarah makin galak. Pinggulnya makin laju, dayung naik-turun-kedepan-belakang, punggungnya terangkat dan menampar paha Adam setiap kali turun ke bawah.
Plap plap plap…
Satsuki kini menjilat pangkal batang Adam sambil lidahnya sesekali menjilat ke bibir faraj Maisarah yang melepasi batas bawah, mencuri rasa di tempat paling intim itu.
Maisarah terangkat sedikit. “Uhhh… dia… jilat..i..ke?”
Adam ketawa kecil sambil menggenggam buah dada isterinya dari bawah. “Biarlah… kita semua kongsi malam ni…”
Maisarah menoleh ke bawah, melihat kepala Satsuki di antara kakinya.
“Fuhh… you both gonna make me cum so fast…” ucap Adam, nafasnya pecah-pecah.
Dan Maisarah terus ride lebih laju, sambil Satsuki di bawah terus hisap telur dan menjilat dari bawah, memberi satu pengalaman luar biasa—isteri di atas, wanita lain di bawah.
413Please respect copyright.PENANAkp4iHSn1eD
413Please respect copyright.PENANAprFirLKbZI
Punggung Puan Maisarah berayun laju, gerakan naik turun penuh semangat menghentam paha suaminya yang sudah menggenggam kedua belah punggungnya erat. Nafasnya tercungap-cungap, rambutnya mula melekat di dahi, dan dada montoknya melantun setiap kali tubuhnya menghentam ke bawah.
Plap! Plap! Plap!
“Ahhh… banggg… saya… saya tak tahan dahhhh…” jerit manja Maisarah.
Tuan Adam hanya mengangguk, matanya separa tertutup. “Cum sayang… cum on me…”
Dan dengan satu hentakan paling dalam, Maisarah menggigil keras, tubuhnya kejung seketika di atas batang suaminya.
413Please respect copyright.PENANAJOvOrcYPPV
413Please respect copyright.PENANA954XLisFI1
“AHHHHHH... BANGGGG!!!”
Farajnya menjepit kuat, kontraksi kenikmatan menyerbu seluruh tubuhnya. Airnya memancut sedikit, basah meleleh pada batang Adam yang masih terbenam penuh. Tangan Maisarah mencakar dada suaminya sambil matanya terpejam kuat.
Satsuki yang masih berada di bawah mereka tersenyum puas.
“So beautiful… your orgasm... intense... I can feel the power,” bisiknya sambil mencium pangkal perut Tuan Adam.
Maisarah terbaring perlahan ke dada suaminya, tubuhnya masih menggigil kecil.413Please respect copyright.PENANAI2R47Gig8x
“Fuhh… abang… i tak pernah rasa macam ni…”
Tuan Adam usap rambutnya perlahan. “You deserve it, sayang…”
413Please respect copyright.PENANAM0OGD8CJUv
413Please respect copyright.PENANAzIMnsNdxk2
Kini, giliran Satsuki pula untuk merasa ketebalan zakar Adam dalam farajnya.
413Please respect copyright.PENANAgfSO9eOqxl
413Please respect copyright.PENANAtU3fnbMwrm
Satsuki bangkit dari bawah, menyapu sedikit pelincir dari atas meja, dan mula menaiki tubuh Tuan Adam—kali ini membelakangi mereka berdua. Rambutnya yang panjang terurai ke belakang, dan tubuhnya yang matang tapi tegang mempamerkan lekuk montok dan paha yang mantap.
“Now… it’s my turn, Adam-san…” katanya sambil membelai batang Adam yang masih keras berkilat dari klimaks isterinya.
Maisarah berbaring di sisi, masih lemah, tapi sempat menoleh melihat Satsuki perlahan-lahan menurunkan punggungnya ke batang Tuan Adam… dalam posisi reverse cowgirl.
Kepala batang suaminya perlahan-lahan tenggelam ke dalam puki Satsuki yang sudah licin berair.
“Uhhh... he's so big… mmmnnhh…” keluh Satsuki sambil menahan rasa penuh.
Maisarah menggigit bibir, melihat wanita Jepun itu mula menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah, punggungnya bergegar halus setiap kali menghentam pangkal batang.
Plap… plap… plap…
Maisarah pergi kehadapan Satsuki, tapi terkejut bila Satsuki terus merangkulnya — dan menarik Maisarah masuk ke dalam pelukannya.
“Come here… I want to feel you too…”
Tubuh mereka kini rapat, payudara Maisarah menyentuh buah dada ranum Satsuki dari hadapannya. Satsuki mendengus perlahan tapi bernafsu, dan dengan penuh berani, mencium bibir Maisarah, perlahan… penuh lidah… lembut tapi dalam.
Mmmmh… kedua-duanya mengeluh di dalam ciuman.
Sambil mereka berkucupan, tubuh Satsuki terus bergerak di atas Tuan Adam dalam reverse cowgirl, dayungan makin deras, punggungnya menampar paha Adam dengan irama penuh berahi.
Adam hanya mampu menahan diri, matanya terbeliak kecil melihat dua wanita saling berciuman sambil batangnya dihimpit dari dalam oleh faraj Satsuki yang panas dan licin.
“Fuhh… you guyss...fuck....this is so wrong....yet its so goodd..your pussy feels like heaven...ahhh...shit....” rengek Adam separuh sedar.
Satsuki lepaskan ciuman, menjilat bibirnya, dan berkata pada Maisarah,
“We are just starting, Madam… there’s still three nights more…”
Suasana malam makin liar dalam suite peribadi di onsen atas bukit itu. Wap tebal melayang, tubuh berkilau peluh dan air panas, dan rengekan halus memenuhi udara.
Tuan Adam sedang rebah di kerusi malas, dilayan hebat oleh Satsuki dalam posisi reverse cowgirl, punggung pejal wanita Jepun itu memantul laju. Di sisi pula, Maisarah mencium bibir Satsuki, sambil meramas payudara wanita itu dengan dua tangan penuh cinta dan nafsu.
Pintu gelangsar terbuka tiba-tiba.
“Ehh wow? Why start without us? Come on, guys…” Suara Shida kedengaran dari muka pintu.
Dia berdiri dengan hanya bertuala tebal yang hampir langsung tak menutup buah dadanya yang besar dan melantun. Rehan di belakangnya hanya tergelak kecil, satu tangan dalam poket jubah onsen, satu lagi pegang towel.
“Damn… korang dah level advance dah,” kata Rehan sambil memandang sekeliling.
Shida terus berjalan ke arah kolam air panas dan melompat perlahan masuk ke dalamnya. Air berkocak, dan tubuhnya yang ranum tenggelam separuh dalam air hangat itu. Payudaranya naik timbul perlahan-lahan, licin dan berkilat, putingnya keras menonjol dari sejuk panas kontras.
“Yuna! Aida! Come here babes!” jerit Shida manja.
Dua gadis muda Jepun—Aida dan Yuna, berpakaian kimono basah nipis, muncul dari sisi pintu dan tunduk sopan.
“Konnichiwa, Shida-sama…”
“Tak payah formal lah… come masuk sini. Aku nak you dua orang hisap puting I cepat,” ujar Shida sambil menepuk-nepuk permukaan air panas.
Aida dan Yuna tersenyum patuh, lalu menanggalkan kimono mereka perlahan. Tubuh muda mereka masih segar, kulit licin dan buah dada sederhana tapi padat.
Mereka masuk ke kolam dan terus menghampiri Shida, satu dari kanan dan satu dari kiri.
Aida menjilat perlahan puting kiri Shida… Yuna pula menyedut puting kanan sambil tangan mengusap perut bawahnya.
“Ahhh yes… macam tu… suck it harder…” desah Shida sambil tangannya memeluk kepala dua gadis muda itu, menarik mereka rapat ke dadanya.
Rehan berdiri tak jauh, di tepi kolam, memandang seluruh pemandangan dengan nafas berat. Tangannya mula melancap perlahan, zakarnya semakin membesar di tangan sendiri.
Sementara itu, di kerusi malas:
Maisarah kini berada di atas tubuh suaminya pula, dayung perlahan sambil memaut tengkuk Tuan Adam, rambutnya terurai basah, dan matanya kabur dek syahwat.
Tuan Adam hisap buah dada kanan isterinya rakus sambil tangannya menggenggam punggung Maisarah.413Please respect copyright.PENANA7Nfne8FXBw
Maisarah pula meramas rambut suaminya, menekan kepalanya rapat ke dadanya.413Please respect copyright.PENANAzu8JT8CC4g
“Hisap kuat lagi bang… cepat… yes…”
Suasana jadi gila.
Rengekan Shida semakin kuat.413Please respect copyright.PENANAYlHmPetPVF
413Please respect copyright.PENANAbNWrCBU9w4
413Please respect copyright.PENANAJRR3YvQnct
Aida dan Yuna masing-masing berlawan hisapan, kiri kanan payudaranya disedut macam tak cukup udara.413Please respect copyright.PENANAwiA8DwYpN2
413Please respect copyright.PENANA9YDO80RO4x
413Please respect copyright.PENANALM6ZgMvms2
Di tepi, Rehan masih berdiri melancap, matanya liar ke arah Maisarah dan Adam, Shida dan pelayan-pelayan muda.
Nafas semakin laju, wap semakin tebal, air kolam mula berombak dari hentakan-hentakan tubuh yang sedang dinikmati.
Rehan menggenggam batangnya lebih erat.
“Fuck… this is heaven…”
Air kolam berombak perlahan, namun desahan dan rengekan Shida mula menaikkan suhu lebih dari sekadar mata air panas.
“Ahhh... Aidaaa… Yunaaaa… yesss… suck my tits like that…” Shida memegang kepala kedua-dua gadis pelayan muda itu, yang sedang menyedut putingnya rakus kiri kanan, bagaikan kehausan nafsu.
Buah dada Shida yang ranum dan tegang kini melecet basah dengan air liur dua lidah muda.
Bunyi slurp, smack, dan suck silih berganti, dan wajah Shida kini merah padam dalam kenikmatan.
Rehan yang dari tadi berdiri sambil melancap perlahan, kini tak mampu menahan diri lagi.
Batangnya keras maksimum—tegak macam kayu jati hutan yang sejati, urat timbul, kepala zakar merah berkilat, berdenyut ganas.
Dia melangkah masuk ke kolam, air melimpah bila tubuh tegapnya menyusup ke tengah.413Please respect copyright.PENANAlBNojJ1VUz
Dia berdiri di belakang Shida yang masih berlutut antara dua gadis itu.
Tangan kanannya terus menggenggam punggung montok isterinya, menarik rapat ke pangkal batangnya.
“Sayang… abang tak tahan dah…”
zappp!
Zakar Rehan terus didorong masuk ke dalam lubang Shida dari belakang, dan Shida menjerit kecil, menggeliat ke depan, namun pantas kembali steady.
“Ahhh abanggg… yes… fuck me from behind… depan semua orang… yes...”
Yuna yang berada di depan Shida kini semakin bernafsu, menarik wajah wanita itu untuk dicium.413Please respect copyright.PENANAgqeqf2bPZS
Mulut mereka bersambung—lidah bersilang, nafas bertukar, dan ciuman mereka liar dan basah.
Air liur mula meleleh dari hujung bibir Shida, menitik ke dada Yuna.
“Mmmhhh... I love your lips...Shida-san..” bisik Yuna, tangannya memegang pipi Shida sambil terus french kiss rakus.
Sementara itu, Aida bergerak ke arah Rehan yang sedang mendayung dari belakang. Gadis muda itu mengusap dada Rehan dari sisi, menjilat perlahan di sepanjang rusuk dan dada bidangnya.
“Mmmm... your body… sugoi…” Dia naik sedikit, menggigit tengkuk Rehan perlahan, membuatkan lelaki itu mendengus kuat.
Rehan menoleh, dan mereka bertentang mata. Aida kemudian mencium bibir Rehan, lembut pada mulanya, kemudian bertukar ganas dan rakus.
Tangan kanan Rehan yang masih bebas kini bergerak ke arah buah dada Aida, menggenggam payudara gadis itu yang padat dan kenyal.
Putingnya keras, dan Rehan bermain-main dengan ibu jarinya, memutar dan memicit lembut.
“Fuhh… padatnya you ni Aida…”
Aida hanya mendesah kecil. “Lick me later, Rehan-sama… I’ll scream for you…”
Sementara itu, hentakan Rehan dari belakang makin deras.
Bunyi plak plak plak dari tubuh Shida yang diremuk rakus di antara lidah Yuna dan batang suaminya.
“Abanggg... ahhh fuck me harder… I love thisss…” Shida tenggelam dalam syurga penuh sentuhan.
Dan Rehan? Dia hanya senyum nakal sambil menjeling Cindy yang kini berdiri di tepi, baru masuk semula dari luar…
Cindy berdiri senyap-senyap di tepi pintu onsen.413Please respect copyright.PENANADFhjhQrih4
Bahu bersandar, bibir ternganga kecil, nafas turun naik melihat majikannya dan semua tetamu sedang hanyut dalam pesta tubuh yang memecah segala sempadan malu dan adat.
Matanya bergerak dari satu pasangan ke satu pasangan:
Shida, diremuk dari belakang oleh Rehan sambil berciuman rakus dengan Yuna.
Aida, menjilat dada Rehan sambil putingnya diramas kuat.
Satsuki, dalam posisi grind terbuka lebar di atas Tuan Adam, punggung bulatnya berayun, kaki terkangkang tinggi, batang keras Adam tenggelam dalam kelentungannya.
Di sisi, Maisarah mencium mulut suaminya penuh cinta dan syahwat.
Tiba-tiba… pandangan Maisarah bertembung dengan Cindy.
Mata mereka terkunci seketika. Bibir Maisarah terangkat senyum, manja dan nakal.413Please respect copyright.PENANAoQMQUAtwQu
Lalu, dengan jari telunjuk, dia buat isyarat “mari sini”, perlahan… lembut… mengajak Cindy masuk ke dalam dunia liar mereka.
Cindy tergamam sekejap Namun..dia tunduk, senyum, dan lari anak masuk ke dalam bilik wap onsen itu.
Cindy melangkah ke arah Maisarah dan Adam, di mana Satsuki masih di atas batang Adam, grinding perlahan-lahan sambil mengerang halus. Kakinya terkangkang penuh terbuka di atas paha lelaki itu, dan batang keras Adam tenggelam penuh ke dalam tubuh wanita Jepun matang itu.
Maisarah pula masih mencium suaminya, melumat dalam sambil mengelus dada dan tengkuk lelaki itu.
Cindy berdiri di tepi mereka… teragak-agak… tapi matanya tak beralih.
Maisarah melepaskan ciuman dari mulut suaminya… dan menarik Cindy rapat.
“Come here… share this kiss with me,” bisik Maisarah sambil tersenyum nakal.
Tanpa kata, Cindy tunduk dan mencium bibir Adam dari sisi lain.
Kini, dua wanita mencium lelaki yang sama, bibir mereka saling bersentuhan sekejap, air liur bertukar tiga hala, dan lidah masing-masing saling mencuri ruang.
Tangan Tuan Adam tidak duduk diam.
Tangan kanan menggenggam buah dada Cindy, padat dan licin, digesel ibu jari di putingnya yang keras. Tangan kiri pula meramas dada Maisarah, penuh kasih dan ghairah.
Satsuki hanya ketawa kecil di atas badan Adam.
“Mmmhh... lucky man…” katanya sambil terus grind laju, bunyi plak plak bila tubuhnya turun rapat ke pangkal batang lelaki itu.
Sementara itu, di kolam…
Rehan menghentak belakang Shida dengan kuat.
Punggung isterinya digenggam erat, dan irama hentakan makin deras.
Shida kini menggigil, meracau, rambutnya terurai, tangan mencengkam pinggir kolam.
“Ahhh bangggg!!! I CUMMMINGGG!!!”
Tubuhnya terhenyak ke depan, dada tenggelam sedikit ke dalam air.413Please respect copyright.PENANAYUDruiZYut
Rehan tercabut batangnya, masih keras, menahan pancutan yang hampir meletup.
Yuna dan Aida yang faham isyarat, bergerak pantas dan berlutut di dalam kolam, air separas dada, wajah comel mereka mendongak sambil menjelirkan lidah.
“Cum for us, Rehan-sama…”413Please respect copyright.PENANAJkKmPYbhvO
“Please… paint our faces…”
Rehan hanya mendengus, menggenggam batang sendiri dan melancap cepat, matanya tajam merenung wajah dua pelayan muda Jepun itu.
“Fuhhh fuckkk... sini muka korang…”
Dan dengan satu dentuman nafas…
“UHHHFFHH!!”
Semburan air mani pekat terpancut ke muka Yuna dan Aida, beberapa tembakan kena terus ke pipi, hidung dan dahi mereka.413Please respect copyright.PENANAWIK4iyRyek
Wajah mereka basah, bercampur air onsen dan mani panas Rehan.
Yuna menjilat bibir perlahan.
“Sugoi taste…”
Aida mengelap dagunya, lalu cium bibir Yuna di depan Rehan sambil menunjukkan mereka menelan sisa terakhir.
413Please respect copyright.PENANADYrKyfFmBq
413Please respect copyright.PENANApP9LyqriHM
Rehan terduduk santai atas bongkah batu onsen, belakangnya bersandar dan wajahnya mendongak menghirup wap panas dan udara malam segar dari pergunungan Jepun.
Tapi yang buat dia benar-benar rasa syurga…413Please respect copyright.PENANA36Di68IP3b
Adalah tiga mulut yang sedang bergilir-gilir hisap batangnya serentak.
Shida, Yuna, dan Aida — semua dengan wajah lapar, penuh berahi, menjilat dan menyedut zakar Rehan macam rebut straw terakhir dalam minuman manis.
“Fuckkk… korang bertiga ni… gila…” Rehan pejam mata, kepala terdongak, dada turun naik.413Please respect copyright.PENANAGqzUF3Tu8D
413Please respect copyright.PENANAzEka9clzZE
413Please respect copyright.PENANAph9tEqOstx
Batangnya disedut basah, lidah berputar di keliling kepala, dan sesekali ada yang menjilat hingga ke buah zakar.
Shida menyedut kepala zakar suaminya kuat-kuat, sambil memegang pangkal dengan dua tangan.413Please respect copyright.PENANAhMXPRz7nqN
Yuna menjilat batang di sisi, manakala Aida menghisap buah zakar dengan rakus.
Slurp slurp... mmmhh... chuppp...
Mulut mereka bersilih ganti, tapi batang Rehan tak mengecil—malah makin keras balik, uratnya timbul, merah dan berkilat.
Kenapa?
Sebab pandangan mata Rehan tertumpu kepada satu pemandangan di seberang onsen yang buat jantung dan zakarnya sama-sama mengeras…
413Please respect copyright.PENANA5wvfe2SLi4
413Please respect copyright.PENANA1nckVY0gx0
Di kerusi malas, Satsuki sedang mencapai klimaks, masih dalam posisi reverse cowgirl di atas Tuan Adam. Kakinya terkangkang luas, paha menggeletar, buah dadanya yang besar bergegar keras dalam genggaman tangan Adam.
“Ahhh... Adam-sannnn… I’m cumminnnnggg… aahhhh~!!” jerit Satsuki, kepala tunduk ke belakang.
Adam pegang kuat kedua payudaranya, menggenggamnya sekuat hati sambil meramas ke atas dan ke bawah, mengiringi kemuncak wanita itu.
“So tight… fuckkk Satsuki…”
Tubuh wanita Jepun itu menggigil, airnya meleleh sepanjang batang Adam yang masih terbenam dalam.
413Please respect copyright.PENANAnA3wRSIHbU
413Please respect copyright.PENANA98P4YbFlcH
Satsuki pun perlahan-lahan mengangkat punggungnya, batang Adam tertarik keluar, basah dan berkilat, dengan bunyi plop yang menggoda.
Maisarah dan Cindy tak tunggu.413Please respect copyright.PENANAMh3K2BFhsk
Mereka terus tunduk dan menyambut batang Adam dengan mulut masing-masing.
Cindy mula dari bawah, menjilat batang suaminya dari pangkal,413Please respect copyright.PENANAsxD71dUy1C
Maisarah dari atas, menyedut kepala zakar suaminya seperti straw ais krim sundae.
Satsuki ketawa kecil, kepalanya bersandar ke belakang,
“Adam-sannn… you are... full of life… so... genki desu ne~” katanya sambil menjilat jarinya sendiri.
Tuan Adam menggenggam rambut dua wanitanya, matanya separa tertutup.413Please respect copyright.PENANABwJBWvxpFe
“Sayang… Cindy… I’m cumming…”
Dan dengan satu hentakan pinggul ringan—
“Ughhhhhh!”
Air mani Adam memancut masuk ke dalam mulut Maisarah.413Please respect copyright.PENANAthdv0SsBPO
Wanita itu kekal diam, bibirnya mengunci batang itu kuat, menerima penuh.
Cindy mencium bibir Maisarah dari sisi.
Tanpa ragu, Maisarah membuka mulut sedikit, dan kedua-duanya berkongsi air mani itu dalam satu ciuman dalam, lidah bersilang.
“Ahhh…” Cindy mendesah sambil menjilat sisa dari bibir Maisarah.
413Please respect copyright.PENANAWmcGnYdIGG
413Please respect copyright.PENANAmsZWyZdOb1
Dalam pada itu, Rehan bangun dari batu, batangnya masih keras, dililit tangan Shida, Yuna dan Aida yang masing-masing memeluk tubuhnya dari tepi.
Dia melangkah perlahan, menghampiri Adam, Maisarah, Cindy dan Satsuki yang masih terbaring puas tapi belum cukup.
Rehan senyum sambil berkata—
“So… should we continue… inside?”
Udara malam Jepun menyusup perlahan ke dalam suite onsen. Wap dari kolam mula reda, tapi bukan nafsu mereka. Tubuh masing-masing masih panas, basah dengan peluh, air mani dan sisa-sisa ciuman serta jilatan yang belum pun selesai.
Rehan senyum lebar sambil memandang sekeliling.
“Let’s move inside. It’s time we do this properly.”
Shida ketawa kecil, lalu menyampuk,
“Tapi sebelum tu… girls, kimono please. House rule,” katanya sambil menjeling nakal ke arah Satsuki. Dia masih ingat dengan peraturan hotel jepun itu yang harus bersetubuh dengan berpakaian kimono.
Satsuki, Yuna dan Aida sudah mula menyarung kimono mereka semula—balutan kain halus sutera berwarna biru gelap, merah jambu, dan ungu pastel. Longgar, tapi cukup untuk menutup. Tapi bahagian bawahnya… masih mudah untuk diselak bila diperlukan.
Satsuki sempat meluruskan rambutnya sedikit, menyapu bibir dengan jari—walau baru lepas klimaks.
“It’s important to respect the space… even if we’re all going to be very… disrespectful inside,” katanya sambil tersenyum dengan mata menggoda.
Shida, yang juga berdiri bogel di sebelah kolam, menarik tangan Maisarah dan Cindy.
“You two pun pakai lah, cepat. Kimono is sexy. Malu-malu pun, tengok nanti…”
Maisarah dan Cindy saling berpandangan. Kedua-duanya tersenyum malu, tubuh masih berkilau. Tapi mereka tetap patuh.
Masing-masing sarung kimono longgar yang disediakan—Maisarah dengan warna putih susu berbunga halus, Cindy pula dengan warna hitam pekat, simple tapi elegan.
Kedua-duanya malu, menutup dada sambil tersengih, tapi mata mereka dah tak boleh tipu—mereka mahu.
413Please respect copyright.PENANAluNwzZsHsk
413Please respect copyright.PENANAOL0ie7CC5B
Mereka masuk ke ruang utama—futon besar disusun merata atas tatami, lilin aroma lavender dinyalakan, dan suhu bilik dikekalkan hangat.
Tiada siapa bercakap.
Adam dan Rehan baring bersilang di tengah, masing-masing dibaringkan seperti dewa, batang dah keras semula.
Yuna dan Aida merangkak atas futon, masing-masing membuka sedikit bahagian bawah kimono mereka, dan mula menjilat batang Adam dan Rehan.
Kepala zakar disedut perlahan, sementara dada mereka yang separuh terbuka bergesel pada paha lelaki.
Satsuki duduk antara kaki Tuan Adam, lalu membuka lipatan kimononya, membiarkan buah dada montoknya terkeluar, dan menyuruh Maisarah duduk menghadapnya.
“Come, Sarah… let us please your husband… together…”
Maisarah duduk, tersipu, dan mula menyedut buah dada Satsuki sambil Satsuki menggosok kelentitnya sendiri perlahan.
Cindy pula datang dari belakang Rehan, lalu membuka kimono sedikit dan duduk atas dada lelaki itu. Tangannya meramas batang Rehan, sambil mencium bibir suaminya Shida yang sedang duduk atas muka Rehan.
“Lick me, baby… you know I love this…” Shida duduk perlahan atas muka suaminya.
Suasana penuh desahan.
Maisarah hisap puting Satsuki, sambil tangan dia ramas payudara Cindy.
Aida dan Yuna jilat batang bergilir, sambil tukar-tukar peluk antara Adam dan Rehan yang terbaring
Shida menungging atas muka Rehan, sambil Cindy di belakang dia cium dan jilat tengkuk dan bahu.
Satsuki perlahan-lahan tolak Maisarah baring ke bawah, dan mula jilat puki Maisarah dalam posisi 69.
Maisarah menutup mulut, mendesah dalam kelazatan. “Aahhh… yes Satsuki…”
Adam dijilat dan diramas dua tangan sekaligus oleh Aida dan Yuna, dan bila dia nak pancut, dia tahan.
“No no… not yet… I want to see all of you cum first…”
Rehan kini menonggengkan Cindy, membuka sedikit kimono wanita Filipina itu, dan mula menyodok dari belakang.
Cindy hanya mampu menjerit perlahan, sambil tangan dia masih bermain dengan puting Shida yang duduk di atas dada suaminya sendiri.
Satsuki angkat kepala dari celah kelangkang Maisarah dan berkata,
“its is fun right...desu ne~”
Wap dalam bilik onsen suite itu makin pekat, bukan sebab suhu air — tapi kerana suhu tubuh yang semakin meninggi.
Setelah puas saling menjilat dan meramas, tubuh-tubuh yang kehausan ini mula menyusun semula posisi.
“Let’s switch…” ujar Rehan sambil menggenggam batangnya yang masih berkilat.
Adam dan Rehan bertukar tempat.413Please respect copyright.PENANAdbpeYK2pYn
Maisarah berjalan perlahan, tubuhnya masih bersarung kimono putih separuh terbuka, sambil tersenyum nakal ke arah Rehan.
Shida pula menoleh ke arah Adam, menggigit bibir, lalu melutut dan menarik tangan lelaki itu ke arahnya.
Team 1: Adam, Shida, Aida, Yuna
Shida direbahkan ke futon lembut, dalam posisi side missionary, tubuhnya dilentik, kimono terselak habis hingga paha dan dada terdedah montok.
Tuan Adam berdiri di sisi, satu tangan mengangkat kaki isteri orang yang kini menjadi miliknya untuk sementara, dan satu lagi menggenggam batangnya sambil menyapu kepala zakarnya di bibir faraj Shida.
“Tunjuk I abang macam mana abang treat isteri orang…” Shida bisik nakal, sambil menjilat bibir.
Adam tak menunggu. Dia tusuk masuk perlahan-lahan dari sisi, sambil tubuhnya melentur mengikuti lekuk Shida.
“Uhhhhnnnghh yess abangggg… fuck me deeper…”
Aida dan Yuna, dua pelayan jepun comel yang tak reti penat, merangkak ke arah Adam, masing-masing mencium kiri dan kanan lehernya.
Aida naik cium bibir Adam, menjelir lidah.413Please respect copyright.PENANAARruUZ1L9T
Yuna pula menjilat dada Adam sambil tangannya mengelus buah dada Shida.
Adam kini menujah Shida dengan kuat dari sisi, sambil dua gadis Jepun itu mengalirkan ciuman dan belaian pada tubuhnya.
“Shida so tight… I love this pussy…” Adam mendengus, peluh menitis dari dagunya ke dada wanita itu.
Shida hanya mengerang, mukanya tenggelam dalam bantal futon, putingnya keras dijilat oleh Yuna, dan pinggulnya bergetar tiap kali ditujah.
Team 2: Rehan, Maisarah, Satsuki, Cindy
Di sudut lain, Maisarah berdiri melutut di atas Rehan, yang terbaring dengan tangan terbuka.
Kimono Maisarah dah lama terselak, buah dadanya berayun bebas, dan pukinya menelan batang Rehan perlahan-lahan dari atas.
“Ahhh… Rehan… besar… padat…”
Satsuki duduk di belakang Maisarah, memeluk tubuh wanita itu dari belakang.413Please respect copyright.PENANAdPnCAsYvdc
Tangan Satsuki memegang buah dada Maisarah, sambil mulutnya mencium dan menjilat tengkuk serta telinga isteri Adam itu.
“Relax… ride him like you own him… I’m here…” bisik Satsuki sambil jari-jarinya mencengkam dada Maisarah erat dan memberikan sokongan.
Maisarah mula menghenyak.
Plak! Plak! Plak!413Please respect copyright.PENANAlR7c3aNrMW
Punggungnya menampar paha Rehan setiap kali turun.
Rehan pegang pinggul wanita itu,
“Fuhhh… your wife ni… power…”413Please respect copyright.PENANAGs2NqhARCq
413Please respect copyright.PENANAfKBCYUmRdA
413Please respect copyright.PENANADc7BdSOhrK
“She’s all yours tonight…” jawab Adam dari seberang dengan senyuman puas.
Cindy pula berbaring di sisi Rehan, mencium bibir lelaki itu, sambil mengusap batangnya yang separuh tenggelam dalam tubuh Maisarah.
“You taste like your wife…” Cindy bisik manja sambil menjilat leher Rehan.
Satsuki dan Cindy saling bertukar ciuman di belakang Maisarah, menjadikan aksi itu lebih panas.
Suasana menjadi lebih liar:
Shida menjerit kecil, puncak klimaks makin dekat bila Adam semakin ganas menujah.
Maisarah pula terus henjak Rehan laju, tangannya memaut paha lelaki itu, sementara lidahnya dikongsi oleh Cindy dan Satsuki.
Yuna dan Aida terus menjilat seluruh badan Adam, tangan mereka bermain di punggung dan buah zakar lelaki itu.
Nafas laju. Rengekan bersilang. Tubuh basah. Kimono longgar. Nafsu membuak-buak.
.................................................................
Malam belum tamat. Nafas belum reda. Tapi batang masih keras, tubuh masih panas.
413Please respect copyright.PENANAPPMKTX6kkK
413Please respect copyright.PENANAJLcanSpCmA
2 batang dan 6 lubang, Adam dan Rehan mempunyai tanggungjawab yang sangat besar untuk dilunaskan.
413Please respect copyright.PENANAWpxfYRAFTq
Di atas futon besar itu, Adam dan Rehan berdiri, batang masing-masing berkilat dan tegang, siap untuk memberikan servis kepada semua wanita yang hadir.
Tubuh-tubuh indah kini terbaring dan bersedia, berselimutkan kimono yang dah longgar habis, payudara dan paha terdedah dengan penuh godaan.
(Yuna & Aida)
Yuna berbaring dulu, tangannya menutup wajah comelnya, tapi kakinya terkangkang kecil.
“Please… Adam-sama… gently…” bisiknya manja.
Tuan Adam naik atas badan gadis Jepun muda itu, lalu menyelak bahagian bawah kimononya perlahan.
“So cute... tapi I tahu you nak ni…” katanya sambil menggesel kepala batangnya di bibir puki Yuna yang basah.
Bila Adam mula tusuk perlahan, Yuna menggeliat, dan merengek lembut.
“Aahhh… mmhhh… it’s so big… please don’t stop…”
Di sebelah, Rehan sedang menujah Aida yang berlutut, doggie style sambil tangan kanan lelaki itu menggenggam rambut Aida.
“Aahhh... Rehan-samaa… faster... pleaseee~!” jerit kecil Aida.
Punggung Aida yang padat bergoyang-goyang setiap kali dihentak, dan setiap kali batang Rehan masuk lebih dalam, Aida merayu dengan suara manja tak putus-putus.
(Shida)
Shida baring telentang, menggenggam bantal futon erat, dan Rehan dah berada antara kakinya semula, ready untuk servis isteri halalnya.
“Oh my god… abang… sedapnyaaaaaa!!!”
Dia menjerit setiap kali Rehan menyodok. Matanya terbeliak, rambut kusut, dan payudaranya melantun kuat.
“FUCK ME HARDER! YESSSSS!”
Adam cuma ketawa tengok Shida macam hilang kawalan.
413Please respect copyright.PENANAk0k2nIR5hU
413Please respect copyright.PENANAdy5sa8i7Af
(Cindy)
Cindy baring dengan dada berdebar, memandang Adam dengan mata segan. Tapi di bawah, pukinya basah licin, berdenyut minta diisi.
“Saya... malu sikit Tuan... tapi saya nak…”
Adam tunduk, mencium dahi Cindy perlahan, dan tanpa kata, terus menyusup ke dalam tubuh gadis Filipina itu.
“Aahhh... Tuan… please... fuck me more…”
Cindy menggenggam lengan Adam, punggungnya bergerak balas secara naluri.413Please respect copyright.PENANATCrjKuu90B
Dia rengek perlahan, tubuhnya lembut tapi pelukannya erat.413Please respect copyright.PENANAIRsyZYZfdl
“Sedap… taknak lepas…”
(Maisarah)
Maisarah duduk atas Rehan, memaut tengkuk lelaki itu. Kimono putihnya longgar terbuka, buah dada terdedah penuh, dan dalam matanya, ada cinta.
“Abang Adam bagi… sekarang giliran Rehan…”
Dia turunkan punggung perlahan-lahan, menelan batang Rehan sepenuhnya ke dalam dirinya.
“Uhhh… dalamnya… you’re so warm…” bisik Rehan, tangannya usap pinggang Maisarah.
Maisarah menghenyak perlahan, mukanya rapat ke dada lelaki itu. Tiada jeritan, tiada keganasan—cuma kesyahduan dan kenikmatan mendalam.
(Satsuki)
Selepas semua wanita dilayan satu per satu, dan nafas mula teratur semula, Satsuki duduk bersimpuh di tengah futon, tubuhnya berselimut kimono ungu gelap yang hanya dililit longgar.
Rambut hitamnya terurai, kulitnya masih berkilau peluh dan sisa rengekan sebelumnya.
Dia senyum ke arah Adam dan Rehan, yang kini berdiri — masing-masing dengan batang yang masih keras berdenyut, siap untuk round terakhir, dan kali ini…
“My turn now… I want both of you…”413Please respect copyright.PENANADXQuUCxFVd
Satsuki menjilat bibirnya perlahan, penuh kuasa.
Rehan duduk bersandar di dinding, kaki terbuka luas, batangnya terpacak keras — tegang dan siap dijilat.
Satsuki merangkak ke arahnya perlahan, seperti kucing betina lapar.
“Let me taste this first…”
Dia buka kimono, buah dada montoknya terayun bebas, puting keras menegak.413Please respect copyright.PENANAwi8TTIMStT
Perlahan-lahan, dia bongkok dan menyedut batang Rehan ke dalam mulutnya.
Sluurrrpp... mmnnhhh...
Lidahnya melilit batang itu, menjilat kiri kanan, kemudian disedut dalam sampai ke pangkal.
“Uhhh... fuck Satsuki… you’re a pro…” Rehan mendengus, tangannya mengusap rambut panjang wanita itu.
Sambil dia sibuk dengan mulutnya… Tuan Adam datang dari belakang, melutut dan menolak punggung Satsuki naik sedikit, menampakkan puki yang sudah basah mengilap.
“Kau hisap dia… aku jolok kau dari belakang…”
“Take me,” bisik Satsuki, penuh geram.
Adam pegang batangnya, arahkan ke celah kelangkang wanita matang itu… dan dengan satu tolak kuat—dia masuk!
“UHHHHNHHH!!” Satsuki menggigil, tapi mulutnya tetap kekal sedut batang Rehan.
Kini posisi sempurna:
Mulutnya menyedut zakar Rehan
Pukinya dijolok Adam dari belakang
Tubuhnya di tengah — dihentak depan dan belakang, serentak
Setiap kali Adam menolak ke depan, batang Rehan makin jauh ke dalam tekak Satsuki.
Plak! Slurp! Plak! Glek!
Nafas Satsuki berat, tapi dia tak henti.413Please respect copyright.PENANAXqgRKKNvBf
“Ffhhhmmm… yes… yes... I love this… both of you... uhhh!”
Adam menampar punggung Satsuki beberapa kali, meninggalkan kesan kemerahan.
“Sampai bila kau boleh tahan, Satsuki…”
Satsuki hanya merengek, bibirnya masih di batang Rehan, matanya kabur dek nikmat yang datang dari dua hala.
413Please respect copyright.PENANA5U8PLdG5XQ
413Please respect copyright.PENANAZuWVTu2H7P
Adam mula menujah lebih laju, pangkal peha menampar kuat punggung Satsuki.413Please respect copyright.PENANAbgXai9x3Bn
Satsuki menggigil, airnya meleleh keluar meleleh sepanjang batang Adam.
Rehan mengerang, batangnya licin dari air liur.413Please respect copyright.PENANAVrADp4GDPU
“Adam… cepat… dia nak cum…”
“CUMMMMINGGGG!!!” jerit Satsuki, melepaskan batang Rehan dari mulutnya, kepalanya tunduk, tubuhnya kejang, dan pukinya mencengkam erat batang Adam.
“AAHHHHH!!!”
Adam tarik keluar dan henjut kali terakhir, mengeluh berat, sambil Rehan tunduk dan cium bibir Satsuki yang ternganga nikmat.
413Please respect copyright.PENANANhTpgA5bHq
413Please respect copyright.PENANAImEIIs584G
Tubuh Satsuki jatuh ke sisi — kehabisan nafas, berpeluh dan senyum puas.
“You two… unbelievable…”
(Pancut)
Selepas beberapa pusingan, semua wanita baring dalam bulatan, kepala ke dalam, tubuh membentuk bunga.413Please respect copyright.PENANAC626nCBmOo
Ada yang berpeluk, ada yang senyum, ada yang masih bernafas berat.
Adam dan Rehan berdiri di tengah bulatan, batang masing-masing digenggam.
Rehan: “Sedia semua?”
Satsuki ketawa. “Yes… give us your love…”
“Here it comes!”
Dan serentak, kedua-dua lelaki itu memancutkan air mani mereka ke wajah, dada, dan perut semua wanita yang hadir.
Yuna terkena di pipi, dia menjilat perlahan.
Aida angkat buah dada, dan satu tembakan kena tepat kat putingnya.
Shida ketawa, air mani menitik dari dagunya ke leher.
Cindy kena sembur kat bibir, terus jilat bersih.
Maisarah senyum puas, matanya pejam, air mani suaminya jatuh atas dahi dan bibirnya.
Satsuki baring bangga, mukanya, leher dan dada berlumur seperti ratu yang dimahkotai cinta.
413Please respect copyright.PENANA9irMyJDqka
413Please respect copyright.PENANAy34XWQqINS
Malam itu selesai dengan nafas berat, tubuh berselerakan dalam kehangatan cinta dan nafsu.413Please respect copyright.PENANABfv8nVtjKg
Semua puas. Semua kenyang. Semua senyum.
Dalam onsen rahsia di atas bukit… malam itu jadi malam paling tak dilupakan.
....................................................................
Jam sudah menunjukkan 2.47 pagi.413Please respect copyright.PENANAOWt8RL8XG0
Suite onsen yang tadi penuh jeritan dan rengekan kini sunyi.
Tubuh-tubuh wanita berselerakan atas futon, diselimuti kimono longgar dan nafas yang tenang. Adam dan Rehan masing-masing terbaring keletihan—batang mereka buat ramai rebah malam tadi.
Tapi…
Di satu sudut katil, Satsuki membuka matanya perlahan. Tubuhnya masih hangat, tapi bukan kerana suhu bilik
“Adam-san... wake up for a bit, ne~? I want to feel your dick again… just a little more, onegai~ ” bisik Satsuki perlahan ke Adam, dengan senyuman manja.
Dia bangun perlahan dan melihat Tuan Adam terbaring di sisi, separa bogel, dadanya bernafas perlahan dan batangnya… walaupun separuh lembik… masih besar dan menggoda.
Satsuki merangkak perlahan, kimono yang disarung hanya jatuh senyap ke pinggangnya, mendedahkan punggung bulat dan peha putih yang masih bersih dari peluh baru.
Dia buka selimut Adam perlahan, mengusap batang lelaki itu dengan jari.
Adam hanya mengerang kecil dalam tidur.
“Wake up… Adam-san… one more…” bisiknya sambil menghisap batang itu perlahan, menghidupkan semula senjata yang tadi buat dia klimaks begitu dalam.
Batang Adam mula mengeras, dan lelaki itu membuka mata separuh.413Please respect copyright.PENANAzedxtXVngg
Senyuman muncul di wajahnya bila melihat siapa yang sedang menyusu batangnya.
“Satsuki… what...what happen....?” bisiknya.
“No. I want you. Right now. Quiet… we don’t wake others…”
Adam hanya angguk.
Satsuki bangun, berpaling dan menonggeng perlahan, posisi doggie penuh nikmat, punggungnya tinggi dan lebar, pukinya dah licin sedia menerima.
Adam bangun perlahan, memegang pinggang wanita itu… dan terus menusuk masuk dari belakang.
“Uhhhhhh… mmhhh…” Satsuki mengerang perlahan, tapi matanya terpejam nikmat.
Adam henyak perlahan, batangnya masuk penuh, kemudian keluar, berulang—setiap kali hentakan lembut menampar punggung Satsuki yang bulat.
Bunyi basah jelas dalam sunyi malam.
Slap… slup… slup…
Tangan Adam genggam kuat pinggang Satsuki, kadang satu tangan naik dan meramas buah dada besar wanita itu dari bawah, menariknya ke belakang sambil menghentak ke depan.
“Uhhhh… yes… like that… deep… slow… yessss,” bisik Satsuki penuh nafas.
Di sebelah, Maisarah terjaga perlahan.413Please respect copyright.PENANACmNmr36zUd
Dia tidak bergerak, hanya membuka mata dan melihat jelas bayang tubuh Satsuki menonggeng, dan Adam di belakangnya, menghenyak perlahan tapi dalam.
Dia terdengar suara rengekan perlahan, desahan bertahan, dan geseran kulit yang basah.
Tapi dia… tidak cemburu. Malah… terangsang.
“Abang… kuatnya abang… boleh jolok pantat lagi?” fikir Maisarah sambil gigit bibir sendiri.
Tangannya menyentuh celah kangkangnya sendiri perlahan, merasai sendiri kehangatan pukinya yang tiba-tiba kembali aktif hanya dari melihat suaminya menujah wanita lain—dengan penuh tenaga, dalam diam.
413Please respect copyright.PENANA3IMdlmb7so
413Please respect copyright.PENANA6vC4NDdbUQ
Satsuki kini menggenggam tilam, punggungnya ditekan rapat, dan batang Adam semakin keras penuh.
“I want it… on my face… please…” bisik Satsuki sambil berpusing, baring semula dalam posisi menyambut.
Adam hanya berdiri atas lutut, menggenggam batangnya sendiri, dan melancap laju ke arah wajah Satsuki yang matang dan jelita.
“Cum for me… Adam-san…”
“Uhhhhnnnnnn!!!”
Satu, dua, tiga pancutan pekat meletus ke muka Satsuki — dari kening ke pipi ke bibirnya.
Dia hanya jilat perlahan dan senyum puas.
“You taste… so good…”
Adam rebah perlahan di sebelahnya. Kedua-dua mereka terbaring rapat, saling memeluk perlahan… dan kembali tidur dalam diam.
Maisarah?413Please respect copyright.PENANAr3EJn6VeJy
Dia senyum dalam diam.
“Abang kuat main..hehehe… abang kuat… abang milik Sarah… tapi malam ni, Sarah izinkan…”
.............................................................
Udara pagi segar mengisi ruang makan terbuka onsen, lantai kayu tatami panjang menghadap taman kecil berbunga. Di tengah ruang, beberapa meja rendah disusun, tempat tetamu duduk bersila.
Suasana tenang… tapi penuh desahan halus tersembunyi.
Di meja hujung, sepasang couple sedang suap-suapan nasi, tapi tangan lelaki dah masuk dalam kimono pasangannya, mengusap perlahan dada gebu di balik kain sutera.
Di meja lain, seorang wanita Jepun duduk atas riba pasangannya, sambil nasi disuap ke mulut, tangan bawah meja sibuk melancap batang pelanggannya.
Tapi semua berlaku dengan sopan—ini Jepun eksklusif, dan onsen ini punya peraturan: bebas, tapi terhormat.
Di meja tengah, Adam, Maisarah, Rehan, Shida, Cindy, Satsuki, Aida dan Yuna — sedang bersila, makan dengan santai tapi ada senyuman manja di muka masing-masing. Tubuh mereka berbalut kimono longgar, leher terbuka, paha terselit, dan kadang sentuh lutut bawah meja.
Satsuki sedang menuangkan teh hijau, senyum lembut.413Please respect copyright.PENANAj0f71LM4Tc
“This tea… good for your energy, ne~? Especially after last night… heehee~”
Maisarah tergelak kecil. Cindy senggol bahu dia sambil bisik,
“You still sore, madam?”
“A bit,” jawab Maisarah, pipi merah, mata nakal.
Tiba-tiba… pintu sisi terbuka perlahan.
Seorang lelaki tinggi, bertubuh tegap dan berwajah tenang, masuk dengan kimono biru tua. Di sebelahnya, seorang gadis muda Chindo, rambut panjang ikal, mata bulat menggoda, dada besar menolak kain kimono putihnya, dan punggungnya melentik setiap kali melangkah.
“Pagi ya…” sapa lelaki itu.413Please respect copyright.PENANAIuk4R1R1hA
“Kalian yang semalam ya?” sambung si gadis sambil tersenyum cheeky.
Masing-masing menoleh.
“Oh~ please, sit down, ne~” jemput Satsuki lembut.
“Kita boleh gabung nggak?”413Please respect copyright.PENANAioln79z0eC
“Aku Aurelia, ini suamiku, Raditya. Kita dari Jakarta, kami baru aja nikahin” kata si gadis dengan suara manja dan slang Indonesia yang tebal.
Raditya tunduk sedikit.
“Maaf kalau semalam kita ganggu… sebenernya… kita ngintip dikit.”
Rehan gelak kecil. Shida terus toleh,
“Wah… kalian pasangan muda ya? Baru nikah?”
“Iyaaaa… baru dua minggu. Lagi honeymoon,” jawab Aurelia sambil letakkan dagu di bahu Raditya.
413Please respect copyright.PENANARKvIyqc7Av
“Tapi bosan kalo honeymoon cuma manis-manis doang, ya kan sayang?”413Please respect copyright.PENANAWtw5SlSMUB
Raditya angguk sambil senyum simpul.
Aurelia sandar ke depan sikit, pandang Cindy dan Aida.
“Jujur nih ya… aku tuh kemaren denger suara siapa ya sampe lorong kamar. Rengekannya tuh… huhh... ngiler!”
Cindy tutup mulut, malu-malu.413Please respect copyright.PENANAU6FN65KS6d
Maisarah tergelak,
“You memang suka intip orang ya?”
“Hehe bukan salah aku dong kalo pintunya kebuka dikit,” jawab Aurelia sambil menjeling nakal.
Satsuki tunduk dan senyum,
“Ara ara~ You two seem very… curious ne~ You know, in this place… we don’t judge. Only love, connection… and little bit of naughtiness~ heehee~”
Raditya angkat cawan teh dan bersuara tenang.
“Kami berdua open-minded. Dan… kita udah setuju sama-sama… mau explore. Dengan izin, tentu.”
“Tapi… harus pelan-pelan ya,” sambung Aurelia sambil sentuh bibirnya dengan jari. “Aku tuh… masih malu… tapi badanku suka bohong…”
Cindy, Shida dan Yuna dah tergelak kecil.
413Please respect copyright.PENANA4TQeKFRowC
413Please respect copyright.PENANAHVbBH4IQcF
Satsuki pandang Adam dan Rehan perlahan.
“We’ll prepare… something gentle… for them tonight. Just a little... welcome to the family session~”
Raditya senyum puas. Aurelia gigit bibir.
“Aku udah nggak sabar… liat batang siapa yang pertama aku hisap nanti~”
Maisarah hampir tersedak.413Please respect copyright.PENANA3jdQ5wzs2k
Cindy ketawa sambil tepuk meja.413Please respect copyright.PENANASCQRjVRnhK
Adam tunduk dan senyum,
“Welcome to the hilltop heaven.”
Suasana di meja makan terasa makin panas. Bukan sebab teh panas, tapi sebab mata semua mula tertumpu ke arah Satsuki yang berdiri perlahan, kimono terbuka sedikit, menunjukkan leher putih dan belahan dada yang menggoda.
Satsuki senyum lembut, tapi ada aura dominan yang makin jelas.413Please respect copyright.PENANAW0FUFR2XMz
“Ne~ Since you all enjoy show last night… how about… small appetizer before tonight’s full-course, hmm?”
Raditya senyum simpul. Aurelia pula terus pegang paha suami, matanya tak lepas dari tubuh Satsuki.
Satsuki berpaling ke Yuna dan Aida, suara lembut tapi arahan jelas.
“Onegai shimasu… show them what my sweet girls can do. You’re my best students, ne~? Let Cindy-san and Aurelia-chan feel a little... heaven~”
Yuna bangun perlahan, lehernya digigit rambut, dan terus merangkak lembut ke arah Cindy yang masih bersila.
Aida ikut, mata tajam tapi senyum manja. Dia melutut di sebelah Aurelia, jari menyentuh lutut isteri muda itu.
Yuna duduk rapat depan Cindy, tangan lembut pegang pipi kiri Cindy.413Please respect copyright.PENANASveuR2nJpd
“Heehee~ Cindy-san… may I taste your lips? Just little one… for breakfast~”
Cindy gigit bibir. “Try me.”
Yuna cium Cindy perlahan — mula dengan ciuman manis, tapi makin dalam. Lidah mereka bersatu, saling sedut bibir, Cindy mula hela nafas panjang, pegang tengkuk Yuna.
Yuna naik atas Cindy perlahan, sambil tangan dia tarik kain kimono Cindy ke sisi, mendedahkan bahu gebu dan sedikit bra satin.
“Sugoi~ Your skin… so soft, like mochi~” bisik Yuna sambil jilat leher Cindy, dari bawah telinga sampai ke bahu. Cindy hela nafas tajam, peha rapat.
“Shhh… don’t stop,” Cindy bisik, matanya pejam menikmati setiap sentuhan Yuna.
Di sisi lain, Aida melutut perlahan, tangan dia masuk celah kimono Aurelia, elus lembut peha gebu isteri muda itu.
“Hmm~ Aurelia-chan… you are so cute. Can I… explore your taste a little, ne~?” bisik Aida sambil jilat bibir sendiri.
Aurelia angguk perlahan, suara serak,413Please respect copyright.PENANAeKeHcokl67
“Please… I’ve been waiting.”
Aida terus rapatkan wajah, cium bibir Aurelia penuh ghairah. Satu tangan naik ke pinggang, satu lagi pegang belakang kepala Aurelia. Ciuman mereka makin liar, berbunyi basah. Aurelia tarik Aida ke dada, dan balas dengan lidah yang penuh berahi.
Aida bisik dekat telinga dia,413Please respect copyright.PENANAES95GruZ1g
“Your lips… taste like desire~” sambil gigit manja cuping telinga.
Aurelia mendesah kecil.413Please respect copyright.PENANA42cXUaX8W3
“Ughhh... kalau teruskan… aku pancut kat tempat makan ni juga yea…”
Rehan pegang lutut Shida kuat. Maisarah pegang batang Adam bawah meja.413Please respect copyright.PENANA5nTK1hedWu
Raditya… jelas batang dia dah keras dalam kain, dan dia tak berkelip tengok isteri dia dilayan dua bibir wanita Jepun.
Satsuki berdiri di mereka, senyum penuh bangga.413Please respect copyright.PENANAIqRDmpImgQ
“Heehee~ They learn fast ne~? This is just welcome… tonight, you will see what real worship feels like.”
Adam senyum perlahan.413Please respect copyright.PENANAcL1rBRazFZ
“And I think… tonight, Raditya and Aurelia... will finally join the game.”
Aurelia angkat kepala, bibirnya basah, wajahnya merah.
“If tonight… feels better than this... I might forget how to walk~”
Udara di ruang makan makin berat — bukan dengan wap teh, tapi dengan desahan yang ditahan, jelingan yang menggoda, dan bualan nakal yang mula keluar tanpa tapis.
Yuna dan Aida duduk semula di tempat masing-masing, senyum puas lepas buat Cindy dan Aurelia cair.413Please respect copyright.PENANAyM7w8Urjgc
Satsuki kembali duduk dengan gaya anggun, tapi tangan dia masih peluk pinggang Yuna erat.
Aurelia, bibirnya masih basah, pandang semua satu-satu.413Please respect copyright.PENANAZat9D4o5h3
“Nih ya… aku ada soalan panas sikit.”
Raditya: “Aureliaa…”413Please respect copyright.PENANA4khcCyUZdE
Aurelia: “Apa? Kan kita dah open.”
Dia jeling ke arah Shida dan Rehan, kemudian tanya dengan senyum nakal:
“Kalian… masih pengen punya anak nggak? Atau udah cukup puas sama cipratan tiap malam aja?”
Shida tergelak besar. “Weh kau ni direct gila.”413Please respect copyright.PENANAzR2DZtEs6J
Rehan angkat kening, sengih. “Kalau dapat anak dari threesome, kira anak bertuah la kot.”
Maisarah masuk line, sambil suap nasi ke mulut Adam.413Please respect copyright.PENANAf382jQuwAJ
“Kalau I… memang suka pancut dalam. Kalau dapat baby rezeki , and I suka rasa dia isi I… panas, padat, penuh gitu~”
Aurelia pegang lengan suami, jeling nakal.413Please respect copyright.PENANAqFIBWLc0dS
“Sayang, nanti malam boleh ya? Dalam… lama… jangan tarik keluar...
Raditya bisik dekat telinga dia, suara garau.413Please respect copyright.PENANAQRQBWKNzBp
“Biar semua liat juga, gue tetep keluarin di dalem lo. Biar semua tau lo tuh punya gue.”
Yuna gelak kecil.413Please respect copyright.PENANAwRoVy7mlGH
“Ara ara~ So possessive, ne~? But I like it~”
Satsuki senyum puas.
“Ne~ This is how family should be. Open heart. Open mind. Open legs… heehee~”
Sarah sandar kepala atas bahu Adam, suara dia lembut, manja.413Please respect copyright.PENANA91R2toIs2q
“Abang... kalau lepas malam ni… Sarah lekat?”
Adam pandang dia, senyum kecil.413Please respect copyright.PENANAwsRYyVBMgu
“Hm? Lekat macam mana?”
“Lekat la… jadi. Dapat adik baru untuk Rizal.”
Adam gelak sikit, tangan dia belai pinggul Sarah.413Please respect copyright.PENANAOCVEjp43vf
“Kalau betul lekat… abang bangga. Sebab tahu abang yang tanam benih tu sendiri.”
Sarah gigit bibir, mata dia makin galak.413Please respect copyright.PENANAgrE9w9O0B5
“Tapi abang sanggup ke... biar dalam? Tak tarik langsung?”
“Kalau Sarah betul nak… abang akan tekan sampai habis, tahan sampai batang abang habis tembak… dan takkan keluar walau setitik.”
413Please respect copyright.PENANAZ3VmVUXnjgns216.73.216.79da2
bersambung