x
Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO4DN1AV8l
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvILGzUcyTx
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVkcuCVvYs
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiV4WcJuY6r
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJdroPsqfK
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiS8NzUg6WJ
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAAdBngLcU
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3epgpDFfq
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbjt7xfPay
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8txswkTCfj
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRMLjjokLT
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjEkhtv4Og
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFvo4HO4iy
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKIUhA5rwP
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRSlP2G3I8
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroRtMt2wlu
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMzRz3E7Pq
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FzdEtAOt6
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnrQdzyT1x
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjayda0EkV
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwwuIaz16T
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXw5c4v4qg0
"Ampun tuan."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqKHR7o9DY
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7gccVfuEp
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5EllTZAUv
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XdlrBrJqn
"Sa-saya.." Darwin gugup.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJXA9UuRYx
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOqHTjWhDx
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ414OOvEQwq
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1ZUhdIVds
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbVj4gsdxk
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHyVyFkr0X
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWus1Hqa2Z
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvXUqt1E8K
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmPP95zeJX
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP337Uy8jsV
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEvfW5R8kn
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdKwq8NSxO
"Cepat kemana?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWiPtE88Nv
"Ke gedung utama. Ayolah.."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3htXK0HgJX
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN8k4yq7zqe
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehvhOHkEHM
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiB96Znkml6
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SXas7VAwL
"Apa!!"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g1XjLTw0E
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4bK6uatGh
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMF2qWmYwm
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqC6LcTyT82
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡat3tbuAu4E
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuolChVTZ2U
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOGp0IJkC2
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTRbYQ4gaY
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kCy3wboLs
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlIX8eZUuB
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVUzem2098
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dksOzCsRZ
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0i7IPNv1MU
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLhqoZLGMQ
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbWqEpWgg3
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUBbUrw1mf
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCZV3x8Mw0
"Jawab Daniar!!"
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvXtzqXwx4
"Wanita itu.." Daniar gugup.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbrJinsgmA
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmnqkm21Rt
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagHgfPh2Pf
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1QeFkZOoq
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
306Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgWL3jTA58
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns3.143.209.210da2
