Ketika warisan leluhur menyimpan jejak ketulusan yang tak banyak dipahami, namun terasa benar dalam nurani…
8Please respect copyright.PENANApDpcPnpy2B
Di tengah dunia yang bising oleh dalil dan gaduh oleh tafsir, masih ada segelintir manusia yang berjalan perlahan, tak suka menonjol, dan tak butuh pengakuan.
Mereka tidak hafal istilah-istilah langit, tapi cara hidup mereka mengandung langit itu sendiri.
Mereka tidak duduk di mimbar, tidak pula memaksa suara mereka didengar. Namun tanah, pohon, dan angin tahu siapa mereka.
8Please respect copyright.PENANAhAjCIFEcxI
Mereka adalah pejalan sunyi.
Warisan hidup mereka bukan dari kitab cetak, tapi dari embun yang jatuh sebelum ayam jantan bersuara. Dari sawah yang digarap dengan hati, dari keringat yang ditukar dengan keikhlasan, dari doa yang tak bersuara namun sampai.
8Please respect copyright.PENANAj8jmAUp3TF
Mereka tidak memakai jubah, tidak pula sibuk mencari gelar kebaikan. Tapi anak-anak mereka tahu bagaimana menjadi manusia yang tidak menyakiti. Istri mereka tahu seperti apa cinta yang tidak perlu dipamerkan. Dan tetangga mereka tahu siapa yang pertama datang saat genting mengetuk.
---
Laku mereka bukan upacara.
Ia adalah napas yang mengalir lembut, mengajarkan makna tanpa menunjuk-nunjuk. Mereka percaya pada keseimbangan, bukan kekuasaan. Pada kerja tangan sendiri, bukan kemurahan yang membuat malu. Pada diam yang bukan kebodohan, tapi bentuk paling tinggi dari kesadaran.
8Please respect copyright.PENANAdVy2scBmNt
Mereka tahu bahwa keyakinan tak harus dibunyikan dengan keras. Bahwa tidak semua yang tak bersuara itu kosong. Kadang, yang diam justru memikul dunia. Kadang, mereka yang disangka awam, lebih dekat dengan Sang Pemilik Rahasia dibanding mereka yang mengaku paling tahu.
8Please respect copyright.PENANAuFao9IJjRF
Di hadapan kekuatan alam, mereka tidak mengklaim kuasa, tapi tunduk.
Di hadapan orang tua, mereka tidak memberi ceramah, tapi mencuci kaki dan menyiapkan air hangat.
Di hadapan rezeki, mereka tidak menghitung, tapi mengalirkan.
8Please respect copyright.PENANAJN8shpDCer
Mereka lebih percaya pada kesabaran daripada strategi.
Lebih suka menanam daripada berdebat.
Lebih percaya bahwa kebaikan bukan hasil dari hafalan, tapi dari rasa malu menyakiti sesama makhluk.
---
Di antara mereka ada yang tidak mengenal arah ibukota, tapi paham benar arah pulang.
Ada yang tidak paham apa itu sistem ekonomi modern, tapi tidak pernah menahan hak orang lain walau satu genggam beras.
Ada yang tak tahu nama-nama bintang, tapi memandangi langit setiap malam, dan tahu kapan waktunya bersyukur.
8Please respect copyright.PENANAVuyY68rGiW
Laku mereka seperti embun:
Tidak meninggalkan suara saat jatuh, tapi menyuburkan akar yang paling tersembunyi.
8Please respect copyright.PENANAcKjrph06jw
Mereka hidup bersama bumi,
tidak menguasainya.
Mereka bicara pada air,
tidak menaklukkannya.
Mereka tidak membaca kitab,
karena hidup mereka sendiri adalah kitab itu.
8Please respect copyright.PENANAjyojM1UF68
---
8Please respect copyright.PENANAlKFBG6LuyH
Dan anehnya…
Dalam gemuruh zaman yang sibuk membuktikan siapa paling benar, mereka terlihat seperti tak punya posisi.
Tapi saat badai datang,
Orang-orang justru datang mencari mereka —
untuk sekadar berteduh dalam ketenangan,
untuk sekadar menyentuh damai yang telah lama hilang.
8Please respect copyright.PENANAgUbsePAz3w
Mereka tidak menjual surga,
tidak pula menakut-nakuti dengan neraka.
Mereka hanya menjaga api kecil dalam hati,
agar tetap menyala,
agar tetap hangat,
agar tetap mengingatkan bahwa hidup tak selamanya tentang siapa yang paling fasih,
tapi siapa yang paling tulus.
---
Hari ini, ketika kita berlari mengejar cahaya di luar,
seringkali kita lupa bahwa lentera sejati kadang justru berasal dari dapur tua,
dari nenek yang duduk mengunyah sirih sambil tersenyum,
dari petani yang tak pernah mengeluh meski panennya gagal,
dari suara bambu yang bergoyang diterpa angin —
semuanya seakan berkata:
"Jadilah manusia, sebelum menjadi apa-apa."
8Please respect copyright.PENANAd2T8K1HyoB
Dan begitulah langkah kelima ini membawa kita...
Bukan untuk mencari tokoh besar yang bisa menjawab semua keraguan,
tetapi untuk mengenali wajah-wajah sederhana yang tak perlu disebut,
namun telah menunjukkan kebenaran lewat hidup mereka.
8Please respect copyright.PENANAMQJq0OsgjI
Karena bisa jadi,
ketika dunia sibuk merumuskan kebaikan dalam sistem dan ayat,
para pejalan sunyi ini telah selesai lebih dulu —
dalam senyum, dalam sabar,
dan dalam diam yang menggetarkan.