Yera membatu dalam rangkulan Noel. Perempuan itu hampir tak bergerak sama sekali karena takut membuat Noel terjaga. Semalaman ia tak tidur sama sekali. Menjelang pagi, secara tak sadar Yera tertidur hingga tidak mengetahui Noel telah bangun. 72Please respect copyright.PENANAR65AAnQnM0
Pria itu hanya tersenyum menatap Yera yang tak sadarkan diri sama sekali. Bahkan ketika Noel bangkit dari sana Yera sama sekali tak terusik. Rasa sakit di kepala Noel bisa terabaikan dengan menatap perempuan yang ia anggap istrinya itu. Ia pun pergi ke kamar mandi. Seusai mandi Yera masih juga tak terjaga. Pria itu lagi-lagi hanya tersenyum sembari meninggalkan kamar itu. 72Please respect copyright.PENANA9ws3cI7Pkq
* 72Please respect copyright.PENANAQit3opJfL6
Cahaya matahari yang masuk lewat celah tirai yang menutupi jendela membangunkan Yera dari tidurnya. Sadar sesuatu, Yera bergegas bangun. Kamar itu kosong. Ke mana pria itu?" 72Please respect copyright.PENANAI5u4uS9rxF
Pertanyaan itu dengan segera terjawab karena Noel tiba-tiba masuk ke kamar itu. 72Please respect copyright.PENANA83PveGWvEh
"Syukurlah kau sudah bangun. Aku khawatir karena hari hampir siang dan perutmu belum terisi," ujarnya seraya melangkah menuju lemari. Noel mengambil handuk dari sana lalu mendatangi Yera yang masih terdiam tanpa berani menatapnya. 72Please respect copyright.PENANAzwrCaTDk2F
"Mandilah, setelah itu makan. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita," Ujar Noel sembari menudungkan kepala Yera dengan handuk tadi. 72Please respect copyright.PENANAr4MH5og1Xp
"Aku tunggu di meja makan," ujarnya lagi seraya keluar dari sana. 72Please respect copyright.PENANAPlzkxMaN3V
Yera memejamkan matanya seraya memijit keningnya sendiri. Harga dirinya sebagai wanita serasa patah mengetahui seorang pria bangun pagi-pagi dan menyiapkan sarapan untuk mereka. Padahal dirinya tak memiliki pekerjaan apa pun yang menjadikan lelah sebagai alasan untuk bangun siang sampai seorang pria menyiapkan sarapan. Kali ini Yera benar-benar malu dengan dirinya sendiri. 72Please respect copyright.PENANAagY2V3CAVN
* 72Please respect copyright.PENANAXpU8QNxoOW
"Maaf ... biar aku yang menyiapkan makanan setelah ini," ujar Yera setiba di meja makan. Perempuan itu baru selesai mandi dan berpakaian. 72Please respect copyright.PENANAhcdr23WJFC
"Kenapa kau meminta maaf?" Tanya Noel seraya mengambil nasi dan meletakan piring tadi di hadapan Yera. 72Please respect copyright.PENANAdC2DuPHhqt
"Kau tak perlu melakukan ini!" Yera tiba-tiba bangun lantaran terkejut dengan perlakuan Noel. 72Please respect copyright.PENANA7DWTiLdNk8
"Kenapa?" Tanya Noel bingung. 72Please respect copyright.PENANAXREJBmr0k4
"Aku benar-benar tidak nyaman, jangan perlakukan aku seperti ini. Aku bisa mengambilnya sendiri." 72Please respect copyright.PENANAEdl1psE4fz
"Aku hanya ingin melakukan apa yang kuimpikan selama ini. Memiliki keluarga sendiri di rumah. 72Please respect copyright.PENANAPxGtWwjXfL
Aku selalu ingin melakukan semua ini. Melakukan apa yang selayaknya dilakukan sesama keluarga di rumah. Kau tak perlu khawatir. Aku sedang menikmati impian itu sekarang," ujar Noel seraya tersenyum tulus. 72Please respect copyright.PENANAtIFWyWGgKx
Yera menatapnya tak percaya. 72Please respect copyright.PENANAS4uYm97lTb
"Biasanya aku melakukan hal ini pada Chen juga Baekhyun. Jika di masa lalu hanya mereka yang aku punya. Sekarang aku memilikimu di rumah ini, di rumahku sendiri. Rasanya sangat sempurna." ujarnya lagi seraya memejamkan matanya. 72Please respect copyright.PENANAFthz6q4kMQ
Dada Yera terasa sesak akan ledakan perasaan yang sebisa mungkin ia tahan. Entah kenapa ia menyesal pernah berpikiran buruk pada pria ini. Jika kisah masa lalu Noel kemarin sempat membuat Yera simpati. Entah kenapa pengakuan Noel kali ini meremas perasaannya. Entah kenapa ia terluka dan hancur mendengarnya. Yera terlalu larut dalam kesengsaraannya sendiri juga kebenciannya sehingga tak menyadari ada yang merasa hidup dengan kehadirannya. 72Please respect copyright.PENANAwFWNS259uM
"a72Please respect copyright.PENANAO3OSGceIRv
Akh ... makanlah ... kau ingin sayur apa? Lauk apa?" 72Please respect copyright.PENANAlHXe33FK2j
"Aku ... aku akan mengambilnya sendiri" ujar Yera lagi. 72Please respect copyright.PENANArtfKja9YGP
*** 72Please respect copyright.PENANAkgDyumH0t2
26 panggilan tak terjawab. 72Please respect copyright.PENANAwQMrTyW69v
Baekhyun menghela nafasnya, lelah. Meski bertolak belakang dengan batinnya sendiri yang sebenarnya gundah. Baekhyun masih mencoba tersenyum. Entah tersenyum untuk siapa. Ia hanya mencoba menegarkan hatinya. 72Please respect copyright.PENANAgSHRETZEV7
"Maaf ... aku sedang sibuk latihan untuk penampilanku minggu depan. Ada apa meneleponku?" 72Please respect copyright.PENANAf7LqvsWRHs
"Kau masih bertanya ada apa?" Suara Mory merengek kesal. "Kau bahkan tak punya waktu untukku. Tidak bisakah mengurangi jadwalmu dan membagi waktu untuk kita? Kau bisa mengatur ulang jadwalmu bukan?" 72Please respect copyright.PENANAHQnFD7M75u
"Jika aku mengatur ulang jadwalku, akan banyak yang kecewa padaku." 72Please respect copyright.PENANAYD9BG5iN6j
"Kau memikirkan perasaan mereka, tapi tidak memikirkan perasaanku. Bahkan saat aku sakit pun aku harus mengutus diriku sendiri." 72Please respect copyright.PENANAPB4WLWLarj
"Kau sakit? Kenapa tidak mengabariku?" 72Please respect copyright.PENANAiEP6JSdoXs
"Bagaimana aku mengabarimu, menghubungimu saja susah." 72Please respect copyright.PENANAaW6o0rLZUv
"Apa kau masih sakit? Aku ... aku akan menemuimu nanti malam." 72Please respect copyright.PENANAfdR0UxPtrA
"Akh ..." keluh Mory. 72Please respect copyright.PENANAl07D3ckdBp
"Maafkan aku. j72Please respect copyright.PENANA0Q7ye9Ua5U
Jadwalku terdaftar hingga 3 bulan ke depan. Setelahnya aku akan mengaturnya agar ada waktu kosong untuk bisa bersamamu. Aku akan menemui malam nanti." 72Please respect copyright.PENANAy7hiAZtbCl
"Terserah kau saja. Aku juga tidak begitu berharap." jawab Mory seraya.72Please respect copyright.PENANAbCMgNQ0y3E
memutuskan panggilan teleponnya. 72Please respect copyright.PENANA5bt9t7TLCJ
"Akh ..." Baekhyun menyandarkan keningnya ke dinding. Bukankah seharusnya ia lebih bersemangat dan bahagia setelah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini. Tapi kenapa keadaan malah jadi serumit ini. 72Please respect copyright.PENANA9mbI2pMIba
* 72Please respect copyright.PENANA5BWUIm3mg5
Baekhyun menyambar gelas anggur yang dipegang Mory, lalu meletakkannya di meja. 72Please respect copyright.PENANAZwuaPW2yTL
"Apa yang kau lakukan?! Kau bilang kau sakit. Kenapa kau malah minum?!" 72Please respect copyright.PENANALCAfTlVwd5
'72Please respect copyright.PENANAXok6eBO4s5
"Apa pedulimu? Aku sakit, aku sendiri yang merawat diriku? Kenapa kau marah-marah," ujar Mory sembari duduk di kasurnya. 72Please respect copyright.PENANAmYWUf99WJa
Baekhyun menghampiri Mory dan menyentuh kening perempuan itu dengan tapak tangannya. Namun, dengan cepat pula Mory menepisnya. 72Please respect copyright.PENANAhS4obFi8J9
"Aku sudah tidak sakit lagi, tapi hatiku yang sakit." 72Please respect copyright.PENANAOhOp0JnmgH
"Aku tidak bisa mengubah jadwalku saat ini. Aku akan memberi jeda untuk jadwalku di kemudian hari agar bisa bersamamu. Aku akan menemanimu ke mana pun kau mau." 72Please respect copyright.PENANAGbFI15pzRD
"Berapa lama yang bisa kau berikan, sehari? Dua hari? Lebih baik tidak usah! Kau urus saja pekerjaanmu!" 72Please respect copyright.PENANAQlOGKPckIm
"Kenpa kau jadi seperti ini?" 72Please respect copyright.PENANAN60IBAB38T
"Kenapa kau menyahkanku?" 72Please respect copyright.PENANAMungwQspIU
"Dahulu kau tak seperti ini? Kau tidak menuntut apa pun dariku karena kau sudah paham keadaanku? Kenapa sekarang kau bersikap seakan tak mengerti?" 72Please respect copyright.PENANAQrCPkFkCsJ
"Perempuan mana yang sanggup menjalin hubungan seperti ini. Pacaran diam-diam, bahkan bertemu saja susah" 72Please respect copyright.PENANA9v0tisGTV3
"jika penggemarku tahu kita menjalin hubungan, aku takut sesuatu akan terjadi padamu. Apa kau juga tidak takut itu?" 72Please respect copyright.PENANA3lrKgDuoY9
Mory terdiam sejenak ... "Apa di masa depan aku akan benar-benar menjadi milikmu?" 72Please respect copyright.PENANACTmGxy0zGE
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Jika tidak, aku tidak mungkin melakukan semuanya untukmu." 72Please respect copyright.PENANAucpgfGlHZm
"Kalau begitu tidur di sini malam ini. Tidur denganku?" 72Please respect copyright.PENANAFM6p0ihTJo
"Apa!?" Baekhyun menatap Mory tak percaya. 72Please respect copyright.PENANAC2pOCprz0z
Mory membuka pakaian tidur berbentuk kimono yang ia kenakan. Nyatanya ia tak menggunakan apa pun di tubuhnya. 72Please respect copyright.PENANAhHnTQE0ex4
Baekhyun tersentak bangun lalu memalingkan tubuhnya. 72Please respect copyright.PENANANOKCReRvmZ
"Kenakan itu sekarang!" 72Please respect copyright.PENANAsJUc5GOLOX
"Kenapa? Kau tak mau? Tanyanya seraya melepas kimononya. Ia berjalan perlahan mendekati Baekhyun yang masih membelakanginya. 72Please respect copyright.PENANAN7mbK7YGfM
"Aku tidak bisa. Tolong kenakan itu sekarang." 72Please respect copyright.PENANA3lGUPMyDaF
"Aku tidak mau. Aku menginginkan itu sekarang!" Mory menyandarkan keningnya di pundak punggung Baekhyun. Kedua tangannya merayap ke bagian depan tubuh Baekhyun berniat melepas jaket yang Baekhyun kenakan. 72Please respect copyright.PENANAH9dgxinINg
Baekhyun memejamkan matanya membiarkan Mory melakukan kehendaknya. Pada akhirnya kedua tangan Baekhyu begerak melepas jaketnya sendiri. Secara tiba-tiba pula pria itu berpaling lalu memasang jaket tadi ke tubuh Mory. 72Please respect copyright.PENANA1QG4SDPFbS
"Kau baik-baik saja bukan? Aku harus pergi," ujar Baekhyun sembari meninggalkan perempuan itu. 72Please respect copyright.PENANArWcKK0UPfb
* 72Please respect copyright.PENANA3XU8O8xTdz
Kepala Mory hampir meledak karena amarah. Ia merasa terhina dengan sikap Baekhyun. Pada akhirnya perempuan itu hanya bisa menangis di kamarnya. 72Please respect copyright.PENANA9XJ1ZYSNy1
Ia mengambil handphonenya, ia butuh seseorang saat ini. Butuh seseorang yang ia pikir paling bisa mengobati perasaan sakit di hatinya kini. 72Please respect copyright.PENANArupEefx4gw
* 72Please respect copyright.PENANARwwmokhV7k
"Ada apa?" 72Please respect copyright.PENANAUofPBd1NL9
"Kau sibuk? " 72Please respect copyright.PENANA7vWJEOPK4p
"Kau menangis?" 72Please respect copyright.PENANAAo7liWO14c
"Bisakah kau datang ke tempatku sekarang. Aku tidak tahu harus bercerita pada siapa." 72Please respect copyright.PENANARTZU5koPcq
Noel terdiam sejenak. Biar bagaimanapun, Mory adalah kekasih sahabatnya sendiri sekaligus temannya. 72Please respect copyright.PENANAHTrFtwIZuO
"Baiklah ... aku akan ke sana." 72Please respect copyright.PENANAPYCSfPReS2
Noel mematikan sambungan teleponnya. Ia mengetikan sebuah pesan di handphonenya. 72Please respect copyright.PENANAb0DuRBeTd7
"*(Yera ...) Akh tidak ..." Noel menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri seraya menghapus ketikannya tadi. 72Please respect copyright.PENANA2GUlUpIMMt
"*(sayang ... aku akan pulang telat. Mory menghubungiku sambil menangis. Sepertinya ada masalah." Aku akan ke sana melihatnya sebentar. Aku mencintaimu)" Noel mengirim pesan itu sembari tersenyum." 72Please respect copyright.PENANAtVdgRLBqhe
*** 72Please respect copyright.PENANAsccnWLIa4e
Sebuah ketukan pintu mengalihkan perhatian Yera dari kesibukannya di dapur. Perempuan itu heran. Tak biasanya pula Noel mengetuk pintu seperti ini. Ia meninggalkan pekerjaannya dan bergegas membuka pintu. Chen ada di sana, dan tersenyum menatap Yera yang terkejut menatapnya. Sedikit ketakutan menghampiri perasaan perempuan itu. Ia sendirian, dan Chen mampir malam-malam begitu. 72Please respect copyright.PENANAqZDxNF6j7z
"Bolehkah aku masuk? Tanyanya seraya tersenyum lagi pada Yera. 72Please respect copyright.PENANA43QWBkqVxN
"Akh ... iya" Yera tergagap. 72Please respect copyright.PENANA8hEn03TeAd
"Kau sedang masak?" Tanya Chen yang mencium aroma masakan. 72Please respect copyright.PENANAngHH5B3Gga
"Iya ..." 72Please respect copyright.PENANArFty8GTHwH
Chen tersenyum lagi. Tanpa menunggu dan bertanya tentang keberadaan Noel. Ia langsung duduk di ruang tamu. 72Please respect copyright.PENANAaK5T9jFFG0
"Masakanmu sudah selesai?" 72Please respect copyright.PENANAdBNaCllJou
Yera mengangguk. Pekerjaannya memang sudah selesai. Ia hanya perlu menghidangkannya saja. 72Please respect copyright.PENANAHVsuf2lp13
"Kau baik-baik saja semalam?" 72Please respect copyright.PENANAl6hDPNpMyg
Yera terdiam... wajahnya perlahan memerah. Ia memalingkan wajahnya menghindari tatapan Chen yang serasa memeriksa perasaannya itu. 72Please respect copyright.PENANAvE4gmyMvgR
"Kenapa? Apa terjadi sesuatu? Kau pasti mendatanginya." 72Please respect copyright.PENANAvTmeOr02qI
Akh ia... itu tak sepenuhnya salah Chen. Sebagian besar adalah salahnya sendiri karena nekat mendatangi Noel yang mabuk. Untung saja itu hanya ciuman. 72Please respect copyright.PENANAYG5THf9EF4
"Tapi sepertinya kalian baik-baik saja. Kau bahkan memasak makan malam. Aku senang kau mulai menerimanya. Aku berharap kehadiranmu bisa mengubahnya. Membuatnya meninggalkan pekerjaan itu. 72Please respect copyright.PENANAVRu8v1xM6v
Memiliki keluarga adalah impiannya. Aku dan Baekhyun bagian dari mimpinya yang terwujud. Hanya tentu belum lengkap tanpa kehadiran seorang wanita di sisinya. Mungkinkah bisa mengubah pola pikirnya yang salah. 72Please respect copyright.PENANA75LUWuXeH6
"Jangan terlalu berharap padaku. Rasanya itu mustahil terjadi. Aku tidak memiliki perasaan apa pun padanya. Apalagi berniat ikut campur urusan hidupnya. Aku di sini karena janji. Aku di sini karena tidak ada tempatku berlindung lagi. Suatu saat nanti, bila aku tak diperlukan lagi. Aku juga akan dibuang dari sini." 72Please respect copyright.PENANA5mneCtwf1N
"Kalau aku tidak salah, bukanlah seperti itu yang kuketahui. Jika Noel bisa menaklukkan banyak wanita di luar sana, maka itu tidak menutup kemungkinan akan berlaku padamu." 72Please respect copyright.PENANA94uVIBQLA0
"Itu karena mereka membutuhkannya. Mereka menyukai sentuhan itu." 72Please respect copyright.PENANAPUxlKbQvzo
"Kau juga banyak berubah setelah pertama tinggal di sini. Dahulu kau membencinya sampai ingin bunuh diri. Setelahnya, ada banyak kesempatan untuk kabur tapi kau tak permah mengambil.72Please respect copyright.PENANAUK1avJBMgp
kesempatan itu. Kau bahkan menyiapkan makan malam untuknya." 72Please respect copyright.PENANAF4dpJriYvu
"Itu ... sudah kubilang aku punya janji yang harus kutepati. Aku hidup menumpang di sini dan bergantung padanya, tidak mungkin aku tak melakukan apa-apa." 72Please respect copyright.PENANA5crxFfWO6s
"Benarkah?" 72Please respect copyright.PENANAIHOVUS5hnU
"i ... iya" jawab Yera ragu. Kenapa ia jadi ragu sendiri? 72Please respect copyright.PENANASN0DzeLoBZ
"Baiklah ..." 72Please respect copyright.PENANANhZzFp9ibQ
Suara notifikasi handphone terdengar nyaring dan panjang. Yera dan Chen terkejut. 72Please respect copyright.PENANA2trtLdBrBg
"Kau punya handphone?" 72Please respect copyright.PENANAbTwjsgGYFy
Yera menggeleng. "Mungkin itu punya Noel." 72Please respect copyright.PENANArxHkAcNdNJ
"Setahuku Noel hanya punya satu handphone. Coba kau cek?" 72Please respect copyright.PENANAunpUxCNl9T
Yera menurut. Perempuan itu bergegas menuju kamar yang menjadi asal suara tadi. Noel memang sengaja menyetel suaranya sampai volume tertinggi agar Yera mendapati kejutannya. 72Please respect copyright.PENANAFt6CvDx7Bn
Tak lama, Yera kembali ke ruang tamu dengan handphone di tangannya. Ia menyerahkan handphone tadi ke pada Chen. 72Please respect copyright.PENANAkEeELwEwGv
"Buka saja." 72Please respect copyright.PENANArZU6SVFwsz
"Aku tidak berani." 72Please respect copyright.PENANAMV2UkPkDrV
"Hanya membukanya saja, itu tidak jadi masalah." 72Please respect copyright.PENANACxlqarCf0L
Yera menurut. Sebuah pesan dari seseorang yang Noel beri nama 'My love' 72Please respect copyright.PENANAw7dUf9nl5C
"Itu dari kekasihnya. Aku tidak ingin membacanya," ujar Yera seraya memberikan handphone tadi pada Chen. 72Please respect copyright.PENANAosRJYV4n7B
"Dia tidak punya kekasih." 72Please respect copyright.PENANAWE4xjNKark
"Lalu kenapa pengirim pesan itu ia beri nama 'my love'?" 72Please respect copyright.PENANA3GhWTvEQ19
Chen mengalah dan mengambil handphone tadi dari tangan Yera. 72Please respect copyright.PENANAIyjWkXqGnb
Pria itu tersenyum sendiri setelah memeriksanya. 'Sayang ... aku akan pulang telat. Mory menghubungiku sambil menangis. Sepertinya ada masalah aku akan ke sana melihatnya sebentar. Aku mencintaimu.' 72Please respect copyright.PENANA6mHVzFGHIK
Ini nomor handphone Noel. Pesan ini untukmu. Di sini juga ada fotonya. Coba kau lihat." ujar Chen seraya menyerahkan handphone tadi. 72Please respect copyright.PENANAquMLnFGWAn
Yera menerimanya dengan ekspresi tak percaya. Setelah memeriksanya sendiri perkataan Chen tadi. Wajahnya memerah menahan malu. 72Please respect copyright.PENANAz3kQZzuH9o
Yera memeriksa kontaknya juga. Hanya ada dua nama di sana: My love dan dokter Chen. 72Please respect copyright.PENANAwPmSVmcgva
"Berikan padaku, kau harus menyimpan nomorku juga," ujar Chen sembari mengulurkan tangannya. 72Please respect copyright.PENANAS3pjG9hD1Z
"Dia ... dia sudah menyimpan nomormu di sini. Hanya ada dua kontak di sini," jelas Yera sembari menyerahkan handphone tadi. 72Please respect copyright.PENANA2uwUM2jMN2
Chen memeriksanya, dan menghubungi kontaknya sendiri. Handphone tadi ia serahkan kembali pada Yera. 72Please respect copyright.PENANAd1p0gT9mRK
"Hubungi aku bila terjadi sesuatu. Karena kau bagian dari Noel, maka kau termasuk pasien pribadiku," ujar Chen. 72Please respect copyright.PENANAxn8SbulK67
*** 72Please respect copyright.PENANAkOhpmkz2DL
Mory memeluk erat tubuh Noel ketika pria itu tiba di apartemennya. Ia menangis terisak di sana dan Noel hanya bisa mengelus lembut kepalanya, berupaya menenangkan perempuan itu. 72Please respect copyright.PENANACAYJyxlymI
"Bisakah kita duduk dulu. Kau juga akan kelelahan jika terus begini." 72Please respect copyright.PENANAIicI9yuT2V
Perempuan itu menurut dan mempersilahkan Noel duduk di kursi tamunya. Ia juga duduk rapat di sisi Noel seraya menyandarkan kepalanya di lengan pria itu. 72Please respect copyright.PENANA6SRBw6c6pk
"Ada apa? Kenapa kau menangis?" 72Please respect copyright.PENANAiaDq96fJ6u
"Dia meninggalkanku begitu saja tadi. Padahal belum beberapa menit kami bertemu hari ini." 72Please respect copyright.PENANAmySXp4CcSD
"Pasti ada alasan kenapa dia meninggalkanmu tiba-tiba." 72Please respect copyright.PENANASAvMJgsTn0
"Aku lelah seperti ii terus. Dia tak pernah punya waktu untukku." 72Please respect copyright.PENANAbgLLVcYBeL
"jadwalnya memang padat. Aku bahkan kesulitan untuk bertemu dengannya. Kalaupun ada waktu, paling cuma se jam." 72Please respect copyright.PENANAp1w6VA4zQj
Noel tak mau menyinggung soal jadwal Mory yang jauh berkurang dibandingkan dahulu. Setelah kasus pemerkosaan itu. Popularitas Mory sempat naik, namun secara perlahan menurun lagi hingga ia lebih sering menghabiskan waktunya di apartemen ketimbang menjadi pengisi acara. Hal itulah yang membuat intensitas pertemuannya dengan Baekhyun juga berkurang. Dahulu mereka kerap berada di tempat kerja, atau bertemu karena menghadiri acara yang sama. Kini hal itu agak jarang terjadi. Dan mory juga frustasi karena itu. 72Please respect copyright.PENANAinoV1rfnda
"Mory ... cobalah untuk mengerti. Apa pun yang ia lakukan saat ini adalah demi masa depan kalian juga. Andai pun ia tahu keadaannya akan seperti ini. Dia pasti akan membagi waktunya untukmu. Cobalah bersabar beberapa bulan saja. Kelak di masa depan kalian juga akan selalu bersama bukan?" 72Please respect copyright.PENANAw9Px0XMZjF
"Aku tidak tahu itu. Aku juga ragu," ujar mory seraya menegakkan tubuhnya. 72Please respect copyright.PENANASmtOD3XGdh
Perempuan itu mengambil gelas minumannya sendiri lalu meneguk isinya. 72Please respect copyright.PENANAduEG8r655k
"Kau tidak boleh ragu karena keraguan bisa mengikis kepercayaan juga kesetiaan. Kau harus percaya dan menyemangatinya karena dari sanalah kekuatan cinta itu." 72Please respect copyright.PENANAIMFdB268YK
"Terima kasih. Aku merasa beruntung memiliki sahabat sepertimu. Aku merasa lega sekarang. Ah ... minumlah sebelum pergi," ujar mory seraya menuangkan anggur ke gelas yang masih kosong. 72Please respect copyright.PENANA2g4gyhRF6N
Noel mengangguk. Ia mengambil gelasnya tanpa menyadari senyum penuh kemenangan mengambang di wajah Mory. 72Please respect copyright.PENANAXZ9jPlFhkU
Namun baru saja gelas itu menyentuh bibir Noel, handphone yang tersembunyi di saku jaketnya berbunyi. Noel buru-buru meletakan gelasnya di meja untuk mengambil handphonenya. 72Please respect copyright.PENANAMxTyB1GPSy
Nama Baekhyu muncul layar handphonednya. 72Please respect copyright.PENANA8gzGEECfLP
"Ada apa?" 72Please respect copyright.PENANA3r12Q9lcgn
"Aku tidak menemukan Chen di rumahnya, jadi aku ke rumahmu sekarang. Kau ada di sana bukan?" Suara Baekhyun terdengar seperti sedang mabuk. 72Please respect copyright.PENANAeXLMNOcega
"Apa?!!" Noel seketika bangun dari tempat duduknya. Lututnya menghantam ke sisi meja dan membuat gelasnya tadi tumbung menumpahkan isinya. 72Please respect copyright.PENANAHyvdk9G6RB
'Tunggu! Aku ... aku akan segera ke sana." Noel memutuskan panggilannya. 72Please respect copyright.PENANAjIVIY9q5Jc
"Maaf, sepertinya aku harus segera pulang. Aku harap kau akan baik-baik saja setelah ini." 72Please respect copyright.PENANAlpplIMWNoH
Mory hanya menggangguk sembari tersenyum penuh dusta. 72Please respect copyright.PENANA7f2mh4Zwd7
Sepeninggalan Noel, perempuan itu melempar gelasnya sendiri ke dinding hingga pecah berderai. 72Please respect copyright.PENANAa0t7A9wHkH
Rencananya gagal malam itu. 72Please respect copyright.PENANAJ9UsTAgyeR