"dokter, pasien ruang rawat 3 krisis"
391Please respect copyright.PENANAY9TdVPoXnN
"Oke, bagaimana keadaannya"
391Please respect copyright.PENANAIVYx7mXXM7
Suasana tegang menghiasi salah satu kamar pasien. Terlihat seorang remaja yang terbaring di sana dengan keadaan sulit bernafas.
391Please respect copyright.PENANAUyGAFXfoFz
Laki-laki tinggi berjas putih itu segera menanganinya, setelah beberapa saat di tangani oleh sang dokter, pasien dengan nama Arya itu akhirnya kembali tenang.
391Please respect copyright.PENANA1CJw5i7oSc
"Arya, bagaimana perasaan mu sekarang?" Tanya sang dokter
391Please respect copyright.PENANAToLJ4SVrxg
"Baik, dok. Sudah lebih baik" jawab Arya
391Please respect copyright.PENANA5WnBysbtk9
Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dokter tersebut barulah keluar dari ruang rawat Arya dan kembali pada pekerjaannya yg lain.
391Please respect copyright.PENANABEJhh8xzSa
Namanya Ryandra Reyasa Maharga, laki-laki 25 tahun yg sudah menjabat sebagai dokter. Dokter muda nan tampan yg banyak di kagumi baik dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit, tapi sampai sekarang belum juga menambatkan hati pada siapapun. Bahkan pada dokter Aura yang katanya paling cantik di divisinya.
391Please respect copyright.PENANADIILCWPLiL
"Kak Ryan!" Sapa gadis kecil 13 tahun yg tengah duduk di depan rumah sakit sambil melambaikan tangannya ke atas pada Reyasa.
391Please respect copyright.PENANAmGANOdO4bE
"Aulia..."
391Please respect copyright.PENANAYM8Odfa0nl
Namanya Aulia, adik angkat satu-satunya Reyasa.
391Please respect copyright.PENANAGzoBbO7zlR
"Kenapa tidak masuk?"
391Please respect copyright.PENANABEyZ0muVGH
"Kakak tau, aku sangat tidak suka aroma rumah sakit"
391Please respect copyright.PENANAJFr0ZBFW6V
"Aromanya tidak seburuk itu"
391Please respect copyright.PENANAsg8KaansPX
"Bagiku sangat buruk"
391Please respect copyright.PENANAoRHchNzy4Y
"Baiklah... Jadi kenapa kau kemari?"
391Please respect copyright.PENANA0iNDSHRcLu
"Ini ibu menyuruhku membawa makanan untukmu" ucapnya sambil memberikan kotak bekal yg di bawanya tadi.
391Please respect copyright.PENANAsZtmJ8oMhd
"Jangan lupa di makan sampai habis ya, kakak!" Tambahnya lagi sambil menaik-turunkan alisnya, bercanda pada sang kakak
391Please respect copyright.PENANAPKfqBrtJNq
Mereka tau betul bagaimana rasa masakan sang ibu. Jika tidak asin maka itu bukan masakan sang ibu.
391Please respect copyright.PENANAo4mbd1ZAS5
"Iya... Iya, akan aku habiskan"
391Please respect copyright.PENANAcgybTjniqu
"Good" Aulia mengacungkan jempolnya
391Please respect copyright.PENANA3Tr5hVw0Oe
"Yaudah, kau mau pulang sekarang?" Tanya Reyasa dan diangguki oleh adiknya itu.
391Please respect copyright.PENANA5V6I0Pl89X
"Perlu kakak antar?"
391Please respect copyright.PENANAUqGbX6DC4n
"Tidak perlu, jarak ke sanggar juga gak jauh-jauh banget"
391Please respect copyright.PENANAup6CyJd8BA
Walau masih kecil, Aulia sudah di sekolahkan di sekolah besar dan di masukkan ke banyak tempat les, katanya bagus untuk melatihnya dari kecil, dan itu semua pun dari kemauan Aulia sendiri.
391Please respect copyright.PENANANMZLebUPuF
Dari kecil mereka di ajarkan untuk memutuskan jalan mereka sendiri, sisanya akan di bantu oleh ayah dan ibunya. Begitulah mereka menjadi orang besar yg mandiri nantinya.
391Please respect copyright.PENANAyCwlxuqVRn
"Yaudah aku jalan sekarang, bye bye.."
391Please respect copyright.PENANA5UpEO8Qii3
Setelah melihat sang adik pergi barulah Reyasa masuk kembali ke dalam rumah sakit.
391Please respect copyright.PENANA7BtfBGoKvw
***
391Please respect copyright.PENANAzjMyZdTfqb
"Bahkan langit sekarang sedang merasakan kesedihanku, Sky" ucap gadis berambut hazel dengan panjang sepinggang itu pada peliharaan kecil di sampingnya, seekor anak anjing berbulu putih yg bernama Sky.
391Please respect copyright.PENANAXtMkBZ4Gtt
"Sky, apa kau lapar?" Tanya nya pada Sky sekali lagi.
391Please respect copyright.PENANASKU813yi4c
"Aku lapar, tapi hujan membuatku tidak mood. Dewi air pasti sengaja menurunkan hujan untuk membuat ku kesal sekarang"
391Please respect copyright.PENANAGWv4EJ7aSs
Hujan sedang deras-derasnya mengguyur kota, dan gadis itu hanya bisa mengeluh.
391Please respect copyright.PENANA1QnpSIjbse
Lucine Quila Adelia, begitulah dewi Quila di panggil sekarang. Dengan tubuh manusia nya sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.
391Please respect copyright.PENANAsMUWHKHOIq
Tidak bisa dengan gampangnya menghentikan hujan atau mendatangkan angin seperti saat di alam langit.
391Please respect copyright.PENANAxShBYtiDyT
"Apa yang kau lihat?" Tanya Quila pada Sky yang terus menatapnya tanpa menggonggong.
391Please respect copyright.PENANAlwuBgtaHei
"Iya, sekarang aku tidak bisa berbuat apa-apa! Ejek saja sepuas yang kau mau Sky!"
391Please respect copyright.PENANArhb4g7bsLJ
Walau mati dan terlahir kembali berapa kali pun, Quila tidak ingin ingatannya di hapus. Ia pikir ini sama dengan hukuman yang pantas di dapatkannya karena hancurnya dua alam, serta hukuman atas kematian Reyasa.
391Please respect copyright.PENANAJ8AMzrKKXE
"Tuan Reyasa, seharusnya kau melihat ini, dewi air membuatku kesal lagi" gumam Quila menatap butiran hujan yg berjatuhan di luar.
391Please respect copyright.PENANADto24AWBGn
"Seandainya kau ada di sini, maka kau pasti akan menghibur ku dengan guyonan mu yg tidak lucu itu" tambahnya lagi.
391Please respect copyright.PENANAG2ArkgW5bG
"Ini tidak seberapa, seharusnya hukumanku lebih besar lagi" Quila memejamkan matanya karena merasa sakit di dadanya akibat mengingat kejadian-kejadian di masa lalu.
391Please respect copyright.PENANAzwbqJpMPmL
'Criiingg' suara bell di depan toko berbunyi
391Please respect copyright.PENANAhVLVRKCtyl
"Selamat datang" ucapnya pada sang pelanggan
391Please respect copyright.PENANAAecgajElaF
Quila membuka sebuah toko kelontong kecil yg di kelolanya sendiri. Toko di di kota besar yg jarang di tau orang.
391Please respect copyright.PENANAh3ZLu8gdXo
Pukul 9 malam, Quila sedang membersihkan tokonya dan bersiap-siap untuk menutupnya.
Tapi, sebelum itu terjadi...
391Please respect copyright.PENANALSinTViAni
"Tunggu sebentar!" Ucap seseorang saat Quila akan menutup tokonya
391Please respect copyright.PENANA808cubrbJp
"Sebentar saja, tolong buka tokonya" ucap laki-laki itu lagi.
391Please respect copyright.PENANAeaA69Twpz7
'Tak!' Quila menjatuhkan kuncinya
391Please respect copyright.PENANAE5PDFrhOc8
Matanya menatap laki-laki di depannya tanpa berkata apa-apa. Ia refleks menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, dan air matanya sudah luruh membasahi pipinya.
391Please respect copyright.PENANAq8PiS3wwJ6
Laki-laki di depannya sangat mirip dengan Reyasa-nya.
391Please respect copyright.PENANAGUVnIFX9z5
"Tuan Reyasa" ucapnya pelan
391Please respect copyright.PENANAQ5x2J3dGjd
"Kenapa kau menangis?"
391Please respect copyright.PENANAHLcmOf1fxQ
"Quila..." — Reyasa
391Please respect copyright.PENANAj9cgxIeTDF
—Bersambung—
ns216.73.216.109da2